Diterbitkan oleh
Seedlife Publications
70 Sandalwood Lane
Forest Glen 4556 Australia
Ph: (07) 5442 2206
Fax: (07) 5442 1036
Email: publications@seedlife.com.au
Daftar Isi
DAFTAR ISI ................................................................................................................... II
PENDAHULUAN ........................................................................................ 13
TINJAUAN MENGENAI PACARAN .............................................................. 14
Lima poin pokok ................................................................................................. 15
Timetable masa pacaran.................................................................................... 15
Mengatur tanggal ................................................................................................ 18
Konselor, pasangan dan orang tua ................................................................. 19
Observasi berkenaan dengan timetable ........................................................ 21
Bagan: Program Pacaran ....................................................................................23
1. PERTANYAAN PERSAHABATAN ............................................................ 24
Bermaksud untuk menikah ............................................................................. 24
Belajar untuk menjadi sahabat ....................................................................... 24
Kesiapan untuk pernikahan............................................................................ 26
Persahabatan ........................................................................................................ 27
Murid-sahabat .....................................................................................................28
Penghargaan dan kasih sayang ....................................................................... 29
Bermaksud untuk pacaran ...............................................................................30
Pertimbangan orang tua .................................................................................... 31
Kesulitan-kesulitan persahabatan .................................................................32
Menjawab pertanyaan persahabatan ........................................................... 34
2. PERTANYAAN ROMANTIS ..................................................................... 34
Romantis ............................................................................................................... 35
Mengapa orang-orang menikah? .................................................................... 36
Mengambil pasangan ......................................................................................... 38
Kekudusan dan menghormati .........................................................................39
ii
Daftar isi
iii
MEMBANGUN SEBUAH RUMAH
iv
Daftar isi
v
MEMBANGUN SEBUAH RUMAH
4. Kedewasaan ...................................................................................................191
5. Identitas fundamental dan menyembah/mengagumi ........................ 192
6. Escapism (keadaan memasuki alam khayal/hiburan utk melupakan
atau menghindari kenyataan-kenyataan yg tdk menggembirakan) ......... 192
7. Mengerti order perhubungan ................................................................... 194
8. Mengerti Kita .............................................................................................. 195
Ringkasan............................................................................................................ 195
vii
Kata Pengantar
Buku ini adalah hasil dari pengalaman bertahun-tahun dari kelompok
pelayanan di seluruh Australia. Sumber materi secara prinsip diformulasikan oleh
Victor Hall, dan mewakilinya saya menuliskan nasehat ini kepada anda.
Tujuan utama kami adalah untuk menghidupkan diperlukannya pendekatan
kepada pacaran Kristen secara khusus, sebagai kebalikan dari pendekatan yang
hasil campur dari tradisional dan norma-norma sosial. Perhatikan bahwa kita
mengatur hanya satu pendekatan kepada pacaran Kristen, yang mencari untuk
menghormati prinsip-prinsip Alkitab dalam mendefinisikan pernikahan Kristen
sebagai institusi yang unik. Kami tidak menyarankan bahwa inilah pendekatan
yang telah ditetapkan, seolah-olah pendekatan-pendekatan yang lain adalah
invalid.
Pendekatan berikut bukanlah untuk menjadi daftar-periksa dimana laki-laki
dan perempuan dapat dengan cepat-cepat melalui masa pacaran dengan
menandai kotak yang ada dan menjawab pertanyaan dengan benar. Jawaban
yang benar adalah fondasi sesungguhnya itu sendiri. Mereka yang maju kepada
masa pacaran harus menerima bahwa mereka memasuki proses dinamis, Kristen,
perhubungan; yang bermaksud menghasilkan berkat bagi semua yang
berkepentingan. Mereka tidak boleh melihat itu sebagai pemeriksaan ujian
dimana mereka akan disetujui atau tidak. Pasangan dewasa akan memperlakukan
semua ini dengan serius, dan tidak hanya meng-improvisasi program mereka
sendiri.
Kunci masalah adalah bahwa pernikahan Kristen lebih dari hanya dua orang
Kristen menikah. Pacaran Kristen bukan hanya dua orang Kristen terlibat dalam
romantis yang identik dengan hubungan sekuler apapun yang lain. Ada budaya
Kristen untuk dimana pasangan yang pada masa pacaran akan mengerjakan
proses yang sebagaimana mestinya untuk membentuk pernikahan Kristen.
Apa yang membuat pacaran Kristen unik? Terutama, diatur oleh prinsip-
prinsip pengudusan dan penghormatan sebagaimana yang diuraikan dalam 1 Tes
4:4. Ini artinya bukan dikemudikan oleh fantasi romantis. Ada bentuk romantis
8
Kata Pengantar
yang tepat, tapi harus didefinisikan dan dijaga oleh kekudusan dan menghormati
supaya itu melayani hubungan. Ada proses dimana hubungan dapat menjadi laki-
laki dan perempuan dalam gambar/image, seperti yang Allah maksudkan sejak
pada mulanya.
Pendekatan kami sangat sederhana dan terus terang. Hubungan yang sehat
harus maju secara bertahap dari persahabatan kepada pacaran, dan juga harus
diikat dan mengenakan kuk dalam model Kristen yang khusus. Untuk alasan ini,
kami mendefinisikan lima tahap pertumbuhan hubungan yang bertalian sebagai
pertanyaan-pertanyaan yang akan dijawab. Lima pertanyaan ini dihubungkan
dengan persahabatan, romantis, pacaran, mengikat dan lamaran pernikahan.
Ada tiga hal penting yang kami harapkan untuk difokuskan berkenaan dengan
pacaran Kristen. Kami membuat buku ini disekitar tiga pemikiran ini. Yang
pertama familiar bagi siapapun yang membaca tulisan-tulisan Kristen mengenai
romantis dan pacaran. Yang kedua telah tersirat pada beberapa penulisan, tapi
mungkin sebaiknya diklarifikasi disini, dan yang ketiga berfokus pada judul kita
membangun sebuah rumah. Kami menyebut ini tiga pilar untuk memberikan
pendahuluan yang sesingkat dan sejelas mungkin untuk seluruh buku. Inilah
ketiga pokok.
1. Menemukan, mengenal dan pacaran dengan pasangan tidak seharusnya
secara fundamental didorong dan didikte oleh chemistry atau eros, yaitu oleh
sejenis percikan diantara keduanya. Seperti yang diekspresikan penulis yang lain,
hati/perasaan tidak seharusnya memerintah kepala/pikiran. Pasangan Kristen
seharusnya mengejar pengudusan dan penghormatan, bukan keinginan hawa
nafsu sekular.1
2. Pasangan Kristen seharusnya mengerti dan terikat dalam budaya dan
model yang adalah keunikan Kristen, sebelum menikah. Mengapa? Karena sekali
Tuhan menyatukan pasangan, dinamika dasar dimana mereka disatukan tidak
dapat kemudian menyimpang kecuali oleh re-negosiasi yang menyakitkan, pada
kenyataannya oleh maut kepada model sebelumnya. Apapun yang dinamai
1. 1 Tes 4:18
9
MEMBANGUN SEBUAH RUMAH
(ingat Adam menamai ciptaan dan kemudian hubungannya dengan istrinya) tidak
dapat dikembalikan tanpa maut dan nama baru.
3. Pasangan tidak hanya fokus pada masa pacaran dan mengikat (dua poin
diatas), tapi juga menegakkan fondasi dari sebuah rumah. Ini adalah penekanan
yang paling penting, yang mengangkat pandangan kita kepada tujuan Allah untuk
masa depan rumah kita dan juga rumah-Nya Dia tinggal dengan dan didalam
umat-Nya.
Rumah apakah yang akan kamu dirikan bagi-Ku (dimanakah rumah yang akan kamu
dirikan bagi-Ku terjemahan Inggris)?2 Ketika kita membaca perkataan yang
menggerakkan dari Yesaya ini, hati kita dipenuhi dengan kerinduan untuk rumah
Tuhan. Perkataan profetik seperti itu mengingatkan kita akan janji destiny masa
depan kita, dan berkat yang sekarang tersedia bagi kita, bagi setiap rumah
dipenuhi dengan kehidupan Allah.
Jikalau bukan TUHAN yang mengawal kota, sia-sialah pengawal berjaga-jaga.3 Allah
menginginkan pendirian rumah-rumah kita, dan juga mencari untuk bekerja
dengan kita dalam formasi mereka.
Sebab itu laki-laki akan meninggalkan ayahnya dan ibunya dan bersatu
dengan isterinya, sehingga keduanya itu menjadi satu daging. Rahasia ini besar,
tetapi yang aku maksudkan ialah hubungan Kristus dan jemaat.4 Ayat Alkitab ini
membawa bersama destiny profetik kita dalam gereja, dan partisipasi yang segera
kita di dalamnya, dalam pernikahan dan keluarga kita. Pernikahan dan keluarga
adalah rumah yang kita bangun untuk Tuhan, dan juga rumah yang Dia cari
untuk dibangun dengan kita! Bagaimana ini tergenapi? Adakah cara dimana laki-
laki dapat mengambil perempuan dalam pengudusan dan penghormatan? Adakah
proses yang jelas dimana laki-laki dan perempuan dapat mengerti bagaimana
mendirikan rumah mereka sebagai bagian dari rumah Allah?
10
Bagian Satu
Sebuah Tinjauan Mengenai
Pacaran Kristen
Pendahuluan
Salomo menuliskan dalam koleksi Amsal bahwa ada beberapa hal yang
mengherankan baginya untuk dimengerti.5 Yang terakhir dari hal-hal ini adalah
jalan seorang laki-laki dengan seorang gadis.6 Alkitab sering menggunakan tema
jalan untuk menggambarkan pendekatan budaya atau jalan tindakan yang
diambil oleh laki-laki dan perempuan ketika mereka berinteraksi dengan
kehidupan. Contohnya, Amsal 14:12 berkata, Ada jalan yang disangka orang lurus
. Alkitab juga menunjuk kepada jalan benar, jalan yang lurus, jalan Kain,
jalan kebenaran, jalan yang menuju kepada kehidupan, dan jalan yang baru.7
Jalan seorang laki-laki dengan seorang gadis menggambarkan sikap dimana laki-
laki dan perempuan bertemu, pacaran dan menikah.
Jalan dimana masa pacaran diadakan tidak secara luas dimengerti sebagai
inisiatif yang positif, ilahi pada hari-hari ini. Bagaimanapun kita sebaiknya
melihat, bahwa proses pacaran Kristen adalah menjalani hubungan yang unik.
Mengapa? Itu adalah proses yang unik karena dipimpin melalui prinsip-prinsip
pengudusan dan penghormatan. Pendekatan ini berdiri berlawan jalan dunia yaitu
keinginan hawa nafsu.8 Sikap dimana masa pacaran dipimpin akan mempengaruhi
sifat dan budaya pernikahan yang akan datang. Dengan buku ini adalah maksud
kami untuk merekomendasikan pendekatan kepada pacaran dan pernikahan
Kristen yang praktis, perhubungan dan dapat maju berproses dalam sikap ilahi.
Untuk melakukan ini, kita akan pertama-tama meninjau proses pacaran dalam
lima tahap; pengembangan persahabatan, pengertian romantis, proses pacaran dan
mengikat dan akhirnya lamaran untuk membangun sebuah rumah, bukan hanya sebuah
pernikahan.
Dalam Bagian Dua, kita akan mendiskusikan peran dari orang tua, otoritas
sipil, petugas pernikahan dan yang lain dalam memberikan perhatian dan nasehat
5. Ams 30:18-19 KJV 6. Strongs Hebrew dan Greek Dictionary menyebut jalan ini jalan hidup atau model
tindakan. 7. Mat 21:32; Maz 107:7; Yud 1:11; 2 Pet 2:2; Mat 7:14; Ibr 10:20.
8. 1 Tes 4:1-8
13
MEMBANGUN SEBUAH RUMAH
kepada pasangan yang pacaran. Bagian ini juga berisi nasehat berkenaan dengan
tipe-tipe konseling yang tidak akan produktif atau menolong bagi pasangan
dalam proses. Bagian Tiga termasuk sebuah diskusi dari prasangka budaya dan
perlunya pasangan dan orang tua untuk mengalamatkan elemen apapun dari
budaya keluarga mereka yang dapat memiliki pengaruh negatif atas budaya
pernikahan yang dibentuk pasangan. Bagian Empat menjelaskan peran dari
petugas pernikahan dalam konseling, dan implementasi dari ibadah pernikahan
yang tepat. Bagian terakhir menjelaskan pendekatan tugas-tugas dan berisi
pertanyaan-pertanyaan yang dimaksudkan untuk menolong pasangan untuk
mengalamatkan diri mereka sendiri kepada sifat dari ikatan mereka, dan
memfasilitasi pengolahan kognitif dari perihal pilihan dan bentuk dari budaya
unik mereka sendiri. Pertanyaan-pertanyaan ini di desain sebagai alat bantu bagi
pasangan untuk menilai dan memproses hubungan mereka sendiri, dan untuk
dapat berkomunikasi dengan masing-masing yang lain dan dengan
memperhatikan area-area spesifik.
14
Bagian Satu Sebuah Tinjauan mengenai Pacaran Kristen
16
Bagian Satu Sebuah Tinjauan mengenai Pacaran Kristen
bukti dari pendekatan yang tidak dewasa terhadap perihal kehidupan yang
serius. Dalam banyak kasus, mengatakan semua perkataan yang tepat
mulai bekerja sangat serius melawan jenis progres nyata apapun. Nasehat
yang dibutuhkan untuk dituliskan dalam huruf besar adalah bahwa
pasangan seharusnya mengatur diri mereka sendiri untuk menjalani setiap tahap, tanpa
terburu-buru ke tahap yang berikut. Dalam bahasa yang gamblang, Demi
kebaikan, dirikan dan nikmati persahabatan yang baik! Anda tidak akan
melewati jalan ini lagi! Tekunlah dalam pacaran! Ambil waktu untuk
membangun fondasi Kristen yang sehat! Ambil waktu untuk mencari
Tuhan dan berjalan dengan Dia melalui saat yang unik ini!
5. Pengalaman mengajarkan kita bahwa memprediksikan tanggal
pertunangan dan pernikahan selalu mempunyai efek negatif pada
perkembangan efektif dari hubungan. Ini secara khusus benar ketika
pasangan menjadi yakin bahwa mereka akan menikah. Banyak menemukan
sangat sulit untuk memberikan perhatian yang tepat pada aspek
perkembangan kemudian, yang pada kenyataannya yang paling penting.
Penekanan pokok harus dinyatakan disini, dan kemudian diulangi pada
interval sepanjang pelajaran kita. Aplikasi yang tepat untuk Membangun
sebuah Rumah (judul kita) terletak pada keinginan untuk membentuk rumah
Kristen, sepanjang garis Kristen yang spesifik dan unik. Keduanya bisa saja
berkomitmen sebagai orang percaya, tapi jika pada intinya, mereka hanya
berfungsi sepanjang garis sosial dan romantis, mereka akan tidak
menginginkan atau tidak berkemampuan untuk memberikan perhatian
kepada sasaran yang diatur disini.
6. Ini berarti bahwa pasangan dari persahabatan Kristen yang serius mengenai
membangun sebuah rumah dapat setuju sejak dari permulaan bahwa mereka
akan menolak ragu-ragu dan tekanan. Mereka seharusnya berkomitmen
untuk dengan bijak sabar dalam takut akan Tuhan, dan dengan demikian
17
MEMBANGUN SEBUAH RUMAH
Mengatur tanggal
Beberapa poin lebih lanjut perlu dibuat mengenai mengatur tanggal.
1. Seperti yang sudah kami nyatakan secara tidak langsung, pacaran adalah
program perhubungan, bukan timetable yang dapat diprediksikan.
Pertambahan dari progress tidak dapat diukur dalam bulan, tapi hanya dalam
poin pertumbuhan yang signifikan dalam pengenalan-diri, pengenalan akan yang
lain, pengertian Kristen akan hubungan, dan pengertian yang dewasa akan
kehendak Allah. Jelas, rangkaian, langkah dan keefektifan oleh mana
pertambahan dari pertumbuhan ini akan terbuka adalah mungkin untuk
diprediksi. Tanpa memperhatikan semangat dan idealis mereka, tidak ada
pasangan dapat dengan pasti tahu yang akan dibukakan ketika mereka
tunduk kepada Kristus sebagai Gembala mereka dalam hal kehidupan
paling penting ini.
2. Konselor menerima fakta bahwa pasangan akan mulai mendiskusikan
waktu dan tanggal ketika hubungan mereka dewasa. Adalah sehat untuk
rencana ini di-share-kan, secara rahasia, dengan konselor. Ini akan
mencegah situasi dimana pasangan dan konselor memiliki dua agenda yang
9. Mat 7:24ff
18
Bagian Satu Sebuah Tinjauan mengenai Pacaran Kristen
19
MEMBANGUN SEBUAH RUMAH
Ketika kita akan menyoroti yang berikut, bersama dengan waktu pasangan
berkomitmen untuk program konseling, tahap perkembangan dari orang tua
sudah lewat. Ada arti yang kuat dimana orang tua sekarang harus mendukung
pasangan disaat mereka bergerak dari masukan orang tua kepada mengambil
pertanggungjawaban untuk budaya, pilihan dan masa depan mereka sendiri.
Menolong anak yang dewasa mengerti proses meninggalkan dan bersatu ini
seharusnya fokus utama bagi orang tua. Jika keduanya berpegang pada kesetiaan
keluarga, atau jika mereka tidak meninggalkan keluarga mereka dengan
sebagaimana mestinya, mereka tidak akan terikat sebagai keluarga yang baru
dalam gambar/image, dibawah kekepalaan Kristus. Hal yang sama, jika salib
Kristus dapat menghapuskan permusuhan/kebencian, pasangan akan
meninggalkan rumah dengan sebagai mana mestinya dan juga terus dalam Kristen
yang vital, hubungan keluarga kedalam masa depan.
Adalah umum bagi konselor untuk merasa bahwa peran mereka berkurang
atau bahkan tidak berlaku oleh pasangan dan orang tua. Sebagai contoh, beberapa
pasangan sudah sangat fix dengan menyatakan progres mereka sendiri, sehingga
konselor tertekan dengan hanya mendengar dan menyetujui. Di kasus lain, orang
tua yang rajin mengurus mulai melakukan pemesanan, dan sangat menentukan
semua program perkembangan yang penting. Orang tua yang lain dapat menjadi
sangat prihatin sehingga mereka tidak memberikan pasangan dan konselor
kebebasan untuk menilai realita dari sudut pandang mereka sendiri.
Ulasan-ulasan ini pendek, tapi menolong menunjukkan betapa banyak faktor
harus dimengerti dengan berdoa oleh semua yang berkepentingan. Akhirnya,
pasangan itu sendiri harus mengerjakan jalan mereka melalui faktor-faktor ini,
tanpa memperhatikan kuantitas atau kualitas dari masukan orang tua dan
pastoral. Yang sebenarnya, beberapa pasangan dapat menerima pertolongan yang
cukup terbatas karena kurangnya pertolongan yang tersedia, tapi tetap dapat
membangun fondasi yang luar biasa. Pada waktu yang sama, yang lain dapat
menerima dukungan yang paling teliti, tapi tetap gagal untuk mengambil
pertanggungjawaban yang murni di hadapan Kristus.
20
Bagian Satu Sebuah Tinjauan mengenai Pacaran Kristen
22
Bagian Satu Sebuah Tinjauan mengenai Pacaran Kristen
B
aga
n:
Pro
gra
m
Pac
ara
n
23
MEMBANGUN SEBUAH RUMAH
1. Pertanyaan persahabatan
Ada dua tahap persahabatan: a) pengembangan luas persahabatan laki-laki
dan perempuan, yaitu lebih dari satu sahabat, dan b) pengembangan dari satu
persahabatan yang spesifik. Proses ini dapat dalam jangka waktu dua sampai lima
bulan dan perlu dimengerti diluar dari pertanyaan romantis, seperti yang akan
kami diskusikan. Pertanyaan sederhana untuk tahap ini adalah Apa artinya
persahabatan yang murni dan apakah kita mempunyai persahabatan yang dapat
berlangsung seumur hidup?
setting untuk laki-laki dan perempuan bertemu, saling mengenal satu dengan
yang lain, dan bersama melayani. Konteks ini menghapuskan beberapa dari
kebutuhan untuk aktivitas satu dengan satu.
Langkah berikut untuk mereka yang dalam usia pacaran adalah membantu
perkembangan sejumlah persahabatan spesifik dalam kelompok usia yang sudah
bisa. Sekali lagi, berhubungan yang sehat dalam lingkungan persekutuan, dan
aktivitas kelompok yang membangun, bantulah untuk mem-fasilitasi tahap ini.
Langkah kepada berhubungan satu dengan satu seharusnya dapat dilakukan
dalam dasar yang luas, daripada dengan satu sahabat eksklusif. Pengembangan
dari sedikit sahabat baik kepada satu persahabatan spesifik ini adalah suatu yang
menantang, dan memiliki banyak variable. Tentu saja, adalah situasi dimana
sahabat yang pertama dan satu-satunya yang diundang untuk keluar eksklusif
menjadi pasangan menikah. Tapi, ada juga situasi dimana pasangan maju kepada
hubungan eksklusif terlalu cepat, dan dimana menyatakan pacaran tidak
diteruskan. Berbicara secara umum, adalah sehat dan bijak bagi persahabatan
yang luas dan satu dengan satu keluar juga menjadi luas menyediakan
persahabatan eksklusif pada waktu yang benar dan tepat.
Dua ulasan menolong disini. Pertama-tama, akan menjadi problematika jika
laki-laki muda tidak melakukan inisiatif persahabatan sampai mereka percaya
mereka mengetahui yang tepat. Laki-laki muda dinasehati dengan baik untuk
mengatur aktivitas persahabatan dengan lebih dari satu sahabat, daripada
membatasi ketertarikannya terlalu dini. Kontribusi kepada pertumbuhan yang
sehat akan pengenalan-diri ini, membolehkan pertumbuhan yang sama di dalam
yang lain, dan mengizinkan atmosfir mempelajari bagaimana bertemu dan
mengerti satu dengan yang lain. Yang kedua, keluar satu dengan satu seharusnya
tidak banyak dan seharusnya tidak menunjukkan maksud yang dalam, sampai
persahabatan ketertarikan single terlihat pada waktunya dan tepat bagi
keduanya.
Beberapa ulasan mengenai aktivitas satu dengan satu akan menolong disini.
Dalam area saudara-saudari, keduanya laki-laki dan perempuan muda bebas
untuk menginisiatifkan aktivitas untuk tujuan mempromosikan persahabatan.
25
MEMBANGUN SEBUAH RUMAH
Tapi, supaya mereka tidak memerintah aktivitas, dan supaya mereka tidak
menyulitkan persahabatan saudara-saudari.
Bagi mereka yang dalam usia pacaran, ada langkah lebih lanjut dalam area
aktivitas satu dengan satu. Ada poin dimana dewasa muda perlu untuk
berkemauan mengerjakan aktivitas satu dengan satu (dari sifat yang pantas)
dalam ketertarikan bertemu satu dengan yang lain. Dalam kasus ini, seharusnya
tidak segera tertutup dalam ketertarikan romantis single, dan seharusnya tidak
ada harapan-harapan bahwa hubungan akan maju kepada pacaran.
Dalam arena persahabatan ini, berhubungan satu dengan satu hanya akan
terjadi jika sangat santai, berdasarkan sekitar kegiatan biasa di rumah dan gereja.
Perhatian perlu diambil bahwa tidak ada ekspresi yang tidak sepantasnya dari
ketertarikan kepada yang lain, dan tidak ada anggapan akan ketertarikan dari
yang lain kepada diri sendiri. Aktivitas yang pantas berkenaan dengan ini dapat
berbasis keluarga, atau kegiatan santai lain (misalnya makan, rekreasi, menghadiri
acara atau perkumpulan olahraga). Tempat yang dipilih memerlukan atmosfir
terbuka, sekiranya tidak pada level penyingkapan yang tidak seharusnya, yaitu
bukan makan malam dengan lilin.
Ini adalah area yang memerlukan perhatian dan kedewasaan. Apakah dalam
program interaksi yang santai, atau dalam aktivitas satu dengan satu, ada banyak
nilai positif dalam mempelajari untuk bertemu. Jika yang satu tidak jelas dan
kompleks berkenaan dengan ini, itu menyoroti ketidakdewasaan yang masih ada.
Tapi, lingkungan gereja kaya dalam hubungan dimana orang muda sebenarnya
dapat mengenal tiga atau empat yang lain sebelum mengecilkan fokus pada satu
orang yang spesifik.
26
Bagian Satu Sebuah Tinjauan mengenai Pacaran Kristen
pasangan dan keluarga. Kedewasaan diperlukan dalam area-area ini adalah alasan
yang cukup untuk mengakui bahwa remaja seharusnya tidak menikah.
Ketika kita membaca kitab Rut, kita dapat mengerti kesaksian dari seorang
perempuan yang telah sampai pada kedewasaan ini. Berbicara seperti Rut, ketika
dia memohon kepada Naomi, mengindikasikan bahwa dia telah menetapkan hati
pada beberapa budaya Kristen yang mendasar. Sebab ke mana engkau pergi, ke
situ jugalah aku pergi, dan di mana engkau bermalam, di situ jugalah aku
bermalam: bangsamulah bangsaku dan Allahmulah Allahku, di mana engkau mati,
akupun mati di sana ..10 Berbicara dalam kedewasaan seperti yang ditunjukkan
Rut. Dia telah siap untuk memberikan dirinya pada kematian. Untuk membuat
komitmen seperti itu, dengan jelas dia tunduk kepada proses dari training ilahi.
Tidak lama setelah perkataan ini, dia dipimpin kepada pernikahan dengan Boaz.
Dalam situasi kita sekarang, diberikan persyaratan keduanya, pelatihan dan
pemuridan, kesiapan jenis ini adalah bukti dalam golongan usia 23-30. Secara
alamiah, ada banyak variable, termasuk lamanya waktu pendidikan, tingkat
pengalaman pekerjaan dll.
Persahabatan
Apa sifat dari persahabatan? C S Lewis, dalam bukunya The Four Love (Empat
Kasih)11 menggambarkan persahabatan sebagai hubungan antara dua orang pada
level tertinggi mereka dari individualitas. Ini adalah pengertian yang berguna, dua
orang berbagi wawasan, ketertarikan atau selera yang sama yang memimpin
kepada perkawanan. Mereka tidak menemukan masing-masing dengan yang lain
karena mereka mencari sahabat. Mereka menjadi sahabat karena mereka
menemukan kecocokan dalam ketertarikan yang sama. Persahabatan mereka
seharusnya bebas dari kebutuhan yang berpusat pada diri sendiri untuk
dibutuhkan, dan tidak membuat tuntutan kepada yang lain. Mereka berbagi apa
27
MEMBANGUN SEBUAH RUMAH
yang mereka miliki dan siapa mereka adanya, tanpa ada rasa cemburu kepada
yang lain. Hubungan dibangun atas fondasi saling menghargai dan mengagumi.
Ketika persahabatan seperti itu dikembangkan, itu dapat dengan mudah (dan
sering dengan sangat cepat) menuju kepada persahabatan romantis dengan
perkembangan pertumbuhan ketertarikan. Dalam konteks non-Kristen, gaya
perkembangan persahabatan romantis ini dapat dapat dikendalikan oleh libido
karena tidak dilindungi oleh kekudusan dan menghormati. Sayangnya, komunitas
menerima tingkah laku ini sebagai sesuatu yang normal. Tapi Kristen,
dinasehatkan untuk menjaga diri mereka kudus dari dosa, tidak disentuh oleh si
jahat.12 Adalah penting untuk pengembangan Kristen supaya kualitas unik dari
persahabatan Kristen dipelajari yaitu memberi, memperhatikan, menghargai,
menjaga dll.
Ketika orang Kristen bertumbuh dalam penghargaan dan kasih sayang, mereka
juga akan belajar memberi diri mereka anggota-anggota (tubuh dan motivasi)
kedalam penundukan supaya mereka mempertahankan dan menjalankan
hubungan itu.
Murid-sahabat
Yesus berkata bahwa sahabat yang sebenarnya adalah mereka yang melakukan
perintah-Nya. Murid-murid-Nya, kepada siapa Dia menceritakan kehendak
BapaNya, adalah sahabat-sahabat-Nya. Yoh 15:13-15. Sesungguhnya. Tidak ada
sahabat yang lebih sejati daripada dia yang adalah murid Kristus yang teguh.
Murid-sahabat ini dibangun atas menyangkal diri untuk menyatakan yang lain.
Jenis sahabat seperti ini tidak akan mencari untuk dirinya sendiri, dan tidak akan
menempatkan pengharapan antara murid yang lain dengan Tuannya. Pemuridan
seharusnya menjadi dasar dari persahabatan, atau yang lain yang kita pikir adalah
merosot kepada kepentingan diri sendiri yang bersifat daging dan kecocokan.
Pemuridan memberikan kita dasar untuk menjadi sahabat, dan untuk menguji
28
Bagian Satu Sebuah Tinjauan mengenai Pacaran Kristen
apakah kita sahabat yang murni atau tidak. Ini adalah jenis persahabatan yang
membentuk dasar untuk pacaran dan pernikahan Kristen.
29
MEMBANGUN SEBUAH RUMAH
sendiri, dan dari tekanan romantis prematur. Laki-laki dan perempuan kemudian
belajar jalan dari menyembah, yaitu jalan untuk menghargai satu dengan yang lain
pada kedalaman yang melampaui perasaan romantis. Ini akan membiarkan agape
yang murni untuk berkembang, kasih yang menyerahkan nyawa/hidup untuk
yang lain. Dalam latar belakang ini, romantis yang sesungguhnya juga akan
berkembang.
