Makalah Puskesmas
Makalah Puskesmas
PENDAHULUAN
1
Berdasarkan data inilah penulis tertarik untuk mengambil judul Kesehatan
Lingkungan mengenai peningkatan penggunaan jamban sehat untuk menurunkan
jumlah kunjungan masyarakat ke klinik sanitasi Puskesmas Nan Balimo Solok
yang disebabkan oleh penyebaran penyakit akibat kurangnya pengetahuan tentang
pentingnya penggunaan jamban di setiap rumah.
1.2. Tujuan
1. Mengidentifikasi penggunaan jamban sehat di wilayah kerja Puskesmas Nan
Balimo.
2. Menentukan permasalahan jamban di wilayah kerja Puskesmas Nan Balimo
3. Menentukan upaya peningkatan penggunaan jamban sehat di wilayah kerja
Puskesmas Nan Balimo.
4. Menemukan penyebab utama rendahnya cakupan penggunaan jamban di
wilayah kerja Puskesmas Nan Balimo.
5. Menemukan upaya pemecahan masalah dan alternatif pemecahan masalah
agar cakupan penggunaan jamban di wilayah kerja puskesmas Nan Balimo
dapat mencapai target yang ditetapkan Puskesmas Nan Balimo.
6. Menyusun Plan of Action dalam upaya peningkatan penggunaan jamban
1.3. Manfaat
Dalam penulisan Plan of Action ini diharapkan dapat memberikan
kontribusi kepada pihak puskesmas dalam melaksanakan upaya peningkatan
penggunaan jamban di wilayah kerja Puskesmas Nan balimo. Selain itu proses
penulisan Plan of Action ini dapat menjadi bahan pembelajaran dan menambah
pengetahuan penulis dalam menganalisa permasalahan dan memberikan solusi
pada permasalahan yang ditemui di Puskesmas Nan Balimo.
2
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
3
sampai 8 meter dengan diameter 80-120cm. Dindingnya diperkuat dari batu
bata ataupun tidak. Sesuai dengan daerah pedesaan maka rumah jamban
tersebut dapat dibuat dari bambu, dinding bambu dan atap daun kelapa. Jarak
dari sumber air minum sekurang-kurangnya 15 meter.
4
Gambar 2.2 Jamban cubluk berventilasi
5
sampah, dan daun-daunan.
5. Septic tank
Jamban jenis septic tank merupakan jamban yang paling memenuhi syarat.
Septic tank merupakan cara yang memuaskan dalam pembuangan untuk
kelompok kecil yaitu rumah tangga dan lembaga yang memiliki persediaan
air yang mencukupi, tetapi tidak memiliki hubungan dengan sistem
penyaluran limbah masyarakat. Septic tank merupakan cara yang terbaik yang
dianjurkan oleh WHO tapi memerlukan biaya mahal, tekniknya sukar dan
memerlukan tanah
Untuk mencegah penularan penyakit yang berbasis lingkungan digunakan
pembagian 3 jenis jamban, yaitu: 6,7
1. Jamban Leher Angsa
adalah jamban berbentuk leher angsa yang penampungan berupa tangki septik
kedap air yang berfungsi sebagai wadah proses penguraian kotoran manusia
yang dilengkapi dengan resapannya. Air yang terdapat pada leher angsa
adalah untuk menghindarkan bau dan mencegah masuknya lalat dan kecoa.
2. Jamban Cemplung
adalah jamban yang penampungannya berupa lubang yang berfungsi
menyimpan dan meresapkan cairan kotoran / tinja ke dalam tanah dan
mengendapkan kotoran ke dasar lubang. Untuk jamban cemplung diharuskan
ada penutup agar tidak berbau serta agar lalat dan kecoa tidak masuk, lubang
jamban perlu ditutup.
3. Jamban Plengsengan
Pipa dipasang miring ke lubang penampungan sehingga kotoran langsung
dialirkan melalui lubang tersebut. Digunakan oleh masyarakat yang tidak
terbiasa dengan leher angsa.
