Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Dalam rangka peningkatan mutu pelaksanaan kegiatan pada setiap
Satuan Kerja Perangkat daerah (SKPD), tuntutan penjaminan mutu
(quality assurance) merupakan keharusan karena penyelenggaraan
pemerintahan yang bermutu dan menanamkan budaya bermutu
merupakan bagian dari akuntabilitas. Sebagaimana diamanatkan dalam
Permendagri Nomor 47 Tahun 2011 bahwa pembinaan, pengendalian, dan
pengawasan diarahkan untuk mendorong ketaatan terhadap peraturan
perundang-undangan, mendorong efisiensi dan efektivitas pelaksanaan
tugas pokok dan fungsi, mendorong terwujudnya akuntabilitas yang tinggi
terhadap pelaksanaan tugas dan fungsi, mengawal reformasi birokrasi,
dan mengawasi disfunctional behavior aparat dalam penyelenggaraan
pemerintah daerah melalui surveillance dan investigation.
B. DASAR
1. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 31 tahun 1999 Tentang
Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi
2. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 15 Tahun 2004 tentang
Pemeriksaan Pengelolaan Dan Tanggung Jawab Keuangan Negara
3. Peraturan Pemerintah Nomor 39 Tahun 2006 Tentang Tata Cara
Pengendalian Dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan
4. Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 2008 Tentang Sistem
Pengendalian Intern Pemerintah
5. Peraturan Pemerintah Nomor 79 Tahun 2005 Tentang Pedoman
Pembinaan Dan Pengawasan Penyelenggaraan Pemerintah Daerah
6. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 6 Tahun 2008
Tentang Pedoman Evaluasi Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah
7. Intruksi Presidem Republik Indonesia Nomor 17 Tahun 2011 Tentang
Aksi Pencegahan Dan Pemberantasan Korupsi Tahun 2012
8. Peratutan Menteri Dalam Negeri Nomor 23 Tahun 2007 Tentang
Pedoman Tata Cara Pengawasan Atas Penyelenggaraan Pemerintah,
sebagaimana telah diubah dengan Permendagri Nomor 8 Tahun 2009
9. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 21 Tahun 2011 Tentang
Perubahan Kedua Atas Peraturan Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006
Tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan daerah
10. Peraturan Menteri dalam Negeri Nomor 8 Tahun 2008 Tentang
Pejabat Pengawas Pemerintah Di Lingkungan Departemen Dalam
negeri Dan Pemerintah Daerah
11. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2010 Tentang
Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 Tentang
Tahapan, Tatacara Penyusunan, Pengendalian, Dan evaluasi
Pelaksanaan Rencana Pembangunan daerah
C. TUJUAN
1. Umum
Mengetahui sejauh mana proses dan hasil pelaksanaan program SKPD
telah dilaksanakan sesuai dengan mekanisme dan prosedur termasuk
E. RUANG LINGKUP
Monitoring dan evaluasi dilingkungan irban II dilaksanakan pada 12 objek
(monev) untuk mengetahui kesesuaian dan ketepatan antara
perencanaan dengan implementasi, penggunaan dana dan sumber daya
yang lain sebagai berikut:
Perencanaan anggaran:
Pedoman Umum Monev SKPD (Draft Irban II)
iv
1.Apakah rencana kerja dan anggaran unit organisasi
telah disusun berdasarkan dan/atau sejalan
dengan rencana strategis unit organisasi serta
memperhatikan keterkaitan antara pendanaan
dengan keluaran program dan kegiatan.
2.Apakah Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA)
termasuk DIPA Dekonsentrasi dan Tugas
Pembantuan telah disusun berdasarkan rencana
kerja dana anggaran, harga satuan standar biaya
dan dirinci ke dalam unit organisasi, fungsi,
program, kegiatan dan jenis belanja serta
indikator kinerja program dan kegiatan dan
disahkan oleh menteri keuangan.
3.Apakah petunjuk pelaksanaan DIPA telah memuat
petunjuk operasional serta mendistribusikan
program, kegiatan dan sub kegiatan serta
anggaran dan indikator capaian kinerja sesuai
tugas dan fungsinya.
4.Apakah keekonomisan, efisiensi dan atau
efektifitas anggaran dalam pencapaian hasil dan
keluaran program/kegiatan/dan sub kegiatan.
5.Apakah APBD telah disusun berdasarkan dokumen
perencanaan daerah, kebijakan umum APBD.
Prioritas dan plafon anggaran, Rencana Kerja dan
Anggaran APBD (RKA-SKPD) serta berpedoman
pada peraturan perundang-undangan dan
pedoman lainnya yang berlaku termasuk hasil
evaluasi atas rancangan peraturan daerah tentang
APBD dan Peraturan Kepala Daerah tentnag
penjabaran APBD.