30
Bagian Satu Sebuah Tinjauan mengenai Pacaran Kristen
31
MEMBANGUN SEBUAH RUMAH
Kesulitan-kesulitan persahabatan
Mempertimbangkan contoh-contoh kompleksitas persahabatan berikut yang
mungkin mengganggu progres hubungan:
1. Didikte oleh romantis: adalah benar untuk mengatakan bahwa ketertarikan
romantis dan pilihan akan muncul dalam kelompok perhubungan apapun, dan
tidak banyak yang akan sepenuhnya objektif ketika itu terjadi pada lawan jenis.
Banyak orang muda menaruh diri mereka dibawah tekanan yang murni karena
mereka masih membiarkan ketertarikan romantis mendikte akankah atau tidak
meresponi untuk memberikan persahabatan. Orang muda Kristen seharusnya
dapat melihat realita ini dan melepaskan ketertarikan romantis dalam sikap iman
untuk kehendak Tuhan. Dengan jalan ini. Masing-masing dapat didorong untuk
berhubungan dengan luas dan bukan hanya berdasarkan pada tergila-gila atau
ketertarikan, seolah-olah ini semua adalah ukuran realita.
Dalam meresponi undangan persahabatan, orang yang dewasa seharusnya
menyadari bahwa undangan single bukanlah lamaran pernikahan. Mereka
seharusnya bebas untuk pergi keluar untuk tujuan mempromosikan
persahabatan, tanpa terperangkap dalam kebingungan hubungan pura-pura
pacaran.
2. Kekhawatiran posesif: Tanda utama dari ketidakdewasaan adalah keinginan
untuk ;memiliki yang lain sebagai sahabat romantis. Sekali ketertarikan dimulai,
keinginan bertumbuh kepada memenangkan hadiah. Keinginan ini dikendalikan
oleh ketakutan akan kekecewaan, dan dipenuhi ketidakpercayaan dalam ideal-
ideal seseorang. Perhatikan, jenis posesif ini berbalik kepada ketidaktertarikan
ketika hadiah terealisasi.
Penangkal untuk jenis pemikiran romantis ini adalah menjalankan iman
Kristen yang tulus kepada masa depan. Jika seseorang benar-benar percaya
kepada Gembala dari semua hubungan-hubungan, maka rest/tenang/relax dan
keyakinan akan berlaku.
3. Pergi keluar atau tidak: Ada pertimbangan penting apakah perempuan akan
mengatakan ya atau tidak untuk undangan. Sebagai contoh, jika dia tahu bahwa
laki-laki tertarik dengan dia, jawabannya secara cepat memberi arti dan implikasi.
32
Bagian Satu Sebuah Tinjauan mengenai Pacaran Kristen
Jika dia tidak tertarik dan setelah beberapa kali keluar masih tidak tertarik, maka
dia perlu untuk berhati-hati bahwa dia tidak menyetujui undangan dari laki-laki
hanya karena dia tersanjung atau menikmati petualangan romantis. Perempuan
harus mengerti garis kekudusan yang akan melindungi hubungan. Kedua belah
pihak akan mengingat dengan baik bahwa pergi keluar sekali atau dua kali
bukan berarti mereka dibawah kewajiban untuk pacaran. Harus ada kebebasan
untuk membangun persahabatan, bertemu satu dengan yang lain dalam iman, dan
kemudian mencari kehendak Allah berkenaan dengan pernikahan.
4. Harapan keluarga: Dalam beberapa contoh, harapan keluarga dapat menjadi
masalah selama perkembangan persahabatan. Sebagai contoh, dimana laki-laki
mengunjungi perempuan dirumahnya dan dipegang oleh keluarga, persahabatan
dapat menjadi tertekan oleh harapan yang dirasakan oleh keluarga. Sering
keluarga dapat berasumsi tidak tepat bahwa persahabatan adalah janji akan
pacaran. Harapan keluarga dapat bertambah dengan setiap kontak, dan pasangan
dapat merasa tertekan kedalam hubungan sebelum waktunya, atau salah satu
bukan pilihan mereka. Lebih baik pasangan saling mengenal dalam setting sosial
yang mudah, sementara tetap memelihara keterbukaan kepada keluarga.
5. Ambisi status: masalah lain yang dapat muncul dalam area persahabatan dan
pergi keluar adalah dimana seseorang memilih pasangan berdasarkan pada
pelayanan atau ambisi melayani atau pengharapan. Hal yang sama dapat
dikatakan untuk ambisi gaya hidup. Paulus mengartikan dengan baik mengenai
perihal ini dengan sedikit ayat-ayat yang sederhana dalam 1 Kor 7:32-34. Dia
menjelaskan bahwa fokus dari orang yang single seharusnya pada rumah Tuhan,
sementara yang sudah menikah harus memperluas fokus mereka.
Kita akan setuju bahwa ibadah dan pelayanan dalam rumah Tuhan adalah
sasaran yang patut dicontoh setiap orang. Tapi, pacaran adalah untuk pernikahan.
Pacaran bukanlah mobil untuk seseorang mengejar pelayanan atau ideal-idealnya
akan ibadah. Jika pasangan akan menikah hanya karena pelayanan atau harapan
untuk ibadah sebagai status, maka ikatan mereka akan menjadi renggang jika
posisi pelayanan yang diharapkan tidak tercapai.
33
MEMBANGUN SEBUAH RUMAH
2. Pertanyaan romantis
Mengikuti tahap persahabatan, pertanyaan romantis perlu mulai dibicarakan
sebagai aspek kedua, untuk beberapa alasan yang kita akan soroti.
Yang pertama-tama, romantis, bagaimanapun kita mengerti tentang itu,
haruslah tidak menjadi pertanyaan yang pertama, seperti yang sering ada dalam
pikiran orang-orang zaman modern.
Dengan memasukkan pertimbangan luas disini, kita berurusan dengan suatu
misteri disekeliling romantis dan kasih dll, dan dengan demikian mengatur
fondasi untuk perkembangan yang stabil seterusnya.
Memunculkan pertanyaan romantis mendorong kita untuk menguji segalanya
yang termasuk dengan pertanyaan ini. Tentu saja kita harus membuat cakupan di
seluruh begitu banyak pertanyaan, beberapa telah muncul sejak bertahun-tahun
yang lalu. Apa yang memimpin laki-laki dan perempuan kepada pernikahan?
Apakah ada sesuatu yang spesial yang menuntun pasangan kepada pernikahan?
Jika demikian, apakah itu? Apakah kasih itu? Apakah yang saya rasakan? Apakah
saya memiliki apa yang diperlukan yang cukup untuk meneruskan? Mengapa
saya merasa tidak yakin? Apakah benar untuk menjadi tidak yakin? Bagaimana
34
Bagian Satu Sebuah Tinjauan mengenai Pacaran Kristen
jika pasangan yang bermaksud sangat cinta dan yang lain tidak? Kasih jenis apa,
kualitas kasih seperti apa yang diperlukan untuk pernikahan? Bagaimana saya
mengetahui sekarang, apakah saya cinta atau tidak? Seharusnyakah saya menjadi
yakin? Bagaimana seharusnya saya tahu jika saya yakin? Akan menjadi seberapa
bodoh-kah saya? Dapatkah orang Kristen percaya akan gaya romantis panah
cupid yang sepertinya umum dalam masyarakat? Apakah ada romantis yang
benar, ilahi?
Jika kita akan mengembangkan semua dalam diskusi, kita harus
mengidentifikasi, memisahkan. Membedakan dan mengembangkan aspek-aspek
dari persahabatan, ketertarikan, kasih sayang, romantis dan kasih yang semuanya
memaksakan diri mereka sendiri, secara benar atau salah, atas perkembangan
hubungan. Prinsip pertanyaan romantis adalah ini: apakah kita mengerti apa
yang merupakan kasih yang mendasari pernikahan? Kita dapat menambahkan
ini: Apakah kita mengerti dalam dan luar dari apa yang disebut secara luas
romantis? Adakah mistik spesial yang memimpin kedua orang untuk menikah?
Apa yang memimpin mereka? Apakah dasar dari ketertarikan? Apakah
ketertarikan yang mendasari pilihan?
Romantis
35
MEMBANGUN SEBUAH RUMAH
36
Bagian Satu Sebuah Tinjauan mengenai Pacaran Kristen
dan budaya adalah pengertian dari keinginan ini. Apakah hanya seksual, seperti
dalam kerajaan hewan? Jika demikian, apakah ini sah? Apakah sebagian seksual?
Adalah keinginan seksual yang tepat yang bukan nafsu immoral? Jika keinginan
untuk pernikahan lebih dari seksual, bagaimana untuk mengerti?
Sepanjang sejarah, budaya, dan adat masyarakat, jalan menuju kepada
pernikahan telah jatuh dengan kasar kedalam tiga kategori. Pada ekstrim satu,
pernikahan telah diatur. Yang lain, pernikahan telah dipilih secara tidak karuan
berdasarkan ketertarikan, keinginan, atau yang sebaik-baiknya. Di antara
ekstrim-ekstrim ini, pernikahan telah berproses atau diuji dalam berbagai cara.
Urutan yang umum dalam kasus yang terakhir adalah bahwa proses mengikut-
sertakan semacam pertemuan, memilih, dan komitmen untuk memberi.
Contoh yang spesifik dari tiga model yang disebut diatas (diatur, tertarik
dan menguji) dapat ditemukan dalam sejarah, dan dalam kelompok etnik zaman
modern. Untuk menyoroti keragaman, ada kelompok-kelompok sosial yang
menemukan pernikahan yang diatur tidak terpikirkan, hanya ketika yang lain
menemukan pernikahan tertarik secara sama membenci. Kita seharusnya
memperhatikan bahwa ada banyak pernikahan yang tidak datang bersama karena
kasih romantis dengan cara yang dihargai dalam dunia barat. Dengan kata lain,
romantis tidak serta merta alasan untuk pernikahan. Pernikahan seperti itu tidak
kurang valid karena adat istiadat yang berlaku dalam hal itu. Tidak juga kurang
sukses dalam skala global. Dalam semua tiga model dan kasus, kebahagiaan dan
ketidakbahagiaan, adil dan tidak adil, sukses dan gagal, tidak dapat menjadi
petunjuk oleh mana pernikahan diukur.
Jadi apa yang seharusnya menjadi alasan bagi pernikahan? Seharusnyakah
pernikahan dilakukan jika ada romantis? seperti yang kita tahu, kelemahan dari
pernyataan ini adalah bahwa romantis akan sulit untuk dijumlahkan, dan jika itu
menghilang, akankah pernikahan dipertanyakan atau bubar? Apa yang Alkitab
katakan?
Sepanjang kedua Perjanjian, kita menyimpulkan bahwa pernikahan ilahi
melibatkan beberapa bentuk ujian. Kita juga menemukan bahwa pilihan ilahi
yang tepat dan proses ilahi dilakukan, dan melakukan, menghasilkan romantis
37
MEMBANGUN SEBUAH RUMAH
Mengambil pasangan
Ungkapan, memiliki bejanamu sendiri menerima berbagai interpretasi, tapi
konteks ini menegakkan acuan mengambil pasangan. Bagaimana kita mengetahui
ini? Ayat sebelumnya berbicara mengenai menahan diri dari imoralitas, yaitu
melibatkan individu lain. Jika kekudusan dan menghormati untuk diaplikasikan
dalam hal ini, lebih daripada keinginan hawa nafsu, jelas hubungan dengan orang
lain termasuk. Menambahkan kepada argumen kami, ayat berikut berbicara
mengenai memperdayakan/menipu saudara (atau saudari).
Ayat sembilan dari 1 Tesalonika pasal empat menyebutkan kasih
persaudaraan. Paulus mengatakan bahwa dia tidak perlu menuliskan kepada
mereka mengenai kasih persaudaraan. Kami menyimpulkan dari berbagai poin
38
Bagian Satu Sebuah Tinjauan mengenai Pacaran Kristen
15. Lihat Lampiran 1 16. Yoh 17:19 17. Lihat The Miracle of the Seed (Mujizat dari Benih), 2000, V J Hall & M
A Wylie, Seedlife Publications, Forest Glen.
39
MEMBANGUN SEBUAH RUMAH
Memperdayakan
Mengambil pandangan luas mengenai yang dikatakan Paulus, adalah jelas
bahwa keinginan hawa nafsu memperdayakan yang lain, karena yang seorang
mencuri dari yang lain dan mengambil untuk dirinya sendiri. Sebaliknya, praktek
pengudusan dan penghormatan tidak memperdayakan yang lain, karena
seseorang tidak mengambil untuk dirinya sendiri, tidak juga kita mengambil apa
yang dengan tidak rela diberikan. Paulus menambahkan bahwa Allah adalah
pembalas dari yang diperdayakan. Dengan demikian, dia menyoroti kebenaran
sakral bahwa Allah menghargai keseluruhan pribadi, termasuk keberadaan
seksual, dan menganggap pemberdaya sebagai mencuri apa yang adalah milik dari
hubungan kudus masing-masing pribadi dengan Allahnya.
40
Bagian Satu Sebuah Tinjauan mengenai Pacaran Kristen
Seperti kasih seksual tidak boleh dibangkitkan sampai waktu yang tepat,
demikian juga kasih romantis tidak boleh dibangkitkan sebelum waktunya.
Dalam tahap persahabatan, ketika pertanyaan pertama ditanyakan, pasangan
tidak seharusnya membangkitkan cinta [romantis] sebelum waktunya. Dengan
kata lain, belum waktunya untuk membangkitkan pertanyaan dan menimbulkan
kobaran yang adalah untuk ekspresi kasih romantis. Memikirkan ini lebih jauh,
seperti yang dikatakan sebelumnya, pasangan tidak boleh mengobarkan kasih
seksual sebelum waktunya. Pacaran bukanlah waktunya untuk mengobarkan dan
mengobarkan kembali kasih seksual dalam jenis foreplay konstan yang meluap-
luap, membingungkan, dan menjadi masalah dalam pengembangan persahabatan.
41
MEMBANGUN SEBUAH RUMAH
42
Bagian Satu Sebuah Tinjauan mengenai Pacaran Kristen
43
MEMBANGUN SEBUAH RUMAH
dan sama juga sadar akan yang lain yang sekarang kita kenal sebagian. Dengan
kata lain, kita rindu untuk hidup dalam misteri identitas dan hubungan, sebagaimana
Allah sendiri, yang secara mutlak tiga dalam hal identitas, sementara juga mutlak
satu sebagai hubungan.
Identitas dan komunitas inilah misteri akhir, pernyataan akhir dari laki-laki
dalam hubungan kepada Allah. Adalah kepada gambar/image ini laki-laki dan
perempuan dibuat menjadi pewaris. Tertulis dalam mandat penciptaan manusia
bahwa dia sebaiknya mengalami, sebagai laki-laki dan perempuan, gambar/image
yang Allah sendiri sebagai tiga pribadi. Seperti yang kami katakan sebelumnya,
laki-laki dan perempuan adalah untuk berbagi kapasitas Allah untuk memberi
dan menerima, untuk mengenal dan dikenal, untuk mengekspresikan identitas
dalam komunitas dan untuk berbuah-buah.
44
Bagian Satu Sebuah Tinjauan mengenai Pacaran Kristen
45
MEMBANGUN SEBUAH RUMAH
tarik yang ilahi, ilahi dalam kesukaannya, keinginannya kuat seperti maut dan
jelas kekal dalam semua anjurannya.
Yang jahat dari semua, seperti yang ditunjukkan C S Lewis, adalah bahwa
sekalipun kasih romantis adalah seperti ilahi, seperti tidak serta merta adalah
sama. Hanya karena kasih dari pencinta bertindak seperti kasih ilahi bukan
berarti sama dengan kasih Allah. Dari semua kasih, dia tuliskan, [Eros] pada
puncaknya, adalah yang paling seperti ilahi, karena itu paling cenderung
menuntut penyembahan; berbalik dari didalam kasih menjadi serupa agama
bahayanya adalah bukan pencinta akan saling mengidolakan, tapi mereka akan
mengidolakan Eros itu sendiri. Orang yang sedang jatuh cinta tidak dapat
diminta untuk jangan melakukan sesuatu... dan oposisi membuat mereka berpikir
seperti martir.26
25. 1 Yoh 4:7; 1 Tes 4:9 26. C S Lewis, 1960, The Four Loves (Empat Kasih), Harper Collins. p102.
46
Bagian Satu Sebuah Tinjauan mengenai Pacaran Kristen
harus ditempatkan pada tempat tinggi pada agenda training orang tua. Perasaan
kasih sayang yang dialami oleh remaja adalah nyata, tapi mereka bukanlah kasih
yang nyata dalam dimensi dewasa yang dapat mendukung pengerjaan pacaran
dan pernikahan. Seperti yang kita ketahui, tergila-gila/infatuasi dalam orang
muda hanya mencari untuk mendukung perasaan-nya sendiri, tanpa memiliki
kapasitas hubungan untuk mendukung yang lain.
Sebagai orang tua Kristen, kita seharusnya menerima bahwa ketertarikan
adalah normal dan bahwa ada banyak bagi anak-anak untuk belajar dari naik
turunnya keinginan romantis. Kesalahan besar untuk tinggal dan membiarkan
pengalaman-pengalaman benih awal ini dapat diterjemahkan sebagai hubungan
anak laki-laki - anak perempuan yang tidak dapat maju kepada pernikahan.
Tanggung jawab orang tua tidak akan membiarkan anak-anak bereksperimen
dengan bahaya dan membakar jiwa mereka dalam hasrat yang menyala-nyala.
Pada prakteknya, adalah perasaan yang kuat dan ingin tahu dari ketertarikan
masa kecil inilah yang cenderung mengatur kita, dalam kehidupan kemudian,
terhadap kepercayaan bahwa idola romantis, eros, akan mengintervensi secara
misterius untuk mengkonfirmasikan destiny romantis kita. Sementara pemikiran
ini ditumbuhkan oleh begitu banyak buku, film dan lagu, orang muda yang belum
menikah dengan kurang hati-hati percaya bahwa mereka menunggu untuk
sesuatu. Mereka menunggu untuk ketertarikan, dan kemudian untuk saling
tertarik, muncul. Untuk mengetahui bahwa inilah yang tepat, mereka percaya
bahwa perasaan haruslah cukup kuat untuk meyakinkan mereka dan yang lain,
bahwa inilah pilihan yang tepat. Tidaklah sulit untuk melihat kemudian, bahwa
dasar dari hubungan seperti itu, jika dimulai dengan sikap seperti ini, bergantung
pada pemeliharaan perasaan yang kuat ini, bersama-sama dengan penolakan
untuk memperhatikan segala yang mengancam hubungan.
Ada alasan mengapa laki-laki dan perempuan mencari, menyukai, dan bahkan
mengharapkan jenis injeksi romantis ini dari panah Cupid. Alasannya adalah bahwa
seseorang tidak harus bertanggungjawab untuk bertemu dengan yang lain, untuk
menghargai yang lain dan dengan bertanggung jawab mencari romantis yang
sesungguhnya. Bagaimana romantis sebenarnya dibangun jika itu bukan
47
MEMBANGUN SEBUAH RUMAH
48
Bagian Satu Sebuah Tinjauan mengenai Pacaran Kristen
terperangkap.28 Tapi terperangkap oleh ektasi yang benar dari apa yang
ditemukan, dipilih, dibangun, dilindungi dan didewasakan oleh kasih Allah.
49
MEMBANGUN SEBUAH RUMAH
pandangan kita, kita memilih Allah. Dari pandangan Allah, Dia memilih kita.
Faktanya adalah, kita hanya memilih untuk meresponi pilihan-Nya.
Mengambil contoh yang lain, kita tahu bahwa Firaun memilih untuk
berlawanan dengan Allah. Tapi, peristiwa itu tertulis dalam hal yang berbeda:
yaitu Allah mengeraskan hatinya.29 Secara sama, mereka yang tidak taat,
dituliskan bahwa mereka disediakan (ditetapkan terjemahan Inggris) kepada
kondisi ini.30 Dalam pernyataan yang paling misterius dari semua, dikatakan
kepada kita bahwa benda-benda (bejana-bejana terjemahan Inggris) yang pada
akhirnya mencapai antara kemuliaan atau kebinasaan, keduanya dipersiapkan
sebelumnya untuk destiny ini.31 Arti dari hal ini tentu saja bukan bahwa Allah
menetapkan hasil yang tidak dapat kita tolak. Tapi, kita sangat bertanggung
jawab untuk dengan bebas berinteraksi sepanjang hidup kita, dalam hubungan
dengan penentuan Allah, dengan mengetahui apapun hasil yang kita capai akan
dianggap sebagai kuasa kehendak-Nya. Ini adalah benar dalam pernikahan. Ini
menciptakan tanah dimana kita secara mutlak bertanggung jawab untuk hasilnya,
sementara meskipun demikian Allah secara mutlak juga berdaulat/berkuasa. Ini
adalah misteri dimana kita terlibat dalam seluruh hal pilihan berkenaan dengan
kehendak Allah, keduanya dalam detail kecil dari penyediaan Allah, juga dalam
hal besar dari pasangan pernikahan.
Umum spesifik
Poin pertama kemudian adalah bahwa pilihan itu sendiri melibatkan kita
dalam misteri, misteri kehendak Allah dimana kita berinteraksi. Memikirkan
pembahasan yang sulit ini telah menghasilkan beberapa perspektif yang berguna,
seperti pembagian antara pemeliharaan umum dari Allah, yaitu pemeliharaan
Allah akan pertolongan legal dan medical untuk keberadaan kita yang baik, dan
pemeliharaan spesifik dari Allah, yaitu penyediaan-Nya yang lebih spesifik dan
bersifat mujizat untuk pertolongan kita. Penulis juga telah membedakan antara
50
Bagian Satu Sebuah Tinjauan mengenai Pacaran Kristen
kehendak umum Allah dan kehendak spesifik Allah artinya bahwa adalah
kehendak umum Allah untuk menikah dengan seseorang yang sesuai yang kita
kenal dengan baik; adalah kehendak spesifik-Nya bahwa kita menikah satu orang
tertentu.
Adalah tepat karena kita terlibat dengan misteri interaksi tanggung jawab ini
dalam menjalankan kehendak Allah bahwa pilihan pernikahan kita adalah juga
misteri. Pilihan adalah misteri karena pada akhirnya, kita hanya memilih. Kita
melakukan itu sebagai bagian dari komitmen tanggung jawab kita kepada mandat
Allah, sebagaimana kita melakukan pilihan yang sama untuk seluruh kehidupan
kita sebelum menikah, misalnya sekolah mana yang harus didatangi, tempat
tinggal, dan setelah menikah, pilihan-pilihan ukuran keluarga, pekerjaan, gaya
hidup.
51
MEMBANGUN SEBUAH RUMAH
ada misteri yang saya cari dan temukan dengan kamu misteri yang kita berdua
telah pilih.
Adalah benar mengatakan, dan adalah terbukti dalam pernikahan yang diatur
oleh pasangan yang telah memilih komitmen Kristen, bahwa misteri dapat diketahui
oleh dua orang siapapun yang memilih satu dengan yang lain dan yang memilih untuk
mengejar misteri identitas dalam komunitas. Bagaimanapun juga adalah kehendak
Allah, bahwa kita seharusnya bertemu satu dengan yang, menguji dan akhirnya
memilih seorang dengan siapa misteri akan dicari. Untuk mengklarifikasi pusat
pernyataan disini, adalah penting untuk membuat poin ini: dua orang yang
bertanggung jawab memilih satu dengan yang lain dapat mengetahui misteri dan
mengalami tingginya kasih romantis.
52
Bagian Satu Sebuah Tinjauan mengenai Pacaran Kristen
32. Kej 2:18 AV berbicara mengenai penolong yang bertemu, yaitu sepadan.
53
MEMBANGUN SEBUAH RUMAH
unik. Hubungan ini tidak hanya bertahan, mereka percaya ini adalah dari surga.
Disinilah pasangan romantis akan saling percaya bahwa apa yang telah dikandung
sepenuhnya adalah sedang berbunga penuh. Pada akhirnya adalah percaya
menjadi terkandung pada permulaan. Kegembiraan dapat begitu berkuasa dan
rasa kasih sayang begitu meyakinkan, sehingga keduanya percaya bahwa mereka
pasti akan menikah. Sebenarnya, banyak yang telah, dan masih, menjadi dipakai
pada poin ini. Ini adalah kasih romantis. Ini adalah penemuan dari dorongan
untuk menyentuh kekekalan dari misteri, dan misteri dari kekekalan.
Tapi! Ini hanyalah permulaan. Namun, adalah penting untuk mengetahui
bahwa romantis ini adalah murni, dan bahwa itu dapat memimpin kepada
pernikahan sementara pada saat yang sama ketegangan yang dirasakan pada
permulaan tidak akan memimpin kepada pernikahan dan tentu saja bukan fondasi
bagi pernikahan yang berhasil.
Dengan pemikiran ini dalam pikiran, adalah penting untuk melihat kedepan
dan bertanya: Apakah sifat dari romantis dewasa? Apakah upah awal ini
membawa persamaan dengan warisan pokok? Ya. Dalam kehidupan ini dan dalam
kehidupan yang akan datang, romantis dasar menjelaskan dengan baik sebagai
kegembiraan yang meluap-luap dari persembahan, sukacita memberi dan
menerima. Tidak ada lagi sukacita yang indah dalam surga atau bumi daripada
menemukan bahwa yang lain tidak dapat tahu, sementara pada saat yang sama,
dia menganggap yang lain layak untuk keberhargaan seperti itu, sebagaimana
bebas membuat dirinya dikenal. Masingmasing hanya dikenal karena mereka
membuat diri mereka dikenal. Sukacita persekutuan akan mengenal dan dikenal
membuat sukacita memberi dan bersatu dengan sukacita menerima dalam siklus
berkat yang tiada akhir.
54
Bagian Satu Sebuah Tinjauan mengenai Pacaran Kristen
yang itu sendiri milik dari misteri akhir. Secara singkat, mereka merasakan buah
sulung dari romantis yang benar yang akan berlangsung sepanjang hidup,
penyembahan seumur-hidup menjelaskan dengan poin tinggi dari sukacita yang
tak terkatakan, sebagaimana juga dengan momen-momen yang menantang akan
penyangkalan diri.
Adalah sepenuhnya ilahi bahwa pasangan akan merasa dihabiskan satu dengan
yang lain. Bagi orang Kristen, mereka akan merasa terjamin bahwa keasikan
mereka satu dengan yang lain adalah dari Allah. Bagi orang yang tidak percaya,
mereka hanya percaya ini adalah tepat. Dalam kedua kasus, pengakuan adalah
sah didalamnya. Dalam kedua kasus, harus diuji. Kekuatan dari kasus pertama
adalah bahwa Tuhan adalah Gembala [kita].33 Keterbatasan dari kasus yang
terakhir adalah bahwa eros menjadi rapuh, seperti yang dikemukakan Lewis
dengan tepat. Lelucon yang seram adalah bahwa Eros ini, yang suaranya seperti
berbicara dari alam kekal, dirinya sendiri tidaklah permanen. Dia adalah kasih yang
paling moral, dan dunia memperdengarkan keluhan akan keplin-planannya.34
Apa yang perlu kita perhatikan adalah. Sementara kerinduan akan kasih yang
kuat tak terpenuhi ini menjadi alasan untuk menikah, kasih romantis ini, darinya
sendiri, tidaklah cukup untuk menyokong pernikahan. Eros mengendalikan
untuk berjanji apa yang Eros itu sendiri tidak dapat berikan.35 Disinilah orang
Kristen yang percaya dapat, jika dia mengerti dan memilih, bertumbuh dalam
kapasitas kasih Allah, kapasitas mengorbankan diri, kuasa untuk menyerahkan
hidupnya, yang akan menyokong semua kasih sayang manusia pada level terbaik
mereka.
Cukup jelas, ada orang yang tidak percaya yang mendorong kasih membuat
yang lain sadar akan kualitas kasih seperti-allah. Ini tentu saja tidak
membersihkan kelalaian mereka kepada Allah. Secara sama, ada orang percaya
55
MEMBANGUN SEBUAH RUMAH
yang tulus yang mengasihi dan pernikahan mereka gagal dan yang imannya
ditertawakan. Pada permukaan, kita dapat berpikir bahwa injil dapat berhasil jika
kasih gagal pada orang yang tidak percaya dan berhasil ditengah kesetiaan. Tapi
dengan kemuliaan, semua kasus-kasus ini mendukung tesis prinsip kita. Kita
bertanggung jawab kepada kasih. Tidak ada yang dapat membuatnya terjadi, dan
tidak seorangpun dapat melakukannya untuk kita. Kasih adalah Allah dan jika
kita lahir dari Allah, kita mendemonstrasikannya dengan mengasihi, bukan dalam
perkataan tapi perbuatan. Adalah mandat kita untuk mencari kasih dan
mengekspresikan kasih. Kasih sejati bukan tak terasa dan tak tertolong. Bukanlah
dibuat-buat diluar kemauan, perasaan yang responsif. Kasih yang sejati adalah
memberi diri. Karena itu, bukanlah hanya disokong melalui kuasa Allah yang oleh
mana kita dapat menyangkal keinginan fanatik untuk pembenaran diri kita
sendiri dan menyerahkan kehidupan satu dengan yang lain. Adalah berkenaan
dengan ini, kita dapat merekomendasikan injil Kristen, yang adalah Injil adalah
kekuatan Allah yang menyelamatkan.36
56
Bagian Satu Sebuah Tinjauan mengenai Pacaran Kristen
dengan yang lain jika pengakuan muncul, atau tidak berlanjut, tidak menemukan
konfirmasi bahwa romantis milik dari pernikahan telah dimulai.
38. 1 Kor 6:8. Kata Yunani dalam 1 Kor 6:8 KJV (menghilangkan, menipu) (mendatangkan kerugian
Alkitab Indonesia) dan 1 Tes 4:6 (memperdayakan) tidaklah sama; tapi pengertian yang sama dibawa oleh
keduanya.
