Upn PDF
Upn PDF
TINJAUAN PUSTAKA
A. Hipertensi
1. Pengertian Hipertensi
sistolik dan diastolik atau keduanya secara terus menerus. Tekanan sistolik
saat jantung relaksasi diantara dua denyut jantung. Dari hasil pengukuran
tekanan sistolik memiliki nilai yang lebih besar dari tekanan diastolik
(Corwin, 2005).
lebih dari 140/90 mmHg atau lebih untuk usia 13 50 tahun dan tekanan
darah mencapai 160/95 mmHg untuk usia di atas 50 tahun. Dan harus
90% dari semua kasus) dan hipertensi sekunder, terjadi sebagai akibat dari
kondisi patologi yang dapat dikenali, sering kali dapat diperbaiki (Joint
11
12
(Faqih, 2006).
140 mmHg dan tekanan darah diastolik lebih atau sama dengan 90 mmHg
tinggi daripada batas atas yang dianggap normal yaitu 140/90 mmHg
hipertensi adalah suatu keadaan dimana tekanan darah sistolik dan tekanan
2. Penyebab hipertensi
terapi. 2005)
3. Klasifikasi
dimana tekanan darah sistol pada kisaran 120-139 mmHg, dan tekanan
Table 2.1
Klasifikasi Hipertensi Menurut JNC VII
hipertensi berat.
Table 2.2
Klasifikasi Hipertensi Menurut WHO
Table 2. 3
Klasifikasi Hipertensi Hasil Consensus Perhimpunan Hipertensi
Indonesia
korda spinalis dan keluar dari kolumna medulla spinalis ganglia simpatis
meskipun tidak diketahui dengan jelas mengapa hal tersebut bisa terjadi
perubahan tekanan darah yang terjadi pada usia lanjut. Perubahan tersebut
Skema 2. 1:
Patoflow Hipertensi
Asupan Na Faktor
meningkat genetik Stres
Faktor Obesitas Faktor
genetik
endotel
Luas infiltrasi Aktivitas simpatis
Retensi Na menurun meningkat
ginjal
Perubahan Hiper insuli
Konstriksi membran sel nemia
Volume cairan Renin
meningkat vena angiotensi
meningkat
Kontraktilitasi
meningkat Konstriksi Hipertrofi
Preload
fungsional struktur
Autoregulasi
Suplai O2 berkurang
Gagal jantung
Intoleransi aktivitas
faktor risiko yang dapat dimodifikasi dan yang tidak dapat dimodifikasi.
umur, jenis kelamin, dan etnis. Sedangkan faktor yang dapat dimodifikasi
a. Faktor genetik
hipertensi adalah :
aldosteron.
b. Umur
darah lebih besar atau sama dengan 140/90 mmHg. Hal ini merupakan
2009).
21
c. Jenis kelamin
umur wanita secara alami, yang umumnya mulai terjadi pada wanita
d. Etnis
Hipertensi lebih banyak terjadi pada orang berkulit hitam dari pada
yang berkulit putih. Sampai saat ini, belum diketahui secara pasti
(Anggaraini. 2009).
e. Obesitas
tekanan darah tinggi pada orang dengan Indeks Massa Tubuh (IMT)
>30 (obesitas) adalah 38% untuk pria dan 32% untuk wanita,
22
dibandingkan dengan prevalensi 18% untuk pria dan 17% untuk wanita
bagi yang memiliki IMT <25 (status gizi normal menurut standar
berperan dalam gaya hidup pasif. Lemak tubuh yang berlebihan dan
(Kg) : TB (m2).
Table 2.4
Klasifikasi Berat Badan Lebih dan Obesitas pada Orang Dewasa
Berdasarkan IMT Menurut WHO
2
Klasifikasi IMT (kg/m )
Berat badan kurang < 18,5
Kisaran normal 18,5 24,9
Berat badan lebih > 25
Pra-Obes 25,0 29,9
Obes tingkat I 30,0 34,9
Obes tingkat II 35,0 39,9
Obes tingkat III > 40
Sumber : WHO tehnical series,2000
23
tidak lebih dari 100 mmol (sekitar 2,4 gram sodium atau 6 gram garam)
dianjurkan tidak lebih dari 6 gram per hari, setara dengan satu sendok
g. Merokok
Telah ditemukan 4.000 jenis bahan kimia dalam rokok, dengan 40 jenis
mana bahan racun ini lebih banyak didapatkan pada asap tembakau
monoksida (CO) 5 kali lipat lebih banyak ditemukan pada asap samping
jantung. Nikotin juga mengganggu kerja saraf, otak, dan banyak bagian
bahan lain dalam asap rokok terbukti merusak endotel (dinding dalam
http://mawar-putri-julica.blogspot.com/2009/05/mekanisme-radikal-
bebas-dalam-rokok_04.html.
