Anda di halaman 1dari 7

RUMAH SAKIT TK.

III BALADHIKA HUSADA


INSTALASI KAMAR OPERASI

PROGRAM
PENINGKATAN MUTU DAN KESELAMATAN PASIEN
INSTALASI KAMAR OPERASI
RUMAH SAKIT TK. III BALADHIKA HUSADA
TAHUN 2016

JEMBER, JANUARI 2016

1
1. PENDAHULUAN
Mutu (kualitas) pelayanan kesehatan menurut Wijono (1999) adalah derajat
dipenuhinya standar profesi atau standar operasional prosedur (SOP) dalam pelayanan
pasien dan terwujudnya hasil-hasil outcome seperti yang diharapkan oleh profesi maupun
pasien yang meliputi pelayanan, diagnosa terapi, prosedur atau tindakan penyelesaian
masalah klinis. Sedangkan menurut Giebing (1994), kualitas pelayanan kesehatan adalah
tercapainya kriteria keberhasilan pelayanan yang telah ditentukan.
Peningkatan mutu dan Keselamatan Pasien adalah upaya untuk meningkatkan mutu
secara keseluruhan dengan terus menerus mengurangi risiko terhadap pasien dan staf baik
dalam proses klinis maupun lingkungan fisik, demi tercapai keinginan masyarakat untuk
mendapatkan pelayanan yang berkualitas. Selain pelayanan kesehatan yang berkualitas juga
dituntut pelayanan yang menjunjung/berorientasi pada keselamatan pasien. Cross & Blue
dalam Giebing 1994 mengemukakan bahwa kualitas pelayanan kesehatan berhubungan
dengan lima karakteristik proses pelayanan kesehatan yaitu
1) dapat dicapai;
2) diterima masyarakat;
3) komprehensif ,
4) berkesinambungan dan
5) terdokumentasi.
Akreditasi RS merupakan upaya peningkatan mutu pelayanan rumah sakit yang
dilakukan dengan membangun sistem dan budaya mutu. Melalui akreditasi RS diharapkan
ada perbaikan sistem di RS yang meliputi input,process dan product output (meliputi output
dan outcome), sehingga tercapai pelayanan yang berkualitas meliputi safety, satisfaction,
selfcare, anxiety, comfort dan knowledge.

2. LATAR BELAKANG
a. Terjadi tren peningkatan jumlah tindakan pembedahan yang signifikan.
b. Waktu tunggu operasi elektif masih di bawah standar
c. Ringkasan pencapaian SPM Kamar Operasi adalah sebagai berikut:
2
Terpantau %
Ya
Jml
No Blm Sesuai
Indikator Sesuai Tidak Terpantau
sesuai Jml standar
standar
standar
1

3. TUJUAN
a. Tujuan Umum
Meningkatkan mutu dan keselamatan pasien di Instalasi Kamar Operasi.
b. Tujuan Khusus
Meningkatkan mutu pelayanan klinis
Meningkatkan mutu manajemen
Meningkatkan pemenuhan sasaran keselamatan pasien
Tercapainya monitoring/evaluasi pelayanan/asuhan kesehatan pasien
Tercapainya profesionalisme petugas kesehatan dalam melakukan tindakan
berdasarkan SPO
Tercapainya kinerja yang tinggi dari staf Instalasi kamar operasi

4. KEGIATAN POKOK & RINCIAN KEGIATAN


a. Penyusunan Indikator Mutu Unit kerja (SPM/Standar Pelayanan Minimal)
SPM/Standar Pelayanan Minimal adalah Ketentuan tentang jenis dan mutu pelayanan
dasar yang merupakan urusan wajib daerah yang berhak diperoleh setiap warga secara
minimal, Juga merupakan spesifikasi teknis tentang tolok ukur pelyanan minimal yang
diberikan oleh Badan Layanan Umum kepada masyarakat.
Dalam Penyusunan Indikator Mutu unit kerja mengacu dari SPM yang mengacu pada
Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 65 tahun 2005 tentang Pedoman
Penyusunan dan Penerapan Standar Pelayanan Minimal. Dengan SPM diharapkan akan
menjamin akses dan mutu pelayanan dasar kepada masyarakat secara merata dan
terjangkau. Untuk pelaporan SPM ini dilakukan secara rutin dan dilanjutkan ke RS lewat