57
MEMBANGUN SEBUAH RUMAH
sebagaimana juga kepuasan nafsu dari diri sendiri dengan segala cara yang tidak
menghargai yang lain.
Poin ini menyediakan dasar bagi pengertian kasih sayang fisik sebelum
pernikahan. Membuat pernyataan luas terlebih dahulu: jika ekspresi seksual,
dalam segala bentuk, milik eksklusif dari pernikahan, maka ekspresi penuh kasih
sayang sebelum pernikahan tidaklah bersifat seksual. Dengan ini dalam
pemikiran, pacaran dewasa seharusnya dalam mengidentifikasi, mendiskusikan,
menyetujui dan mencegah, semua bentuk ekspresi yang bersifat seksual.
Sama juga, ada level-level, model-model, dan tindakan-tindakan persahabatan
dan kasih sayang yang adalah setaraf dengan sifat hubungan yang dikomitkan.
Tanda dari ini adalah bahwa mereka tidak dikendalikan oleh keinginan seksual,
tapi lebih oleh respek untuk sifat suci dari ekspresi seksual. Bahkan tindakan
penuh kasih sayang dapat dengan cepat menjadi membangkitkan seksual, tetap
dangkal atau dicegah bersama-sama. Tanda dari respek dewasa untuk satu
dengan yang lain adalah kebebasan untuk menghalangi tindakan-tindakan ini
dengan komunikasi yang jujur. Kasih sayang yang bebas dan tepat diekspresikan
dengan mengambil tangan pasangan, memeluk dengan kasih sayang dan dengan
ciuman persahabatan yang menandakan hubungan pribadi, tapi bukan stimulasi
seksual yang intim. Mari kita mendefinisikan dengan jelas ekspresi yang adalah
sifat seksual. Kita semua familiar dengan cara iklan modern yang menggiurkan
mata dan keinginan fisik dengan menggunakan sugesti seksual dan sebagian
telanjang dll. Prinsip yang dikerjakan adalah isyarat dan pembukaan sebagian
lebih membangkitkan daripada pembukaan seluruhnya, karena mereka
mengisyaratkan misteri komunikasi seksual dan mengeksploitasi yang tidak
kelihatan. Berkenaan dengan ini, pasangan Kristen yang mengekspresikan kasih
sayang harus mengenal tanda itu dan pengacauan dangkal atas privasi dari yang lain,
dengan penglihatan atau sentuhan, menimbulkan bangkitnya seksual.
Sahabat Kristen yang murni seharusnya belajar dengan baik sebelum pacaran,
bagaimana memonitor ekspresi mereka sendiri supaya tidak pernah dari sifat
seksual. Mereka juga tahu bagaimana menjaga untuk tidak mengambil apa yang
tidak diberikan. Mereka tidak memaksakan atas yang lain dalam sikap seksual,
58
Bagian Satu Sebuah Tinjauan mengenai Pacaran Kristen
secara khusus dengan mata. Jika mereka telah belajar ini, mereka akan tahu
bahwa ekspresi mereka dari penglihatan dan sentuhan tidak pernah memaksakan
melampaui batas garis pakaian. Apapun yang ditutupi haruslah tentu saja milik dari
seksualitas dari pribadi orang. Karena itu ditutupi yang paling pertama. Apapun
yang sensitive dalam tubuh manusia, dapat juga di stimulasi dengan cara sensual
dengan sentuhan dari orang lain. Karena itu, menyentuh kulit telanjang, bahkan
untuk tujuan memijat kesehatan, pada akhirnya saraf tergoda dan bermacam cara
untuk menciptakan kesenangan fisik, hampir dapat secepatnya menjadi stimulasi
seksual, entahkan bagi yang menerima ataupun yang melakukan. Laki-laki dan
perempuan yang menghormati, yang menghormati satu dengan yang lain, Roh
Kudus dan pernikahan itu sendiri, akan membuat diri mereka mencegah ini dan
akan setuju bersama untuk tidak melanggar batas atas satu dengan yang lain
berkenaan dengan ini. Mereka melakukannya karena semua elemen ini adalah
milik dari misteri ekspresi seksual yang hanya dapat dialami dalam konteks
perjanjian kasih. Dalam ungkapan yang digunakan oleh Salomo, mereka jangan
kamu membangkitkan dan menggerakkan cinta sebelum di-ingininya, yaitu
sampai pada waktu yang tepat.39
59
MEMBANGUN SEBUAH RUMAH
Kesimpulan
Kita menyimpulkan kemudian bahwa di dalam kompas kasih Allah-lah untuk
menemukan kasih romantis dalam komunitas laki-laki perempuan. Keinginan
untuk mengekspresikan diri sendiri dalam misteri spesifik dari komunitas laki-
laki perempuan adalah mendorong kita kepada pernikahan. Secara ideal
kemudian, pasangan harus bertemu, kasih romantis harus dimengerti dan dicari
dan hubungan harus dipilih. Dalam pernikahan yang diatur, pasangan masih
dapat memilih satu dengan yang lain dan menemukan misteri yang
membuktikan validitas pernyataan kami. Tapi, dengan kontrak yang telah dibuat,
kebebasan memilih bisa saja bukan keduanya. Dalam ketidak-karuan, pernikahan
ketertarikan, penampilan yang dangkal dari misteri romantis akan dengan cepat
memberikan kekecewaan, keraguan dan harapan-harapan yang berpusat pada diri
sendiri. Hubungan dapat dinegosiasikan kembali, tapi sekali lagi dengan kontrak
yang telah dibuat, hasil yang baik hanya lima puluh persen.
Kasih romantis hanya dapat ditemukan sebagaimana mestinya jika kasih Allah
yang pertama dipelajari. Kasih romantis bukan kasih yang lain dan tidak
seharusnya diadu domba dengan kasih Allah. Di dalam wewenang luas dan
penyediaan akan kasih Allah, mereka yang mencarinya dapat membangun dimensi
kudus dari semua atau apapun darinya. Mereka dapat membangun kasih romantis
yang ilahi dan dengan demikian, mereka dapat mengarahkan atau menolaknya.
Pada kenyataannya, pengudusan dan penghormatan memungkinkan untuk
mengekspresikan bentuk spesifik dari persahabatan, kasih sayang, penghargaan,
atau romantis yang sebagaimana mestinya milik dari yang lain, dalam keadaan
spesifik masing-masing.
Kasih dimulai dan diakhiri dengan kapasitas untuk mengetahui, respek dan
menyatakan yang lain. Kasih sepenuhnya mengarahkan yang lain di dalam
misteri identitas dan komunitas. Dalam kasus yang spesifik dimana laki-laki dan
perempuan menginginkan pernikahan, mereka terlibat dalam segi yang spesifik
60
Bagian Satu Sebuah Tinjauan mengenai Pacaran Kristen
dari unik dari misteri, misteri identitas dan komunitas, dari mengenal dan
dikenal, dari memberi dan menerima, dari menghargai dan dihargai.
3. Pertanyaan pacaran
Pacaran bukan kata Alkitabiah. Tapi, kita menggunakannya disini untuk
menghubungkan dengan ide menguji hubungan kepada pernikahan. Alkitab
mencatat dan memberikan praktek menguji hubungan dalam sikap ilahi. Orang
Kristen mengfungsikan pengudusan dan penghormatan tidak berpacaran dengan
seseorang hanya karena kesenangan romantis, tanpa bermaksud untuk menikah.
Mereka hanya akan berpacaran jika ada kepercayaan yang tulus bahwa sahabat
ini sesungguhnya dapat menjadi pasangan menikah. Seperti yang kami katakan
sebelumnya, tidak ada tempat untuk kasih sayang secara fisik sebelum pacaran
yang sungguh-sungguh. Bahkan tindakan mengambil tangan mempunyai
konotasi bahwa pasangan mempersembahkan hubungan di hadapan Tuhan untuk
dibangun dan diuji kepada pernikahan. Tanpa konteks menjalankan pengujian
legitimasi ini, kasih sayang secara fisik adalah tidak tepat.
Karena itu pacaran tidak dapat dianggap ringan, seperti pada komunitas luas.
Pasangan memasuki tahap ini hanya ketika mereka percaya mereka mempunyai
sesuatu yang sekarang harus diuji. Kata kunci untuk tahap pacaran adalah
menguji, sementara pada tahap mengikat terakhir, penekanannya adalah
pembentukan.
Pasangan melewati tahap ini ketika ada keputusan jelas dan komitmen untuk
pacaran. Tahap hubungan berfokus kepada menguji hubungan untuk melihat
apakah fondasi ada bagi kebersamaan yang penting dalam Kristus dan dapat
berlangsung terus sampai pernikahan. Tentu saja, seluruh dari proses lima
pertanyaan ini dapat disebut pacaran, tapi tahap khusus ini dan pertanyaan
haruslah berurusan dengan ada tidaknya fondasi dalam hubungan mereka untuk
kelangsungan pernikahan.
Pada saat ini, pasangan seharusnya di muka sekali dalam komunikasi mereka.
Laki-laki perlu memimpin dalam mengindikasikan maksudnya untuk bertemu
61
MEMBANGUN SEBUAH RUMAH
dengan perempuan, mengenalnya dan dikenal olehnya, supaya sifat dari hubungan
mereka dapat diuji. Dia juga perlu memberikan indikasi yang jelas kepada mereka
yang berkepentingan untuk pertanggungjawaban, yaitu orang tuanya dan orang
tua perempuan dan para penatua yang mengawasi mereka sebagai individu-
individu. Poin untuk menolong mereka dan memberi masukan tidak boleh
berhubungan dengan setuju atau tidak setuju dengan pilihan atau kecocokan
pasangan, tapi mendorong pasangan kepada proses menguji dan menolong
mereka untuk tahu bagaimana berproses. Ingat bahwa ilahi yang seluruhnya
untuk mencari pasangan dalam pengudusan dan penghormatan, supaya seluruh
proses adalah sah dan mulia. Pada kenyataan, ada kewajiban atas setiap orang muda
untuk mencari pasangan dengan cara yang benar, supaya berpasangan tidak
dibangun dalam cara jerat yang salah.40 Cara yang benar adalah melalui pintu
depan.
Segera sesudah ada maksud untuk pacaran, dinamika hubungan harus mengejar garis
kekepalaan dan pertanggungjawaban. Laki-laki muda, dalam penundukan kepada
Kristus, perlu mengerjakan pertanggungjawaban kekepalaan (sekalipun dia belum
memiliki kekepalaan yang sepenuhnya). Dia perlu menjadi di depan sekali
dalam memberitahukan maksudnya untuk bertemu (mengenal dan dikenal),
supaya sifat dari persahabatan mereka dapat diuji. Orang tuanya dan para penatua
akan terlibat disini, tapi tidak perlu stempel maksudnya, karena dia harus
membawa pertanggungjawabannya sendiri. Mereka juga tidak boleh berbicara
untuk perempuan muda atau orang tua dari perempuan. Perempuan muda perlu
menghubungkan undangan ini dalam sikap kekudusan (yaitu dia akan
mengadopsi sikap terpisah), bukan hanya menyetujui karena dia diminta, tidak
juga didesak dengan tekanan romantis. Penerimaan atau izinnya dari orang tua
bukan berarti dia menyetujui untuk masa depan dan tidak juga ketidak-
terimaannya berarti dia menolaknya. Pengudusan artinya bahwa masing-masing
tetap bertanggung jawab di hadapan Tuhan. Penghormatan artinya masing-
62
Bagian Satu Sebuah Tinjauan mengenai Pacaran Kristen
63
MEMBANGUN SEBUAH RUMAH
masih belum diputuskan secara fundamental. Tapi, ketika tahap ini memimpin
kepada satu lamaran pernikahan atau lebih dan ketika lamaran (atau
pernyataan) ini muncul menjadi dari keduanya, pasangan mulai mengikat atau
menjadi disatukan. Dalam arti, mereka seharusnya memulai proses yang
memimpin kepada penyatuan Allah akan mereka dalam perjanjian pernikahan
yang tidak dapat dihancurkan.
Kami akan merekomendasikan bahwa masing-masing pasangan seharusnya
memulai untuk membuat jurnal sejarah dari seluruh proses pacaran mereka
sebagai catatan pertumbuhan hubungan dan interaksi mereka. Ini seharusnya
dilakukan individual untuk mempertahankan perbedaan perspektif pada poin
apapun. Beberapa dari informasi ini akan berguna untuk menolong petugas
pernikahan-konselor dalam hal proses pacaran mereka dan pengembangan.
Pengertian iman yang baru dapat lahir sekarang dalam masing-masing
pasangan ketika mereka mengalamatkan diri mereka sendiri kepada masa
pertumbuhan ini, tapi kurang iman apakah yang diperlukan seseorang untuk
masuk dalam proses ini?
Seperti yang kami katakan, pertanyaan tahap pacaran dimulai ketika ada
saling memilih untuk pacaran, yaitu untuk menaiki kapal hubungan eksklusif
dengan pandangan untuk mengujinya kepada pernikahan. Pertanyaan pernikahan
dapat sesederhana gambaran kira-kira dalam tiga tahap pertumbuhan
perhubungan dan pengembangan awal, tengah dan akhir. Tiga tahap bersama
ini panjangnya kira-kira enam sampai sembilan bulan. Pertanyaan utama untuk
periode ini dapat disimpulkan dalam: Apakah kita mempunyai hubungan Kristen
yang sehat dan kelangsungan pernyataan untuk pernikahan? Diakah seorang
untuk saya seumur hidup? Pertanyaan ini, dijawab, memberi tanda permulaan
tahap mengikat.41
41. Lihat hal 80 42. Lihat bagian, Menyelesaikan pertanyaan pacaran, hal 71 43. Bagian Lima, Tugas-
tugas Masa Pacaran
64
Bagian Satu Sebuah Tinjauan mengenai Pacaran Kristen
Tahap menengah
Selama tahap menengah, pasangan menemukan definisi dan pengertian yang
lebih baik pada area kesepadanan mereka sebagai pasangan. Mereka merasa
diteguhkan dalam integritas inisiatif mereka sendiri terhadap hubungan dan juga
dalam integritas pasangan mereka. Merasakan pengembangan keberadaan dengan
baik dalam hubungan dan mereka sekarang nyaman untuk dilihat sebagai
pasangan.
Penemuan kesepadanan lebih dan lebih lagi memimpin kepada interaksi yang
membahagiakan, dimana mereka sering sangat terkejut bahwa mereka tidak
mengganggu atau menjengkelkan kepada masing-masing yang lain. Sering mereka
dapat menjadi terkejut senang karena mereka tidak pernah berpikir orang ini
akan menjadi sesuai. Penghargaan dan kasih sayang bertumbuh dan mendalam.
Sekarang, dengan mengenal diri sendiri dan kemudian yang lain, banyak
prasangka yang disesuaikan kembali ketika pribadi yang sebenarnya dinyatakan
untuk pertama kali. Yang paling konstan, kejutan yang menggembirakan dari
65
MEMBANGUN SEBUAH RUMAH
mengenal yang lain meneguhkan mereka bahwa mereka pasti sedang di dalam
kasih. Pertanyaan sekarang terjawab!
Hubungan kemudian mekar. Pasangan berbicara mengenai semua hal yang
sama mereka miliki dan hal-hal yang untuk dan yang berlawanan dengan
hubungan. Bersama mereka percaya mereka sepenuhnya cocok. Pada poin
komitmen dibangun inilah isi dari pacaran dan pertanyaan nomor satu sampai
delapan44 sebaiknya didiskusikan.
Perihal pengembangan
Ada banyak hal kunci pengembangan yang dihadapi selama tahap
pembentukan ini. Kami mendaftarkan beberapa dibawah ini:
1. Romantis vs Realita: Dimana prasangka romantis tidak sesuai dengan realita,
banyak prasangka yang tidak ada. Sebagai contoh, yang satu dapat berpikir
bahwa pernikahan akan menjadikan semuanya indah dan manis, dimana
pemikiran romantis hati dan bunga, pohon mekar, rumput hijau, dan yang
seperti itu akan menjadi norma-normanya. Bandingkan sentimen ini dengan
realita dan ada ruang untuk kekecewaan. Pengecekan seharusnya menanyakan:
Apakah keduanya nyata mengenai kehidupan atau mereka menjahit realita untuk
pas dengan fantasi mereka sendiri? Adalah menolong untuk memperhatikan
bahwa akan selalu ada harga ketika seorang mulai mencoba untuk menyesuaikan
realita dengan fantasi. Sebagai contoh, menjahit realita dapat memimpin kepada
semua jenis asumsi gaya hidup yang tidak dapat diberikan. Ini dapat didiskusikan
dengan sederhana dengan memeriksa apa yang akan dibutuhkan dalam
pernikahan untuk menjaga asumsi-asumsi ini tetap ada. Akankah merugikan
mereka untuk mengejar impian? Apakah kartu bank melakukan ini bagi mereka?
Hal-hal praktek dalam kehidupan (seperti keuangan, karir) sering menjadi
indikasi yang baik dari realita.
66
Bagian Satu Sebuah Tinjauan mengenai Pacaran Kristen
45. L M Hall, Agustus 1990, Understanding the Nature of Women (Memahami Sifat dari Perempuan), BCF notes
67
MEMBANGUN SEBUAH RUMAH
68
Bagian Satu Sebuah Tinjauan mengenai Pacaran Kristen
69
MEMBANGUN SEBUAH RUMAH
dialamatkan kepada yang lain dan kemudian mengerjakannya sekali lagi bersama-
sama dengan tujuan untuk mengkomunikasikan isinya kepada petugas
pernikahan-konselor. Dengan ini di tangan, dia dapat menyediakan bagi pasangan
dengan beberapa diskusi yang berguna berkenaan dengan pengembangan budaya
mereka sendiri dan mengkomitkan mereka kepada jalan kedepan untuk proses
mengikat mereka.
Untuk isi, kita akan mendaftarkan pada blok dibawah. Kita akan melihat blok
ini lebih detail dalam Bagian Lima. Isi blok-blok dan pertanyaan-pertanyaan dapat
diekspresikan sebagai berikut:
70
Bagian Satu Sebuah Tinjauan mengenai Pacaran Kristen
3. Romantis
Jelaskan pengertian anda mengenai pengembangan romantis yang benar, dan
gambarkan bagaimana itu terlibat dalam elemen persahabatan, kasih sayang, eros
dan agape?
4. Kedewasaan
a) Apakah masing-masing individu menunjukkan memahami akan
kepribadiannya sendiri dan orang lain?
b) Gambarkan temperamen pasangan anda. Apa artinya ini untuk pemulihan
konflik ketika anda membandingkan mereka dengan temperamen anda sendiri?
c) Apakah perspektif laki-laki/perempuan menemukan ekspresi,
keseimbangan dan integrasi?
71
MEMBANGUN SEBUAH RUMAH
a) Adakah melarikan diri dari proses melalui hedonisme, ambisi romantis lain,
fantasi (seperti terlalu banyak pergi keluar atau bahkan kompensansi fisik)?
b) Apakah anda berhubungan dengan tekun? Bagaimana anda mengetahui ini?
c) Apakah anda tiba pada rest perhubungan? Apakah arti ini bagi anda?
8. Mengerti Kita
Apakah anda benar-benar bertemu satu dengan yang lain? Seberapa banyak
anda saling mengenal satu dengan yang lain? Sementara anda melihat diri anda
sendiri, apakah indikator bahwa hubungan dapat maju kepada ikatan dan
bergerak menuju pernikahan?
Penyelesaian tugas ini dengan diskusi sebagai pasangan akan menggerakkan
hubungan kedalam tahap ikatan.
72
Bagian Satu Sebuah Tinjauan mengenai Pacaran Kristen
kerinduan didalam laki-laki atau perempuan untuk mencari kebapaan, dan untuk
digembalakan sebagai pasangan menuju pernikahan. Juga mendeskripsikan iman
individu berkenaan dengan kehendak Tuhan terhadap pernikahan. Ketika kita
mencari kehendak Tuhan berkenaan dengan pasangan spesifik, kita
memperhatikan bahwa perihal pilihan adalah kepunyaan individu. Tuhan sendiri
tidak memaksakan perihal pilihan ini dengan perkataan menyetujui penyatuan
potensial, tidak juga siapapun yang lain. Laki-laki muda menemukan kehendak
Tuhan melalui pengembangan hubungan ketika keduanya di-pas-kan dan di-
kerangka-kan bersama dalam satu daging dan satu roh. Ketika ini muncul, laki-
laki dan perempuan akan bertumbuh dalam kapasitas yang akan memampukan
mereka untuk hidup bersama sebagai kepala dan penolong dalam menyatukan
penentuan di dalam kehendak Allah.
Ketika laki-laki mencari kehendak Tuhan berkenaan dengan hubungan ini, dia
harus memikirkan sifat dari penolong yang sepadan46 yang secara spesifik untuk
dia. Tuhan memberikan keputusan dengan siapa akan menikah kepada individu
yang berkepentingan. Kasih adalah memberikan pilihan, yang Dia berikan kepada
kita. Keputusan laki-laki untuk maju dengan hubungan perlu untuk bertanggung
jawab akan pengertiannya akan kehendak Allah mengenai penolong yang
bertemu (sesuai) untuk dia. Seorang laki-laki mengetahui dia telah menemukan
kehendak Allah ketika dia dapat mengatakan, seperti Adam, Ya, inilah penolong
untuk saya! Kemudian proses diperlukan dimana masing-masing secara progresif
meninggalkan komunitas ayah dan ibu untuk didefinisikan kembali sebagai
kepala dan penolong dalam konteks korporat yang sepenuhnya baru.
Kejadian pasal dua menggunakan perihal penolong yang sepadan untuk
menggambarkan sifat dari hubungan perempuan spesifik dengan laki-laki
spesifik. Jika kita memisahkan kata-kata ini, artinya sederhana. Dia (perempuan)
menjadi penolong kepada dia (laki-laki). Jika kita menghubungkan ini kepada apa
yang Paulus katakan dalam 1 Kor 11:8-12, bahwa perempuan diciptakan karena
(untuk terjemahan Inggris) laki-laki, dan bahwa laki-laki adalah dilahirkan oleh
73
MEMBANGUN SEBUAH RUMAH
74
Bagian Satu Sebuah Tinjauan mengenai Pacaran Kristen
ini muncul sebagai titik krisis dalam hubungan, karena hubungan tidak dapat
maju sampai jawaban ini ditemukan.
Laki-laki dan perempuan keduanya harus memilih sebagai
pertanggungjawaban individu-individu akankah mengejar hubungan atau tidak.
Untuk hubungan menjadi berhasil, pasangan harus bertumbuh melampaui
pertanyaan yang berpusat pada diri sendiri untuk menjadi berpusat pada yang
lain. Banyak dari pendefinisian kembali ini terjadi pada bagian terakhir dari tahap
mengikat. Ini terjadi ketika masing-masing pribadi diberikan pada proses pilihan
dan bertumbuh dalam area termasuk jalan budaya mereka atau model
komunikasi, respek dan menghormati, ketekunan perhubungan, order
perhubungan dll.
75
MEMBANGUN SEBUAH RUMAH
Dengan cara ini, pendefinisian kembali dari perempuan sebagai penolong yang
spesifik dan laki-laki sebagai kepala yang spesifik diklarifikasi.
76
Bagian Satu Sebuah Tinjauan mengenai Pacaran Kristen
77
MEMBANGUN SEBUAH RUMAH
78
Bagian Satu Sebuah Tinjauan mengenai Pacaran Kristen
berubah dari parallel, kecocokan, sama dan model romantis, kepada model
Kristen dimana kepala dan penolong menemukan dinamika supranatural
hubungan Kristen. Mereka menemukan ini dengan memohonkan salib sebagai
sistem operasi. Dengan cara ini, hubungan berubah keatas tanah kudus, dan
dengan demikian menemukan batu bagi rumah Kristen diletakkan.
Menarik perhatian bahwa konklusi bagi pertanyaan pacaran mendorong
perempuan untuk memiliki hubungan dalam cara yang baru. Karena itu
perempuan bebas untuk mengekspresikan dirinya sendiri lebih sepenuhnya, dan
membahayakan kenyamanan hubungan dengan mengangkat profil kontribusinya
kepada level baru. Lebih lanjut, kita akan menunjuk kepada ini sebagai
penggunaan eros feminim, dan akan didiskusikan sepenuhnya. Secara sederhana,
signal penting ini adalah bahwa perempuan berdiri!
Tiga tahap
Ada tiga tahap esensial bagi proses mengikat. Untuk referensi yang sesuai, kita
akan menunjuk ini sebagai mengikat awal, menengah, dan akhir. Secara singkat,
kita akan melebarkan isi dari tonggak penting ini. Pertama-tama, mari kita
menyimpulkan elemen kunci dari tahap-tahap ini. Untuk menyederhanakan dan
meringkaskan kita mulai dengan membuat sedikit pernyataan anekdot
dihubungkan dengan tiga tahap ini.
Pada mengikat awal, perempuan berdiri dan laki-laki menariknya,
menggunakan perkataan dari Kidung Agung.50
Pada mengikat menengah, perempuan dibelakangnya, sekali lagi
menggunakan kata-kata Salomo, dan laki-laki berdiri dalam kekepalaan spesifik
untuk menegakkan hubungan atas tanah kudus, melalui salib dan sebagai ikatan
Kristen yang unik.
Pada mengikat akhir, keduanya relaks dan berkembang dalam budaya yang
dipilih yang akan dipelihara sampai kedalam pernikahan dan seterusnya.
79
MEMBANGUN SEBUAH RUMAH
51. Kid 1:4 52. Untuk berdiri dalam identitas, artinya sepenuhnya menjalankan diri kita sebagai
tanggung jawab, perhubungan orang-orang dengan menghargai, dalam ketaatan kepada Allah.
80
Bagian Satu Sebuah Tinjauan mengenai Pacaran Kristen
Apa maksud kamu? Apa kamu serius mengenai ini? Tunjukkan pada saya apa
fondasi ilahi dan sasaran-sasaranmu! Kepala seperti apa kamu akan jadi?52 Dan
dia bahkan menyatakan secara tidak langsung, Apa respon kamu terhadap
budaya yang sudah familiar dengan saya? Tentu saja, pada titik akhir, laki-laki
sepenuhnya bermaksud memanggil dia untuk meninggalkan ayah dan ibunya,
seperti yang harus dia lakukan untuk dirinya sendiri, supaya rumah dan budaya
yang spesifik yang Kristus berikan bagi mereka dapat ditegakkan.
Mengikat menengah. Dengan perempuan mengekspresikan keyakinan akan masa
depan, waktunya bagi laki-laki untuk mulai menarik hubungan kepada tanah
budaya mereka sendiri yang baru, dibawah kekepalaan Kristus. Lebih jauh, dia
sekarang harus menanggapi panggilanya dengan serius sekarang, mencari Kristus
untuk memanifestasikan hikmat dan kuasa-Nya didalam dia, melalui salib.
Dengan cara ini, perempuan dapat dipanggil, secara progresif, untuk datang
kepada tanah kudus yang Kristus berikan kepada laki-laki. Tahap kedua dari
perkataan Salomo sekarang dapat diaplikasikan, aku di belakangmu, marilah
kita cepat-cepat pergi (dan [aku] akan mengikutimu terjemahan Inggris).
Ketika perempuan meresponi inisiatif kekepalaan laki-laki, laki-laki sekarang
harus berdiri untuk menyediakan tanah dan arahan yang jelas untuk perempuan
ikuti. Secara budaya, laki-laki sekarang bebas untuk memanggil perempuan
menikmati budaya keluarganya sendiri dan perempuan merasa bebas untuk
melakukan itu, sebagai ukuran yang tepat akan komitmen perempuan kepada
yang sebentar lagi akan menjadi mertuanya. Dalam tahap ini, kami mengamati
bahwa banyak aktivitas berada di dalam dan sekitar keluarga dan budaya laki-
laki, dalam cara yang tidak sepenuhnya dapat diaplikasikan sebelumnya. Ini
memberikan konteks didalam mana perempuan dapat bertanya dan laki-laki
dapat mengklarifikasi, apa budaya dan hubungan kedepannya mereka nanti.
Mengikat akhir. Mengikuti garis diskusi yang sama ini, jelas saatnya datang
ketika pasangan aman didalam arahan-arahan kedua keluarga, karena
sesungguhnya mereka didefinisikan, dan dengan nyaman mengekspresikan,
81
MEMBANGUN SEBUAH RUMAH
pandangan budaya mereka sendiri. Budaya ini adalah Kristen dalam arti secara
umum, dan juga kehendak Allah yang spesifik bagi mereka sebagai pasangan baru.
Jika proses meninggalkan dan bersatu telah dinegosiasikan dengan
bertanggungjawab, dan jika yang terkait dengan permusuhan/kebencian telah
dihapuskan melalui salib, maka hubungan keluarga dengan keluarga, sebagaimana
hubungan anak-orang tua, menjadi benar-benar aman. Tahap berikut, pertanyaan
pernikahan, berfokus pada krisis akhir dari pilihan dewasa, dalam kehendak
Allah, oleh mana tanah pernikahan dan rumah yang baru menemukan penyediaan
dari Allah.
82
Bagian Satu Sebuah Tinjauan mengenai Pacaran Kristen
83
MEMBANGUN SEBUAH RUMAH
mujizat supranatural adalah bahwa laki-laki, sementara dia sebenarnya lahir dari
perempuan, sekarang harus menemukan kapasitas Kristus untuk menjadi kepala
bagi perempuan. Untuk bagian perempuan, dia bertumbuh dalam setting ayah-ibu
yang seluruhnya berbeda. Dia tidak mempunyai persiapan untuk menjadi
penolong yang spesifik bagi laki-laki yang spesifik. Satu-satunya jalan supaya
kapasitas yang baru dan ilahi ini dapat lahir adalah melalui salib. Ketika ada
pengertian yang bertumbuh dan pewahyuan akan apa yang diperlukan untuk
menjadi kepala bagi perempuan spesifik ini dan penolong bagi laki-laki yang
spesifik ini, akan ada seruan iman yang bergantung kepada Tuhan yang
bertumbuh. Maksud kami adalah bahwa pertumbuhan dari hubungan yang
terikat akan mulai menunjukkan dengan jelas apa yang harus mati dan apa yang
perlu hidup, jika hubungan ini untuk menjadi unit baru dari dalam
gambar/image.
