Tujuan : melakukan pengujian daya antimikroba dengan metode difusi agar menggunakan silinder
cup.
Ampicillin
Ampisilina termasuk golongan penisilina semisintetik yang berasal dari inti penisilina yaitu
asam 6-amino penisilinat (6-APA) dan merupakan antibiotik spektrum luas yang bersifat
bakterisid. Secara klinis efektif terhadap kuman gram-positif yang peka terhadap penisilina G
dan bermacam-macam kuman gram-negatif, diantaranya :
a. Kuman gram-positif seperti S. pneumoniae, enterokokus dan stafilokokus yang tidak
menghasilkan penisilinase.
b. Kuman gram-negatif seperti gonokokus, H. influenzae, beberapa jenis E. coli, Shigella,
Salmonella dan P. mirabilis. (Iso farmakoterapi, 2008)
Amoxycilin
moxicillin adalah senyawa Penisilina semisintetik dengan aktivitas antibakteri spektrum luas
yang bersifat bakterisid, efektif terhadap sebagian besar bakteri gram positip dan beberapa
gram negatip yang patogen. Bakteri patogen yang sensitif terhadap Amoxicillin antara lain :
Staphylococci, Streptococci, Enterococci, S. pneumoniae, N. gonorrhoeae, H influenzas, E.
coli, dan P. mirabiiis. Amoxicillin kurang efefktif terhadap species Shigella dan bakteri
penghasil beta laktamase. (Iso farmakoterapi, 2008)
Tes ini digunakan untuk menentukan daya antiseptik suatu produk desinfektan
dengan cara memperbandingkan dengan daya fenol (sebagai standar). Suatu seri
larutan standar fenol ditambahkan suspensi bakteri dan pada jangka waktu
tertentu (tiap 2,5 menit) ditambahkan media cair. Hal yang sama juga dilakukan
terhadap desinfektan yang diperiksa. Setelah dilakukan inkubasi, dilihat adanya
pertumbuhan pada tiap tabung. Kekeruhan pada tabung menunjukkan adanya
pertumbuhan. Koefisien fenol dihitung dengan perbandingan angka pengenceran
tertinggi desinfektan yang diperiksa dengan angka pengenceran tertinggi fenol,
yang tidak dapat mematikan bakteri dalam waktu (kontak) 5 menit tetapi
mematikan / membunuh dalam waktu (kontak) lebih dari 5 menit. Koefisien fenol
yang baik untuk desinfektan adalah lebih besar dari 3.
Prosedur Kerja :
a. Siapkan beberapa konsentrasi larutan fenol : 1/80, 1/40 dan 1/20
b. Siapkan beberapa konsentrasi larutan desinfektan uji : 1/20, 1/10 dan 1/5
c. Masing-masing larutan (a) dan (b) dipipet sebanyak 3 ml ke dalam tabung
reaksi steril.
d. Disiapkan 18 buah media nutrient broth steril
e. Biakan bakteri S. aureus dipipet sebanyak 0,1 ml ke dalam masing-masing
tabung berisi fenol maupun disinfektan uji.
f. Setelah waktu kontak 2,5 menit ; 5 menit dan 7,5 menit, diambil 1 ose dari
masing-masing larutan fenol maupun disinfektan uji dan ditanam pada tabung
media yang telah dikode sesuai dengan isi dan waktu kontaknya.
g. Diinkubasi pada suhu 37C selama 24 jam
h. Diamati ada / tidaknya pertumbuhan bakteri uji.
Bahan uji yang digunakan yaitu senyawa fenol merupakan senyawayang bersifat bakterisid. namun
tidak semua mikroorganisme samarentannya terhadap sifat menghambat atau mematikan suatu zat
kimiatertentu. Spora bersifat lebih resisten daripada sel-sel vegetatif. Bakteri
gram positif dan gram negatif memiliki kerentanan yang berbeda.
Escherichiacoli
(gram negatif) jauh lebih resisten terhadap disinfektan dari pada
Staphylococcus aureus
(gram positif). Sehingga harus dipilih zat yangefektif dapat membasmi mikroorganisme tersebut
(Vibriyani, 2014).Sehingga memungkinkan bahwa tumbuhnya mikroorganisme pada semuatabung,
karena bakteri yang digunakan yaitu E.Coli
.