Penjadwalan Proyek Dengan Menggabungkan Metode PERT Dan CPM - UG PDF
Penjadwalan Proyek Dengan Menggabungkan Metode PERT Dan CPM - UG PDF
Retno Maharesi
Abstrak
Salah satu aspek penting dalam managementproyek yang biasanya melibatkan banyak
kegiatan adalah perencanaan. Dalam tahapanperencanaan diperlukan analysis mengenaiestimasi
durasi suatu proyek. Realita di lapangan ntenunjukkanbahwa walctupenyelesaian sebuahproyek
bervariasi, akibatnya perkiraan waktu penyelesaiab suatu proyek tidak dapat dipastikan akan
dapat ditepati. Tingkat ketepatanestimasiwaktupenyelesaiansuatu proyek ditentukan oleh tingkat
ketepatanperkiraan durasi setiap kegiatan di dalam proyek. Alasan inilah yang memotivasi tuttttk
dianjurkannya digunakannya metode PERT, yang mempertimbangkan aspek probabilitas dari
waktu penyelesaian sebuah proyek untuk kegiatan-kegiatan yang akan dijadwalkan. Dengan
metode CPM, hasil analysis dari metode Pert akan digunakan untuk penyusunanjadwal sennta
kegiatan, seperti perkiraan biaya minimum untuk proyek yang waktu penyelesaiannya diinginkan
untuk dipercepat, resource leveling dan penyusunanjadwal tercepat/terlambat untuk menntlai
kegiatan tertentu.
Dalam makalah ini akan diberikan secara berurutan prosedur dari metode PERT trntuk
mendapatkanjalur mal<simumdari waktu kegiatanproyek, sekaligus menandai kegiatan-kegiatan
)'ang memerlukan perhatian lebih besar dikarenakan peluang untuk ditepati jadwalnya kecil.
Selanjutnya metode CPM denganperkiraan waktu penyelesaianyang diperoleh dari metodePERT
akan digunakan untuk menentukan:
I. Perkiraan biaya minimum untuk proyek yang waktu penyelesaiannya dimungkinkan tmtuk
dipercepat.
2. Resource leveling (meminimumkanjumlah tenaga kerja maksimum dari setiap kegiatan selama
waktu pelal<sanaanproyek ).
3. Time chart (iadwal) kegiatanproyek.
Khusus pada permasalahan mengenai bagaimana menentukan biaya minimum untuk
waktu penyelesaian proyek yang mengalani percepatan, akan diusulkan sebuah algorithma yang
lebih efektif dibandingkan denganyang ada pada A. T. Hamdy (1990) dan diberikanflowchart dari
prosedur penerapan metodePERT dan CPM yang terintegrasi.
Kata kunci : pert, cpm, proyek, network, kegiatan,jalur kritis,durasi kegiatan, wahu percepatan,
jadwal kegiatan-
1. Pendahuluan
Secara umum yang dimaksud dengan proyek dalam analysis jaringan kerja adalah:
Serangkaian kegiatan-kegiatanyang bertujuan untuk menghasilkan produk yang unik dan hanya
dilakukan dalam periode waktu tertentu (temporer). Tahapan dalam Analysis proyek meliputi:
perencanaan, penjadwalan dan pengontrolan jalannya eksekusi dari semua kegiatan. Tahap
Perencanaansuatu proyek memerlukan, pendefinisian yang dapat membedakairjenis dari setiap
kegiatan yang terlibat di dalamnya. Selain itu juga ketepatan prakiraan waktu yang diperlukan
untuk memproses setiap kegiatan dan penegasanhubungan antar kegiatan di suatu proyek.
Hubungan antar kegiatan dalam suatu proyek dapat berupa hubungan mendahului, hubungan
sejajar atau hubungan didahului. Begitu ketiga hal tersebut terpenuhi, maka suatu model network
yang sesuaidapat digunakan untuk menganalysisjadwal pelaksanaandari seluruh kegiatan proyek.
Model network memungkinkan untuk digunakan disini mengingat definisi dari proyek itu sendiri.
Yaitu sebuah proyek sesungguhnyaadalah suatu kegiatan yang terdiri atas serangkaiankegiatan
berlainan yang lebih kecil skalanyayang berawal di satu titik awal dan berakhir di satu titik akhir.
