GASTRITIS
Oleh :
RIRINISAHAWAITUN
20060320043
NIPP. 32-170-06-11-2010
2010
A. Definisi
Gastritis adalah peradangan pada mukosa lambung yang dapat bersifat akut kronik, difus
atau lokal (Soepaman, 1998). Menurut Arif Mansjoer (1999), gastritis adalah inflamasi dari
mukosa lambung. Sedangkan Sjamsuhidajat R (1998) mengatakan gastritis adalah radang
mukosa lambung (Sjamsuhidajat, R, 1998). Jadi, gastritis merupakan peradangan atau
inflamasi mukosa lambung yang dapat bersifat akut, kronik, difus atau lokal.
B. Etiologi
Penyebab dari Gastritis dapat dibedakan sesuai dengan klasifikasinya sebagai berikut :
1) Gastritis Akut
Penyebabnya adalah obat analgetik, anti inflamasi terutama aspirin (aspirin yang dosis
rendah sudah dapat menyebabkan erosi mukosa lambung). Gastritis erosiva biasanya
akibat dari sakit yang parah atau dari obat-obatan, seperti akibat dari stres, etanol, cairan
empedu, Non-Steroidal Anti Inflamatory Drug (NSAID) yang mengganggu barier
mukosa lambung, sehingga mudah terluka dengan asam lambung normal.
Bahan kimia lainnya yang dapat menyebabkan gastritis akut misalnya : lisol, alkohol,
merokok, kafein lada dan digitalis.
2) Gastritis Kronik
Gastritis kronik yaitu inflamasi lambung yang lama dapat disebabkan oleh ulkus benigna
atau maligna dari lambung, atau oleh bakteri Helicobacter pylory (H. pylory). Gastritis
kronik ini dapat diklasifikasikan sebagai tipe a atau tipe B.
Tipe A (sering disebut sebagai gastritis autoimun) diakibatkan dari perubahan sel
parietal, yang menimbulkan atrofi dan infiltrasi seluler. Hal ini dihubungkan dengan
penyakit otoimun seperti anemia pernisiosa dan terjadi pada fundus atau korpus dari
lambung.
Tipe B (kadang disebut sebagai gastritis H. pylori) mempengaruhi antrum dan
pylorus (ujung bawah lambung dekat duodenum). Ini dihubungkan dengan bakteri H.
pylori; factor diet seperti minum panas atau pedas; penggunaan obat-obatan dan alcohol;
merokok; atau refluks isi usus ke dalam lambung.
C. Patofisiologi
perdarahan Kurang
pengetahuan
Nyeri
D. Manifestasi Klinik
1. Manifestasi klinik yang biasa muncul pada Gastritis Akut lainnya, yaitu Anorexia, mual,
muntah, nyeri epigastrium, perdarahan saluran cerna pada Hematemesis melena, tanda
lebih lanjut yaitu anemia.
2. Gastritis Kronik
Kebanyakan klien tidak mempunyai keluhan, hanya sebagian kecil mengeluh nyeri ulu
hati, anorexia, nausea, dan keluhan anemia dan pemeriksaan fisik tidak di jumpai
kelainan.
E. Pemeriksaan Penunjang
F. Asuhan Keperawatan
a. Ketidakseimbangan nutrisi : kurang dari kebutuhan tubuh b.d. tidak mampu mencerna,
mengabsorbsi makanan karena factor biologi, kimia.
NOC : Kebutuhan nutrisi adekuat, dengan criteria hasil :
Melaporkan intake makanan yang adekuat, menu makanan yang disajikan habis.
Berat badan meningkat
Tidak terjadi muntah
NIC :
Diskusikan penyebab muntah.
Ajarkan dan bantu klien untuk istirahat sebelum makan.
Tawarkan makan sedikit tapi sering
Pembatasan cairan pada makanan dan menghindari cairan 1 jam sebelum dan
sesudah makan.
Atur makanan dengan protein/kalori tinggi yang disajikan pada waktu klien merasa
paling suka untuk memakannya.
Jelaskan kebutuhan peningkatan masukan makanan tinggi elemen berikut :
Vitamin B12 (telur, daging ayam, kerang).
Asam folat (sayur berdaun hijau, kacang-kacangan, daging).
Thiamine (kacang-kacang, buncis, oranges).
Zat besi (buah yang dikeringkan, sayuran hijau, kacang segar).
Konsul dengan dokter/shli gizi bila klien tidak mengkonsumsi nutrisi yang cukup.
NIC :
G. Refrensi
1. NANDA, Nursing Diagnosis 2005-2006
2. Dochterman Bulechek, NIC-NOC, 2003, Mosby Year Book.
3. Brunner & Suddarth. Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah . EGC : Jakarta
4. Evelyn C. Pearce. 1992. Anatomi dan Fisiologi Untuk Paramedis. PT Gramedia : Jakarta
5. http://www.perawatindonesia.co.cc/2009/05/gastritis.html