Anda di halaman 1dari 16

PRAKTIKUM ANTROPOMETRIK

SISTEM DASAR DIAGNOSTIK DAN TERAPI

NAMA : NUR RAHMA


NO. INDUK : K1A1 16 091
KLP :3
ASISTEN : NUR FITRAH W
TANGGAL : 5 JANUARI 2017

PRAKTIKUM 1 : PENILAIAN STATUS GIZI CARA ANTROPOMETRIK

A. INDEKS MASSA TUBUH (IMT) ORANG DEWASA

Dengan dipantau oleh asisten / instruktur, saudara diminta untuk menimbang BB


(kg) dan mengukur TB (cm) semua anggota kelompok. Dengan menggunakan
rumus Indeks Massa Tubuh (IMT) ditentukan status gizi masing-masing anggota
kelompok.

Alat yang digunakan : BB : Spring Balance Scale


TB : Mikrotoice

Rumus BBI :90%(TB-100)


Rumus Indeks Massa Tubuh (IMT) : BB/TB2

Dengan IMT ini kapan seseorang disebut :


o Status gizi kurus :<18,5
o Status gizi normal : 18,5-22,9
o Status gizi gemuk :>23

Tulis data tersebut, dalam daftar dibawah ini


Umur TB BB BBI
No Nama Mahasiswa IMT Status Gizi
(Thn) (Cm) (Kg) (Kg)
1 Fahd Asyari 22 171 73 63,9 25 Gemuk
2 Nur Rahma 22 154 51 48,6 21,51 Baik
3 Desi Andriani 22 154 47 48,6 19,83 Normal
4 Widdia Wati 18 158 45 52,2 18,07 Kurus
5 Zainul Muhlisin 18 163 65 56,7 24,52 Gemuk
6 Dewi Fortuna 18 164 50 57,6 18,65 Normal
7 Yelsi Beatrice 17 155 55 49,5 22,91 Gemuk
8 Melan Cindy 19 155 55 49,5 22,91 Gemuk
9 Luthfi Asyifa 16 155 52 49,5 21,67 Normal
10 Ld. Muh. Zalmin 20 159 65 53,1 25,79 Gemuk
11 Andi Indira 19 160 60 54 23,43 Gemuk
12 Muh. Akbar 17 166 50 59,4 18,18 Kurus
13 Zulkarnain 17 168 54 61,2 19,14 Normal
Umur TB BB BBI
No Nama Mahasiswa IMT Status Gizi
(Thn) (Cm) (Kg) (Kg)
14 Wd. Rezky 19 162 70 55,8 26,71 Gemuk
15 Mahla Ayu 18 150 41 45 18,22 Kurus

2
PRAKTIKUM ANTROPOMETRIK
SISTEM DASAR DIAGNOSTIK DAN TERAPI

NAMA : NUR RAHMA


NO. INDUK : K1A1 12 091
KLP :3
ASISTEN : NURFITRAH W
TANGGAL : 5 JANUARI 2017

PRAKTIKUM 1 : PENILAIAN STATUS GIZI CARA ANTROPOMETRIK

A. LINGKAR LENGAN ATAS (LLA) ORANG DEWASA


Dalam praktikum ini mahasiswa diminta agar dapat memahami dan melaksanakan
penentuan status gizi untuk orang dewasa berdasarkan pengukuran LLA.

Alat yang digunakan :


Insertion tape

Syarat-syarat pengukuran LLA :


- Lengan yang diukur adalah lengan yang tidak aktif
-Lengan dalam keadaan bergantung bebas, tidak tertutup kain/pakaian
- Lengan baju dan otot lengan dalam keadaan tidaktegang atau kencang
- Alat pengukur dalam keadaan baik dalam arti tidak kusut atau sudah dilipat-lipat
sehingga permukaannya sudah tidak rata

Cara pengukuran LLA :


1. Tetapkan posisi acromion dan olecranon
2. Letakkan pengukur antara acromion dan olecranon
3. Tentukan titik tengah lengan
4. Lingkarkan pita LLA pada tengah lengan sampai cukup terukur lingkar lengan
5. Pita jangan terlalu kuat ditarik atau terlalu longgar
6. Cara pembacaan skala yang benar

Nilai standar LLA : Laki-laki : 29,5 cm


Perempuan : 28,5 cm
Rumus penentuan status gizi (SG) :
%SG = LLA yang diukur x 100%
LLA standar

Penilaian status gizi :


o Status gizi baik:> 85 %
o Status gizi kurang : 75,1%-85%
o Status gizi buruk:75 %
3
Tulis data tersebut, dalam daftar dibawah ini :

