METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif. Menurut
berbentuk angka atau data kualitatif yang diangkat dalam bentuk skoring.
Data kuantitatif dikelompokkan dalam dua jenis yaitu data diskrit (data
mengukur) dan data kontinum adalah data yang diperoleh dari hasil
pengukuran.
B. Lokasi Penelitian
Penelitian ini dilakukan pada Kecamatan Buntu Batu, Kabupaten
pada Kecamatan Buntu Batu yaitu, Desa Pasui, Desa Langda, Desa
Ledan, Desa Lunjen, Desa Buttu Mondong, Desa Eran batu, Desa
sebagai berikut:
1. Data primer yaitu data yang diperoleh langsung dari lokasi penelitian.
21
serta dokumentasi lokasi peneitian. Adapun data primer yang
D. Variabel Penelitian
Variabel adalah objek penelitian yang bervariasi. Pada penelitian ini
No Variable Indikator
1 Aksesiblitas Rute
22
Jarak
Biaya
Waktu tempuh
2 Komoditas Pertanian Tanaman Pangan
Hortikultura
Perkebunan
3 Sarana dan prasarana Jalan
Irigasi
Pasar
Pabrik
Gudang
4 Kegiatan kelompok tani Prapanen
Pascapanen
Sumber: Hasil olah pustaka Tahun 2016
E. Pengumpulan Data
Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini terdiri
atas:
1. Metode observasi, yaitu pengamatan langsung dilapangan untuk
obyek yang menjadi studi. Untuk keperluan ini, kita harus melakukan
23
5. Telaah Pustaka, cara pengumpulan data informasi dengan jalan
apa saja dapat digunakan untuk menghitungnya. Alat ukur yang paling
Keterangan :
Si = jumlah produksi sektor i di daerah yang diteliti
Ni = jumlah produksi sektor i diseluruh daerah yang lebih luas dimana
digunakan adalah:
24
- Jika LQ > 1, artinya sektor i merupakan sektor basis bagi
orang. Dari data tersebut diperoleh total nilai 157. Sebagai tambahan
informasi, jumlah skor tertinggi untuk item Baik Sekali ialah 5 x 115
= 575, sedangkan item Sangat Buruk ialah 1 x 115 = 115. Jadi, jika
25
responden terhadap kondisi infrastruktur jalan tersebut adalah:
yang dihasilkan. Agropolitan terdiri dari dua kata agro dan polis, agro
Friedman (1976).
2. Sarana dan Prasarana
Jalan adalah prasrana darat untuk transportasi darat yang
pemberian air kepada tanah untuk menunjang curah hujan yang tidak
26
Kelompok tani adalah beberapa orang petani atau peternak yang
sebagai makanan contohnya, padi, jagung, ubi kayu, ubi jalar, kacang-
kacangan.
6. Hortikultura
Hortikultura adalah cabang pertanian tanaman yang berurusan
hias.
7. Perkebunan
Perkebunan adalah lahan usaha pertanian yang luas, biasanya
H. Kerangka Pikir
LATAR BELAKANG
Wilayah pedesaan sebagai sentra produksi pertanian mengalami ketertinggalan.
agropolitan sebagai system terpadu pada wilayah produksi pertanian tertentu yang
terdiri dari pusat-pusat produksi yang dilengkapi oleh fasislitas semi urban (irigasi,
jalan-jalan desa, subterminal agribisnis, bank mikro, air bersih,dll
RUMUSANTUJUANMASALAH
1. Mengetahui 27
1. Bagaimana potensi
potensi wilayah
wilayah dalam
dalam mendukung
mendukung pengembangan
pengembanganKawasan
Kawasan
Agropolitan
METODE
Agropolitan di
di Kecamatan
ANALISIS Buntu
Kecamatan Buntu Batu,
Batu, Kabupaten
Kabupaten Enrekang.
Enrekang?
2. Mengidentifikasi faktor - faktor yang DATA
mendukung pengembangan Kawasan di
2.LQ,
ApaShift Share,
faktor dan Skala
- faktor yang mendukung pengembangan
Data Kawasan
primer Agropolitan
dan Data
Agropolitan di Kecamatan
Kecamatan Linkert KESIMPULAN
Buntu Batu, Kabupaten
Buntu Batu, Kabupaten Enrekang? Enrekang.
Sekunder