Anda di halaman 1dari 11

EKSPERIMEN FISIKA I

LABORATORIUM FISIKA LANJUT

PROGRAM STUDI FISIKA


FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN
ALAM
INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG
2016-2017
MODUL 01
TEKNIK VAKUM
Venika Sefva Distyan, Kurniawan Kesuma P, Istiqomah Dini Pratiwi, Maria Imelda Sada Bupu
10214045, 10214032, 10214043, 10214056
Program Studi Fisika, Institut Teknologi Bandung, Indonesia
Email: vsefvad@gmail.com

Asisten: Annisa Yulia Rahma / 10213036


Tanggal Praktikum: (09-09-2016)

Abstrak
Praktikum modul Teknik Vakum memiliki tujuan untuk menentukan hubungan antara tekanan dan waktu saat
proses pemvakuman maupun setelah proses pemvakuman pada setiap bahan yang berbeda, menentukan hubungan
antara tekanan dan temperatur pada setiap bahan yang berbeda dan menentukan hal-hal yang mempengaruhi laju
pemvakuman pada sistem vakum serta hubungannya. Metode percobaan yang digunakan dengan mengambil data
tekanan dan temperatur setiap 10 detik selama satu menit untuk setiap jenis bahan, serta menentukan tekanan awal
saat pompa dinyalakan. Hipotesis dari percobaan ini adalah pada saat proses pemvakuman akan terdapat
gelembung-gelembung kecil karena perubahan fasa. Pada percobaan ini menghasilkan nilai laju pemvakuman,
konstanta kebocoran, tekanan residu, konduktivitas selang dan throughput. Selain itu percobaan ini menghasilkan
hubungan tekanan yang akan sebanding dengan temperatur serta hubungan laju pemvakuman yang akan
sebanding dengan konduktivitas selang.
Kata kunci : Konduktivitas selang, laju pemvakuman, tekanan, temperatur.