3
TMKPRS.
1) Standar Pelayanan Minimal yang dilakukan di Instalasi kamar operasi adalah:
- Waktu tunggu operasi elektif
- Kejadian Kematian di meja operasi
- Komplikasi anasthesi karena overdosis, reaksi anasthesi dan salah
penempatan anasthesi endotracheal tube
2) Indikator mutu kunci
a) Indikator Mutu Area Klinis
Indikator mutu area klinis megacu pada indikator mutu 10 area klinis Rumah
sakit yang dilakukan di Instal Kabed, meliputi:
- Waktu tunggu operasi elektif
b) Sasaran Keselamatan Pasien
- Kepatuhan pelaksanaan prosedur site marking pada pasien yang akan
dilakukan tindakan operasi
3) Insiden Keselamatan Pasien
Memastikan lokasi pembedahan yang benar, prosedur yang benar, pembedahan
pada pasien yang benar : Kepatuhan pelaksanaan prosedur site marking pada pasien
yang akan dilakukan tindakan operasi
4) Insiden Kecelakaan Kerja
Untuk meningkatkan perhatian, kesejahteraan, keselamatan dan keamanan
petugas/staff dalam bekerja maka dilakukan pencatatan dan pelapaoran insiden
kecelakaan kerja sesuai dengan prosedur yang telah ditetapkan tim K3.
5) Penilaian kinerja staf
Adalah penilaian kinerja/ Performance Appraisal dari masing-masing staf sesuai
profesi pada saat bertugas, dilakukan oleh atasannya atau pejabat yang berwenang
dengan menggunakan Pedoman Penilaian Kinerja
6) Penilaian kinerja unit
Pencatatan dan penilaian kinerja unit dilihat dari:
Jumlah, jenis dan tipe pembedahan

4
5. CARA MELAKSANAKAN KEGIATAN
Dalam pelaksanaan PMKP di unit kerja dengan menggunaan metode siklus PDC/SA

Plan : Membuat rencana program dan rencana kerja serta form pengumpulan
data/sensus harian,
Do : Melaksanakan pengumpulan data dan palaksanaan program PMKP unit kerja
Check : Melakukan analisa data dan validasi data atas data yang dikumpulkan
Action : Melakukan tindak lanjut atas hasil yang didapatkan
Pelaksanaan kegiatan melalui pertemuan rutin tiap bulan, audit kepatuhan pelaksanaan
indikator dan evaluasi dari penanggung jawab ruangan.

6. SASARAN
Standar Pelayanan Minimal
Indikator mutu Area klinis
Indikator mutu Area manajemen
Indikator Sasaran keselamatan pasien

7. SKEDUL/JADWAL PELAKSANAAN KEGIATAN PROGRAM PMKP UNIT KERJA


Terlampir

8. EVALUASI PELAKSANAAN KEGIATAN DAN PELAPORANNYA


Dalam evaluasi pelaksanaan kegiatan ini dilakukan secara bekala, setiap bulan. Data
dikumpulkan melalui sensus harian oleh masing-masing penanggung jawab pengumpul data
di ruangan kemudian disetorkan ke Instalasi Kamar Operasi dan dilakukan analisa dan
Rencanan Tindak lanjut yang selanjutnya dilaporkan ke Kepala Rumah Sakit melalui
5
TMKPRS.
Monev dilakukan berkala :
Harian oleh ruangan
Bulanan (laporan Ka ruangan dan Ka Instalasi)
Sarana yang dipakai dalam monev adalah:
1) Laporan langsung ke pengendali mutu dan instalasi secara teratur maupun insidentil)
2) Rapat bulanan Mutu dan Staf

9. PENCATATAN, PELAPORAN DAN EVALUASI KEGIATAN


Dilakukan melalui sensus harian indikator mutu dan pelaporan setiap bulan dari
penangung jawab ruangan kepada Instalasi untuk di analisa dan pembuatan rencana
tindak lanjut oleh tim mutu Intalasi Kamar Operasi dan dilanjutkan kepada Karumkit
melalui TMKPRS.
Pencatatan pelaporan Insiden Keselamatan Pasien unit kerja dan apabila ditemukan
insiden keselamatan pasien dilakukan pelaporan dan pembuatan kronologis untuk
dilaporkan ke Instalasi Kamar Operasi dan dilanjutkan ke TMKPRS.
Evaluasi kegiatan dilakukan oleh Ka Instalasi untuk selanjutnya dilakukan pembuatan
Rencana Tindak Lanjut.

10. PENUTUP
Demikian program kerja peningkatan mutu dan keselamatan pasien di Instalkabed
sebagai pedoman dalam pelaksanaan peningkatan mutu pelayanan di lingkup Instalkabed

.
Jember, Januari 2016
Kepala Instalasi Kamar Operasi

Ida Rosilawati, Amd.Kep


III/B NIP. 196906151991032003

6
7

Anda mungkin juga menyukai