Anda di halaman 1dari 18

SISTEM DRAINASE DI PERKOTAAN

MAKALAH

Tugas ini disusun untuk memenuhi mata kuliah Sistem Drainase yang diampu
oleh Ir. M. Janu Ismoyo, MT.

Disusun oleh

Novi Fadhilah Rahma (155060401111001)

JURUSAN TEKNIK PENGAIRAN

FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS BRAWIJAYA

2016
i

KATA PENGANTAR

Puji syukur saya panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena dengan
pertolonganNya saya dapat menyelesaikan makalah yang berjudul Sistem Drainase di
Perkotaan. Meskipun banyak rintangan dan hambatan yang saya alami dalam proses
pengerjaannya, tetapi saya berhasil menyelesaikannya dengan baik.

Tak lupa saya mengucapkan terima kasih kepada Bapak M. Janu Ismoyo.selaku dosen
mata kuliah Sistem Drainase yang telah membantu saya dalam mengerjakan makalah ini.
Saya juga mengucapkan terimakasih kepada teman-teman yang juga sudah memberi
semangat dalam pembuatan laporan ini.

Penulis menyadari sesungguhnya penulisan makalah ini masih jauh dari sempurna dan
saya menerima kritik dan saran agar karya ini menjadi lebih baik di keesokan hari.

Oktober 2016

Penulis

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..............................................................................................................i

DAFTAR ISI...........................................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN................................................................................................1
i

1.1 Latar Belakang.......................................................................................................1

1.2 Rumusan Masalah..................................................................................................1

1.3 Ruang Lingkup......................................................................................................1

1.4 Tujuan Penelitian...................................................................................................2

1.5 Kegunaan Penelitian..............................................................................................2

BAB II LANDASAN TEORI...........................................................................................3

2.1 Pengertian Sistem Drainase...................................................................................3

2.2 Macam Jaringan Drainase......................................................................................3

2.3 Jenis-Jenis Drainase...............................................................................................7

2.4 Fungsi Drainase Perkotaan Secara Umum.............................................................8

BAB III METODOLOGI PENYELESAIAN MASALAH............................................9

3.1 Metode Pengumpulan Data....................................................................................9

3.1.1 Studi Literatur...............................................................................................9

3.2 Waktu dan Tempat Pengumpulan Data..................................................................9

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN DATA.........................................................10

4.1 Permasalahan Sistem Drainase di Perkotaan.......................................................10

4.2 Faktor Penyebab Permasalahan Sistem Drainase di Jalan Soekarno-Hatta.........10

4.3 Dampak Permasalahan Sistem Drainase di Jalan Soekarno-Hatta......................11

4.4 Tahapan-Tahapan Penyelesaian Masalah.............................................................12

4.5 ......Solusi untuk Mencegah Semakin Parahnya Permasalahan Sistem Drainase di


Jalan Soekarno-Hatta...........................................................................................12

BAB V KESIMPULAN..................................................................................................13

5.1 Kesimpulan..........................................................................................................13

5.2 Saran....................................................................................................................13

5.2 Harapan................................................................................................................13

DAFTAR RUJUKAN...........................................................................................................14

LAMPIRAN..........................................................................................................................15
i

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Sistem drainase atau pengatusan adalah pembuangan massa air secara alami atau
buatan dari permukaan atau bawah permukaan dari suatu tempat. Pembuangan ini dapat
dilakukan dengan mengalirkan, menguras, membuang, atau mengalihkan air.

Saluran drainase sering kali dirujuk sebagai drainase saja karena secara teknis hampir
semua drainase terkait dengan pembuatan saluran. Saluran drainase permukaan biasanya
berupa parit, sementara untuk bawah tanah disebut gorong-gorong di bawah tanah.

Namun karena lahan di perkotaan semakin berkurang, maka sering kali pembuatan
lahan drainase dirasa kurang maksimal dan fungsinya tidak sesuai dengan yang
diharapkan. Tidak optimalnya perawatan saluran drainase di perkotaan, menjadi salah
satu penyebab banjir-banjir di beberapa daerah yang dapat menyebabkan bencana.
Kondisi ini membuat penulis memikirkan apa saja faktor-faktor dan dampak yang
disebabkan oleh permasalahan sistem drainase di kota, yakni di Jalan Soekarno-Hatta
serta mencari solusi untuk permasalahan ini.

