Anda di halaman 1dari 13

Fase Perkembangan Akuntansi Pemerintah Di Indonesia menurut Mahmudi (2011) dikutip dari

buku dasar dasar akuntansi pemerintah

Tahun 1975
Pada tahun ini belum ada sistem akuntansi, yang ada baru sebatas sistem administrasi atau
dikenal dengan istilah tata usaha keuangan daerah

Tahun 1979-1980
Sistem administrasi pemerintahan masih dilakukan secara manual, belum dikenal sistem
komputerisasi yang terintegrasi dan belum dimiliki Standar Akuntansi Pemerintah.

Tahun 1986
Sistem yang disetujui Departemen Keuangan pada saat itu adalah menyusun alokasi anggaran,
proses penerimaan dan pengeluaran melalui Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara (KPPN),
pembuktian bukti jurnal dan daftar transaksi sebagai dasar pembukuan dalam buku besar secara
manual

Tahun 1987-1988
Mulai dilakukan simulasi sistem manual pada Departemen Pekerjaan Umum, Sosial,
Perdagangan pada wilayah Jakarta, Medan, dan Surabaya.

Tahun 1992
Dibentuk Badan Akuntansi Keuangan Negara (BAKUN) yang mempunyai fungsi sebagai
Central Accounting Office, yang bukan sekadar membukukan namun memerlukan adanya
standar akuntansi pemerintahan dan selanjutnya melaksanakan implementasi sistem yang telah
dirancang.

ERA REFORMASI
Tahun 2001-2002
1 Januari 2001 otonomi daerah dan desentralisasi fiskal serentak dilaksanakan di Indonesia serta
Dikeluarkan Kepmendagri No. 29 Tahun 2002 yang mulai mengenalkan penggunaan akuntansi
basis kas modifikasian (modified cash basis) serta pembukuan berpasangan (double entry
bookkeeping) untuk pencatatan keuangan pemerintah daerah.

Tahun 2003-2004
Reformasi akuntansi sektor publik dimulai dengan diterbitkannya 3 Undang-undang Keuangan
Negara, yaitu :
a. Undang-undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara
b. Undang-undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara
c. Undang-undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan Pengelolaan dan Tanggung
Jawab Keuangan Negara
Tahun 2005
Mulai tahun 2005, Laporan Keuangan Pemerintah Pusat dan daerah disusun berdasarkan Standar
Akuntansi Pemerintahan.
Tahun 2010
Dikeluarkan Peraturan Pemerintah No. 71 Tahun 2010 tentang Standar Akuntansi Pemerintahan
menggantikan PP No. 24 Tahun 2005. Berdasarkan PP No. 71 Tahun 2010 pemerintah pusat dan
daerah harus menerapkan akuntansi akrual penuh (full accrual accounting) tidak lagi cash
towards accrual selambat-lambatnya tahun 2015.

