Anda di halaman 1dari 8

Intrapersonal

Komunikasi antar pribadi (interpersonal communication) adalah kajian tentang


proses komunikasi antar dua pribadi yang berbeda dan diharapkan masing
masing peserta komunikasi dapat menangkap reaksi secara langsung baik verbal
maupun nonverbal atau komunikasi yang terjadi dalam diri sendiri maka tindak
balas yang dilakukan ialah dalam internal diri sendiri.

Sebagai contoh, seseorang ingin memajukan usahanya melalui internet, seperti


mempromosikan usahanya melalui facebook, twitter maupun melalui blog. karena
dia tahu hampir seluruh orang di dunia ini menggunakan internet.

itulah sebagian fenomena interpersonal dan intrapersonal yang ada dalam internet.
baik itu sisi positif dan sisi negatifnya, itu semua kembali pada diri orang itu
sendiri.

Kecerdasan Intrapersonal

Kecerdasan intrapersonal
merupakan kemampuan memahami diri sendiri dan bertindak berdasarkan pemahaman tersebut.
Kecerdasan ini meliputi kemampuan memahami kekuatan dan keterbatasan diri, kesadaran akan
suasana hati, kehendak, motivasi, sifat, keinginan, serta kemampuan berdisiplin diri, dan
menghargai diri.

Kemampuan yang terkait dengan kecerdasan intrapersonal adalah:

Kemampuan mengenali identitas/jati diri

Kemampuan memahami kelebihan dan kelemahan diri

Kemampuan mengendalikan dan memotivasi diri

Kemandirian

Kegiatan-kegiatan yang dapat membuat anak memahami seluk beluk tentang dirinya seperti
perasaannya, cita-citanya, kesukaannya dapat digunakan untuk meningkatkan kecerdasan
intrapersonal anak. Beberapa kegiatan ini dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut:

a. Mengenali diri secara fisik

Anak dapat diajarkan mengenal nama dirinya; misal: Ini


Nayla sambil meletakkan tangan pada dadanya sendiri, selain itu anak juga bisa diberi
pertanyaan tentang nama dari bagian-bagian tubuhnya sendiri sambil memegangnya, misal:
Mana rambutmu? mana matamu? mana kakimu? dan seterusnya setiap kali anak merespon
dengan memegang bagian dari tubuhnya yang diminta.

b. Mengenal warna kesukaannya

Anak diberi kartu warna yang bermacam-macam, kemudian setiap kali anak diminta untuk
menyebutkan warnanya diserta pertanyaan: Kamu suka atau tidak warna ini? melalui kegiatan
ini, anak selain dapat mengenal warna-warna kesukaannya juga dapat menstimulasi kecerdasan
visual.

c. Mengenal buah-buah kesukaan dan binatang kesayangannya


Semuanya dapat dilakukan dengan kegiatan seperti point B. Kegiatan ini
juga dapat menstimulasi kecerdasan naturalis.

d. Mengenal cita-citaku

Anak diberi serial gambar tentang berbagai profesi seperti dokter, guru,
pilot, polisi, petani, penyanyi, pedagang, dll kemudian anak ditanya Besok kalau besar pengen
jadi apa?

e. Mengenal dan mengungkapkan perasaan

Anak diberi serial gambar tentang berbagai ekspresi wajah senang, sedih,
takut, dan marah. Setelah anak mengenal masing-masing gambar, kemudian diberi pertanyaan
Apa yang kamu rasakan apabila mainanmu dirusak oleh orang lain? apabila anak menjawab
Saya marah, maka anak diminta untuk merespon sambil menunjukkan gambar yang sesuai.
Demikian juga seterusnya. Banyaknya variasi perasaan yang diungkap disesuaikan dengan
tahapan usia dan kemampuan anak.

f. Memotivasi diri

Anak diminta untuk melakukan suatu kegiatan dengan sejumlah


rintangan, misalnya berjalan melewati jembatan buatan sepanjang 5 meter, setiap meter diberi
rintangan berupa tali rafia yang diikatkan di bagian tiang bambu sebelah kanan dan sebelah kiri,
dan rintangan itu dipasang semakin jauh semakin tinggi namun masih dalam jangkauan anak.
Setiap kali anak berhasil melampaui rintangan, dia diperbolehkan mengambil bendera kecil yang
ada di tiang bambu tersebut. Semakin besar motivasi anak untuk mengatasi rintangan dan
berhasil mengatasinya, semakin banyak bendera yang dapat dikumpulkan. Apabila ada anak-
anak lain, mereka diminta melakukannya secara bergantian, sementara yang lain menunggu
giliran dapat diminta bersorak-sorak untuk memberikan dukungan. melalui kegiatan ini anak
dapat dilatih untuk memotivasi diri.