1.2 Rumusan Masalah

1. Apa yang dimaksud sistem drainase atau saluran drainase?


2. Apa saja faktor-faktor yang menyebabkan permasalahan sistem drainase di Jalan
Soekarno-Hatta?
3. Apa saja dampak yang ditimbulkan dari permasalahan sistem drainase di Jalan
Soekarno-Hatta?
4. Bagaimana solusi terhadap permasalahan sistem drainase di Jalan Soekarno-
Hatta?

1.3 Ruang Lingkup


i

Dalam penulisan kali ini, penulis memberi batasan masalah agar pada saat penulisan
laporan tidak terjadi penyimpangan dari permasalahan pokok yang telah ditentukan yaitu
permasalahan sistem drainase di perkotaan di Jalan Soekarno-Hatta.

1.4 Tujuan Penulisan

1. Untuk mengetahui apa itu sistem drainase atau saluran drainase.


2. Untuk mengetahui faktor-faktor yang menyebabkan permasalahan sistem drainase
di Jalan Soekarno-Hatta.
3. Untuk mengetahui dampak yang ditimbulkan dari permasalahan sistem drainase di
Jalan Soekarno-Hatta.
4. Untuk mengetahui solusi terhadap permasalahan sistem drainase di Jalan
Soekarno-Hatta.

1.5 Kegunaan Penulisan

1. Mengetahui apa itu sistem drainase atau saluran drainase.


2. Mengetahui faktor-faktor yang menyebabkan permasalahan sistem drainase di Jalan
Soekarno-Hatta.
3. Mengetahui dampak yang ditimbulkan dari permasalahan sistem drainase di Jalan
Soekarno-Hatta.
4. Mengetahui solusi terhadap permasalahan sistem drainase di Jalan Soekarno-Hatta.
BAB II

LANDASAN TEORI

2.1 Pengertian Sistem Drainase

Drainase yang berasal dari kata kerja 'to drain' yang berarti mengeringkan atau
mengalirkan air, adalah terminologi yang digunakan untuk menyatakan sistem-sistem yang
berkaitan dengan penanganan masalah kelebihan air, baik diatas maupun dibawah permukaan
tanah.
Sedangkan drainase perkotaan adalah sistem drainase dalam wilayah administrasi
kota dan daerah perkotaan (urban) yang berfungsi untuk mengendalikan atau meringankan
i

kelebihan air permukaan di daerah pemukiman yang berasal dari hujan lokal, sehingga tidak
mengganggu masyarakat dan dapat memberikan manfat bagi kehidupan manusia.
Dalam bahasa Indonesia, drainase bisa merujuk pada parit di permukaan tanah
atau gorong-gorong di bawah tanah. Drainase berperan penting untuk mengatur suplai air
demi pencegahan banjir. Pengertian drainase perkotaan tidak terbatas pada teknik
pembuangan air yang berlebihan namun lebih luas lagi menyangkut keterkaitannya dengan
aspek kehidupan yang berada di dalam kawasan perkotaan.
Semua hal yang menyangkut kelebihan air yang berada di kawasan kota sudah pasti
dapat menimbulkan permasalahan drainase yang cukup komplek. Dengan semakin
kompleknya permasalahan drainase di perkotaan, maka di dalam perencanaan dan
pembangunan bangunan air untuk drainase perkotaan, keberhasilannya tergantung pada
kemampuan masing-masing perencana. Dengan demikian di dalam proses pekerjaan
memerlukan kerjasama dengan beberapa ahli di bidang lain yang terkait.

2.2 Macam-Macam Drainase


Macam-macam drainase dapat dibedakan menjadi:

2.2.1 Menurut Asalnya


Menurut asalnya drainase dibedakan menjadi dua yaitu:

a. Saluran alam (natural)


i

Gambar 2.1 Saluran Alami

b. Saluran buatan (artificial)

Gambar 2.2 Saluran Buatan


2.2.2 Menurut Letak Saluran
a. Drainase permukaan
b. Drainase bawah permukaan
c. Drainase memanjang
d. Drainase melintang
2.2.3 Menurut Konstruksi
a. Saluran terbuka
Saluran terbuka yaitu saluran yang lebih cocok untuk drainase air hujan yang
terletak di daerah yang mempunyai luasan yang cukup, ataupun untuk drainase air
non-hujan yang tidak membahayakan kesehatan atau mengganggu lingkungan.
i

Gambar 2.3 Saluran Terbuka


b. Saluran tertutup
Saluran tertutup yaitu saluran yang pada umumnya sering dipakai untuk aliran
kotor (air yang mengganggu kesehatan/lingkungan) atau untuk saluran yang terletak
di kota/permukiman.

