MAKALAH
Tugas ini disusun untuk memenuhi mata kuliah Sistem Drainase yang diampu
oleh Ir. M. Janu Ismoyo, MT.
Disusun oleh
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
2016
i
KATA PENGANTAR
Puji syukur saya panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena dengan
pertolonganNya saya dapat menyelesaikan makalah yang berjudul Sistem Drainase di
Perkotaan. Meskipun banyak rintangan dan hambatan yang saya alami dalam proses
pengerjaannya, tetapi saya berhasil menyelesaikannya dengan baik.
Tak lupa saya mengucapkan terima kasih kepada Bapak M. Janu Ismoyo.selaku dosen
mata kuliah Sistem Drainase yang telah membantu saya dalam mengerjakan makalah ini.
Saya juga mengucapkan terimakasih kepada teman-teman yang juga sudah memberi
semangat dalam pembuatan laporan ini.
Penulis menyadari sesungguhnya penulisan makalah ini masih jauh dari sempurna dan
saya menerima kritik dan saran agar karya ini menjadi lebih baik di keesokan hari.
Oktober 2016
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..............................................................................................................i
DAFTAR ISI...........................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN................................................................................................1
i
BAB V KESIMPULAN..................................................................................................13
5.1 Kesimpulan..........................................................................................................13
5.2 Saran....................................................................................................................13
5.2 Harapan................................................................................................................13
DAFTAR RUJUKAN...........................................................................................................14
LAMPIRAN..........................................................................................................................15
i
BAB I
PENDAHULUAN
Sistem drainase atau pengatusan adalah pembuangan massa air secara alami atau
buatan dari permukaan atau bawah permukaan dari suatu tempat. Pembuangan ini dapat
dilakukan dengan mengalirkan, menguras, membuang, atau mengalihkan air.
Saluran drainase sering kali dirujuk sebagai drainase saja karena secara teknis hampir
semua drainase terkait dengan pembuatan saluran. Saluran drainase permukaan biasanya
berupa parit, sementara untuk bawah tanah disebut gorong-gorong di bawah tanah.
Namun karena lahan di perkotaan semakin berkurang, maka sering kali pembuatan
lahan drainase dirasa kurang maksimal dan fungsinya tidak sesuai dengan yang
diharapkan. Tidak optimalnya perawatan saluran drainase di perkotaan, menjadi salah
satu penyebab banjir-banjir di beberapa daerah yang dapat menyebabkan bencana.
Kondisi ini membuat penulis memikirkan apa saja faktor-faktor dan dampak yang
disebabkan oleh permasalahan sistem drainase di kota, yakni di Jalan Soekarno-Hatta
serta mencari solusi untuk permasalahan ini.
Dalam penulisan kali ini, penulis memberi batasan masalah agar pada saat penulisan
laporan tidak terjadi penyimpangan dari permasalahan pokok yang telah ditentukan yaitu
permasalahan sistem drainase di perkotaan di Jalan Soekarno-Hatta.
LANDASAN TEORI
Drainase yang berasal dari kata kerja 'to drain' yang berarti mengeringkan atau
mengalirkan air, adalah terminologi yang digunakan untuk menyatakan sistem-sistem yang
berkaitan dengan penanganan masalah kelebihan air, baik diatas maupun dibawah permukaan
tanah.
Sedangkan drainase perkotaan adalah sistem drainase dalam wilayah administrasi
kota dan daerah perkotaan (urban) yang berfungsi untuk mengendalikan atau meringankan
i
kelebihan air permukaan di daerah pemukiman yang berasal dari hujan lokal, sehingga tidak
mengganggu masyarakat dan dapat memberikan manfat bagi kehidupan manusia.
Dalam bahasa Indonesia, drainase bisa merujuk pada parit di permukaan tanah
atau gorong-gorong di bawah tanah. Drainase berperan penting untuk mengatur suplai air
demi pencegahan banjir. Pengertian drainase perkotaan tidak terbatas pada teknik
pembuangan air yang berlebihan namun lebih luas lagi menyangkut keterkaitannya dengan
aspek kehidupan yang berada di dalam kawasan perkotaan.