Sehingga dalam membuat diagram panah (network) suatu proyek dapat berpedoman kepada:
A-52 Proceedings,Komputer dan SistemIntelijen(KOMMIT 2002)
Auditorium Universitas Gunadarma,Jakarta,2l *22
Semua kegiatan yang tidak punya pendahulu akan berawal dari sebuah titik awal dan semua
kegiatan yang tidak punya kelanjutan akan berakhir pada sebuah titik akhir. Selanjutnya untuk
menandai kapan suatu kegiatan dimulai dan kapan diakhiri dapat dilakukan dengan menggambar
anak panah yang berawal di suatu titik dan berakhir di titik lain, sehingga sebuah kegiatan
teridentifikasi dengan (i, j). Titik-titik.ini, berujud lingkaran dengan label angka di tengahnya,
disebutevent.
Metode analysisjaringan kerjayang banyak digunakan oleh para praktisi seperti PERT dan
CPM keduanya dapat mengklasifikasikln kegiatan sebagaikritis Aan tidak kritis. Komputasi yang
digunakan dalam proses penentuan kriteria apakah suatu aktivitas termasuk kritis atau tidak kritis
didasarkan pada algorithma jalur terpanjang seperti pada kasus pernrogmman dinamis, sehingga
dapat dikatakan sederhana Jika suatu aktivitas terletak pada jalur dengan rute maksimal
(terpanjang)maka aktivitas ini disebut lritis dan non kritis jika tidak terletak padajalur dengan rute
maksimal. Pencarian rute terpanjang-dimaksudkan untuk mendapatkanwaktu tercepat memulai
kegiatan di setiap titik dalam network. Interpretasi lain dari jalur kritis diperoleh dengan
menambahkan satu perhitungan yang dilalcrkan secara mundur, yang dikenal sebagai waktu
penyelesaian terlambat dari setiap kegiatan yang berakhir di titik dalam network. Sehingga
diperoleh pengertian: Suatu Aktivitas adalah kritis jika pelaksanaandari aktivitas itu tidak dapat
ditunda, sebab jika waktu pelaksanaannya ditunda akan berakibat memperbesar total waktu
penyelesaiandari proyek. Sedangkan aktivitas yang tidak kritis adalah kebalikan dari aktivitas
kritis, dalam hal pelaksanaannya dapat ditunda untuk suatu limit tertentu tanpa berpengaruh
terhadapwaktu penyelesaiaanproyek secarakeseluruhan.
Dalam situasi yang riel sering kali apa yang telah direncanakan tidak berjalan sesuai
dengan rencana. Bagaimana jika situasi seperti ini terjadi pada suatu organisasi kerja yang
mempunyai banyak komponen aktivitas yang terlibat, penundaanwaktu penyelesaiandi salah satu
aktivitas akan dapat berakibat kepada penundaan waktu penyelesaian pada aktivitas-aktivitas
berikutnya yang mengikutinya. Semakin banyak kegiatan yang penyelesaiannyatidak sesuai
denganjadwal maka total waktu yang diperlukan untuk menyelesaikanproyek akan semakin besar.
Ketidakpastian penentuan durasi suatu proyek dicerminkan dengan 3 nilai estimasi, waktu
optimistis, waktu yang paling mungkin dan waktu pesimistis dari durasi setiap. Penyusunanjadwal
denganmelibatkan tiga nilai estimasi dari durasi setiap kegiatan ini dikenal sebagaimetode PERT
(Project Evaluation and Review Technique). Metode PERT mempunyai persamaandenganmetode
CPM (Critical Path Method) dalam hal penentuankegiatan yang ada pada jalur kritis. Perbedaan
antara keduanya terletak pada penambahan suatu kuantitas yang mengukur perkiraan nilai
penyimpanganterhadap nilai harapan durasi dari setiap kegiatan. Sehingga dalam metode PERT
orang dapat mengetahui tingkat ketepatan suatu jadwal di suatu event yang terdefinisikan dalam
suatu network. Hal ini dilakukan dengan menghitung probabilitas terpenuhinya jadwal yang
ditetapkandi event tersebut.
Berikut ini akan diberikan prosedur metode PERT dengan langkah-langkah untuk
mendapatkansolusi analysis network :
1. Buat network (diagram panah) dari proyek.
2. Perkirakan durasi dari setiap kegiatan dengan memperkirakan waktu tercepat,a (optimistis),
waktu terlama,b (pesimistis) dan waktu yang paling mungkin terjadi, m. Sehinggadengan tiga
perkiraan itu distribusi dari durasi suatu kegiatan dapat diasumsikan mengikuti distribusi
normal yang simeffis atau tidak simetris.