Gambar 2.4 Saluran Tertutup

2.2.4 Menurut Fungsi


a. Single purpose
Single purpose yaitu saluran yang berfungsi mengalirkan satu jenis air
buangan, misalnya air hujan saja atau jenis air buangan yang lainnya seperti limbah
domestik, air limbah industri dan lain lain.
b. Multi purpose
i

Multi purpose yaitu saluran yang berfungsi mengalirkan beberapa jenis air
buangan baik secara bercampur maupun bergantian.

2.2.5 Berdasarkan Fungsi Layanan

1. Sistem Drainase Lokal


Yang termasuk sistem drainase lokal adalah saluran awal yang melayani suatu
kawasan kota tertentu seperti komplek permukiman, areal pasar, perkantoran, areal
industri dan komersial. Sistem ini melayani areal kurang dari 10 ha. Pengelolaan
sistem drainase lokal menjadi tanggung jawab masyarakat, pengembang atau instansi
lainnya.
2. Sistem Drainase Utama
Yang termasuk dalam sistem drainase utama adalah saluran drainase primer,
sekunder, tersier beserta bangunan pelengkapnya yang melayani kepentingan sebagian
besar warga masyarakat. Pengelolaan sistem drainase utama merupakan tanggung
jawab pemerintah kota.
3. Pengendalian Banjir (Flood Control)
Sungai yang melalui wilayah kota yang berfungsi mengendalikan air sungai,
sehingga tidak mengganggu dan dapat memberi manfaat bagi kehidupan masyarakat.
Pengelolaan pengendalian menjadi tanggung jawab Direktorat Jenderal SDA.

2.2.6 Berdasarkan Fisiknya


1. Sistem Saluran Primer
Adalah saluran utama yang menerima masukan aliran dari saluran sekunder.
Dimensi saluran ini relatif besar. Akhir saluran primer adalah badan penerima air.

2. Sistem Saluran Sekunder


Adalah saluran terbuka atau tertutup yang berfungsi menerima aliran air dari
saluran tersier dan limpasan air dari permukaan sekitarnya, dan meneruskan air ke
saluran primer. Dimensi saluran tergantung pada debit yang dialirkan.
3. Sistem Saluran Tersier
Adalah saluran drainase yang menerima air dari saluran drainase lokal.

2.3 Jenis-Jenis Drainase


i

2.3.1 Land dan Smoothing


Land grading (mengatur tahap kemiringan lahan) dan land smoothing
(penghalusan permukaan lahan) diperlukan pada areal lahan untuk menjamin
kemiringan yang berkelanjutan secara sistematis yang dibutuhkan untuk penerapan
saluran drainase permukaan
Studi menunjukan bahwa pada lahan dengan pengaturan saluran drainase
permukaan yang baik akan meningkatkan jarak drainase pipa sampai 50%,
dibandingkan dengan lahan yang kelebihan air dibuang dengan drainase pipa tanpa
dilakukan upaya pengaturan saluran drainase permukaan terlebih dahulu.
Untuk efektifitas yang tinggi, pekerjaan land grading harus dilakukan secara
teliti. ketidakseragaman dalam pengolahan lahan dan areal yang memiliki cekungan
merupakan tempat aliran permukaan (runoff) berkumpul, harus dihilangkan dengan
bantuan peralatan pengukuran tanah.

