Anda di halaman 1dari 8

ILHAM RIZKI SAMUDRA

3715100003
FISIKA BATUAN/RESUME BAB 1
Klasifikasi dan Sifat Umum Batuan

Daratan tersusun oleh beberapa jenis batuan yang berbeda


satu sama lain. Dari jenisnya batuan-batuan tersebut dapat
digolongkan menjadi 3 jenis golongan. Mereka adalah : batuan beku
(igneous rocks), batuan sediment (sedimentary rocks), dan batuan
metamorf (metamorphic rocks).

Gambar 1.1 Siklus Batuan (J.H. SCHN,2011)

(Gambar 1.1) Magma keluar di permukaan bumi antara lain


melalui puncak gunung berapi. Gunung berapi ada di daratan ada
pula yang di lautan. Magma yang sudah mencapai permukaan bumi
akan membeku. Magma yang membeku kemudian menjadi batuan
beku. Batuan beku muka bumi selama beribu-ribu tahun lamanya
dapat hancur terurai selama terkena panas, hujan, serta aktivitas
tumbuhan dan hewan. Selanjutnya hancuran batuan tersebut
tersangkut oleh air, angin atau hewan ke tempat lain untuk
diendapkan. Hancuran batuan yang diendapkan disebut batuan
endapan atau batuan sedimen. Baik batuan sedimen atau beku
dapat berubah bentuk dalam waktu yang sangat lama karena
adanya perubahan temperatur dan tekanan. Batuan yang berubah
bentuk disebut batuan malihan atau batuan metamorf.
ILHAM RIZKI SAMUDRA
3715100003
FISIKA BATUAN/RESUME BAB 1
Batuan-batuan tersebut berbeda-beda materi penyusunnya
dan berbeda pula proses terbentuknya.

1. Batuan Beku

Batuan beku adalah batuan cair pijar atau magma dari


dalam atau permukaan bumi yang membeku.

Batuan beku insteusif atau instrusi atau plutonik adalah


batuan beku yang telah menjadi kristal dari sebuah magma
yang meleleh di bawah permukaan Bumi.
Batuan beku ekstrusif adalah batuan beku yang terjadi
karena keluarnya magma ke permukaan bumi dan menjadi
lava atau meledak secara dahsyat di atmosfer dan jatuh
kembali ke bumi sebagai batuan.

Warna

Berdasarkan warna mineral sebagai penyusun batuan beku


dapat dikelompokkan menjadi dua, yaitu mineral Felsik dan
Mineral Mafik.

Mineral felsik, merupakan mineral yang berwarna terang,


terutama terdiri dari mineral kwarsa, feldspar, feldspatoid dan
muskovit.

Mineral mafik, merupakan mineral yang berwarna gelap,


terutama biotit, piroksen, amphibol dan olivin.

Struktur

Joint struktur, merupakan struktur yang ditandai adanya kekar-


kekar yang tersusun secara teratur tegak lurus arah aliran.
Sedangkan struktur yang dapat dilihat pada contoh-contoh
batuan (hand speciment sample),

Masif, jika tidak menunjukkan adanya sifat aliran, jejak


gas (tidak menunjukkan adanya lubang-lubang) dan tidak
menunjukkan adanya fragmen lain yang tertanam dalam
tubuh batuan beku.

Vesikuler, struktur yang berlubang-lubang yang


disebabkan oleh keluarnya gas pada waktu pembekuan
ILHAM RIZKI SAMUDRA
3715100003
FISIKA BATUAN/RESUME BAB 1
magma. Lubang-lubang tersebut menunjukkan arah yang
teratur.

Skoria, yaitu struktur yang sama dengan struktur


vesikuler tetapi lubang-lubangnya besar dan
menunjukkan arah yang tidak teratur.

Amigdaloidal, yaitu struktur dimana lubang-lubang gas


telah terisi oleh mineral-mineral sekunder, biasanya
mineral silikat atau karbonat.

Xenolitis, yaitu struktur yang memperlihatkan adanya


fragmen/pecahan batuan lain yang masuk dalam batuan
yang mengintrusi.

Pada umumnya batuan beku tanpa struktur (masif), sedangkan


struktur-struktur yang ada pada batuan beku dibentuk oleh
kekar (joint) atau rekahan (fracture) dan pembekuan magma,
misalnya: columnar joint (kekar tiang), dan sheeting joint
(kekar berlembar).

