Pembangkit Listrik Tenaga Matahari. B PDF
Pembangkit Listrik Tenaga Matahari. B PDF
NAMA
KELOMPOK : 1. PRASTIAWA 2013110077
2. FANOPLIS CANDRA 2013110082
3. MARLIYANSYA 2014110001
4. BAYU RISKIA A 2014110007
5. HENDRIADI 2014110004
Energi matahari merupakan energi yang dapat dikonversikan menjadi energi listrik
untuk dimanfaatkan oleh manusia dalam memenuhi kebutuhan energi yang sangat
diperlukan pada masa-masa sekarang ini. Apalagi kita sadari bahwa negara Indonesia
terletak pada daerah khatulistiwa yang kaya akan pancaran matahari, karena itu rata-rata
musim kemarau (panas) sangat panjang, sehingga kita dapat memanfaatkan kondisi
tersebut untuk membangkitkan energi listrik. Namun selain dari keuntungan tersebut
kita juga mempunyai dilema dengan musim kemarau tersebut, yaitu kekeringan baik
irigasi maupun sumur-sumur air minum. Untuk itulah kita dipacu untuk dapat
memikirkan agar kondisi tersebut akan selalu menguntungkan bagi umat manusia.
PLTM tidak hanya berguna bagi rakyat Indonesia yang tinggal di daerah kepulauan
untuk meningkatkan kemandirian di bidang energi tetapi juga berguna bagi
penduduk pulau Jawa yang ingin mengurangi beban PLN atau mengurangi emisi CO2.
Di banding pembangkit batu bara, PLTM mempunyai peluang mengurangi lebih dari 1
kg CO2 untuk setiap kWh energi listrik yang dibangkitkannya. Dengan menggunakan
teknologi film tipis, PLTM bisa dipasang di kaca- kaca jendela gedung bertingkat tanpa
mengubah tampilan bangunan. Pemasangan PLTM bisa digunakan untuk
meningkatkan citra perusahaan dalam memperoleh sertifikat ramah lingkungan.
Di banyak negara maju, memiliki sertifikat ramah lingkungan terbukti sangat
berguna dalam menarik investor dan menaikkan harga saham [6].
Dalam makalah ini akan diuraikan perancangan dan realisasi prototipe pembangkit
listrik tenaga matahari yang dibuat di Laboratorium Teknik Tenaga Listrik Jurusan
Teknik Elektro Universitas Jenderal Achmad Yani. Diagram blok perencanaan
pembangkit energi listrik menggunakan sel surya diperlihatkan pada gambar 3.
Energ
i
Matah
ari
Solar
cell
Diod
a
Akumul
ator
Invert
er
Power
Suplay
220
VAC
200
W
Prinsip utama pembangkit energi listrik menggunakan sel surya ini adalah konversi
energi dari energi matahari menjadi energi listrik yang dilakukan oleh sel surya. Energi
listrik yang di hasilkan diteruskan ke bagian akumulator melalui dioda. Selanjutnya,
energi listrik yang ada di akumulator dibangkitkan oleh inverter sehingga menghasilkan
energi listrik yang diinginkan.
Panel surya yang dipakai pada perancangan ini berupa 2 set solar cell yang dipasang
paralel seperti diperlihatkan pada gambar 4. Sel surya yang digunakan adalah merk
Arco Solar model no. M51 buatan USA dengan ukuran 120 cm x 30 cm, tersusun
oleh 35 keping sensor fotovoltaik per panel dan memiliki berat 5 kg. Panel surya
dipasang menghadap matahari agar mendapatkan panas dan sensor fotovoltaiknya
bekerja maksimal sehingga dapat mengalirkan arus dan tegangan yang diinginkan.
Watt solarcell
= IDioda
V solarcell
72watt
=6A
12V
Panel surya apabila terkena panas matahari akan membangkitkan arus listrik.
Arus listrik tersebut dapat disimpan pada sebuah batere atau akumulator agar dapat
dimanfaatkan setiap saat baik malam hari maupun pada saat mendung dan matahari
tidak muncul. Akumulator atau batere yang digunakan dalam rangkaian pembangkit
listrik energi surya adalah Akumulator Merk GS 38 Ah 12V DC seperti diperlihatkan
pada gambar 5.
Gambar 5.
Akumulator
Untuk mengubah tegangan dari 12 Volt DC menjadi 220 Volt AC maka harus
menggunakan inverter. Inverter yang dirancang disini adalah Inverter 220VAC; 300VA;
50 Hz seperti terlihat pada gambar 6. Inverter ini memiliki sensor panas dan alarm
untuk mengisyaratkan kekuatan beban yang dapat dipakai oleh inverter tersebut.
Frekuensi 50 Hz adalah untuk menyamakan frekuensi pada alat-alat rumah tangga agar
tidak mudah rusak. Realisasi rangkaian dalam inverter diperlihatkan pada gambar 7.
