Anda di halaman 1dari 2

Sholat itu adalah tiang agama (Islam), maka barangsiapa mendirikannya maka sungguh ia

telah mendirikan agama (Islam) itu dan barangsiapa merobohkannya maka sungguh ia telah
merobohkan agama (Islam) itu.

Dalam sebuah pelajaran mahfudzhat, saya menyampaikan sebuah mahfudzhat yang saya ingat
saat saya masih kecil dulu. Dan setelah saya pelajari kalimat tersebut senada dengan hadist
nabi, hal ini saya ketahui dari pernyataan para muallif (penyusun) dalam kitab-kitab. Kalimat
itu adalah ash sholaatu imaadu ad diin yang berarti sholat itu adalah tiang agama.
Kelanjutan dari kalimat tersebut adalah faman aqoomahaa faqod aqoomaddin waman
hadaamaha faqod hadaamaddin; maka barangsiapa yang mendirikannya berarti ia telah
mendirikan agama itu (Islam) dan barang siapa meninggalkannya maka ia telah merobohkan
agama (Islam) itu.

Sebuah bangunan, setelah adanya pondasi yang merupakan asas sebuah bangunan berdiri,
kebutuhan pokok setelah pondasi adalah tiang penyangga, penyokong, soko guru, yang akan
menguatkan bangunan tersebut. Apabila sebuah bangunan memiliki 5 buah pilar penyangga,
maka jika salah satu dari tiang tersebut roboh maka kekuatan atau kekokohan bangunan
tersebut akan berkurang. Demikian seterusnya kekokohan suatu bangunan akan terus
berkurang seiring dengan hilangnya pilar-pilar penyangganya satu persatu.

Demikian pula Islam, yang ibaratnya adalah sebuah bangunan dengan syahadat sebagai
pondasinya, dakwah dan jihad sebagai atap pelindungnya, dan sholat yang merupakan
cerminan syariat Islam sebagai pilar penyangganya. Bila kaum muslimin rajin mendirikan
sholat yang 5 waktu secara berjamaah di masjid maka berarti mereka telah mengokohkan
pilar-pilar Islam. Sebaliknya, apabila kaum muslimin malas, ogah-ogahan mendirikan sholat
fardhu yang 5 waktu secara berjamaah di masjid, maka berarti mereka telah melemahkan
Islam itu sendiri dengan merobohkan pilar-pilarnya. Mungkin ini salah satu maksud Islam
itu terhalang oleh orang Islam sendiri, Allohu alam. Bila kita pandang dalam lingkup yang
lebih kecil, dalam diri seseorang bisa kita lihat parameter kekuatan Islamnya. Apakah ia
rajin mendirikan sholat fardhu yang 5 waktu secara berjamaah di masjid, menambahi dengan
mendirikan sholat sunnah, atau sebaliknya ia mengerjakan sholat fardhu 5 waktu namun tidak
berjamaah dan hanya sholat sendirian di rumah, atau bahkan ia jarang melaksanakan sholat
fardhu yang 5 waktu, atau bahkan yang paling parah ia tidak mengerjakannya sama sekali.
Naudzuu billahi min dzalik. Bahkan secara tegas dalam sebuah hadist Rasulullah disebutkan
bahwa pembeda antara seorang mukmin dan kafir adalah seorang tersebut meninggalkan
sholat atau tidak, yang bisa kita maknai bahwa agama Islam telah roboh dari diri seseorang
tersebut bisa seorang tersebut meninggalkan sholat, terlepas dari perbedaan pendapat tentang
kafir tidaknya orang tersebut.

Oleh karena itu, ulama bersepakat bahwa hukuman seseorang yang meninggalkan sholat
selama hidupnya adalah dipenggal. Sungguh amatlah berat hukuman ini tentunya sebanding
dengan beratnya pelanggaran yang dilakukan seseorang tersebut.
Penyebutan sholat sebagai tiang Islam adalah tepat, dalam Al Quran kita akan menemukan
kata-kata yang digunakan adalah aqaama yuqiimu (mendirikan), seperti dalam (cari
ayatnya!). Pemilihan kata tersebut adalah untuk menegaskan bahwa sholat memang benar-
benar sebagai pilar penyokong Islam yang dalam pelaksanaannya dihukumi wajib, 5 kali
dalam sehari semalam, dan dilaksanakan secara bersama-sama (berjamaah) di tempat yang
tertentu yaitu masjid. Kita masih ingat kisah isra miraj Nabi Muhammad SAW yang
mendapatkan perintah sholat secara langsung dari Allah Azza wa Jalla yang pada awalnya
dibebankan 50 kali dalam sehari semalam. Tentunya ada maksud dari Allah Yang Maha
Mengetahui mengenai jumlah sholat yang awalnya 50 waktu menjadi hanya 5 waktu dalam
sehari semalam dalam waktu yang tertentu. Firman Allah Azza wa Jalla:

Satu lagi alasan sholat merupakan tiang agama Islam adalah bahwa sholat itu bisa mencegah
dari perbuatan keji dan mungkar seperti yang difirmankan Alloh:


)

(

Bacalah apa yang telah diwahyukan kepadamu, yaitu Al kitab (Al Quran) dan dirikanlah
shalat. Sesungguhnya shalat itu mencegah dari (perbuatan- perbuatan) keji dan mungkar,
dan sesungguhnya mengingat Allah (shalat) adalah lebih besar (keutamaannya dari ibadat-
ibadat yang lain), dan Allah mengetahui apa yang kamu kerjakan. Al Ankabuut: 45

Maka barangsiapa yang benar dalam sholatnya akan membentengi dirinya dari berbuat keji
dan kemungkaran.

Maka sholat yang merupakan salah satu komponen utama dalam bangunan Islam, hendaknya
kita kuatkan, kokohkan, agar bangunan Islam yang kita bernaung di dalamnya tidak mudah
roboh dan dirobohkan. Mari kita tingkatkan kebaikan-kebaikan dalam sholat kita dengan
melaksanakannya secara khusyu, berjamaah di masjid bagi laki-laki, dan tepat waktu.
Mudah-mudahan dengan ini kita menjadi bagian dari penolong-penolong agama Alloh Azza
wa Jalla yang akan diberikan ganjaran sesuai dengan apa yang dijanjikan-Nya, aamiin.

()

Hai orang-orang mukmin, jika kamu menolong (agama) Allah, niscaya Dia akan
menolongmu dan meneguhkan kedudukanmu. Muhammad: 7

Allohu alam, dan semoga bermanfaat.

Pesantren Mahasiswa

Anda mungkin juga menyukai