Anda di halaman 1dari 4

Tugas pMD

Agnes Amandha F (170115043)


PENGUJIAN DAYA ANTIMIKROBA DENGAN METODE DIFUSI AGAR
MENGGUNAKAN SILINDER CUP

Tujuan : melakukan pengujian daya antimikroba dengan metode difusi agar menggunakan silinder
cup.

Prosedur Kerja (menggunakan cylinder cup) :


a. Suspensikan biakan (umur 18-24 jam) bakteri Escherichia coli ke dalam larutan NaCl 0,85%,
kemudian encerkan suspensi sel dengan pelarut yang sama hingga diperoleh T = 25% (pada 580
nm).
b. Cairkan Antibiotik Medium 1 (agar) dan masukkan ke dalam water bath hingga suhunya mencapai
55C. Setelah dingin tambahkan suspensi bakteri yang telah disiapkan sebanyak 100l (untuk 12,5
ml media).
c. Homogenkan campuran dan tuang ke dalam cawan petri steril, biarkan membeku.
d. Letakkan 4 buah cylinder cup di atas media yang telah beku dan isi masingmasing dengan larutan
uji (yaitu larutan ampisilin dalam aquadest dengan konsentrasi 15, 30, 60 g/ml dan aquadest sebagai
kontrol).
e. Biarkan cawan-cawan tersebut pada suhu kamar selama 30 menit untuk memberi kesempatan
larutan antibiotik berdifusi ke dalam media agar.
f. Selanjutnya inkubasi cawan-cawan tersebut pada suhu 37C selama 24-48 jam.
g. Amati dan ukur daerah hambatan pertumbuhan bakteri. Sebagai kontrol digunakan pelarut
antibiotika yaitu aquadest steril.

Prosedur Kerja (menggunakan antibiotic disc) :


Prosedur sama dengan pada prosedur di atas kecuali untuk langkah d diambil secara aseptis 1
antibiotic disc yang telah disiapkan, dan diletakkan pada permukaan media Antibiotik Medium 1.

Ampicillin
Ampisilina termasuk golongan penisilina semisintetik yang berasal dari inti penisilina yaitu
asam 6-amino penisilinat (6-APA) dan merupakan antibiotik spektrum luas yang bersifat
bakterisid. Secara klinis efektif terhadap kuman gram-positif yang peka terhadap penisilina G
dan bermacam-macam kuman gram-negatif, diantaranya :
a. Kuman gram-positif seperti S. pneumoniae, enterokokus dan stafilokokus yang tidak
menghasilkan penisilinase.
b. Kuman gram-negatif seperti gonokokus, H. influenzae, beberapa jenis E. coli, Shigella,
Salmonella dan P. mirabilis. (Iso farmakoterapi, 2008)
Amoxycilin
moxicillin adalah senyawa Penisilina semisintetik dengan aktivitas antibakteri spektrum luas
yang bersifat bakterisid, efektif terhadap sebagian besar bakteri gram positip dan beberapa
gram negatip yang patogen. Bakteri patogen yang sensitif terhadap Amoxicillin antara lain :
Staphylococci, Streptococci, Enterococci, S. pneumoniae, N. gonorrhoeae, H influenzas, E.
coli, dan P. mirabiiis. Amoxicillin kurang efefktif terhadap species Shigella dan bakteri
penghasil beta laktamase. (Iso farmakoterapi, 2008)

PENGUJIAN KEKUATAN DESINFEKTAN (KOEFISIEN FENOL)

Tujuan : Melakukan pengujian kekuatan desinfektan

Tes ini digunakan untuk menentukan daya antiseptik suatu produk desinfektan
dengan cara memperbandingkan dengan daya fenol (sebagai standar). Suatu seri
larutan standar fenol ditambahkan suspensi bakteri dan pada jangka waktu
tertentu (tiap 2,5 menit) ditambahkan media cair. Hal yang sama juga dilakukan
terhadap desinfektan yang diperiksa. Setelah dilakukan inkubasi, dilihat adanya
pertumbuhan pada tiap tabung. Kekeruhan pada tabung menunjukkan adanya
pertumbuhan. Koefisien fenol dihitung dengan perbandingan angka pengenceran
tertinggi desinfektan yang diperiksa dengan angka pengenceran tertinggi fenol,
yang tidak dapat mematikan bakteri dalam waktu (kontak) 5 menit tetapi
mematikan / membunuh dalam waktu (kontak) lebih dari 5 menit. Koefisien fenol
yang baik untuk desinfektan adalah lebih besar dari 3.

Prosedur Kerja :
a. Siapkan beberapa konsentrasi larutan fenol : 1/80, 1/40 dan 1/20
b. Siapkan beberapa konsentrasi larutan desinfektan uji : 1/20, 1/10 dan 1/5
c. Masing-masing larutan (a) dan (b) dipipet sebanyak 3 ml ke dalam tabung
reaksi steril.
d. Disiapkan 18 buah media nutrient broth steril
e. Biakan bakteri S. aureus dipipet sebanyak 0,1 ml ke dalam masing-masing
tabung berisi fenol maupun disinfektan uji.
f. Setelah waktu kontak 2,5 menit ; 5 menit dan 7,5 menit, diambil 1 ose dari
masing-masing larutan fenol maupun disinfektan uji dan ditanam pada tabung
media yang telah dikode sesuai dengan isi dan waktu kontaknya.
g. Diinkubasi pada suhu 37C selama 24 jam
h. Diamati ada / tidaknya pertumbuhan bakteri uji.

Bahan uji yang digunakan yaitu senyawa fenol merupakan senyawayang bersifat bakterisid. namun
tidak semua mikroorganisme samarentannya terhadap sifat menghambat atau mematikan suatu zat
kimiatertentu. Spora bersifat lebih resisten daripada sel-sel vegetatif. Bakteri
gram positif dan gram negatif memiliki kerentanan yang berbeda.
Escherichiacoli
(gram negatif) jauh lebih resisten terhadap disinfektan dari pada
Staphylococcus aureus
(gram positif). Sehingga harus dipilih zat yangefektif dapat membasmi mikroorganisme tersebut
(Vibriyani, 2014).Sehingga memungkinkan bahwa tumbuhnya mikroorganisme pada semuatabung,
karena bakteri yang digunakan yaitu E.Coli
.

Berbeda dengan S. aureus, dinding sel S. aureushanya terdiri


dari beberapa lapis peptidoglikan tanpa adanya tiga polimer pembungkus yangterletak diluar lapisan
peptidoglikan yaitu lipoprotein, selaput luar danlipopolisakarida seperti yang dimiliki oleh
E. coli Karena S.aureus hanyamemiliki lapisan peptidoglikan maka selnya akan mudah terdenaturasi
oleh phenol (Hermawanet al , 2007).

Anda mungkin juga menyukai