220 V AC 0
220
TRANSFORMATOR
24 CT
10A
30 A
0, 1 F 6,
8 KO
R1 R2
R3 R4
C2 C3
DC C 2N 2N
12 V 1 2102 2102 HEAT SING
25 2N 2N 3055
V 3055
HEAT SING IN
4001 R6
R5
Beban yang dirancang adalah menggunakan 4 buah lampu pijar yang terdiri dari 3
buah lampu
@ 40 watt dan 1 buah lampu @ 60 watt yang diparalelkan agar lampu dapat menyala
terang. Lampu-lampu pijar tersebut dirancang dalam sebuah miniatur atau maket
rumah-rumahan yang didalamnya dipasang 4 buah lampu pijar dan dilengkapi instalasi
listriknya sesuai PUIL 2000.
Gambar 8. Realisasi
rangkaian
IV. PENGUJIAN ALAT
Pengujian alat dilakukan untuk mengetahui unjuk kerja dari sistem yang dirancang.
Pengujian ini meliputi pengujian panel surya, pengujian akumulator, dan pengujian
dengan menggunakan beban listrik. Pada pengujian panel surya didapat pengukuran
yang menghasilkan tegangan 17
VDC. Panel surya dipasang paralel agar diperoleh arus sebesar 1 A. Arus listrik yang
dihasilkan panel surya tergantung dari cahaya matahari. Apabila cuaca mendung atau
hujan, maka besar tegangan turun dan arus juga menjadi lebih kecil sampai 0,3 A.
Untuk mengisi akumulator 38 Ah diperoleh perbandingan arus dan waktunya yang
diperlihatkan pada tabel 1.
Tabel 1. Hasil Pengisian Akumulator
N Iin waktu(ja
o1 0 m) 7
2 0, 546
3 0, ,2
47
4 ,1 ,5
3
8
Gambar 9 memperlihatkan arus yang terbaca saat pengisian akumulator ketika cuaca
mendung atau matahari tidak terlalu bersinar. Arus akan membesar apabila matahari
terik atau pada jam- jam tertentu misalnya jam 11.00 sampai jam 14.00. Pengisian
akumulator maksimal sehari hanya mencapai 6 s/d 7 jam dan dalam 7 hari maka
akumulator tersebut akan penuh dan dapat digunakan secara maksimal lagi.
Pada pengujian inverter, sebelum dilakukan pengujian, inverter harus diperiksa terlebih
dahulu dari bentuk fisik dan komponen yang ada didalamnya. Inverter 300 VA ; 220 V ;
50 Hz yang dirancang memiliki sensor alarm yang apabila beban sudah melebihi batas
atau battere tidak cukup memberi tegangan pada inverter maka inverter
tersebut akan berbunyi, yang
menandakan bahwa beban yang ada harus dikurangi. Inverter juga dilengkapi
dengan kipas
(blower) yang fungsinya untuk mengurangi panas pada inverter tersebut.
Sementara itu, hasil pengukuran pada rangkaian panel surya diperlihatkan pada tabel 2.
Tabel 2. Pengukuran Tegangan Panel
Surya
Tegangan Tegangan Tegangan Tegangan
Panel 1 Panel 2 setelah setelah
dipara dipasang
17 17 17 1
V V V 2
Pada tabel 2 pengukuran panel surya didapat setiap tegangan pada panelnya adalah
17 VDC. Akan tetapi setelah diberi beban ke akumulator tegangan menjadi drop 12 V.
Hal tersebut diakibatkan tegangan yang ada pada sel surya menyesuaikan dengan
tegangan bebannya. Kondisi ini dapat disimpulkan bahwa akumulator berfungsi sebagai
regulator tegangan.
Dari tabel 3 dapat diamati bahwa arus yang dihasilkan oleh sel surya cukup besar saat
matahari tepat di atas permukaan bumi.
V. KESIMPULAN
V. KESIMPULAN
Telah diuraikan beberapa hal terkait dengan pembangkit listrik tenaga
matahari dan prototipenya yang dibuat di Laboratorium Teknik Tenaga Listrik Jurusan
Teknik Elektro Universitas Jenderal Achmad Yani. Dari hasil perencanaan,
perancangan, dan pengukuran yang telah dilakukan dapat disimpulkan beberapa hal
sebagai berikut :
a. Dengan memanfaatkan energi matahari sebagai sumber energi, maka dapat
memperoleh pembangkit energi listrik yang ramah lingkungan.
b. Panel surya dipasang paralel supaya mendapatkan tegangan yang stabil
serta dapat
memperbesar arus yang dikeluarkan oleh setiap sel surya.
c. Pengisian akumulator 38 Ah menggunakan panel surya selama 38 Jam per 1A
atau 6 hari per 7 jam.
d. Hasil pengujian pada pembangkit energi listrik 220 VAC; 200 watt; 50 Hz
menggunakan
solar cell panel dan Inverter adalah 2 Jam untuk akumulator 38 Ah.
e. Tegangan yang masuk ke inverter pertama-tama adalah 12 VDC kemudian diubah
menjadi
220 VAC dan dapat digunakan untuk penerangan sebesar 200 watt.
Sebagai tindak lanjut dari penelitian ini diantaranya membuat penggerak panel surya
sehingga bisa terus-menerus menghadap ke arah datangnya sinar matahari. Hal
tersebut dilakukan dengan menambahkan sensor cahaya yang kemudian dihubungkan
dengan pengendali mikro yang akan mengatur gerak motor sehingga panel surya
bisa mendapatkan sinar matahari dengan jumlah maksimum.
DAFTAR PUSTAKA