Kecerdasan Intrapersonal, Modal


Masa Depan yang Paling
Dibutuhkan
Tak banyak orang tua menyadari bahwa kemampuan memahami diri sendiri adalah
salah satu jenis kecerdasan yang termasuk ke dalam kecerdasan majemuk atau
Multiple Intelligences (MI). Meskipun kecerdasan intrapersonal akan lebih bermanfaat
bagi anak sendiri dalam menghadapi masalah-masalah kehidupan, tetapi banyak tokoh
ternama yang sukses berkat kecerdasan intrapersonal tinggi yang mereka miliki.

Ditandai antara lain melalui kemampuan memahami perasaan diri sendiri, memahami
situasi yang sedang dihadapi dirinya sendiri, kemampuan mengendalikan diri dan
mengarahkan dirinya secara matang terutama ketika menghadapi konflik.

Anak-anak dengan kecerdasan intrapersonal yang dominan juga memiliki kemampuan


menemukan cara atau jalan keluar untuk mengekspresikan perasaan dan pemikiran
secara tepat. Apabila menghadapi masalah pelik, ia juga mampu memotivasi dirinya
agar segera bangkit dan mendorong diri sendiri mencapai cita-cita atau target diri.
Dapat dipastikan, Bunda, anak-anak ini akan terhindar dari konflik dalam diri, dan
sukses menghadapi masa depan yang diperkirakan penuh dengan masalah pelik.

Anda pasti penasaran seperti apakah kegiatan yang dapat mengasah kecerdasan
intrapersonal anak! Menurut para ahli, dimulai dari rumah, orang tua harus
menanamkan citra diri anak yang positif. Bersama guru, ini juga harus berlangsung
selaras di prasekolah. Selain itu, kemampuan menyelesaikan konflik dalam diri, sangat
didukung oleh kesediaan orang tua membimbing anak saat menghadapi masalah.
Komunikasi verbal yang terbuka akan sangat membantu anak memahami masalah
secara lebih dewasa.

Pandangan Anda saat menyelesaikan masalah juga akan diadopsi anak. Apabila Anda
memuntahkan tekanan pekerjaan di kantor kepada anak yang tidak baik dilakukan
- tak mengherankan apabila rentang stres balita juga rendah. Si balita juga akan
meniru cara Anda men-transfer kemarahan pada orang dan tempat yang kurang tepat.

Dengan demikian, pemahaman terhadap diri sendiri menjadi kunci utama dalam
mengasah kecerdasan intrapersonal. Tak mengherankan tokoh-tokoh yang mampu
menghadapi masalah pada diri secara dewasa menjadi sosok yang sangat sukses. Di
antaranya, Hellen Keller, Oprah Winfrey dan Neil Armstrong.

adalah kemampuan untuk mengamati dan mengerti maksud, motivasi dan perasaan orang lain.
Peka pada ekpresi wajah, suara dan gerakan tubuh orang lain dan ia mampu memberikan respon
secara efektif dalam berkomunikasi. Kecerdasan ini juga mampu untuk masuk ke dalam diri
orang lain, mengerti dunia orang lain, mengerti pandangan, sikap orang lain dan umumnya dapat
memimpin kelompok.

Kecerdasan interpersonal juga dapat diartikan sebagai segala sesuatu yang berlangsung antar
dua pribadi, mencirikan proses-proses yang timbul sebagai suatu hasil dari interaksi individu
dengan individu lainnya. Kecerdasan interpersonal menunjukkan kemampuan seseorang untuk
peka terhadap perasaan orang lain. Mereka cenderung untuk memahami dan berinteraksi dengan
orang lain sehingga mudah bersosialisasi dengan lingkungan di sekelilingnya.

kecerdasan interpersonal
Kecerdasan Interpersonal ini juga sering disebut sebagai kecerdasan sosial, selain kemampuan
menjalin persahabatan yang akrab dengan teman, juga mencakup kemampuan seperti memimpin,
mengorganisir, menangani perselisihan antarteman, memperoleh simpati dari peserta didik yang
lain, dan sebagainya.

Orang yang memiliki kecerdasan interpersonal yang rendah dapat memunculkan konflik
interpersonal. Hal ini ditegaskan oleh Sullivan dalam Chaplin (2000:257) bahwa penyakit mental
dan perkembangan kepribadian terutama sekali lebih banyak ditentukan oleh interaksi
interpersonalnya daripada oleh faktor-faktor konstitusionalnya.

