Oleh Kelompok 1
Nurmadiyah
Rahmi Junita
Surtiwati (1402121956 )
2016
1
KATA PENGANTAR
Kelompok I
2
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang .............................................................................4
B. Rumusan Masalah ........................................................................5
C. Tujuan Makalah ...........................................................................5
DAFTAR PUSTAKA......31
LAMPIRAN32
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
3
Penelitian adalah pekerjaan ilmiah yang bermaksud mengungkapkan
rahasia ilmu secara obyektif, dengan dibentengi bukti-bukti yang lengkap dan
kokoh. Penelitian merupakan proses kreatif untuk mengungkapkan suatu gejala
melalui cara tersendiri sehingga diperoleh suatu informasi. Pada dasarnya,
informasi tersebut merupakan jawaban atas masalah-masalah yang dipertanyakan
sebelumnya. Oleh karena itu, penelitian juga dapat dipandang sebagai usaha
mencari tahu tentang berbagai masalah yang dapat merangsang pikiran atau
kesadaran seseorang.
Sebagian dari kualitas hasil suatu penelitian bergantung pada teknik
pengumpulan data yang digunakan. Pengumpulan data dalam penelitian ilmiah
dimaksudkan untuk memperoleh bahan-bahan yang relevan, akurat, dan reliable.
Untuk memperoleh data seperti itu, peneliti dapat menggunakan metode, teknik,
prosedur, dan alat-alat yang dapat diandalkan. Ketidaktepatan dalam penggunaan
intrumen penelitian tersebut dapat menyebabkan rendahnya kualitas penelitian.
Penelitian bertujuan menemukan jawaban atas pertanyaan melalui aplikasi
prosedur ilmiah. Prosedur ini dikembangkan untuk meningkatkan taraf
kemungkinan yang paling relevan dengan pertanyaan serta menghindari adanya
bias. Sebab, penelitian ilmiah pada dasarnya merupakan usaha memperkecil
interval dugaan peneliti melalui pengumpulan dan penganalisaan data atau
informasi yang diperolehnya.
4
Dalam penelitian, salah satu bagian dalam langkah-langkah penelitian
adalah menentukan populasi dan sampel penelitian. Seorang peneliti dapat
menganalisa data keseluruhan objek yang diteliti sebagai kumpulan atau
komunitas tertentu. Seorang peneliti juga dapat mengidentifikasi sifat-sifat suatu
kumpulan yang menjadi objek penelitian hanya dengan mengamati dan
mempelajari sebagian dari kumpulan tersebut. Kemudian, peneliti akan
mendapatkan metode atau langkah yang tepat untuk memperoleh keakuratan
penelitian dan penganalisaan data terhadap objek. Untuk itu kami akan mengkaji
lebih dalam mengenai populasi dan sampel.
B. Rumusan Masalah
a Apakah yang dimaksud dengan populasi dna sampel, serta istilah-
istilah apa saja yang perlu diketahui untuk memahami populasi dan
sampel?
b Apa saja alasan pemilihan sampel dan karakteristik sampel yang
baik ?
c Bagaimana proses pemilihan sampel dan pertimbangan penentuan
besar sampel ?
d Apa saja teknik dalam pengambilan sampel ?
C. Tujuan Makalah
a Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan populasi dan sampel
b Agar mengetahui alasan pemilihan sampel dan karakteristik sampel
yang baik
c Agar mengetahui dan memahami proses pemilihan sampel dan
pertimbangan penentuan besar sampel
d Agar mengetahui teknik apa saja yang digunakan dalam
pengambilan sampel
BAB II
PEMBAHASAN POPULASI DAN SAMPEL
5
A. Pengertian Populasi, Sampel, dan Istilah-istilah Penting
Karakteristik ialah ciri, sifat atau hal-hal yang dimiliki elemen (semua
keterangan mengenai elemen). Misalnya penghasilan petani, modal perusahaan,
pasien rumah sakit, pengeluaran turis asing, pasien PUSKESMAS, mahasiwa
suatu perguruan tinggi, biaya proyek jembatan, harga sembilan macam bahan
pokok, anggota KUD, anggota rumah tangga, pedagang suatu pasar, masa kerja
karyawan, harga barang (Supranto, 2000: 8).