Transcript of PERKEMBANGAN AKUNTANSI PEMERINTAHAN

KESIMPULAN
Era reformasi yang digulirkan tahun 1998 membawa banyak perubahan. Dibidang akuntansi
pemerintahan terjadi perkembangan yang signifikan. Perkembangan akuntansi pemerintahan
dapat dilihat dari era orde baru hingga era pasca-reformasi. Kemudian perkembangan akuntansi
pemerintahan di Indonesia tidak bisa dilepaskan dengan reformasi dibidang keuangan negara.
PERKEMBANGAN AKUNTANSI PEMERINTAHAN
Akuntansi Pemerintahan dalam Ilmu Akuntansi
Akuntansi Pemerintahan adalah bidang ilmu akuntansi yang saat ini sedang berkembang sangat
pesat, tuntutan transparansi dan akuntabilitas publik atas dana-dana masyarakat yang dikelola
pemerintah memunculkan kebutuhan atas penggunaan akuntansi dalam mencatat dan
melaporkan kinerja pemerintahan.
Fase- Fase Penting Perkembangan Akuntansi Pemerintahan
ERA ORDE BARU
Komite Standar Akuntansi Pemerintahan
Komite Standar Akuntansi Pemerintahan (KSAP) dibentuk berdasarkan pada Keputusan
Presiden No.84 Tahun 2004, sebagai tindak lanjut dari amanat Undang- Undang No. 1 Tahun
2004 pasal 57 tentang Perbendaharaan Negara.
Perbandingan Akuntansi Pemerintahan dan Akuntansi Komersial
LATAR BELAKANG
Reformasi pada berbagai bidang yang digulirkan sejak tahun 1998 membawa perubahan yang
besar pada bidang akuntansi pemerintahan di Indonesia. Perubahan besar tersebut ditandai
dengan terbitnya banyak peraturan perundangan yang berkaitan dengan perbaikan dalam
pengelolaan keuangan negara.
Seiring dengan reformasi di bidang keuangan negara, maka perlu dilakukan perubahan-
perubahan di berbagai bidang untuk mendukung agar reformasi di bidang keuangan negara dapat
berjalan dengan baik. Salah satu perubahan yang signifikan adalah perubahan di bidang
akuntansi pemerintahan.
Dalam melihat perkembangan akuntansi pemerintahan di Indonesia penulis akan melihat dari
beberapa fase yaitu dari mulai era orde baru hingga orde reformasi dan beberapa perubahan yang
mengiringi dalam perkembangan akuntansi pemerintahan tersebut.
Akuntansi pemerintahan mengkhususkan dalam pencatatan dan pelaporan transaksi-transaksi
yang terjadi di badan pemerintah. Akuntan pemerintah menyediakan laporan akuntansi tentang
aspek kepengurusan dari administrasi keuangan negara

KSAP bertugas mempersiapkan penyusunan konsep Rancangan Peraturan Pemerintah tentang


SAP sebagai prinsip-prinsip akuntansi yang wajib diterapkan dalam menyusun dan menyajikan
laporan keuangan pemerintah pusat dan pemerintah daerah
Akuntansi Pemerintahan
- Tujuannya adalah peningkatan pelayanan dan kesejahteraan masyarakat
- Terdapat akuntansi untuk anggaran (Budgetary Accounting)
- Tidak mengenal modal pemilik, ekuitas dana adalah merupakan selisih antara asset dan hutang,
yang fungsinya hanya sebagai penyeimbang
- Ekuitas dana tidak dapat dibagikan kepada pemiliknya.

Akuntansi Komersial
- Tujuannya adalah laba atau keuntungan.
- Tidak mengenal akuntansi anggaran.
- Mengenal adanya modal pemilik, dan setiap perubahannya mencerminkan perubahan kekayaan
pemiliknya.
- Modal pemilik dapat diambil sewaktu-waktu oleh pemiliknya
Fungsi dan Ciri Khas Akuntansi Pemerintahan

fungsi akuntansi pemerintahan adalah untuk memberikan jaminan kepada masyarakat bahwa
pemerintahan berjalan dalam koridor yang benar dan dapat dipertanggungjawabkan

Akuntansi pemerintahan berkembang dengan ciri-ciri khas sebagai berikut:


a. Investasi pada aset yang tidak menghasilkan pendapatan.
b. Tidak ada pengungkapan laba.
c. Tidak ada pengungkapan kepemilikan
d. Penggunaan akuntansi dana

Kerangka Konseptual

Kerangka Konseptual akuntansi pemerintahan merumuskan konsep yang mendasari penyusunan


dan penyajian laporan keuangan pemerintahan pusat dan daerah. Kerangka konseptual SAP
berfungsi sebagai pedoman jika terdapat masalah akuntansi yang belum dinyatakan dalam SAP.