Jamban ini perlu air untuk menggelontor kotoran. Lubang jamban perlu juga
ditutup
6
Gambar 2.4 Jenis-jenis jamban
7
3. Bukan tempat berkembangnya serangga sebagai vektor penyakit
4. Melindungi pencemaran pada penyediaan air bersih dan lingkungan
8
2.5. Kriteria Jamban Sehat
a. Lantai jamban hendaknya selalu bersih dan tidak ada genangan air
b. Bersihkan jamban secara teratur sehingga ruang jamban dalam keadaan bersih
c. Di dalam jamban tidak ada kotoran yang terlihat
d. Tidak ada serangga, (kecoa, lalat) dan tikus yang berkeliaran.
e. Tersedia alat pembersih (sabun, sikat, dan air bersih)
f. Bila ada kerusakan, segera diperbaiki
9
c. Tempat Duduk Jamban: Fungsi tempat duduk jamban merupakan tempat
penampungan tinja, harus kuat, mudah dibersihkan, berbentuk leher angsa
atau memakai tutup yang mudah diangkat.
d. Kecukupan Air Bersih: Jamban hendaklah disiram minimal 4-5 gayung yang
bertujuan menghindari penyebaran bau tinja dan menjaga kondisi jamban
tetap bersih. Juga agar menghindari kotoran tidak dihinggapi serangga
sehingga dapat mencegah penularan penyakit.
e. Tersedia Alat Pembersih: Tujuan pemakaian alat pembersih, agar jamban
tetap bersih setelah jamban disiram air. Pembersihan dilakukan minimal 2-3
hari sekali meliputi kebersihan lantai agar tidak berlumut dan licin.
Sedangkan peralatan pembersih merupakan bahan yang ada di rumah jamban
didekat jamban.
f. Tempat Penampungan Tinja: Adalah rangkaian dari sarana pembuangan tinja
yang berfungsi sebagai tempat mengumpulkan kotoran/tinja. Konstruksi
lubang harus kedap air dapat terbuat dari pasangan batu bata dan semen,
sehingga menghindari pencemaran lingkungan.
g. Saluran Peresapan: Merupakan sarana terakhir dari suatu sistem pembuangan
tinja yang lengkap berfungsi mengalirkan dan meresapkan cairan yang
bercampur tinja.
2.8. Penggunaan Jamban Sehat Kelurahan Nan Balimo & Keluran Laing
Sampai saat ini diperkirakan sekitar 70.5% masyarakat Nan balimo dan Laing
masih buang air besar sembarangan, seperti di sungai, kebun, sawah, kolam dan
tempat-tempat terbuka lainnya. Masyarakat tersebut enggan untuk buang air besar
di jamban karena banyak yang beranggapan membangun jamban sangat mahal,
lebih enak BAB di sungai, tinja dapat digunakan untuk pakan ikan, dan alasan lain
yang dikatakan merupakan kebiasaan sejak dulu dan diturunkan dari nenek
moyang. Perilaku tersebut sangat merugikan kesehatan, karena tinja merupakan
media tempat hidup bakteri coli yang berpotensi menyebabkan terjadinya penyakit
diare dan berisiko menjadi wabah penyakit bagi masyarakat.
10
Tinja merupakan bentuk kotoran yang merugikan dan membahayakan
kesehatan masyarakat, maka tinja harus dikelola, dibuang dengan baik dan benar.
Maka itu tinja harus dibuang pada suatu tempat yaitu jamban. Jamban keluarga
adalah suatu istilah yang digunakan sebagai tempat pembuangan kotoran manusia
dalam suatu keluarga. Semua anggota keluarga harus menggunakan jamban untuk
membuang tinja, baik anak-anak (termasuk bayi dan balita) dan orang dewasa.
Pembuatan jamban keluarga yang sehat, sebaiknya mengikuti beberapa syarat,
yaitu: tidak mengotori tanah maupun air permukaan di sekeliling jamban tersebut,
tidak dapat terjangkau oleh serangga, terutama lalat dan kecoak, tidak
menimbulkan bau, mudah dipergunakan dan dipelihara, sederhana serta dapat
diterima oleh pemakainya.7
11
BAB III
Puskesmas Nan Balimo merupakan salah satu puskesmas yang ada di Kota
Solok yang berdiri pada tahun 2008 dengan luas tanah 1200 M2, dan merupakan
puskesmas non perawatan atau puskesmas rawat jalan.