6
Populasi juga dikatakan sebagai kelompok elemen yang lengkap, di mana kita
tertarik untuk mempelajarinya atau menjadi objek penelitian (Mudrajad, 2003:
103). Menurut Nazir (1983:327) populasi adalah berkenaan dengan data bukan
barang atau bendanya. Pengertian lainnya, diungkapkan oleh Nawawi bahwa
populasi adalah keseluruhan objek penelitian yang terdiri dari manusia, benda-
benda, hewan, tumbuh-tumbuhan, gejala-gejala, nilai tes, atau peristiwa-peristiwa
sebagai sumber data yang memiliki karaktersitik tertentu di dalam suatu
penelitian. Sedangkan Riduwan (2002: 3) mengatakan bahwa populasi adalah
keseluruhan dari karakteristik atau unit hasil pengukuran menjadi objek
penelitian. Dalam penelitian kuantitatif populasi adalah keseluruhan obyek/
subyek yang mempunyai karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti,
sedangkan penelitian kualitatif tidak mengenal populasi, tetapi situasi sosial yang
terdiri dari tempat, pelaku, aktivitas yang berinteraksi secara sinergis.
7
dengan jumlah pohon dan karakter sama/tertentu yaitu pohon
perindang.
8
sensus. Jadi populasi adalah keseluruhan unit atau individu dalam ruang lingkup
yang ingin diteliti.
Sampling ialah cara pengumpulan data kalau hanya elemen sampel yang
diteliti, hasilnya merupakan data perkiraan atau estimate, jadi bukan data
sebenarnya. Oleh karena tidak semua elemen diteliti, maka data perkiraan berbeda
dengan parameter. Perbedaan atau selisih itu disebut kesalahan sampling
(sampling error). Makin kecil kesalahan sampling suatu perkiraan, makin teliti
perkiraan tersebut, nilainya makin dekat dengan nilai sebenarnya.
9
pencatatan yang merupakan nilai variable merupakan data mentah (raw data) yang
kegunaannya sangat terbatas.
10
Meneliti seluruh anggota populasi yang besar memerlukannya biaya
tinggi, selain itu juga butuh waktu dalam pengumpulan dan
pemrosesannya serta tenga yang terlatih. Penggunaan banyak tenaga
manusia dan peralatan cenderung menyebabkan variasi data jadi besar
akibat adanya variasi kemampuan dari individu pelaksana serta peralatan
yang dipakai.
4) Mampu memberikan informasi yang lebih menyeluruh dan mendalam
(komprehensif).
Suatu sampel yang kecil (jumlahnya sedikit) akan lebih mudah untuk
diteliti secara mendalam sehingga memberikan informasi yang lebih
banyak, daripada keseluruhan populasi yang diteliti. Penangan data yang
kecil akan lebih mudah dan sedikit kesalahan daripada menggunakan data
yang besar.
5) Ketepatan
Melalui pemilihan desain sampel yang baik, peneliti akan memperoleh
data yang akurat, dengan tingkat kesalahan yang relatif rendah.