6.Apakah RKA-SKPD telah disusun berdasarkan:
a. Keterkaitan pendanaan dengan keluaran dan
hasil yang diharapkan dari kegiatan dan
program termasuk efisiensi dalam pencapaian
keluaran dan hasil tersebut.
b. Capaian kinerja, indikator kinerja, analisis
standar belanja, standar satuan kerja dan
standar pelayanan minimal.
Pelaksanaan 1. Sesuai tidaknya dengan jadwal yang telah
ditetapkan
2.Kendala pelaksanaan
Pelaksanaan anggaran:
1. Apakah telah ditetapkan pejabat kuasa pengguna
anggaran, pemungut penerimaan negara,
pembuat komitmen, penguji dan pemberi
perintah membayar, bendahara penerimaan,
bendahara pengeluaran, bendahara
Pedoman Umum Monev SKPD (Draft Irban II)
v
pembantu/pemegang uang muka, pelaksana
teknis kegiatan, unit/sub unit akuntansi
keuangan serta penanda tangan keputusan
kepegawaian yang mengakibatkan pembebanan
pada anggaran belanja negara
2. Apakah terjadi perangkapan jabatan antara
pejabat pembuat komitmen dengan penguji dan
pemberi perintah membayar, dan/atau
bendahara penerimaan, dan/atau bendahara
pengeluaran.
3. Apakah penerimaan negara telah disetorkan ke
Kas Negara tepat waktu dan tidak ada yang
digunakan untuk kepentingan lainnya.
4. Apakah Surat Perintah Pembayaran (SPP), Surat
Perintah Membayar (SPM) dan Surat Perintah
Pencairan Dana (SP2D) telah didukung oleh bukti
yang lengkap dan sah mengenai hak yang
diperoleh oleh pihak yang menagih.
5. Kelancaran pengajuan dan/atau penerbitan SPP,
SPM, dan SP2D.
6. Apakah pengeluaran anggaran telah sesuai
dengan peruntukkannya dan diterima oleh pihak
yang berhak memperoleh pembayaran.
7. Apakah pengeluaran anggaran dalam pencapaian
hasil dan keluaran program, kegiatan dan sub
kegiatan sudah efektif.
8. Kebijakan, sistem, dan prosedur akuntansi serta
aplikasinya.
9. Penatausahaan dokumen dan bukti pengeluaran
anggaran.
10. Apakah revisi DIPA berpedoman pada tujuan dan
sasaran dalam rencana kerja tahunan dan
rencana strategis serta sesuai prosedur.
11. Apakah perubahan APBD dilakukan sesuai
kriteria/persyaratan dan prosedur yang
ditetapkan dalam peraturan perundang-
undangan/standar/pedoman yang berlaku.
Pendanaan 1.Sesuai tidaknya dengan rencana
2.Apakah dokumen pelaksanaan anggaran SKPD
(DPA-SKPD) telah disusun secara rinci berdasarkan
sasaran yang hendak dicapai, fungsi, program,
kegiatan, anggaran yang disediakan untuk
mencapai sasaran tersebut, dan rencana
penarikan dana serta pendapatan yang
diperkirakan. Bagaimana ketepatan waktu proses
dan pengesahan DPA-SKPD tersebut.
3.Apakah semua penerimaan dan pengeluaran
daerah dilakukan melalui rekening kas umum
Pedoman Umum Monev SKPD (Draft Irban II)
vi
daerah.
4.Ketepatan pembebanan atas transaksi
pengembalian kelebihan pajak, retribusi daerah,
ganti kerugian daerah dan sejenisnya yang terjadi
dalam tahun berjalan dan yang terjadi pada
tahun-tahun sebelumnya.
5.Apakah transaksi penerimaan kas umum daerah
telah didukung oleh bukti yang lengkap atas
setoran dimaksud serta apakah transaksi
pengeluaran/pembayaran atas beban APBD telah
dilakukan berdasarkan Surat Penyedian Dana (SPD)
atau DPA-SKPD atau dokumen lain yang
dipersamakan dengan SPD ketersediaan anggaran
kas, Surat Perintah Membayar (SPM) dan Surat
Perintah Pencairan Dana (SP2D).
6.Apakah perubahan APBD dilakukan sesuai
kriteria/persyaratan dan prosedur yang ditetapkan
dalam peraturan perundang-
undangan/standar/pedoman yang berlaku.
7.Transaksi pengeluaran daerah yang belum atau
tidak tersedia anggarannya dalam APBD dan
bagaimana penyelesaian/pertanggungjawabannya.
