Anda di halaman 1dari 5

Hipoglikemia dan cara mengatasinya

Hipoglikemia ditandai dengan menurunnya kadar glukosa darah <60mg/dl


Bila terdapat penurunan kesadaran pada penyandang diabetes harus selalu dipikirkan
kemungkinan terjadinya hipoglikemia. Hipoglikemia paling sering disebabkan oleh
penggunaan sulfonylurea dan insulin. Hipoglikemia akibat sulfonylurea dapat
berlangsung lama, sehingga harus diawasi sampai seluruh obat diekskresi dan waktu
kerja obat telah habis. Terkadang diperlukan waktu cukup lama untuk pengawasannya
(24-72 jam atau lebih, terutama pada pasien dengan gagal ginjal kronik). Hipoglikemia
pada usia lanjut merupakan suatu hal yang harus dihindari, mengingat dampaknya yang
fatal atau terjadinya, kemunduran mental bermakna pada pasien. Perbaikan kesadaran
pada DM usia lanjut sering lebih lambat
Gejala Hipoglikemia terdiri dari gejala adrenergic (berdebar, banyak keringat, gemetar,
rasa lapar) dan gejala neuro-glikopenik (pusing, gelisah, kesadaran menurun sampai
koma)
Hipogikemia harus segera mendapatkan pengelolaan yang memadai. Diberikan makanan
yang mengandung karbohidrat atau minuman yang mengandung gula berkalori atau
glukosa 15-20 g melalui intra vena. Perlu dilakukan pemeriksaan ulang glukosa darah 15
menit setetlah pemberian glukosa. Glukagon diberikan pada pasien dengan hipoglikeia
berat
Untuk penyandang diabetes yang tidak sadar, sementara dapat diberikan glukosa 40%
intravena terlebih dahulu sebagai tindakan darurat, sebelum dapat dipastikan penyebab
menurunnya kesadaran.
IPDS CIM (Compendium of Indonesian Medicine) 1stEdition2009

Hipoglikemia adalah menurunnya kadar glukosa darah yang menyebabkan kebutuhan


metabolik yang diperlukan oleh sistim saraf tidak cukup sehingga timbul berbagai keluhan dan
gejala klinik. Reaksi hipoglikemia sampai koma hipoglikemi pada penderita diabetes mellitus,
umumnya disebabkan oleh pemberian insulin atau obat hipoglikemia oral khususnya golongan
sulfonylurea.

Beberapa keadaan yang menyebabkan terjadinya reaksi hipoglikemia antara lain a)dosis
insulin yang berlebhan, b)penderita mendapat insulin dan lupa makan, c)penderita dengan
insufisiensi gintal atau gagal ginjal yang mendapat obat hipoglikemi oral seperti sulfonylurea,
d)penderita usia lanjut terutama yang mendapat obat hipoglikemia oral kerja lama seperti
klorpropamide (diabenese) e)penderita dengan penyakit hati kronis.
KLASIFIKASI

Hipoglikemi akut menunjukkan gejala dan triad whipple merupakan panduan klasifikasi
klinis hipoglikemia yang bermanfaat. Triad tersebut meliputi: a.keluhan yang menunjukkan
adanya kadar glukosa darah plasma yang rendah, b. kadar glukosa darah yang rendah (<3
mmol/L hipoglikemia pada diabetes), dan c. hilangnya secara cepat keluhan- keluhan sesudah
kelainan biokimiawi dikoreksi.

GAMBARAN KLINIS

Gambaran klinis dapat bervariasi dari yang ringan sampai paling berat yaitu kma
hipoglikemia. Keluhan dan tanda klinis tergantung dari kadar glukosa plasma, walaupun tidak
ditemukan korelasi antara kadar glukosa plasma darah dan manifestasi klinik.

Gejala Peringatan

Rasa gemetar, perasaan lapar, pusing, keringat dingin, dan jantung berdebar. Keluan ini
disebabkan oleh meningkatnya sekresi hormone adrenergic. Pada penderita usia lanjut atau
penderita diabetes mellitus yang sudah berlangsung lama, gejala peringatn ini biasanya idak
ditemukan.

