A. Identitas film
Judul Film : Arisan
Sutradara : Arie Aziz
Asisten Sutradara : Ervan M
Cicillia El
Penata Adegan : Yarkhamu Daaz Opay
Penata Kamera : Hendra Cemi Putra
Penata Cahaya : Endang Wiraganda
Penata Suara : Aufa Racmat Triangga Ariaputra
Penata Atistik : Imam
Tim Artistik : Endang
Ulil
Iwan
Agus
Pelatih Akting : Norman Rivanto
Penata Make Up & Busana : Hamin
Lechi
Endah
Keke
Maneger Lokasi : Oke Bayu Aji
Asisiten Maneger Lokasi : Papi Belel
Kordinator Pemain : dewi Wulandari
Asisten Kordinator Pemain : Eka Widodo
Asisten Perl dan Transportasi : Rachmi Fazari
1
Produser : Wiwit Marzuki
Negara : Indonesia
Penulis Naskah : Edy Saputra
Fahmi Alatas
Lip Hanan
Bahasa : Indonesia
Durasi : 28,01 Menit
Kameramen : Mohammed Efendy
Taufan Dwi Nuriansyah
Penata Suara : Aufan Rahmat Triangga Aria Putra
Pemeran : Farid Ongky Sebagai Suciptono
Ayez Kazzar Sebagai Amir Surtaman
Ria Papua Sebagai Yosye Bersaby
Achmad Maulana (Ujang) Sebagai Mardan
2
B. Pendahuluan
Disutradarai dan di tulis oleh arie aziz, dengan kolaborasi bersama wiwit
marzuki pada skenario. Film ini dibintangi oleh Farid Ongky Sebagai
Suciptono, Ayez Kazzar Sebagai Amir Surtaman, Ria Papua Sebagai Yosye
Bersaby, Achmad Maulana (Ujang) Sebagai Mardan.
C. Sinopsis
Arisan adalah sebuah film pendek dokementar yang berceritakan tentang
kejadian korupsi yang marak kita lihat sekarang.
Dimana suciptono memiliki keinginan menjadi seorang PNS (pegawai negri
sipil) yang bersih, sebuah cita-cita mulia yang lebih mudah dikatakan dari pada
di realisasikan pada kronologi nya suciptono melalamar di instansi
pemerintahan (KPKN) dan suciptono berhasil lulus dan menjadi PNS.
Menurut Suciptono menjadi PNS merupakan suatu kebanggaan karna sudah
menjadi tradisi keluarga. suciptono dikenal sebagai pegawai baru yang lugu dan
ada beberapa teman sekantornya yang tidak menyukai sipat suciptono, disaat
suciptono mulai bekerja ada beberapa klien yang ingin mengurus surat namun
karna ingin urusan nya cepat selesai klien tersebut memberi UANG SUAP
kepada suciptono namun suciptono menolak karna pendirian nya sangat kuat
terhadap anti korupsi, suciptono menyuruh klien pinda ke loket sebelah namun
di loket sebelah malah sebaliknya mereka malah menerima suap karna sudah
terbiasa.
Bahkan bos suciptono menyuruh mardan (pegawai korupsi) untuk
memperingati suciptono bahwa suap menyuap itu sudah biasa dan dia harus
bisa menerima nya, bos nya pun terus menerus menekan suciptono untuk
menerima suap dan akhirnya suciptono mengikuti saran dari rekan dan bos nya.
Suciptono pun mulai merasakan perbedaan yang sangat jauh berbeda sebelum
ia menerima uang suap dari klien terutama dalam lingkungan kerja nya.
Dan pada akhirnya ada satu klien yang berkas nya berkali kali di tolak karna
tidak menyisipkan uang suap ia pun menceritakan nya kepada suciptono,
suciptono pun melapor ke atasan nya, namun atasan nya mengatakan tidak
boleh karnah sudah aturan main di kantor tersebut.
Namu apa boleh buat tekad suciptono sudah bulat untuk melaporkan rekan
dan atasanya ke KPK (komisi Pemberantasan Korupsi), dengan tuduhan
pengelapan uang dan suap menyuap dengan bukti berkas berkas lampiran
pembayaran.
3
D. Penutup
Film ini di buat dengan sengaja sebagai media pembelajaran pada mata
kuliah PENDIDIKAN ANTI KORUPSI,
Dialog yang sangat cerdas dan tokoh tokoh yang cock dengan peran nya
masing masing, untuk sebagai media pembelajaran saya rasa film ini banyak
sekali memiliki kelebihan dan mudah dipahami, patut di acungi jempol.