Anda di halaman 1dari 2

Anchoring

By :Willy Wong| 545 views

Dalam mekanisme pikiran manusia menurut NLP (Neuro-Linguistic


Programming) yang dicetuskan oleh Richard Bandler dan John Grinder dikatakan bahwa segala
sesuatu yang ditangkap oleh pikiran sadar lewat panca indera (sistem representasi) menuju
pikiran bawah sebenarnya seringkali tidak lengkap dibandingkan dengan realitanya, dengan kata
lain tidak sepenuhnya merepresentasikan dunia secara langsung dan segera, namun seringkali
melalui peta internal yang terdapat dalam diri kita (we dont operate on the world directly or
immediately, but rather trough internal maps on the world). Hal ini menyebabkan pemrograman
bawah sadar seringkali melakukan interpretasi if , then .. seperti halnya pada
pemrograman komputer secara linear.

Contoh pemrograman ini sangat sering kita alami sehari-hari. Semisal kita yang telah terbiasa
saparan pagi hari dengan nasi, dan pada suatu kesempatan tidak melakukan sarapan dengan nasi
(if makan nasi, then kenyang), atau kita yang terbiasa mengenakan ikat pinggang pada suatu saat
lupa mengenakannya saat bepergian sehingga menimbulkan perasaan aneh dan kurang nyaman
(if mengenakan ikat pinggang, then nyaman). Logika sederhana yang tidak sesuai dengan realitas
logika ini menyebabkan pemrograman bawah sadar menjadi tidak sempurna seperti ini: untuk
kenyang: harus makan nasi, untuk nyaman: harus mengenakan ikat pinggang, dan
seterusnya.

Demikian pula apabila terjadi sebuah kondisi yang menyertai sebuah if tersebut, secara serta-
merta akan dilakukan sebuah eksekusi berupa sebuah kondisi then yang telah
diprogramkan sebelumnya. Mekanisme ini ibarat sebuah kondisi dimana Anda sedang
menyetir mobil dengan kecepatan cukup tinggi di dekat persimpangan jalan, dan tiba-tiba lampu
traffic light menyalakan warna merah. Dengan seketika Anda mengerem mobil, karena pikiran
bawah sadar Anda telah mendapatkan pembelajaran sebelumnya, bahwa saat lampu traffic light
berwarna merah, itu berarti Anda harus menghentikan kendaraan Anda (if lampu merah menyala,
then menghentikan kendaraan).
Tindakan ini merupakan mekanisme bawah sadar yang telah menjadi layaknya sebuah
Unconscious Competence, akibat proses yang pembelajaran yang berulang-ulang sehingga
berlangsung secara otomatis setelahnya. Sehingga ada sebuah stimulus (trigger) yang
menyebabkan terjadinya reaksi yang identik dengan pemrograman if , then yang telah
kita bahas tadi: if (stimulus), then (reaction).

Percobaan Ivan Pavlov (1849 1936), seorang psikolog ternama dari Rusia, memberikan
pembuktian menarik tentang fenomena stimulus yang memberikan reaksi tersebut. Ia
melakukan percobaan terhadap anjing-anjing percobaannya dengan menunjukkan makanan yang
membuat anjing-anjingnya mengeluarkan air liur sambil membunyikan bel/metronom. Setelah
beberapa lama kegiatan itu diulangi, dilakukan percobaan membunyikan bel tanpa memberikan
makanan, ternyata anjing-anjingnya juga mengeluarkan air liur karena terstimulasi oleh bunyi bel
tersebut.

[ Bersambung ]

Anda mungkin juga menyukai