Gejala neuroglikopeni

Bila tanda- tanda peringatan tidak ditindaki maka keluhan penderita akan meningkat seperti
sukar konsentrasi, diplopia, bicara kurang terang selanjutnya masuk gejala lebih berat seperti
bingung, gangguan mental, perubahan tingkah laku, hiperaktif sampai delier, gelisah dan kejang-
kejang.

Koma Hipoglikemi

Bila gejala neuroglikopeni tidak diobatimaka penderita akan masuk ke dalam koma
hipoglikemi . Koma hipoglikemi yang laa dapat ,engakibatkan kerusakan sel otak permanen
sampai meninggal.

Diagnosis

Diagnosis hipoglikemi ditentukan dengan pemeriksaan glukosa plasma. Pada umumnya


reaksi hipoglikemi terjadi bila kadar glukosa plasma 50 mg/dl. Gambaran klasik adalah pasien
penderita diabetes mellitus dalam keadaan koma yang sebelumnya mendapat obat hipoglikemi
oral atau insulin.

Penatalaksanaan

Tujuan pengobatan adalah secepat mungkin mengembalikan glukosa plasma ke kadar yang
normal. Penyebab hipoglikemi baik obat hipoglikemi oral atau insulin harus segera dihentikan.
Pada keadaan hipoglikemi dimana penderita masih sadar, cukup diberikan minuk air gula atau
diberikan permen. Pada penderita yang dalam keadaan koma segera diberikan suntikan intra
vena dektrosa 40% sebanyak 50ml. Bila masih belum sadar pemberian dekstrosa 40% dapat
diulangi. Dilanjutkan dengan pemberian infuse dektrosa 10%, khusus pada mereka yang
mendapat obat sulfonylurea sebaiknya infuse dektrosa 10% diteruskan selama 48 jam.

PENATALAKSANAAN ENDOKRIN DARURAT Editor John MF Adam

Perkumpulan Endokrinologi Indonesia Makassar 2008

HIPOGLIKEMIA
PENGERTIAN
Hipoglikemia adalah keadaan dimana kadar glukosa darah < 60 mg/dL ,atau kadar glukosa darah
,<80 mg/dL,dengan gejala klinis ,hipoglikemia pada DM terjasi karena;
Kelebihan obat / dosis obat ; terutama insulin ,atau obat hipoglikemia oral
Kebutuhan tubuh akan insulin yang relatif menurun ; gagal ginjal kronik pasca persalinan
Asupan makan tidak adekuat ; jumlah kalori atau waktu makan tidak tepat
Kegiatan jasmani berlebihan

DIAGNOSIS
GEJALA DAN TANDA KLINIS ;
Stadium parasimpatik ; lapar,mual,tekanan darah turun
Stadium gangguan otak ringan ; lemah lesu ,sulit bicara ,kesulitan menghitung sementara
Stadium simpatik; keringat dingin pada muka ,bibir atau tangan gemetar
Stadium gangguan otak berat ;tidak sadar,dengan atau tanpa kejang

ANAMNESIA ;
Penggunan preparat insulin atau obat hipoglemik oral ; dosis terakhir ,waktu pemakaian
terakhir ,perubahan dosis.
Waktu makan terakhir ,jumlah asupan gizi
Riwayat jenis pengobatan dan dosis sebelumnya
Lama menderita DM ,komplikasi DM
Penyakit penyerta :ginjal ,hati, dll.
Penggunaan obat sistematik lainnya ;penghambat adrenergikB ,dll

Pemeriksaan fisik ; pucat,diaphoresis,tekanan darah ,frekuensi denyut jantung ,penurunan


kesadaran ,deficit neurologik fokal transient.

Trias whipple untuk hipoglikemia secara umum;


1,gejala yang konsisten dengan hipoglikemia
2,kadar glukosa plasma rendah
3,Gejala mereda setelah kadar glukosa plasma meningkat.

