PENDAHULUAN
Di dunia pengobatan, dikenal dua jenis pengobatan, yaitu pengobatan barat dan
pengobatan timur. Pengobatan barat, didasarkan pada pengembangan dan praktek pengobatan
yang terjadi dan berlaku di dunia barat (Eropa dan Amerika). Pengobatan ini lebih menitik
beratkan pada penggunaan bahan kimia. Di sisi lain, pengobatan timur berkembang di Asia,
khususnya Cina. Pengobatan cara timur ini lebih menitik beratkan pada penggunaan dan
pemanfaatan unsur-unsur alami, seperti pemijitan (acupreasure), penusukan (akupunktur/
acupuncture), pemanasan (moksibasi) serta terapi dengan ramuan dari dedaunan (herbal
treatment).
Para ahli pengobatan timur, biasanya mengklaim bahwa pengobatan yang mereka
lakukan adalah bersifat alami dan bebas dari efek samping. Akupunktur, dilakukan dengan
cara menusukkan jarum di bagian tubuh tertentu, dan dengan penusukan ini diharapkan akan
terjadi dampak tertentu. Dampak ini hanya akan terjadi bila penusukan dilakukan pada titik
yang tepat, dan tidak adanya dampak sama sekali bila penusukan dilakukan tidak pada titik
yang tepat.
Kitab asli Kedokteran Cina yang terkenal adalah Nei Ching, Kitab Kesehatan Klasik
Kaisar Kuning, diperkirakan terbit setidaknya 2500 tahun yang lalu. Sejak saat itu, ribuan
buku mengenai pengobatan Cina pun banyak ditulis dan filosofi dasarnya tersebar sejak lama
dalam berbagai kebudayaan Asia. Hampir semua bentuk pengobatan Oriental yang digunakan
di Barat saat ini, termasuk Akupunktur, Shiatsu, pijat Akupresur dan makrobiotika adalah
bagian atau berakar pada pengobatan Cina. Legenda mengatakan bahwa Akupunktur
dikembangkan saat dokter perintis di Cina meneliti efek tak terduga dari luka tusukan di
tubuh seorang prajurit Cina. Kitab tertua Akupunktur yang diketahui adalah Sistematika
Klasik Akupunktur yang diperkirakan terbit pada tahun 282. Meskipun Akupunktur
merupakan salah satu teknik yang paling banyak diketahui, pengobatan Cina juga
menggunakan obat-obat ramuan herbal, terapi makanan, perubahan gaya hidup dan cara-cara
lainnya dalam mengobati pasiennya.
Pada awal masa 1900-an, hanya beberapa dokter Barat yang mengunjungi Cina dan
tercengang kagum ketika bersentuhan dengan Akupunktur, namun bagi kalangan diluar
komunitas Asia-Amerika, akupunktur masih belum terlalu dikenal sampai pada tahun 1970
saat Richard Nixon menjadi presiden Amerika Serikat pertama dan mengunjungi Cina. Pada
perjalanan Nixon, para jurnalis terkagum-kagum melihat sebuah operasi besar dilakukan pada
pasien tanpa menggunakan anestesi. Malahan, pasien yang benar-benar terjaga dioperasi
hanya dengan menggunakan penusukan jarum akupunktur untuk mengendalikan rasa sakit.
Pada saat itu, seorang kolumnis terkenal dari New York Times, James Reston harus menjalani
operasi dan memilih menggunakan akupunktur dibandingkan dengan pengobatan nyeri, dan
kemudian dia menulis beberapa cerita yang meyakinkan mengenai efektivitas terapi
akupunktur yang ia jalani.
Sekarang, akupunktur dipraktekan di lebih dari 50 negara oleh lebih dari 9000 praktisi
akupunktur, dengan setidaknya 4.000 tenaga dokter terlibat di dalamnya. Akupunktur telah
menunjukkan keberhasilan yang tercatat dalam menangani banyak kondisi, dan lebih dari 15
juta rakyat Amerika telah menggunakannya sebagai solusi kesehatan mereka.
