http://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/UnnesJLifeSci
Abstract
___________________________________________________________________
This study aims to determine the antibacterial activity of the binahong leaf extract on the growth of Bacillus
cereus and Salmonella enteritidis. The sample is derived from plants grown in Gentan Bendosari Sukoharjo.
The concentrations of the binahong leaf extract used are 25 %, 50 %, 75%, and 100%, with the antibiotic
cotrimoxazole as a positive control. The test of binahong leaf extract antibacterial activity against bacterial of
Bacillus cereus and Salmonella enteritidis is done in vitro using paper disc diffusion method by measuring the
diameter of inhibition zone. The data is analyzed using one way Anova with 95% trust level and LSD test
further. The results showed that the binahong leaf extract at a concentration of 100 % can inhibit 9,64 mm of
Bacillus cereus growth and 6,86 mm of Salmonella enteritidis growth. The minimum inhibition concentration
is at a concentration of 25 % with the inhibition zone 2,54 mm for Bacillus cereus and 2,52 mm for Salmonella
enteritidis. The conclusions of this study is binahong leaves have antibacterial activity against the growth of
Bacillus cereus and Salmonella enteritidis, greater antibacterial activity shown in Gram positive bacteria that
Bacillus cereus.
103
Fahmi Rahmawati, dkk / Unnes Journal of Life Science 3 (2) (2014)
penelitian adalah daun binahong yang diambil Berdasarkan data di atas dapat dilihat
dari tanaman yang berumur lebih dari enam bahwa zona hambat yang terbentuk bervariasi
bulan sebanyak 200 gram, didapat dari Desa antar konsentrasi. Untuk mengetahui pengaruh
Gentan Kecamatan Bendosari Kabupaten
konsentrasi sari daun binahong terhadap zona
Sukoharjo. Isolat bakteri yang digunakan
hambat, maka data diuji one way Anova (Tabel
adalah Bacillus cereus ATCC 11778 dan
Salmonella enteritidis ATCC 13076 konsentrasi 2).
108
pada media NaCl 0,85% koleksi Tabel 1. Hasil uji antibakteri sari daun
Laboratorium Kesehatan Masyarakat Veteriner binahong dan kotrimoksazol pada Bacillus
Jawa Tengah. cereus.
Sari daun binahong diuji aktivitas
antibakteri pada konsentrasi 25%, 50%, 75%, Diameter zona hambat (mm)
dan 100% dengan pelarut akuades steril dan Konsentrasi Sari Kotrimoksazol
digunakan antibiotik kotrimoksazol sebagai daun binahong
kontrol positif, dilakukan secara in vitro 0% 0 0
menggunakan metode difusi kertas cakram 25% 2.54 36,66
Kirby-Bauer dengan analogi pengukuran 50% 6,3 40,2
diameter zona hambat. Masing-masing 75% 7,84 41,38
perlakuan dilakukan pengulangan sebanyak 100% 9,64 46,51
tiga kali. Data zona hambat yang diperoleh
dianalisis menggunakan analisis one way Anova Hasil uji LSD pengaruh konsentrasi sari
dengan uji lanjut uji LSD. Perbandingan hasil daun binahong dengan zona hambat pada
uji antar jenis bakteri dan antibiotik dianalisis bakteri Bacillus cereus menunjukkan bahwa
secara deskriptif.
konsentrasi 100% sari daun binahong memiliki
daya hambat yang paling tinggi. Perbandingan
HASIL DAN PEMBAHASAN
daya hambat kotrimoksazol dan daun binahong
terhadap Bacillus cereus disajikan pada Gambar
Tabel 2. Hasil uji one way Anova antara konsentrasi sari daun binahong terhadap
diameter zona hambat pada Bacillus1.cereus.
Sum of Mean
Source
Squares df Square F Sig.
Between 186,122 4 46,531 322,3 ,000
Groups 98
Within 1,443 10 ,144
Groups
Total 187,566 14
Aktivitas Antibakteri Sari Daun Binahong Tabel 3. Hasil uji lanjut LSD antara
dan Kotrimoksazol terhadap Bacillus cereus. konsentrasi daun binahong dengan zona
Hasil penelitian aktivitas antibakteri sari hambat pada Bacillus cereus.
daun binahong dan kotrimoksazol terhadap
pertumbuhan B. cereus disajikan pada Tabel 1.
