Anda di halaman 1dari 5

LAPORAN PRAKTIKUM METABOLISME DAN INFORMASI GENETIK

PERCOBAAN 2
UJI AKTIVITAS SUKSINAT DEHIDROGENASE

Nama : Imana Mamizar


NIM : 10511066
Kelompok :5
Nama Asisten : Bunga (20513032)
Tanggal Percobaan : 20 Februari 2014
Tanggal Pengumpulan : 27 Februari 2014

LABORATORIUM BIOKIMIA
PROGRAM STUDI KIMIA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG
2014

UJI AKTIVITAS SUKSINAT DEHIDROGENASE


I. Tujuan
-Membandingkan aktivitas enzim suksinat dehidrogenase tanpa inhibitor dan
dengan menggunakan inhibitor

II. Teori Dasar

III. Data Pengamatan

Percobaan Pengamatan
Tabung A (tanpa malonat) -waktu 20 menit
0.5mL metilen biru + 0.5 mL air + 5mL - tidak terdapat perubahan warna
Buffer pH 7.0+ 0.5 mL homogenate sama sekali (warna larutan masih tetap
biru)
Tabung B (tanpa malonat) -waktu 20 menit 21.22 detik
0.5mL metilen biru + 0.5mL Na- -larutan berubah warna menjadi putih
suksinat+ 5mL Buffer pH 7.0+ 0.5 mL (bagian putih mendominasi bagian
homogenate larutan)
Tabung C (tanpa malonat) - waktu 9 menit 39.1 detik
0.5mL metilen biru+ 0.5 mL Na- -larutan tidak mengalami perubahan
suksinat +5mL Buffer pH 7.0 + 0.5mL warna (warna larutan masih tetap biru)
homogenate panas
Tabung A (dengan malonat) -waktu 20 menit 17.23 detik
0.5mL metilen biru +0.5 mL air + 5mL -dengan waktu yang sama dengan
Buffer pH 7.0 + 0.5 mL Na-malonat + tabung A tanpa malonat, diamati
0.5mL homogenate bahwa larutan tidak mengalami
perubahan warna sama sekali (warna
larutan masih tetap biru)
Tabung B (dengan malonat) -waktu 21 menit 39.47 detik
0.5mL metilen biru +0.5 mL Na- -dengan waktu yang sama dengan
suksinat + 5mL Buffer pH 7.0 + 0.5 mL tabung B tanpa malonat , teramati
Na-malonat + 0.5mL homogenate bahwa larutan tidak mengalami
perubahan warna sama sekali (warna
larutan tetap biru)
Tabung C (dengan malonat) -waktu 9 menit 38.1 detik
0.5mL metilen biru +0.5 mL Na- - dengan waktu yang sama dengan
suksinat + 5mL Buffer pH 7.0 + 0.5 mL tabung C tanpa malonat , teramati
Na-malonat + 0.5mL homogenate bahwa larutan tidak mengalami
panas perubahan warna sama sekali (warna
larutan tetap biru)
IV. Pembahasan

