Crossbed merupakan suatu bentuk produk akhir (end product), struktur tersebut dapat kami
lihat setelah menggali lubang pada pasir pantai yang berdiameter 70 cm (panjang) dan 50 cm
(lebar) dengan kedalaman 90 cm menggunakan sekop ukuran besar, yang terlihat seperti produk
paralel laminasi tetapi sebenarnya merupakan cross bedding yang disebabkan oleh adanya
perbedaan arah orientasi ombak yang bergerak dari arah Barat Laut ke Tenggara dan kemudian
membawa sedimen yang bersumber dari batuan beku Sungai Cisadane. Di bawah ini terlampir
foto-foto kenampakan struktur sedimen cross bedding di lapangan, lokasi Pantai Tanjung Pasir
tempat kami berkunjung pada kuliah lapangan sedimentologi ini.
Pasir kasar
Foto di atas menunjukkan bahwa pada produk tersebut juga terdapat clay dan lebih dominan
pasir kasar (pada foto/gambar ditunjukkan dengan daerah berwarna lebih terang) dibandingkan
dengan yang lebih halus (pada foto/gambar ditunjukkan dengan daerah berwarna lebih
gelap/hitam), serta terdapat proses progradasi (penumpukan).
Slump structures
Dan juga, dari foto ini kita dapat melihat adanya keberadaan struktur slump yang
kemungkinan disebabkan oleh adanya tektonik lokal.