Semua hal yang menyangkut kelebihan air yang berada di kawasan kota sudah pasti
dapat menimbulkan permasalahan drainase yang cukup komplek. Dengan semakin
kompleknya permasalahan drainase di perkotaan, maka di dalam perencanaan dan
pembangunan bangunan air untuk drainase perkotaan, keberhasilannya tergantung pada
kemampuan masing-masing perencana. Dengan demikian di dalam proses pekerjaan
memerlukan kerjasama dengan beberapa ahli di bidang lain yang terkait.
Multi purpose yaitu saluran yang berfungsi mengalirkan beberapa jenis air
buangan baik secara bercampur maupun bergantian.
Drainase mole biasa disebut dengan lubang tikus berupa saluran bulat yang
konstruksinya tanpa dilindungi sama sekali, pembuatannya tanpa harus menggali
tanah, cukup dengan menarik (dengan traktor) bantukan baja bulat yang disebut mol
yang dipasang pada alat seperti bajak dilapisan tanah subsoil pada kedalaman dangkal.
BAB III
Literatur adalah sumber ilmiah yang biasa digunakan untuk membuat suatu karya tulis
ataupun kegiatan ilmiah lainnya. Jika pada penelitian dirasa kurang referensi atau sumber
pengetahuan, maka cara yang tepat dilakukan adalah dengan cara mencari referensi ke
sumber lain. Maka dari itu, penulis menggunakan berbagai literature seperti buku, internet,
dan berbagai macam literatur lainnya seperti buku, internet, jurnal, dan berbagai macam
literatur lainnya yang bertujuan untuk menunjang makalah ini.
BAB IV
Saat ini begitu banyak permasalahan lingkungan yang terjadi. Mulai dari banjir, polusi
udara, longsor, hingga kurangnya air bersih. Berbagai permasalahan itu terjadi akibat
kelalaian kita dalam menjaga lingkungan. Kini banjir sudah umum terjadi di kawasan
perkotaan. Persoalan ini diakibatkan karena berbagai hal, salah satu penyebabnya adalah
kurangnya perhatian dalam mengelola sistem drainase. Sistem drainase ini memiliki peran
dan fungsinya masing-masing. Sudah seharusnya bahwa fungsi drainase ini tidak
dialihfungsikan. Alih fungsi ini tidak hanya menimbulkan satu permasalahan saja, tetapi
nantinya akan timbul kekacauan dalam penanganan sistem drainase pula.
Pada sistem drainase dan bangunan pelengkap saluran drainase banyak ditemukan
permasalahan yang terjadi. Permasalahan-permasalahan ini terjadi akibat adanya peningkatan
debit pada saluran drainase. Penyebab lainnya adalah karena peningkatan jumlah penduduk,
penyempitan dan pendangkalan saluran, serta sampah di saluran drainase. Oleh karena itu,
sudah seharusnya masyarakat dan Pemkot menyadari pentingnya fungsi saluran drainase,
khususnya drainase di perkotaan, serta permasalahan yang terjadi di perkotaan.
Seperti yang terjadi di sepanjang Jalan Soekarno Hatta, Malang. Karena alih fungsi
lahan yang digunakan sebagai ruko-ruko, kurangnya penanaman pohon dan lahan untuk
infiltrasi, serta saluran drainase yang tidak optimal perawatannya, menyebabkan banyak
genangan dan banjir sekitar 2-3 cm di sepanjang jalan ketika hujan turun. Hal ini merupakan
masalah yang akan berdampak serius apabila dihiraukan.
Perubahan tata guna lahan menjadi ruko-ruko yang terjadi di Jalan Soekarno
Hatta dapat mengakibatkan peningkatan aliran permukaan dan debit banjir.
i
berkurang, sehingga tidak mampu menampung debit yang terjadi, air meluap dan
terjadi genangan.