25
yang tidak aktif secara fisik memiliki resiko 30-50% lebih besar untuk
2005).
1) Kolesterol tinggi
2) Diabetes
3) Gagal jantung
4) Hiperlipidemia
c. Dada berdebar-debar.
7. Komplikasi Hipertensi
a. Stroke
b. Infak Miokardium
c. Gagal Ginjal
hipertensi kronik.
d. Ensefalopati
kematian.
8. Penatalaksanaan
dari 2,3 gram natrium atau 6 gram natrium klorida setiap harinya
c. Olah raga teratur yang tidak terlalu berat. Penderita hipertensi esensial
Price, 2005).
e. Pemberian obat-obatan:
tekanan darah.
arteri.
a) Diazoxide
b) Nitroprusside
c) Nitroglycerin
d) Labetalol
sangat cepat dan bisa diberikan per-oral, tetapi obat ini bisa
secara ketat.
tersumbat oleh kolesterol atau lemak, kerja jantung makin berat. Darah
32
saat muda. Perawatan jantung perlu dilakukan agar kerjanya tetap optimal.
Salah satu caranya adalah rutin mengikuti senam jantung sehat (SJS).
dibedakan dari gerakan dan intensitas latihan. Senam jantung sehat seri I,
berbeda dengan senam jantung sehat seri II, III, IV, maupun seri V,
dimana semakin besar seri, beban latihan semakin tinggi. Seri II dapat
seterusnya.
mudah yakni rumus 200 yaitu 200 dikurangi umur. Itulah nadi maksimal
sebagai berikut:
a. Umur
b. Jenis Kelamin
c. Kapasitas Aerobik
d. Dosis Latihan
memberi manfaat.
34
e. Program Berencana
butir (2) atau butir (3). Di samping itu, program (1) sudah
obesitas.
waktu 30 menit
20 menit.
kemampuannya.
a. Tidak merokok
diabetes militus
bradikardi)
misalnya untuk usia 30 tahun ke bawah atau usia 40 tahun tetap berlatih.
Untuk anggota yang lebih tua, usia 50 tahun ke atas, gerakan jalan di
disesuaikan dengan hasil latihan, bisa lebih rendah atau lebih tinggi.
efek optimal, serta mampu mengoreksi sikap dan gerak yang salah.
1. Seri II
b. Latihan Inti :
2. Seri III
b. Latihan Inti :
3. Seri IV
2) Lamanya 6 menit
b. Latihan Inti :
2) Lamanya 12 menit
4. Seri V
b. Latihan Inti :
Sehat baik itu seri I. II, III, IV maupun V adalah melalui tahapan latihan
sebagai berikut:
a. Sikap Sempurna
Sikap sempurna adalah berdiri tegak, kedua tumit rapat, ujung jari
terbuka selebar kepalan tangan 5 (lima) titik, mulai dari telinga, bahu,
pinggul, lutut dan mata kaki merupakan satu garis lurus, tegak lurus
olahraga.
b. Berdoa
kekuatan dan kesehatan lahir dan batin. Pusatkan pikiran dan perasaan
Menghitung denyut nadi dilakukan dengan cara jari telunjuk dan jari
1) Denyut nadi istirahat, biasanya tidak melebihi 100 kali per menit
menit
1. Gerakan Pemanasan :
a. Gerakan I :
- Menundukkan kepala
b. Gerkan II :
c. Gerakan III
d. Gerakan IV
e. Gerakan V
f. Gerkan VI
g. Gerkan VII
h. Gerakan VIII
- Membungkukkan badan
i. Gerakan IX
j. Gerkan X
k. Gerakan XI
2. Gerakan Inti :
a. Gerakan I :
- Jalan di tempat
b. Gerkan II :
c. Gerakan III
d. Gerakan IV
e. Gerakan V
f. Gerkan VI
g. Gerkan VII
kanan/kiri kebelakang
h. Gerakan VIII
l. Gerakan IX
m. Gerkan X
n. Gerakan XI
o. Gerakan XII
p. Gerakan XIII
kiri belakang
q. Gerakan XIV
r. Gerakan XV
- Lari di tempat
s. Gerakan XVI
t. Gerakan XVII
u. Gerakan XVIII
dan keatas
v. Gerakan XIX
w. Gerakan XX
3. Gerakan pendinginan :
a. Gerakan I :
membungkuk
b. Gerakan II :
kiri
45
c. Gerakan III :
d. Gerakan IV :
seluruh tubuh juga meningkat. Seluruh sel, jaringan dan sistem dalam
berada dalam darah. Sehingga apabila zat-zat gizi dan oksigen dan jumlah
darah yang dibutuhkan oleh sel, jaringan, dan sistem tubuh meningkat,
sel, jaringan ,dan sistem tubuh kita dapat dipertahankan dalam kondisi
memompa darah bila ada darah vena yang kembali ke jantung. Selama
(Sherwood, 2001):
46
SA.