11
Sebaliknya bila nilai parameternya 60 maka kejadian bias pula,
karena nilai yang diharapkan dari statistik lebih kecil dari pada rata-rata
populasi. Kajadian ini disebut under estimate.
ii) Efisien
Suatu penduga dikatakan efisien apabila penduga tersebut dapat
menghasilkan standard error yang terkecil dibandingkan dengan standard
error dari penduga yang lain. Jika kita mempunyai dua penduga yang
berasala dari sampel yang sama dan dicoba untuk memutuskan mana
diantara keduanya yang lebih efisien sebagai penduga, maka dapat
diputuskan sebagai berikut :
Seandainya penduga yang akan digunakan adalah rata-rata samoel
dan median sampel. Hasil perhitungan standard error dari rata-rata sampel
1,05 sedangkan standard error dari median sampel 1,6. Maka dapat
dikatakan bahwa rata-rata sampel lebih efisien sebagai penduga karena
mempunyai standard error yang lebih kecil. Ini disebabkan karena
penduga yang mempunyai standard error yang kecil (kurang bervariasi)
akan mempunyai kesempatan menghasilkan hasil pendugaan yang lebih
dekat dengan nilai sebenarnya (lebih efisien) dari yang penduga
(parameter populasi).
iii) Konsisten
Suatu penduga dikatakan konsisten apabila peluang untuk
memperoleh perbedaan antara statistik dengan paremeter mendekati nol
jika jumlah individu sampel bertambah. Artinya jika sampelnya diperbesar
maka suatu nilai statistik tertentu semakin mendekati nilai parameter yang
diestimasi. Upaya memperbesar sampel pada penduga yang tidak
konsisten akan semakin memboroskan waktu dan biaya yang dikeluarkan.
iv) Sampel yang baik memungkinkan peneliti untuk
mengambil keputusan yang berhubungan dengan
12
besaran sampel untuk memperoleh jawaban yang
dikehendaki.
v) Sampel yang baik mengidentifikasikan probabilitas dari
setiap unit untuk menjadi sampel
13
rumah tangga yang dianggap cukup tinggi itu, pemilik super market
market boleh jadi secara keliru mengasumsikan bahwa di daerah tersebut
terdiri dari sangat sedikit keluarga yang berpendapatan sedang sampai
rendah, sehingga pemilik supermarket tersebut memutuskan untuk tidak
memasarkan lini produk yang murah yang dianggap lebih menarik bagi
mereka yang berada dalam komunitas yang berpendapatan sedang hingga
lebih rendah. Dalam kaitannya dengan kesalahan yang ditimbulkan oleh
variasi acak, peneliti hanya dapat meminimumkan munculnya
kesalahan yang disebabkan oleh variasi acak dengan memilih rancangan
penarikan sampel yang tepat.
b) Kesalahan spesifikasi
Kesalahan spesifikasi dapat muncul karena daftar unsur populasi yang
tidak benar, informasi yang tidak benar, pemilihan anggota sampel yang
keliru ( misalnya melakukan penggantian reponden karena responden yang
dituju tidak didapatkan), sensitivitas pertanyaan, kesalahan dalam
pengumpulan informasi tentang sampel yang diebabkan bias pewawancara
yang disengaja atau tidak, atau kesalahan dalam memproses informasi-
informaasi sampel. Kesalahan yang disebabkan oleh salah spesifikasi
populasi juga umum terjadi dalam survai pemilihan konsumen, dengan
contoh umum hanya terdiri dari para ibu rumah tangga tidak menyertakan
laki-laki, wanita yang bekerja dan mahasiswa karena keadaan mereka yang
relative tidak memungkinkan terjangkau.
Untuk meminimumkan peluang munculnya kesalahan spesifikasi,
peneliti dapat membuat pernyataan yang sangat hati-hati tentang tujuan
survey pada pemulaan studi, sehingga dapat memberikan gambaran yang
jelas tentang unsur-unsur yang membentuk populasi.
14
anggota sampal yang sudah sangat mapan, yang pada umumnya lebih
enyukai hal-hal seperti apa adanya. Usaha-usaha yang berkesinambungan
dapat dilakukan untuk mencari responden yang tepat atau dalam kasus
tertentu dapat digantikan dengan yang lain yang dipilih secara acak.
15
f) Kesalahaan penarikan sampel (sampling error)
Diyakini bahwa sampel yang baik, merupakan miniatur dari populasi.
