Anda di halaman 1dari 7

TUGAS EVIDENCE BASED MEDICINE

Skenario

Bapak Andi 27 tahun datang ke klinik YARSI karena mengalami nyeri kepala yang tidak
kunjung hilang sejak 2 hari yang lalu, padahal sudah minum obat warung. Kemudian dokter
melakukan anamnesis dan pemeriksaan fisik didapatkan pasien nyeri kepalanya hanya sebelah.
Setelah ditanya tentang obat apakah yang diminum, ternyata pasien minum obat yang
mengandung dexamethasone. Dokter pun mendiagnosis bahwa pasien terkena Sakit kepala
migraine akut dan akhirnya dokter pun memberikan obat lain yang mengandung magnesium
sulfat. Pasien menanyakan perihal keampuhan obat tersebut dibanding obat yang sebelumnya dia
minum.

Pertanyaan

Manakah yang lebih efektif antara dexametason dengan magnesium sulfat dalam menghilangkan
sakit kepala migraine akut?

PICO

Population : Bapak Andi 27 tahun dengan nyeri kepala

Intervention : Magnesium sulfat

Comparison : Dexametason

Outcome : Keefektifan obat untuk terapi migraine akut

KATA KUNCI :
Dexametason AND Magnesium sulfat AND Headache AND Comparison

PEMILIHAN SITUS :
http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/22091303

LIMITED :
2010-2015

HASIL PENCARIAN :
8 artikel

ARTIKEL YANG DIPILIH :


COMPARISON OF THERAPEUTIC EFFECTS OF MAGNESIUM SULFATE VS.
DEXAMETHASONE/METOCLOPRAMIDE ON ALLEVIATING ACUTE
MIGRAINE HEADACHE
CRITICAL APPRAISAL

A. Validity

1. Menentukan ada atau tidaknya randomisasi dalam kelompok dan


teknik randomisasi yang digunakan

Ya ada, pada metode penelitian dijelaskan bahwa sampel diambil secara


randomisasi

2. Menentukan ada atau tidaknya persamaan pada kedua kelompok


di awal penelitian

Ya ada, kedua kelompok sudah sesuai dengan criteria ICHD

3. Menentukan ada tidaknya blinding pada pasien, klinisi dan


peneliti
4. Menentukan ada tidaknya persamaan perlakuan pada kedua
kelompok selain perlakuan eksperimen

Di jurnal ini tidak dijelaskan adanya persamaan perlakuan pada kedua


kelompok selain perlakuan eksperimen

5. Menentukan lama dan lengkapnya follow up

Tidak dijelaskan berapa lama penelitian ini dilakukan, yang jelas penelitian
ini dimulai pada tahun 2011

6. Menentukan ada tidaknya analisis pasien pada kelompok


randomisasi semula

Iya ada, pada tabel pertama dijelaskan pengelompokan pasien

Kemudian pada akhir penelitian jumlah subjek penelitian tidak ada yang
berkurang. Menandakan bahwa penelitian ini tidak terjadi loss follow up
B. Importance

7. Menentukan besar efek terapi (CER, EER, RR, RRR, ARR, NNT)

Present Absent Jumlah


Magnesium 31 (a) 4 (b) 35
sulfat
Dexametason 28 (c) 7 (d) 35

CER c/c+d = 28/35 = 0,8

EER a/a+b = 31/35 = 0,9

RR EER/CER = 0,9/0,8 = 1,1

RRR CER-EER/ CER = 0,8-0,9/0,8 = -0,3

ARR CER-EER = 0,8-0,9 = -0,1

NNT 1/ARR = 1/0,1 = 10

8. Menentukan presisi estimasi efek terapi (95%CI)

+/-1.96 ?[CER X (1-CER)/# control patients + EER X (1-EER)/# experimental


patients]

+/-1,96 [0,8 x (1-0,8)/35 + 0,9 x (1-0,9)/35]

+/-1,96 [0,0046 + 0,0026]


+/-1,96 x 0,0072 = 0,014

c. Applicability

9. Menentukan kemungkinan penerapan pada pasien (spectrum


pasien dan setting)

Ya, pasien bisa menggunakan magnesium sulfat sebagai terapi alternative


karena efeknya lebih bagus dibanding dexametason

10. Menentukan potensi keuntungan dan kerugian bagi pasien

Jelas disini dijelaskan bahwa dexametason lebih banyak komplikasi dibanding


magnesium sulfat, sehingga magnesium sulfat relative aman untuk
dikonsumsi
Evidence Based Medicine
CRITICAL APPRAISAL

BLOK KEDOKTERAN KELUARGA

COMPARISON OF THERAPEUTIC EFFECTS OF MAGNESIUM


SULFATE VS DEXAMETHASONE/METOCLOPRAMIDE ON
ALLEVIATING ACUTE MIGRAINE HEADACHE

Disusun oleh :

INSI FADHIL (1102012128)


Kelompok A 06

Dosen Pembimbing :
Dr. Yusnita, Mkes

FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS YARSI
2015/2016

Anda mungkin juga menyukai