Pada percobaan ini akan dilihat perbandingan aktivtitas suatu enzim dalam
mengatalisis reaksi dengan menggunakan inhibitor dan tanpa menggunakan
inhibitor. Bahan-bahan yang digunakand alam percobaan ini adalah homogenate
dari hati sapi; larutan sukrosa 0.25 M ; 0.05% w/v metilen biru; Buffer fosfat pH
7.0 50mM; larutan Na-suksinat 0.1 M; larutan Na-Malonat 0.5 M dan paraffin oil.
Homogenat hari sapi terbuat dari campuran hati sapi dengan larutan sukrosa
0.25M yang berfungsi sebagai sumber enzim suksinat dehidrogenase.. Metilen
biru digunakan sebagai indikator terjadinya reaksi oksidasi suksinat menjadi
fumarat. Metilen biru yang dalam keadaan teroksidasi akan berwarna biru
sedangkan dalam keadaan tereduksi tidak berwarna. Buffer fosfat pH 7.0
berfungsi untuk menjaga kondisi pH larutan , karena enzim suksinat
dehidrogenase bekerja maksimum pada pH 7. Larutan Na-suksinat digunakan
sebagai substrat (suksinat) dan Na-malonat digunakan sebagai inhibitor.
Hati yang yang dicampur dengan larutan sukrosa kemudian dihomogenkan.
Homogenasi dengan sukrosa ini berfungsi untuk mengekstrak enzim suksinat
dehidrogenase yang terkandung dalam hati sapi, karena sukrosa dapat melisis
membran sel dengan cara membuat larutan di luar sel menjadi hipertonis,
sehingga protein-protein yang di dalam sel hati (enzim suksinat dehidrogenase)
terekstrak ke luar. Percobaan dilakukan sebanyak 2 kali untuk mengamati
perbedaan aktivitas enzim suksinat dehidrogenase pada saat tidak ada inhibitor
dan tanpa inhibitor. Percobaan pertama dilakukan untuk melihat aktivitas enzim
pada saat tidak ada inhibitor. Komposisi masing-masing tabung A, B dan C dibuat
berbeda.Homogenat yang diberikan pada tabung A dan B tidak dipanaskan
terlebih dahulu dan pada tabung A tidak ditambahkan Na-suksinat. Sedangkan
pada tabung C, homogenate yang ditambahkan dipanaskan terlebih
dahulu.Pemanasan homogenate dilakukan untuk membuat enzim terdenaturasi
sehingga enzim menjadi rusak dan tidak dapat berfungsi sebagaimana mestinya.
Pengamatan kedua dilakukan dengan menambahkan Na-malonat sebagai
inhibitor pada masing-masing tabung A, B, dan C.
Tujuan dilakukannya vakum pada masing-masing reaksi adalah untuk
menghilangkan pengaruh oksigen dari dalam tabung. Ada 3 step yang dilakukan
untuk mencegah oksigen dari udara masuk ke dalam tabung Thunberg dan
menghilangkan oksigen yang berada dalam tabung. Langkah pertama yang
dilakukan adalah meneteskan parafin oil pada campuran reaksi di dalam tabung,
tahap kedua adalah pemberian vaselin pada tutup tabung Thunberg untuk
membuat lapisan antar tutup tabung dengan tutup tabung menjadi kedap udara,
dan tahap terakhir adalah pemvakuman tabung.Keberadaan oksigen dapat
mengoksidasi kembali metilen biru yang telah tereduksi, sehingga waktu
berhentinya reaksi oksidasi suksinat menjadi fumarat tidak dapat diketahui
secara kualitatif. Proses inkubasi dilakukan untuk memberikan waktu untuk
enzim mengatalisis reaksi oksidasi suksinat menjadi fumarat. Inkubasi dilakukan
pada suhu 37o C karena pada suhu ini enzim dapat bekerja secara optimum,
sesuai dengan suhu tubuh sapi atau manusia di mana reaksi siklus asam sitrat
terjadi.
Dari hasil pengamatan pada percobaan pertama, tabung A tanpa malonat
tidak menghasilkan perubahan warna sama sekali setelah dilakukan inkubasi.
Hal ini dikarenakan pada tabung A tidak terdapat Na-suksinat sehingga tidak ada
substrat yang terlibat dalam reaksi, secara otomatis tidak ada reaksi yang
berlangsung. Pada tabung B tanpa malonat, teramati bahwa perubahan warna
larutan menjadi putih membutuhkan waktu inkubasi 20 menit 21.22 detik.
Perubahan warna larutan dari biru menjadi putih menunjukkan reaksi oksidasi
suksinat menjadi fumarat yang dikatalisis menggunakan enzim suksinat
dehidrogenase berlangsung. Perubahan warna ini berasal dari metilen biru yang
dalam keadaan tereduksi berubah warna dari biru menjadi tidak berwarna. Pada
tabung C tanpa malonat dengan homogenate yang dipanaskan tidak teramati
perubahan warna larutan sama sekali. Hal ini disebabkan oleh enzim yang
terdenaturasi akibat pemanasan.
Selanjutnya pada percobaan kedua, pada masing-masing tabung
ditambahkan Na-malonat sebanyak 0.5 mL dengan semua perilaku yang
diberikan dibuat sama. Pada tabung A dengan malonat, dengan waktu inkubasi
yang sama dengan tabung A tanpa malonat, tidak teramati adanya perubahan
warna larutan. Hal ini disebabkan karena tidak adanya substrat yang terlibat
dalam reaksi. Pada tabung B dengan malonat, dengan waktu inkubasi yang
sama dengan tabung B tanpa malonat, tidak teramati juga adanya perubahan
warna larutan. Malonat yang memiliki struktur yang mirip dengan suksinat
menempel pada sisi katalitik enzim namun tidak dapat terjadi reaksi. Hal ini
mengakibatkan sisi aktif enzim tidak dapat
bereaksi dengan dengan
suksinat karena telah
disisipi oleh malonat,
sehingga reaksi oksidasi
tidak dapat berlangsung. Karena tidak ada aktivitas
enzim yang teramati, maka pada percobaan ini, malonat bertindak sebagai
inhibitor. Pada tabung C dengan malonat serta homogenate panas dan dengan
waktu inkubasi yang dibuat sama dengan tabung C tanpa malonat, teramati
bahwa tidak ada perubahan warna larutan sama sekali. Hal ini dikarenakan
enzim yang terdenaturasi akibat proses pemanasan homogenate sehingga
enzim menjadi rusak dan tidak dapat berfungsi sebagaimana mestinya.
Reaksi yang berlangsung pada proses oksidasi suksinat menjadi fumarat
dengan katalis enzim suksinat dehidrogenase adalah sebagai berikut :
Penambahan malonat yang berperan sebagai inhibitor menyebabkan
terbentuknya kompleks enzim inhibitor (EI) sehingga tidak terbentuknya
kompleks enzim substrat (ES)

Mekanisme reaksi oksidasi suksinat menjadi fumarat dengan menggunakan


inhibitor malonat, secara umum sebagai berikut :

V. Kesimpulan
VI. Daftar Pustaka
http://instruction2.mtsac.edu/crexach/physiology/pdf%20phys%20lab
%20support%20and%20supplement/Lab%20Concepts%20compet
%20inhibition.pdf

Anda mungkin juga menyukai