Nama Umur Jenis LLA Status


No.
Mahasiswa (thn) Kelamin (cm) Gizi
1 Fahd Asyari 22 Laki-laki 31 Baik
2 Desi Andriani 22 Perempuan 23 Kurang
3 Nur Rahma 22 Perempuan 23 Kurang
4 Ld. Muh. Zalmin 20 Laki-laki 29 Baik
5 Widdia Wati 18 Perempuan 22 Kurang
6 Dewi Fortuna 18 Perempuan 22 Kurang
7 Melan Cindy 19 Perempuan 25 Baik
8 Zulkarnain 17 Laki-laki 25 Baik
9 Muh. Akbar 17 Laki-laki 25 Kurang
10 Zainul Muhlisin 18 Laki-laki 26 Baik
11 Yelsi Beatrice 17 Perempuan 27 Baik
12 Wd. Reski 19 Perempuan 32 Baik
13 Mahla Ayu 18 Perempuan 25 Baik
14 Luthfi Asyifa 16 Perempuan 28 Baik
15 Andi Indira 19 Perempuan 25 Baik

PRAKTIKUM ANTROPOMETRIK

4
SISTEM DASAR DIAGNOSTIK DAN TERAPI

NAMA : NUR RAHMA


NO. INDUK : K1A1 12 091
KLP :3
ASISTEN : NUR FITAH W
TANGGAL : 5 JANUARI 2017

PRAKTIKUM 2 : PENILAIAN STATUS GIZI CARA ANTROPOMETRIK


PADA BAYI DAN ANAK

B. PENILAIAN STATUS GIZI CARA ANTROPOMETRIK LINGKARAN


LENGAN ATAS (LLA) MENURUT UMUR (ANAK)

Alat yang digunakan :


Insertion tape

Syarat pengukuran LLA :


- Lengan yang diukur adalah lengan yang tidak aktif
- Lengan dalam keadaan bergantung bebas, tidak tertutup kain/pakaian
- Lengan baju dan otot lengan dalam keadaan tidak tegang atau kencang
- Alat pengukur dalam keadaan baik dalam arti tidak kusut atau sudah dilipat-lipat
sehingga permukaannya sudah tidak rata

Cara pengukuran LLA :


1. Tetapkan posisi acromion dan olecranon
2. Letakkan pengukur antara acromion dan olecranon
3. Tentukan titik tengah lengan
4. Lingkarkan pita LLA pada tengah lengan sampai cukup terukur lingkar lengan
5. Pita jangan terlalu kuat ditarik atau terlalu longgar
6. Cara pembacaan skala yang benar

Status gizi berdasarkan warna pada pita :


Merah :7,5 - 12,5 cm : status gizi buruk
Kuning :12,6 13,5 cm : status gizi kurang
Hijau :13,5 17,5 cm: status gizi baik
Putih :17,5 cm : status gizi overweight
Rumus penentuan status gizi (SG) :
%SG = LLA diukur/LLA standar x 80%
LLA standar = LLA baku (80%) pada tabel 1

Sebutkanlah klasifikasi status gizi berdasarkan LLA untuk umur : :


5
o Status gizi baik :> 85%
o Status gizi kurang :70,1 85%
o Status gizi buruk : 70%
kepada saudara akan disediakan bahan simulasi untuk mengukur LLA dan data
LLA dan umur sejumlah anak.

Salinlah data tersebut pada daftar di bawah ini.


Nilailah status gizi masing-masing anak dan kelompok dengan menggunakan
tabel 1 (terlampir) dan juga berdasarkan pita shakir.
Isilah datanya sebabagi berikut :
Umur
No.Urut Nama LLA (cm) Status Gizi
(bulan)
1 Rajab 10 12 Kurang

PRAKTIKUM ANTROPOMETRIK
6
SISTEM DASAR DIAGNOSTIK DAN TERAPI

NAMA : NUR RAHMA


NO. INDUK : K1A1 12 091
KLP :3
ASISTEN : NURFITRAH W
TANGGAL : 5 JANUARI 2017

PRAKTIKUM 2 : PENILAIAN STATUS GIZI CARA ANTROPOMETRIK


PADA BAYI DAN ANAK

C. PENILAIAN STATUS GIZI CARA ANTROPOMETRIK LINGKARAN


LENGAN ATAS (LLA) UNTUK TINGGI BADAN PADA ANAK

Alat yang digunakan :


TB : Microtoice
LLA : Pita shakir
Quac stick

Rumus penentuan status gizi :


% SG = LLA diukur/LLA standar x 85%
LLA standar = LLA baku (85%) pada tabel 2

Sebutkanlah klasifikasi status gizi berdasarkan LLA untuk TB :


o Status gizi baik :> 85%
o Status gizi kurang :70,1 85%
o Status gizi buruk : 70%

kepada saudara akan diberikan data TB dan LLA sejumlah anak.