Fase-fase penting dalam perkembangan akuntansi pemerintahan di Indonesia dapat dilihat mulai
dari era orde baru tahun 1975 sampai era reformasi tahun 2010. Terbitnya PP Nomror 24 Tahun
2005 tentang Standar Akuntansi Pemerintahan menjadi tonggak perubahan sistem akuntansi
pemerintahan di Indonesia. Terdapat persamaan dan perbedaan antara akuntansi pemerintahan
dan akuntansi komersial, tetapi intinya fungsinya hampir sama, yaitu menyediakan informasi
untuk kepentingan pengambilan keputusan.

Sumber : https://prezi.com/_i_pgryqxjuk/perkembangan-akuntansi-pemerintahan/
laura malau
debora nopriana
bimbi herlambang

A.
PENDAHULUAN
Reformasi pada berbagai bidang yang digulirkan sejak tahun
1998 membawa perubahan yang besar pada bidang akuntansi
pemeri
ntahan di Indonesia. Perubahan besar tersebut ditandai
dengan terbitnya banyak peraturan perundangan yang berkaitan
dengan perbaikan dalam pengelolaan keuangan negara.
Peraturan perundangan yang menjadi landasan hukum bagi
pelaksanaan akuntansi pemerinta
han sebelum era reformasi antara
lain: Undang
-Undang No. 5 Tahun 1974, Peraturan Pemerintah No.
5 dan 6 Tahun 1976 dan Manual Adminsitrasi Keuangan Daerah
(MAKUDA) Tahun 1981. Kemudian setelah era reformasi,
ditetapkan Undang
- Undang No. 22 dan 25 Tahun 1999 yang
mengatur tentang pemerintahan daerah dan perimbangan keuangan
Pusat dan Daerah. Selanjutnya ditetapkan Undang
- Undang No. 17
Tahun 2003 tentang Keuangan Negara dan Undang-
Undang No. 1
Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara. Dari sinilah tonggak
reformasi pengelolaan keuangan negara mulai dijalankan. Selain itu
juga ditetapkan Undang
- Undang No. 15 Tahun 2004 tentang
Pemeriksaan Pengelolaan dan Tangung Jawab Keuangan Negara.
Seiring
dengan
reformasi di bidang keuangan negara, maka
perlu dilakukan
perubahan-
perubahan di berbagai bidang untuk
mendukung agar reformasi di bidang keuangan
negara dapat
berjalan dengan baik. Salah satu perubahan yang signifikan
adalah
perubahan di bidang akuntansi pemerintahan.
Perubahan di bidang akun
tansi
pemerintahan ini sangat penting
karena melalui proses akuntansi dihasilkan informasi
keuangan
yang tersedia bagi berbagai pihak untuk digunakan sesuai
dengan tujuan
masing
-masing. Karena begitu eratnya keterkaitan
antara keuangan pemerintahan dan
aku
ntansi pemerintahan
Perkembangan Akuntansi Pemerintahan Di Indonesia Periode
...... (
Nuwun Priyono
)
2
maka sistem dan proses yang lama dalam akuntansi
pemerintahan banyak menimbulkan berbagai kendala
sehingga tidak mendukung terwujudnya good governance dalam
penyelenggaraan pemerintahan (Simanjuntak, 2012).
Sebelum era reformasi pengelolaan keuangan negara sistem
pencatatan pada akuntansi di sektor pemerintahan masih
menggunakan
single entry.
Pada sistem pencatatan ini, menurut
Abdul Halim (2004) dalam Abdul Hafiz Tanjung (2008),
pencatatan transaksi ekonomi dilakukan
dengan mencatat satu kali,
transaksi yang berakibat bertambahnya kas akan dicatat pada sisi
penerimaan dan transaksi ekonomi yang berakibat berkurangnya
