com/pengertian-bahasa-
indonesia-menurut-para-ahli-beserta-
penyempurnaannya/
Dilihat dari liguistiknya, bahasa Indonesia merupakan salah satu dari berbagai ragam bahasa Melayu.
Dasar yang dipakai ialah bahasa Melayu Riau (kepulauan Riau sekarang) sejak abad ke-19. Dalam
perkembagannya banyak sekali perubahan akibat penggunaan Bahasa Indonesia jika nama bahasa
Melayu tetap dipakai.
Proses ini menyebabkan berbedanya Bahasa Indonesia saat ini dari berbagai bahasa Melayu yang
dipakai di Riau ataupun Semenanjung Malaya. Sampai sekarang, Bahasa Indonesia adalah bahasa yang
hidup, yang terus menghasilkan kata-kata baru, baik dari pencipaan ataupun penyerapan dari bahasa
daerah dan bahasa asing.
Penyempurnaan ejaan
Ejaan ini adalah ejaan bahasa Melayu dengan memakai huruf latin. Charles Van Ophuijsen yang dibantu
oleh Moehammad Taib Soetan Ibrahim dan Nawawi Soetan Mamoer menyusun ejaan baru ini pada
tahun 1896. Pedoman tata bahasa yang kemudia dikenal dengan nama ejaan van ophuijsen itu resmi
diakui pemerintah kolonial pada tahun 1901. Dengan ciri-ciri sebagai berikut:
1. Huruf untuk membedakan antara huruf i sebagai akhiran dan karenanya harus disuarakan
tersendiri dengan diftong seperti mula dengan ramai. Juga digunakan untuk menulis huruf y
seperti dalam Soerabaa.
4. Tanda diakritik, seperti koma ain dan tanda trema, untuk menuliskan kata-kata mamoer, akal, ta,
pa, dsb.
Ejaan Republik
Ejaan ini diresmikan pada tanggal 19 Maret 1947 menggantikan ejaan sebelumnya. Ejaan ini juga dikenal
dengan nama ejaan Soewandi. Ciri-ciri ejaan ini yaitu:
2. Bunyi hamzah dan bunyi sentak ditulis dengan k pada kata-kata tak, pak, rakjat, dsb.
3. Kata ulang boleh ditulis dengan angka 2 seperti pada kanak2, ber-jalan2, ke-barat2-an.
4. Awalan di- dan kata depan di kedua-duanya ditulis serangkai dengan kata yang
mendampinginya.
Konsep ejaan ini juga dikenak pada akhir tahun 1959. Sebab perkembangan politik selama tahun-tahun
selanjutnya, diurungkanlah peresmian ejaan ini.
Perubahan Bahasa Indonesia
Ejaan ini diresmikan pemakaiannya pada tanggal 16 Agustus 1972 oleh Presiden Republik Indonesia.
Peresmian itu berdasarkan Putusan Presiden No. 57, Tahun 1972. Dengan EYD, ejaan dua bahasa
serumpun, yakni Bahasa Indonesia dan Bahasa Malaysia, semakin dibakukan.
https://erdaolivya.wordpress.com/2014/10/08/pengertian-bahasa-indonesia-dan-
menurut-7-ahli/
Bahasa adalah sebagai alat komunikasi antar manusia. karena dengan bahasa orang
bisa berinteraksi dengan sesamanya dan bahasa merupakan sumber daya bagi
kehidupan bermasyarakat.Adapun bahasa dapat digunakan apabila saling memahami
atau saling mengerti erat hubungannya dengan penggunaan sumber daya bahasa yang
kita miliki. Kita dapat memahami maksud dan tujuan orang lain berbahasa atau
berbicara apabila kita mendengarkan dengan baik apa yang dikatakan. Bahasa
Indonesia ialah bahasa rasmi Republik Indonesia sebagaimana disebutkan dkarena
dalam Undang-Undang Dasar RI 1945, Pasal 36. Ia juga merupakan bahasa persatuan
bangsa Indonesia sebagaimana disebut dalam Sumpah Pemuda 28 Oktober 1928.
Sungguhpun begitu, hanya sebahagian kecil daripada penduduk Indonesia yang benar-
benar menggunakannya sebagai bahasa ibunda kerana dalam perbualan sehari-hari
yang tidak rasmi masyarakat Indonesia lebih suka menggunakan bahasa daerahnya
masing-masing sebagai bahasa ibu seperti bahasa Melayu pasar, bahasa Jawa, bahasa
Sunda, dan lain sebagainya. Untuk sebahagian besar masyarakat Indonesia lainnya,
bahasa Indonesia adalah bahasa kedua dan untuk taraf rasmi bahasa Indonesia adalah
bahasa pertama. Bahasa Indonesia merupakan sebuah dialek bahasa Melayu yang
menjadi bahasa rasmi Republik Indonesia.
2. Menurut Owen dalam Stiawan (2006:1), menjelaskan definisi bahasa yaitu language
can be defined as a socially shared combinations of those symbols and rule governed
combinations of those symbols (bahasa dapat didefenisikan sebagai kode yang diterima
secara sosial atau sistem konvensional untuk menyampaikan konsep melalui kegunaan
simbol-simbol yang dikehendaki dan kombinasi simbol-simbol yang diatur oleh
ketentuan).
3.Pendapat dengan Owen apa yang diungkapkan oleh Tarigan (1989:4), beliau
memberikan dua definisi bahasa. Pertama, bahasa adalah suatu sistem yang sistematis,
barang kali juga untuk sistem generatif. Kedua, bahasa adalah seperangkat lambang-
lambang mana suka atau simbol-simbol arbitrer.
4.Menurut Santoso (1990:1), bahasa adalah rangkaian bunyi yang dihasilkan oleh alat
ucap manusia secara sadar.
Definisi lain, Bahasa adalah suatu bentuk dan bukan suatu keadaan (lenguage may be
form and not matter) atau sesuatu sistem lambang bunyi yang arbitrer, atau juga suatu
sistem dari sekian banyak sistem-sistem, suatu sistem dari suatu tatanan atau suatu
tatanan dalam sistem-sistem.
6.Menurut Wibowo (2001:3), bahasa adalah sistem simbol bunyi yang bermakna dan
berartikulasi (dihasilkan oleh alat ucap) yang bersifat arbitrer dan konvensional, yang
dipakai sebagai alat berkomunikasi oleh sekelompok manusia untuk melahirkan
perasaan dan pikiran.
7.Hampir senada dengan pendapat Wibowo, Walija (1996:4), mengungkapkan definisi
bahasa ialah komunikasi yang paling lengkap dan efektif untuk menyampaikan ide,
pesan, maksud, perasaan dan pendapat kepada orang lain.