Anda di halaman 1dari 4

PERENCANAAN

Perencanaan dapat diartikan sebagai suatu proses untuk menentukan tujuan serta sasaran yang
ingin dicapai dengan mengambil langkah-langkah strategis guna mencapai tujuan tersebut.
Kebutuhan akan perencanaan ada di semua tingkat dan pada kenyataannya meningkat dimana
tingkatan tersebut mempunyai dampak potensial terbesar sukses organisasi atu manajemen
tingkat atas.
Hasil suatu proses perencanaan yang baik harus memiliki sejumlah kemampuan organisasi yang
berasal dari kekuatannya sendiri seperti: kemampuan memprediksi; kemampuan menghitung
biaya; kemampuan komunikasi; kemampuan menguasai teknik-teknik manajemen; kemampuan
pengukuran kinerja.
Salah satu aspek penting perencanaan adalah pembuatan keputusan, proses pengembangan dan
penyeleksian sekumpulan kegiatan untuk memecahkan suatu masalah tertentu. Keputusan-
keputusan harus dibuat pada berbagai tahap dalam proses perencanaan.

Menurut Drucker (1982) ada lima langkah yang dibutuhkan untuk menyusun perencanaan.

1. Menetapkan tujuan atau serangkaian tujuan;


2. Merumuskan keadaan saat ini;
3. Mengidentifikasikan segala kemudahan dan hambatan;
4. Mengembangkan rencana atau serangkaian kegiatan untuk mencapai tujuan;
5. Mempertahankan pengendalian.
Pada dasarnya perencanaan adalah proses pengambilan keputusan dari sejumlah pilihan, untuk
mencapai suatu tujuan yang dikehendaki. Perencanaan pada umumnya harus memiliki,
mengetahui dan memperhitungkan beberapa unsur pokok yaitu: tujuan akhir yang dikehendaki.
Sasaran-sasaran dan prioritas untuk mewujudkannya; jangka waktu mencapai sasaran-sasaran
tersebut; masalah-masalah yang dihadapi; modal atau sumber daya yang akan digunakan untuk
pengalokasian; kebijaksanaan-kebijaksanaan untuk melakukannya; orang, organisasi, atau badan
pelaksanyanya dan; mekanisme pemantauan, evaluasi, dan pengawasan pelaksanaannya.

Mengapa perencanaan itu penting? .....Kita tidak dapat memprediksi masa depan, karena terdapat
kondisi ketidakpastian (unpredictable).....berbagai variabel seperti tingkat inflasi, fluktuasi
pendapatan masyarakat, kemajuan teknologi, perubahan iklim, perubahan selera konsumen,
gejolak politik, dan sistem keamanan yang tidak terjamin, sangat mempengaruhi ketidakpastian
masa depan, yang tentunya secara langsung sangat berpengaruh terhadap kondisi perekonomian,
terjadinya perubahan harga-harga, kenaikan ongkos produksi, upah buruh dan sebagainya...
Perencanaan organisasi haruslah bersifat adaptif, dinamis, berkesinambungan, dan kreatif, agar
manajemen tidak hanya akan bereaksi terhadap lingkungannya, tetapi lebih menjadi peserta
aktif dalam dunia usaha.

Perencanaan merupakan tugas pokok dalam administrasi atau manajemen. Perencanaan


diperlukan karena biasanya kebutuhan organisasi lebih besar dari pada sumber daya yang
tersedia.
Proses Perencanaan:

1. Mengembangkan visi yang jelas;


2. Merumuskan misi ke dalam suatu pernyataan;
3. Prakiraan perkembangan organisasi;
4. Analisis persaingan;
5. Penetapan sasaran dan tujuan;
6. Pengembangan rencana kegiatan;
7. Mobilisasi dana organisasi
8. Penyiapan sumber daya manusia;
9. Sumber daya teknologi.
Fungsi perencanaan adalah tempat bergantung fungsi-fungsi manajemen lainnya. Jika fungsi ini
direncanakan dengan baik dan benar maka fungsi-fungsi lain akan dengan mudah dilaksanakan.
Perencanaan dapat digolongkan berdasarkan ruang lingkup, durasi, tujuan yang ditetapkan
organisasi, terdiri atas: Perencanaan menurut fungsi; perencanaan menurut ruang lingkup
kewilayahan; perencanaa menurut jangka waktu; perencanaan menurut objek; perencanaan tetap;
perencanaan dengan maksud tertentu.
Berbagai pendekatan yang bisa dimanfaatkan dalam proses penyusunan perencanaan:
Pengekatan Managemen by Objective; pendekatan perencanaan inside- out/outside-in,
pendekatan perencanaan top-down dan bottom-up; pendekatan perencanaan contingency;
pendekatansocial demand; pendekatan man power; pendekatan rate of return atau cost benefit
ratio.

PENGAMBILAN KEPUTUSAN

Pembuatan keputusan adalah salah satu proses manajemen terpenting dalam suatu organisasi.
Setiap pelaksanaan fungsi manajemen tidak lepas dari keputusan yang diambil para manajer.
Pembuatan keputusan dapat dikatakan kunci dalam setiap kegiatan manajerial.

Proses pembuatan keputusan:

1. Mengidentifikasi dan menganalisis masalah;


2. Mengidentifikasi kriteria keputusan;
3. Mempertimbangkan kriteria;
4. Mengembangkan alternatif;
5. Membandingkan dan mengevaluasi semua alternatif pemecahan;
6. Menilai resikonya;
7. Memilih alternatif terbaik;
8. Mengimplementasikan keputusan;
9. Mengevaluasi hasil-hasil keputusan.
Pembuatan keputusan dapat didefinisikan sebagai penentuan serangkaian kegiatan untuk
mencapai hasil yang diinginkan. Pembuatan keputusan tidak hanya dilakukan oleh manajer
puncak, tetapi juga para manajer menengah dan lini pertama. Manajer akan membuat tipe-tipe
keputusan yang berbeda sesuai perbedaan kondisi dan situasi yang ada.

Ada dua jenis tipe keputusan yaitu:


- KEPUTUSAN YANG DIPROGRAM
- KEPUTUSAN YANG TIDAK DIPROGRAM

Ada 4 gaya dalam pengambilan keputusan Yaitu:


gaya mengarahkan;
gaya analitis;
gaya konseptual;
gaya perilaku.

Pembuatan suatu keputusan diwarnai sejumlah hambatan mental yang menghampiri semua
manusia termasuk para manajer, diantara hambatan tersebut ada empat hambatan mental yang
sering muncul, yaitu: penyakit Hamlet; dorongan berlebihan; kecemasan memikirkan akibat;
berdiam diri.
Berbagai tindakan jika keputusan gagal dilaksanakan: menyadari; melangkah mundur;
mengganti; mengubah. Apabila kita tidak mampu memecahkan keputusan dalam pelaksanaan
maka tentu saja kita tidak harus menyalahkan diri sendiri. Cara terbaik untuk memperoleh jalan
keluar adalah berkonsultasi.
Penyebab terjadinya kesulitan disaat kita harus mengambil keputusan dan melaksanakan
keputusan bisa disebabkan oleh hal-hal lain yang berasal dari luar kemampuan kita sebagai
pengambil keputusan. Ada beberapa hal yang menyebabkan terjadinya kesulitan ketika
mengambil keputusan adalah: kurang lengkapnya informasi dan data yang kita perlukan;
kesulitan menggunakan tolok ukur; munculnya tujuan ganda; adanya lebih dari satu orang yang
berwenang mengambil keputusan.

Kunci pokok keberhasilan pencapaian tujuan organisasi terdapat pada manusia-manusia yang
terlibat didalammya. Menurut Brincloe (1983), seperti dikutip oleh Salusu (1996), menyatakan
bahwa organisasi dapat berbuat lebih baik dalam mencapai tujuan, apabila, perhatian lebih
banyak diberikan kepada manusia dalam organisasi, seperti dalam pembuatan keputusan.

Ada empat teknik dalam pembuatan keputusan yaitu :


Teknik curah pendapat temu muka
Teknik kelompok nomonal
Teknnik Delphi
Teknik curah pendapat elektronnik

Anda mungkin juga menyukai