Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
Anti koagulan ialah suatu zat yang digunakan untuk mencegah pembekuan darah.
Dalam pengambilan sampel darah untuk pemeriksaan lab, biasanya tidak langsung kita
periksa apalagi kalau darah tersebut berasal dari ruangan perawatan atau rujukan dari
laboratorium lain. Untuk keperluan itu maka kita gunakan suatu zat untuk menjaga
terjadinya pembekuan darah yang kita sebut sebagai antikoagolansia.
Ada beberapa antikoagolansia yang banyak digunakan untuk pemeriksaan
laboratorium diantaranya adalag :
2. Natrium Sitrat
3. Heparin
EDTA yang dipakai yaitu dalam bentuk garam Natrium atau garam kaliumnya.
Garam-garam ini akan mengubah ion Ca menjadi bentuk yang bukan ion. Selain itu EDTA
juga mencegah trombocy bergumpal.
EDTA bisa dipakai dalam bentuk kering atau bentuk larutan dengan
Natrium sitrat ini bersifat isotonis dengan darah dan tidak bersifat toksik, oleh karena
itu biasa digunakan dinas pemindahan darah (Dinas donor darah).
Antikoagulan ini biasa digunakan dalam bentuk larutan dan paling sering dipakai untuk
pemeriksaan laju endap darah dengan pendinginannya 1 volume Natrium sitrat 3,8% : 4
volume darah.
3. Heparin
Heparin bekerja seperti anti trombin, tidak berpengaruh terhadap bentuk sel-sel
darah tetapi tidak boleh digunakan untuk pembuatan sediaan hapusan karena
menyebabkan terjadinya dasar yang biru kehitam-hitaman pada preparat yang diwarnai
dengan pewarna wright. Selain itu tidak mempunyai pengaruh osmotik terhadap sel-sel
darah sehingga bisa digunakan untuk penentuan resistensi eritrist dan PVC.
Antikoagulan ini adalah campuran antara amonium oskalat dengan kalium oskalat
menurut Paul dan Haller yang dikenal dengan campuran oskalat (double oxalat).
Dipakai campuran oskalat ini karena amonium oskalat ini berpengaruh terhadap
eritrosit menjadi mengembang sedangkan kalium oskalat sendiri mempengaruhi eritrosit
menjadi mengkerut, sehingga untuk menjaga dari kondisi yang demikian maka kedua
antikoagulan ini dicampur menjadi satu sehingga disebut
Perbandingan amonium oksalat ini biasanya dipakai dalam bentuk kering dengan
perbandingan : 2 mg campuran oksalat : 1 ml darah.
Daftar pustaka
Gandasoebrata R, Penuntun Laboratorium Klinik, Dian
Rakyat, Jakarta, 2007.
Antikoagulan adalah zat yang mencegah penggumpalan darah dengan cara mengikat kalsium atau
dengan menghambat pembentukan trombin yang diperlukan untuk mengkonversi fibrinogen menjadi
fibrin dalam proses pembekuan . Jika tes membutuhkan darah atau plasma, spesimen harus
dikumpulkan dalam sebuah tabung yang berisi antikoagulan. Spesimen-antikoagulan harus
dicampur segera setelah pengambilan spesimen untuk mencegah pembentukan microclot.
Pencampuran yang lembut sangat penting untuk mencegah hemolisis.
Ada berbagai jenis antikoagulan, masing-masing digunakan dalam jenis pemeriksaan tertentu.
Umumnya tersedia dalam bentuk garam sodium (natrium) atau potassium (kalium), mencegah
koagulasi dengan cara mengikat atau mengkhelasi kalsium. EDTA memiliki keunggulan disbanding
dengan antikoagulan yang lain, yaitu tidak mempengaruhi sel-sel darah, sehingga ideal untuk
pengujian hematologi, seperti pemeriksaan hemoglobin, hematokrit, KED, hitung lekosit, hitung
trombosit, retikulosit, apusan darah, dsb.
K2EDTA biasanya digunakan dengan konsentrasi 1 - 1,5 mg/ml darah. Penggunaannya harus tepat.
Bila jumlah EDTA kurang, darah dapat mengalami koagulasi. Sebaliknya, bila EDTA kelebihan,
eritrosit mengalami krenasi, trombosit membesar dan mengalami disintegrasi. Setelah darah
dimasukkan ke dalam tabung, segera lakukan pencampuran/homogenisasi dengan cara membolak-
balikkan tabung dengan lembut sebanyak 6 kali untuk menghindari penggumpalan trombosit dan
pembentukan bekuan darah.