I. Pendahuluan tekanan menyebabkan penurunan densitas gas.


Tujuan dalam praktikum kali ini adalah Efek ini digunakan pada teknik metalurgi
menentukan hubungan antara tekanan dan untuk bright-annealing metal. Pemilihan
waktu saat proses pemvakuman dan setelah teknologi vakum yang memadai untuk proses
proses pemvakuman pada bahan yang berbeda, kimia-fisik bergantung pada parameter dan
menentukan hubungan antara tekanan dan karakteristik khusus dari material tersebut,
temperatur pada bahan yang berbeda, dan seperti penentuan rentang optimal vakum dan
menentukan hal-hal yang mempengaruhi laju suhu, penentuan peralatan yang diperlukan,
pemvakuman pada sistem vakum serta dan penentuan segala cara tambahan yang
hubungannya. diperlukan, untuk memompa vakum atau
Vakum adalah keadaan gas yang memiliki perangkat vakum.[1]
kerapatan partikel lebih rendah dari salah satu Pompa yang berbeda akan mengevakuasi
atmosfer di permukaan bumi. Dalam batas vessel dalam berbagai jumlah waktu. Waktu
limit tertentu kerapatan partikel bergantung yang diperlukan pompa utnuk mencapai
pada tempat dan waktu, batas atas umum dari tekanan utamanya tidak hanya bergantung
vakum tidak dapat ditentukan. Dalam pada jenis pompa tetapi juga pada volume
prakteknya, keadaan gas sebagian besar dapat vessel yang akan dievakuasi dan ukuran
didefinisikan sebagai vakum yang memiliki saluran atau pipa yang menghubungkan pompa
tekanan gas lebih rendah dari tekanan untuk vessel. Laju pemvakuman S dapat
atmosfer, yaitu lebih rendah dari tekanan udara didefinisikan:
yang berada disekitarnya.[1] [2]
(1)
Vakum sering digunakan dalam reaksi
Keterangan:
kimia yang berfungsi untuk mempengaruhi
S : Laju pemvakuman
afinitas dan laju reaksi kesetimbangan fase
Q : Throughput
gas-padat, gas-cair dan cair-padat. Penurunan
P : Tekanan sistem
bahan. Untuk bahan diatas, setelah dilakukan
Sedangkan laju pemvakuman pompa pencatatan nilai tekanan dan temperatur ukur,
didefinisikan: catat volume bahan tersebut menggunakan
[2]
(2) gelas ukur.
Percobaan kedua, letakkan sarung tangan
Keterangan: yang sudah diikat ujungnya kedalam tabung
: Laju pemvakuman pompa vakum dan tutup tabung vakum. Tutup juga
: Throughput lubang yang ada di bawah tabung vakum.
: Tekanan sistem pompa Nyalakan pompa, amati dan video perubahan
volume yang terjadi pada sarung tangan
Dalam prakteknya laju pemvakuman tersebut. Matikan pompa sebelum sarung
pompa dapat ditentukan dengan memompa tangan pecah/meledak.
ruang kosong. Setelah mengukur pompa yang Hipotesis dari metode percobaan yaitu
kosong, pipa dapat dihubungkan dengan pada saat proses pemvakuman akan terdapat
pompa dan dilihat efek dari pemompaan suatu gelembung-gelembung kecil dari cairan
tersebut. Sebuah tabung lebar tidak karena perubahan fasa yang terjadi.
memungkinkan untuk membatasi aliran gas
atau kecepatan pompa tetapi tabung sempit III. Data dan Pengolahan data
memungkinkan. Hal ini berguna untuk Tabel 1. (Tanpa zat) Vawal = -
konduktivitas selang F, yang dapat dituliskan: Vakhir = -
[2] Tabel 2. (Aquadest) Vawal = 10 ml
(3)
Vakhir = 9.8 ml
Keterangan: Tabel 3. (Alkohol 70%) Vawal = 10 ml
F : Konduktivitas selang Vakhir = 8.8 ml
Q : Throughput Tabel 4. (Alkohol 95%) Vawal = 10 ml
: Tekanan pada tabung vakum Vakhir = 8.4 ml
: Tekanan pada pompa Tabel 5. (Gliserin) Vawal = 10 ml
Vakhir = 9.4 ml
II. Metode Percobaan
Untuk praktikum teknik vakum memiliki Grafik saat proses pemvakuman pada setiap
dua percobaan. Percobaan pertama siapkan bahan:
cawan petri dan termometer yang sudah
dibersihkan, letakkan didalam tabung vakum
dan tutup tabung vakum. Tutup juga lubang
yang ada dibawah alat tabung vakum (dengan
memutar knop menjadi vertical). Nyalakan
pompa bersamaan dengan stopwatch serta
catat nilai tekanan untuk pertama kalinya ( ).
Grafik 1. Grafik saat proses vakum tanpa zat
Catat nilai tekanan dan temperatur setiap 10
detik selama satu menit. Matikan pompa, dan
catat kembali nilai tekanan dan temperatur
setiap 10 detik selama satu menit. Sebelum
membuka tabung vakum putar knop yang
berada di bawah tabung vakum menjadi
horizontal terlebih dahulu. Lakukan langkah
tersebut untuk bahan yang lain seperti
aquadest, alkohol 70%, alkohol 95% dan Grafik 2. Grafik saat proses vakum aquadest
gliserin sebanyak 10 ml untuk masing-masing
Grafik 3. Grafik saat proses vakum alkohol 70% Grafik 7. Grafik setelah proses vakum aquadest

Grafik 4. Grafik saat proses vakum alkohol 95% Grafik 8. Grafik setelah proses vakum alkohol 70%

Grafik 5. Grafik saat proses vakum gliserin Grafik 9. Grafik setelah proses vakum alkohol 95%

