Metode Amdal
Metode Amdal
DAMPAK LINGKUNGAN
Prosedur kerja
Analisis Mengenai Dampak Lingkungan merupakan suatu proses yang terdiri atas
banyak langkah. Semula menurut PP 29 tahun 1986 AMDAL sangat panjang. Dengan
dicabutnya PP ini dan digantinya dengan PP 51 tahun 1993 prosedur itu disederhanakan.
Dalam Gambar 4.1 sdisajikan skema proses AMDAL dan penapisan (screening) yang
mendahuluinya sesuia dengan PP 51 tahun 1993.
Walaupun AMDAL menurut PP 51 tahun 1993 sudah jah lebih sederhana daripada
AMDAL menurut PP 29 tahun 1986, namun pemisahan RKL dan RPL dari AMDAL msi
merupakan kelemahan.
Penyempurnaan langkah yang lebih awal oleh adanya umpanbalik dari langkah yang
dilakukan kemudian disebut iterasi. Akan tetapi kelenturan dan iterasi ini tidak boleh
menghilangkan sistematika dalam AMDAL. Tidak jarang terjadi tercampur-aduknya langkah
yang satu dengan yang lainnya dengan akibat menjadi tidak jelasnya dasar ilmiah suatu atau
beberapa operasi tertentu. Misalnya, matriks Leopold sekaligus digunakan untuk identifikasi
dampak, prakiraan besarnya dampak dan evaluasi pentingnya dampak (Leopold et al.1971).
akan tetapi, tidak dijelaskan metode prakiraan besarnya dan pentingnya dampak. Kelemahan
ini secara umum didapatkan pada banyak metode daftar uji dan matriks yang berskala dan
berbobot: dasar untuk menghitung skala bobot tidak diberikan.
Akibat tidak adanya sistematika yang jelas ialah juga digunakannya metode tertentu
untuk langkah yan tidak sesuai. Misalnya metode tumpang tindih McHarg (McHarg, 1969)
bukanlah cara untuk mengidentifikasi dampak, melainkan metode untuk prakiraan
penyebaran dampak secara geografis itu dipilihlah daerah yang mempunyai dampak negative
engan nilai penting terendah sebagai lokasi proyek, misalnya jalan raya.
DAFTAR PENAPIS
KEPMENLH-11/MENLJ/4/94
PELAKSANAAN
AMDAL PROYEK
IDENTIFIKASI IDENTIFIKASI
HAL PENTING DAMPAK PENTING
PELINGKUPAN
KA YANG DISEMPURNAKAN
PRAKIRAAN DAMPAK
EVALUASI DAMPAK
LAPORAN
KOMISI AMDAL
Penapisan
Pelingkupan
Pelingkupan (scoping) ialah penentuan ruang lingkup studi ANDAL, yaitu bagian
AMDAL yang terdiri atas identifikasi, prakiraan dan evaluasi dampak. Pelingkupan
memegang peranan penting dalam penentuan data yang harus dikumpulkan yang diperlukan
untuk menyusun garis dasar. Apabila pelingkupan telah disajikan dengan baik, penelitia
menjadi terfokus, data yang dikumpulkan hanya terbatas pada yang diperlukan saja, dan
biaya, tenaga dan waktu dapat digunakan dengan efektif dan efisien.
Kerangka Acuan (KA) ialah uraian tugas yang harus dilaksanakan dalam studi
ANDAL. Krangka Acuan dijabarkan dari pelingkupan sehingga KA memuat tugas-tugas
yang relevan dengan dampak penting. Dengan KA yang demikian itu studi ANDAL menjadi
terfokus pada dampak penting.
ANDAL
Di dalam studi ANDAL hanya diprakirakan dan dievaluasi dampak penting yang
teridentifikasi dalam pelingkupan dan tertera dalam KA sehingga penelitian ANDAL terfokus
pada dampak penting saja. Dampak yang tidak penting diabaikan. Dengan penelitian yang
terfokus perhitungan untuk memprakirakan besarnya dan pentingnya dampak juga menjadi
terbatas. Besarnya dampak haruslah diprakirakan degan menggunakan metode yang sesuai
dalam bidang yang bersangkutan. Metode it mungkin telah ada, tetapi mungkin juga harus
dikembangkan atau dimodifikasi dari metode yang ada.
Besar dan penting dampak mempunyai konsep yang berbeda. Nilai besar dampak
menunjukan besarnya perubahan yang terjadi karena kegiatan yang dipelajari.
Antara besar dan penting dampak dapat terdapat hubungan. Misalnya, makin besar
dampak makin penting pula dampak tersebut.
Seperti halnya metode prakiraan dampak, metode untuk pengelolaan dan pemantauan
dampak juga harus kita pinjam dari bidang yang bersangkutan atau harus kita kembangkan
sesuai dengan kaidah bidang yang bersangkutan.
Pelaporan
Pada akhirnya setelah semua pekerjaan itu selesai ditulislah hasil penelitian dalam
laporan. Pada umumnya laporan terdiri atas tiga bagian, yaitu ringkasan eksekutif (executive
summary). Laporan utama (main report) dan lampiran (appendix).
Laporan utama diperuntukan bagi para pelaksana proyek dan teknisi yang
memerlukan keterangan terinci. Laporan harus dipertanggungjawabkan secara ilmiah, baik isi
maupun format, dengan bahasa yang harus dapat dimengerti dengan mudah oleh pakar dalam
bidang yang berbeda-beda. Hal ini mengingat AMDAL bersifat lintas sektoral dan harus
dipelajari oleh pakar dalam berbagai bidang.
Ringkasan
Pelingkupan bertujuan untuk membatasi ruang lingkup studi ANDAL pada dampak
penting saja.