Meskipun demikian pengambilan sampel yang berulang-berulang biasanya
menghasilkan bessaran suatu karakteristik populasi yang berbeda-beda
antar satu sampel ke sampel lainnya. Dalam hal ini kesalahan penarikan
sampel mencerminkan ke heterogenan atau peluang munculnya perbedaan
dari satu sampel dengan sampel yang lain karena perbedaan individu yang
terpilih dari ebrbagai sampel tersebut. Sampel error dapat diperkecil
dengan memperbesar ukuran sampel meskipun upaya ini mengakibatkan
peningkatan biaya survey.
g) Kesalahan pengukuran
Pada umumnya kuisioner dirancang dengan tujuan untuk
mengumpulkan informasi yang berguna. Data yang diperoleh harus valid
dan respon yang ebnar harus terukur. Permasalahan yang sering timbul
adalah ternyata lebih mudah membicarakan bagaimana pengukuran yang
bermakna dari pada melaksanakannya. Fakta membuktikan bahwa
pengukuran seringkali dijalankan degan banyak kemudahan. Pokok-pokok
yang seharusnya ditanyakan pun sering kali tidak tercakup secara lengkap.
Dengan demikian pengukuran yang diperoloeh sering kali hanya berupa
suatu pendekatan dari karakteristik yang ingin diketahui. Kesalahan
pengukuran merujuk pada ketidakakuratan dalam mencatat respon yang
diberikan responden karena kelemahan instrument dalam memilih pokok-
pokok pertanyaan, ketidakmampuan si penanya, ataupun karena
pertanyaan yang dibuat cenderung mengarahkan jawaban responden.
Arti dan kegunaan data statistic serta beberapa istilaah pokok.
Tidak semua data disebut data statistic. Data statistic merupakan
data ringkasan berbentuk angka seperti jumlah (total), rata-rata (average),
proporsi (proportion), dan persentase (percentage). Data statistic yang
diperoleh melalui kegiatan sensus disebut data sebenarnya atau parameter
sedangkan data yang diperoleh dari kegiatan sampling disebut perkiraan
atau estimate. Ada perkiraan tunggal (point estimate) yang terdiri dari satu
nilai saja misalnya rata-rata penghasilan petani per bulan Rp 100.000 atau
16
perkiraan interval yang merupakan suatu interval dibatasi oleh nilai batas
bawah dan atas. Misalnya rata-rata penghasilan petani per bulan
diperkirakan antara Rp 85.000 s/d Rp 115.000.
a Penentuan populasi
Proses yang pertama untuk melakukan pemilihan sampel
adalah penentuan populasi. Populasi adalah suatu kelompok dari
elemen penelitian, dimana elemen adalah unit terkecil yang
merupakan sumber dari data yang diperlukan. Elemen dapat
dianaloikan sebagai unit analisis, sepanjang pengumpulan data
untuk penelitian bisnis dilakukan hanya kepada responden. Unit
analisis berupa sebagai individu (misalnya: pengecer, kepala
keluarga, mahasiswa, pedagang), organisasi.
17
mahasiswa tahun pertama yang dapat diperoleh dibagian
administrasi. Apabila populasi yang akan diteliti adalah
perusahaan manufaktur di indonesia, kerangka pemilihan sampel
bisa diperoleh dari daftar direktori perusahaan manufaktur di
seluruh indonesia.
f Pemilihan sampel
Langkah terakhir dalam proses pemilihan sampel adalah
memilih sampel yang diperlukan. Dalam langkah ini peneliti
menentukan elemen yang akan menjadi sampel dari penelitian
yang dilakukan.