Kata akupunktur berasal dari bahasa Yunani, yaitu acus yang berarti jarum dan
punctura yang berarti menusuk. Di dalam bahasa Inggris menjadi to puncture, sedangkan kata
asal dalam bahasa Cina adalah cenciu. Kata tersebut kemudian diadaptasikan ke dalam
bahasa Indonesia menjadi akupunktur atau tusuk jarum.
Akupunktur adalah salah satu dari cabang utama kedokteran Tradisional Cina. Dalam
praktiknya, sebuah terapi akupunktur melibatkan penggunaan jarum yang ditusukkan ke
beberapa titik spesifik pada tubuh. Proses ini dipercaya dapat menyesuaikan dan mengubah
aliran energi menuju pola yang lebih sehat, dan ini digunakan untuk mengatasi berbagai
macam penyakit dan keluhan kondisi kesehatan.
Pemikiran dasarnya adalah sistem keseimbangan di dalam tubuh yang dikenal sebagai
homeostasis, yang menunjukkan keberadaan alam semesta, bumi dan manusia dapat bertahan
hidup karena adanya hukum alam yang selalu mengarah pada keseimbangan. Apabila
manusia mengikuti aturan-aturan di dalam keseimbangan hukum alam berarti kita akan
menjalankan hidup sehat, sedangkan apabila manusia tidak mengikuti atau menentang
keseimbangan hukum alam, berarti akan sakit. Semua fenomena alam ini selalu berpasangan
yang sifatnya berlawanan dinamis, tetapi membentuk satu kesatuan, seperti siang dan malam,
panas dan dingin, padat dan cair, terang dan gelap, kanan, dan kiri, suami dan istri, laki-laki
dan perempuan, dan seterusnya. Apabila unsur-unsur yang berlawanan itu menyatu dan
membangun sebuah keharmonisan maka keseimbangan yang secara umum sehat akan
tercapai.
Akupunktur dapat dikatakan sudah memiliki peran, fungsi, dan menjadi salah satu
komponen yang diterima di dalam sistem kesehatan masyarakat apabila memenuhi syarat-
syarat berikut:
3. 1.Teori Yin-Yang
Teori Yin-Yang merupakan suatu konsepsi pandangan hidup Taoisme yang bersifat
universal. Teori ini menyatakan bahwa segala fenomena di alam semesta mempunyai 2 aspek
yang berlawanan dan berpasangan, yaitu Yin dan Yang. Yang berarti terang dan Yin berarti
gelap.
Teori Yin-Yang digunakan untuk menganalisis fenomena yang dapat diamati di alam
semesta. Semua aspek ini mempunyai 2 aspek yang berpasangan dan berlawanan, yaitu Yin
dan Yang. Yin dan Yang saling tergantung, saling membatasi, saling mengonsumsi, dan selalu
berada dalam keadaan perubahan dinamis untuk menjamin keseimbangannya. Kedokteran
tradisional Cina menerapkan prinsip Yin-Yang ini untuk menerangkan fungsi fisiologis dan
perubahan patologis, juga sebagai tuntunan dalam diagnosis dan terapi.
YING- YANG
YIN- YANG
Akupunktur telah digunakan dalam pengobatan Timur selama ribuan tahun untuk
membuat rileks dan menyembuhkan penyakit. Para ahli mengatakan, kini secara ilmiah telah
terungkap bagaimana akupunktur bekerja.
Para peneliti dari Georgetown University Medical Center menemukan bahwa tikus-
tikus di laboratorium yang mendapatkan stimulasi akupunktur elektronik mengalami
penurunan hormon stres. "Banyak praktisi akupunktur yang mendapatkan pasiennya
mengalami penurunan kadar stres, tetapi secara biologi belum dibuktikan mengapa hal itu
terjadi," kata Ladan Eshkevari, ketua peneliti.