Puskesmas Nan Balimo terletak di Kecamatan Tanjung Harapan dengan batas
batas wilayah sebagai berikut :
- Sebelah Utara berbatasan dengan Desa Aripan Kabupaten Solok
- Sebelah Selatan berbatasan dengan Kel PPA dan Kampung Jawa
- Sebelah Timur berbatasan dengan kelurahan tanjung paku
- Sebelah Barat berbatasan dengan Kelurahan Kampung jawa
Jarak antara Puskesmas Nan Balimo dengan Ibukota Propinsi Sumatera Barat 67
km, dengan Luas wilayah kerja 1474 Ha yang terbagi atas 2 (dua) kelurahan,
yaitu :
- Kelurahan Nan Balimo
- Kelurahan Laing
VISI
12
Meningkatkan sumber daya manusia kesehatan
Memantapkan manajemen Puskesmas dan sistim informasi
Menggerakkan pembangunan berwawasan kesehatan di wilayah
kerja
Memelihara dan meningkatkan UKP dan UKM serta kesehatan
lingkungan
1. Gedung Puskesmas
1 buah gedung puskesmas yang terletak di Kelurahan Nan Balimo Kota
Solok
2. Puskesmas Pembantu
Pustu Gelanggang Betung
Pustu Tembok
Pustu Laing Taluk
Pustu Laing Pasir
3. Pos Kesehatan Kelurahan
Poskeskel Nan Balimo
Poskeskel Laing
4. Sarana Transportasi
Kendaraan Dinas Roda 4 : 1 Unit
Kendaraan Dinas Roda 2 : 13 Unit
13
5. Posyandu Lansia 4 Unit
6. Kendaraan Dinas Roda 4 1 Unit
7. Kendaraan Dinas Roda 2 13 Unit
14
A. Kegiatan yang dilakukan :
Penyuluhan ke Sekolah
Penyuluhan di Posyandu
Penyuluhan Keliling
Pembinaan Kelurahan model PHBS KTR
Pelaksanaan kegiatan Kelurahan Siaga
B. Hasil Kegiatan :
Pencapaian
No Kegiatan Target (%)
(%)
1. Penyuluhan Keliling 8x
2. Penyuluhan Ke Posyandu 108x
3. Pembinaan Kelurahan Siaga 2x
4. Penyuluhan ke Sekolah 10x
5. Kelurahan Siaga 100 %
2. Kesehatan Lingkungan
A. Kegiatan yang dilakukan :
inspeksi sanitasi dasar
rumah sehat
pemeriksaan TTU-TPM
STBM
Pengelolaan sampah RT
Pembinaan dan Pengawasan kwalitas air
Penyuluhan Hygiene sanitasi ke sekolah
Penyuluhan kawasan sehat
B. Hasil Kegiatan :
No Kegiatan Pencapaian % Target %
Akses air bersih 16.2 95
Jamban keluarga 70.5 92
Pembuangan limbah 85.13 95
Pengelolaan sampah 84.95 98
15
Rumah sehat 87,12 90
TTU 89,4 75
TPM 82,5 65
3. Kesehatan Ibu dan Anak serta KB
A. Program yang dilakukan :
1. Program Kesehatan Ibu
Kelas Ibu Hamil
Pelayanan ANC
Kunjungan Bumil Resti
Kunjungan Nifas
Pemantauan Stiker P4K/ANC Berkwalitas
otopsi verbal,dll
2. Program Kesehatan Anak
DDTK
Kelas Ibu Balita
3. Program Keluarga Berencana
pelayanan dan konseling
penanganan komplikasi ringan
B. Hasil Kegiatan
1. Program Kesehatan Ibu
Target
No Kegiatan Pencapaian (%)
(%)
1 K1 Sasaran 187 107,5 100
2 K4 Sasaran 187 96 95
3 Persalinan oleh Nakes sasaran 179 93,3 90
4 Persalinan komplikasi Obstetri 100 80
5 Kunjungan Nifas 82,7 90
6 Deteksi resti ibu hamil o Nakes 15 20
7 Deteksi Resti ibu Hamil o Masy 0 10
8 Kematian Ibu hamil/bersalin/nifas 0 0
16
Jumlah KN Lengkap
170 82,7 90
sasaran 170
DDTK 2x/tahun 659 82,9 90
Jumlah neonatus
0 26,6 80
komplikasi yg ditangani
(Bayi) Pelayanan Bayi
DDTK 4x/th 170 90,5 90
Yankes anak balita 170 84,6 85
17
Penimbangan Masal & Pembr Vit A (bln Feb & Agst)
pengukuran Status Gizi Murid TK/PAUD
pengukuran Status Gizi Siswa SD, SLTP & SLTA
Pemberian PMT Pemulihan
Kelas gizi
Survey GAKY tingkat rumah tangga.