3. Hitung nilai rata-rata(ekspektasi)durasi dari setiapkegiatan denganformula:
(a + 4m+ b) (2.r)
Di=
Penjadwalan Proyek Dengan MenggabungkanMetode PERT Dan CPM A-53
Selain nilai ESi, EarliestStart di setiaptitik, nilai LCj, latest completiondi setiaptitik,
sebagaimanayangterdapat padametodePERTdiperlukanjuga :
1.Nilai LS ij, lateststartkegiatanij ,yangdihitungdenganformula:
LS ij: LCj -Dij (3 . l)
2. Nilai ECij, Earliestcompletiontime kegiatanij ,yangdihitung dengan formula:
E Cij:E S i+Dij (3 . 2 )
3. Nilai TFij, Total float dari kegiatanij ,yangdihitungdenganformula:
TFij : LCj - ESi - Dij atauTFij : LCj - ECij atauTFij : LSij - ESi. (3.3)
4. Nilai FFij, Freefloat dari kegiatanij , yangdihitungdenganformula:
FFij : ESj- ESi - Dij atauFFij: ESj- ECij. (3 . 4 )
A-54 Proceedings,Komputer dan Sistem Intelijen (KOMMIT 2002)
_ . " Au9itorium Univenitas Gunadarma,Jakarta, 2l - 22 Agustus 2002
Dalam metode CPM, apabila diagram anak panah dari network sebuah proyek telah
diperoleh, langkah berikutnya adalah menentukan jalur kritis untuk mendapatkan semua kegiatan
kritis. Prosedur untuk mendapatkan jalur kritis ini sama seperti yang terdapat dalam langkah 8
rnetode PERT. Cara lain untuk rnengetahuiapakah suatu kegiatan kritis atau tidak adalah dengan
rnelihat nilai TFij.
Jika kegiatan (i, j) kritis maka TFij = 0 danjika TFij :0 maka kegiatan (i, j) kritis.
Bukti: Dari persamaan(3.3) TFij = LCj- ECij, yang dapat dituliskan sebagai LCj - ECij + ESj -
ESj atau dengan persamaan(3.a) diperoleh TFij = ( LCj - ESj) - FFrj. Dingan persamaan(Z.S;,
jika kegiatan (i, j) kritis maka LCj = ESj, sehinggaTFij = - FFU. Karena FFrj > 0 maka TFil = g.
Sebaliknyajika TFij = 0 maka LCi = ECij, sehingga LCj - ESj : ECrj - ESj, ruas kiri menjadi SLj
dan ruas kanan = ESi + Dij - (ESi + Drj) sehinggaSLj : g dengan menambahkanESi pada kedua
ruas di persamaan LCj = ECij maka dengan cara sama diperoleh SLi = 0 sehingga terbukti
kegiatan(i, j) kritis.
Dari pembuktian terlihat pula jika {i, j) kritis rnaka FFij : 0, tetapi hal sebaliknya tidak
berlaku. Solusi analysisjaringan kerja proyek denganmetode CPM didasarkanpada kuantitas ESi,
LCj, ECij, Lsij, TFij dan FFij denganmenggunakanformula (2.3), {ZA) dan (3. l) - (3.4).
Apabila jalur kritis dari suatunetwork proyek telah diperoleh,jika waktu toral penyelesaian
yang ditunjukkan oleh nilai ES di event terakhir dipercepat, berapa biaya optimum akibat
percepatantersebut?Waktu penyelesaianuntuk suatukegiatan yang dipercepat akan meningkatkan
biaya yang langsungberkaitan dengandurasi waktu pelaksanaannya.