E. Teknik Sampling
1. Menentukan Ukuran Sampel
Data yang akan dipakai dalam penelitian belum tentu merupakan
keseluruhan dari suatu populasi. Mengingat adanya beberapa kendala seperti
populasi tidak teridentifikasi, kendala biaya, waktu, tenaga dan masalah
lainnya dari elemen populasinya. Maka peneliti akhirnya menentukan sampel
yang digunakan.
a) Pendapat slovin
18
N
n= 1+ N e 2
dimana :
n = ukuran sampel
N = ukuran populasi
E = persen kelonggaran ketidaktelitian karena kesalahan pengambilan
sampel yang masih dapat dilorerir atau diinginkan misalnya 2%.
b) Pendapat Gay
Menyatakan bahwa ukuran minimum sampel yang dapat diterima
berdasarkan pada desain penelitian yang digunakan, yaitu sebagai berikut :
1) Metoda deskriptif, minimal 10% populasi. Untuk populasi relatif kecil
min 20% populasi.
2) Metode deskriptif-korelasional, minimal 30 subjek.
3) Metode ex post facto, minimal 15 subjek per kelompok
4) Metode eksperimental, minimal 15 subjek per kelompok.
c) Pendapat kracjie
19
Ia membuat suatu daftar seperti slovin, hanya untuk alfa sebesar 5%
dan jumlah populasi N mulai dari sebesar 10 sampai 100.000. berdasarkan N
dan alfa tersebut dihasilkan besar sampelnya. Karena prinsipnya sama dan
ternyata besar sampel dari pendapat kracjie dan slovin hampir sama besar.
d) Pendapat Harry King
Harry King dalam menghitung jumlah sampel menggunakan
nomogram dan jumlah populasi maksimum 2000 dengan alfa bervariasi
sampai 15%.
2. Teknik Sampling
1) Probability Sampling ( Metode Acak)
Dalam probability sampling, pemilihan sampel tidak dilakukan secara
subyektif, dalam arti sampel yang terpilih tidak didasarkan semata-mata
pada keinginan peneliti, sehingga setiap anggota populasi memiliki
kesempatan yang sama (acak) untuk terpilih sebagai sampel. Untuk dapat
menggunakan probability sampling, kita membutuhkan kerangka sampel
(sampling frame) yaitu suatu daftar dari unit-unit sampling dalam rangka
untuk mendapatkan responden dengan peluang yang telah diketahui
sebelumnya.
2) Nonprobability Sampling (Metode Tak Acak)
Dikembangkan untuk menjawab kesulitan yang ditimbulkan dalam
menerapkan metode acak, terutama dalam kaitannya dengan pengurangan
biaya dan permasalahan yang mungkin timbul dalam pembuatan kerangka
sampel. Hasil dari nonprobability sampling ini seringkali mengandung
bias dan ketidaktahuan yang bisa berakibat lebih buruk. Permasalahannya
tidak dapat dihilangkan dengan menambah sampel. Meskipun bias metode
ini seringkali menjadi alternatif pilihan dengan pertimbangan
penghematan biaya, waktu dan tenaga serta keterandalan subyektivitas
peneliti.
Metode penarikan sampel ini relatif tepat bila digunakan pada kondisi-
kondisi sebagai berikut:
a Tahapan eksplorasi dari suatu penelitian
b Pengujian awal suatu angket
c Berhadapan dengan populasi yang homogen
d Minimnya pengetahuan peneliti dalam bidak statistika
20
e Adanya tuntutan akan kemudahan dari aspek operasional
F. Probabibility Sampling
1) Metode Pengambilan Sampel Acak Sederhana ( Simple Random
Sampling)
Metode pengambilan sampel acak sederhana adalah metode yang
digunakan untuk memilih sampel dari populasi yang sedemikan rupa
sehingga setiap anggota populasi mempunyai peluang yang sama besar
untuk diambil sebagai sampel. Ini berarti semua anggota populasi
menjadi anggota dari kerangka sampel..