2.3.2 Drainase Acak (Random Field Drains)


Drainase ini merupakan gambaran yang menunjukan pengelolaan untuk
mengatasi masalah cekungan dan lubang lubang tempat berkumpulnya air. Lokasi
dan arah dari saluran drainase disesuaikan dengan kondisi topografi lahan.
Kemiringan lahan biasanya diusahakan sedatar mungkin, hal ini untuk memudahkan
peralatan traktor pengolah tanah dapat beroperasi tanpa merusak saluran yang telah
dibuat. Erosi yang terjadi pada kondisi lahan seperti diatas, biasanya tidak menjadi
masalah karena kemiringan yang relatif datar.
2.3.3 Drainase Pararel (Pararelle Field Drains)
Drainase ini digunakan pada tanah yang relative datar dengan kemiringan
kurang dari 1% 2 %. Sistem drainase ini dikenal sebagai sistem bedengan. Saluran
drainase dibuat secara parallel, kadang kala jarak antara saluran tidak sama. Hal ini
tergantung dari panjang dari barisan saluran drainase untuk jenis tanah pada lahan
tersebut, jarak dan jumlah dari tanah yang harus dipindahkan dalam pembuatan
barisan saluran drainase, dan panjang maksimum kemiringan lahan terhadap saluran
(200 meter). Keuntungan dari sistem saluran drainase parallel, pada lahan terdapat
cukup banyak saluran drainase.

2.3.4 Drainase Mole


i

Drainase mole biasa disebut dengan lubang tikus berupa saluran bulat yang
konstruksinya tanpa dilindungi sama sekali, pembuatannya tanpa harus menggali
tanah, cukup dengan menarik (dengan traktor) bantukan baja bulat yang disebut mol
yang dipasang pada alat seperti bajak dilapisan tanah subsoil pada kedalaman dangkal.

2.4 Fungsi Drainase Perkotaan Secara Umum


Berikut ini merupakan fungsi drainase perkotaan secara umum:
1. Mengeringkan bagian wilayah kota dari genangan sehingga tidak menimbulkan
dampak negatif.
2. Mengalirkan air permukaan ke badan air penerima terdekat secepatnya.
3. Mengendalikan kelebihan air permukan yang dapat dimanfaatkan untuk persedian
air dan kehidupan akuatik.
4. Meresapkan air permukaan untuk menjaga kelestarian air tanah (konservasi air).
5. Melindungi sarana dan prasarana yang sudah terbangun.

BAB III

METODOLOGI PENYELESAIAN MASALAH

3.1 Metode Pengumpulan Data

3.1.1 Studi Literatur

Literatur adalah sumber ilmiah yang biasa digunakan untuk membuat suatu karya tulis
ataupun kegiatan ilmiah lainnya. Jika pada penelitian dirasa kurang referensi atau sumber
pengetahuan, maka cara yang tepat dilakukan adalah dengan cara mencari referensi ke
sumber lain. Maka dari itu, penulis menggunakan berbagai literature seperti buku, internet,
dan berbagai macam literatur lainnya seperti buku, internet, jurnal, dan berbagai macam
literatur lainnya yang bertujuan untuk menunjang makalah ini.

3.2 Waktu dan Tempat Pengumpulan Data

3.2.1 Waktu Pengumpulan Data

Pengumpulan data dilaksanakan pada 9 Oktober 2016.

3.2.2 Tempat Pengumpulan Data


i

Pengumpulan data dilaksanakan di sepanjang saluran drainase yang ada di Jalan


Soekarno Hatta.

BAB IV

ANALISA DAN PEMBAHASAN DATA

4.1 Permasalahan Sistem Drainase di Perkotaan

Saat ini begitu banyak permasalahan lingkungan yang terjadi. Mulai dari banjir, polusi
udara, longsor, hingga kurangnya air bersih. Berbagai permasalahan itu terjadi akibat
kelalaian kita dalam menjaga lingkungan. Kini banjir sudah umum terjadi di kawasan
perkotaan. Persoalan ini diakibatkan karena berbagai hal, salah satu penyebabnya adalah
kurangnya perhatian dalam mengelola sistem drainase. Sistem drainase ini memiliki peran
dan fungsinya masing-masing. Sudah seharusnya bahwa fungsi drainase ini tidak
dialihfungsikan. Alih fungsi ini tidak hanya menimbulkan satu permasalahan saja, tetapi
nantinya akan timbul kekacauan dalam penanganan sistem drainase pula.