Read more: Pengertian Kecerdasan Interpersonal Menurut Para Ahli

Kecerdasan intrapersonal adalah kemampuan yang berhubungan dengan kesadaran dan


pengetahuan tentang diri sendiri. Dapat memahami kekuatan dan kelemahan diri sendiri. Mampu
memotivasi dirinya sendiri dan melakukan disiplin diri. Orang yang memiliki kecerdasan ini
sangat menghargai nilai (aturan-aturan) etika (sopan santun) dan moral.

INTRAPERSONAL :
memiliki buku harian untuk mencatat pikiran yang sangat dalam dan pribadi.
sering menyendiri untuk memikirkan dan memecahkan masalah itu sendiri.
menetapkan tujuan.
adalah seorang pemikir independen (mandiri). tahu pikiran dan memutuskan sendiri keputusan.
mempunyai hobi atau kesenangan yang bersifat pribadi yang tidak banyak dibagikan atau
diungkapkan kepada orang lain.
suka memancing dan memanjat gunung seorang diri. senang dengan kesendirian.
Ide mengenai liburan yang baik adalah dengan menghabiskan waktu di puncak gunung atau
tempat yang sepi, daripada ke hotel berbintang lima.
mempunyai pandangan yang realistis mengenai kekuatan dan kelemahan diri.
tertarik untuk menghadiri seminar pengembangan diri atau pernah melakukan konseling untuk
belajar lebih banyak mengenai diri sendiri.
senang bekerja untuk diri sendiri atau telah dengan sangat serius berpikir untuk melakukan usaha
sendiri.

1. Kecerdasan linguistik
2. Kecerdasan logik matematik
3. Kecerdasan visual dan spasial
4. Kecerdasan musik
5. Kecerdasan interpersonal
6. Kecerdasan intrapersonal
7. Kecerdasan kinestetik
8. Kecerdasan naturalis

Multiple intelligence mengakui bahwa setiap orang memiliki banyak kecerdasan atau kecerdasan
jamak. Howard Gardner menyampaikan ada 8 kecerdasan manusia berdasar atas observasinya
terhadap individu sukses dalam kehidupannya. Ada individu yang memiliki kemauan kuat dan
dengan ketekunannya ia bisa mencapai apa yang dicita-citakan. Individu ini memiliki kecerdasan
Intrapersonal yang kuat.

Kecerdasan Intrapersonal adalah kecerdasan yang berkaitan dengan kemampuan untuk


memahami dan mengartikulasikan cara kerja dari karakter dan kepribadian. Suatu kemampuan
untuk manajemen diri, kekuatan konsistensi dalam melakukan sesuatu, kepercayaan diri,
memahami perasaan, ide-ide pribadi, dan pemahaman tentang diri sendiri.

Individu yang tinggi kecerdasan intrapersonalnya, ia memiliki kemampuan untuk memahami


emosi, tujuan dan maksud pribadi. Individu ini memiliki ciri perilaku dengan kemauan yang
kuat. Ia cenderung mempertahankan pendapatnya dan tak mudah menyerah bila memiliki suatu
keinginan yang kuat. Individu seringkali berbicara dengan dirinya sendiri. Pernyataan yang
sering dibicarakan ketika melakukan pembicaraan internal adalah saya harus ..... atau saya
seharusnya....

Bila kecerdasan ini dominan maka individu suka merenung dan berbicara sendiri. Ia menyukai
untuk bekerja sendiri. Umumnya untuk anak pada jaman saat ini, mereka cenderung sibuk
dengan laptop atau komputernya. Mereka betah berinteraksi dengan media komunikasi internet
atau bermain sendiri. Individu ini tergolong perfectionist, dan bila kurang mendapatkan pelatihan
atau berorganisasi maka cenderung mengalami kesulitan untuk mendelegasikan tugas. Ia lebih
cenderung percaya atas kemampuan diri dan hasil kerjanya sendiri.