Cc
Pada gambar di atas hubungan antara biaya langsung dengan waktu kompresi (crash)
mengikuti grafik linear. Seandainyajika hubungan antara kedua variabel itu tidak linear, maka
fungsi polinomial derajat satu dapat digunakanuntuk mengaproksimasifungsi non linear dari biaya
terhadap waktu kompresi. Waktu penyelesaiansuatu kegiatan yang dipercepat mempunyai batas
atau limit pengurangan waktu yang besarnya samadengan
Limit waktu crash: Durasi normal - Durasi crash. ( 3 .s)
Artinya berapapunpenambahanbiaya untuk mempercepatwaktu penyelesaiansuatu kegiatan
melebihi limit waktu crash-nya,tidak akan lagi dapatmempercepatwaktu penyelesaianya
atau
hanyamerupakanpemborosansaja.Sehinggagrafik diatasdigambarkanterputusuntuk waktu yang
< Dc. PeningkatanBiaya langsungper satuanwakturiitritungdenganslope(kemiringan)
C c-C n
J lope:
' (3..6)
Dn-Dc
dengan Cn = biaya kegiatan (ij) dengandurasi normal. Dn, Dc secaraberurutan durasi normal dan
durasi crash. Total biaya untuk durasi normal dapatdihitung denganformula:
PenjadwalanProyek Dengan Menggabungkan Metode PERT Dan CPM A-55
TCh: I Cn (3.7)
(dengan: TCe : Total costuntuk iterasi0 (untukwaktunormal). Sedangkantotal biaya langsung
untukwaktuyangdipercepatdihitungdenganformula:
I (slopekegiatanyangdipercepat(+)/ diperlambat(-) waktunya),
TCr: TCi-r+ (percepatan) (3. 8)
denganTCt, TCi-r adalah total biaya untuk waktu yang dipercepatdan 0 < percepatan< Dn - Dc.
3.2.2. Langkah-langkah Untuk menghitung Total Waktu Crash Beserta Biayanya Menurut
Algorithma II.
Berikut ini adalah hasil observasi terhadap perubahan nilai free float pada network yang
salahsatu kegiatan kritisnya dipercepat:
slope terendah : I satuan waktu maka secara
1. Jika limit waktu crash kegiatan kritis dengan
otomatis nilai limit free float .;ugu r"-i dengan satu. Sehingga kegiatan kritis tersebur
dipercepatsebesar1 satuanwaktu'
> I satuan waktu maka menurut Taha
2. Jika waktu crash kegiatan kritis dengan slope terendah
pada kegiatan..kritis' Yang
(1990) terdapat 2 iara untuk menentukanbesarnya percepatan
seluruh nilai free float
pertama adalah dengan menghitung ilmit free float yang melibatkan
Jika
pada network.. ;;*:;tu proi". peighitungan ini memerlukan alokasi waktu tersendiri'
berarti suatu keberuntungan karena
ternyata nilai limitnya = limit waktu crash maka hal ini
pada kegiatan ya1-g bersangkutan hanya memerlukan I
penentuan biaya untuk percepatan
sama dengan limit waktu crashnya-
iterasi saja, karena waktu percepatanyu auput oiamuil
untuk terpenuhi' Karena mungkin
Tentunya kejadian seperti ini tidak Uotet, teJtatu diharapkan
= pada kasus terburuk' akan
yang lebih sering terjadi adalah nilai'limit free float 1. Sehingga
dalamnya meliputi pula penghitungan
diperlukan iteral seianyak limit waktu crash, yang di tertentu
prcepatanpada kegiatankritis
nilai limit free floatnya, hanya untuk penentuan-biaya = tidak perlu
ii*it lt"" float 1, sehingga
Cara lain yang dianjurkan adalah O"njun tn"nelnequp untuk
free float, yang diperlukan
lagi menghifung limit free float. Nu*u" maiitailain selain
percepatan durasi di kegiatan tertentu tetap
mengetahui adanya jalur kritis baru akibat
pada kegiatan kritis maksimum
diperlukan. Akil; pln"rup"r, cara ini, besarnyapercepatan
untuk penentuanbiaya percepatatr
sama dengan r ..trl"gga dapat dipastikan banyaknyaiterasi
kegiatan kritis yang bersangkutan'
pada kegiatan kritis tJientu samadenganlimiiwaktu crash
= = m) dipercepatdurasinya' maka perubahannilai frec
3' Selanjutnya, andaikan kegiatan (i fj
formula: FFij : ESj - ESi
float hanya terjadi pada kegiatan dengin "u"nt.| tut"na berdasarkan
- Dij maka FFrj dikegiataln kritis (i,l) yang durasinyadipercepat,nilai FFij tetap' yaitu sarm
-m
dengan nol. Sedangkan FFij untukl j > nilainya berkurang maksimal sebesar wako
percepatandikegiatankritis(i,j).observasilebihdalammemperlihatkanternyatatidaksemua
hasil ini, cara yang lebih efesien
event denganj im nilai free floatnyaberkurang. Berdasarkan >
untuk menentukanbesarnyap.r".p* durasi fada kegiatan kritis dengan limit waktu crash
kegiatan yang
I adalah o"ngur, a) limii free float dihitung berdasarkannilai minimum dari
j kritis yang durasinya dipercepar
mempunyai event j 2 m, dengan m adalah event kegiatan event
evgnt.j mendekati
-u*:dilakukan-untuk kegiatan t<ritii yang mempunyai
Cara ini ,"tun rryu
event mendekati event awal' dapar
terakhir. b) Untuil percepatandurasi keiiatan kritis-dengan
= perhatikan semua kegiatan yang
dilakukan Oenganmengambil limit free-float 1. Kemudian
floatnya ditentukan sebagai
nilai free no"t ryu U"rt irurrg. Pada ierasi berikutnya nilai limiffree
free floatnya'
minimum dari iee float kegiatan-kegiatanyang berkurang
4. Dengan hasil observasi 3a dan 3b ii maka algorithma I dapat diperbaiki performanya
"t* 5.