105
Fahmi Rahmawati, dkk / Unnes Journal of Life Science 3 (2) (2014)
Tabel 5. Hasil uji one way Anova antara konsentrasi sari daun binahong dengan diameter zona
hambat pada Salmonella enteritidis.
106
Fahmi Rahmawati, dkk / Unnes Journal of Life Science 3 (2) (2014)
100% 6,86a
Gambar 2. Daya hambat kotrimoksazol
75% 5,51b
dan sari daun binahong terhadap Salmonella
50% 3,92c
enteritidis.
25% 2,52d
0% 0e Aktivitas antibakteri sari daun binahong
Angka yang diikuti oleh huruf yang berbeda, dimungkinkan karena zat-zat aktif yang
berbeda signifikan pada uji LSD 0,05. terkandung dalam daun binahong seperti
flavonoid, saponin, dan alkaloid. Flavonoid
Hasil penelitian menunjukkan bahwa
mengandung senyawa fenol yang merupakan
konsentrasi sari daun binahong berpengaruh
suatu alkohol bersifat asam dan biasa disebut
terhadap zona hambat pada bakteri Bacillus
juga asam karbolat. Fenol memiliki
cereus dan Salmonella enteritidis. Konsentrasi
kemampuan untuk mendenaturasikan protein
100% memiliki daya hambat yang paling tinggi. dan merusak membran sel, fenol berikatan
Hasil tersebut menunjukkan semakin tinggi dengan protein melalui ikatan hidrogen
konsentrasi maka semakin besar aktivitas sehingga mengakibatkan struktur protein
antibakteri. Hal ini sesuai dengan pernyataan menjadi rusak (Umar et al. 2012). Menurut
Pelczar dan Chan (1986), bahwa semakin tinggi
Ajizah (2004), penghambatan pertumbuhan sel
konsentrasi suatu bahan antibakteri maka mikroba oleh komponen fenol atau alkohol dari
aktivitas antibakterinya semakin kuat.
herba disebabkan oleh kemampuan fenol untuk
Pernyataan tersebut didukung pula oleh mendenaturasi protein dan merusak dinding sel
pernyataan Roslizawaty et al. (2013) dan
dengan cara melarutkan lipid yang terdapat
Kavitha et al. (2012), bahwa meningkatnya
pada dinding sel. Dinding sel bakteri tersusun
konsentrasi zat menyebabkan meningkatnya dari peptidoglikan atau mukopeptida,
kandungan senyawa aktif yang berfungsi lipopolisakarida dan lipoprotein. Hal ini
sebagai antibakteri sehingga aktivitas menyebabkan sel bakteri rentan bereaksi
antibakteri semakin besar. dengan flavonoid. Didukung dengan
pernyataan Volk et al. (1992), bahwa membran
107
Fahmi Rahmawati, dkk / Unnes Journal of Life Science 3 (2) (2014)
sel yang tersusun atas protein dan lipid sangat terhadap B. cereus dan S. enteritidis. Berdasarkan
rentan terhadap zat kimia yang menurunkan standar interpretatif diameter zona hambat
tegangan permukaan. Kerusakan membran sel National Committee for Clinical and Laboratory
menyebabkan terganggunya transpor nutrisi Standard (2001) untuk kotrimoksazol terhadap
melalui membran sel sehingga sel mikroba Enterobacteriaceae (bakteri Gram negatif) pada
mengalami kekurangan nutrisi yang diperlukan media Mueller Hinton Agar yaitu resistant (10
bagi pertumbuhannya. mm), intermediate (11-15 mm), dan susceptible
Daun binahong juga mengandung (16 mm). Pada bakteri Gram positif, standar
saponin (Astuti 2011). Saponin termasuk interpretatif kotrimoksazol yaitu resistant (15
dalam kelompok antibakteri yang mm), intermediate (16-18 mm), dan susceptible
mengganggu permeabilitas membran sel (19 mm).
mikroba, yang mengakibatkan kerusakan
membran sel dan menyebabkan keluarnya
berbagai komponen penting dari dalam sel
mikroba yaitu protein, asam nukleat,
nukleotida dan lain-lain. Permatasari (2013)
menyatakan bahwa alkaloid memiliki
kemampuan sebagai antibakteri dengan cara
mengganggu komponen penyusun
peptidoglikan pada sel bakteri, sehingga
lapisan dinding sel tidak terbentuk secara
utuh dan menyebabkan kematian sel tersebut.