Tikus dipilih karena hewan ini sudah dipakai secara luas dalam penelitian mengenai
respons stres. Mereka menunjukkan respons stres ketika terpapar suhu udara dingin selama
satu jam setiap hari dalam periode penelitian 10 hari.
Kemudian tikus itu dibagi ke dalam beberapa kelompok, yakni kelompok tikus yang
stres, kelompok yang stres dan mendapat terapi akupunktur, kelompok yang stres dan
mendapat terapi yang menyerupai akupunktur, serta kelompok yang mendapat terapi
akupunktur meski tidak stres.
Titik yang ditusuk jarum adalah titik Zusanli di bagian kaki yang sudah dilaporkan
memang mengobati stres dan gejala-gejala terkait stres. Pada manusia, titik tersebut terletak
di bawah kaki dan titik tersebut juga ada pada tikus.
Hormon stres yang diteliti lebih fokus pada hipotalamus pituitari adrenal (HPA) yang
meliputi hormon yang dihasilkan oleh tiga kelenjar penting. Hormon dari kelenjar ini
memengaruhi stres, sistem imun, pencernaan, mood, emosi, seksualitas, dan pengeluaran
energi. Para peneliti juga melihat adanya peptide yang disebut NPY yang dilepaskan oleh
sistem saraf pada manusia dan tikus. NPY juga terlibat dalam respons bertarung atau
melarikan diri (flight or fight).
Penjelasan klasik dari kedokteran Cina adalah bahwa di dalam tubuh kita terdapat
saluran-saluran energi yang memiliki pola tertentu di seluruh bagian dan permukaan tubuh
kita. Saluran energi yang dikenal dengan meridian ini dapat dibayangkan seperti sungai yang
mengalir ke seluruh tubuh kita seperti sistem irigasi yang menghidupkan jaringan-jaringan di
tubuh kita. Sebuah hambatan pada pergerakan sungai energi ini bersifat layaknya sebuah
bendungan yang menghambat laju alir ke sisi setelahnya.
Keseimbangan energi dan biokimia yang meningkat oleh terapi akupunktur pada
akhirnya akan merangsang kemampuan penyembuhan alami tubuh, dan untuk meningkatkan
kondisi kesehatan fisik dan emosi.
Jika diperlukan dapat dilanjutkan dengan seri berikutnya. Pengobatan seri berikutnya
dilakukan setelah interval beberapa hari.
Beberapa studi baik hewan percobaan maupun pada manusia telah menunjukan bahwa
penusukan akupunktur bisa memberikan multipel respons biologi. Reaksi ini bisa bersifat
lokal (disekitar penusukan), regional dan sistemik. Reaksi ini terjadi akibat reaksi titik
akupunktur seperti yang disebut diatas baik respons melalui jaringan saraf sensorik sampai
melibatkan saraf sentral. Seperti diketahui bahwa jaringan saraf berkomunikasi satu dengan
yang lain melalui neurotransmiter di sinapsis. Stimulasi terhadap jaringan saraf di perifer
akan berlanjut ke sentral melalui medula spinalis batang otak menuju hipotalamus, dan
hipofisis. Stimulasi dari perifer akan disampaikan ke otak hipotalamus berefek terhadap
sekresi neurotransmiter seperti -endorfin, norepinefrin dan enkefalin, 5-HT yang berperan
sebagai inhibisi sensasi nyeri. Sekresi neurotransmiter ini juga berperan dalam sistem imun
sebagai imunomodulator serta perbaikan fungsi organ lainnya seperti pada penyakit
psikiatrik. Tindakan akupunktur juga melibatkan sebagian dari susunan saraf pusat termasuk
sensasi dan fungsi otonom yang berhubungan dengan tekanan serta sirkulasi darah dan
regulasi suhu tubuh.
Mekanisme Akupunktur
b. Sistem respirasi
Bronchitis akut
Asma bronchiale (paling efektif pada anak-anak dan penderita tanpa komplikasi)
e. Gangguan gastrointestinal
5. Mengurangi stres
Aplikasi Klinik