kas akan dicatat pada sisi pengeluaran.
Akibat dari sistem pencatatan ini, pemerintah tidak memiliki
catatan mengenai aktiva tetap, piutang , utang dan ekuitas dari
suatu entitasnya. Sehingga pemerintah tidak pernah menampilkan
neraca sebagai bentuk laporan keuangan yang umumnya dikenal
yang dapat menggambarkan posisi keuangan pemerintah. Hal ini
diseba
bkan juga karena basis akuntansi yang digunakan selama ini
adalah basis kas. Menurut Indra Bastian (2006) basis kas hanya
mengakui arus kas masuk dan arus kas keluar. Rekening keuangan
akhir akan dirangkum dalam buku kas, sehingga laporan keuangan
tidak bi
sa dihasilkan karena ketiadaan data tentang aktiva dan
kewajiban. Namun dalam perkembangannya sistem pencatatan
akuntansi dari basis kas berubah menjadi akuntansi berbasis kas
menuju akrual.
Dalam melihat perkembangan akuntansi pemerintahan di
Indonesia pe
nulis akan melihat dari beberapa fase yaitu dari mulai
era orde baru hingga orde reformasi. Tulisan ini akan membahas
bagaimana perkembangan akuntansi pemerintahan di Indonesia
Vol. 37 No. 1, 15 September 2012 : 81
-
93
3
dilihat dari beberapa fase tersebut dan beberapa perubahan yang
mengiringi dala
m perkembangan akuntansi pemerintahan tersebut.
B.
PEMBAHASAN
B.1
Arah Reformasi Keuangan Negara
Sebelum mengupas lebih jauh mengenai perkembangan
akuntansi pemerintahan yang dilihat beberapa fase tersebut diatas,
kita terlebih dahulu harus mengetahui ara
h dari reformasi keuangan
negara baik ditingkat pusat maupun daerah.
1.
Perubahan sistem akuntansi: dari
single entry
menjadi
double
entry
Pada mulanya pencatatan akuntansi disektor pemerintahan
dengan menggunakan sistem pencatatan
single entry.
Tetapi
sistem
single entry
dirasakan memiliki banyak kekurangan,
sehingga sistem pencatatan beralih ke sistem
double entry
.
Dalam sistem
double entry
, setiap transaksi keuangan akan
dicatat sebanyak dua kali, yaitu dicatat dalam sisi debet dan
sisi kredit. Sistem ini juga dikenal dengan sistem pembukuan
berpasangan.
2.
Perubahan basis pencatatan akuntansi dari basis kas menjadi
basis akrual.
Basis pencatatan dalam akuntansi pemerintahan pada awalnya
menggunakan basis kas. Kemudian basis kas ini dirubah
menjadi basis akrua
l. Dalam mengantisipasi perubahan basis
kas menjadi basis akrual ini, digunakanlah basis kas menuju
akrual
(cash basis toward accrual)
. Secara sederhana,
akuntansi berbasis kas mengakui dan mencatat transaksi pada
saat terjadinya penerimaan dan pengeluaran
kas, dan tidak
mencatat aset dan kewajiban. Sebaliknya akuntansi berbasis
Perkembangan Akuntansi Pemerintahan Di Indonesia Periode ...... (Nuwun Priyono)
4
akrual mengakui dan mencatat transaksi pada saat terjadinya
transaksi (baik kas maupun non
-kas) dan mencatat aset dan
kewajiban. Sedangkan akuntansi berbasis kas menuju akrual
(cash
basis toward accrual)
adalah menggunakan basis kas
untuk pengakuan pendapatan, belanja dan pembiayaan dalam
Laporan Realisasi Anggaran (LRA) dan basis akrual untuk
pengakuan asset, kewajiban dan ekuitas dalam neraca
(Simanjuntak, 2012). Basis kas menuju a