Aktivitas Antibakteri Sari Daun
Binahong dan Kotrimoksazol terhadap
Bacillus cereus dan Salmonella enteritidis.
Gambar 3. Daya hambat sari daun
Antibiotik standar yang digunakan pada
binahong terhadap Bacillus cereus dan Salmonella
penelitian ini adalah kotrimoksazol. Zona
enteritidis.
hambat yang terbentuk untuk kotrimoksazol
konsentrasi 25% pada B. cereus adalah 36,66
Zona hambat yang terbentuk pada
mm dan 20,82 mm pada S. enteritidis. Pada
konsentrasi 100% sari daun binahong pada B.
perlakuan antibiotik kotrimoksazol ini
cereus adalah 9,64 mm dan 6,86 mm pada S.
didapatkan hasil zona hambat yang berbeda
enteritidis. Hal ini menunjukkan bahwa daun
pada bakteri yang berbeda meskipun antibiotik
binahong memiliki aktivitas antibakteri yang
diketahui berspektrum luas atau efektif untuk
sangat lemah dibandingkan dengan antibiotik
bakteri Gram positif dan bakteri Gram negatif,
kotrimoksazol (Gambar 1 dan 2). Pada
karena perbedaan karakter dan sifat masing
dasarnya sari daun binahong dapat
masing bakteri. Hasil uji kotrimoksazol ini
digolongkan pada antibakteri yang memiliki
dapat digolongkan pada susceptible atau sensitif
aktivitas sedang. Hal ini sesuai dengan
108
Fahmi Rahmawati, dkk / Unnes Journal of Life Science 3 (2) (2014)
sedikit senyawa bioaktif yang terlarut. Semakin D : uji antibakteri kotrimoksazol terhadap S.
109
Fahmi Rahmawati, dkk / Unnes Journal of Life Science 3 (2) (2014)
mengakibatkan sel lebih mudah mengalami lisis binahong (Anredera cordifolia (Ten.) Steenis. J.
Hort. Indonesia 2 (1):6-13.
(Volk 1992). Buck JD. 2004. Interaction of Salmonella enteritidis with
Perlakuan pada bakteri S. entritidis the reproductive tract of the laying hen. Belgium:
Divisi Pathologi Gent University.
memperlihatkan daya hambat yang lebih Bottone EJ. 2010. Bacillus cereus, a volatile human
pathogen. Clin. Microbiol. Rev. 23 (2): 382-398.
lemah. Bakteri S. enteritidis merupakan bakteri Cao SY, Wang MS, Cheng AC, Qi XF, Yang XY,
Gram negatif yang memiliki lapisan Deng SX, Yin NC, Zhang ZH, Zhou DC,
Zhu DK, Luo QH & Chen XY. 2008.
lipopolisakarida pada dinding selnya sehingga Comparative analysis of intestinal microbial
community diversity between healthy and
memiliki sistem seleksi terhadap zat-zat asing di orally infected ducklings with Salmonella
lingkungannya. Ciri morfologi lain pada S. enteritidis by ERIC-PCR. World J Gastroenterol
14(7): 1120-1125.
enteritidis adalah ada fimbriae yaitu sejenis Czemplik M, uk M, Kulma A, Kuc S & Szopa J.
2011. GM flax as a source of effective
polimer protein pada permukaan organel yang antimicrobial compounds. Science against
muncul ketika kondisi lingkungan microbial pathogens: communicating current
research and technological advances.
pertumbuhan buruk dan ketika berinteraksi Formatex:1216-1224.
Darsana IGO, Besung INK & Mahatmi H. 2012.
dengan sel host (Buck 2004). Fimbriae ini Potensi daun binahong (Anredera Cordifolia
kemungkinan dapat ikut menghambat efek (Tenore) Steenis) dalam menghambat
pertumbuhan bakteri Escherichia coli secara in
bahan bioaktif dari binahong untuk vitro. Indonesia Medicus Veterinus 1(3): 337
351.
menghambat pertumbuhan bakteri. Kavitha T, Nelson R, Thenmozhi R & Priya E.