Ini sungguh mengagumkan. Pada level minimum, masing-masing harus
menemukan didalam salib kuasa untuk untuk mematikan pengharapan-
pengharapan yang berpusat pada diri sendiri supaya kuasa memberi diberikan.
Pada level yang lain, salib adalah tempat lahir kapasitas dari Allah untuk menjadi
sepadan satu dengan yang lain, ketika pada faktanya tidak ada training atau
pengaturan sebelumnya kepada panggilan ini. Pendefinisian kembali akan
hubungan sesuai dengan prinsip zoe membolehkan hubungan untuk berfokus
pada order dan budaya ilahi.54 Ini adalah elemen unik yang seharusnya
dipersembahkan dalam pernikahan Kristen yang khusus.
54. Lihat The Zoe Proposition (Pernyataan Zoe), 2003, V J Hall & M A Wylie, Brisbane Christian Fellowship,
Samford. Bagian Biological life-eternal life, p18; L and V J Hall & M A Wylie, 2000, The Miracle of the Seed
(Mujizat Benih), Seedlife Publications, Forest Glen. Bagian Zoe head and helper (Zoe kepala dan penolong)
84
Bagian Satu Sebuah Tinjauan mengenai Pacaran Kristen
85
MEMBANGUN SEBUAH RUMAH
87
MEMBANGUN SEBUAH RUMAH
88
Bagian Satu Sebuah Tinjauan mengenai Pacaran Kristen
laki dan hak untuk merespon adalah milik perempuan. Orang tua harus melihat
garis kekudusan ini, sementara tetap memenuhi peran yang diberikan Tuhan
kepada mereka sebagai orang tua.
Apa yang kami katakan disini adalah pada poin mengikat, laki-laki harus
mulai mengekspresikan kekepalaan Kristen yang sesungguhnya. Untuk bagian
perempuan, dia harus bebas untuk memeriksa, menguji, dan kemudian memilih
kekepalaan laki-laki ini. Orang tua harus mengerti dinamika ini, supaya semua
garis perhubungan tepat dan dihormati. Orang tua mempunyai peran aktif dalam
melepaskan anak-anak mereka untuk pilihan-pilihan tanggung jawab, seperti juga
anak-anak yang dewasa mempunyai kebutuhan untuk menerima tanggung jawab
sebagaimana mestinya yang sekarang ada pada mereka. Tidak boleh ada
pengosongan peran kekepalaan dan keibuan. Dan demikian juga, tidak perlu ada
berselisih agenda-agenda kekepalaan. Segera, perempuan harus meninggalkan
kekepalaan ayahnya dan memilih kekepalaan pasangannya. Tunangannya juga
harus mendemonstrasikan bahwa dia berdiri untuk menyediakan kekepalaan, dan
bahwa dia bermaksud untuk mengadakan ikatan yang didalam pengudusan dan
penghormatan. Dia harus memenuhi ini dengan respek sepenuhnya untuk dan
dalam komunikasi dengan, ayah dari perempuan. Dalam skenario yang ideal, ayah
dari perempuan akan menolong semua perihal ini dalam beberapa cara.
1. Pertama-tama, dia tidak akan secepatnya kehilangan kekepalaannya tapi
memeliharanya dengan tekun, dan memanggil anak perempuannya untuk terus
berhubungan dengan dia sebagai kepala, sampai pada titik anak perempuan ada
perjanjian dengan tunangannya. Dia tidak melakukan ini untuk berkonflik dengan
laki-laki muda, atau membuat anak perempuannya dalam dobel ikatan, tapi
berkomunikasi dengan anak perempuannya sepenuhnya supaya dia dapat
mengerti dan menjadi damai dengan apa yang sedang berlangsung. Jika dia damai
dengan ayahnya, dia akan damai dengan kepala barunya.
2. Ayah dari perempuan seharusnya meletakkan pengharapan yang jelas atas
laki-laki muda untuk menunjukkan bahwa dia dapat membuat konteks
kekepalaan bagi masa depan. Anak perempuannya akan menjadi bingung jika
laki-laki muda tidak mulai mendefinisikan budaya dan praktek dari hubungan
89
MEMBANGUN SEBUAH RUMAH
yang baru. Konteks ayah dan ibu telah sepenuhnya mendefinisikan dia
sebelumnya, dalam hal sifat korporat dari keberadaan. Dia telah mempunyai
tujuan dan setting untuk semua yang dia lakukan, dari keahlian yang
dipelajarinya sampai pada konteksnya untuk komunikasi dan proses.
Tunangannya sekarang harus menyediakan ini. Tentu saja, dia (laki-laki) hanya
belajar, dan ayah yang bijak akan mengangkat kerja kerasnya ini, dan kemudian
mengarahkan anak perempuannya kepada budaya yang baru didefinisikan ini.
3. Seperti yang kami katakan tadi, ayah dari perempuan adalah yang paling
dapat mendukung laki-laki muda untuk mengerti diperlukannya konteks
kekepalaan. Kemudian dia (laki-laki) dapat memastikan bahwa dia (perempuan)
membuat perubahan kepadanya sebagai kepala, tanpa terpaksa kembali kepada
ayahnya, dan tanpa jatuh didalam kekosongan. Dalam arti yang paling benar, laki-
laki muda akan mempunyai sedikit kesempatan mengidentifikasikan dengan
tepat bagaimana dan dimana dia memanggil perempuan untuk respek dan taat
tanpa dukungan ayah. Ayah dapat meneguhkan laki-laki dalam memunculkan
kekepalaan, dan yang dapat mengawasi dan menantang anak perempuannya
memunculkan penundukkan.
4. Secara sama, ayah dapat juga menilai, dan harus menilai, penundukkan laki-
laki kepada Ketuhanan Kristus ditengah saudara-saudara/brethren-nya ketika dia
menjelang pernikahan. Ini adalah perihal paling penting dari ayah. Apakah laki-
laki muda mengasihi saudara-saudara/brethren-nya lebih dari hidupnya sendiri,
dan lebih dari tunangannya? Akankah anak perempuannya bebas untuk
mengasihi saudara-saudara/brethren Kristus, lebih dari hidupnya sendiri, dan
lebih dari suaminya akankah dia (laki-laki) menempatkan dia (perempuan)
dalam pemisahan seperti itu? Apakah dia (laki-laki) dengan murni menegakkan
rumah yang baru dibawah Kristus, atau dengan menundukkan dia (perempuan)
kepada budaya familiar yang pada akhirnya menghancurkan? Laki-laki tidak lagi
bebas untuk menumbangkan perempuan kepada tekanan familiar dari budaya
laki-laki daripada dia (perempuan) dalam hubungan dengan dia (laki-laki). Laki-
laki muda, dengan saudara-saudara (brethren)-nya, perlu menguji dia
(perempuan) pada poin ini. Tapi secara sama, ayah perempuan harus menguji
90
Bagian Satu Sebuah Tinjauan mengenai Pacaran Kristen
poin ini pada laki-laki muda. Perempuan memilih kekepalaan yang baru dengan
percaya bahwa laki-laki dibukakan kepada Kristus. Jika tidak demikian, ayah
tidak mempunyai kebebasan dalam memberikan anak perempuannya dalam
pernikahan.
5. Ayah yang bijak dapat mengamati perubahan hubungan antara ibu dan anak
perempuan. Jika dia mengabaikan ibunya atau memodifikasi hubungan secara
prematur, dia akan meniadakan aspek paling penting dari persiapan pra-
pernikahannya. Jika dia mengalahkan ibunya, dia akan membawa jenis hubungan
ini kedalam cara dia berhubungan dengan perempuan lain dalam kehidupan
pernikahan. Jika dia berpegang kepada ibunya, dia ada di dalam bahaya membawa
sub-budaya feminim kedalam pernikahan seolah-olah dia dapat selalu
bergantung kepada afirmasi ibunya terhadap kekepalaannya yang ada.
6. Kekepalaan ayah kepada anak perempuannya harus mencapai puncaknya
pada tahap berikut. Dia akan selalu menjadi ayah dari perempuan, dan dalam
bulan-bulan terakhir inilah sebagai kepala dari anak perempuannya, dia
mempunyai kesempatan untuk melayani firman pemuridan yang akan melengkapi
anak perempuannya untuk maju dalam pernikahan sebagai pemberi-kehidupan,
sebagai murid Kristus, dan bukan sebagai orang bawah kelas kedua penuh
dengan pengharapan romantis. Dia tidak memberikan anak perempuannya pada
kondisi laki-laki muda memenuhi pengharapan orang lain. Dia mengkomitkan
anak perempuannya kepada kepala barunya sebagai murid yang siap
menyerahkan nyawanya, seorang yang menerima panggilannya sebagai penolong,
sebagai bejana yang lebih lemah. Dia adalah untuk menjadi bejana dan ekspresi
kelemahan Allah dalam gambar/image. Kepala barunya adalah untuk
menunjukkan pengertian dan menghormati panggilan ini. Tidak ayah atau kepala
barunya dapat menegosiasikan kembali kelemahan ini, melindungi dia dari itu.
Tapi, ayah yang mengkomitkan pemuridan anak perempuannya seharusnya dapat
menjadi contoh akan bagaimana untuk mengerti dan menghormati aspek unik
dari panggilan perempuan dalam gambar/image. Semoga, dia tidak
memperlakukan anak perempuannya sebagai putri yang akan mengharapkan ini
dari suaminya. Semoga, perempuan akan bergerak kepada pernikahan seperti
91
MEMBANGUN SEBUAH RUMAH
menjadi pewaris dan sumber dari kasih karunia zoe sebagai suami barunya, tidak
juga mengharapkan laki-laki untuk menjadi superiornya, tidak juga mencoba
menjadi superior laki-laki.
7. Dalam semua hal ini, suatu pertimbangan utama adalah bahwa hubungan
dari pasangan baru kepada orang tua mereka sebelumnya akan tetap ada, dan
akan valid dan vital di masa yang akan datang.
Sekarang kita dapat mulai melihat mengapa hubungan kepala-ke-kepala
antara ayah dan laki-laki muda begitu penting.
Kehendak Allah
Mengenai kehendak Allah, perhatikan lagi ayat kunci kita dari Tesalonika.
Karena inilah kehendak Allah: pengudusanmu, yaitu supaya kamu menjauhi
92
Bagian Satu Sebuah Tinjauan mengenai Pacaran Kristen
93
MEMBANGUN SEBUAH RUMAH
pernikahan, namun, itu dicapai dan dibentuk selama tahap mengikat, dan dalam
periode berikutnya disebut pertanyaan pernikahan
94
Bagian Satu Sebuah Tinjauan mengenai Pacaran Kristen
dirinya kepada laki-laki sebagai perempuan. Dia aman dalam hubungan dan mulai
menguji laki-laki terhadap dirinya sendiri.
Apa maksudnya dengan menguji? Pertama, perempuan sekarang mulai
memfasilitasi apa yang telah dimulai oleh laki-laki. Perempuan mulai
memfasilitasi hubungan pacaran sebagai cermin dari inisiatif yang diambil
sebelumnya oleh laki-laki terhadap dia. Kedua, menguji bukan jenis inisiatif trial
and error, tapi respon terhadap hubungan yang meletakkannya kepada ujian.
Apa yang diuji adalah kemampuan hubungan untuk terikat. Keinginannya untuk
ditarik dipenuhi, dan dia sekarang mulai mengikuti nya (laki-laki). Sementara
perempuan mengikuti, dia tidak lagi mengikuti dari belakang. Dia sekarang
berkomitmen kepada partisipasi penuh dalam hubungan ini sesuai dengan inisiatif
yang dinyatakan laki-laki. Respon inilah yang sekarang menguji laki-laki sebagai
sifat dan integritas inisiatifnya.
Kebaruan dan kapasitas respon perempuan membuat laki-laki terkejut.
Perhatikan apa yang terjadi. Awalnya, keduanya begitu sepikiran sehingga terlihat
merjer bersama. Sekarang perempuan mulai mengekspresikan identitasnya sendiri
dan peran terhadap laki-laki dan untuk laki-laki. Dia berusaha sepenuhnya,
bertanggung jawab, mengekspresikan identitas terhadap laki-laki. Seperti yang
kami katakan, dia bukan meletakkan laki-laki pada percobaan dari perspektif
berpusat pada diri sendiri. Tapi, dia menguji dan membangun kapasitasnya sendiri
untuk mengaplikasikan dan mengekspresikan kapasitas keputraannya dalam arah
yang telah diatur oleh laki-laki bukan sekarang sebagai individu independen.
Namun demikian, dalam Tuhan tidak ada perempuan tanpa laki-laki dan tidak
ada laki-laki tanpa perempuan.62
Pada poin ini, laki-laki dapat menjadi tidak aman dalam hubungan. Pada
kenyataanya, akibat dari kurang pengertian, beberapa bahkan tergoda untuk
memutuskan hubungan, dengan berasumsi bahwa kebersamaan sedang terancam,
hubungan sudah usai. Tentu saja, ini bukan akhir dari hubungan mereka, tapi
awal dari langkah berikut. Saat dari perempuan untuk berdiri dan memiliki
95
MEMBANGUN SEBUAH RUMAH
pacaran ini adalah awal dari mengorder kembali hubungan kepada budaya yang
baru.
Ikatan menengah
Selama waktu ini, hubungan menemukan penempatan, penerimaan dan
komitmen baru. Perempuan menerima hubungan, dan mempersembahkan dirinya
sebagai penolong dalam gambar/image Kristen. Sekarang laki-laki harus menjadi
jelas apa artinya mempersembahkan kekepalaan kepada hubungan mengikat. Ini
akan membawa beberapa krisis, karena keduanya sekarang harus berfungsi
96
Bagian Satu Sebuah Tinjauan mengenai Pacaran Kristen
sebagai penolong dan kepala Kristen, dan bukan sebagai dua yang sama, saling,
idealis-idealis romantis seperti pada waktu lalu.
Ini akan memberikan pembahasan mengenai pemulihan konflik. Sebaliknya,
akan ada tekanan baru atas diperlukannya pengudusan laki-laki dan perempuan,
masing-masing kepada identitas dan perannya yang unik. Uraian awal kami
mengenai berhubungan di salib dapat diaplikasikan disini. Apa yang perlu terjadi
disini adalah bahwa masing-masing pertukaran perhubungan, melalui tinggi
rendahnya pertukaran budaya, keduanya harus negosiasikan, definisikan,
murnikan, uji dan tegakkan dinamika operasi dan model budaya mereka untuk
masa depan. Dinamika operasi ini haruslah salib Kristus dalam segala maksudnya.
Hanyalah oleh salib kedua ini, yang datang dari orang tua yang benar-benar
berbeda, dapat didefinisikan kembali kepada satu gambar/image baru sebagai
kepala dan penolong.
Beberapa ilustrasi akan menolong disini. Kita membayangkan bahwa ketika
konflik muncul, laki-laki mengadopsi posisi kuat dari menjadi benar,
menyatakan bahwa inilah kekepalaan. Di sisi lain, kita membayangkan
perempuan menang dengan mengadopsi kekecewaan, sakit hati dan bahkan
sikap menyedihkan sebenarnya memaksa laki-laki untuk menyerah demi damai
romantis. Tanpa membedah contoh-contoh ini panjang lebar, poinnya adalah
bahwa jika masing-masing dari dinamika ini menjadi model operasi dasar, model
ini akan tetap pada pusat budaya yang akan datang. Jelas, dalam kasus-kasus
diatas, laki-laki yang hidup dalam salib akan pertama mengalamatkan reaktivitas-
nya, legalisme-nya dan berpusat pada diri sendiri, dan menguduskan dirinya
untuk berdiri di tempat dimana Tuhan memanggil dia. Ini adalah posisi dari mana
dia tidak dapat berubah, dan dimana dia dapat dengan rendah hati memanggil
pasangannya pada saat yang sama membebaskan pasangannya untuk
mengerjakan melalui respon Kristen. Dari ilustrasi diatas disisi perempuan, dia
harus menemukan kuasa dari salib untuk menguduskan dirinya dari dinamika
kejatuhannya. Melalui salib, laki-laki Kristen akan menemukan pengudusan
mengabaikan tekanan emosi dari perempuan. Perempuan Kristen, sebagai
97
MEMBANGUN SEBUAH RUMAH
penolong, akan dapat membuat respon benar kepada inisiatif kekepalaan laki-
laki.
98
Bagian Satu Sebuah Tinjauan mengenai Pacaran Kristen
99
MEMBANGUN SEBUAH RUMAH
Mengikat terakhir
Pilihan agape dewasa dan resolusi dari budaya Kristen yang murni adalah tanda
dari mengikat terakhir. Laki-laki nyaman dalam otoritas identitas dan perannya.
Dia telah sepenuhnya memilih hubungan, dengan semua parameter dan
tantangannya. Dalam tahap pertanyaan pernikahan berikut, laki-laki akan
mempersembahkan hubungan kepada Tuhan untuk menemukan keyakinan akhir
akan Tuhan membolehkan dan menyediakan masa depan hubungannya. Dia
sekarang mengeluarkan semua alasan-alasan sementara dan motivasi-motivasi
pilihan yang berpusat pada diri sendiri. Pengudusan dari motivasi-motivasinya ini
membolehkan dia memilih perempuan ini dalam agape, melalui persembahan.
Demikian juga perempuan, setelah memilih hubungan ini sepenuhnya,
meskipun jalan gugup yang dia jalani untuk sepenuhnya meng-invest-kan
kepercayaannya dalam hubungan. Dia sekarang memilih hubungan ini, bukan
karena itu berhasil dan bebas masalah, tapi karena dia melihat itu sebagai konteks
pemberian Allah untuk memberi. Dia memutuskan bahwa dengan iman, dia akan
mengkomitkan dirinya kepada kekepalaan dari laki-laki. Dia sepenuhnya
menerima budaya yang telah dinamakan, dan rileks mengenai hidup-matinya
pendefinisian kembali yang diperlukan disaat dia meneruskan untuk menjadi
penolong yang sepadan.
Bersama, keduanya seharusnya bertumbuh dan rileks dengan budaya dan masa
depan yang telah mereka pilih. Sebelumnya mereka mungkin menghidupi tanduk
dilema, pada beberapa tingkat. Sekarang mereka muncul dari bayang-bayang
maut, mengenal Tuhan sebagai Gembala, kepada padang rumput kepercayaan
100
Bagian Satu Sebuah Tinjauan mengenai Pacaran Kristen
dan keyakinan yang diterangi matahari. Semua yang ada dihadapan adalah
mengerjakan pendefinisian yang kita sebut pertanyaan pernikahan.
101
MEMBANGUN SEBUAH RUMAH
102
Bagian Satu Sebuah Tinjauan mengenai Pacaran Kristen
konsep sebelumnya yang familiar untuk pernikahan, dan sebagai prospek untuk
pernikahan menjadi di ambang pintu, tekanan untuk ini direalisasikan
bertumbuh. Tentu saja, seperti yang kami katakan keduanya harus mulai
meninggalkan ayah dan ibu, yang artinya meninggalkan budaya familiar. Mereka
harus memilih budaya yang disatukan yang adalah dalam gambar/image dibawah
kekepalaan Kristus, bukan yang dalam gambar/image dari pengharapan
sebelumnya. Itu adalah mekanisme oleh mana masing-masing akan berusaha
untuk mengontrol hasil untuk keamanan mereka sendiri dan kebahagiaan yang
menimbulkan perlunya proses hubungan yang dalam dalam tahap mengikat.
Masing-masing harus mengalamatkan motivasi-motivasinya sendiri dan
pengudusan supaya masing-masing sekarang untuk yang lain. Mekanisme
kontrol yang berpusat pada diri sendiri harus diletakkan dan perubahan yang
nyata harus terjadi oleh mengaplikasikan pertobatan dan iman.
3. Membuat pilihan yang tidak dewasa: Ini adalah masa pencarian, karena alasan
paling dasar dari pilihan seseorang sekarang dibawah lampu sorot. Mengapa
masing-masing telah memilih yang lain? Apakah itu keluar dari pengujian akan
pro dan kontra kecocokan dan ketidakcocokan? Adakah persetujuan
tersembunyi yang dibangun, yaitu bentuk dari perdagangan yang mewajibkan
yang lain untuk menjadi berbeda atau yang lainnya? Adakah komitmen yang tidak
stabil, yang mungkin gagal pada akhirnya? Akankah kepastian jatuh dan bangun
ketika rambut hitam menjadi uban dan sosok jam pasir berubah menjadi bentuk
buah pir? Akankah beberapa dari alasan-alasan yang lemah, tidak dewasa dan
mudah dipengaruhi untuk pilihan-pilihan ini hilang dan meninggalkan hubungan
dengan tidak punya alasan untuk meneruskan? Tentu saja, jawaban untuk hal ini
adalah bahwa pada akhirnya, pilihan haruslah tanpa alasan apapun. Kekuatan
dari pilihan tanpa alasan adalah tidak bergantung pada alasan-alasan untuk terus
ada. Seorang harus memilih yang lain sebagai tindakan dari identitas yang absolut.
Bagian dari kewajiban petugas pernikahan sebelum pernikahan, adalah
menantang pasangan untuk hanya memilih, tanpa alasan sama sekali. Banyak alasan
dapat dikutip, seperti kami saling mengasihi, kami memiliki persahabatan yang
luar biasa, kami tidak dapat hidup terpisah semenit saja, ini adalah kehendak
103
MEMBANGUN SEBUAH RUMAH
Allah dll ini harus diletakkan dalam mendukung pilihan yang sederhana,
berpikiran tunggal. Mengetahui bahwa inilah sasaran yang membantu mengatur
arah untuk semua pembuatan pilihan sebelumnya yang menandakan progres dari
hubungan.
4. Respon-respon chauvinistic: Sementara respon perempuan akan cenderung
kepada manipulasi, laki-laki akan bersandar pada ancaman ketidakamanan yang
menunjukkan diri dalam chauvinisme. Realita dari apa yang keduanya telah pilih
sekarang berakibat lebih banyak dari sebelumnya. Tekanan yang masing-masing
berikan dan respon terkait satu dengan yang lain dapat menjadi menakutkan.
Mereka keduanya segera menyadari bahwa mereka sekarang menghidupi apa
yang mereka cita-citakan. Mereka sekarang menjadi apa yang mereka katakan.
Integritas individu, sebagaimana juga integritas dan inti dari hubungan, sekarang
diuji, dan perlu diuji sampai pada batasnya. Disaat perempuan memunculkan
keyakinan penuh, kekuatannya sebenarnya mengintimidasi laki-laki, yang itulah
mengapa laki-laki berlindung pada chauvinisme bahkan menyebutnya
kekepalaan. Chauvinisme kemudian akan cenderung menghentikan dan
membatasi ekspresi perempuan, disaat laki-laki seharusnya mempromosikan
ekspresi ini. Kunci adalah bagi laki-laki untuk menjadi setia, dikuduskan dan
sabar, dan menunjukkan kepemimpinan yang aman. Dia sekarang tidak boleh
menarik diri, sekalipun pada saat dia membutuhkan waktu untuk
mempertimbangkan bagaimana untuk menyusun kembali dan bertindak dengan
cara yang untuk dia (perempuan). Disaat laki-laki terus bertemu dan memilih,
hubungan akan di order kembali kepada kepala dan penolong dan itu akan
mengikat dalam gambar/image Kristen. Proses ini membutuhkan sepenuhnya
tahap mengikat, seperti yang digambarkan diatas.
5. Perspektif laki-laki/perempuan: Perhatikan bahwa usaha yang tidak bersalah
dari eros laki-laki/perempuan dapat muncul menjadi pemaksaan dari satu
perspektif atas yang lain. Perselisihan dapat muncul hanya karena masing-masing
merasa terancam oleh yang lain, dan masing-masing bertanya-tanya masa depan
seperti apa yang akan terjadi jika saat ini begitu dramatis. Disinilah kasih yang
murni, dengan buah kebaikan dan kesabaran dll, menjadi sumber yang baik dari
104
Bagian Satu Sebuah Tinjauan mengenai Pacaran Kristen
diberikan di sepanjang jalan. Tapi pada tahap akhir ini, pertanyaan ini adalah
didalam mana masing-masing pasangan perlu bertemu dengan Tuhan dan
menyelesaikan, bahwa dia mempunyai iman untuk hubungan ini menjadi
kehendak Allah yang spesifik. Setelah mengujinya dalam hubungan kepada
kehendak Allah, waktunya tiba bagi pernikahan ini akan menjadi kehendak Allah.
Nazar/Janji akan segera dilakukan yang memastikan pilihan mereka sebagai
kehendak Allah, hanya karena keduanya percaya bahwa inilah dia, dan keduanya
komit terhadap hal itu sebagai kehendak spesifik Allah. Bagaimana pertanyaan
penting ini dijawab?
Yang kami sarankan adalah laki-laki harus mengambil inisiatif dalam sikap
Abraham. Dia sebaiknya naik ke gunung, boleh dikatakan. Dia sebaiknya
memegang masa depan ditangannya dan mencari untuk bertemu Kristus sebagai
Kepalanya dan penyediaan masa depan bagi rumahnya. Kerinduannya adalah
mengenal tanah kudus yang diberikan Allah kepadanya, supaya masa depan
rumahnya dapat diberkati. Kami mengingat disini bahwa pada waktu Paskah di
Keluaran, masing-masing keluarga mengambil seekor anak domba untuk tiap-
tiap rumah tangga.66 Beginilah masing-masing rumah memelihara dan
menegakkan sebagai milik dari perjanjian kekal Allah. Laki-laki harus
menemukan jaminan ditempat persembahannya yang menyala-nyala. Allah akan
menyediakan anak domba, artinya penyediaan total, cukup untuk tiap-tiap
langkah pada jalan yang harus mereka jalani di masa depan. Dia sekarang yakin
bahwa Tuhan akan membangun dan menyediakan untuk rumah. Dia sekarang
juga mempersembahkan ini kepada pasangannya supaya pasangannya juga dapat
menjalankan pilihannya sendiri untuk hal itu.
Kami menyimpulkan banyak langkah-langkah dalam proses diatas meskipun
dengan cepat. Sekarang, kita akan mendiskusikan beberapa elemen lebih detail.
106
Bagian Satu Sebuah Tinjauan mengenai Pacaran Kristen
Rumah
Pada mulanya, mereka yang pacaran melakukan demikian dalam memandang
pernikahan sebagai sasaran akhir mereka. Ketika pasangan bertumbuh bersama,
perspektif pernikahan menjadi melampaui mereka sendiri sebagai individu datang
bersama, kepada masa depan rumah, keikutsertaan anak-anak dan penggenapan
pekerjaan yang Allah siapkan bagi mereka. Kunci untuk perspektif ini menjadi
realita adalah menemukan rumah. Rumah ini adalah berkat dan konteks didalam
mana pernikahan dapat ditegakkan, dan, melalui berkat Allah (multiplikasi),
menghasilkan benih ilahi. Perspektif ini penting secara khusus untuk laki-laki
yang akan menjadi kepala dari rumah ini, dan bertanggung jawab kepada Allah
untuk administrasinya. Rumah juga dapat disebut tanah kudus dari pernikahan,
yang ditegakkan melalui persembahan yang dibuat oleh kekepalaan.
Kita sebaiknya memperhatikan bahwa rumah tidak sama seperti pernikahan.
Rumah adalah penyediaan bagi keluarga untuk ditegakkan dalam kehendak Allah,
tapi bukanlah keluarga itu sendiri. Pernikahan berhenti, rumah dari laki-laki akan
terus dalam kehendak Allah. Mengapa? Karena rumah adalah tanah perjanjian
dari laki-laki. Penegakkan rumah adalah pertemuan kekepalaan yang unik
peristiwa antara Tuhan dan laki-laki itu sendiri. Kepada tanah dari rumah inilah
dia akan memanggil perempuan. Sampai kemudian, perempuan mengambil
inisiatif akan mendukung dengan doa disaat dia terus-menerus dalam perannya
terhadap laki-laki sementara peristiwa ini terjadi.
Laki-laki menerima penyediaan untuk rumah melalui proses salib dalam
hubungan dengan kepalanya, Kristus. Kita mengingat panggilan Allah dalam Yes
66:1, .rumah apakah yang akan kamu dirikan bagi-Ku (dimanakah rumah yang
kau bangun bagi-Ku? terjemahan Inggris) Dengan ini kita tahu bahwa berkat
Allah datang kedalam keluarga. Dengan ini dalam pikirannya, laki-laki harus
membuat perjanjian bahwa dia akan hidup sesuai dengan kehendak Allah dan
budaya dari rumah tangga yang beriman. Melalui persembahan yang lengkap dari
dirinya sendiri dan ambisinya untuk jalan-jalan yang lain, dia dapat berdiri lagi
dari maut dalam kehidupan kebangkitan. Dia juga menerima kuasa atau kapasitas
untuk berpartisipasi dalam menamai rumah dan perjanjian pernikahan. Dalam
107
MEMBANGUN SEBUAH RUMAH
108
Bagian Satu Sebuah Tinjauan mengenai Pacaran Kristen
109
MEMBANGUN SEBUAH RUMAH
Sekarang muncul poin yang lain! Ada firman atau perintah (hukum) yang
mengalamatkan setiap individu dan meminta ketaatan. Melalui ketaatan kepada
firman inilah kita dapat mengetahui dan mengekspresikan kasih dalam kerajaan
dan dalam keluarga. Firman ini mempunyai otoritas yang bukan dari manusia tapi
dari Bapa. Bapa memberikan otoritas kepada hamba-Nya Yesus Kristus. Yesus
juga memberikan otoritas kepada hamba-hamba-Nya, seperti yang digambarkan
melalui perumpamaan.68 Otoritas ini juga diberikan kepada kepala dari setiap
rumah yang dikuduskan melalui persembahan kepada kehendak Bapa.69
110
Bagian Satu Sebuah Tinjauan mengenai Pacaran Kristen
mendorong kita untuk mendefinisikan segalanya pada pasir yang bergerak dari
kemudahan, idealisme dan kesenangan. Berapa sering kita mendengar perkataan,
Dia tidak mengasihi saya, disaat maksud kita yang sebenarnya, Dia tidak
menyenangkan saya!