Bila kecerdasan ini berada pada ranking 1 dan selisih selnya cukup banyak dengan kecerdasan
lainnya maka individu cenderung tertutup. Tanda atau gejala perilakunya adalah : menjawab
pertanyaan dengan jawaban pendek atau sebatas yang ditanyakan, seringkali mengutarakan
dengan jawaban tidak tahu, lupa atau ya biasa-biasa aja. Individu yang sangat introvert
perlu mendapatkan perlakuan khusus dari orang tuanya dimana menumbuhkan sistem
kepercayaan dalam interaksinya dengan anaknya. Penghargaan atas kejujuran sangat membantu
anak untuk dapat menyampaikan apa yang menjadi beban pikirannya. Bukankah kejujuran jauh
lebih penting dalam menghantarkan individu untuk sukses dibandingkan dengan ketrampilan,
keahlian dan kepandaian. Melalui penghargaan atas kejujuran maka anak belajar untuk terbuka
dan menyampaikan keluhan atau masalahnya sehingga dimasa dewasa anak dapat mempercayai
orang lain sebagai metode katarsis atas permasalahannya.

Banyak kasus penyimpangan perilaku seperti pelaku bom bunuh diri selalu diidentifikasikan
sebagai orang yang sangat tertutup. Sesungguhnya kalau orang tua bisa memahami bahwa
putranya adalah introvert sejak dini maka mereka dapat mempersiapkan diri untuk membangun
sikap untuk berterus terang bila ada permasalahan. Analisa sidik jari mampu membantu dalam
mengidentifikasi anak dan menyampaikan gradasi tentang level introvert individu. Oleh karena
itu sikap saling terbuka dalam keluarga perlu dibangun dengan pondasi yang kuat. Sikap otoriter
orang tua terhadap anak yang introvert menumbuhkan sikap yang tak mau berterus terang pada
diri anak.

Gejala perilaku yang nampak pada anak dengan kecerdasan intrapersonal yang tinggi adalah :

- Memiliki kemauan yang kuat bahkan ada sebagian yang cenderung keras kepala (fingerprint
analysis mampu mengungkap dan mengidentifikasi perilaku ini ).
- Suka berbicara pada diri sendiri dengan fokus pada dirinya sendiri.
- Mampu untuk mengekspresikan kesukaan dan ketidak sukaan yang kuat.
- Dapat mengkomunikasikan perasaan-perasaannya.
- Sadar akan kekuatan dan kelemahannya.
- Percaya atas kemampuan dirinya.
- Pandai dalam memahami dirinya sendiri.

Disamping informasi tentang kecerdasan maka informasi mengenai karakter intrapersonal


individu perlu diketahui. Bukankah individu yang dapat memahami dirinya maka memiliki
peluang jauh lebih baik dalam mengembangkan potensi dirinya. Ada individu yang memiliki
karakter lebih mengutamakan sasaran yang perlu dicapai. Individu ini cenderung menyatakan
dalam dirinya bahwa bila dia bisa maka saya juga harus bisa. Dalam bekerja individu ini
meminta target yang harus dicapai jelas. Dan ia mudah menjadi stress dan kurang bisa menerima
manakala ada prosedur kerja yang tidak disampaikan dan berakibat pada pencapaian yang kurang
memuaskan. Karakter negatifnya, ia juga menuntut orang lain bisa menjadi seperti dirinya.
Tentunya bimbingan orang tua dibutuhkan untuk mengendalikan karakter negatifnya.

Berbagai cara dapat digunakan untuk mengembangkan kecerdasan intrapersonal yaitu :

- Mencari arti sebuah nama. Anak perlu diperkenalkan oleh orang tuanya tentang mengapa ia
diberi nama demikian. Tentunya harapan orang tua juga bisa disampaikan melalui arti nama yang
diberikan.
- Mengajak anak untuk membuat buku diary ( buku harian ), sehingga ia bisa menuangkan apa
yang dipikirkannya kedalam buku tersebut. Manakala ia menuangkan dalam tulisan maka ia juga
bisa melakukan introspeksi atas tindakannya.
- Bertanya kepada anak tentang pendapatnya, mengenai dirinya sendiri seperti kesukaannya,
ketidaksukaannya, kekuatan dan kelemahannya.
- Mengajarkan anak untuk mengambil keputusannya sendiri, terutama bagi anak yang memiliki
karakter tak bisa disuruh atau diperintah.
- Mendorong untuk mengingat prestasi prestasinya untuk mendapatkan motivasi yang
berkelanjutan.
- Teknik self talk sangat sesuai untuk anak dengan kecerdasan intrapersonal
yang tinggi dan dominan untuk kecerdasan tersebut.
- Menolong anak untuk dapat mengekspresikan perasaan-perasaan dan emosinya.
- Menentukan cita-cita bersama anak.

Demikian yang dapat kami sharingkan, moga bisa mendatangkan manfaat.

Salam Sukses Selalu


Drs.Psi. Reksa Boeana
Executive Partner Smart Business Solution.
Analis dan Konsultan Fingerprint Test

Anda mungkin juga menyukai