e. Aliran darah ke otot rangka aktif dan otot jantung meningkat ; terjadi
keadaannya.
aliran darah kulit membawa panas yang dihasilkan oleh otot yang
47
lingkungan luar.
rangka, jantung, dan kulit menurun dengan tingkat yang lebih besar
perifer total.
tubuh yang terjadi pada saat kerja dilakukan. Adaptasi kronik merupakan
hasil perubahan pada tubuh oleh suatu periode program latihan fisik.
Adanya kerja fisik berarti terdapat suatu pembebanan bagi tubuh dan hal
organ tubuh berbantung kepada usia, suhu lingkungan, berat ringan beban,
lamanya, cara melakukan, dan jumlah organ yang terlibat selama kerja
fisiologiovertraining-kardiovaskular/).
menghantar darah ke jaringan yang aktif termasuk oksigen dan nutrien dan
Untuk melakukan tugas tersebut ada paramter yang bisa digunakan yakni
keadaan istirahat denyut jantung berkisar anatara 60-80 permenit. Hal ini
berbaring. Pada posisi duduk sedikit meningkat dan pada posisi berdiri
meningkat lebih tinggi dari posisi duduk. Hal ini disebabkan oleh efek
atas nilai pada keadaan istirahat. Hal ini merupakan refleks anticipatory
adrenal.
frekuensi denyut jantung yang lebih rendah untuk beban kerja yang sama.
Pada suatu saat meskipun beban ditambah tetapi frekuensi denyut jantung
denyut).
(Sherwood, 2001).
tekanan darah yang disaluran melalui arteriol yang melebar ke vena; akibat
volume darah dalam vena. Jumlah darah yang dimobilisasi dari pembuluh-
darah akan segera kembali ke tingkat latihan pra latihan fisik. Kecepatan
adalah pada sistem transport oksigen dan jumlah darah yang dipompa
jantung (stroke volume). Sistem transport oksigen dan jumlah darah yang
50
banyak berbeda dengan melakukan olah raga 7x per minggu dengan durasi
total 210 menit, yang dapat menurunkan tekanan darah sistol 12 mmHg,
Skema 2. 2.
Adaptasi Tekanan Darah Terhadap Olahraga Senam Jantung Sehat
Olah raga senam jantung sehat
Fase istirahat
Pe tekanan darah
Sumber : Sherwood
52
C. Penelitian Terkait
lain :
taruna tunas harapan usia 20-39 tahun di bulakrejo sragen tahun 2007.
responden berada dalam tingkat kesegaran jasmani baik 58%, sedang 34%,
dan buruk 8%. Hasil pengukuran tekanan darah menunjukkan ada 68%
Jumlah sampel yang diteliti sebanyak 132 orang. Dari hasil penelitian
Tekanan Darah Pada Orang Sehat. Subjek penelitian ini adalah 50 laki-
laki yang berumur antara 15-35 tahun. Metode penelitian yang digunakan
yang berusia 15-35 tahun dan sehat berdasarkan kriteria PAR-Q (physical
p= 0.217. hipotesis yang berlaku adalah apabila p > 0.05 maka Ho diterima
selama 30 menit.
D. Kerangka Teori
Skema 2. 3
Factor-faktor resiko
hipertensi :
1. Faktor genetic
( riwayat keluarga)
Kejadian Hipertensi Tekanan darah
2. Umur
3. Jenis kelamin
4. Etnis
5. Obesitas
Penatalaksanaan:
6. Pola asupan garam
1. Medis
dalam diet
2. Non medis atau
7. Merokok
modifikasi gaya
8. Kurangnya aktifitas
hidup (senam
fisik (olah raga)
jantung sehat)
9. Kolesterol tinggi
10. Diabetes
11. Gagal jantung
12. Hiperlipidemia