DIAGNOSIS BANDING
Hipoglikemia karena :
Obat ;
o ( sering ); insulin ,sulfonlurea,alcohol,
o ( kadang) ; kinin ,pentamidine
o (jarang ) ; salisilat ,sulfonamide.
Hiperinsulinisme endogen ; insulinoma ,kelainan sel B jenis lain ,sekretagogue
( sulfonylurea ),autoimun,sekresi insulin ektopik
Penyakit kritis: gagal hati ,gagal ginjal ,sepsis ,starvasi dan inasasi
Defisiensi endokrin; kortisol,growth hormone ,glukagon ,epnefrin
Tumor non-sel B ;sarkoma ,tumor adrenokortikal,hepatoma ,leukemia ,limfoma ,melanoma
Pasca prandial; reaktif ( setelah operasi gaster) ,diinduksi alcohol

PEMERIKSAAN PENUNJANG
Kadar glukosa darah (GD) ,tes fungsi ginjal ,tes fungsi hati ,C- peptide

TERAPI
Stadium permulaan ( sadar )
Berikan gula murni 30 gram ( 2 sendok makan ) atau sirop /permen atau gula murni ( bukan
pemanis pengganti gula atau gula diit /gula diabetes ) dan makanan yang mengandung
karbohidrat
Hentikan obat hipoglikemik sementara
Pantau glukosa darah sewaktu tiap 1-2 jam
Pertahankan GD sekitar 200 mg/dL ( bila sebelumnya tidak sadar)
Cari penyebab

Stadium lanjut (koma hipoglikemia atau tidak sadar dan curiga hipoglikemia );
1) Diberikan larutan destrosa 40% sebanyak 2 flakon (=50 mL)bolus intra vena ,
2) Diberikan cairan dekstrosa 10 % per infuse ,6 jam perkolf
3) Periksa GD sewaktu (GDs) ,kalau memungkinkan dengan glukometer ;
Bila GDs < 50 mg /dL-- + bolus dekstrosa 40% 50 % ml IV
Bila GDs < 100 mg /dL --+ bolus dekstrosa 40 % 25 % mL IV

4) periksa GDs setiap satu jam setelah pemberian dekstrosa 40%

bila GDs < 50 mg/dL -- + bolus dekstrosa 40 % 50 mL IV


bila GDs <100 mg/dL -- +bolus dekstrosa 40 % 25 mL IV
bila GDs 100 200 mg /dL -- tanpa bolus dekstrosa 40 %
bila GDs > 200 mg/dL pertimbangan menurunkan kecepatam drip dekstrosa 10 %
5) Bila GDs > 100 mg/dL sebanyak 3 berturut turut ,pemantauan GDs setiap 2 jam ,dengan
protocol sesuai diatas ,bila GDs >200 mg/dL pertimbangkan mengganti infuse dengan
dekstrosa 5 % atau NaCI 0,9 %
6) Bila GDs >100 mg/dL sebanyak 3 kali berturut- turut ,pemantauan GDs setiap 4 jam ,dengan
protocol sesuai diatas .bila GDs > 200 mg/dL pertimbangkan mengganti infuse dengan
dekstrosa 5 % atau NaCI 0.9 %
7) Bila GDs > 100 mg/dL sebanyak 3 kali berturut-turut ,slinding scale setiap 6 jam :

GD ---- RI
( mg/dL ) (unit, subkutan )
<200 0
200-250 5
250-300 10
300-350 15
>350 20

8) bila hipoglikemia belum teratasi ,dipertimbangkan pemberian antagonis insulin seperti ;


adrenalin ,kortison dosis tinggi ,atau glikagon 0,5-1 mg IV / IM ( bila penyebabnya insulin )
9) bila pasien belum sadar ,GDs sekitar 200 mg / dL .hidrokortison 100 mgper 4 jam selama 12
jam atau deksametason 10 mg IV bolus dilanjutkan 2 mg tiap 6 jam dan manitol 1,5 - 2 g/kgBB
IV setiap 6-8 jam ,cari penyebab lain penurunan kesadaran

KOMPLIKASI
Kerusakan otak ,koma ,kematian

PROGNOSIS
Dubia

Anda mungkin juga menyukai