Dampak yang dapat timbul akibat permasalahan system drainase di Jalan Soekarno-Hatta
adalah genangan yang terjadi di sepanjang jalan, bahkan dapat menyebabkan banjir apabila
terus diabaikan.
i
Tahapan yang dapat dilakukan untuk menyelesaikan masalah yang terjadi di Jalan
Seokarno-Hatta adalah:
4. Membangun pohon atau melakukan reboisasi agar penyerapan air hujan semakin
maksimal.
4.5 Solusi untuk Mencegah Semakin Parahnya Permasalahan Sistem Drainase di Jalan
Soekarno-Hatta
..............Berikut ini merupakan beberapa solusi yang dapat dilakukan untuk mengurangi
permasalahan drainase di Jalan Soekarno-Hatta:
2. Membuat bak kontrol serta saringan agar sampah yang masuk ke saluran drainase
dapat dibuang dengan cepat agar tidak terjadi endapan.
5. Mengelola limpasan dengan cara mengembangkan fasilitas untuk menahan air hujan,
menyimpan air hujan maupun pembuatan fasilitas.
7. Perbaikan dan normalisasi saluran drainase, serta mengembalikan fungsi drainase yang
sesungguhnya.
8. Pembuatan stasiun pompa dan kolam penampungan untuk menampung air hujan yang
berlebih.
9. Penambahan untuk pengadaan ruang terbuka hijau yang berfungsi sebagai resapan air
hujan di Jalan Soekarno-Hatta.
i
BAB V
KESIMPULAN
5.1 Kesimpulan
Dengan adanya suatu sistem drainase di perkotaan maka akan diperoleh banyak
manfaat pada kawasan perkotaan yang bersangkutan, yaitu meningkatnya kualitas kesehatan,
kebersihan, dan kenyamanan daerah pemukiman dan perkotaan. Namun dengan adanya
manfaat dari drainase, terdapat pula beberapa masalah yang timbul. Permasalahan drainase di
perkotaan yang tidak kunjung usai mengakibatkan menurunnya kualitas lingkungan di
perkotaan. Banjir pun kini sering terjadi. Tidak hanya di kota-kota besar saja, tetapi hampir di
seluruh kota di Indonesia kini mengalami permasalahan yang sama. Tersumbatnya saluran
drainase oleh sampah penduduk serta penyempitan saluran drainase merupakan faktor utama
penyebab banjir. Solusi untuk permasalahan ini adalah mengadakan penyuluhan akan
pentingnya kesadaran membuang sampah. membuat bak kontrol serta saringan agar sampah
yang masuk ke saluran drainase dapat dibuang dengan cepat agar tidak terjadi endapan,
pemberian sanksi kepada siapapun yang melanggar aturan, terutama membuang sampah
sembarangan, agar masyarakat mengetahui pentingnya manfaat saluran drainase, peningkatan
daya guna air, mengelola limpasan dengan cara mengembangkan fasilitas untuk menahan air
hujan, membuat saluran tambahan untuk mengurangi daerah tangkapan, perbaikan dan
normalisasi saluran drainase, serta mengembalikan fungsi drainase yang sesungguhnya,
pembuatan stasiun pompa dan kolam penampungan untuk menampung air hujan yang
berlebih, dan penambahan untuk pengadaan ruang terbuka hijau yang berfungsi sebagai
resapan air hujan di Jalan Soekarno-Hatta.
5.2 Saran
Masyarakat bisa lebih peduli terhadap lingkungan, dan Pemkot Malang dapat lebih
memperhatikan masalah-masalah yang timbul serta melakukan penanganan yang tepat dan
cepat.
5.3 Harapan
Masyarakat lebih memperhatikan keadaan saluran drainase di Jalan Soekarno-Hatta
agar masalah ini dapat berkurang dan terselesaikan dengan baik.
i
DAFTAR RUJUKAN
https://id.wikipedia.org/wiki/Drainase
http://umarcivilengineering.blogspot.co.id/2015/02/drainase-perkotaan.html
https://www.academia.edu/9450496/Sistem_Drainase_Perkotaan?auto=download
LAMPIRAN
Berikut ini adalah foto beberapa genangan yang terjadi di sepanjang Jalan Soekarno-Hatta
akibat hujan:
i