Ada tiga macam EDTA, yaitu dinatrium EDTA (Na2EDTA), dipotassium EDTA (K2EDTA) dan
tripotassium EDTA (K3EDTA). Na2EDTA dan K2EDTA biasanya digunakan dalam bentuk kering,
sedangkan K3EDTA biasanya digunakan dalam bentuk cair. Dari ketiga jenis EDTA tersebut,
K2EDTA adalah yang paling baik dan dianjurkan oleh ICSH (International Council for
Standardization in Hematology) dan CLSI (Clinical and Laboratory Standards Institute).
Tabung EDTA tersedia dalam bentuk tabung hampa udara (vacutainer tube) dengan tutup lavender
(purple) atau pink seperti yang diproduksi oleh Becton Dickinson.
Citrat bekerja dengan mengikat atau mengkhelasi kalsium. Trisodium sitrat dihidrat 3.2% buffered
natrium sitrat (109 mmol/L) direkomendasikan untuk pengujian koagulasi dan agregasi trombosit.
Penggunaannya adalah 1 bagian citrate + 9 bagian darah. Secara komersial, tabung sitrat dapat
dijumpai dalam bentuk tabung hampa udara dengan tutup berwarna biru terang.
Spesimen harus segera dicampur segera setelah pengambilan untuk mencegah aktivasi proses
koagulasi dan pembentukan bekuan darah yang menyebabkan hasil tidak valid. Pencampuran
dilakukan dengan membolak-balikkan tabung sebanyak 4-5 kali secara lembut, karena
pencampuran yang terlalu kuat dan berkali-kali (lebih dari 5 kali) dapat mengaktifkan penggumpalan
platelet dan mempersingkat waktu pembekuan.
Darah sitrat harus segera dicentrifuge selama 15 menit dengan kecepatan 1500 rpm dan dianalisa
maksimal 2 jam setelah sampling.
Natrium sitrat konsentrasi 3,8% digunakan untuk pemeriksaan erythrocyte sedimentation rate (ESR)
atau KED/LED cara Westergreen. Penggunaannya adalah 1 bagian sitrat + 4 bagian darah.
Heparin
Antikoagulan ini merupakan asam mukopolisacharida yang bekerja dengan cara menghentikan
pembentukan trombin dari prothrombin sehingga menghentikan pembentukan fibrin dari fibrinogen.
Ada tiga macam heparin: ammonium heparin, lithium heparin dan sodium heparin. Dari ketiga
macam heparin tersebut, lithium heparin paling banyak digunakan sebagai antikoagulan karena
tidak mengganggu analisa beberapa macam ion dalam darah.
Heparin banyak digunakan pada analisa kimia darah, enzim, kultur sel, OFT (osmotic fragility test).
Konsentrasi dalam penggunaan adalah : 15IU/mL +/- 2.5IU/mL atau 0.1 0.2 mg/ml darah. Heparin
tidak dianjurkan untuk pemeriksaan apusan darah karena menyebabkan latar belakang biru.
Setelah dimasukkan dalam tabung, spesimen harus segera dihomogenisasi 6 kali dan dicentrifuge
1300-2000 rpm selama 10 menit kemudian plasma siap dianalisa. Darah heparin harus dianalisa
dalam waktu maksimal 2 jam setelah sampling.
Oksalat
Natrium Oksalat (Na2C2O4). Natrium oksalat bekerja dengan cara mengikat kalsium.
Penggunaannya 1 bagian oksalat + 9 bagian darah. Biasanya digunakan untuk pembuatan
adsorb plasma dalam pemeriksaan hemostasis.
Kalium Oksalat NaF. Kombinasi ini digunakan pada pemeriksaan glukosa. Kalium oksalat
berfungsi sebagai antikoagulan dan NaF berfungsi sebagai antiglikolisis dengan cara
menghambat kerja enzim Phosphoenol pyruvate dan urease sehingga kadar glukosa darah
stabil.
Antikoagulan adalah bahan yang digunakan untuk mencegah pembekuan darah. Pemeriksaan di dalam laboratorium
klnik tidak hanya satu atau dua, tetapi banyak pemeriksaan, tergantung pada banyak spesimen yang masuk dan
jenis pemeriksaan yang diminta, sehingga tidak semua spesimen yang datang bisa langsung diperiksa. Penambahan
antikoagulan bertujuan supaya darah tidak membeku, sehingga kondisi darah dapat dipertahankan walau tidak
langsung diperiksaan atau pemeriksaan memakan waktu yang lama. Setelah dilakukan pemeriksaan, darah yang
berantikoagulan bisa disimpan dalam lama waktu tertentu, sehingga apabila harus dilakukan pemeriksaan ulang atau
pemeriksaan tambahan lainnya dapat digunakan kembali.