Salinlah data tersebut pada daftar di bawah ini.
Nilailah status gizi masing-masing anak dan kelompok dengan menggunakan
tabel 2 (terlampir)

Isilah datanya sebagai berikut :

Jenis Umur TB LLA


No Nama Status Gizi
Kelamin (bulan) (cm) (cm)
1. Rizky L 11 60 13 Kurang

Untuk menyeleksi secara cepat status gizi anak dengan cara LLA untuk TB
dikenal dengan cara Quack Stick.
Golongkanlah kelompok anak tersebut di atas, mana yang termasuk status gizi
baik, kurang, dan buruk.
PRAKTIKUM ANTROPOMETRIK

7
SISTEM DASAR KETERAMPILAN KLINIK

PRAKTIKUM 5 :

PENENTUAN KEBUTUHAN ENERGI DENGAN MENGGUNAKAN


RUMUS HARRIS BENEDICT
Rumus yang digunakan :

Laki-laki : BEE=66 + 13.7BB + (5TB 6.8U)

Perempuan : BEE=655 + 9.6BB + (1.7TB 4.7U)

Untuk mendapatkan hasil yg akurat perlu diperhitungkan aktivitas dan injury


factor:

Aktivitas faktor:
1.2 pt bedrest
1.3 ambulatory pt
1.5-1.75 mormal pt
2.0 extremely active

Injury factor 1.2 minor operasi


1.35 skeletal trauma
1.44 elective operasi
1.6-1.9 major sepsis
1.88 trauma + steroid
2.1-2.5 luka bakar berat

Total daily expenditure [TDE] penderita dpt dihitung dg mengalikan BEE dg


aktifitas faktor [AF] dan injury faktor [IF]

Isilah datanya sebagai berikut :


N Jenis Umur TB BB Energi
Nama Mahasiswa (cm)
o Kelamin (th) (kg) ( kalori )
1 Fahd Asyari Laki-laki 22 171 73 2657,25
2 Desi Andriani Perempuan 22 154 47 1896,9
3 Nur Rahma Perempuan 22 154 51 1954,5
4 Ld. Muh. Zalmin Laki-laki 20 159 65 2432,3
5 Yelsi Beatrice Perempuan 17 155 55 1366,6
6 Widdia Wati Perempuan 18 158 45 1906,5
7 Dewi Fortuna Perempuan 18 164 50 1921
8 Muh. Akbar Laki-laki 17 166 50 2198,1

8
9 Zainul Muhlisin Laki-laki 18 163 63 2473,65
10 Andi Indira Perempuan 19 160 60 2120,55
11 Melan Cindy Perempuan 19 155 55 2035,8
12 Wd. Reski Perempuan 19 162 70 2269,65
13 Zulkarnain Laki-laki 17 168 54 2068,5
14 Luthfi Asyifa Perempuan 16 155 52 2009,25
15 Mahla Ayu perempuan 19 150 41 1296,15
Catatan : Dianggap mahasiswa sebagai pasien,dimana diagnosis pasien ditentukan

TABEL 1

9
LINGKAR LENGAN ATAS (cm) MENURUT UMUR

ANAK UMUR - 5 TAHUN DAN ANAL SEKOLAH UMUR 6 14 TAHUN TIDAK


DIBEDAKAN MENURUT JENIS KELAMIN

UMUR
100 % 85 % 80 % 70 % 60 %
Tahun Bulan
B AK U

0 6 8 14.75 12.54 11.80 10.32 8.85

0 9 12 15.50 13.17 12.40 10.85 9.30

1 - 1,9 16.00 13.60 12.80 11.20 9.60

2 - 16.25 13.81 13.00 11.38 9.75


3 - 16.50 14.03 13.20 11.55 9.90

4 - 16.75 14.24 13.40 11.72 10.05

5 - 17.00 14.45 13.60 11.90 10.20

6 - 17.25 14.66 13.80 12.07 10.35

7 - 17.75 15.09 14.20 12.42 10.65

8 - 18.50 15.72 14.80 12.95 11.10

9 - 19.00 16.15 15.20 13.30 11.40

10 - 19.75 16.79 15.80 13.82 11.85

11 - 20.50 17.43 16.40 14.35 12.30

12 - 21.25 18.06 17.00 14.87 12.75

13 - 22.25 18.91 17.80 15.57 13.35

14 - 14,9 23.25 19.76 18.60 16.27 13.95

CATATAN :
> = 85 % LINGKAR LENGAN ATAS BAKU termasuk : Gizi Normal
70,1 % - 85 % LINGKAR LENGAN ATAS BAKU termasuk : Gizi Kurang
< = 70 % LINGKAR LENGAN ATAS BAKU termasuk : Gizi Buruk