Kegiatan rutin seperti :
pemberian vit A
pemberian tablet Fe
Gernasdarzi
B. Hasil Kegiatan
18
Posbindu
b. Kusta
penemuan dan penanganan kasus
c. Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit TBC
Pelacakan kasus kontak
PMO TB
TB mangkir
Penyaringan saspec
d. Penecegahan dan Pemberantasan DBD
Sosialisasi DBD
Pemantauan Jentik
PE
e. Penemuan dan Penanggulangan Pneumonia
penemuan dan penanganan kasus
f. Penemuan dan Penanganan Kasus Rabies :
Pelacakan Kasus
g. Program Imunisasi
Pelayanan Imunisasi
BIAS
TT WUS
Sweeping
Pelacakan KIPI
B. Hasil Kegiatan
1. Prog. P2P
No Kegiatan Pencapaian % Target %
Penemuan kasus BTA (+) * 38 70
Angka Bebas Jentik(ABJ) 77,43 92
Penemuan kasus Pneumoni
18 org -
*
Pengobatan Diare 100 100
Penanganan kasus DBD 100 100
19
Penemuan kasus Kusta - -
Rabies : Kasus Gigitan 19 org -
Pemberian VAR/SAR 9 -
IVA : diperiksa 63 org 237 org
hasil (+) 2 org -
Pemakaian Zink pada diare
100 100
pada anak balita
2. Program Imunisasi
No Kegiatan Pencapaian % Target %
Imunisasi lengkap 91.2 90
HB 0 92.4 85
BCG 95.3 95
Polio 1 96.5 95
DPT HB 1 101.2 95
DPT HB 3 95.9 90
Polio 4 98.2 90
Campak 91.2 90
BIAS Campak 96.3 95
BIAS DT/TT 93.9 95
TT WUS SMU 91.1 85
TT WUS POSYANDU 82.9 85
20
rujukan kasus jiwa
4. Kesehatan Mata
penemuan dan penangan kasus
rujukan
5. Kesehatan Lansia
pelayanan di dalam dan luar gedung
pembinaan kelompok Lansia
senam lansia
Penyuluhan Kesehatan Lansia
Deteksi Dini Kesehatan Lansia
6. PKPR (Pelayanan Kes Peduli Remaja)
pelatihan kader PKPR
Penyuluhan & konsultasi ke sekolah
konsultasi bagi remaja
7. Kesehatan Gigi & Mulut
Dalam Gedung :
Pelayanan kedaruratan Gigi
Pelayanan Kesehatan Gigi dan mulut dasar
Pelayanan medik gigi dasar
Luar Gedung
UKGS
UKGM
B. Hasil Kegiatan
1. UKS
No Kegiatan Pencapaian % Target %
Skrining : SD * - 100
SMP/SMU - 100
Pelatihan Dokter Kecil - 100
Pembinaan sekolah sehat 4 sekolah
21
2. Kesehatan Jiwa, Kesehatan Lansia, Perkesmas, PKPR
(Pelayanan Kes Peduli Remaja)
No Program Kegiatan Pencapaian % Target %
JIWA Cakupan Pelayanan 32 orang -
LANSIA Pelayanan dalam dan 81.49 73
luar gedung
PERKESMAS Jumlah KK yg dibina 125 59
PKPR Pelayanan dalam dan 88,07 8
luar gedung 2
22
Target pencapaian pengelolaaan limbah memenuhi syarat 95% sedangkan
dari hasil survei Puskesmas Nan Balimo tahun 2014 sebanyak 85.13% dari
1454 pengelolaan limbah yang memenuhi syarat.