Pada sistem drainase dan bangunan pelengkap saluran drainase banyak ditemukan
permasalahan yang terjadi. Permasalahan-permasalahan ini terjadi akibat adanya peningkatan
debit pada saluran drainase. Penyebab lainnya adalah karena peningkatan jumlah penduduk,
penyempitan dan pendangkalan saluran, serta sampah di saluran drainase. Oleh karena itu,
sudah seharusnya masyarakat dan Pemkot menyadari pentingnya fungsi saluran drainase,
khususnya drainase di perkotaan, serta permasalahan yang terjadi di perkotaan.

Seperti yang terjadi di sepanjang Jalan Soekarno Hatta, Malang. Karena alih fungsi
lahan yang digunakan sebagai ruko-ruko, kurangnya penanaman pohon dan lahan untuk
infiltrasi, serta saluran drainase yang tidak optimal perawatannya, menyebabkan banyak
genangan dan banjir sekitar 2-3 cm di sepanjang jalan ketika hujan turun. Hal ini merupakan
masalah yang akan berdampak serius apabila dihiraukan.

4.2 Faktor Penyebab Permasalahan Sistem Drainase di Jalan Soekarno-Hatta

4.2.1 Peningkatan Debit Akibat Alih Fungsi Lahan di Jalan Soekarno-Hatta

Perubahan tata guna lahan menjadi ruko-ruko yang terjadi di Jalan Soekarno
Hatta dapat mengakibatkan peningkatan aliran permukaan dan debit banjir.
i

Manajemen sampah yang kurang baik memberi kontribusi percepatan pendangkalan


saluran drainase dan sungai. Kapasitas sungai dan saluran drainase menjadi

berkurang, sehingga tidak mampu menampung debit yang terjadi, air meluap dan
terjadi genangan.

4.2.2 Peningkatan Jumlah Penduduk

Meningkatnya jumlah penduduk di Kota Malang yang sangat cepat,


merupakan akibat dari pertumbuhan maupun urbanisasi. Peningkatan jumlah
penduduk selalu diikuti oleh penambahan infrastruktur perkotaan, disamping itu
peningkatan penduduk juga selalu diikuti oleh peningkatan limbah, baik cair maupun
padat.

Dengan meningkatnya jumlah penduduk di Kota Malang, menyebabkan


penduduk membutuhkan lahan untuk tempat tinggal. Selain untuk ruko, Jalan
Seokarno Hatta kini banyak dialih fungsikan untuk perumahan tempat tinggal
penduduk. Maka dari itu, bertambahnya rumah-rumah di Jalan Soekarno Hatta serta
jalan-jalan yang ditutup dengan paving menyebabkan berkurangnya lahan untuk
saluran drainase yang menyebabkan genangan ketika hujan.

4.4.3 Penyempitan dan Pendangkalan Saluran

Penyempitan saluran drainase dipengaruhi oleh faktor peningkatan jumlah


penduduk (Suryokusumo 2008:81). Peningkatan jumlah penduduk yang sangat pesat
mengakibatkan berkurangnya lahan untuk saluran drainase, seperti yang sudah
dijelaskan di 4.4.2. Banyak pemukiman yang didirikan di atas saluran drainase di
Jalan Soekarno Hatta sehingga aliran drainase menjadi tersumbat. Sampah penduduk
pun juga tidak jarang dijumpai di aliran drainase, terutama di daerah ruko-ruko. Hal
ini karena kesadaran penduduk yang rendah terhadap kebersihan lingkungannya

4.3 Dampak Permasalahan Sistem Drainase di Jalan Soekarno-Hatta

Dampak yang dapat timbul akibat permasalahan system drainase di Jalan Soekarno-Hatta
adalah genangan yang terjadi di sepanjang jalan, bahkan dapat menyebabkan banjir apabila
terus diabaikan.
i

4.4 Tahapan-Tahapan Penyelesaian Masalah

Tahapan yang dapat dilakukan untuk menyelesaikan masalah yang terjadi di Jalan
Seokarno-Hatta adalah:

1. Menimbulkan diri terhadap kesadaran masyarakat tentang pentingnya menjaga


kebersihan.