10
TABEL 2

LINGKAR LENGAN ATAS (cm) MENURUT TB (cm)


( UMUR 1 10 TAHUN )
TIDAK DIBEDAKAN MENURUT JENIS KELAMIN

85 % 85 %
TINGGI Garis TINGGI Garis
80 % 75 % 80 % 75 %
(CM) Batas (CM) Batas
KKP KKP
66 - 13.00 12.25 11.50 96 - 13.25
67 - 97 - 14.00
68 - 98 -
69 - 13.25 12.50 11.75 99 - 12.50
70 - 100 - 14.25
71 - 101 -
72 - 102 -
73 - 13.50 12.75 103 - 13.50
74 - 104 -
75 - 12.00 105 - 12.75
76 - 106 - 14.50
77 - 107 -
78 - 13.75 108 - 13.75
79 - 109 -
80 - 110 - 14.75 13.00
81 - 111 -
82 - 13.00 112 - 14.00
83 - 113 -
84 - 114 - 15.00 13.25
85 - 115 - 14.25
86 - 12.25 116 - 15.25 13.50
87 - 117 - 14.50
88 - 118 - 15.50
89 - 119 -
90 - 120 - 15.75 14.75 13.75
91 - 121 -
92 - 14.00 122 - 16.00 15.00 14.00
93 - 123 -
94 - 124 - 16.25 15.25 14.25
95 - 125 -
96 - 13.25 126 - 16.50 15.50 14.50
97 - 127 -
98 - 128 - 16.75 15.75 14.75
99 - 129 -
100 - 14.25 12.50 130 - 17.00 16.00 15.00
101 - 131 -
102 - 132 - 17.25 16.25 15.25
103 - 13.50 133 - 17.50
104 - 134 - 16.50
105 - 12.75 135 - 15.5

11
CATATAN
> = 85 % LINGKAR LENGAN ATAS BAKU termasuk : Gizi Normal
70,1 % - 85 % LINGKAR LENGAN ATAS BAKU termasuk : Gizi Kurang
< = 70 % LINGKAR LENGAN ATAS BAKU termasuk : Gizi Buruk

PRAKTIKUM ANTROPOMETRIK
12
SISTEM DASAR DIAGNOSTIK DAN TERAPI

NAMA : NUR RAHMA


NO. INDUK : K1A1 12 091
KLP :3
ASISTEN : NURFITRAH W
TANGGAL : 5 JANUARI 2017

PRAKTIKUM 2 : MAKANAN LUNAK


Makanan lunak adalah makanan yang memiliki teksturnyang mudah
dikunyah,ditelan dan dicerna dibandingkan makanan biasa.
Makanan lunak merupakan perpindahan dari makanan saring ke makanan biasa.
Perhatikan bentuk / konsistensi makanan tersebut.
Syarat-syarat makanan lunak :
1. Energi, protein dan zat gizi lain cukup
2. Makaanan diberikan dalam bentuk cincang atau lunak, sesuai dengan
keadaan penyakit dan kemampuan makan pasie.
3. Makanan diberikan dalam porsi sedang, yaitu 3 kali makan lengkap dan 2
kali selingan.
4. Makanan mudah cernah, rendah serat dan tidak mengandung bumbu yang
tajam.

Indikasi pemberian makanan lunak :


1. Pasien sesudah operasi tertentu
2. Pasien dengan penyakit infeksi dan kenaikan suhu tubuh tidak terlalu
tinggi
3. Pasien dengan kesulitan menguyah dan menelan
4. Sebagai perpindahan dari makanan sring ke makanan biasa

Makanan yang boleh diberikan :


Sumber HA :

Beras ditim ,dibubur,kentang direbus,makaroni,soun,-mi,misoa,


direbus,roti,biscuit,tepung sagu,tapioca,maizena,hunkwe dibubur atau
dibuat pudding,gula,madu
Sumber protein hewani :

Daging,ikan,ayam,tidak berlemak direbus,dikukus,ditim,telur


direbus,diceplok air,diorak-arik,bakso ikan,sapi atau ayam
direbus,susu,milkshake,yoghurt,keju
Sumber protein nabati :

Tempe dan tahu direbus,dikukus,ditumis,dipanggang,kacang hijau


direbus,susu kedelai.

