KUANTITATIF
Program Studi Teknik Geologi
Fakultas Teknologi Mineral
2
Universitas Pembangunan Nasional Veteran Yogyakarta
2014
Evaluasi Formasi
Evaluasi Porositas
Kualitatif
Tahanan
Jenis
Evaluasi
Formasi
Evaluasi
Saturasi
Kuantitatif
Indeks
Mobilitas HC
Volume HC
Yang Dapat
Bergerak
Evaluasi Log Kuantitatif | GMB, 201
Evaluasi Kuantitatif
Menentukan harga koreksi Gamma Ray
(GRcorr)
Chart ini
menggunakan nilai
t.
Grcorr = GR x CFGR
Dcorr
= x
CFDcorr
Keterangan:
D : Porositas log densitas
ma : Densitas matrik batuan (John T. Dewan, 1983)
2,65 untuk pasir, batupasir, dan kuarasit
2,68 untuk pasir gampingan atau gamping pasiran
2,71 untuk batugamping
2,87 untuk dolomit
f : Densitas cairan lumpur (John T. Dewan, 1983)
1,0 untuk lumpur tawar
1,1 untuk lumpur garam (pembulatan dari 1,0 + 0,73 N)
b : Densitas bulk formasi yang telah dikoreksi (Dcorr)
D
16
Dcorr
Keterangan:
Dc : Porositas log densitas terkoreksi
D : Porositas log densitas
Dlp : Porositas log densitas zona lempung
Vlp : Volume lempung dalam formasi
Keadaan Standart
Contoh Pembacaan : +1,1
Tidak Dipakai
Ctt: *Kekanan ( + )
Kekiri ( - )
+1,9
+4.3
-1
+
+3,8
Keterangan:
Ncorr : Porositas log neutron terkoreksi
NPHI : Nilai Bacaan Neutron Pada Mid Point
CFNcorr : Nilai Koreksi Faktor dari log Neutron terkoreksi
Ncorr
Nc = N (Nsh
h x Vsh)
Keterangan:
Ncorr : Porositas log neutron terkoreksi tanpa serpih
N : Harga porositas dari log neutron
Nsh : Harga porositas serpih dari log neutron
Vsh : Volume serpih
Keterangan:
e : Porositas efektif
Dc : Porositas log densitas terkoreksi
Nc : Porositas log neutron terkoreksi
0,91
= 3,64
Nilai Rt = Nilai
LLDcorr
Nilai Rxo = Nilai
Evaluasi Log Kuantitatif | GMB, 201
Evaluasi Kuantitatif
Menghitung Harga Resistivitas Air formasi (Rw)
Tahanan jenis air formasi merupakan tahanan jenis air yang terdapat dalam formasi
sebelum formasi tersebut ditembus oleh bit pemboran.
Rw = Rt x em
Formula : h
a
Keterangan:
Rw : Tahanan jenis air formasi
Rt : Tahanan formasi yang sesungguhnya
a : Faktor perbandingan
a = 0,81 Batupasir terkonsolidasi
a = 0,62 Batupasir tak terkonsolidasi
a = 1 batugamping
m : Faktor sementasi
m = 2 Batupasir terkonsolidasi
m = 2,15 Batupasir tak terkonsolidasi
m = 2 batugamping
Keterangan:
Sw : Kejenuhan air formasi
Vsh : Volume serpih dalam formasi
Rsh : Tahanan jenis serpih
e : Porositas Efektif
Rw : Tahanan jenis air formasi
Keterangan:
Sxo : Kejenuhan air zona terusir
Rxo : Tahanan jenis air zona terusir
Vsh : Volume serpih dalam formasi
Rsh : Tahanan jenis serpih
e : Porositas Efektif
Rmf : Tahanan jenis cairan lumpur
Evaluasi Log Kuantitatif | GMB, 201
Evaluasi Kuantitatif
Menghitung Harga Kejenuhan Hidrokarbon (Sh)
Nilai Sh merupakan nilai kejenuhan hidrokarbon yang ada didalam
formasi, dapat diketahui dengan persamaan
Formula :
h
Keterangan:
Sh : Kejenuhan hidrokarbon
Sw : Kejenuhan air formasi
Keterangan:
Shr : Kejenuhan hidrokarbon tersisa
Sxo : Kejenuhan air zona terusir
Jika:
Sw/Sxo = 1, maka minyak yang terdapat di dalam batuan reservoir termasuk minyak
yang tidak dapat bergerak. h
Sw/Sxo < 1, maka termasuk hidrokarbon yang dapat bergerak (moveable
hydrocarbon),
Sw/Sxo < 0, 7 maka hidrokarbon bernilai komersial.
Keterangan:
VHM : Volume hidrokarbon yang dapat bergerak
Sw : Kejenuhan air formasi
Sxo : Kejenuhan air zona terusir
e : Porositas Efektif