Anda di halaman 1dari 5

HENIDA PRABAWATI

31101400427
LBM 3 BLOK 16

1. Apa saja macam tes vitalitas pulpa?


a. Electric Pulp Test
b. Termal
c. Teknik non-invasif (laser Doppler flowmeter dan Transmitted-light
photoplethysmography)
Metode ini pada dasarnya bekerja dengan mengirimkan laser atau sinar cahaya
melalui mahkota gigi. Penelitian oleh Miwa et al menunjukkan bahwa teknik
Transmitted-light dapat mendeteksi aliran darah pulpa di gigi permanen muda.
d. Vitalitester

- Gigi yang akan diperiksa dibersihkan dan dikeringkan


- Mula-mula yang diperiksa gigi yang sehat dan senama, kemudian baru pada
gigi yang sakit
- Ujung vitalitester diolesi dengan pasta gigi
- Waktu mengetes mengambil daerah 1/3 dari insisal (oklusobukal atau
insisolabial) dan pada daerah email yang baik, tidak boleh melakukan tes
langsung pada tumpatan amalgam atau dentin yang terbuka, sebab akan
memberikan reaksi yang tidak benar. Pada servikal juga lebih sensitif
- Putar reostat perlahan-lahan untuk memasukkan arus minimal ke dalam gigi,
dan menaikkan arus perlahan-lahan
- Angka di mana gigi yang sehat bereaksi disebut irritation point.
- Kemudian ujung vitalitester diletakkan pada gigi yang sakit. Misalnya :
- a. Pada hiperemi pulpa, gigi akan bereaksi sebelum irritation point
b. Pada pulpitis kronis, gigi bereaksi setelah melewati irritation point
c. Pada gigi nonvital gigi tidak memberikan reaksi
e. Test Kavitas
2. Apa Diagnosis dan Diagnosis Banding yang tepat untuk kasus diskenario ?

Diagnosis

Pulpitis Irreversibel Asimtomatik

- Merupakan proses peradangan yang terjadi sebagai mekanisme pertahanan


jaringan pulpa terhadap iritasi dengan proses proliferasi.
- Perubahan dari pulpitis akut menjadi kronis
- sakit pengurangan dan keseimbangan tekanan intrapulpa.
- Gambaran radiografi : karies besar, luas dan menembus jaringan pulpa

Diagnosis Banding

Nekrosis Pulpa

- keluhan
- Gigi terkadang sudah berubah warna (diskolorisasi gigi)
- Adanya fistula merupakan drainase sehingga asimtomatik
- Perkusi +/-
- Radiograf :
a. tidak beruban
b. Penebalan LPD, LD terputus
c. Radiolusen periapikal

3. Apa perawatan yang tepat untuk kasus diskenario ?


a. Pulpotomi Vital
Pengambilan pulpa hanya dibagian koronal, sedangkan jaringan pulpa yang
terdapat dalam saluran akar tidak ikut diambil (sehat dan vital)
INDIKASI
a) Penderita:
- kooperatif
- Kesehatan umum baik
- Penderita dengan kontra indikasi pencabutan
b) Gigi :
- Perforasi < 2mm
- Perdarahan sedikit, jika pada saat diambil pulpa di bagian koronal terjadi
hiperemi pulpa (ditandai dengan pertambahan aliran darah dan pelebaran
pembuluh darah) Pulpektomi/Ekstraksi
- Gigi permanen muda

CARA

1. Anastesi
2. Isolasi menggunakan rubber dum
3. Pembersihan jaringan karies dan pengambilan pulpa pada bagiam koronal
4. Pada gigi sulung digunakan formokresol (paling umum digunakan) lalu didiamkan
selama 5 menit
5. Lalu diberi Pasta zink okside eugenol
6. Restorasi permanen menggunakan stainless steel crown

4. Apa saja keuntungan dan kerugian perawatan pada skenario ?


Keuntungan
a. Dapat mengurangi jumlah kunjungan
b. Negosiasi saluran akar
c. Preparasi dan pengisisan dalam waktu yang sama sehingga dapat mengurangi
kemungkinan kesalahan/kesulitan dalam mencari kembali saluran akar
d. Mengurangi ketakutan dan kecemasan pasien
e. Lebih ekonomis

Kerugian

a. Membuka mulut terlalu lama membuat pasien menjadi lelah


b. Bila terjadi perdarahan/eksudat menjadi sulit untuk mengontrol karena kontrol
masih lama +- 1tahun

5. Apa tujuan dari one visit endodontic ?


Tujuan : Untuk membersihkan, membentuk dan mendesinfeksi gigi yang di
indikasikan perawatan one visit endodontic dan mengurangi jumlah kunjungan
sehingga pasien lebih kooperatif dalam melakukan perawatan dan mengurangi
kecemasan

6. Apa indikasi dan kontaindikasi dari one visit endodontic dan perbedaan dengan
multi visit endodontic?
Indikasi Pulpotomi Vital
a. Pulpa vital
b. Pulpa terbuka o.k. faktor mekanis (trauma preparasi)
c. Pulpa terbuka o.k. trauma < 24jam (belum terjadi infeksi periapikal)
Kontra Indikasi
a. Perkusi sakit
b. Ada pus pada pulpa terbuka
c. Kesehatan umum penderita kurang
7. Apa saja perawatan farmakokinetik yang digunakan ?
a. Irigasi saluran akar, antara lain
- Larutan H2O2 (3%) + H2O/NaOCl
- Larutan NaOCl 0,5% - 2%
- Larutan antiseptik

b. Sterilisasi, antara lain :


- ChKM (Chlorophenol Kamfer Menthol)
desinfektan: anti bakteri dengan spektrum luas
- Cresophene (desinfektan)
- Cresatin (desinfektan)
- Rockles N.4
- Endomethason

c. Bahan medikamen pulpa, antara lain :

Formokresol (desinfektan)

- Fiksasi jaringan pulpa pulpotomi gigi sulung

Glutaraldehyde

- Membuat fiksasi jaringan , lebih aman dibandingkan dengan


formokresol pulpotomi gigi sulung

Calcium hidrokside pulpectomi gigi sulung

Zinc Oxide Eugenol pulpectomi gigi sulung

8. Apa saja kriteria untuk menilai keberhasilan dari perawatan diskenario ?


Setelah 1 tahun, gigi yang telah berhasil diobati dengan pulpotomi harus memiliki
a. Ligamen Periodontal dan lamina dura yang normal
b. Bukti radiografi : kalsifikasi jika kalsium hidroksida digunakan sebagai capping
material,
c. Tidak ada bukti radiografi resorpsi internal maupun resorpsi patologis

Anda mungkin juga menyukai