70. Ef 5:24-25
111
MEMBANGUN SEBUAH RUMAH
112
Bagian Satu Sebuah Tinjauan mengenai Pacaran Kristen
71. Lihat bagian, Ikatan dalam roh dan kebenaran, hal 95 73. Yes 45:23; Fil 2:10
113
MEMBANGUN SEBUAH RUMAH
74. Luk 19:13 75. Mat 5:17-20 76. Yoh 14:15 77. Ef 5:33; 1 Pet 3:3-6
77. Mat 28:18; Rom 13:1-7; 1 Kor 15:24-28 79. Yoh 5:26; 6:15; 20:21 80. 1 Yoh 2:1-6
114
Bagian Satu Sebuah Tinjauan mengenai Pacaran Kristen
81. Gal 5:14 82. Yoh 14:15; 15:21-23 82. Kej 22 84. 2 Kor 10:5; Rom 2:26; 1 Kor 7:19
115
MEMBANGUN SEBUAH RUMAH
116
Bagian Satu Sebuah Tinjauan mengenai Pacaran Kristen
laki. Ini lebih dari delegasi. Ini sekarang adalah kapasitas baru yang lahir di dalam
dia.
Sejumlah elemen-elemen datang bersama dengan tujuan untuk menegakkan
rumah ini dalam kehendak Allah yang spesifik. Pertama-tama, laki-laki datang ke
tempat dimana dia merealisasikan bahwa pernyataan pernikahan ini sebenarnya
berlangsung, tapi itu memerlukan meterai kehendak Allah dengan tujuan untuk
melihat perjanjian kehidupan menjadi kesatuan.
Kedua, laki-laki menjalankan mandatnya untuk menemukan istri dengan
hormat dalam takut (respek) akan Allah dan tidak mempunyai masalah antara
dirinya dengan Tuhannya. Masalah tidak beriman, kegagalan moral, perjanjian-
perjanjian lain, adalah contoh-contoh masalah yang dapat menginterfensi
aktivitas menegakkan rumahnya dalam hubungan dengan Tuhan. Masalah ini
perlu diakui dan diproses dihadapan utusan sebelum tindakan perjanjian ini
diambil. Adalah penting pasangan tidak mengakui satu dengan yang lain tanpa
pengawas pastoral terlibat. Mengapa? Pengakuan itu sendiri tidak melayani
tujuan apapun tanpa dihadapan Kristus dan utusan-Nya, dalam konteks dimana
jalan kedepan dapat ditentukan.
Ketiga, laki-laki mempersembahkan dirinya sendiri kepada Tuhan untuk
membuat perjanjian dengan Dia berkenaan dengan tanah rumah yang dia minta
Tuhan tegakkan dan berkat kehidupan Allah bagi pernikahan dan keluarganya.86
Tiga elemen ini datang bersama ketika seluruh inisiatif yang diambil laki-laki
diserahkan dihadapan Bapa. Itu dipersembahkan sebagai korban dalam iman yang
sama seperti Abraham dan Ishak, bahwa Tuhan akan membuat persediaan bagi
perjanjian untuk digenapi. Anak domba yang Abraham dan Ishak terima
menyimbolkan penyediaan untuk rumah ini untuk diberkati dengan kehidupan
dan pelipatgandaan. Itu juga mengingatkan kita akan pengudusan dari anak-anak
Israel melalui darah anak domba dibubuhkan ke tiang-tiang pintu dan ambang
pintu dari setiap rumah-rumah, ketika Tuhan membuat perbedaan antara Mesir
(dunia) dan Israel (artinya pangeran dengan Allah87). Melalui proses persembahan
117
MEMBANGUN SEBUAH RUMAH
ini, pengudusan dan berkat, laki-laki dapat mengambil inisiatif lagi dalam
hubungan dengan Kristus. Dia telah melewati api persembahan, dan memulai
melalui kuasa kehidupan kebangkitan untuk membangun rumahnya dalam
perjanjian dengan Tuhan.
118
Bagian Satu Sebuah Tinjauan mengenai Pacaran Kristen
Otoritas dinamai
Bagaimana otoritas rumah ini dinamakan? Sebelumnya, kami menyebutkan
pengertian bahwa ada otoritas-otoritas dinamai dan didelegasikan. Ketika itu
mengenai investasi kehidupan Allah sendiri kedalam individu, Dia tidak
mendelegasikan otoritas; tapi Dia menamainya. Otoritas yang dinamai diteruskan dari
Allah kepada laki-laki melalui persembahan. Itu juga terhubung dengan sumber
(Bapa) dalam aliran kehidupan kekepalaan melalui persembahan. Itulah sebabnya
aku sujud kepada Bapa (Bapa dari Tuhan kita Yesus Kristus terjemahan
Inggris), yang dari pada-Nya semua turunan yang di dalam sorga dan di atas bumi
menerima namanya (seluruh keluarga di surga dan di bumi dinamakan -
terjemahan Inggris).90
Ketika otoritas yang dinamai diterima, itu diterima sebagai milik individu.
Otoritas diterima kedalam pribadi. Itu bukan posisi. Individu, setelah
mempersembahkan diri mereka sendiri (menyerahkan kehidupan/nyawa), dapat
berdiri dalam kehidupan kebangkitan, dan bergerak maju sebagai bagian yang
dapat hidup terus dari administrasi Allah. Laki-laki sekarang berpartisipasi dalam
menamai rumahnya dan budayanya. Inilah dia sebagai deklarasi Adam dalam
Kej 2:23-24.
Penyalahgunaan dengan mengambil otoritas yang diberikan diluar aliran
kehidupan kekepalaan, dan menggunakan hukum untuk mengatur dan
mendelegasikan itu. Kuasa dan kekuatannya tidak diteruskan dalam kehidupan
kebangkitan (aliran kekepalaan). Itu hanya dapat ada selama kehidupan biologis
(70 tahun) karena penciptaan hukuman mati diterima sebagai hukuman karena
dosa.
119
MEMBANGUN SEBUAH RUMAH
atau hasil dari dosa dan pemberontakan adalah maut (upah dosa ialah maut).91
Dosa dan pemberontakan menghasilkan dosa karena kehidupan hanya akan
berkelanjutan jika itu didalam aliran kehidupan kekepalaan dari Bapa. Kehidupan
ini dapat memberikan penebusan pada yang kehilangan kehidupan (maut) yang
adalah realita ketika seorang diasingkan dari kehidupan Allah.92
Sekarang kita dapat melihat bahwa kehidupan Allah sepenuhnya cocok
dengan dunia maut, karena dapat masuk kedalam kehidupan kita oleh kehidupan
kebangkitan diluar dari maut. Itu cocok karena bekerja diluar dari maut, dan oleh
karenanya itu bahkan penebusan ketika Dia katakan, akan Kutebuskah mereka
dari pada maut? (Aku akan menebus mereka dari maut terjemahan Inggris).93
Beginilah penebusan (dibawa kembali dari maut) datang kepada keluarga.
Individu dari keluarga dapat ditebus dari dosa, pelanggaran hukum dan maut.
Pada kenyataanya, seluruh budaya keluarga kemudian dapat hidup dalam cara
budaya Allah yaitu hidup keluar dari maut.
Persembahan sekarang bekerja untuk menegakkan rumah ini, sebagai order
kehidupan dalam penciptaan ini. Pernikahan dalam kehidupan ini bukanlah
institusi kekal, tapi adalah pengganti yang adalah profetik, yaitu pernikahan
Kristus dan mempelai-Nya. dalam kehidupan ini, kehidupan kebangkitan adalah
kehidupan penebusan oleh mana rumah, pernikahan dan keluarga menjadi
ditegakkan.
120
Bagian Satu Sebuah Tinjauan mengenai Pacaran Kristen
94. Yos 24:15 95. Luk 13:35; Yes 62:4 96. Dari Luk 13:35, kata sunyi dapat diterjemahkan sebagai
sendiri.
121
MEMBANGUN SEBUAH RUMAH
122
Bagian Dua
Mengawasi
Proses Pacaran
Pendahuluan
Jelas bagi kita semua bahwa ada sejumlah pemain yang berkepentingan yang
mempunyai beberapa peran, besar atau kecil, dalam hubungan dengan pasangan
yang pacaran. Ini termasuk orang tua, otoritas sipil, komunitas, petugas
pernikahan, berbagai penasehat dan teman-teman. Berbicara secara luas, ini dapat
dikelompokkan dibawah keluarga, komunitas dan gereja. Calon pernikahan akan
mempunyai hubungan pada tiga ini dan sebaliknya. Sesuai dengan itu, ibadah
pemberkatan nikah biasanya akan merefleksikan keterlibatan dari tiga elemen ini.
Acara pernikahan bukan hanya properti eksklusif dari siapapun dari ketiga ini.
Karena itu, kita harus mengerti bagaimana elemen-elemen terpisah ini
memberikan atas, dan mempengaruhi, pernikahan. Kita harus memeriksa jalan
dimana masing-masing terlibat dan bertanggung jawab.
Orang tua
Garis pertama dari yang berkepentingan, melampaui laki-laki dan perempuan,
adalah dengan orang tua masing-masing pasangan. Sekalipun jika tingkat
kepentingan bervariasi, orang tua mempunyai peran, sebagaimana beberapa
tingkat dari kewajiban Kristen yang direfleksikan dalam Alkitab. Orang tua
mempunyai kewajiban yang diberikan Allah untuk mempersiapkan anak-anak
mereka bagi kehidupan pernikahan yang mengikuti kehendak Allah dan juga
kewajiban-kewajiban sosial. Dari sudut yang lain, anak yang dewasa, sementara
perlu untuk bertanggung jawab bagi keputusan mereka sendiri, mempunyai
kewajiban Kristen untuk menghormati ayah dan ibu mereka. identitas individu
hanya dimengerti ketika masing-masing menghormati keluarga dimana Bapa
124
Bagian Dua Mengawasi Proses Pacaran
Otoritas sipil
Kami mendaftarkan arena legal berikut, karena itu tidak dapat disepelekan
dan karena itu mengatur latar yang petugas pernikahan Kristen dan konselor
dapat identifikasi sebagai peran mereka. Kami tidak akan berurusan dengan
semua variabel internasional disini. Kami hanya akan sampai pada maksud-
maksudnya. Konstitusi pemerintah, jenis apapun, perundang-undangan dan
kebijakan-kebijakan hukumnya dengan tujuan memelihara kelanjutan dan
keamanan masyarakat. Karenanya persyaratan legal dan kewajiban sosial,
ditujukan kepada petugas pernikahan, menyiapkan penduduk dengan tepat
untuk pernikahan dan kewajiban-kewajiban moralnya. Orang Kristen tunduk
kepada kewajiban-kewajiban yang sama ini dan bahkan lebih lagi karena mereka
mencari untuk menjadi saksi kuasa Kristus untuk membebaskan umat manusia
dari gagalnya perhubungan.
Petugas pernikahan, entahkan Kristen atau sipil, yang diberi izin oleh
pemerintah, mempunyai tanggung jawab moral dan legal untuk dipenuhi. Sebagai
contoh, mereka diminta oleh hukum untuk memberikan konseling pernikahan
yang cukup. Dimana pasangan pernah menikah sebelumnya, mereka diisyaratkan
untuk mengklarifikasi kebebasan legal untuk, dan pengaruh moral dari,
pernikahan kembali. Konselor tanpa izin yang mungkin membantu dalam pacaran
Kristen harus mengingat bahwa kewajiban ini ada. Mereka tidak boleh fasih
menolak hal itu seolah-olah ada pengecualian hukum. Mereka harus ingat bahwa
merayakan pernikahan adalah kewajiban sosial yang berat, cukup diluar dari
pertanyaan kewajiban Kristen. Tentu saja, harmoni perihal ini adalah pasangan
125
MEMBANGUN SEBUAH RUMAH
Kristen yang bertanggung jawab seharusnya lebih dapat respek kepada kewajiban
sosial mereka, karena mereka mempunyai kasih karunia Kristus untuk menolong
mereka kepada hasil yang sukses.
Mengapa hal-hal ini penting? Sedikit ilustrasi akan menolong. Petugas
pernikahan dan konselor akan menghadapi perwakilan sampel-sampel dari hal
yang sama didalam komunitas pernikahan muda, pernikahan yang dipahami
terburu-buru, pernikahan yang didesak karena immoralitas atau kehamilan,
pernikahan untuk mendapatkan kependudukan, pernikahan yang diatur,
pernikahan yang melibatkan perceraian, pernikahan dengan fondasi yang
dipertanyakan, dengan perbedaan usia yang jelas, kesesuaian, kelangsungan dll,
dan pernikahan dimana kemampuan mental dan emosi untuk pernikahan itu
sendiri dipertanyakan. Daftar ini sebaiknya diberikan untuk menandakan
diperlukannya definisi dari siapa yang bertanggung jawab, dan pada tingkat apa.
Jelas, laki-laki dan perempuan menikah sendiri, dalam realita. Tidak
seorangpun membuat mereka menikah, sekalipun petugas pernikahan dapat
menampilkan pelayanan atau menyediakan kontrak legal. Akhirnya, mereka yang
menikah adalah mereka yang akan menanggung konsekuensinya. Peran dari
semua bagian yang berkepentingan adalah untuk menasehati, membimbing dan
bahkan memperingatkan. Tapi akhirnya, orang-orang dengan hal legal dapat
melakukan seperti yang mereka inginkan dan komunitas dipaksa untuk
menanggung konsekuensinya. Gereja tidak dapat mencegah ini, lebih dari itu
dapat mencegah kejahatan kejam.
Tugas kita sebagai pasangan Kristen dan sebagai petugas pernikahan dan
penasehat Kristen, harus dimulai dengan pembagian jelas antara
pertanggungjawaban yang adalah milik dari orang tua, milik komunitas, milik
hukum. Allah dapat dan akan memberikan berkat dimana garis otoritas dan
tanggung jawab dihormati.
126
Bagian Dua Mengawasi Proses Pacaran
petugas pernikahan mempunyai cakupan moral dan kewajiban legal. Ini harus
dimengerti oleh setiap pasangan yang pacaran. Jika petugas adalah Kristen, maka
dia lebih legal dari petugas legal. Dia mempunyai peran yang lain juga, yaitu dari
utusan dihadapan siapa nazar/janji dibuat. Pemimpin Kristen yang bijak tidak
akan berurusan dengan pernikahan hanya sebagai kewajiban sosial. Tapi, dia
mencita-citakan, dan memanggil pasangan untuk mencita-citakan, kehendak
Allah bagi pernikahan dalam gambar/image. Alkitab menunjukkan bahwa Allah
cemburu dengan perjanjian pernikahan. Pernikahan dan hal menjadi ayah yang
dihasilkan dari pernikahan, adalah bagian dalam dari perjanjian kekal artinya
bahwa umat manusia telah diberikan kewajiban yang serius akan berpartisipasi
dalam generasi banyak anak yang dibawa pada kemuliaan sebagai upah kekal
Bapa.97 Allah menginginkan keturunan ilahi.98 Hanya ada satu jalan untuk
keturunan ilahi dihasilkan melalui pernikahan ilahi. Itu adalah sasaran yang
penasehat Kristen pegang untuk setiap pasangan.
Allah telah menawarkan kepada umat manusia berkat Abraham, yang dapat
disimpulkan dengan singkat sebagai berkat kehidupan Allah dalam setiap
keluarga. Utusan-petugas pernikahan adalah utusan dari berkat ini. Dia tidak
menengahi atas kehendak Allah, tidak juga dia dapat memberkati pernikahan
seolah-olah memberikan persetujuan meterai Allah.
Dengan semua ini dalam pandangan, cara terbaik untuk menggambarkan
peran dari petugas pernikahan adalah begini. Untuk menghormati Kristus dan
untuk pertanggungjawaban dari setiap individu, dia akan secara alami mencari
keterlibatan, dalam proses pacaran, dari semua yang berkepentingan. Karena
bermacam-macamnya order otoritas yang semuanya datang dari Allah (yaitu
keluarga, pemerintah, gereja, tanggung jawab individu), bagian utama dari
kewajibannya adalah untuk mengintegrasikan ini, memberikan semua variabel-
variabel, kepada kemungkinan hasil yang paling baik untuk semua yang
berkepentingan. Dia tidak dapat menjamin kebahagiaan dari semua, tapi dia
127
MEMBANGUN SEBUAH RUMAH
128
Bagian Dua Mengawasi Proses Pacaran
129
MEMBANGUN SEBUAH RUMAH
memilih, dan maju atau tidak meneruskan sesuai dengan iman mereka sendiri di
hadapan Tuhan. Situasi konseling hanya menyediakan isi yang berguna dan
diskusi reflektif atau instruksi dimana diperlukan. Disisi lain, pasangan sebaiknya
tidak menggunakan konseling seolah itu memberikan kriteria untuk pacaran
berhasil yang, jika dipenuhi, akan memberikan mereka kepada pernikahan.
Interaksi model menandai kotak ini tidak menjalankan iman dengan
bertanggung jawab. Itu juga memperlakukan petugas pernikahan dengan sikap
tidak menghormati seolah kriterianya adalah veto apakah pasangan dapat
menikah atau tidak. Yesus mengajarkan dengan jelas bahwa kita bukan untuk
melarang menikah. Karena nasehat inilah pendekatan konseling kita bukan
menekankan kepantasan dari pasangan atau pilihan dari pasangan. Namun
memastikan bahwa pilihan dibuat, dan budaya dibentuk dalam pengudusan dan
penghormatan. Untuk alasan ini, pendekatan konseling yang kuat yang berusaha
untuk memproses dan menyesuaikan pasangan, adalah tidak membantu. Dalam
hal ini, penentraman/penenangan dari konselor dapat menjadi prioritasnya dalam
proses, dan karena itu pembenaran untuk hubungan berproses (yaitu mendesak
pasangan untuk menandai kotak). Seringkali, interaksi model ini
mengindikasikan konselor tidak menyelesaikan perihal yang ada.
Ketidakselesaian ini dapat dijelaskan sebagai bias budaya.
130
Bagian Dua Mengawasi Proses Pacaran
131
MEMBANGUN SEBUAH RUMAH
memberikan arahan kepada hal itu. Jika dia mencegah komunikasi yang
mengarahkan atau memaksakan, dia akan dapat dengan baik memberikan refleksi
yang berguna dan mendorong.
Tambahan pada poin ini, kita mengingat bahwa Paulus sangat spesifik
mengenai perempuan merebut kekepalaan atas laki-laki. Satu implikasi dari ini
adalah bahwa perempuan tidak dapat memanggil laki-laki kepada kekepalaan,
atau menginstruksikan dia dalam hal kekepalaan. Tapi dia dapat memahkotai
laki-laki dalam kekepalaanya dengan refleksi yang hati-hati dari perspektif
keibuan. Ibadah pernikahan tujuh berkat100 berisi elemen-elemen yang
menggambarkan peran memahkotai dari keibuan ini. Apa yang diperlukan
kemudian, adalah mengaplikasikan prinsip ini kembali kedalam interaksi
konseling-pacaran ini.
Mari kita memperhatikan sebuah ilustrasi. Adalah mungkin dimana perihal
konflik laki-laki/perempuan dipertimbangkan, istri konselor dapat memaksakan
pandangan yang berasal dari kekurangan resolusinya sendiri. Dia dapat
memaksakan pandangan ini kepada laki-laki muda. Jika suami-konselor tidak
dapat tidak setuju di depan umum atau mengubah nasehat istrinya, maka laki-laki
muda dipaksakan untuk menerima nasehat sebagai perkataan kebenaran dan
kekepalaan. Perkataan perempuan, didukung oleh otoritas konselor laki-laki,
melepaskan/membatalkan kekepalaan dari laki-laki muda. Dia sekarang terpaksa
untuk mengadopsi respon terhadap pasangannya yang bukan budaya yang dia
akan pilih.
Situasi lain yang dapat muncul adalah bahwa istri akan menggunakan
interaksi konseling sebagai kesempatan untuk menyampaikan maksudnya kepada
suaminya. Jelas, ini sepenuhnya tidak menolong pasangan yang baru. Dalam
contoh yang ekstrim seperti ini, pasangan konseling bukan hanya
membingungkan yang lain, tapi mereka mengatakan dan tidak melakukan dan
oleh karena itu dalam bahaya menimbulkan disiplin Allah atas mereka.
132
Bagian Dua Mengawasi Proses Pacaran
133
MEMBANGUN SEBUAH RUMAH
134
Bagian Dua Mengawasi Proses Pacaran
benar, mereka akan datang ke rumah dengan cara yang benar. Mengapa ini?
Karena salib, ketika diaktifkan dalam semua hubungan, menghilangkan semua
permusuhan/kebencian. Pernyataan akan ketegangan tak henti-henti dengan
mertua/mantu tidak perlu menjadi kasus bagi orang Kristen. Jika anak-anak
mengambil tanggung jawab mereka sendiri (salib), mereka tidak akan bergantung
pada orang tua dalam cara yang berlebihan. Jika anak-anak memecahkan dan
menolak kesempatan untuk diselesaikan dalam hubungan mereka, seolah-olah ini
menunjukkan pertanggungjawaban, mereka akan membawa reaksi dan tekanan
yang sama kedalam keluarga baru mereka.
Pacaran adalah masa bagi kedua belah pihak diperiksa dan dikerjakan. Jika
anak-anak dewasa menyelesaikan dengan baik, hal-hal yang relevan akan menjadi
sedikit dan tantangan-tantangan baru akan dihadapi dengan relatif mudah. Jika
ada hal-hal yang diabaikan atau sembuh dengan ringan di masa lalu, inilah
waktunya untuk ini disingkapkan. Orang dewasa yang pacaran seharusnya ingat
bahwa mereka bukan hanya mengejar hal-hal yang menggairahkan, penghubung
jangka-pendek. Tapi mereka membentuk budaya seluruh-kehidupan yang akan
melibatkan orang tua dan kakek-nenek, dll. Segera akan ada pertunangan,
perayaan, acara pernikahan, makan keluarga, bayi-bayi, mengurus anak, perlakuan
kakek-nenek dan akhirnya, penguburan juga. Yang luar biasa dari injil adalah
bahwa melalui kuasa salib, kapasitas untuk kasih yang dewasa, untuk respek
yang tulus dan saling pengertian dapat dibangun dalam tahun-tahun penting dari
persahabatan dan pacaran.
Keterlibatan praktis
Disaat pacaran berlangsung, orang tua dapat berharap untuk mengerti
bagaimana keterlibatan mereka dapat dimulai dalam sikap yang tepat,
mengetahui bahwa ini bukanlah pacaran mereka dan bisa berproses tidak seperti
yang mereka mau. Orang tua juga harus memperhatikan bahwa disaat pacaran
berlangsung, keterlibatan mereka juga akan diperlukan untuk bertumbuh dan
berubah. Mari kita mendiskusikan keterlibatan perubahan ini.
135
MEMBANGUN SEBUAH RUMAH
Pertanyaan persahabatan
Dalam banyak kasus, munculnya membangun persahabatan dalam rumah
keluarga pada kedua pihak, bukan suatu tempat diluar kota. Tapi, keluarga tidak
dapat menjadi dasar untuk hubungan. Dengan demikian, maksud kami bahwa
orang tua tidak menjalankan pacaran, tapi terlibat sebagai bagian yang
berkepentingan. Orang tua tidak seharusnya berlari didepan anak-anak mereka
untuk melihat sesuatu ditegakkan sebelum waktunya, tapi mengawasi hubungan
untuk mengamati bahwa pengudusan dan penghormatan menuntun aktivitas itu.
Pacaran bukanlah waktunya untuk kebebasan dalam hal aktivitas independen
dan terpisah. Tapi, dalam hal pilihan dalam hubungan, semua yang lain harus
mengingat bahwa progress harus dibuat oleh individu-individu yang berpacaran
itu sendiri. Mereka harus diberi ruang untuk memilih dan menyesuaikan dengan
pertanggungjawaban pilihan-pilihan ini.
Pertanyaan romantis
Ketika tahap untuk pendekatan pertanyaan romantis, sekali lagi, inilah
waktunya pencarian-hati dan pilihan bagi pasangan. Tapi, interaksi penting
terjadi pada akhir tahap ini, ketika laki-laki mendeklarasikan maksudnya kepada
ayah dari perempuan. Diluar ini, mungkin diperlukan beberapa diskusi minimal
dalam menolong laki-laki atau perempuan mengerti pertanyaan romantis, dan
mengerjakan melalui pengharapan mereka dalam hal ini.
Pertanyaan pacaran
Ketika hubungan menjadi eksklusif dan ada inisiatif kekepalaan dari laki-laki
muda, interaksi berubah dari persahabatan kepada pacaran. Orang tua perlu
berhati-hati akan dinamika perubahan yang terjadi. Laki-laki muda seharusnya
meminta izin dari ayah untuk berpacaran dengan anak perempuannya. Perhatikan
bahwa dia tidak meminta izin untuk menikahi anak perempuannya. Namun,
pacaran tidak dapat dimulai tanpa maksud untuk memproses hubungan kepada
pernikahan. Ayah kemudian bukan memproses pacaran, tapi menghormati
136
Bagian Dua Mengawasi Proses Pacaran
137
MEMBANGUN SEBUAH RUMAH
menjadi dirinya sendiri dalam berhubungan dengan laki-laki. Laki-laki akan mau
bertemu dan mengenal dia dalam setting ini, karena inilah dimana perempuan
paling tahu dirinya sendiri dan paling aman untuk menjadi dirinya sendiri.
Jelas, orang tua mempunyai peran signifikan dalam hal ini. Mereka secara
khusus dapat mengamati dan berinteraksi dengan anak-anak mereka untuk
menolong mereka mengerti perspektif laki-laki/perempuan. Tentu saja, jika
ketegangan muncul mereka tidak boleh memihak atau ikut campur. Mereka
seharusnya membiarkan pasangan mengerjakan hubungan mereka sendiri,
sementara juga memberikan jenis refleksi yang dapat membantu kedewasaan.
Seperti yang sudah ditunjukan sebelumnya, tahap mengikat akan membawa
elemen-elemen baru dam menemukan resolusi dalam pasangan baru dan budaya.
Orang tua sebaiknya selalu mendorong komunikasi, sementara juga mencegah
manipulasi atau memihak. Ibu perlu mencegah terperangkap dalam emosi situasi-
situasi tertentu, meninggalkan pasangan untuk keluar dari hubungan mereka. Ini
benar-benar sangat penting ketika pasangan mulai mendefinisikan dan
membangun budaya mereka sendiri, yang cukup terpisah dari keluarga mereka.
Komunikasi yang tidak bijak pada saat ini dapat mengikat hubungan kepada
orang tua dalam sikap yang tidak menolong.
138
Bagian Dua Mengawasi Proses Pacaran
139
MEMBANGUN SEBUAH RUMAH
dirinya sendiri. Jika laki-laki mendukung dan respek dengan bakal ayah mertua,
anak perempuan akan berhubungan dengan murni dengan kepala barunya, tidak
bersandar pada ayahnya untuk memperbaiki keadaan. Laki-laki tidak akan
merasa tertekan dengan harapan-harapan untuk membuktikan dirinya sendiri.
Anak perempuan kemudian akan mengenal, respek, memilih dan tunduk
kepadanya sebagai laki-laki dia adanya.
Elemen-elemen ini adalah penting untuk tahap mengikat yang efektif. Ayah
harus tahu bagaimana berhubungan dengan laki-laki muda dengan cara yang
mendukung, stabil, melatih dan bahkan menguji dia (laki-laki). Dia juga harus
tahu bagaimana melepaskan pasangan kepada proses pertanggungjawaban
mereka sendiri. Anak perempuan harus tahu bagaimana membuat perbedaan
progress antara kekepalaan ayahnya dan munculnya kekepalaan pasangannya.
Laki-laki muda harus tahu bagaimana respek terhadap kontribusi dari ayah
perempuan, membuat perbedaan antara kebapaannya dan aspek kekepalaannya
yang dia sekarang harus belajar. Ibu perlu menjadi aktif dalam memfasilitasi
semua agenda ilahi ini, kontribusi keibuan yang memahkotai laki-laki muda, dan
yang sepenuhnya mendukung anak perempuannya melalui transisi ini.
Pertunangan
Seluruh dinamika hubungan berubah setelah pertunangan diumumkan.
Segalanya menjadi terfokus pada pernikahan. Sering orang tua dari mempelai
perempuan menjadi dikonsumsi oleh persiapan hari pernikahan. Ini sesuai karena
mereka berhubungan dengan pasangan untuk mendengar keinginan-keinginan
mereka dan menyesuaikan dengan anggaran. Orang tua akan mempunyai peran
dalam instruksi seksual spesifik yang perlu diberikan.
Masa pertunangan adalah kesempatan yang baik bagi orang tua dari mempelai
perempuan dan mempelai laki-laki berhubungan lebih dekat, keduanya dalam
detail-detail praktek seperti dalam penempaan hubungan yang sehat untuk
kedepannya.