krual ini sebuah jalan
tengah dalam mengantisipasi perubahan sistem pencatatan
akuntansi. Dengan menggunakan basis tersebut diharapkan
dapat mempermudah pencatatan akuntansi pada saat periode
transisi menuju basis akrual penuh. Dan secara teknis
pencatatan
basis ini akan dipermudah dengan menggunakan
jurnal korolari.
B.2
Fase
-
Fase Penting Perkembangan Akuntansi
Pemerintahan
Perkembangan Akuntansi Pemerintahan di Indonesia terjadi
sudah beberapa dekade, dimulai dari era orde baru hingga orde
reformasi. Me
nurut Mahmudi (2011), ada beberapa fase penting
perkembangan akuntansi pemerintahan di Indonesia yaitu:
1.
Tahun 1975
Pada tahun ini belum ada sistem akuntansi, yang ada baru
sebatas sistem administrasi atau dikenal dengan istilah tata
usaha keuangan daerah.
Pelaksanaan pengelolaan keuangan
pemerintahan khususnya pemerintah daerah mendasarkan pada:
-
Undang
-Undang No. 5 Tahun 1974 tentang Pokok
-Pokok
Pemerintahan di Daerah
Vol. 37 No. 1, 15 September 2012 : 81
-
93
5
5.
Tahun 2010
Dikeluarkan Peraturan Pemerintah No. 71 Tahun 2010
tentang Standar Akuntansi Pemerintahan menggantikan PP
No.
24 Tahun 2005. Berdasarkan PP No. 71 Tahun 2010
pemerintah pusat dan daerah harus menerapkan akuntansi
akrual penuh
(full accrual accounting)
tidak lagi
cash towards
accrual
selambat
-lambatnya tahun 2015.
B.3
Komite Standar Akuntansi Pemerintahan
Ko
mite Standar Akuntansi Pemerintahan (KSAP) dibentuk
berdasarkan pada Keputusan Presiden No.84 Tahun 2004, sebagai
tindak lanjut dari amanat Undang-
Undang No. 1 Tahun 2004
pasal 57 tentang Perbendaharaan Negara. Dalam pasal tersebut
dinyatakan bahwa diperlukan suatu Komite Penyusunan Standar
Akuntansi Pemerintahan (KSAP) yang bertugas menyusun Standar
Akuntansi Pemerintahan (SAP). Dalam Undang
- Undang. No 17
Tahun 2003 pasal 32 tentang Keuangan Negara mengatur perlunya
SAP sebagai pedoman dalam penyusuna
n dan penyajian laporan
pertanggungjawaban keuangan pemerintah pusat dan daerah.
Keputusan Presiden No. 84 Tahun 2004 mengenai KSAP
telah diubah dengan Keputusan Presiden No. 2 Tahun 2005, dan
terakhir diubah dengan Keputusan Presiden No.3 Tahun 2009
tent
ang Komite Standar Akuntansi Pemerintahan (KSAP).
KSAP bertugas mempersiapkan penyusunan konsep
Rancangan Peraturan Pemerintah tentang SAP sebagai prinsip
-
prinsip akuntansi yang wajib diterapkan dalam menyusun dan
menyajikan laporan keuangan pemerintah pus
at dan/atau
pemerintah daerah. Dalam pelaksanaan tugas sehari
-hari, KSAP
melaporkan kegiatannya secara berkala kepada Menteri Keuangan.
Vol. 37 No. 1, 15 September 2012 : 81
-
93
9
KSAP bertanggung jawab kepada Presiden melalui Menteri
Keuangan.
KSAP dalam tugasnya telah menyusun Standar Akuntansi
Pemerintahan berbasis
cash towards accrual,
dengan dikeluarkan
Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 2005. Dan terakhir
dikeluarkan Peraturan Pemerintah No. 71 Tahun 2010 yang
mengatur SAP berbasis akrual penuh
(full accrual).
B.4
Perbandingan pelaporan ke
uangan yang dihasilkan
Peraturan Pemerintah No. 24 Tahun 2005 berisi Standar