2012. Antimicrobial activity and
phytochemical analysis of Anisomeles
SIMPULAN malabarica (L) R.BR. J. Microbiol. Biotech. Res.
2(1): 1-5.
Morales G, Sierra P, Mancilla, Paredes A, Loyola
Berdasarkan hasil penelitian disimpulkan LA, Gallardo O & Bourquez J. 2003.
Secondary metabolits of four medicinal
bahwa sari daun binahong memiliki aktivitas plants from Nothern Chiles, antimicrobial
antibakteri yang mampu menghambat activity, and biotoxicity against Artemia
salina. J. Chile Chem.48(2):35-41.
pertumbuhan bakteri Gram positif yaitu Bacillus National Committee for Clinical and Laboratory
Standard. 2001. Performance standards for
cereus dan bakteri Gram negatif yaitu Salmonella antimicrobial susceptibility testing. Eleventh
enteritidis. Pada bakteri yang berbeda Informational Supplement. North
Kinangop. M100-S11.
menghasilkan daya hambat yang berbeda. Omwandho COA & Kubota T. 2010. Salmonella
enteric serovar Enteritidis: a Mini-review of
Aktivitas antibakteri lebih besar ditunjukkan contamination routes and limitations to
pada bakteri Bacillus cereus. effective control. JARQ 44(1):7 - 16.
Paju N, Yamlean PVY & Kojong N. 2013. Uji
efektivitas salep ekstrak daun binahong
(Anredera cordifolia (Ten.) Steenis) pada kelinci
DAFTAR PUSTAKA (Oryctolagus cuniculus) yang terinfeksi bakteri
Staphylococcus aureus. J. Ilmiah Farmasi 2(01):
Ajizah A. 2004. Sensitivitas Salmonella typhimurium 51-61.
terhadap ekstrak daun Psidium guajava L. Pelczar MJ & Chan ECS. 1986. Dasar-dasar
Bioscientiae 1(1):31-38. Mikrobiologi (Diterjemahkan Hadioetomo,
Astuti SM. 2011. Determination of saponin RS, Imas T, Tjitrosomo SS, dan Angka SI).
compound from Anredera cordifolia (binahong) Jakarta: UI-press.
to potential treatment for several diseases. J. Permatasari GAAA, Besung INK & Mahatmi H.
Agri. Sci. 3 (4):224-232. 2013. Daya hambat perasan daun sirsak
Baskoro D & Purwoko BS. 2011. Pengaruh bahan terhadap pertumbuhan bakteri Escherichia coli.
perbanyakan tanaman dan jenis pupuk Indonesia Medicus Veterinus 2(2):162-169.
organik terhadap pertumbuhan tanaman Purwanti M, Sudarwanto M, Rahayu WP & Sanjaya
AW. 2008. Pertumbuhan Bacillus cereus dan
110
Fahmi Rahmawati, dkk / Unnes Journal of Life Science 3 (2) (2014)
Clostridium perfringens pada makanan Umar A, Krihariyani D & Mutiarawati DT. 2012.
tambahan pemulihan yang dikonsumsi balita Pengaruh pemberian ekstrak daun binahong
penderita gizi buruk. J. Forum Pascasarjana (Anredera cordifolia) terhadap kesembuhan
31(4): 239-250. luka infeksi Staphylococcus aureus pada mencit.
Roslizawaty, Ramadani NY, Fakhrurrazi & Analis Kesehatan Sains 01(02):68-75.
Herrialfian. 2013. Aktivitas antibakterial Volk WA. 1992. Basic Microbiology. New York:
ekstrak etanol dan rebusan sarang semut Harper Collins Publisher.
(Myrmecodia sp.) terhadap bakteri Escherichia Zein U, Sagala KH & Ginting J. 2004. Diare Akut
coli. J. Medika Veterinaria 7(2):91-94. Disebabkan Bakteri. e-USU repository. On line
Selawa W, Runtuwene MRJ & Citraningtyas G. at http: repository.usu.ac.id/penydalam-
2013. Kandungan flavonoid dan kapasitas umar5.pdf [diakses tanggal 4 januari 2014]
antioksidan total ekstrak etanol daun
binahong [Anredera cordifolia (Ten.) Steenis]. J.
Ilmiah Farmasi 2(01): 18-22.
111