Dalam hal tradisi, protokol dan biaya-biaya pernikahan, adalah penting untuk
memperhatikan bahwa keluarga-keluarga mempunyai bermacam-macam
140
Bagian Dua Mengawasi Proses Pacaran
141
Bagian Tiga
Pertanyaan mengenai Budaya
Pendahuluan
Dalam bagian berikut, kita akan mengklarifikasi apa maksud kami dengan
budaya. Biasanya, kita mengasosiasikan budaya dengan kelompok etnis atau
dengan menjadi berbudaya atau dimurnikan dalam selera kita terhadap pakaian,
seni atau musik dll. Ketika kami menggunakan kata budaya dalam konteks
sekarang, maksud kami seluruh cara kehidupan yang kita kerjakan sebagai
keluarga Allah. Umat Allah mempunyai budaya spesifik yang membedakan
mereka dari dunia. Budaya ini adalah yang sama dari satu keluarga ke keluarga
berikut dan dari satu bangsa ke bangsa berikut. Membandingkan keluarga-
keluarga Kristen di Australia dengan mereka yang ada di Papua Nugini misalnya,
gaya hidup berkenaan dengan pekerjaan, berpakaian, makanan, transportasi dan
rutinitas sosial akan bermacam-macam. Tapi, budaya dasar keilahian, hubungan,
nilai-nilai, order keluarga dan kekudusan akan menjadi sama. Keluarga-keluarga
Kristen karenanya, akan mempunyai gaya, tradisi dan warna yang berbeda dalam
cara melayani karunia, kemampuan dan penyediaan mereka. Tapi, mereka akan
mempunyai, atau seharusnya mempunyai, fundamental budaya keilahian yang
sama. Kecantikan dan puitisnya kehidupan adalah kita dapat bersuka didalam
satu dengan yang lain, dalam hal latar belakang etnis dan pengalaman, sementara
itu berbagi budaya Kristen akan kasih, respek dan hospitality yang sama.
Banyak budaya-budaya keluarga cukup sehat dan akan menemukan jalan
mereka kedalam budaya baru yang dipilih oleh pasangan, dibawah kekepalaan
Kristus. Tapi, orang tua yang bijak menyadari bahwa ketika remaja beranjak
dewasa muda dalam umur untuk menikah, adalah penting untuk mengidentifikasi
dan membedakan antara ciri-ciri budaya ilahi dan ciri-ciri budaya kejatuhan-
duniawi. Keselamatan dan kekudusan tergantung pada pemeriksaan yang jujur
akan cara-cara familiar dan tradisi-tradisi keluarga yang tidak konsisten dengan
budaya Kristen. Menjadi orang tua yang bijak akan membolehkan orang dewasa
yang pacaran dilepaskan dari kuasa kewajiban-kewajiban ini. Semoga, ini akan
sudah menjadi progres selama beberapa tahun. Entahkah demikian atau tidak,
waktunya adalah sekarang untuk ada pengudusan dari semua cara-cara familiar.
Bagian Tiga Pertanyaan mengenai Budaya
Prasangka-prasangka/bias budaya
Beberapa diskusi yang berguna dapat dicari oleh orang tua dari pemimpin-
pemimpin dan penatua-penatua dalam gereja berkenaan dengan bias budaya
apapun dalam pernikahan mereka yang dapat memberi dampak sebagai budaya
familiar bagi pasangan. Entahkah mereka sebelumnya berhati-hati akan hal ini
atau tidak, dengan pertolongan beberapa diskusi, orang tua akan dapat berbicara
kepada pasangan dan melepaskan individu dari bakti apapun terhadap tradisi
yang sia-sia yang mungkin mereka wariskan. Apakah beberapa dari bias-bias ini
dan bagaimana mereka bermanifestasi dalam pernikahan jika itu tidak
dialamatkan?
Kita sekarang akan berbalik kepada diskusi perbedaan budaya-budaya
pernikahan dan contoh-contoh dari bias-bias yang mereka tunjukkan ada dalam
oposisi dengan budaya keilahian.
Budaya menggoda
Biasanya kita berpikir akan menggoda sebagai berkaitan dengan immoral,
penaklukan sensual atau seksual dari individu yang lain, berlawanan dengan
kehendaknya. Lebih luas, bagaimanapun juga, kita sebaiknya memperhatikan
bahwa model dasar ini dapat mempengaruhi seluruh cara dimana persahabatan
dan pacaran dibangun dan berjalan. Sebagai contoh, laki-laki yang malas dalam
membangun persahabatan yang sehat sering menunggu untuk dikalahkan dengan
perasaan yang kuat untuk perempuan tertentu sebelum dia mengambil inisiatif
untuk mengenal perempuan itu. Pada hakekatnya, dia menunggu untuk
dimotivasi oleh jerat penggodaan, bahkan dimana perempuan mungkin ingin hal
seperti itu.
Dari sisi perempuan, itu menjadi menonjol dalam sifat kejatuhan dari
perempuan untuk mengirim getaran atau perhatian, untuk membangkitkan
ketertarikan dan kasih sayang, bahkan dimana mereka tidak mempunyai niat
berkomitmen kepada hubungan yang terhormat. Ini adalah penggodaan.
145
MEMBANGUN SEBUAH RUMAH
Salomo berkata bahwa Dan aku menemukan sesuatu yang lebih pahit dari
pada maut: perempuan yang adalah jala, yang hatinya adalah jerat dan tangannya
adalah belenggu. Orang yang dikenan Allah terhindar dari padanya, tetapi orang
yang berdosa ditangkapnya.101 Sementara ayat ini berbicara mengenai jerat
perempuan, kita seharusnya mengingat bahwa sebaliknya juga dapat menjadi
benar. Poinnya disini adalah bahwa menginginkan untuk dijerat, atau mencari
untuk dijerat, sebagai jalan lain dari hubungan yang bertanggung-jawab dan
dikuduskan adalah sifat penggodaan.
Hubungan-hubungan seperti itu mempunyai dua elemen: Seorang mencari
validasi-diri melalui mengontrol yang lain. Karena itu mereka secara aktif
menggoda pasangan mereka sebagai upah untuk sikap tunduk. Pasangannya,
mencari untuk digoda, mau lari dari tekanan dan tanggung jawab berdiri dalam
identitas. Tekanan berfungsi dalam interaksi perhubungan yang bertanggung
jawab, dan rasa sakit yang dapat diberikan oleh hubungan yang
bertanggungjawab, secara aktif dicegah. Bagi mereka, penggodaan dan romantis
menjadi membingungkan. Dusta yang mereka percaya adalah bahwa penggodaan
menjanjikan kepuasan pribadi dan keamanan dengan mengosongkan
pertanggungjawaban kepada yang lain.
Berhubungan seperti ini tidak berhasil, karena dua elemen yang beroperasi
mengontrol dan menggoda sebagai upah dan melemahkan sebagai hukuman.
Dalam hubungan yang satu tidak mungkin tanpa yang lain. Mereka yang
menerima penggodaan sebagai romantis tidak akan pernah membuat damai dalam
hubungan. Mereka terkunci dalam posisi menjaga damai yang memperdaya.
Secara pastoral, kita menemukan bahwa kontrol dan pertanggung jawaban
sebagai konsep fundamental adalah saling eksklusif. Sering diasumsikan bahwa
pribadi yang mengontrol adalah pribadi yang bertanggung jawab. Tapi, mereka
yang menjalankan kontrol jarang pernah menerima pertanggungjawaban untuk
sikap dan tindakan mereka.
146
Bagian Tiga Pertanyaan mengenai Budaya
Budaya ketidaktaatan
Permintaan akan kesamaan, karena kesamaan mengatakan dan kesamaan hak
akan opini dalam pernikahan, dalam laki-laki atau perempuan, menunjukkan
budaya ketidaktaatan. Budaya ini menyangkal bahwa ada identitas dan peran
berbeda dimana kehidupan-zoe Allah mendefinisikan laki-laki dan perempuan
dalam gambar/image. Dalam ha perempuan, ada beberapa yang meminta
kesamaan dalam hal yang adalah milik kekepalaan, dan bahkan siapa yang akan
merebut peran setting arahan untuk keluarga. Beberapa perempuan terlihat
menuruti, sementara pada kenyataanya mereka hanya menyetujui dengan hal-hal
yang sesuai dengan ide-ide mereka sendiri. Karena itu sebenarnya tidak ada poin
dimana ketaatan diberikan.
Alkitab jelas bahwa sikap ini akan menghasilkan anak-anak dari
ketidaktaatan, yaitu keturunan yang juga mempunyai pendekatan mendasar ini,
yang pada kenyataannya takluk kepada murka Allah.102 Sayangnya, ada banyak
yang melihat ketaatan sebagai dihancurkan, ditekan dan direndahkan. Mereka
menginginkan untuk menjadi sumber dari tindakan mereka sendiri. Buah dari
budaya ini adalah pengasingan perhubungan dan dystrophy/distrofi.
147
MEMBANGUN SEBUAH RUMAH
sederhana, jika kita terikat untuk menjaga hal-hal bagus dan manis, maka kita
akan membatasi keragaman kita dan peran-peran tanggung jawab sebagai laki-
laki dan perempuan. Dalam budaya pernikahan yang sangat romantis, pasangan
satu atau yang lain dapat secara konstan memerintah dengan tekanan dan
harapan bahwa dia (laki-laki atau perempuan) harus mempertahankan budaya
romantis. Romantis adalah faktor yang mendikte. Pasangan dengan kurang hati-
hati menemukan bahwa mereka diperintah oleh berhala romantis, karena mereka
harus mencegah setiap proses yang mungkin mengancam budaya romantis. Ketika
realita dihindari, keasyikan dengan romantis ini bahkan dapat membuka pintu
fantasi immoral.
Anak-anak dari pernikahan ini juga akan menunjukkan kelemahan moral dan
dystrophy perhubungan. Keyakinan dan harapan mereka yang tanpa disadari
adalah bahwa romantis akan selalu membuat hubungan menjadi baik pada
akhirnya. Tidaklah sulit melihat ini dalam pacaran, adalah mungkin bahwa
pasangan romantis akan menghasilkan immoralitas dengan pembenaran bahwa
mereka toh akan menikah juga, dan bahwa semua akan berhasil. Tapi, seperti
yang Alkitab katakan, Allah adalah pembalas akan tindakan immoral seperti
itu.103
148
Bagian Tiga Pertanyaan mengenai Budaya
149
MEMBANGUN SEBUAH RUMAH
sendiri sebagai konselor, organiser yang baik, atau sebagai salah satu dari orang-
orang yang cantik, ahli dalam musik, seni dan hospitality dll.
Dengan cara ini, keduanya berkonspirasi untuk mendukung satu dengan yang
lain dalam mencapai identitas yang terbentuk dari buatan mereka sendiri, dan
dalam mencapai harapan-harapan ini. Mereka mengatur masa depan, memaafkan
kegagalan sekarang dan tidak realistis dalam mengejar hasil yang ideal. Tentu saja,
hubungan tidak dapat memelihara dirinya sendiri, karena sementara mereka
memikirkan resolusi akan ditemukan dalam masa depan yang lebih baik, mereka
tidak dapat bertemu, dan mereka tidak mengalamatkan pernyataan yang
sebenarnya akan hubungan mereka. Pasangan kemudian bergerak terus kepada
model paralel, tetap mencari untuk memelihara gambar/image dari hubungan
yang sukses. Bagaimanapun juga mereka akan terus-menerus menegaskan
proyeksi berhala dari masing-masing yang lain, dan mendukung ketidakamanan
masing-masing yang lain dengan tujuan mencapai gambar-diri dan sasaran yang
telah diproyeksikan.
Lebih lanjut, mereka akan membangun mental benteng untuk melindungi
hubungan dari dakwaan ketidaknyataan, dan mempertahankan dan memelihara
gambar/image yang telah diproyeksikan. Paling sering, jenis komitmen ini yang
tersesat pada poin kasih sayang fisik terbesar karena keduanya jatuh cinta
dengan cinta. Mereka saling diberdayakan. Dua romantis seharusnya bergerak
kedepan untuk menjadi satu. Pasangan terlihat lebih bersama dan lebih
berkomitmen dari sebelumnya, dan ini adalah khayalan dan jerat. Menjadi sulit
bagi orang tua atas pemerhati untuk masuk dan berbicara kepada jenis hubungan
ini, karena mereka mempersembahkan diri mereka sendiri sebagai pasangan ideal
diatas tanah proyeksi mereka sendiri, kepercayaan mereka satu sama lain, dan
pengakuan mereka mengenai romantis mereka yang tak bercacat. Tapi, sasaran
yang diproyeksikan tidak didalam kapasitas realistis akan dua orang muda. Dasar
dari hubungan harus dinegosiasikan kembali dan ini akan menjadi sulit tanpa
itu berantakan.
Seluruh skenario ini, jika tidak dialamatkan, akan mempunyai implikasi yang
serius dalam perjanjian pernikahan mereka, sayangnya, jika sasaran perempuan
150
Bagian Tiga Pertanyaan mengenai Budaya
adalah romantis, cukup sering dia akan mencari pemenuhan di luar pernikahan
dalam pekerjaan atau hobi. Suami dapat menderita ini dengan tujuan untuk
menjaga gambar/image itu tetap hidup. Dia memuji dan membebaskan
perempuan, tapi didalam merasa sangat marah dan terhina. Dia tetap
berkomitmen kepada hubungan, tapi frustasi karena tidak dapat merubah dasar
fundamental yang ada, dan karena dia tidak dapat menghasilkan gambar/image
yang dia telah proyeksikan.
Dimana ada anak-anak dari pernikahan seperti itu, ikatan ganda dan khayalan
dalam orang tua mempunyai dampak yang signifikan. Anak-anak dapat melihat
fantasi dalam orang tua mereka. Fantasi ini adalah mekanisme mereka dan
melarikan diri berkenaan dengan ketidaknyataan dari keluarga pertama, yang
sekarang adalah kakek-nenek mereka. cucu-cucu ini sering menunjukkan
pengertian yang lebih baik akan kenyataan daripada orang tua mereka.
Bagaimana revisi total dari pacaran ini atau perjanjian pernikahan menjadi
berhasil? Integritas dan kejujuran harus menang, dan laki-laki dan perempuan
harus menemukan kembali pandangan nyata akan diri mereka sendiri dan
kehidupan. Jika ada pelanggaran kepercayaan berkenaan dengan ketidaknyataan,
pelarian dari kenyataan, atau ketidaksetiaan, ini harus dialamatkan dengan
sebagaimana mestinya, tanpa menyalahkan atau membebaskan yang lain. Harus
ada komitmen baru untuk menerima yang lain sebagaimana benar adanya dia.
Penundukan pernikahan kepada Ketuhanan Kristus harus jelas. Kemudian anak-
anak juga dapat maju untuk mengerti diri mereka sendiri, tanpa bergumul dengan
reaksi dalam mereka, kemarahan dan antagonisme.
Budaya feminisasi
Pertama-tama, mari kita memeriksa apa arti menjadi feminisasi. Sederhana,
ketika laki-laki muda didominasi dan dikontrol oleh ibunya yang keras, dia belajar
dan men-canggih-kan atau meresponi perhubungan yang cocok dengan harapan
ibunya dengan dikendalikan-bersalah. Disaat korupsi ini terus menerus, respon
kelaki-lakiannya diruntuhkan karena dia dipaksa untuk tunduk pada perempuan
yang berkuasa. Daripada belajar jalan-jalan kekepalaan dan dengan demikian
151
MEMBANGUN SEBUAH RUMAH
dimahkotakan dalam identitas, dia malah mengambil model operasi dan interaksi
yang kami sebut feminisme. (perhatikan bahwa ini bukan artinya dia banci,
sekalipun dalam kasus ekstrim pelecehan ini dapat terjadi).
Dalam kasus anak dari laki-laki feminisme, laki-laki muda akan menunjukkan
pada akhirnya, jika tidak semua, akan gejala-gejala berikut. Sifatnya dapat muncul
menurut secara perhubungan, tapi tidak berarti taat. Dipasangkan dengan
penurutannya adalah sikap sinis yang sering disembunyikan. Dia menjadi sinis
karena dia secara diam-diam diobjekan untuk diperlakukan dalam cara yang tidak
terhormat ini. Dia juga dapat membangun kekhawatiran dan sikap reaktif.
Kekhawatiran dibangun karena sebelumnya menyerah pada kontrol, dia sekarang
menjadi reaktif. Mengapa? Karena dia mungkin masih berdagang dengan kontrol
dan mengharapkan hasil yang bagus sebagai imbalan. Karenanya, ketika
hubungan menjadi terlalu menuntut, dia menjadi reaktif. Dia takut akan kontrol.
Dia tidak dapat berdiri dengan cara yang benar, dan tidak dapat tunduk dengan
cara yang benar. Sekarang dia menjadi komentator atas situasi-situasi dan
peristiwa-peristiwa. Dia penuh dengan penilaian, tapi tidak dapat membuat
kesimpulan. Dia tidak tahu apa yang harus dilakukan, atau bagaimana membuat
keputusan. Sementara ibunya mendominasinya, dia tidak perlu membuat
keputusan. Sekarang dia lebih tua dia tidak dapat melakukan lebih dari
berkomentar pada pembuatan keputusan, karena keyakinan dan
pertanggungjawaban untuk keputusan-keputusan menakutkan dia. Dia ber-
wafel disekitarnya, dan tidak dapat tiba pada kesimpulan.
Dia mungkin membangun tingkah laku yang canggih dan semuanya
merangkul, memfasilitasi dan menyenangkan. Keinginan untuk hubungan yang
bagus artinya bahwa dia akan berdagang dalam penerimaan. Dia dapat beralasan
yang canggih untuk membenarkan hubungan-hubungan dan peristiwa-peristiwa
yang diluar order ilahi, berharap untuk menyenangkan dirinya sendiri dengan
yang lain yang memberikan penerimaan kepadanya sebagai imbalan.
Dia akan sering mempunyai pengharapan romantis akan kehidupan (misalnya
menginginkan hubungan yang bagus) dan menjadi tidak mau bertanggung jawab
untuk kehidupannya dan akibat dari perhubungan ketika hubungan berantakan.
152
Bagian Tiga Pertanyaan mengenai Budaya
Dia bertindak sebagai korban. Laki-laki muda ini mungkin akan mengejar istri
yang akan menjadi ibu bagi dia, karena inilah model hubungan yang orang tua
modelkan kepadanya. Gambar/imagenya akan hubungan pernikahan adalah yang
memberikan loyalitas dalam pertukaran hubungan yang nyaman. Jenis hubungan
ini adalah perjanjian kedagingan yang berdasar pada perdagangan untuk kontrol
dan upah. Ini adalah benteng. Jelas, model feminisme ini, dimana itu ada, akan
membutuhkan pertolongan pada suatu tempat atau selama proses pacaran.
lebih rendah. Kebenaran yang nyata adalah ini. Kapanpun respon kita diatur
dalam persepsi memilih order, respon-respon ini adalah korupsi. Tidak pernah
benar-benar ada kerendahan hati. Hanya ada penghinaan karena kita tidak sebaik
yang kita pikir, sebagaimana kita sering tegaskan diri kita diatas yang lain yang
kita anggap kurang berhasil.
Hasil yang paling buruk dari respon korupsi ini adalah bahwa kita tidak akan
pernah meresponi kepada teman/rekan. Kita tidak akan pernah mendengar
perkataan yang sederhana yang begitu penting untuk keselamatan. Kita juga
sepenuhnya cacat dalam kapasitas untuk menjadi anak laki-laki atau perempuan
dan pada kenyataan kapasitas untuk menjadi ayah dan ibu. Dimana kita hidup
dalam kasih yang semula, seharusnya ada kemampuan untuk menerima dari yang
lain, tidak peduli usia berapa atau tahap apa mereka. Pengudusan individu yang
sebenarnya akan mendemonstrasikan bahwa dia sepenuhnya bebas dari semua
model berhubungan yang memilih-milih order.
Budaya kontrol
Kejadian 6:16 menggambarkan keinginan dan memerintah yang menegakkan
perkelahian akan kontrol dimanapun kutuk kejatuhan masih belum dipatahkan.
Sebagai akibat dari kejatuhan, tersirat bahwa Hawa akan mencari untuk
mengontrol suaminya dengan manipulasi tipuan yang sama yang dia lakukan
kepada Adam pada waktu pertama kali. Untuk bagian laki-laki, dia akan bangkit
memerintah atas perempuan dan mendominasi perempuan sebagai maksud untuk
mendapatkan kontrol kembali. Manipulasi dan denominasi untuk kontrol adalah
seluruh budaya dimana orang Kristen harus dikuduskan. Tanpa memandang
kepribadian dan temperamen, semua elemen-elemen dari budaya ini adalah
berpusat pada diri sendiri dan mempertahankan diri sendiri. Kedua pasangan
perlu untuk dibangkitkan dalam identitas dan ditransformasikan seturut dengan
pikiran Kristus.
154
Bagian Tiga Pertanyaan mengenai Budaya
sebagai mujizat dari mengikat bisa pada kenyataan menjadi penyerahan atau
kembali kepada familiar, cara-cara budaya didalam mana seorang menemukan
rasa damai.
Mereka yang menolak escapism tidak akan menegaskan pengalaman lahir-
baru yang sangat penting ini. Tapi, mereka akan menemukan damai yang datang
dari identitas yang sehat dan order perhubungan yang benar. Bahaya untuk
escapist adalah bahwa realita mereka tidak dapat ditantang dan hubungan
mereka tidak dapat dialamatkan. Mereka akan mulai mempertahankan persepsi
mereka seolah-olah tidak seorangpun yang diluar dari cocok secara mujizat,
dibuat di sorga, dapat mungkin dimengerti. Tentu saja, ini adalah kebutaan yang
salah dan hubungan akan menjadi benteng yang tidak dapat dialamatkan oleh
utusan.
Mujizat yang benar dari mengikat Kristen akan menunjukkan sendiri dalam
identitas yang aman, iman yang tetap dan pengudusan yang jelas. Individu-
individu seperti itu tidak akan melihat hubungan mereka sebagai ujian untuk
dilewati, seolah-olah mereka harus membela diri mereka sendiri dan melarikan
diri dari apapun atau siapapun yang membawa realita untuk ditanggung.
Budaya mekanisme
Secara sederhana, budaya mekanisme berfokus kepada presentasi yang benar
dan jalan yang benar untuk dilakukan atau hal-hal yang dialamatkan, tapi kurang
pandangan atau persepsi perhubungan diluar metode atau pendekatannya sendiri.
Hubungan-hubungan menjadi proyek dan presentasi dan keberbedaan individu
dilarang, seolah-olah setiap orang harus tampil dengan cara yang sama.
Mereka dengan budaya ini beroperasi dengan baik dalam sistem, tapi akan
cenderung untuk bergumul dengan pengetahuan-diri dan keyakinan diluar dari
struktur mekanisme ini. Ketika mereka berhubungan dan menginstruksikan yang
lain, ada bahaya bahwa mereka akan berhubungan dengan protokol dan tugas,
dan bahwa mereka akan mengabaikan untuk melayani keberadaan esensi dari
yang lain.
156
Bagian Tiga Pertanyaan mengenai Budaya
Jika budaya ini mengikuti sebagai komponen kuat dalam pernikahan, anak-
anak dari pernikahan tidak akan mengetahui diri mereka diluar dari penampilan
dan akan bergumul untuk memberi diri mereka diluar dari pekerjaan mereka.
Ketika bidang perhubungan adalah mekanistik dan kering, arti pertemuan akan
menjadi terbatas.
Budaya sewenang-wenang
Kita menggunakan hal sewenang-wenang (bahasa Inggris wanton) bukan
dalam arti seksual (dalam bahasa Inggris wanton dapat diartikan nakal/asusila),
tapi untuk menggambarkan budaya hubungan dengan penekanan kebebasan
sosial, dengan dinamika mencari perhatian, menuntut dan menaklukkan sebagai
sekutunya.
Tanda dari agenda sewenang-wenang adalah bahwa selalu mengontrol dan
mendominasi interaksi perhubungan. Itu selalu hubungan yang menjanjikan (atau
hubungan yang lebih baik) tapi tidak ada dinamika pertemuan. Ini dapat menjadi
pendekatan perhubungan korupsi entahkah orang itu single atau menikah
Budaya sewenang-wenang memproyeksikan diri sendiri sebagai salah satu dari
kemampuan sosial dan persahabatan, tapi dalam pengejaran penerimaan sosial
dan kesenangan hedonisme sosial, garis pengudusan dihapuskan oleh mistik
proyeksi dan superioritas atas yang lain. Individu dengan budaya ini tidak puas
menjadi dirinya sendiri dan tidak bahagia dalam interaksi kelompok tanpa dia
dilihat memimpin kelompok, atau dalam hal pasangan, mereka harus terlihat
menjadi pasangan yang dalam kelompok.
Seperti yang kami katakan diatas, orang ini selalu menjanjikan tapi tidak
pernah menepati. Ini mempunyai akibat yang membingungkan pada teman-
teman kelompok. Sebagai contoh, penghasut mencari untuk memelihara
genggamannya atas agenda. Dengan melakukan demikian, aktivitas-aktivitas
harus dipromosikan yang selalu diluar dari kelompok sesuatu yang lain dari apa
yang kelompok sekarang terlibat didalamnya. Pemikiran atau rencana baru harus
dikedepankan supaya seorang dapat tetap selangkah lebih maju. Daripada
berpartisipasi sebagai salah satu di dalam kelompok, operator ini selalu
157
MEMBANGUN SEBUAH RUMAH
158
Bagian Tiga Pertanyaan mengenai Budaya
Dalam pacaran, mereka dengan isyarat apapun dari budaya ini tidak dapat
berhubungan dengan sebagaimana mestinya. Mereka mau dipenuhi tapi tidak
pernah dapat berkomitmen. Karenanya, mereka menjaga tanah putri/pangeran
mereka sendiri. Pada saat yang sama, hal ini rapuh kepada immoralitas
sehubungan dengan jenis cara berpikir kasih bebas. Satu-satunya jalan untuk
pembebasan adalah melalui pengudusan dan menyerahkan mekanisme kontrol
dan proyeksi yang mengikat diri mereka sendiri dan yang lain.
159
MEMBANGUN SEBUAH RUMAH
kita dalam hal-hal ini. Dengan cara ini, hubungan-hubungan dari pasangan muda
dan keluarga dan teman-teman mereka dapat dikuduskan dan diberkati.
Berkenaan dengan permulaan pacaran, kita semua dapat menyetujui bahwa
adalah kehormatan dari laki-laki muda untuk mengambil inisiatif dalam
pengudusan dan penghormatan kepada perempuan muda. Dia
mendemonstrasikan martabat, integritas dan kapasitas kekepalaan ketika dia
mendeklarasikan maksud terhormatnya kepada ayah dari perempuan dalam
pertemuan nyata pertama mereka, kepala ke kepala. Ini menjadi model didalam
mana hubungan laki-laki ke laki-laki mereka akan mulai dibangun.
Masalah apa yang dapat muncul saat ini? Kita telah mengindikasikan bahwa
sering pengaruh dari keluarga dan teman-teman yang dapat merusak hubungan
dari laki-laki dan perempuan muda. Kita sekarang akan melihat beberapa dari hal
ini dan menyarankan jalan kedepan untuk hubungan dapat maju.
Lihat skenario ini: Dua ayah dan dua anak. Masing-masing ayah merasa bahwa
anak dari ayah yang lain dapat menjadi pasangan yang baik untuk anak dari
pernikahannya. Kedua ayah termotivasi oleh keinginan untuk melihat resolusi
ilahi kepada pertanyaan pernikahan untuk semua anak-anak mereka dan
mendukung untuk kelanjutan hubungan, sementara tidak terlihat inisiatif dari
pasangan itu sendiri. Dengan perkataan dari kebapaan, ayah dari laki-laki muda
mengirimkan dia untuk konseling mengenai potensi pacaran. Maksudnya adalah
laki-laki muda dapat mendeklarasikan maksudnya untuk berpacaran kepada
konselor dan mendiskusikan langkah-langkah yang diperlukan dengan tujuan
untuk hubungan dimulai. Sementara itu, rumah tangga dari perempuan muda
terlihat senang dengan tampilan laki-laki muda dengan anak perempuan mereka
dan ayah dari perempuan mengkomunikasikan ini dengan konselor. Sudah
seharusnya kita mengajukan pertanyaan: Hubungan siapakah ini? Kita tidak
percaya dengan pernikahan yang sudah diatur, tapi siapa yang mengatur
hubungan yang satu ini? Jika laki-laki muda datang kepada konselor, konselor
wajib mengatakan, Ya, dia (perempuan) baik, kamu baik lanjut, tapi dalam
realita, dia tidak mempunyai otoritas untuk memberikan izin atau tidak untuk
hubungan berlanjut.
160
Bagian Tiga Pertanyaan mengenai Budaya
161
MEMBANGUN SEBUAH RUMAH
kelompok teman dan setiap penghubung bukanlah pertemuan yang benar atau
bernilai sama sekali.
Ketiga, konselor ada dalam bahaya mendorong penilaian kelompok kecil
mengenai siapa yang sebaiknya dapat berpacaran dengan siapa. Sekarang pikirkan
ini dengan baik! Pendapat dari orang tua merefleksikan bias ini. Demikian juga,
anak-anak akan dengan setia merefleksikan pendekatan yang sama kepada
hubungan seperti yang dikomunikasikan oleh orang tua (entahkan komunikasi
itu terbuka atau tersirat). Berdasarkan pendekatan pengesahan (belum tentu
pendapat) anak-anak sekarang membangun order sosial memilih-milih. Order
memilih-milih ini juga mendeklarasikan entah secara terbuka atau melalui
implikasi siapa yang mungkin dengan siapa, yang di dalam dan yang di luar
berkenaan dengan pacaran, pelayanan dan partisipasi sosial.