13
Sayuran :

Sayuran tidak banyak serat dan dimasak seperti daun bayam,daun


kangkung,kacang panjang muda,buncis mudah,labu siam,labu
kuning,tomat,wortel.
Buah-buahan : buah segar dihaluskan atau dipure tanpa kulit seperti pisang
matang,papaya,jeruk manis dan jus buah.

Makana yang tidak boleh diberikan :


Sumber HA : nasi goring,beras ketan,ubi,sigkonng,tales,cantel
Sumber protein hewani :

Daging dan ayam berlemak dan berurat banyak,daging ayam,ikan dan telur
digoreng,ikan banyak duri seperti bandeng,mujair,mas dan selar
Sumber protein nabati :

Tempe,tahu dan kacang-kacangan digoreng,kacang merah


Sayuran :

Sayuran banyak serat seperti daun singkong,daun katuk,daun


melinjo,nangka muda,pare,sayuran yang menimbulkan gas seperti
kol,sawi,lobak,sayuran mentah.
Buah-buahan :

Buah banyak serat dan menimbulkan gas seperti nenas,nagka masak,dan


durian,buah lain dalam keadaan utuh lecuali pisang,buah kering.

14
PRAKTIKUM ANTROPOMETRIK
SISTEM DASAR DIAGNOSTIK DAN TERAPI

NAMA : NUR RAHMA


NO. INDUK : K1A1 12 091
KLP :3
ASISTEN : NURFITRAH W
TANGGAL : 5 JANUARI 2017

PRAKTIKUM 3 : MAKANAN SARING


Makanan saring adalah semipadat yang memiliki tekstur yang lebih halus dari
pada makanan lunak,sehingga lenih mudah ditelan dan dicerna.
Syarat-syarat makanan saring :
1. Hanya diberikan untuk jangka waktu singkat selama 1-3 hari,karena
kurang memenuhi kebutuhan gizi,terutama energy tiamin.
2. Rendah serat,mudah dicerna,tidak membentuk gas dalam saluran
cerna,tidak merangsang salurn cerna,diberikan dalam bentuk disaring atau
diblender.
3. Deberikan dalam porsi kecil dan sering yaitu 6-8 kali sehari.

Indikasi pemberian makanan saring :


1. Pasein sesudah mengalami operasi tertentu
2. Pasien pada infeksi akut termasuk infeksi saluran cerna (missal : typhus
abdominalis atau gastroenteritis)
3. Pasien dengan kesulitan menguyah dan menelan
4. Sebagai perpindahan dari makanan cair kental ke makana lunak.

Makanan yang boleh diberikan :


Sumber HA :

Beras dibubur saring atau dihaluskan (diblender), roti dipanggang atau


dibubur, kraker, biscuit, tepung-tepungan seperti tepung beras, maizena,
sagu, hunkwe, havermout dibubur atau dibuat puding, gula aren, sirop.
Sumber protein hewani :

Daging, ayam dan ikan tanpa tanpa duri digiling, haluskan, telur ayam
rebus masak atau dicampur dalam makanan atau minuman, susu sapi,
yoghurt.
Sumber protein nabati :
15
Tempe dan tahu digiling, kacang hijau disaring atau dihaluskan, susu
kedelai.
Sayuran :

Sayuran rendah serat dan disaring atau dihaluskan seperti bayam,labu


siam,labu kuning,tomat,wortel.
Buah-buahan :

Buah yang tidak banyak serat disaring atau dibuat jus atau dihaluskan
seperti papaya, semangka, melon, pisang.

Makan an yang tidak bole diberikan :


Sumber HA :

Beras ketan, jagung, cantel, ubi, talas, singkong.


Sumber protein hewani :

Daging, ayam dan ikan dan telur digoreng,daging diawet seperti dendeng,
diasap, ikan banyak duri seperti bandeng, mujair, mas dan selar.
Sumber protein nabati :

Kacang-kacangan dan hasil olah seperti temped an tahu digoreng.


Sayuran :

Sayuran banyak sert seperti daun singkong, daun katuk, daun melinjo,
nangka muda, pare, sayuran yang menimbulkan gas seperti kol, sawi,
lobak.
Buah-buahan :

Buah banyak serat dan menimbulkan gas seperti nenas, nangka, durian dan
kedondong.

16

Anda mungkin juga menyukai