Impiementasi dari hasil tersebutdapai dilakukan pada langkah
proses p"n!"r;uun alg#tnma I atau II (yang merupakan modifikasi
Untuk memudahkan
yang memuat kolom-kolom berisi nilai:
langkah 5 dari algorithma I), sebaiknya-dibuat tabulasi j), (Drj)' ESj : max {
Slope, limit waktu crash, i, aktivitas sebelumevent i, duiasi kegiatan (i,
"u"nt (i, j), untuk menggantikan fungsi diagran
Dij +ESi), ECij, dan Fiee Floai (FF,i ) untuk kegiatan
panahpada langkah 9.
Berikut ini adalah hasil perhitungan pada iterasi 0 sampai dengan iterasi 6 dengan
presentasi hasil penghitungan pada iterasi 4, 5, 6. Terlihat pengerjaan untuk contoh tersebut
representasi diagram anak panah dari suatu network di setiap iterasi (yang mungkin rumit) telah
digantikandengansebuahtabel'sehinggalebihmudahuntukdikerjakan.
Tabel 3.2. Hasil iterasi denganAlgorithma II yang memberikanwaktu dan biaya crash proyek A..
Iterasi0 IterasiI Iterasi2 Iterasi 3 Iterasi4 Iterasi5 Iterasi6
r ls0(2s) tt57.5Q4\ tr70(23) r20r.6(2r) r276(18)1303(r7)1403(14)
l0 *. -1.(2\.-t(2 3)(l)6.7 2 8 8 0 I 0 4 14 0
liava (durasivans telahdipercepat): I 76(18 130 l 7) 1403fi
Pembahasan metodeanalysisjaringan
- kerjasepertiPERTdancPM dalambanyakliteratur
pertanyaanbagaimana
sering dilakukan secara terpisah. Sehlnggaial ini -menimbulkan jadrval
keduanyadalam satu kerangkakerja untuk.menghasilkan kegiatansuatu
penggunaanya jadwal
metodePERT Aan6pU yang dimaksuddi sini adalah men)rusun
proyek.penggabungan
Begitu solusi
yang dihasitUn airi ouput metode PERT denganmenggunakanmetode CPM'
menentukan bagaimana
dengan metode PERT ielah diperoleh, langkah selanjutnya adalah
ying disuzundapatdioptimumkan menurutkebutuhan
karakteristikjadwal yang diinginkan.Jadwal
mungkin akan mempertimbangkan hal-hal
dan kendalasumberday-ayang ada.PenyusunanJadwal
sebagaiberikut:
f . iadwal durasiproyek yang dipercepatmenurutkendalabiaya
menurutlevel optimum'
2. Jumlah,"nugut olu yung-Aipltt"kandi setiapkegiatandalamproyek
yang terawaldan paling
3. Jadwalaktivi; *tirt iwai, paling lambai beiadadiantarawaktu
lambatataujadwalyangditetapkanmenururalasantertentu.
diagram alir untuk
Jadwal yang disusundapat melibatkanbeberapadari hal di atas. sebuah
keduametodeini akandiberikandi halaman ini'
."*pr"r"ntusikan ide penggabungan
PenjadwalanProyek Dengan MenggabungkanMetodePERT Dan CPM A- 59
SolusiPERT:ES,ogs, LC
HitungP (z< Jd (i))
Jadwalkan menurut
persamaandi bagian (3.9)
Buatdiagrampenjadwalantiap kegiatan.