Yang membuat sikap ini bahkan lebih sulit untuk dijabarkan adalah
kemampuan dari persekongkolan ini untuk memasukkan yang lain kurang
beruntung sebagai suatu kecanggihan dan demonstrasi agamawi dari penerimaan,
oleh karena itu meniadakan pemikiran apapun dari penilaian kelompok atau
bukti akan adanya persekongkolan. Persekongkolan dalam kelompok, sering
dikontrol oleh gadis-gadis, mulai mendikte orang-orang mana yang diterima
secara sosial. Pengaturan kedagingan dari kekuatan permainan mulai beroperasi
oleh hukum, dan pasangan kemudian dijodohkan melalui hikmat canggih dari
gadis-gadis ini.
Keempat, orang tua dibutakan oleh idealisme. Bagian dari kebutaan menjadi
orang tua adalah bahwa anak-anak sekarang dengan baik (ideal) dan
menyenangkan. Orang tua percaya dengan kebaikan bawaan dari anak-anak
mereka dan motivasi anak-anak mereka dan kebaikan bawaan dari budaya mereka
sendiri. Ini membuat mereka mengizinkan dosa anak-anak mereka sebagai
kelemahan dan bukan dosa, sementara itu jatuh kedalam menilai anak-anak dari
keluarga-keluarga lain (kadang-kadang karena laporan dari anak-anak mereka
sendiri). Keinginan untuk teman-teman spesial dan hubungan-hubungan, yang
adalah milik dari pengalaman remaja, seharusnya telah dilepaskan saat ini tapi
162
Bagian Tiga Pertanyaan mengenai Budaya
akan menjadi model operasi yang berlebihan di tahun-tahun akan datang jika
tidak diperiksa.
Dinamika khusus muncul ketika perempuan muda mengambil peran ini.
Dukungan oleh ayah dan ibu mengenai pengembangan positif dan kedewasaan
dari anak perempuan membantu menguatkan pendekatan ini kepada hubungan.
Pendekatan ini sekarang menjadi diberdayakan untuk menjadi dinamika
kelompok diantara teman-temannya ketika dia menjadi penginjilan, menemukan
perpindahan kepada dunia dan pandangan sosialnya, yang juga diberdayakan
untuk memfasilitasi inisiatif ini. Inisiatif siapa? Inilah sebabnya mengapa lebih
sulit untuk dijabarkan, karena para gadis pada dasarnya tidak bertanggung jawab
dan menarik pemberdayaan mereka dari sumber-sumber lain, misalnya Ayah
katakan, Ibu katakan, seorang konselor katakan . Gadis-gadis ini tidak
berfungsi dalam kekepalaan dan karenanya harus menemukan penggantian
otoritas untuk penilaian mereka. Otoritas ini adalah idealisme dengan penilaian
oleh hukum yang menjadi penggantian otoritas kekepalaan dan menjadi kuasa-
dasar dan model atau contoh bagi pemuda yang lain. Dinamika kelompok adalah
sewenang-wenang (wanton) dan romantis dan/atau fantasi pelayanan yang
diberdayakan dari idealisme, berdasarkan penilaian dan tidak ditemukan dalam
otoritas kekepalaan. Kita melihat kembali segi pertumbuhan perhubungan ini
dengan setiap generasi baru.
163
Bagian Empat
Celebrant/Petugas Pernikahan
dan
Acara Ibadah Pernikahan
Pendahuluan
Secara tradisional, pasangan tidak banyak berpikir mengenai acara pernikahan
sampai cukup larut dalam proses ini. Semua yang mereka tahu belajar dari melihat
acara-acara pernikahan yang lain. Mereka tahu bahwa nazar/janji dibacakan dan
pendaftaran legal ditandatangani. Dengan latar belakang ini, proposal kami adalah
bahwa program pacaran sebaiknya direfleksikan dalam acara pernikahan dan
sebaliknya. Dalam mengembangkan pandangan yang jelas akan pacaran yang
secara unik Kristen, kami merasa tertantang untuk mempertimbangkan jenis
ibadah apa yang secara unik Kristen.
Sampai tahun-tahun terakhir, paling banyak acara pernikahan Kristen
menggunakan format yang sama, membangun di sekitar entri pengantin,
nazar/janji nikah, cincin, penandatanganan registrasi dan keluar sebagai
pengantin baru. Ketidakcukupan format ini adalah ibadah dan nazar/janji nikah
pada batas tertentu terlihat seperti sakramen oleh mana berkat Allah
meyakinkan, entahkan realita perhubungan dikerjakan atau tidak. Pasangan tidak
mengerjakan apa yang sebenarnya mereka nazarkan/janjikan, dan ibadah
pemberkatan, sekalipun gaya Kristen, adalah sama dengan yang lain. Secara
tradisional, ibadah-ibadah bukan refleksi atau pernyataan akan model unik
budaya dimana pasangan berkomitmen.
Idealnya kemudian, kami menyarankan pasangan sebaiknya melihat ibadah
sebagai deklarasi dan pengakuan iman, dimana isi dari ibadah menjadi dasar
sungguh-sungguh persiapan. Ibadah Pemberkatan dituliskan pada 1998 adalah salah
satu ibadah yang seperti itu yang didesain menjadi pernyataan budaya yang lebih
lengkap. Apa yang kami sarankan adalah untuk tujuan sekarang kita, ibadah
Tujuh Berkat menyimpulkan model budaya yang kami rekomendasikan.
Mengingat diskusi peran utusan petugas pernikahan Kristen, ibadah khusus ini
adalah pesan Kristen. Menyimpulkan pesan lengkap dalam sikap Alkitab. Jika
seorang bertanya, Apa pesannya, dalam hal ibadah pernikahan yang sesuai? kita
dapat mengatakan bahwa ibadah Tujuh Berkat adalah pesannya.
Bagian Empat Petugas Pernikahan dan Acara Ibadah Pernikahan
Karena itukah ini adalah ibadah yang ideal? Tidak. Dengan cepat
menambahkan bahwa isi ibadah Tujuh Berkat akan melayani sebagai pelajaran
bagi semua pasangan Kristen, formatnya tidak cocok untuk semua situasi, karena
itu tidak untuk dilihat sebagai ibadah yang ideal. Itu adalah satu ibadah khusus
yang menunjukkan ideal Kristen kita. Karena ibadahnya menetapkan bait-bait
yang akan diucapkan oleh ibu-ibu, ayah-ayah, teman-teman dan kakek-nenek dll,
itu tidak cocok untuk semua situasi keluarga. Apa yang kami sarankan adalah
budaya yang ditunjukkan dalam ibadah diadopsi sebagai sasaran. Untuk ibadah,
sebaiknya disusun oleh petugas pernikahan dalam konsultasi dengan pasangan,
sedemikian rupa sehingga tujuan untuk pernyataan budaya yang sama, sementara
melakukannya dengan cara yang paling cocok dengan situasi.
167
MEMBANGUN SEBUAH RUMAH
168
Bagian Empat Petugas Pernikahan dan Acara Ibadah Pernikahan
legal, atau sesuatu yang lebih? Mari kita perhatikan pertama-tama, bahwa hanya
petugas pernikahan yang mendapat izin dari pemerintah yang dapat merayakan
pernikahan. Nasehatnya, pimpinannya dan dokumen-dokumen yang terkait
dengan pernikahan, semua mempunyai kepentingan legal. Jadi apa peran yang
dimiliki petugas pernikahan Kristen? Dia mempunyai peran legal, seperti petugas
pernikahan yang lain. Adakah kepentingan lain yang ditambahkan mengenai
keberadaannya sebagai pelayan gereja? Di satu sisi, tidak, karena dia bukanlah
pengganti sejenis berkat patriatikal yang dia berikan atas pasangan.
Bagaimanapun juga dia, dalam hal Alkitabiah, utusan didalam kalangan gereja
Kristen. Dalam arena ini, otoritasnya bukan dalam posisi tapi dalam
keberadaannya dipanggil untuk menyampaikan pesan. Apakah pesannya? Dalam
pengertian luas, dia adalah utusan injil. Lebih spesifik dalam hubungan dengan
pasangan yang menikah, dia adalah utusan dari perjanjian yang Allah cari dengan
manusia, yang mana tiap-tiap pernikahan adalah bagian yang penting. Dia
bertindak dibawah kekepalaan Kristus. Dia adalah utusan order kehidupan
kemana tiap-tiap pasangan baru dapat dihubungkan melalui order kekepalaan.
Ditetapkan dalam perjanjian yang diikat Allah dengan manusia, bahwa
hubungan antara Allah dan manusia dibuat melalui kekepalaan: Allah adalah
kepala dari Kristus, yang adalah kepala dari laki-laki, yang adalah kepala dari
perempuan. Ini adalah order otoritas, bukan dalam arti legal, tapi dalam arti
bahwa Allah Aku adalah106 menyatakan realita dari apa itu dalam hubungan
dengan Allah sendiri. Allah telah menetapkan untuk laki-laki dan perempuan
hukum sempurna dari kemerdekaan didalam mana masing-masing boleh
mendapatkan kasih karunia kehidupan. Kehidupan adalah otoritas dan sebaliknya.
Kita tidak dapat menolak atau menyangkal otoritas dan menemukan kehidupan.
Masing-masing dan setiap utusan membawa ini sebagai pesannya.
169
MEMBANGUN SEBUAH RUMAH
170
Bagian Empat Petugas Pernikahan dan Acara Ibadah Pernikahan
utusan. Pada saat yang sama, mereka yang mengerti pesan dan berkat itu bebas
untuk memberkati pasangan, seperti isi dalam pemberkatan Tujuh Berkat.
Mereka yang berpartisipasi dalam ibadah pemberkatan ini bukan
mengekspresikan tujuh sanksi-sanksi agamawi. Tidak juga petugas pernikahan.
Mereka mengekspresikan berkat dalam hal yang sama seperti yang mereka
katakan dalam Alkitab: Diberkatilah orang yang mengandalkan TUHAN, yang
menaruh harapannya pada TUHAN!.109 Jika pesan berkat telah dideklarasikan
dan pasangan meresponi dengan nazar/janji iman, maka adalah sah berkat
seharusnya diekspresikan kepada mereka, pada dasar dari nazar mereka dan
bukan dalam arti sanksi apapun diluar dari iman pasangan.
171
MEMBANGUN SEBUAH RUMAH
173
MEMBANGUN SEBUAH RUMAH
yang berbeda yang ada dalam aspek inilah yang membuat perihal menikahkan dan
memberikan tantangan dalam pernikahan.
Ibadah berkat/pemberkatan?
Dalam tahun-tahun terakhir, kami menuliskan Service of Blessing (Ibadah
Pemberkatan) untuk menarik bersama dan merefleksikan elemen-elemen yang
didiskusikan diatas. Dalam format Tujuh Berkat ini, fokus adalah pada kesaksian
dan berkat yang diberikan oleh teman-teman, ibu-ibu, ayah-ayah, penatua-
penatua dan jemaat. Tujuan dari ibadah pemberkatan ini adalah untuk
mengoptimalkan deklarasi dari berkat, kesaksian konfirmasi teman-teman dan
keluarga, sebagaimana juga mengoptimalkan arti dari nazar/janji yang
diekspresikan. Tapi, ibadah pemberkatan ini hanya sesuai dimana elemen-elemen
optimum ini dapat dipersembahkan. Jika ibu-ibu, ayah-ayah, atau teman-teman
tidak integral dengan kesaksian yang diekspresikan, atau jika untuk alasan
apapun adalah tidak tepat untuk mengekspresikan bermacam-macam berkat,
maka adaptasi sebaiknya dibuat, atau ibadah pemberkatan yang berbeda harus
dibuat. Ibadah pemberkatan apapun dapat menjadi ibadah pemberkatan, dan
hanya perlu disusun dan diatur untuk merefleksikan elemen-elemen yang nyata.
Proposal kami adalah bahwa isi yang sama yang disampaikan dalam pemberkatan
Tujuh Berkat, dapat dimasukkan dalam pemberkatan-pemberkatan yang lain,
mungkin termasuk sejumlah pemberian rekomendasi: pemberian rekomendasi
kekepalaan dan pemberian rekomendasi keibuan. Bermacam pembicara, seperti
orang tua, kakek-nenek, pemimpin, atau teman-teman, dapat memberikan kepada
keduanya mempelai laki-laki dan mempelai perempuan, sebagaimana memberikan
kepada mereka budaya Kristen dimana mereka komitkan diri mereka sendiri.
Dalam semua ini kita seharusnya mengingat bahwa seluruh memberkati
adalah untuk pasangan diakui sebagai keluarga baru di dalam keanggotaan tubuh
Kristus. Partisipasi ini dideklarasikan ketika pasangan baru, pada waktunya,
berbagi dalam satu roti dan cawan berkat.
175
MEMBANGUN SEBUAH RUMAH
Ujian berkat
Kita dapat menyimpulkan meditasi ini dengan cara demikian. Pasangan menguji
hubungan mereka supaya mereka dapat mengantisipasi berkat yang Allah janjikan
kepada tiap-tiap rumah baru yang didirikan di tanah kudus. Berkat ini
bergantung pada integritas perhubungan maksimum yang ditunjukkan oleh pasangan
dan kepada pasangan dari semua pihak yang berkepentingan. Berkat bukan diberikan
dalam upacara liturgi tertentu diluar ini. Cukup kemudian, hasil terbaik untuk
hubungan apapun akan dicapai ketika semua pihak yang berkepentingan
sepenuhnya mengekspresikan tanggung jawab satu kepada yang lain. Pasangan
yang menikah itu sendiri harus menyelesaikan hubungan mereka dengan keluarga
mereka sendiri, karena kehidupan kedepan mereka sebagai orang tua baru dengan
anak-anak yang baru akan terus menerus hidup dalam integritas perhubungan
dengan orang tua mereka. Berbagai penasehat, termasuk orang tua, teman-teman
dan pemimpin-pemimpin gereja, juga harus mengekspresikan perhatian dan
kepentingan yang optimum dengan masa depan pasangan. Kemudian berkat
terjamin.
Ujian dari hubungan adalah cara dimana semuanya melewati ujian berprilaku
dengan bertanggung jawab satu dengan yang lain. Ayah-ayah dan ibu-ibu, entahkah
takut akan Allah atau tidak, tidak boleh gagal menyampaikan berkenaan dengan
tanggung jawab terhadap perhatian akan masa depan pasangan. Hal yang sama
diterapkan kepada petugas pernikahan dan konselor-konselor. Campuran dari
ekspresi ini akan menetapkan fondasi diatas mana pasangan membangun masa
depan mereka. Semoga, hubungan akan diuji dengan sebagaimana mestinya, oleh
semua pihak yang berkepentingan. Jika demikian, maka semua dapat memberi
kesaksian, sebagai bagian dari hari pernikahan dan membuktikan ujian yang telah
dilakukan.
Dapat dimengerti bahwa pasangan yang pacaran kadang-kadang merasa
bahwa mereka diuji atas dasar lulus-gagal. Karena mereka berharap untuk
berhasil, mereka cenderung untuk mempertimbangkan nasehat yang diberikan,
dan mengukur diri mereka sendiri sebagai penampilan mereka. Ini tidak dapat
176
Bagian Empat Petugas Pernikahan dan Acara Ibadah Pernikahan
dihindari, tapi konselor dapat menjaga ini dengan mendorong pasangan untuk
melihat bahwa itu adalah fondasi mereka sendiri, bukan penampilan yang di-
poles, yang mereka kerjakan.
Konseling?
Kami menggunakan kata-kata, konsel dan konseling dengan sering. Pertama-
tama, kami tahu benar bahwa kata-kata ini sekarang mempunyai konotasi legal.
Dimana seorang memberikan konseling, dan yang lain menempatkan keyakinan
pada nasehat mereka, ada tanah untuk tantangan legal untuk dibuat sebagai
kepercayaan dan kredibilitas dari konselor. Untuk alasan ini gereja-gereja dengan
bijak mencegah gagasan dari konseling, dan berhati-hati untuk sekedar berbagai
aturan-aturan Kristen, meninggalkan yang lainnya menerima atau tidak.
Dari sudut pandang legal, adalah harus kita memperhatikan dalam
memberikan nasehat pada area-area dimana seorang tidak diizinkan untuk
melakukan demikian. Sebagai contoh, tuntutan hukum dapat diberikan kepada
maksud-baik Kristen yang menyimpang kepada memberikan nasehat, psikologi,
medis atau pernikahan. Undang-undang yang berhubungan dengan diskriminasi,
fitnah dan privasi sekarang mempunyai implikasi luas bagi praktek-praktek
Kristen yang dulunya cukup mudah. Sebagai contoh, jika pihak ketiga bersaksi
kepada wawancara pastoral dimana pihak yang tersinggung kemudian
menyatakan fitnah, supaya saksi pihak ketiga dapat dipanggil untuk memberi
kesaksian melawan pendeta. Tapi, penerapan hukum berarti bahwa perawatan
yang bermaksud baik dari orang lain dapat menjadi masalah hukum ketika pihak
lain merasa bahwa mereka telah menderita kerugian atau cedera sebagai
konsekuensi. Sebagai contoh, kondisi-kondisi yang menimbulkan kekhawatiran
mungkin tidak lagi disebutkan di depan umum tanpa izin dari orang yang
memiliki keperluan atau kepentingan pribadi.
Dalam arti, perangkap hukum tersebut adalah membantu, dalam
mengingatkan orang Kristen untuk jangan pernah memberikan konseling bersifat
memerintah kepada yang lain. Pertolongan orang Kristen adalah hal berbagi sebagai
teman, dan memberikan respon-respon tertentu mengenai injil Kristen. Tegasnya,
177
MEMBANGUN SEBUAH RUMAH
konseling dalam arti sosial dan profesional, bukanlah bagian dari etika Kristen.
Di sisi lain, mereka yang bekerja di gereja, atau yang bertindak untuk gereja,
adalah berhubungan dalam komunitas sebagai yang memegang posisi
kepercayaan. Ini membuat mereka berpotensi sebagai sasaran litigasi hukum,
sekalipun dimana mereka dengan polos memenuhi hal-hal dari injil Kristen.
Untuk alasan ini, perhatian yang sangat harus dilakukan.
Dalam area pernikahan, perihal legalitas ini menjadi penting sehingga petugas
pernikahan Kristen bertindak secara profesional, dan bertindak dalam
kepentingan komunitas besar, bukan hanya didalam batas yang sempit dari gereja
Kristen. Dengan kata lain, mereka bertindak untuk kebaikan komunitas, dengan
demikian persiapan pernikahan harus teliti. Perhatikan bahwa peringatan diatas
juga diterapkan kepada pernikahan, karena area pernikahan ini adalah area
dimana orang Kristen adalah diizinkan untuk memberikan konseling.
Dalam program yang kami nasehatkan lalu, ada perbedaan antara petugas
pernikahan yang berlisensi yang mempunyai kewajiban-kewajiban dan kebebasan-
kebebasan tertentu, dan teman-teman dan penolong-penolong dalam komunitas
gereja yang akan memberikan dukungan. Dengan cara ini, kita tidak perlu
melakukan seperti yang dilakukan beberapa gereja dalam mempekerjakan
konselor dengan surat hukum. Tidak juga kita perlu mempraktekkan konseling
sama sekali, kecuali dalam hal dimana petugas pernikahan legal bertindak dalam
batas-batas izin yang dia miliki. Ini membebaskan kita untuk berbagi semua isi
dari yang kita harap dapat bagikan untuk kebaikan yang lain, tanpa resiko
melanggar aturan garis hukum apapun. Seperti yang kami katakan sebelumnya,
akan terlihat ideal jika tiga pasangan terlibat dengan masing-masing pasangan
yang pacaran dalam proses petugas pernikahan-konselor dan istrinya, pasangan
pastoral yang lain yang banyak dalam hubungan untuk instruksi dan refleksi, dan
pasangan ketiga yang akan mengambil peran mendukung. Dengan cara ini, isi
yang substansi dan proses yang penting dapat dicakup, dengan beban yang jatuh
kepada pasangan-pasangan yang berbeda dalam tiap-tiap kasus. Program seperti
itu sebaiknya juga memastikan bahwa semua dasar-dasar tercakup, mengingat
kendala waktu yang dapat membatasi proses yang efektif.
178
Bagian Empat Petugas Pernikahan dan Acara Ibadah Pernikahan
Bagian Lima
Tugas-tugas Masa Pacaran
179
Pendahuluan
Mari kita menyimpulkan dan mem-formal-kan proses oleh mana pasangan
ditolong untuk mengalamatkan hubungan mereka sendiri. Seperti yang
dinyatakan dalam bagian sebelumnya, dimana memungkinkan, tiga pemerhati
akan diminta untuk membantu dengan proses pacaran. Jika ada dua atau tiga
pendukung, maka lebih luas pandangan dan pengalaman akan bermanfaat bagi
perkembangan pasangan. Dalam pengertian luas, satu pendukung diperlukan
untuk mengambil peran pengawasan utama (biasanya petugas pernikahan), satu
pendekatan sistematis, dan satu pendekatan dukungan.
Peran dari petugas pernikahan-konselor akan menolong pasangan menilai
realita dari perkembangan perhubungan mereka sendiri. Dia juga akan
mengkomunikasikan dengan pemerhati-pemerhati yang lain berkenaan dengan
program pacaran dari pasangan. Pemerhati-pemerhati yang lain ini akan diminta
untuk mengalamatkan blok-blok isi yang spesifik dengan pasangan untuk
menolong pertumbuhan dan pengertian perhubungan mereka. Pasangan kedua
akan diminta untuk memberikan instruksi sistematis supaya isinya dapat
tercakup. Yang ketiga akan diminta untuk menolong dengan dukungan
perhubungan dan instruksi berkenaan dengan yang dilakukan dalam isi blok yang
spesifik dengan persiapan untuk pernikahan.
Bayangkan contoh dalam satu pacaran tertentu, satu dari pemimpin full-time
mengambil peran mengawasi dan kemudian menerima kewajiban-kewajiban
sebagai petugas pernikahan. Pasangan muda yang fasih dalam program pacaran-
pernikahan dapat mengambil peran instruksi sistematis, sementara pasangan
pemimpin house-group yang lebih tua, dikenal dengan baik oleh pasangan muda,
dapat menerima peran mendukung. Semua mengawasi, semua berbagi instruksi,
dan semua mendukung, tapi beberapa desain tugas yang lebih spesifik akan
menolong seluruh kejelasan. Cara dimana ketiga elemen ini mengawasi,
instruksi yang sistematis dan dukungan didistribusikan dapat bermacam-
macam pada tiap-tiap situasi.
180
Bagian Lima Tugas-tugas masa Pacaran
Poin-poin tugas
Kami harus menekankan sejak semula bahwa adalah tugas dari pasangan untuk
mengerti isi dari pacaran yang sehat, dan untuk menguji realita mereka sendiri.
Mereka melakukan ini dengan menerapkan proses ilahi, dan dengan mencari
refleksi dan petunjuk berkenaan dengan ini. Jika hubungan hanya dikendalikan
oleh impuls romantis, tanpa penerapan proses apapun, sangat mungkin waktu
akan berlalu tanpa bentuk yang sebenarnya terjadi. Dalam kasus-kasus seperti itu,
tidak lama sebelum pasangan menjadi tertarik untuk menikah. Maka konseling
Kristen menjadi jenis mengerjakan ya, ya, karena keduanya tidak sabar untuk
menikah, dan optimisme mereka membuatnya terlihat semua poin proses
tercakup dengan baik. Dalam kasus-kasus ini, konselor menemukan diri mereka
ditekan untuk bersama dengan momentum dari pasangan. Salah satu hal yang
paling penting adalah membuat konselor dan pendukung berhati-hati akan
tingkatan progress, dan melangkah melalui tahap-tahap dengan kesabaran dan
menerapkan.
Untuk membuat program yang nyata, kami menasehatkan tiap-tiap pasangan
membuat perkembangan mereka jauh lebih sadar dan berdasarkan pada isi.
Untuk tujuan ini, program penugasan dibuat disini.
Menjaga jalur?
Tugas pertama. Saran pertama kami adalah tiap-tiap pasangan sebaiknya
menyimpan jurnal perkembangan perhubungan mereka pertama sebagai individu-
individu dan kemudian sebagai pasangan, sejak munculnya pertanyaan pacaran.
Ini akan memberikan pasangan dan konselor sesuatu yang kongkrit diatas mana
untuk mendasari diskusi mereka. Jurnal ini dapat hanya mencatat poin-poin
kunci akan keputusan dan perkembangan.
Awal-pacaran. Pada pengalaman kami, biasanya lima atau enam bulan sebelum
masukan apapun diperlukan kepada pacaran. Pasangan harus bertemu satu
dengan yang lain dan terus membangun persahabatan mereka. Dalam tahap awal
ini, mereka belum siap untuk menguji hubungan mereka, karena itu hanya
181
MEMBANGUN SEBUAH RUMAH
182
Bagian Lima Tugas-tugas masa Pacaran
183
MEMBANGUN SEBUAH RUMAH
tindakan (fungsi) yang membuat saya bingung? Adakah tidak konsisten yang
tetap yang membuat saya bertanya-tanya apa yang sedang terjadi? Perhatikan
bahwa komitmen untuk menguji, melindungi dan membangun konteks di dalam
mana kasih romantis dapat bertumbuh subur, adalah tindakan yang bertanggung
jawab dari identitas. Hubungan yang romantis tidak pernah boleh melarikan diri
dengan dirinya sendiri. Hubungan yang diluar kontrol adalah jenis dimana di
dalamnya tidak ada ekspresi identitas yang sehat, maka kita mengatakan itu tidak
mempunyai integritas. Menguji integritas ini bukan mendiskreditkan ketulusan
dari kasih romantis, tapi ujian yang benar akan menambahkan substansi kepada
komitmen untuk mengasihi. Bagaimana?
Integritas adalah pertama untuk keberadaan dan kedua untuk berfungsi.
Integritas dari keberadaan adalah identitas yang sebenarnya berdiri; integritas
dari fungsi hanya bisa dinilai melalui mata pengudusan dan penghormatan.111
Apakah keberadaan dan fungsi anda konsisten satu dengan yang lain, yaitu
apakah anda mempunyai integritas? Apakah anda dapat mengidentifikasi
integritas ini di dalam pasangan anda? Dapatkah anda melihat dengan jelas jenis
pribadi apa pasangan saudara? Apakah dia menjadi pribadi nyata seperti itu dalam
hubungan dengan anda?
f) Ketidaknyataan, rayuan dan kontrol adalah indikator dari kurangnya
integritas. Juga mengindikasikan perlunya regenerasi dan transformasi kepada
gambar yang Allah maksudkan untuk pernikahan. Apa pengertian dari gambar
ini yang anda miliki?112
Apakah anda berdua berhubungan tanpa kepura-puraan? Apakah anda
berhubungan tanpa menarik? Apakah anda berhubungan tanpa kontrol atau
manipulasi? Jelaskan bagaimana persahabatan bukanlah musuh otoritas, dan
bagaimana persahabatan bisa masuk dalam order hubungan. Apakah
persahabatan artinya memiliki perkataan yang sama dalam semua pengambilan
keputusan? Jika tidak, mengapa?
111. Pada poin ini, lihat lampiran mengenai pengudusan dan penghormatan. 114. Reforming Our Culture
(Membentuk Kembali Budaya Kita), 2004, VJ & LM Hall, MA Wylie & DV Hall.
184
Bagian Lima Tugas-tugas masa Pacaran
g) Apakah anda melihat area-area dimana anda ingin untuk berubah di dalam
pasangan anda sementara hubungan dibangun? Apakah sifat-sifat yang anda ingin
untuk berubah adalah fundamental bagi kepribadian orang tersebut? Jika
demikian, bersedialah untuk jujur menghadapi dan diskusikan sifat-sifat ini.
Demonstrasi pengertian yang benar dari pertanyaan ini dalam hubungan dengan
pasangan anda akan menunjukkan kemampuan anda untuk menghargai yang lain.
115. Lihat Lampiran 1 114. 1 Tes 4:2-8; Ef 5:25-28; Gal 6:6-7 115. 1 Tes 4:5
185
MEMBANGUN SEBUAH RUMAH
Keinginan untuk bertemu atau mengenal yang lain artinya bahwa komunikasi
adalah tanpa agenda yang lain, pengharapan-pengharapan, kontrol, atau
manipulasi. Sementara garis pengudusan akan menjaga komunikasi dari
keberadaan fisik dan seksual, prinsip objektif dari ekspresi identitas verbal atau
komunikasi adalah untuk mengenal dan dikenal sebagai seorang yang
dikuduskan.
Ketika hubungan menunjukkan realita bahwa masing-masing pribadi bebas
untuk menjadi dirinya sendiri dan bebas untuk menerima dari yang lain, fondasi
untuk komunikasi yang baik sudah ada. Dinamika dari proses pacaran juga akan
menguji kapasitas bagi komunikasi yang dewasa disaat hubungan melewati masa-
masa sukacita, tekanan dan stress, konflik dan penyelesaian. Disaat hubungan
berlanjut, dan pasangan memberi perhatian kepada mereka sendiri, adalah
mungkin pola komunikasi yang baik dapat ditegakkan.
Datang kepada pengudusan adalah proses oleh mana pasangan bertumbuh
bersama dan tiba pada ketetapan identitas dan hubungan. Isi dari pengudusan
dimulai dengan mengenal diri sendiri dan mengenal diri sendiri dalam hubungan
yaitu mengenali siapa anda dan hidup sesuai dengan itu.
Ini adalah dasar pemahaman seseorang akan pendefinisian kembali kepada
kepala atau penolong. Perubahan ini tidak berlangsung sebagai jenis dari
transformasi mistik, pendefinisian-diri yang agamawi, oleh mana seseorang
mencapai peran yang baru. Juga tidak bisa hanya memakai seperangkat cita-cita.