Ada banyak jenis antikoagulan, namun tidak semuanya dapat digunakan karena ada yang terlalu banyak
berpengaruh terhadap bentuk/morfologi eritrosit atau leukosit. Antikoagulan yang dapat digunkan :
1. Garam Kalium atau Natrium dari Ethylen Diamine Tetra Asetat (EDTA)
Garam-garam tersebut mengubah ion kalsium dari darah menjadi bentuk yang bukan ion sehingga pembekuan dapat
dicegah. EDTA tidak mempengaruh terhadap besar dan bentuk dari Eritrosit dan leukosit. Selain itu EDTA juga dapat
mencegah penggumpalan trombosit, sehingga sangat baik sebagai antikoagulan untuk pemeriksaan trombosit.
Antikoagulan EDTA sangat luas pemakaiannya, dapat digunakan untuk kebanyakan pemeriksaan hematologi.
Dengan antikoagulan EDTA, sel-sel darah dapat bertahan lebih lama dibanding dengan antikoagulan lain.
Ada tiga macam EDTA, yaitu dinatrium EDTA (Na2EDTA), dipotassium EDTA (K2EDTA) dan tripotassium EDTA
(K3EDTA). Dari ketiga jenis EDTA tersebut, K2EDTA adalah yang paling baik dan dianjurkan oleh ICSH (International
Council for Standardization in Hematology) dan CLSI (Clinical and Laboratory Standards Institute).
EDTA cair (laruatan EDTA 10 %) lebih sering digunakan. Pada penggunaan EDTA kering, wadah yang berisi darah
dan EDTA harus digoyang(homogenkan) selama 1-2 menit karena EDTA kering lambat larut. Penggunaan EDTA
kurang atau lebih dari ketentuan seharusnya dihindari. Penggunaan EDTA yang kurang dari ketentuan dapat
menyebabkan darah membeku. Sedangkan penggunaan yang lebih dari ketentuan dapat menyebabkan eritrosit
mengkerut sehingga nilai hematokrit rendah dari nilai yang sebenarnya.Saat ini sudah tersedia,Tabung darah/tabung
hampa udara (vacutainer tube) yang berisi EDTA. Tabung EDTA bertutup lavender (Ungu) atau pink seperti yang
diproduksi oleh Becton Dickinson.
-Penentuan kadar Hb
-Penentuan Hematokrit
Natrium Sitrat(Trisodium Citrat) yang digunakan berbentuk larutan 3,2 % dan 3,8%. Antikogulan ini mencegah
pembekuan dengan cara mengikat ion kalsium. Antikoagulan Natrium Sitrat tidak toksis sehingga dapat juga
digunakan untuk transfusi darah.
- Larutan Natrium Sitrat 3,8 % digunakan pemeriksaan Laju Endap Darah dan Eritrosit Sedimen Rate (ESR),
Volumenya :
Saat ini sudah tersedia Tabung darah/tabung hampa udara (vacutainer tube) yang berisi Natrium sitrat. Tabung sitrat
3,2% bertutup biru terang dan tabung sitrat 3,8% bertutup hitam.
-Agregasi Trombosit
-Transfusi darah
3. Heparin
Heparin merupakan antikoagulan yang normal dalam tubuh, namun di laboratorium heparin jarang digunakan dalam
pemeriksaan-pemeriksaan di laboratorium karena mahal harganya. Heparin berdaya seperti antitrombin. Heparin
bekerja dengan cara menghentikanpembentukan trombin dari prothrombin sehingga menghentikan pembentukan
fibrin dari fibrinogen.Heparin tidak mempengaruhi bentuk eritrosit maupun trombosit.
Jenis heparin yang paling banyak digunakan adalah Lithium heparin karena antikoagulan karena tidak mengganggu
analisa beberapa macam ion dalam darah.
-Penentuan hemoglobin
-Penentuan hematokrit
-Transfusi darah
*Heparin tidak bisa digunakan untuk membuat apusan darah karena menyebebabkan dasar yang biru kehitaman
bisa dicat dengan cat wright stain.
4. Natrium Oxalat
Bekerja dengan menikat ion Ca, sehingga terbentuk Ca Oxalat yang mengendap. Na oxalat yang digunakan
berbentuk larutan 0.1 N
5. Double Oxalat
Nama lainnya dalah Balance Oxalat Mixture atau antikoagulan dari Heller dan Paul. Antikoagulan ini mengandung
kalium oxalat dan ammonium oxalat dengan perbandingan 2:3. Kalium oxalat menyebebkan eritrosit mengkerut,
sedangkan ammonium oxalat menyebabkan eritrosit mengembang. Campuran kedua garam tersebut bertujuan
untuk menghindari perubahan perubahan volume eritrosit.
Double oxalat digunakan dalam bentuk kering. Sebelum ditambahkan darah, double oxalat cair yang dimasukkan
kedalam tabung penampung darah harus di keringkan terlebih dahulu pada suhu yang kurang 600C, menghindari
perubahan menjadi Karbonat (Sifat antikoagulannya hilang).
-Penentuan hemoglobin
-Penentuan hematokrit
Referensi :