Anda di halaman 1dari 7

Tugas Tambahan Kimia Dasar II

Cara Mengetahui PH Tanah

Oleh : Ilham Rizki Samudra


NRP : 3715100003
Jurusan :Teknik Geofisika
Dosen : Bapak Wahyu Prasetyo Utomo dan Bapak Djoko
Hartanto
Pendahuluan

Seperti kita ketahui bersama pH tanah sangatlah


penting dalam ilmu pertanian karena pH tanah akan
menentukan kesuburan suatu tanaman. Kenapa demikian?
Karena pH tanah sangat menentukan bisa atau tidak suatu
unsur hara dalam tanah diserap oleh akar tanaman.
pH adalah tingkat keasaman atau suatu benda yang
diukur dengan menggunakan skala pH antara 0 hingga 14.
Sifat asam mempunyai pH antara 0 hingga 7 dan sifat
basa mempunyai nilai pH 7 hingga 14. Sebagai contoh, jus
jeruk dan air aki mempunyai pH antara 0 hingga 7,
sedangkan air laut dan cairan pemutih mempunyai sifat
basa (yang juga di sebut sebagai alkaline) dengan nilai pH
7 14. Air murni adalah netral atau mempunyai nilai pH 7.
pH tanah atau tepatnya pH larutan tanah sangat
penting karena larutan tanah mengandung unsur hara
seperti Nitrogen (N), Potassium/kalium (K), dan Pospor (P)
dimana tanaman membutuhkan dalam jumlah tertentu
untuk tumbuh, berkembang, dan bertahan terhadap
penyakit.
Jika pH larutan tanah meningkat hingga di atas 5,5;
Nitrogen (dalam bentuk nitrat) menjadi tersedia bagi
tanaman. Di sisi lain Pospor akan tersedia bagi tanaman
pada Ph antara 6,0 hingga 7,0.
Beberapa bakteri membantu tanaman mendapatkan
N dengan mengubah N di atmosfer menjadi bentuk N yang
dapat digunakan oleh tanaman. Bakteri ini hidup di dalam
nodule akar tanaman legume (seperti alfalfa dan kedelai)
dan berfungsi secara baik bilamana tanaman dimana
bakteri tersebut hidup tumbuh pada tanah dengan kisaran
pH yang sesuai.
Pada wilayah beriklim tropis, jarang ditemukan pH
tanah dalam kondisi alkalin (basa), kecuali di bawah
permukaan tanah tersebut memang terbentuk dari batuan
yang mengandung kapur. Pada tanah / media tanam ber-
pH normal yang mengalami kondisi alkalin, akan
berangsur hilang terbawa air bersamaan dengan tindakan
penyiraman atau hujan. Itu sebabnya, kondisi iklim tropis
memberi kecenderungan pH tanah bersifat normal-
keasaman yang disukai oleh mayoritas tanaman.
Metode

Pengukuran pH tanah bisa dilakukan dengan beberapa cara


yaitu dengan kertas lakmus, pH indikator dan pH meter dan secara
tradisional. Pengukuran yang paling akurat adalah menggunakan pH
meter, namun sayang alat tersebut sangatlah mahal.

o Menggunakan Kertas Lakmus atau pH Indicator

Alat dan Bahan:


1. Kertas lakmus atau pH indikator
2. Air bening
3. Gelas
4. Sendok teh
5. Sampel tanah (cara mengambil sample tanah: ambil tanah
kering dari empat ujung dan tengah-tengah lahan kita, campurkan
secara merata, jemur beberapa jam supaya kering. Ini bertujuan
agar tanah yang akan diukur pHnya merupakan bagian yang rata
dari lahan kita)

Cara pengukuran:
1. Ambil sedikit sample tanah dan air bening dengan
perbandingan 1 : 1
2. Masukkan dalam gelas
3. Aduk-aduk hingga benar-benar homogen (merata)
4. Biarkan beberapa menit hingga campuran air dan tanah tadi
memisah (tanahnya mengendap)
5. Setelah airnya terlihat agak jernih masukkan ujung kertas
lakmus atau pH Indikator kedalam campuran tadi (sekitas 1 menit)
tetapi jangan sampai mengenai tanahnya.
6. Tunggu beberapa saat sampai kertas lakmus atau pH indikator
berubah warnanya.
7. Setelah warnanya stabil, cocokkan warna yang diperoleh oleh
kertas lakmus atau pH indikator tadi dengan bagan warna
petunjuknya.

o Secara Tradisional

Cara tradisional mengetahui keasaman tanah ini hanya mendeteksi


kondisi tanah kita asam atau basa saja, tidak sampai mengukur
berapa pH tanah. Kalau untuk mengetahui lebih berapa pH tanah
kita harus menggunakan kertas pH indikator. Jika ingin lebih spesifik
lagi (lebih akurat) kita gunakan pH meter.