Dalam hal ini dikenal dengan istilah populasi yang terbatas (finite
population) artinya adalah setiap individu yang teral terambil
dikembalikan ke dalam kerangka sampel lagi sehingga memeiliki peluang
lagi untuk terambil kembali sebagai sampel. Dan populasi yang tidak
terbatas (infinite population) ini dilakukan dengan tidak mengembalikan
kembali individu yang telah terambil sebagai sampel ke dalam kerangka
sampel.
Pada populasi terbatas, penggunaan pengambilan sampel dengan
pengembalian atau tanpa pengembalian akan memberikan peluang
terambil yang sama pada pengambilan unit sampel yang pertama bagi
semua individu anggota populasi. Besarnya peluang terpilih bagi individu
sampel yang kedua dan seterusnya adalah tidak sama. Misalnya ingin
mengambil n individu anggota populasi sebagai sampel dari keseluruhan
anggota populais yang berjumlah N. Peluang satu anggota populasi
1
terambil sebagai sampel pada penarikan pertama adalah N dengan
21
sehingga peluang satu individu populasi pada pengembalian kedua tetap
1
N proses tersebut terus diulang sampai sampel dengan ukuran yang
1
sampel adalah N maka peluang tiap individu anggota populasi yang
1
masih dapat dipilih pada penarikan yang kedua adalah N 1 proses
22
merupakan prasyarat penting bagi dimungkinkannya pelaksanaan
pengambilan sampel dengan metode acak sistematis.
Dalam pelaksanaannya penarikan sampel acak sistematis
merupakan pengambilan setiap untuk ke-k dalam populsi untuk dijadikan
sebagai sampel. Titik awal pengambilan ditentukan secara acak diantara k
unsur pertama. Selanjutnya pengambilan sampel pada kelompok
berikutnya mengikuti pola yang telah ditentukan dari hasil pengambilan
sampel dititik awal. Pada penarikan sampel jenis ini, elemen dipilih dari
populasi dengan interval yang sama menurut waktu, urutan dan ruangan.
Pengambilan sampel dengan metode sistematis dapat dilaksanakan untuk
populasi dengan ukuran yang terbatas ataupun yang tidak terbatas.
23
Sama halnya dengan mekanisme pengambilan sampel pada populasi yang
terbatas, yang perlu mendapat perhatian adalah penentuan nomor sampel terambil
interval pertama, karena nomor yang terpilih tersebut akan menjadi acuan bagi
pengambilan sampel pada interval berikutnya.
Oleh karena adanya sistematika, maka metode pengambilan sampel
dengan metode sistematic random sampling ini sering dipakai dalam pengambilan
sampel untuk pengendalian mutu, karena dengan metode penerapannya metode ini
dimungkinkan untuk mengetahui dengan jelas sumber kesalahan yang ada.
Keuntungan :
Jelas cara ini lebih cepat
Lebih mudah dan lebih murah pelaksanaanya
Memungkinkan untuk mengambil sampel dilapangan dengan tanpa harus
menggunakan kerangka sampel
Lebih banyak dilakukan terutama jika sampel yang ingin diambil
lokasinnya tersebar dari suatu populasi yang secara geografis letaknya
berurutan, atau sampel diambil dari suatu kumpulan file data yang telah
beurutan secara baik.
Kerugian :
24
Jika urutannya tidak sepenuhnya acak, maka variasi dari populasi tidak
dapat diduga secara tepat.
Jika populasi memiliki pengulanngan karakteristik yang relatif tetap (dan
kebetulan sama dengan interval yang digunakan) maka sampel akan
menjadi seragam.
Jika dalam populasi dijjumpai adanya variasi yang sstematis, penggunaan
metode ini akan menghasilkan informasi yang bias.
Untuk populasi periodik (tersusun berdasarkan waktu) seringkali
menyebabkan kesalahan dalam memperkirakan keadaan yang sebenarnya
dari populasi tersebut. Kesalahan yang diakibatkan dalam penentuan unit
sampel per satuan waktu.