Tapi, disaat yang satu bertumbuh dalam kapasitas untuk memberi dengan bebas
dan menerima dalam iman, sebagai identitas unik laki-laki dan perempuan, yang
satu menjadi puas sebagai kepala atau penolong bagi gambar/image
perhubungan spesifik ini, yaitu dengan laki-laki atau perempuan khusus ini.
Lebih banyak mengenai ini lihat Budaya eskapism.116
Dalam tahap mengikat, pertanyaan ini mengambil penerapan yang sangat
spesifik. Apakah anda berdua dikuduskan kepada identitas dan peran unik dari
186
Bagian Lima Tugas-tugas masa Pacaran
kepala dan penolong dalam hubungan ini? Kita dapat mengatakan: Apakah
keduanya datang kepada pengudusan? Dimana anda melihat bukti ini terjadi?
187
MEMBANGUN SEBUAH RUMAH
agape untuk kasih yang Allah mengasihi. Untuk diskusi kita, kita akan perlu
memahami lebih lanjut eros dan libido.
Eros dan libido adalah kata-kata yang menggambarkan motivasi-motivasi yang
sangat berbeda dalam laki-laki dan perempuan pada perhubungan antarmuka.
Ketika seseorang mengekspresikan eros, yang teridentifikasi adalah motivasinya
untuk bertemu, dan mengenal (menghargai) yang lain.
Ketika eros diperintah oleh roh ilahi dalam pengudusan itu dapat berproses kepada
romantis, karena mempromosikan pertemuan jenis khusus. Pertemuan ini dapat
digambarkan sebagai berada di dalam pengudusan dan penghormatan, dimana
tujuannya adalah untuk bertemu dengan yang lain dan bukan untuk
menaklukkannya. Tujuannya untuk menemukan persekutuan dan pengharapan
rohani melalui memberikan keberhargaan kepada yang lain. Eros atau jatuh cinta
adalah jelas dan kegembiraan keinginan untuk mengenal misteri dari yang lain.
Libido adalah kendali kepada perwujudan seksual. Libido itu sendiri tidak jahat
atau dosa, tapi itu harus dijaga dari korupsi oleh pengudusan Kristen. Ketika itu
tidak dijaga dan menjadi terkorupsi, akan memotivasi seseorang untuk
menaklukkan yang lain, dan menggunakan yang lain untuk kepuasan egois.
Idealnya Kristen adalah bahwa ketika libido muncul dengan pubertas, laki-laki
muda dan perempuan muda belajar mulai saat itu untuk menjaga dan
mempertahankan diri mereka sendiri dari korupsi. Panduan yang jelas mengenai
pemahaman seksual ini ada dalam tulisan yang lain.
Dengan pemahaman ini pada tempatnya, libido dapat ditempatkan
sebagaimana mestinya sebagai fungsi dari bios (dari mana kita mendapatkan kata
biologi), yang pada waktu yang tepat akan melayani eros pada ikatan akhir yaitu
pernikahan.
Mari kita menyatakan dengan jelas bahwa eros bukan terutama ekspresi
seksual. Eros adalah ekspresi dari keseluruhan pribadi. Dengan demikian, libido
(atau keinginan seksual) harus melayani eros, atau akan menghasilkan korupsi.
Keinginan seksual mencari pemenuhan dalam aktivitas seksual. Ini merupakan
impuls yang diberikan Allah. Tapi diluar dari perjanjian hubungan pernikahan,
188
Bagian Lima Tugas-tugas masa Pacaran
aktivitas seksual adalah dosa dan membawa kutuk karena itu adalah dosa
melawan dirinya sendiri, serta menimbulkan murka Allah.
Eros dimulai dengan menghargai keindahan dan diekspresikan sebagai
motivasi untuk mengenal dan menghargai yang lain. Lewis mengatakan bahwa
eros sebagai motivasi mencari kekasih.118 Mencari kekasih itu sendiri, bukan
kesenangan yang dapat dia berikan. Mengapa? Eros berfokus pada pribadi atau
keberadaan otentik/asli dari yang lain. Bukan terfokus pada kepuasan keinginan
seksual. Sesungguhnya, jika libido ada untuk melayani eros, itu akan diekspresikan
sebagai memberikan keberadaan seseorang kepada yang lain. Memberikan kepada
yang lain-lah yang menjadi fokus, bukan kepuasan libido. Eros sekarang mengubahkan
apa yang dapat menjadi memerlukan-kesenangan kepada yang paling menghargai semua
kesenangan.119
Eros manusia adalah bagian, tapi bukan keseluruhan, dari romantis ilahi. Dia
mempromosikan persekutuan dengan yang lain. Romantis adalah penghargaan
rohani yang melayani dan memberikan keberhargaan kepada kekasih. Dia
mempertahankan libido untuk ekspresi yang benar dalam konteks pernikahan.
b) Jelaskan bagaimana anda mengerti motivasi dari eros beroperasi dalam
hubungan anda? Bagaimana pengudusan dan penghormatan berdampak pada
operasi ini? Apa perbedaan antara eros manusia dan romantis ilahi?
c) Standar-standar apa yang anda terapkan berkenaan dengan libido?
Perhatikan bahwa kesadaran akan libido adalah bagian dari realita pacaran dan
pernikahan, berapa banyak keasikan dengan ekspresi libido di dalam hubungan
anda pada tahap ini (yaitu kasih sayang fisik yang menstimulasi secara seksual).
Kita harus menggarisbawahi tentunya bahwa hubungan yang sesungguhnya akan
disertai dengan ketertarikan fisik. Tapi, kesibukan haruslah dengan persahabatan,
kasih sayang, eros yang benar dan pengembangan romantis yang sesungguhnya.
Seperti yang kami katakan, libido adalah kendali kepada perwujudan seksual.
Mengejar perwujudan diluar dari perjanjian pernikahan adalah penyalahgunaan
189
MEMBANGUN SEBUAH RUMAH
dari orang-orang yang terlibat. Kami katakan penyalahgunaan karena yang lain
tidak tahu, tapi lebih kepada digunakan. Tindakan seksual adalah mengerjakan
kepuasan diri yang sepenuhnya dikendalikan oleh keinginan untuk menemukan
dan mengenal diri sendiri.
d) Apakah kita mengerti dasar dari tingkah laku merayu? Meskipun motivasi
untuk menemukan dan mengenal diri sendiri, ekspresi dari libido adalah dasar dari
merayu. Pengenalan diri tidak dicapai dengan cara ini. Motivasi yang tidak tepat
seperti itu sebenarnya menunjukkan kurangnya pengenalan diri, dan
ketidakdewasaan seperti ini menempatkan integritas hubungan dalam keraguan.
Juga ada keraguan yang serius pada kapasitas dari pasangan ini untuk benar-
benar bertemu dan maju ke dalam pacaran yang sebagaimana mestinya. Adalah
penting untuk mengontrol libido supaya komunikasi yang murni dari eros
dibangun, yaitu laki-laki/perempuan dalam peran memberi mereka yang spesifik.
e) Bagaimana anda mengharapkan untuk melihat komunikasi ini beroperasi,
karena itu tidak akan melalui kepuasan libido? Perhatikan baik-baik bahwa ketika
pasangan menjadi asyik dengan libido, itu mengindikasikan bahwa hubungan
mereka terhenti dalam proses. Hubungan sekarang tidak akan mampu berproses
tanpa resolusi perhubungan spesifik dan beberapa pemulihan dibuat dengan
pertolongan dari kepenatuaan. Hubungan ini telah terhenti sekitar masalah
perhubungan tertentu, atau yang lain perihal fundamental dari keegoisan dan
berpusat pada diri sendiri tidak diselesaikan dengan menerapkan komitmen dan
respon perhubungan Kristen. Hasil dari korupsi ini adalah tidak menghormati
orang lain dengan menggunakan mereka untuk kepuasan diri.
Ekspresi memberi yang sesungguhnya dari libido tidak dimungkinkan diluar dari
konteks pernikahan dimana komitmen, penyediaan dan perlindungan dari
pasangan seseorang adalah prasyarat mendasar untuk ekspresinya.
f) Adakah kecenderungan apa pun untuk menggunakan kasih sayang fisik
yang kuat sebagai semacam obat untuk segala penyakit atau balsem yang
menenangkan satu sama lain untuk meyakinkan bahwa semuanya baik-baik saja?
Di mana pun dinamika ini dibawa kepada pernikahan, kami mengamati bahwa
penyelesaian semua konflik selalu dicari melalui aktivitas seksual yang intens.
190
Bagian Lima Tugas-tugas masa Pacaran
Secara alamiah, ini tidak menghasilkan resolusi yang tepat, dan hanya
menambahkan ketidakmampuan dari pasangan untuk bertemu, berkomunikasi
dan menjadi terselesaikan sebagai satu dalam gambar/image. Pasangan yang
berpacaran seharusnya diperingatkan bahwa ada cara berpikir diluar sana yang
menyokong jenis filosofi kiss and make up (berciuman dan selesai) ini.
disayangkan, semua yang terjadi adalah pasangan seseorang dipergunakan untuk
kepuasan, sebagai ganti dari memberi yang bertanggung jawab.
4. Kedewasaan
a) Pemahaman apa yang anda miliki dari kepribadian anda sendiri, dan yang
dari pasangan anda?
b) Apakah anda mengerti perbedaan temperamen dengan pandangan untuk
mengembangkan pemulihan konflik?
c) Pemahaman apa yang ada mengenai perspektif laki-laki/perempuan?
Pemahaman apa yang memerlukan pengembangan lebih lanjut dalam area
perspektif? Berikan contoh-contoh area kecocokan dan ketidakcocokan dan poin-
poin yang diselesaikan dan untuk diselesaikan berkenaan dengan perbedaan
perspektif. Apakah perspektif laki-laki/perempuan menemukan ekspresi,
keseimbangan dan integrasi?
d) Daftarkan area-area berduri dimana anda tidak nyaman untuk diskusikan,
atau yang anda belum bebas untuk mengangkatnya dan diskusikan. Apakah hal
itu tidak dibicarakan karena anda berharap romantis dan waktu akan
memberikan solusi?
e) Apa yang membuat pacaran anda dapat berjalan terus? Atas dasar apa kami
berproses dengan hubungan ini? (Ingat, pengudusan dan kehormatan
mengecualikan pengertian tentang persahabatan romantis biasa di mana tidak ada
iman yang spesifik terhadap pernikahan.) Dengan ukuran apa yang membuat
kedewasaan untuk maju jelas ada, di dalam kerangka waktu yang pas untuk
mengikat dan lanjut kepada pertunangan? Perhatikan bahwa jika
ketidakdewasaan jelas terlihat, termanifestasi dalam seluruh ketidaknyamanan,
191
MEMBANGUN SEBUAH RUMAH
pengenalan diri yang tidak memadai dan tidak sesuai dengan pertimbangan
kerangka waktu, maka pacaran sebaiknya diperlambat.
192
Bagian Lima Tugas-tugas masa Pacaran
193
MEMBANGUN SEBUAH RUMAH
194
Bagian Lima Tugas-tugas masa Pacaran
8. Mengerti Kita
a) Apakah anda benar-benar bertemu satu dengan yang lain dalam semua
aspek? Apakah anda benar-benar tahu satu dengan yang lain? Sudahkah anda
melepaskan mengelak dan mengkompensasikan mekanisme yang bekerja
melawan pengenalan yang benar?
b) Apakah hubungan ini mempunyai dasar untuk kelangsungan pernikahan?
c) Apakah anda mengemukakan untuk menikah satu dengan yang lain?
Adakah sependirian untuk memulai mengikat Kristen, sebagaimana didefinisikan
pada bagian-bagian awal?
Pertanyaan terakhir ini adalah penting, karena pasangan hanya dapat maju
kepada tahap mengikat jika pertanyaan akankah kita, tidak akankah kita cukup
terselesaikan.
Ringkasan
Penyelesaian dari tugas pertanyaan-pertanyaan seharusnya melihat hubungan
menyebrang kedalam tahap mengikat dari pacaran. Sedangkan tugas kami
berharap tahap pacaran untuk rest terutama dengan pasangan, proses mengikat
membawa aksen yang lebih besar pada diskusi dengan petugas pernikahan dan
konselor lainnya.
Sekali lagi, isi bagi tahap mengikat digaris bawahi pada Bagian Satu. Dalam
tahap mengikat, adalah tepat juga bagi pasangan untuk mulai memproses
pendekatan yang sama kepada berbagai ekspresi budaya dan tanggung-jawab. Ini
termasuk: keuangan, keramahtamahan, sikap kepada keluarga, anak-anak, rumah
dan seterusnya.
195
Lampiran
Lampiran Satu
Pengudusan dan
Penghormatan
Penjelasan mengenai tabel
Tabel pada akhir dari lampiran ini dimaksudkan untuk menunjukkan bahwa
aspek-aspek dari identitas, kehidupan dan fungsi kita tidak akan menjadi
dikuduskan keatas melalui salib atau mereka akan kebawah dan menjadi
terkorupsi oleh sifat kejatuhan. Pembaca sebaiknya mengamati aliran keatas kiri
dan penurunan korupsi pada pusat sebagai mengindikasikan poin-poin ini.
Dengan cara ini, kita mengindikasikan bahwa diatas jalan menuju pernikahan,
aspek-aspek dari identitas dan hubungan dapat diangkat kepada level tertinggi.
Kalau tidak, aspek-aspek ini dapat menurun kepada kehancuran karena sifat
kejatuhan. Sekalipun kemudian, jika hubungan terkorupsi atau gagal, mereka
akan dapat ditebus dan dipulihkan dengan kembali kepada proses salib. Karena
itu anak panah menunjukkan kembali kepada jalan salib.
198
Lampiran Satu Pengudusan dan Penghormatan
tanah kudus dan pernikahan. Perhatikan pada pribadi, eros dan bios termasuk
dibawah.
Sifat kejatuhan
Pertama, tanpa salib, pribadi manusia, atau identitasnya, akan menjadi
terkorupsi (lihat grafik). Kedua, tanpa salib, eros dari manusia, kasih dan
kerinduannya untuk kesempurnaan/lengkap, untuk apa yang dia tidak miliki,
akan menurun kepada mencari kesenangan erotis. Daripada mencari jalan keluar
yang benar untuk penyembahan dan penghargaan-nya, dia akan digoda kepada
berhala-berhala yang sia-sia dari romantis dan kesenangan dunia. Dia akan
mencari romantis dan komunitas yang benar tapi hanya akan menemukan
pengasingan yang lebih jauh. Ketiga, dalam area bios-nya ini atau fisik, fungsi
biologis, dia akan mencari harmoni dan kesatuan, tapi akan menjadi tidak
manusiawi. Sebaliknya dari keberadaan seksual terikat pada keseluruhan pribadi,
itu menjadi tidak terhubung dan turun kepada fungsi hewan.
Bagian dari kegunaan grafik ini adalah untuk menunjukkan bahwa proses dari
pacaran harus bergerak melalui pengudusan dan penghormatan dengan tujuan
untuk menegakkan hubungan pada tanah kudus. Pernikahan Kristen adalah
dimensi tanah kudus, bukan hanya institusi sosial. Buku ini merekomendasikan
bahwa semua hubungan-hubungan pacaran menuju kepada sasaran-sasaran ini,
dan juga usaha-usaha bahwa semua pernikahan dan keluarga dapat memulihkan
diri mereka kepada cita-cita ini, jika mereka belum menyadari sebelumnya.
122. Yang Thielicke sebut keberadaan yang sesungguhnya: H Thielicke, 1964, The Ethics of Sex (Etika Seks),
Clark & Co, London, p28.
199
MEMBANGUN SEBUAH RUMAH
miliki mempunyai kesamaan dengan hewan (paling tidak dalam pengertian fisik
murni).123
Di dalam apa yang Allah alamatkan kepada umat manusia dalam Alkitab,
manusia dilihat sebagai suatu keseluruhan yang tak terpisahkan, dan ide membagi
dan mengidentifikasikan berbagai aspek dari sifat manusia adalah agak akademik
dan buatan. Bagaimanapun juga itu berguna, untuk mengidentifikasi ciri-ciri dari
manusia sejauh mereka menunjukkan motivasi, keinginan dan tindakan
bertanggungjawab.
Dalam arti inilah kita mengidentifikasi eros (salah satu dari kata Yunani untuk
kasih) sebagai motivasi spesifik dalam manusia dan juga sebagai salah satu
penerjemahan dari keseluruhan manusia dalam pengejarannya akan identitas dan
destinasi akhir perhubungan .Thielicke menyebut eros titik temu dari pribadi dan
bios. Dengan ini artinya bahwa esensi pribadi (dalam arti statis) dan bios atau
fungsi hidup, berjalan bersama kedalam dimensi eros. Eros kemudian adalah
sesuatu dari pernyataan lengkap dari motivasi manusia, keinginan untuk apa yang
tidak kita miliki, kerinduan untuk lengkap. C S Lewis mendefinisikan eros sebagai
kasih didalam mana orang-orang yang mengasihi berada,124 tapi meluas untuk
mendiskusikan kerinduan dari jiwa keatas kepada kecantikan dan cita-cita.
Keinginan atau kerinduan inilah yang mengangkut seseorang kedalam rasa
pemenuhan. Rasa gembira yang di induksi oleh orang lain atau oleh pengalaman
kehidupan dapat mengangkat jiwa manusia kedalam alam kesenangan atau
ekstasi.
Dalam bahasa modern, eros segera dihubungkan dengan kata erotis. Ini
menempatkan konstruksi yang seluruhnya negatif atas eros, yang bukan
pendekatan kami disini. Tapi, gabungan kata antara eros dan erotis tidak
menolong untuk menandakan bahwa sesungguhnya eros akan degenerasi kepada
123. Taruh dalam pikiran bahwa pemisahan tubuh, jiwa dan roh digunakan dalam pemikiran Yunanai,
(dikutip sekali dalam Perjanjian Baru), mempunyai perbedaan dan aaplikasi yang terbatas, karena da;a,
pemikiran Ibrani seseorang dipahami sebagai seluruh unit pandangan yang dikuatkan setelah kita
mengerti inkarnasi dan menerima bahwa keilahian dinyatakan dalam daging kita ketika kita berpartisipasi
dalam adopsi. 124. op cit hal 89
200
Lampiran Satu Pengudusan dan Penghormatan
erotis jika tidak ada proses pengudusan untuk mengangkat keinginan manusia
dari degenerasi pada hal-hal jasmani.
Ketika kita berbicara mengenai eros, maksud kita untuk mengenal dan bertemu
dan mengalami arti, penggenapan dan kegembiraan yang hanya datang dari
mengenal dan dikenal dalam tempat hubungan yang benar dari seseorang. Tentu
saja, itu membutuhkan pengudusan dan tambahan kasih Allah (agape kasih
memberi diri) untuk mengangkat eros keatas dan menjaga itu turun kepada di
dikte secara daging. Grafik memfokuskan poin ini. Jika semua elemen-elemen
tidak dikuduskan secara progresif ke atas, mereka akan terhenti dan kemudian
dengan cepat turun dan degenerasi.
Melalui salib (pengudusan) dan oleh tambahan kuasa Allah untuk mengasihi
(agape), keinginan manusia untuk mengenal dan bertemu diangkat kepada
penghormatan, penghargaan dan penyembahan. Kemudian memasuki kehidupan
romantis yang sesungguhnya dimana dapat terus-menerus dengan menegakkan
mezbah dan disertai budaya memberi.
Pilihan
Kami telah menunjukkan jalan turun kepada kehancuran sebagai titik temu
pada poin ini (pada grafik) karena pilihan dan keinginan harus memimpin kita
kepada salib supaya sasarannya terealisasi. Salib membawa kita kepada realita
identitas kita. Identitas harus berdiri dan bertemu Kristus supaya manusia
pertama dapat dibaharui dan ciptaan baru dapat melahirkan kekepalaan dalam
laki-laki dan kemuliaan dalam perempuan. Kemuliaan adalah ekspresi penuh dari
identitas.
Menghormati
Sedangkan pengudusan menggambarkan dampak dari salib atas kita secara
pribadi, menghormati adalah kata yang baik untuk menggambarkan dampak dari
salib atas hubungan kita dengan yang lain. Hasil dari penghormatan dalam tiga
pita dari grafik adalah cukup jelas.
Tabel Dua
Tabel kedua berguna untuk membandingkan antara pandangan Kristen dan
Sekuler mengenai romantis. Anekdot perbandingan yang menolong untuk
menunjukkan kontras tajam yang disinggung sepanjang buku ini.
202
Tabel Satu
203
MEMBANGUN SEBUAH RUMAH
204
Tabel Dua
PANDANGAN KRISTEN PANDANGAN SEKULAR
MENGENAI ROMANTIS MENGENAI ROMANTIS
125. Ibid.
Lampiran Dua Catatan dari Empat Kasih oleh C. S. Lewis
adalah mendekati seperti. Itu tidak akan dari dirinya sendiri menghasilkan
kedekatan pendekatan itulah sebabnya kita dapat salah terhadap seperti
dengan sama. Kita dapat memberikan kasih manusia kita kesetiaan tak
bersyarat yang kita berikan hanya kepada Allah. Kemudian mereka menjadi allah-
allah; kemudian mereka menjadi yang jahat. Kemudian mereka akan menghancurkan
kita; kemudian mereka akan menghancurkan diri mereka sendiri. (Lewis p13).
Itu diikuti dari apa yang kita sebut kita harus menyatu baik para penyembah
berhala maupun debunkers126/(orang-orang yang menghilangkan prasangka
terhadap orang lain) yang dari kasih manusia. Berhala keduanya kasih erotis dan
kasih sayang domestik adalah kesalahan besar . (Lewis p15).
Penghargaan
Penghargaan, menurut Lewis, adalah titik pertemuan penting antara
kebutuhan-kasih dan pemberian-kasih. Penghargaan kemudian menegakkan
jalan menuju kasih yang dewasa. Seperti yang dia katakan (hal.20), kita tidak
menyukai [objek] belaka, kita menyatakan mereka, yang seketika seperti-ALLAH,
sangat baik. Perhatian ini memberikan [kepada objek] sejenis utang
[bandingkan. Persembahan] . Ini mengharapkan seperti itu, dan terus menjadi
seperti itu, sekalipun kita tidak pernah menikmatinya, dapat keluar bukan hanya
pada barang-barang tapi pada orang . Kebutuhan-kasih berteriak kepada Allah
dari kemiskinan kita; pemberian-kasih menginginkan untuk melayani, atau
bahkan menderita bagi Allah; kasih yang menghargai mengatakan: kita berterima
kasih kepada-NYA atas kemuliaan mereka yang besar. (Lewis p20).
127. debunkers adalah kemungkinan besar menggantikan realita dengan nada tambahan agamawi dari
kehendak ALLAH, atau dengan pragmatis tanpa kasih.
207
MEMBANGUN SEBUAH RUMAH
208
Lampiran Dua Catatan dari Empat Kasih oleh C. S. Lewis
Persahabatan
Dari persahabatan, kita berhati-hati jika kelemahannya yang menjadi dasar
pertemanan, kepentingan-teman, sasaran-sasaran yang umum Oh, kamu juga?
Pada sisi positif, itu akan hidup lebih lama dari eros, karena akan dipilih di atas
eros jika hanya satu atau yang lain yang diizinkan untuk melanjutkan.
Persahabatan, bagaimanapun, dengan jelas membutuhkan tambahan akan
hidup yang diserahkan (untuk teman yang lain) jika akan dinaikkan statusnya
dimana yang satu bahkan dapat menjadi sahabat Allah dengan menunjukkan
tanah pokok dari persahabatan, yaitu iman. Persahabatan demikian adalah, oleh
Allah, dinaikkan kepada gambar/image akan kasih yang tertinggi, dan dapat
seperti itu, walaupun itu juga tidak jadi sedemikian. Pernikahan tentu saja,
bukanlah untuk tujuan dari persahabatan saja, bahkan ketika itu bukan untuk
tujuan satu-satunya dari kasih sayang atau eros.
Kita berbicara dari kebutuhan akan kasih sayang bahkan sebelum dan diatas
persahabatan karena itu berbicara murni mengenai kepura-puraan manusia
bukan dari satu-satunya dasar untuk pernikahan tapi sebagai properti tanpa yang
mana pernikahan akan tidak memiliki arti apapun, karena kita menikah bukan
untuk persahabatan atau agape.
Persahabatan dalam Kristus, Yang telah memilih kita untuk masing-masing
yang lain (dan kita tidak, sebagaimana normalnya, saling memilih dalam
kepentingan yang sama) tidak karena itu hadiah biasa untuk membedakan dan
merasa baik dalam menemukan satu dengan yang lain. Tapi, itu adalah alat
209
MEMBANGUN SEBUAH RUMAH
Mengenai eros
Dari semua kasih, dia [eros] adalah, pada puncaknya, yang paling seperti-Allah
karena itu yang paling cenderung meminta penyembahan kita: dari dirinya
sendiri dia selalu cenderung untuk berbalik dari menjadi jatuh cinta kepada
jenis dari suatu agama.. (Lewis p102).
Pernikahan itu mempromosikan berhala, Lewis memastikan, memperdebatkan
bahwa prosa sederhana dan keintiman seperti-bisnis dari pernikahan mengubah
pernyataan ini menjadi tak masuk akal, sebagaimana kasih sayang di dalam mana
210
Lampiran Dua Catatan dari Empat Kasih oleh C. S. Lewis
Eros selalu dipakaikan bahaya yang nyata adalah bukan orang yang jatuh
cinta saling mengidolakan, tapi mereka akan mengidolakan Eros itu sendiri.
Dia lebih jauh berdebat bahwa eros dilihat sebagai memiliki hukumnya sendiri
hukum kasih (Lewis p103) dan bahwa roh Eros menggantikan semua hukum
seolah-olah menggambarkan ciptaan baru. (Lewis p04).
Lelucon yang seram adalah bahwa Eros ini, yang suaranya kelihatan berbicara
dari alam kekal, bahkan dia sendiri bukanlah permanen. Dia bahkan yang paling
terkenal bermoral dari kasih kita. Namun dunia dikelilingi oleh keluhan akan ke-
plin-planan-nya. Dalam satu loncatan tinggi, dia melampaui dinding raksasa hal-
hal dari diri kita sendiri, dia membuat baginya sendiri keinginan yang besar akan
mementingkan orang lain, mengesampingkan kebahagiaan pribadi sebagai sepele dan
menanamkan kepentingan yang lain pada pusat keberadaan kita. Secara spontan
dan tanpa keahlian, kita telah memenuhi hukum (terhadap satu orang) dengan
mengasihi saudara kita seperti diri kita sendiri. Itu adalah gambar/image, sebuah
pendahuluan, dari semua yang kita harus jadi jika Kasih itu Sendiri berkuasa di
dalam kita tanpa lawan. Itu bahkan (jika digunakan dengan baik) adalah
persiapan untuk itu. Eros dikendalikan untuk menjanjikan apa yang eros sendiri tidak dapat
tampilkan. (Lewis p104).
Kemurahan hari
Sesuatu yang lain, yang digambarkan pertama-tama samar-samar sebagai
kelakuan yang baik dan pikiran sehat tapi kemudian dinyatakan sebagai
kebaikan [disini dia mengacu kepada sifat Allah] dan akhirnya sebagai
keseluruhan kehidupan Kristen dalam sesuatu yang khusus [aspek], harus datang
pada pertolongan . dari perasaan belaka [menyimpulkan bahwa kasih sayang,
persahabatan, dan eros adalah dasar perasaan manusia] jika perasaan itu untuk
tetap manis. (Lewis p107). Dia mengartikan bahwa agape harus melindungi
dimensi yang lain dari manusia akan kasih sayang dan kasih.
Tuntutan dari keilahian dapat dibuat dengan mudah oleh kasih kita, dapat
disangkal tanpa pergi sejauh itu. Macam-macam kasih itu membuktikan bahwa
mereka tidak layak untuk menggantikan Allah dengan fakta bahwa mereka sendiri
211
MEMBANGUN SEBUAH RUMAH
bahkan tidak bisa tetap ada dan melakukan apa yang mereka janjikan tanpa pertolongan Allah.
(Lewis p109). Kita dapat mengatakan bahwa mereka semua menyimpang dan
rusak oleh kuasa dosa, atau berpusat pada diri sendiri. Mengingat mereka dapat, secara
ideal, mengangkat kita seolah-olah kepada pencapaian yang tertinggi, mereka akan,kecuali
kalau mereka ditebus, membawa kita turun pada prilaku berlawanan yang paling serius.
Jadi kita mulai menyimpulkan bahwa kita tidak menikah dari atau untuk
kepura-puraan; tapi tidak juga kita menikah untuk kehendak Allah,
mengandalkan bahwa hanya agape yang akan menjadi penting. Untuk melakukan
hal itu adalah untuk menyangkal penciptaan kita, dan menyangkal apa yang
sudah Allah berikan kepada kita untuk mengasihi satu dengan yang lain dalam
arti yang paling total dan sempurna. Kita adalah yang telah dipanggil untuk menjadi
dari Allah, untuk mereka yang mengganggap kasih bukan Allah, walaupun Allah
adalah kasih. Dan untuk mereka yang melakukan mengasihi, dalam semua
dimensi yang sudah kita diskusikan, adalah bagian dari gambar/image ini (yang
Lewis sebut sebagai keserupaan dengan Allah) yang tentu saja tanpa perlu
membawa kita kedekatan kepada Allah.
Setiap kasih selalu seperti-Allah, tapi dapat menjadi sama dengan yang jahat jika
disalahgunakan, atau tidak pada tempatnya dan dikuduskan oleh kehidupan dan
kasih dari Allah untuk menjadi bagian dari persekutuan manusia-ilahi yang
terorganisasi dan terintegrasi dalam gambar/image, dimana pernikahan dalam
gambar/image dapat menjadi, dan adalah, dipulihkan melalui pekerjaan
penebusan.
212