8.Dalam penerbitan SPD apakah telah
mempertimbangkan penjadwalan pelaksanaan
program dan kegiatan yang dimuat dalam DPA-
SKPD dan dilakukan sesuai dengan prosedur yang
ditetapkan.
9.Apakah transaksi penerimaan, penyetoran dan
pembukuan penerimaan pendapatan daerah pada
SKPD yang diperiksa.
10. Bagaimana transaksi penerbitan SPP, SPM dan
SP2D dan pelaksanaan pembayaran. Apakah telah
sesuai prosedur dan didukung oleh bukti-bukti
yang lengkap dan sah serta dibukukan sesuai
dengan sistem dan prosedur yang berlaku.
Masalah yang
dihadapi dan
Cara
memecahkan
masalah
F. BIAYA
Biaya dalam rangka pelaksanaan monev dibebankan pada DPA Inspektorat
Kota Batu tahun anggaran 2012
BAB II
LANGKAH-LANGKAH DAN STRATEGI
Pedoman Umum Monev SKPD (Draft Irban II)
vii
MONITORING DAN EVALUASI
A. LANGKAH-LANGKAH
1. Persiapan
Pada tahap persiapan kegiatannya meliputi penyusunan desain,
pembahasan desain, penetapan metode, sumber data, sample, teknik
pengolahan data, waktu pelaksanaan monitoring dan evaluasi serta
menyiapkan alat pengumpul data, dan mengadakan persiapan teknis
maupun administrasi.
e) Penetapan Metode
Adapun metode yang digunakan dalam rangka melaksanakan
monitoring dan evaluasi sebagai berikut:
(1) Study Pustaka, yaitu penelurusan dokumen untuk mengetahui
gambaran lengkap mengenai latar belakang rencana dan
realisasi program SKPD
(2) Kunjungan lapangan, yaitu untuk melihat langsung kegiatan
yang sedang atau telah dilaksanakan serta kondisi pelaksanaan
program SKPD
(3) Dokumentasi, hal ini dilakukan untuk mengetahui gambaran
mengenai keberadaan unit kerja yang dikunjungi berupa foto-
foto.
(4) Kuesioner/angket yang digunakan untuk memperoleh data
lapangan tentang aspek-aspek yang di monitoring dan evaluasi
sesuai tujuan yang diharapkan
(5) Wawancara (indepth interview) yaitu proses tanya jawab untuk
memperoleh data tentang efektivitas dan efisiensi
pelaksanaan program
(6) Observasi/pengamatan untuk mengkonfirmasikan dari obyek
yang diamati.
f) Penentuan Sumber Data/Responden
g) Penentuan Sampel
Mengingat waktu yang terbatas monitoring dan evaluasi tidak
dapat dilaksanakan pada seluruh SKPD, untuk itu perlu diambil
sample. Agar lebih jelas perincian sampel dari sumber
data/responden sebagaimana tabel 2 berikut:
Sumber
No Program Keterangan
data/responden
1. Pelaksanaan Program Diskoperindag
Hibah dan Bansos Bag. Kesra
pada masyarakat Bag. Keuangan
Cptakarya
2. Pendidikan Non Kabid PNF
Formal Kasie
Kejar Paket
Pelaksana
Program di
Lapangan
3 Pelaksanaan BOS Kepala Diknas
Kabid Dikmen
Kepala Sekolah
Komite Sekolah
4. Perencanaan dan Ciptakarya
Pelaksanaan Block Bag Keuangan
Office Tim Anggaran
2. Pelaksanaan
Dalam pelaksanaan monitoring dan evaluasi diharapkan dapat
digali sebanyak mungkin hal-hal yang berkaitan dengan
pelaksanaan program SKPD (yang berkaitan langsung dengan
tujuan monev) baik yang berupa keunggulan maupun
kelemahannya. Agar memperoleh hasil monitoring dan evaluasi
yang optimal maka diperlukan data yang benar-benar akurat dan
ada pada sasaran (lembaga/SKPD), yang dikumpulkan melalui
instrumen dan format-format yang telah disediakan, kemudian
data tersebut diolah dan digunakan sebagai referensi dalam
penyusunan laporan yang nantinya dijadikan sebagai salah satu
bahan pengambilan kebijakan perbaikan.
Pelaksanaan monitoring dan evaluasi meliputi beberapa langkah
kegiatan:
a) Penggandaan dan Penyebaran Instrumen
Sebelum instrumen tersebut disebarkan kepada responden
maka perlu digandakan terlebih dahulu sebanyak sasaran
responden yang akan diambil.
b) Penetapan Petugas Monitoring dan Evaluasi
Sebagai upaya penjaminan mutu program SKPD, maka kegiatan
monev tidak dilaksanakan secara parsial dari tiap-tiap sub