Penjelasandari diagram alir: Aliran prosestersebut dapat dimulai setelah data dari tiga nilai awal
untuk estimasi durasi setiap kegiatan besertaseluruh relasi antar kegiatan diinput ke program. Pada
diagram alir di atas terdapat proses penentuanjadwal di setiap event. Perincian proses tersebut
adalah sebagaiberikut: Data nilai ES dan LC untuk setiap event yang diperoleh dari proses metode
PERT akan digunakan untuk mengisi nilai variabel Jd (i), yaitu variabel yang menampung batas
waktu penyelesaian di suafu tahapan i (event i). Nilai Jd (i) diinput secara manual dengan
menggunakanvariabelx,dengannilaix(0,x:0ataux>0.Jikax<0bdrartiperkiraanbatas
waktu selesainyapekerjaan di tahap i lebih awal dari perkiraan waktu tercepatnya untuk memulai
tahap berikutnya (ESi). Jika x : 0 berarti perkiraan batas waktu selesainya pekerjaan tahap i
Proceedings,Komputer dan Sistem Intelijen (KOMMIT 20021
Auditorium Universitas Gunadarma,Jakarta,2l -22 Agustus 2003
(ESi). Khusts
bersamaandengan perkiraan waktu'tercepatnya untuk memulai tahap berikutnya
di tahap i
untuk x >0 yang biasanya x < LC, berarti perkiraan batas waktu selesainyapekerjaan
terlambat untuk menyelesaikani tahap i (LCi)-
lebih awal atau bertepatandenganperkiraarwaktu
dapat ditepatinya jadwal di
Selanjutnya nilai Jd(i) akan digunJkan untuk menghitung probabilitas
setiapevent i.
Kemudian keputusan apakah akan dilakukan perubahanjadwal batas akhir penyelesaian
jadwal inr
suatu tahapan dilandasi oleh perbandingan hasil penghitungan peluang ditepatinya
denganbatas bawah dari peluang tersebut.Batasbawah nilai peluang ini mungkin dapat ditetapkan
p = Q.J. B'ete<
,"nJi.i oleh pihak yang blrkompeten denganproyek yang akan dikerjakan misalkan
yang
bawah nilai peluang 1F1ini dapat bervariasi (Pi), disesuaikandengan kondisi dari kegiatan
didefinisikan Uerakhii di tutrupin i (event i). Apabila kondisi nilai peluang yang ditetapkan telab
terpenuhi maka proses selanjutnyaak-andijalankan denganproseduryang terdapatdi dalam metode
CPM, guna menentukanjadwal yang'diinginkan.
5. Kesimpulan
yang
Dalam penerapan,metode analysisini berlaku: 'sampah yang masuk sampahpula
penggunaan informasi yang
keluar.' problema ini dapat diminimalkan dengan memaksimalkan
proses revieu'
relevan untuk estimasi duiasi setiap kegiatan. Sehinggaakan mengurangi frekuensi
dan evaluasi yang memang telah tersidia dalam metode PERT. Berdasarkan anggapan bah*a
semua informasi telah diopiimalkan penggunaanya,proses evaluasi dan review dilakukan melalui
kontrol pada nilai probabilitas kesuksesanjadwal di setiap event yang rendah nilainya. Sebagat
konsekuensinya, jika terjadi reevaluasi durasi kegiatan/ waktu yang dijadwalkan dalam suatu
proyek maka semua hasil yang diperoleh dengan metode CPM juga harus dievaluasi kembali'
bupu, dibayangkan volume pekerjian yang harus dilakukan dalam implementasi penggabungan
kedua metode ini. Namun dengan perkembanganteknologi komputasi pada saat ini permasalahan
ini diharapkan dapat denganmudah diatasi'
Diagram-alir ya'ng kami sajikan pada bagian 4 mungkin dapat dijadikan ide untuk
proses
menyusun iebuah paket program komputer yang dapat digUnakan untuk membantu
penjadwalanproyek-menurut kindala yang ada Selanjutnya kemampuan dari program yang akan di
t,rut dalam menyediakan fasilitas berupa fungsi-fungsi yang diperlukan dalam masalah
penjadwalan p.oylt dapat ditingkatkan iagi dengan memusatkan perhatian pada penemuan
algorithma untuk melakukan fungsi-fungsi tersebut.
Beberapa permasalahan yang menunggu untuk diselesaikan adalah masalah Resource
leveling, masalah p"nyurunun jadwai dengan melibatkan sejumlah kendala yang lebih kompleks
dari pida yang telah diuraikan pada makalah ini berikut algorithma untuk menyelesaikan
permasalahantersebut.
6. Daftar Pustaka