Dari grafik 1 sampai grafik 5 dapat ditentukan


nilai konstanta seperti tabel berikut:
Tabel 11.Konstanta grafik saat pemvakuman
Bahan A B R- C
square
Tanpa zat 838.3 0.08558 101.5 0.9988
Aquadest 839.2 0.08009 97.54 0.9992
Alkohol 802.2 0.07405 97.59 0.9996 Grafik 10. Grafik setelah proses vakum gliserin
70%
Alkohol 839.5 0.07789 99.29 0.9998 Dari grafik 6 sampai grafik 10 dapat
95% ditentukan nilai konstanta seperti tabel berikut:
Gliserin 842.9 0.07906 93.36 0.999 Tabel 12.Konstanta grafik setelah pemvakuman
Bahan a b R-square
Grafik setelah proses pemvakuman pada setiap Tanpa zat 2.268 102 0.983
bahan: Aquadest 1.996 99.96 0.9999
Alkohol 2.5 106.5 0.9896
70%
Alkohol 1.655 100.4 0.9951
95%
Gliserin 2.379 93.6 0.9967

Nilai , S, QL, Pr, F, dan Q setiap bahan


Grafik 6. Grafik setelah proses vakum tanpa zat dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 13.Nilai , S, QL, Pr, F, dan Q
Baha S F Q
n (L) (L/S (m (mb (L/ (mb
) bar ar) S) ar
L/S L/S
) )
Tanp 8.37 0.71 19 74. 0.7 53.
a zat 758 695 998 17 770
Aqua 8.37 0.67 16. 72. 0.6 48.
dest 758 096 7 618 71 723
Alko 8.37 0.62 20. 63. 0.6 39.
hol 758 035 9 829 20 596
70% Grafik 12. Grafik P-T aquadest
Alko 8.37 0.65 13. 78. 0.6 50.
hol 758 252 8 042 52 924
95%
Glise 8.37 0.66 19. 63. 0.6 41.
rin 758 233 9 268 62 905

Nilai diperoleh dari penambahan antara


dan
Nilai S diperoleh dari Grafik 13. Grafik P-T alkohol 70%
Nilai diperoleh dari

Nilai diperoleh dari


Nilai F diperoleh dari ;

Nilai Q diperoleh dari

Grafik P vs T pada setiap bahan:

Grafik 14. Grafik P-T alkohol 95%

Grafik 11. Grafik P-T tanpa zat

Grafik 15. Grafik P-T gliserin


Pada percobaan kedua, sarung tangan yang berbanding lurus dengan throughput (jumlah
sudah diikat ujungnya diletakkan didalam gas yang ditransfer) dan berbanding terbalik
tabung vakum, tabung vakum ditutup dan dengan tekanan pada sistem. Dari persamaan
pompa dinyalakan. Menghasilkan: (3) dapat dilihat bahwa nilai throughput
berbanding lurus dengan konduktivitas selang.
Sehingga laju pemvakuman akan semakin
cepat jika konduktivitas selang juga besar. Hal
ini dapat dilihat pada tabel 13.
Tekanan residu merupakan tekanan
minimum pemvakuman. Tekanan residu yang
didapat pada setiap bahan besar. Setiap bahan
memiliki tekanan residu yang berbeda
dikarenakan setiap bahan memiliki kandungan
kimia yang berbeda, maka akan berpengaruh
Gambar 1. Keadaan sarung tangan sebelum pompa pada tekanan residu yang didapatkan.
dinyalakan
Kebocoran dapat didefinisikan bahwa
didalam sistem gas dapat masuk atau dapat
dikatakan sistem tidak terisolasi sempurna.
Konstanta kebocoran yang didapat pada
percobaan kali ini besar. Konstanta kebocoran
dapat dilihat pada tabel 13. Sistem yang tidak
terisolasi sempurna dapat disebabkan oleh
beberapa faktor yaitu cara penutupan tabung
vakum yang kami lakukan kurang sempurna
sehingga udara dapat masuk melalui celah
antara tabung penutup dan dudukan.
Gambar 2. Keadaan sarung tangan setelah pompa
Sambungan antara selang dengan tabung
dinyalakan
vakum dapat menjadi penyebab adanya
kebocoran sistem. Serta bentuk tabung yang
tidak homogeny juga menjadi penyebab dari
IV. Pembahasan
Secara umum diagram P vs t yang kebocoran, karena gas dapat masuk melalui
didapat setiap bahan menunjukkan hubungan lubang-lubang kecil pada tabung.
antara tekanan P dan waktu t yaitu pada saat Berdasarkan persamaan (1), laju
proses pemvakuman dapat dinyatakan bahwa pemvakuman sebanding dengan throughput,
semakin lama proses pemvakuman, nilai sehingga semakin besar throughput maka laju
tekanan semakin menurun atau rendah secara pemvakuman akan semakin cepat.
eksponensial. Sedangkan setelah proses Berdasarkan persamaan (3), konduktivitas
pemvakuman dapat dinyatakan bahwa semakin selang sebanding dengan throughput, sehingga
lama nilai tekanan akan menaik atau tinggi dapat ditentukan bahwa semakin besar
secara linear. Pada kedua keadaan konduktivitas selang maka akan semakin cepat
menunjukkan bahwa nilai R square mendekati laju pemvakuman. Selain itu berdasarkan
1, yang menunjukkan percobaan ini cukup persamaan (3) konduktivitas selang
baik. berbanding terbalik dengan beda tekanan
Laju pemvakuman sistem dari hasil antara tabung vakum dan pompa sehingga jika
yang didapat tidak menunjukkan perbedaan beda tekanan besar maka laju pemvakuman
yang signifikan. Dari persamaan (1) dapat akan semakin lambat.
dilihat bahwa nilai laju pemvakuman Pada saat proses pemvakuman, tekanan
pada tabung vakum akan jauh lebih rendah
daripada tekanan yang berada disekitar tabung Ketiga pembangkit tenaga ini menggunakan
vakum. Menurut diagram fasa, jika tekanan teknik vakum. Pembangkit ini harus
dan temperature rendah maka akan berada mempertahankan tekanan vakum yang ada
pada fasa gas. Pada percobaan kali ini setiap pada kondensor. Jika terjadi penurunan vakum
bahan terjadi pengurangan volume setelah maka akan mengakibatkan daya yang
pemvakuman, hal ini membuktikan bahwa dihasilkan dan efisiensi siklus mengalami
terdapat perubahan fasa, dari fasa cair ke fasa penurunan.[3]
gas.
Berdasarkan persamaan gas ideal, V. Kesimpulan
tekanan akan berbanding lurus dengan 1. Hubungan antara tekanan P dan waktu
temperatur. Sehingga semakin tinggi t saat proses pemvakuman
temperatur didalam sistem maka akan semakin menunjukkan bahwa semakin lama
besar nilai tekanan. Hal ini dapat terlihat pada maka tekanan akan menurun secara
grafik 11 sampai grafik 15 bahwa terjadi eksponensial.
kenaikan tekanan jika temperatur semakin 2. Hubungan antara tekanan P dan waktu
tinggi. Pada grafik 12 sampai grafik 15 t setelah proses pemvakuman
memliki perbedaan, hal ini membuktikan menunjukkan bahwa semakin lama
bahwa tekanan dalam sistem tidak hanya maka tekanan akan menaik secara
dipengaruhi oleh temperature, tetapi massa linear.
jenis dari bahan yang berada didalam sistem. 3. Hal-hal yang mempengaruhi laju
Pada saat proses pemvakuman sarung pemvakuman sistem adalah
tangan, tekanan di sekitar sarung tangan akan konduktivitas selang, throughput dan
semakin rendah dan akan mengakibatkan beda tekanan antara tabung vakum
volume didalam sarung tangan semakin besar. dengan pompa.
Hal ini yang menyebabkan sarung tangan 4. Laju pemvakuman sebanding dengan
mengembang pada proses pemvakuman. konduktivitas selang dan throughput.
Tetapi pada saat pemvakuman selesai dan Dan berbanding terbalik dengan
tabung vakum belum dibuka, sarung tangan tekanan antar tabung vakum dan
kembali mengempis. Hal ini pompa.
mengidentifikasikan bahwa terdapat
kebocoran dalam sistem tabung vakum. VI. Daftar Pustaka
Kebocoran terjadi dikarenakan beberapa faktor [1] Bannwarth, H. Liquid Ring Vacuum
seperti kurang rapatnya tabung saat proses Pumps, Compressors and System,
pemvakuman, kebocoran antara selang dengan WILEY-VCH Verlag GmbH & Co,
tabung vakum yang mengakibatkan gas masuk 2005.
melaui celah selang dengan tabung vakum [2] Barbara, S., Vacuum Techniques,
serta tabung vakum yang homogen dapat Physics Department, University of
membuat gas masuk melalui lubang-lubang California, (10 September 2016).
kecil pada tabung penutup. (web,physics.ucsb.edu/~phys128/exp
Praktikum teknik vakum berhubungan eriments/vacuum/VacuumRev07.pdf
dengan mata kuliah wajib fisika termal atau )
termodinamika. Persamaan gas ideal pada
termodinamika dibutuhkan dalam praktikum [3] Hariyadi, S & Setiyawan, A., Analisa
ini. Aplikasi dari teknik vakum salah satunya Termodinamika Pengaruh
pada pembangkit tenaga listrik yaitu
Penurunan Tekanan Vakum pada
Kondensor Terhadap Performa
pembangkit listrik tenaga gas (PLTG),
Siklus PLTU Menggunakan Software
pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) dan
Gate Cycle, Institut Teknologi
pembangkit listrik tenaga gas-uap (PLTGU).
Sepuluh November, (11 September
2016). (digilib.its.ac.id/public/ITS-
Paper-31819-2109100017-paper.pdf)
Lampiran

