A. DEFINISI
Secara bahasa, kata asuransi berasal dari bahasa Belanda yaitu assurantie, yang dalam
hukum Belanda disebut Verzekering, yang artinya pertanggungan. Sedangkan Asuransi dalam
bahasa Arab disebut At-tamin yang berasal dari kata amanah yang berarti memberikan
perlindungan, ketenangan, rasa aman serta bebas dari rasa takut. Istilah mentaminkan
sesuatu berarti seseorang memberikan uang cicilan agar ia atau orang yang ditunjuk menjadi
ahli warisnya mendapatkan ganti rugi atas hartanya yang hilang.
Asuransi syariah adalah sekumpulan orang yang saling membantu, saling menjamin
dan bekerjasama dengan cara masing-masing mengeluarkan dana tabarru. Asuransi syariah
adalah usaha saling melindungi dan tolong menolong diantara sejumlah orang/pihak melalui
investasi dalam bentuk asset dan dana tabarru yang memberikan pola pengembalian untuk
menghadapi resiko tertentu melalui akad (perikatan) yang sesusia dengan
syariah.Pelaksanaan perjanjian asuransi syariah harus terbebas dari hal riba, gharar dan
maisir.
Tabarru' artinya sumbangan atau donasi. Setiap peserta / shahibul maal memberikan
sumbangan / mendermakan sebagian dari kontribusi untuk menolong peserta lainnya dalam
menghadapi musibah. Dana Tabarru' artinya kumpulan dana yang berasal dari kontribusi
peserta, yang dimaksudkan untuk membayar santunan kepada peserta yang mengalami
musibah atau pihak lain yang berhak, sesuai dengan akad tabarru' yang di sepakati.
Sedangkan Asuransi syariah menurut Dewan Syariah Nasional Majelis Ulama
Indonesia (DSN-MUI) Dalam fatwanya tentang pedoman umum asuransi syariah, memberi
definisi: Asuransi syariah (tamin, takaful, tadhamun) adalah usaha saling melindungi dan
tolong-menolong di antara sejumlah orang/pihak melalui investasi dalam bentuk aset atau
tabarru yang saling memberikan pola pengembalian untuk menghadapi risiko tertentu
melalui akad (perikatan) yang sesuai dengan syariah.
DAFTAR REFERENSI
PSAK 108
Syakir Sula, Muhammad. 2004, Asuransi Syariah konsep dan sistem Operasional, Gema
Insani, Jakarta.