Bab I
Bab I
PENDAHULUAN
1.1Latar Belakang
Ilmu keteknikan (Engineering) tidak
hanya terbatas pada identifikasi masalah dan
perumusan berbagai macam perhitungan.
Namun juga meliputi bagaimana penerapan
secara nyata dari ilmu yang sudah terumuskan
secara jelas detail permasalahannya. Jadi
dengan kata lain, seorang engineer sudah
seharusnya tidak hanya mampu membuktikan
secara teori dalam bentuk banyak rumus
mengenai berbagai macam fenomena yang ingin
diteliti. Namun juga harus mampu
mengaplikasikan teori-teori yang telah
ditemukan menjadi ilmu terapan (praktek) yang
nantinya dapat berguna bagi lingkungan
sekitarnya. Pemikiran ini menjadi alasan
mengapa diadakan kerja praktek dalam proses
untuk menjadi engineer yang mampu
menerapkan ilmunya di kehidupan nyata.
Untuk merealisasikan tujuan tersebut,
maka salah satu ilmu terapan yang paling tepat
dalam kaitannya dengan kerja praktek adalah
ilmu Proses Manufaktur. Manufaktur merupakan
ilmu keteknikan yang memegang peranan
penting dibidang industri. Oleh karenanya
diperlukan kajian tersendiri terhadap hal-hal
yang berhubungan dengan bidang manufaktur
pada sebuah industri, misalnya adalah
ketersediaan bahan baku, proses pembuatan
produk, kontrol kualitas produk, dan lain
sebagainya.
Salah satu industri yang banyak
menerapkan ilmu-ilmu manufaktur adalah PT
Ispat Indo. PT Ispat Indo merupakan industri
penghasil baja dengan produk utama adalah
baja kawat (wire rod). Proses pembentukan wire
rod sendiri berasal dari sejumlah scrap yang
dilebur sedemikian rupa di sebuah tungku dapur
EAF (Electric Arc Furnace) hingga menjadi billet
(baja balok). Selanjutnya billet diproses hingga
menjadi wire rod melalui mekanisme Rolling Mill.
Jenis wire rod yang diproduksi oleh Ispat Indo
adalah High Carbon Steel Wire Rod, Low Carbon
Steel Wire Rod, Cold Heading Quality Steel Wire
Rod, Welding Electrode Grades Wire Rod, dan
Straight Bars for Concrete Reinforcement. PT
Ispat Indo merupakan industri baja yang
memiliki komitmen penuh dalam hal zero
accident dan zero breakdown.
1.3Batasan Masalah
Studi kasus yang dapat dijadikan bahan
penelitian atau permasalahan khusus di PT Ispat
Indo sangat banyak dan kompleks. Oleh sebab
itu perlu adanya batasan masalah agar tema
masalah yang dibahas dapat dijelaskan secara
komprehensif dan koheren. Batasan masalah
untuk pengerjaan laporan kerja praktek ini
adalah sebagai berikut :
1. Bidang kerja yang ingin dipelajari selama
kerja praktek di PT Ispat Indo terletak pada
sistem Rolling Mill.
2. Rolling Mill Operation memiliki 2 line produksi
yaitu line A dan line B. Pada laporan ini,
pembahasan lebih banyak pada line A karena
meiliki kapasitas produksi yang besar dan
tergolong baru.