2. Membangun saluran drainase yang baik dan benar di Jalan Soekarno-Hatta.

3. Merawat saluran drainase di Jalan Soekarno-Hatta.

4. Membangun pohon atau melakukan reboisasi agar penyerapan air hujan semakin
maksimal.

4.5 Solusi untuk Mencegah Semakin Parahnya Permasalahan Sistem Drainase di Jalan
Soekarno-Hatta

..............Berikut ini merupakan beberapa solusi yang dapat dilakukan untuk mengurangi
permasalahan drainase di Jalan Soekarno-Hatta:

1.Mengadakan penyuluhan akan pentingnya kesadaran membuang sampah.

2. Membuat bak kontrol serta saringan agar sampah yang masuk ke saluran drainase
dapat dibuang dengan cepat agar tidak terjadi endapan.

3. Pemberian sanksi kepada siapapun yang melanggar aturan, terutama membuang


sampah sembarangan, agar masyarakat mengetahui pentingnya manfaat saluran drainase.

4. Peningkatan daya guna air, meminimalkan kerugian serta memperbaiki konservasi


lingkungan.

5. Mengelola limpasan dengan cara mengembangkan fasilitas untuk menahan air hujan,
menyimpan air hujan maupun pembuatan fasilitas.

6. Membuat saluran tambahan untuk mengurangi daerah tangkapan.

7. Perbaikan dan normalisasi saluran drainase, serta mengembalikan fungsi drainase yang
sesungguhnya.

8. Pembuatan stasiun pompa dan kolam penampungan untuk menampung air hujan yang
berlebih.

9. Penambahan untuk pengadaan ruang terbuka hijau yang berfungsi sebagai resapan air
hujan di Jalan Soekarno-Hatta.
i

BAB V
KESIMPULAN

5.1 Kesimpulan

Dengan adanya suatu sistem drainase di perkotaan maka akan diperoleh banyak
manfaat pada kawasan perkotaan yang bersangkutan, yaitu meningkatnya kualitas kesehatan,
kebersihan, dan kenyamanan daerah pemukiman dan perkotaan. Namun dengan adanya
manfaat dari drainase, terdapat pula beberapa masalah yang timbul. Permasalahan drainase di
perkotaan yang tidak kunjung usai mengakibatkan menurunnya kualitas lingkungan di
perkotaan. Banjir pun kini sering terjadi. Tidak hanya di kota-kota besar saja, tetapi hampir di
seluruh kota di Indonesia kini mengalami permasalahan yang sama. Tersumbatnya saluran
drainase oleh sampah penduduk serta penyempitan saluran drainase merupakan faktor utama
penyebab banjir. Solusi untuk permasalahan ini adalah mengadakan penyuluhan akan
pentingnya kesadaran membuang sampah. membuat bak kontrol serta saringan agar sampah
yang masuk ke saluran drainase dapat dibuang dengan cepat agar tidak terjadi endapan,
pemberian sanksi kepada siapapun yang melanggar aturan, terutama membuang sampah
sembarangan, agar masyarakat mengetahui pentingnya manfaat saluran drainase, peningkatan
daya guna air, mengelola limpasan dengan cara mengembangkan fasilitas untuk menahan air
hujan, membuat saluran tambahan untuk mengurangi daerah tangkapan, perbaikan dan
normalisasi saluran drainase, serta mengembalikan fungsi drainase yang sesungguhnya,
pembuatan stasiun pompa dan kolam penampungan untuk menampung air hujan yang
berlebih, dan penambahan untuk pengadaan ruang terbuka hijau yang berfungsi sebagai
resapan air hujan di Jalan Soekarno-Hatta.

5.2 Saran
Masyarakat bisa lebih peduli terhadap lingkungan, dan Pemkot Malang dapat lebih
memperhatikan masalah-masalah yang timbul serta melakukan penanganan yang tepat dan
cepat.

5.3 Harapan
Masyarakat lebih memperhatikan keadaan saluran drainase di Jalan Soekarno-Hatta
agar masalah ini dapat berkurang dan terselesaikan dengan baik.
i

DAFTAR RUJUKAN

https://id.wikipedia.org/wiki/Drainase

http://umarcivilengineering.blogspot.co.id/2015/02/drainase-perkotaan.html

https://www.academia.edu/9450496/Sistem_Drainase_Perkotaan?auto=download

LAMPIRAN

Berikut ini adalah foto beberapa genangan yang terjadi di sepanjang Jalan Soekarno-Hatta
akibat hujan:
i

Anda mungkin juga menyukai