Anda di halaman 1dari 5

BAB I

PENDAHULUAN

A Latar Belakang
.Jenis bakteri probiotik yang sering digunakan yaitu Bifidobacterium bifidus,
Bifidobacterium brevis, Bifidobacterium infantis, Bifidobacterium longum,
Lactobacillus acidophilus, Lactobacillus bulgaricus, Lactobacillus plantarum,
Lactobacillus rhamnosus, dan Streptococcus thermophilus. Tetapi, bakteri yang
dapat lolos masuk ke dalam saluran pencernaan, adalah jenis Lactobacillus casei
yang sudah teruji secara klinis aman dikonsumsi dan mampu menaklukkan
berbagai hambatan fisiologis, seperti asam lambung dan cairan empedu, sehingga
dapat mencapai dan bertahan hidup dalam usus manusia (Hidayat., dkk, 2006).
Salah satu substrat yang baik untuk menjaga kelangsungan hidup dari mikroba
Lactobacillus casei adalah karbohidrat semisal karbohidrat yang berasal dari kulit
pisang (Gibson GR. 1998).
Indonesia memiliki jenis pisang yang beragam. Pada daerah beriklim tropis
mudah menemukan tanaman pisang. Cara budidayanya pun relatif mudah
(Prihatman, 2002). Satyantri (1999) menambahkan bahwa pisang merupakan
slah satu buah unggulan di Indonesia yang mendapatkan prioritas untuk
dikembangkan secara intensif. Konsumsi pisang di Indonesia termasuk dunia
terhitung besar, bahkan FAO menyebutkan bahwa pisang merupakan bahan
penting keempat di negara yang berkembang.
Menurut Direktorat Pengolahan Pangan Dan Pemasaran Hasil Holtiskultura
produksi pisang di Indonesia tahun 2003 mencapai 4177155 ton. Dari data
tersebut dapat diketahui bahwa Indonesia mempunyai limbah kulit pisang yang
sangat banyak. Hingga saat ini pengolahan kulit pisang belum maksimal. Padahal
kulit pisang memiliki kandungan karbohidrat. Dari kandungan karbohidrat
tersebut kulit pisang dapat berpotensi menjadi sumber minuman prebiotik
(Gibson, 1998)
2 Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh dari konsentrasi
substrat dan perbedaan suhu pengeraman Lactobacillus casei terhadap kualitas
minuman probiotik yang akan dihasilkan dan kombinasi dari kedua perlakuan
tersebut sehingga dapat disukai oleh konsumen.

3 Manfaat Penelitian
Manfaat dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh dari
konsentrasi substrat dan perbedaan suhu pengeraman Lactobacillus casei
terhadap kualitas minuman probiotik yang akan dihasilkan dan kombinasi dari
kedua perlakuan tersebut sehingga dapat disukai oleh konsumen.
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
BAB III
METODE PENELITIAN

1 Rancangan Penelitian
Penelitian ini merupakan studi eksperimental dengan menggunakan
Rancangan Acak Kelompok (RAK) faktorial. 3X3 dengan 2 faktor yang diulang
sebanyak 4 kali. Yaitu
1 konsentrasi substrat kulit pisang (K) terdiri dari 3 level yakni:
K1:konsentrasi substrat 10 g; K2: konsentrasi substrat 15 g; K3: konsentrasi
substrat 20 g.
2 perbedaan suhu inkubasi (S) terdiri dari 3 level yakni:
S1: suhu dingin; S2: suhu ruang; S3: suhu inkubator

2 Waktu dan Lokasi Penelitian


Penelitian ini akan dilakukan pada bulan Maret 2017 hingga April 2017 di
Laboratorium Mikrobiologi, Biologi FMIPA Universitas Negeri Malang.

3 Alat dan Bahan


Alat yang digunakan dalam penelitian ini yakni, kompor, panci, sendok,
neraca, blender, kulkas, inkubator, kardus, saringan, termometer, pisau, baskom,
nampan. Bahan yang digunakan adalah kulit pisang rajamala, biakan
Lactobacillus casei, gula, cup, gas LPG.

4 Prosedur Penelitian
Kulit pisang rajamala ditimbang sebanyak 800 gr, selanjutnya dilakukan
sortasi dan pencucian dengan cara membuang kotoran dan kulit buah pisang yang
sudah rusak, selanjutnya dilakukan pengerokan dan dibuang ampasnya, lalu hasil
kerokan ditimbang lalu dihancurkan dengan blender dengan perbandinagn 1:1
(komposisi air dan bubur kulit pisang), selanjutnya dilakukan penyaringan
selanjutnya ditambahkan gula secukupnya lalu dihomogenisasi dengan suhu 650C
selama 5 menit dan dilakukan pemanasan pada suhu 85 0C selama 15 menit,
selanjutnya dilakukan pengelompokkan berdasarkan konsentrasi substrat dan
dilanjutkan dengan pendinginan, setelah dingin selanjutnya diinukulasikan bakteri
Lactobacillus casei , yang terakhir yakni pengemasan dan pemeraman dengan
perlakuan suhu ykni pada suhu dingin, suhu ruang dan suhu inkubator (suhu
350C).
5 Analisis Data
Data yang diperoleh dianalisis dengan analisis keragaman (ANOVA) dan
perlakuan yang memberikan pengaruh yang berbeda nyata/sangat nyata dilakukan
uji lanjut.

DAFTAR RUJUKAN

Direktorat Pengolahan Pangan dan Pemasaran Hasil Holtiskultura. 2005. Road


Map Pisang Pasca Panen Pengolahan Dan Pemasaran Hasil. Kementrian
Pertanian.

Gibson GR. 1998. Dietary Modulation Of The Uman Gut Microflora Using
Prebiotic. Br J N utr 80(4):S209-12

Hidayat N., Wike Agustin Prima Dania., Irnia Nurika. 2006. Membuat
Minuman Prebiotik dan Probiotik. Trubus Agrisarana. Surabaya. Page 3-
18.

Pihatman K., 2000. Tentang Budaya Pertanian. SISTIM Informasi Manajemen


Pembangunan Di Pedesaan. BAPPENAS.

Sayantri W. 1996. Analisis Produksi Dan Konsumsi Pisang Dunia Serta Peluang
Ekspor Pisang Indonesia. Agremedia Vol. 5 No 2

Anda mungkin juga menyukai