5. Rendahnya capaian akses jamban pada program kesehatan lingkungan di
Puskesmas Nan Balimo
Target akses jamban pada program kesehatan lingkungan tahun 2014
adalah 92% dimana di wilayah kerja puskesmas Nan Balimo pencapaian
selalu di bawah target.
3.3.2. Penetapan Prioritas Masalah
23
2. Seriusnes ( tingkat keseriusan)
Nilai 1 : tidak penting
Nilai 2 : kurang penting
Nilai 3 : cukup penting
Nilai 4 : penting
Nilai 5 : sangat penting
3. Growth ( tingkat perkembangan)
Nilai 1 : tidak penting
Nilai 2 : kurang penting
Nilai 3 : cukup penting
Nilai 4 : penting
Nilai 5 : sangat penting
Tabel . Nilai Skoring berdasarkan USG
Masalah U S G P Prioritas
Rendahnya 5 5 4 120 II
penggunaan air
bersih
Rendahnya 5 5 5 125 I
akses
pencapaian
jamban
Rendahnya 3 3 4 36 IV
pencapaian
rumah sehat
Rendahnya 4 4 4 64 III
pengetahuan
tentang
pengelolaan
sampah yang
memenuhi
syarat
Rendahnya 3 3 3 27 V
penegetahuan
dalam
pengelolaan
limbah yang
memenuhi
24
syarat
25
pemicuan
4 Lingkungan Terdapatnya aliran sungai di Memberikan penyuluhan
tentang dampak BAB di
sepanjang wilayah pemukiman
sungai
penduduk
5 Dana Kurangnya biaya untuk petugas Memaksimalkan
kesling penggunaan sumber dana
puskesmas yang ada
2014
Metode Manusia
BABS
Material Lingkungan
Dana
26
3.1.4. Plan Of Action
1. Manusia
jamban sehat.
27
Rencana : Menunjuk duta kesehatan lingkungan berdasarkan dari
kegiatan
pemicuan yang dilakukan berdasarkan pengetahuan dan
kemauan warga tersebut untuk membantu dirinya sendiri
dan warga lainnya mengaplikasikan penggunaan jamban
sehat
Pelaksana : Dokter puskesmas
Sasaran : Warga masyarakat yang mengikuti pemicuan
Tempat : Balai Pertemuan Warga
Pelaksanaan : Merekrut kader baru dan memberikan pelatihan kader baru
tersebut
3. Lingkungan
Terdapatnya aliran sungai di sekitar Kelurahan Nan Balimo dan Laing
yang mudah diakses sehingga dijadikan jamban oleh masyarakat.
Pemanfaatan sungai untuk kepentingan lain seperti membuat keramba ikan dan
irigasi sehingga tidak digunakan terutama open defecation.
Rencana : Menyampaikan solusi ini kepada Tokoh masyarakat
Pelaksana : Pimpinan Puskesmas dan Pemegang Program
Sasaran : Camat dan tokoh masyarakat
Target : Adanya pemanfaatan lain dari sungai sehingga tidak ada
lagi penduduk yang open defecation.
Tempat : Balai pertemuan warga
Pelaksanaan : Penyuluhan personal dan penyebaran pemflet
sewaktu penyuluhan tentang bahayanya open
defecation
4. Material
a. Tidak ada tempat pembuangan tinja
28
Sasaran : Masyarakat yang tidak memiliki jamban atau memiliki
jamban yang tidak sehat.
Target : Tidak ada lagi masyarakat yang tidak memiliki jamban
sehat
Tempat : Wilayah Kelurahan Nan Balimo dan Laing
Penatalaksanaan : Penyuluhan massal
29
solusi ini kepada tokoh pertemuan personal dan
Tokoh masyarakat masyarakat warga penyebaran
pemflet
Membantu mas memb
5 membantu untuk Wilayah
Warga
Kelurahan kelurahan Nan penyuluhan secara
membuat tempat masyarakat Balimo dan massal
penampungan tinja Laing
alternatif
BAB IV
PENUTUP
4.1. Kesimpulan
Penggunaan jamban sehat di wilayah kerja Puskesmas Nan Balimo masih
Metode:
perilaku
30
Upaya yang dapat dilakukan untuk meningkatkan penggunaan jamban
4.2 Saran
1. Masyarakat
31
DAFTAR PUSTAKA
32