Anda di halaman 1dari 3

ACARA 2

Judul : Rute Pemberian Obat Pada Kelinci dan Mencit (Mus musculus)
Tujuan :
1. Mengetahui efek dan kecepatan absorbdi obat Diazepam pada hewan uji mencit (Mus
musculus).
2. Mengetahui efek pemberian obat secara topikal pada kelinci pada interval 1 jam, 24
jam, dan 48 jam.
(TUJUAN DAPAT DIKEMBANGKAN)

POIN TINJAUAN PUSTAKA

1. Penjelasan singkat rute pemberian obat,


Rute pemberian obat adalah cara untuk obat untuk dapat masuk ke dalam tubuh
sehingga dapat diabsorbsi. Ada beberapa jenis rute pemberian obat seperti; sublingual,
per oral, rektal, topikal, inhalasi, dan suntikan (Tanzil, 2004).
Tanzil, S. 2004. Kumpulan Kuliah Farmakologi edisi ke-2. EGC, Jakarta.

macam macam pemasukan hewan uji (intraperitonial, peroral, subkutan, topikal)


berupa deskripsi singkat,
intraperitonial: adalah cara pemberian obat dengan

kelebihan dan kelemahan pada mencit


2. Penjelasan singkat mekanisme absorbsi pada masing masing rute (absorbsinya lewat
mana, cepat apa tidak
3. Pengertian waktu durasi dan waktu onset
Waktu durasi adalah
4. Pengertian obat DIAZEPAM,
Diazepam adalah senyawa heterisiklik yang mengandung nitrogen yang digunakan
sebagai anti depresan yang bersifat analgesik. Diazepam berikatan dengan reseptor-
reseptor stereospesifik benzodiazeoin di neuron postsinaptik (Saraswati dkk., 2014)
Saraswati, T. R., Indraswari, E., dan Nurani. 2014. Penaruh formalin, diazepam dan
minuman beralkohol terhadap konsumsi pakan, minum dan bobot tubuh Mus
musculus. Jurnal Sains dan Matematika 17(3): 141-144.
5. kandungan, dosis, efek farmakokinetik (absorbsi yang baik dengan rute apa dan
waktunya), ciri ciri obat tersebut berefek.
Kandungan:
Dosis untuk hewan mencit sebanya 5mg/kg hewan dan biasa diberikan melalui jalur
intraperitoneal. Sedangkan dosis untuk hewan kelinci sebesar 5-10 mg/kg dan
diberikan melalui jalur intravena dan intramuskular (Mandelli dkk., 1978).
Mandelli, M., Tognoni, G., dan Garattini, S. 1978. Clinical pharmacokinetics of
diazepam. Clinical Pharmacokinetics Journal 3(2): 72-91.

CTM (kloropenilamin maleat) adalah obat antihistimin generasi pertama yang


digunakan untuk anti alergi kulit termasuk urtikaria, pruritus, gigitan serangga, dan
alergi obat. Obat ini memiliki efek samping berupa mengantuk. Dosis untuk hewan
seperti mus musculus sebesar 1-4 mg/kg dengan pemberian secara oral (Nagamani
dkk., 2015).
Nagamani, D., Ramesh, Y., Saravanankumar, K., Gnanaprakash, K., dan Gobinath, M.
2015. Formulation and evaluation of chlorpheniramine maleate exended release
tablets by using direct compression technique. International Journal of
Biopharmaceutics 6(2): 82-92.

6. Pengertian singkat kosmetik (bedak, lotion, salep) dan kandungan/zat di dalamnya


yang memungkinkan dapat menyebabkan iritasi
Bedak: termasuk dalam golongan obat sekaligus serbuk ringan untuk penggunaan
topikal.
7. Jenis jenis iritasi (dermatis kontak iritan dan dermatis kontak alergi) secara singkat
dan gejalanya.
Jenis iritasi:
1. D
2. S
8. Alasan penggunaan mencit dan kelinci pada percobaan.
Penggunaan hewan uji Mus muculus dan kelinci dikarenakan oleh strutur tubuh dan
sistem peredaran lebih mirip dengan manusia, sehingga akan lebih baik dalam
memprediksi efek obat terhadap tubuh (Nagamani dkk., 2015).
Nagamani, D., Ramesh, Y., Saravanankumar, K., Gnanaprakash, K., dan Gobinath, M.
2015. Formulation and evaluation of chlorpheniramine maleate exended release
tablets by using direct compression technique. International Journal of
Biopharmaceutics 6(2): 82-92.

DIKETIK DAN MAKS 3 HALAMAN

Kosmetik yang digunakan:


Gol A : Lotion
Gol B : Bedak
Gol C : Salep

Anda mungkin juga menyukai