Tabel 1. Tekanan dan Temperatur tanpa zat saat proses vakum


t (s) P (mbar) T (oC)
0 940 26
10 460 26
20 240 25
30 180 25
40 140 25
50 100 25
60 105 25

Tabel 2. Tekanan dan Temperatur tanpa zat setelah proses vakum


t (s) P (mbar) T (oC)
0 105 25
10 120 25
20 140 25
30 175 25
40 200 25
50 220 25
60 230 25

Tabel 3. Tekanan dan Temperatur aquadest saat proses vakum


t (s) P (mbar) T (oC)
0 940 26
10 460 26
20 280 25
30 180 24.5
40 130 24
50 110 22
60 100 21

Tabel 4. Tekanan dan Temperatur aquadest setelah proses vakum


t (s) P (mbar) T (oC)
0 100 23
10 120 21
20 140 21
30 160 21
50 179 21
50 200 21
60 220 21
Tabel 5. Tekanan dan Temperatur alcohol 70% saat proses vakum
t (s) P (mbar) T (oC)
0 900 26
10 480 26
20 280 25
30 179 24.5
40 149 24
50 120 22
60 100 21

Tabel 6. Tekanan dan Temperatur alcohol 70% setelah proses vakum


t (s) P (mbar) T (oC)
0 100 21
10 140 19.5
20 160 19
30 180.5 19
40 200 19
50 230 19
60 260 19

Tabel 7. Tekanan dan Temperatur alcohol 95% saat proses vakum


t (s) P (mbar) T (oC)
0 540 26
10 480 25.5
20 280 25
30 180 25
40 140 24
50 120 22
60 100 20

Tabel 8. Tekanan dan Temperatur alcohol 95% setelah proses vakum


t (s) P (mbar) T (oC)
0 100 20
10 119.5 18
20 130 17
30 150 16.5
40 170 16
50 180.5 16
60 200.5 16
Tabel 9. Tekanan dan Temperatur gliserin saat proses vakum
t (s) P (mbar) T (oC)
0 540 27
10 460 26.5
20 280 26.5
30 180 26
40 130 26
50 105 26
60 95 26

Tabel 10. Tekanan dan Temperatur gliserin setelah proses vakum


t (s) P (mbar) T (oC)
0 95 26
10 119.5 26
20 140 26
30 160.2 26
40 190 26
50 210 26
60 240 26

Anda mungkin juga menyukai