Akuntansi Pemerintahan (SAP) berbasis kas menuju akrual
(cash
towards accrual).
Dalam SAP ini, pengakuan terhadap
pendapatan, belanja dan pembiayaan berbasis kas, sedangkan
penga
kuan terhadap asset, utang dan ekuitas dana berbasis akrual.
Laporan keuangan yang dihasilkan dalam SAP ini adalah Laporan
Realisasi Anggaran (LRA), neraca, laporan arus kas dan Catatan
atas Laporan Keuangan (CaLK).
Peraturan Pemerintah No. 71 Tahun 2010
berisi Standar
Akuntansi Pemerintahan (SAP) berbasis akrual. SAP ini mengakui
pendapatan, beban, asset, utang dan ekutas dalam pelaporan
keuangan berbasis akrual. Sedangkan pengakuan pendapatan,
belanja dan pembiayaan dalam pelaporan pelaksanaan anggaran
berdasarkan basis yang ditetapkan adalam APBN/APBD. Laporan
keuangan yang dihasilkan dalam SAP ini adalah Laporan Realisasi
Anggaran (LRA), neraca, laporan arus kas, Catatan atas Laporan
Keuangan (CaLK), laporan operasional, laporan perubahan SAL
(Saldo An
ggaran Lebih) dan laporan perubahan ekuitas.
Dilihat dari jenis laporan keuangan yang dihasilkan, terdapat
perbedaan antara SAP berbasis kas menuju akrual dan SAP
berbasis akrual. Dalam SAP berbasis akrual, entitas pelaporan
Perkembangan Akuntansi Pemerintahan Di Indonesia Periode ...... (Nuwun Priyono)
10
diwajibkan untuk menerbitkan la
poran tambahan yaitu laporan
operasioal, laporan perubahan SAL
dan Laporan perubahan
ekuitas.
Tabel 1. Perbandingan laporan keuangan yang dihasilkan
No.
Laporan Keuangan Basis
Kas Menuju Akrual
Laporan Keuangan Basis
Akrual
1
Laporan Realisasi
Anggaran
Laporan Realisasi Anggaran
2
Neraca
Neraca
3
Laporan Arus Kas
Laporan Arus Kas
4
Catatan Atas Laporan
Keuangan
Catatan Atas Laporan
Keuangan
5
-
Laporan Operasional
6
-
Laporan Perubahan SAL
7
-
Laporan Perubahan Ekuitas
Sumber: PP No. 24 Tahun 2005 dan PP No. 71 Tahun 2010 (Olahan)
C.
SIMPULAN
Era reformasi yang digulirkan tahun 1998 membawa banyak
perubahan. Dibidang akuntansi pemerintahan terjadi perkembangan
yang signifikan. Perkembangan akuntansi pemerintahan dapat
dilihat dari era orde baru
hingga era pasca-
reformasi. Kemudian
perkembangan akuntansi pemerintahan di Indonesia tidak bisa
dilepaskan dengan reformasi dibidang keuangan negara. Reformasi
dibidang keuangan negara ditandai dengan beberapa perubahan
yaitu: perubahan sistem akuntansi:
dari
single entry
menjadi
double
Vol. 37 No. 1, 15 September 2012 : 81
-
93
11
entry
dan perubahan basis pencatatan akuntansi dari basis kas
menjadi basis akrual.
Fase
-fase penting dalam perkembangan akuntansi
pemerintahan di Indonesia dapat dilihat mulai dari Tahun
1975,Tahun 1979-
1980, Tahun 1986,
Tahun 1987-
1988, Tahun
1992, Tahun 2001-
2002 , Tahun 2003-
2004, Tahun 2005 dan
terakhir Tahun 2010. Fase
-fase tersebut memberikan gambaran
dengan jelas perkembangan akuntansi pemerintahan dimulai
dengan penerbitan berbagai peraturan perundangan dan peruba
han
dalam sistem akuntansi pemerintahan

Nuwun Priyono http://download.portalgaruda.org/article.php?


article=60639&val=4518

Anda mungkin juga menyukai