3) Metode Pengambilan Sampel Acak Terstratifikasi (Stratified Random
Sampling)
25
Misalkan ukuran populasi sebesar 868 terbagi atas 5 subpopulasi
yang masing-masing ukurannya 448,131,81,108,100.Untuk mengambil
sampel sebesar 150 tidak dapat menggunakan cara di atas,tetapi harus
sebanding dengan jumlah subpopulasinya ,sehingga perlu di cari faktor
pembanding dari tiap subpopulasi yang sering disebut sample fraction (f)
dengan cara membandingkan jumlah elemen tiap subpopulasi dengan
jumlah seluruh elemen populasi ,sehingga didapat masing-masing sample
fraction.Hasil hitungnya untuk mendapatkan dari tiap-tiap populasi
disajikan berikut ini (hasilnya telah dibulatkan).
a) Metode ini akan efesien dalam artian memberikan hasil lebih baik dari
acak sederhna jika variasi (standar deviasi)populasi dalam kleompok
kelompok lebih kecil dari
Standar devisiasi keseluruhan populasi.
b) Sampel yang terambil akan mampu memberikan informasi yang lebih bak
dan lebih banyak karna perbedaan antar kelompok juga dapat dilakukan .
c) Secara administrative,pelaksanaanya lebih mudah dari acak sederhana.
Meskipun demikian terdapat pula kelemahan yang harus dipertimbangkan:
d) Sering tidak ada informasi awalyang tepat sebagai dasar pengelompokan
,akibtny serata yang dibut tidak sesuai dengan tujuan.
e) Harus dibuat keangka sampel yang terpisah dan berbeda untuk tiap
kelompok.
26
Jenis sampel kluster paling popular: sampel AREA karena mampu
mengatasi masalah tingginya biaya pengambilan sampel .
27
menggunakan sampe nonprobabilitas karena tidak ada upaya untuk melakuan
generelasi berdasarkan sampel. Ada lima kategori sampel nonprobabilitas, yaitu:
convenience,judgejudgement ment,quota,snowball sampling, dan purposive
sampling.
1) Quota Sampling
Quota Sampling adalah jenis kedua dari purposive sampling. Metode ini
digunakan untuk memastikan bahwa berbagai subgroup dalam populasi telah
terwakili dengan berbagai karekteristik sampel sampai batas tertentu seperti
yang dikehendaki oleh peneliti. Keunggulan quota sampling adalah
memungkinkan pengumpulan data denga cepat dan biaya yng rendah.
2) Snowball Sampling
28
digunakan untuk penelitian eksploratif sebagai pendahuluan sebuah
penelitian yang menggunakan desain sampel probabilitas.
4) Judgment Sampling
5) Purposive Sampling
Dalam hal ini pemilihan sampel berdasarkan karakteristik tertentu
yang dianggap mempunyai sangkut paut dengan karakteristik populasi
yang sudah diketahui sebelumnya.
3.1 Kesimpulan
Populasi di definisikan sebagai keseluruhan subjek atau objek yang
menjadi sasaran penelitian yang mempunyai karakteristik tertentu, sedangkan
sample adalah sejumlah (tidak semua) hal yang diobservasi atau diteliti yang
relafan dengan masalah penelitian, dan tentunya subjek atau objek yang diteliti
tersebut.
Pengumpulan data pada suatu penelitian mungkin dilaksanakan secara sensus
(pengumpulan data secara keseluruhan).
29
Jadi Populasi dan Sampel sangat diperlukan dalam penelitian, karena
dalam melakukan penelitian harus ada data-data yang akurat dan juga suatu
penelitian selalu berhadapan dengan Objek yang diteliti atau dikehendaki. Objek
penelitian ini bisa berupa manusia, hewan, tumbuhan, barang-barang, peristiwa,
dan gejala yang terjadi didalam masyarakat.