Komposisi Mineral

Berdasarkan kandungan SiO2 (C.L. Hugnes, 1962), antara lain :

Batuan beku asam, batuan beku yang memiliki


kandungan SiO2 lebih dari 66%. Contohnya adalah riolit.
Batuan beku intermediate, batuan beku yang memiliki
kandungan SiO2 antara 52% 66%. Contohnya adalah
dasit.
Batuan beku basa, batuan beku yang memiliki kandungan
SiO2 antara 45% 52%. Contohnya adalah andesit.
Batuan beku ultra basa, batuan beku yang memiliki
kandungan SiO2 kurang dari 45%. Contohnya adalah
basalt.

2. Batuan Sedimen

Batuan sedimen adalah batuan yang terbentuk karena


adanya proses pembatuan atau litifikasi dari hasil proses
pelapukan dan erosi yang kemudian terbawa dan
diendapkan.

Batuan sedimen terbentuk dari batuan beku atau zat


ILHAM RIZKI SAMUDRA
3715100003
FISIKA BATUAN/RESUME BAB 1
padat yang mengalami erosi di tempat tertentu kemudian
mengendap dan menjadi keras. Batuan sedimen biasanya
berlapis-lapis secara
mendatar.

a. Batuan Sedimen Klastik

Batuan sedimen klastik adalah jenis batuan yang


terbentuk di alam melalui proses pengendapan dari
material-material yang bervariasi, mulai dari ukuran
lempung sampai bongkah batuan. (Breksi,Konglomerat)

2.1 Batu Konglomerat

b. Batuan Sedimen Kimiawi

Batuan sedimen kimiawi terbentuk karena pengendapan


melalui proses kimia pada mineral-mineral tertentu.
Misalnya, pada batu kapur yang larut oleh air kemudian
mengendap dan membentuk stalaktit dan stalagmit di gua
kapur.(Anhidrit,Garam)
2.2 Batu Anhidrit
ILHAM RIZKI SAMUDRA
3715100003
FISIKA BATUAN/RESUME BAB 1

c. Batuan Sedimen Organik

Batuan sedimen organik atau batuan sedimen biogenik


terbentuk karena adanya sisa-sisa makhluk hidup yang
mengalami pengendapan di tempat tertentu.( Gamping)

2.3 Batu Gamping

3. Batuan Metamorf
Batuan yang mengalami metamorfosa oleh akibat dari
pengaruh suhu dan tekanan yang tinggi, dimana Batuan
asal atau batuan induk baik berupa batuan beku, batuan
sedimen maupun batuan metamorf dan telah mengalami
perubahan mineralogi, tekstur serta struktur sebagai
akibat adanya perubahan temperatur (di atas proses
diagenesa dan di bawah titik lebur; 200-350 oC < T < 650-
800oC) dan tekanan yang tinggi (1 atm < P < 10.000 atm)
disebut batuan metamorf.

Struktur Batuan Metamorf


ILHAM RIZKI SAMUDRA
3715100003
FISIKA BATUAN/RESUME BAB 1
Secara umum struktur yang dijumpai di dalam batuan
metamorf dibagi menjadi dua kelompok besar yaitu
struktur foliasi dan struktur non foliasi.

Struktur Foliasi
a. Struktur Skistose: struktur yang memperlihatkan
penjajaran mineral pipih (biotit, muskovit, felspar)
lebih banyak dibanding mineral butiran.

b. Struktur Gneisik: struktur yang memperlihatkan


penjajaran mineral granular, jumlah mineral granular
relatif lebih banyak dibanding mineral pipih.

c. Struktur Slatycleavage: sama dengan struktur


skistose, kesan kesejajaran mineraloginya sangat
halus (dalam mineral lempung).

d. Struktur Phylitic: sama dengan struktur


slatycleavage, hanya mineral dan kesejajarannya
sudah mulai agak kasar.

Struktur Non Foliasi

a. Struktur Hornfelsik: struktur yang memperlihatkan


butiran-butiran mineral relatif seragam.

b. Struktur Kataklastik: struktur yang memperlihatkan


adanya penghancuran terhadap batuan asal.

c. Struktur Milonitik: struktur yang memperlihatkan


liniasi oleh adanya orientasi mineral yang berbentuk
lentikuler dan butiran mineralnya halus. adanya
orientasi mineral yang berbentuk lentikuler dan
butiran mineralnya halus.
ILHAM RIZKI SAMUDRA
3715100003
FISIKA BATUAN/RESUME BAB 1

3.1 Contoh Stuktur Batuan Metamorf

REFERENSI:

Panduan Praktikum Petrologi Jurusan Teknik Geofisika ITS.2015


ILHAM RIZKI SAMUDRA
3715100003
FISIKA BATUAN/RESUME BAB 1
Schn, J. H. 2011. Physical Properties of Rocks. Oxford: Elsevier
B.V.

Wikipedia.com

Anda mungkin juga menyukai