Bahan yang diperlukan hanyalah kunyit atau kunir, berikut ini


langkah-langkahnya:

a. Ambil kunyit sebesar jari telunjuk


b. Potong jadi dua
c. Salah satu potongan kunyit tadi, masukkan kedalam
tanah basah yang akan kita ukur pH nya
d. Tunggu sampai kira-kira sengah jam (30 menit)
e. Ambil kunyit tesebut dan lihat warna bagian potongan
kunyit tersebut
f. Jika warna bagian yang terpotong tadi pudar berarti
tanah kita asam.
g. pH tanah kita netral jika hasil potongan tadi berwarna
tetap cerah.
h. Akan tetapi jika warna kunyit tadi biru berarti tanah kita
cenderung basa.

o Menggunakan ph meter

1. Gali lubang kecil di tanah. Gunakan sekop untuk


menggali lubang sedalam 2 - 4 inchi. Hancurkan tanah
di sekitar lubang dan singkirkan batang atau kotoran
yang mengganggu.
2. Isi lubang dengan air. Gunakan air destilasi (bukan
dari mata air). Anda bisa memperoleh air destilasi di
apotek sekitar Anda. Air hujan bersifat sedikit asam, dan
air minum kemasan atau air keran bersifat sedikit basa.
Isi lubang hingga terbentuk lumpur pada bagian dasar
lubang.
3. Masukkan alat pengukur pH ke dalam lumpur.
Pastikan alat Anda bersih dan sudah dikalibrasi (untuk
memperoleh hasil pengukuran yang akurat). Bersihkan
alat dengan tisu atau kain bersih dan masukkan ke
dalam lumpur.
4. Biarkan selama 60 detik dan baca hasilnya. pH
biasanya dinyatakan dalam skala 1 - 14, walaupun alat
Anda mungkin tidak mampu mengukur dalam seluruh
rentang tersebut.
5. Lakukan beberapa pengukuran di titik yang
berbeda di taman. Hasil satu pengukuran mungkin
menyimpang dari hasil pengukuran yang lainnya, maka
mengetahui nilai pH rata-rata dalam satu bidang tanah
adalah hal yang baik untuk dilakukan. Jika hasil
pengukuran pH memiliki nilai yang hampir sama, ambil
nilai rata-ratanya dan ubah pH tanah Anda sesuai
dengan nilai tersebut. Jika satu titik tanah memiliki pH
yang benar-benar berbeda dengan yang lainnya, Anda
mungkin perlu mengubah satu titik tersebut secara
khusus.

o Menggunakan Cuka dan Soda Kue

1. Ambil secangkir tanah dari taman Anda. Masukkan beberapa


sendok makan tanah ke dalam dua wadah terpisah.
2. Tambahkan cuka ke dalam salah satu wadah. Jika berbuih,
berarti tanah Anda bersifat basa. Dalam kasus itu, Anda tidak
perlu melanjutkan ke langkah selanjutnya.
3. Tambahkan air ke dalam wadah tanah lainnya. Anda perlu
menambahkan air hingga tanah menjadi basah dan
berlumpur. Tuangkan soda kue ke dalam cangkir ini, jika
berbuih, maka tanah Anda bersifat asam.
4. Periksa ke dua sampel lagi. Jika tidak satu pun sampel yang
berbuih, hal ini berarti kemungkinan tanah Anda netral, 7. Hal
ini bagus, karena pH netral adalah pH yang cocok untuk
sebagian besar tanaman.
Sumber:

https://www.facebook.com/permalink.php?
id=131857580287336&story_fbid=132312916908469

http://m.tabloidsinartani.com/index.php?id=148&tx_ttnews
%5Btt_news
%5D=1872&cHash=64ca5f1225ca95d86cd50230da0cb851

http://digilifeweb.com/Soil-Survey-3-in-1

https://kebundirumah.com/ph-meter-dan-tanaman/

http://www.jitunews.com/read/7089/cara-jitu-mengukur-ph-tanah

Anda mungkin juga menyukai