2 Saran
Jadi Populasi dan Sampel harus dibedakan dengan jelas, agar si peneliti
tidak keliru dengan adanya Populasi dan Sampel
DAFTAR PUSTAKA
Husein Umar, DR, SE, MBA, MM, 2011. Metode Penelitian Untuk
Skripsi dan Tesis Bisnis. Jakarta: PT RajaGrafindo Persada
http://myayuhapsari.blogspot.co.id/2015/05/makalah-tentang-populasi-
dan-sampel.html
30
Supranto, J, M.A, 2000. Teknik Sampling Untuk Survei
dan Eksperimen. Jakarta : Rineka Cipta
LAMPIRAN
Populasi dalam penelitian ini adalah nelayan yang ada di Kabupaten Rokan Hilir
sebanyak 5.764 nelayan perikanan tangkap. Sedangkan teknik pengambilan
sample dalam penelitian ini menggunakan metode sample acak sederhana (simple
random sampling) sehingga diperoleh sampel yang dapat mewakili
(representative) sebanyak 98 responden. Dengan menggunakan rumus slovin
dengan error 10 % (umar, 2003) perhitungan sample sbb :
N
n= 1+ N e 2
31
5.764
n= 1+5.764 ( 0,1 ) 2
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh pedagang kaki lima yang terdapat di
Kecamatan Sukajadi berdasarkan data survey pra penelitian yang berjumlah 696
orang yang terdiri dari bermacam-macam jenis usaha pedagang kaki lima. Adapun
sampel yang diambil dengan Quota sebesar 10% setiap jumlah pedagang
berdasarkan jenis usaha pedagang kaki lima, dan untuk responden pengguna jasa
pedagang kaki lima peneliti mengambil sampel tidak terstruktur. Adapun cara
pengambilan sampel dilakukan dengan teknik stratified sampling untuk lebih
dapat dilihat pada table di bawah ini:
Tabel. Besar Populasi dan Sampel Pedagang Kaki Lima pada Kecamatan Sukajadi
di Kota Pekanbaru
32
Jenis Populasi Jumlah Persentase Jumlah Sampel
Makanan 283 10 28
Minuman 144 10 14
Kaset 15 10 2
Bensin 26 10 3
Mainan Anak-Anak 60 10 6
Pakaian 49 10 5
Barang Kelontong 38 10 4
Jasa (Kunci, Tambal Ban, dll) 24 10 2
Barang Loak 57 10 6
Jumlah 696 10 70
Untuk mengetahui populasi dari setiap kelurahan yang berada pada Kecamatan
Sukajadi yang berkaitan dengan Pedagang Kaki Lima yang dijadikan responden
diambil dari masyarakat yang membeli atau menggunakan barang dan jasa
pedagang kaki lima dengan sampel tidak terstruktur.
3. PurposeiveSampling
Besarnya populasi dalam penelitian ini adalah berjumlah 53.715 KK yang tersebar
di dua typology wilayah yaitu wilayah pertanian dalam dan pesisir terdiri dari
Sembilan kecamatan yang berada di Kabupaten Pelalawan. Untuk mengambil
sampel, penulis menggunakan metode purpose sampling (sampel yang diambil
secara sengaja oleh peneliti) di tingkat Rumah Tangga (RT) yang berada
dikecamatan yang mewakili berdasarkan typology wilayah tersebut antara lain
adalah: 1) Kecamatan Pangkalan Kuras (Wilayah Pertanian Dalam), 2) Kecamatan
Teluk Meranti (Wilayah Pesisir) yang mempunyai kriteria yang sesuai dengan
maksud penelit. Besarnya ukuran sampel yang diambil dalam penelitian ini
ditentukan dengan menggunakan perumusan Slovin (Umar, 2002: 141).
n = N/(1+Ne2)
33
n = 53.715/(1+53.715(0.1)2
Tabel. Jumlah Populasi dan Sampel Masyarakat Kabupaten Pelalawan Tahun 2011
34