Anda di halaman 1dari 9

LAPORAN TAHUNAN PROGRAM TB PARU

PUSKESMAS RAWAT INAP MANDE TAHUN 2016

A. Penemuan Penderita
Penemuan kasus baru TBC BTA Positif dan TBC BTA Negatif Rontgen Positif di Puskesmas Rawat Inap Mande
Tabel 1.1 Penemuan Penderita

BTA NEGATIF,
NO TRIWULAN SUSPEK BTA POSITIF
RONTGEN POSITIF

1 I 34 3 5

2 II 24 2 7

3 III 25 3 2

4 IV 24 3 3
JUMLA
107 11 17
H

Dari di atas terdapat 107 orang suspek di tahun 2016 yang diperiksa terdiri dari 11 orang yang menderita TB Paru BTA Positif dan

17 orang BTA Negatif dengan Rontgen Positif.


Penemuan Penderita TB Paru

N Tbc paru BTA (+) BTA (-)


Triwulan Suspek Ex. Paru Total
o Baru Kambuh Ro (+)
1 I 34 3 0 5 1 9

2 II 24 2 0 7 0 9

3 III 25 3 0 2 3 8

4 IV 24 3 0 3 1 7

Total 107 11 0 17 5 33

Dari table diatas tergambar pada triwulan I terdapat 34 suspek terdiri dari 3 orang penderita baru dengan BTA Positif dan 6 orang BTA
Negatif dengan Rontgen Positif dan ekstra paru dengan total pasien diobati 9 Orang. Dari tabel diatas juga tergambar pada Triwulan II terdapat
24 suspek terdiri dari 2 orang penderita baru dengan BTA Positif dan 7 orang penderita BTA Negatif dengan Rontgen Positif dengan total pasien
di obati 9 orang. Pada triwulan III terdapat 25 suspek terdiri dari 3 orang penderita baru dengan BTA Positif, 5 orang penderita BTA Negatif
deng Rontgen Positif dan ekstra Paru dengan total pasien diobati 7 orang. Pada triwulan IV terdiri dari 24 suspek, 3 orang penderita dengan
BTA Positif dan 3 orang BTA Negatif Rontgen Positif, 1 orang Extra Paru. Pasien TB Paru pada tahun 2016 terdapat 107 suspek, yang terdiri
dari pasien baru dengan BTA Positif sebanyak 11 orang, dan penderita BTA Negatif Rontgen Positif sebanyak 17 orang dan 5 orang ekstra Paru.
Jadi jumlah pasien yang diobati pada tahun 2016 sebanyak 33 orang.
B. Angka konfersi

Hasil Konversi Dahak Dari Penderita Yang Ditemukan


PENDERITA BARU
NO TRIWULAN
BTA (+)
Yang Diobati Konversi
1 I 3 3

2 II 2 2

3 III 3 1

4 IV 3 2

TOTAL 11 8

C. Evaluasi Akhir Pengobatan


Evaluasi Akhir Pengobatan

N Triwula Yang Sembuh Peng. Meninggal Gagal Drop Out Pindah


o n Diobati Lengkap

1 I 9 4 5 0 0 0 0
2 II 9 1 3 1 0 2 2
3 III 8 2 4 0 0 0 0
4 IV 7 2 4 0 1 0 0
Total 33 9 16 1 1 2 2

D. Analisis Indikator
1. Perkiraan BTA Positif
Perkiraan jumlah suspek di jawa barat 107/ 100.000 penduduk dikalikan dengan jumlah penduduk Puskesmas Setempat
107 X 34.099 36 Orang

100.000

Perkiraan Suspek 1 : 10 = 36 x 10 = 360 Orang

2. Proporsi Suspek yang diperiksa dibandingkan dengan jumlah suspek yang diperkirakan

Jumlah yang diperiksa X 100 %


Perkiraan Jumlah suspek yang ada

107 X 100% 29,7%


360

3. Proporsi Penderita TB BTA (+) diantara suspek

Jumlah pasien TB BTA Positif yang di temukan X 100%


Jumlah seluruh suspek yang diperiksa
11 X 100% 10,2%
107

4. Proporsi penderita TBC Paru BTA (+) diantara semua penderita TBC Paru yang tercatat

Jumlah penderita BTA (+) X 100%


Jumlah semua penderita TBC yang diobati

11 X 100% = 33,3%
33

5. Angka Konversi

Jumlah penderita BTA (+) yang konversi X 100%

Jumlah penderita baru BTA (+) yang diobati

8 X 100% = 72,7%

11
6. Angka kesembuhan

Jumlah penderita BTA (+) yang sembuh X 100%

Jumlah penderita BTA (+) yang diobati

9 X 100% = 81%

11

7. Pasien meninggal

Jumlah pasien meninggal X 100%

Jumlah pasien BTA di obati

1 X 100% = 9%

11

8. Pasien pengobatan lengkap ( BTA negative Rontgen positif )


Pasien yang diobati X 100%
Jumlah seluruh pasien yang diobati (BTA POSITIF + RONTGEN POSITIF)

33 X 100% = 122%
27
33

E. Rencana Tindak Lanjut


1. Bekerja sama dengan Bidan Desa dalam Penjaringan Suspect
2. Membuat jadwal baku untuk penyuluhan mengenai program TB Paru di setiap desa atau posyandu
3. Melaksanakan pertemuan PMO dari keluarga penderita
4. Pelatihan kader TB Paru
5. Meningkatkan kunjungan rumah terhadap TB Paru
6. Meningkatkan pelacakan TB Paru mangkir dilaksanakan

Anda mungkin juga menyukai