Anda di halaman 1dari 14

PENCEGAHAN DAN PENANGANAN PENDARAHAN HIPERLIPID

Oleh : Letda Laut (K) Ega Widya Prayogo, S,Farm., Apt.


NRP. 22326/P

BAB I
PENDAHULUAN

Secara umum senyawa yang disebut lipid atau dapat disebut lemak biasanya diartikan
sebagai suatu senyawa yang dalam pelarut tidak larut dalam air, namun larut organik.
Contohnya benzena, eter, dan kloroform. Suatu lipid suatu lipid tersusun atas asam lemak dan
gliserol. Berbagai kelas lipid dihubungkan satu sama lain berdasarkan komponen dasarnya,
sumber penghasilnya, kandungan asam lemaknya, maupun sifat-sifat kimianya. Kebanyakan
lipid ditemukan dalam kombinasi dengan senyawa sederhana lainnya (seperti ester lilin,
trigliserida, steril ester dan fosfolipid), kombinasi dengan karbohidrat (glikolipid), kombinasi
dengan protein (lipoprotein). lipid yang sangat bervariasi struktur dan fungsinya,mulai dari
volatile sex pheromones sampai ke karet alam. Berdasarkan komponen dasarnya, lipid terbagi
ke dalam lipid sederhana (simple lipid), lipid majemuk (compound lipid), dan lipid turunan
(derived lipid).
Berdasarkan sumbernya, lipid dikelompokkan sebagai lemak hewan (animal fst), lemak
susu (milk fat), minyak ikan (fish oil), dll. Klasifikasi lipid ke dalam lipid majemuk karena
lipid tersebut mengandung asam lemak yang dapat disabunkan, sedangkan lipid sederhana
tidak mengandung asam lemak dan tidak dapat disabunkan. Lipid seperti lilin (wax), lemak,
minyak, dan fosfolipid adalah ester yang jika dihidrolisis dapat menghasilkan asam lemak dan
senyawa lainnya termasuk alkohol. Steroid tidak mengandunga asam lemak dan tidak dapat
dihidolisis. Lipid berperan penting dalam komponen struktur membran sel.
Lemak dan minyak dalam bentuk trigliserol sebagai sumber penyimpan energi, lapisan
pelindung, dan insulator organ-organ tubuh beberapa jenis lipid berfungsi sebagai sinyal kimia,
pigmen, juga sebagai vitamin, dan hormon. Fosfolipida memiliki seperti trigliserida. Bedanya,
pada fosfolipida satu asam lemaknya digantikan oleh gugus fosfat yang mengikat gugus
alkohol yang mengandung nitrogen, contohnya yaitu fosfatidiletanolamin (sefalin),
fosfatidilkolin (lesitin), dan fosfatidilserin. Sebagian besar lemak dan minyak di alam terdiri
atas 98-99% trigliserida. Trigliserida adalah suatu ester gliserol. Trigliserida terbentuk dari 3
asam lemak dan gliserol. Apabila terdapat satu asam lemak dalam ikatan dengan gliserol maka
dinamakan monogliserida.
Fungsi utama Trigliserida adalah sebagai zat energi. Lemak disimpan di dalam tubuh
dalam bentuk trigliserida. Apabila sel membutuhkan energi, enzim lipase dalam sel lemak akan
memecah trigliserida menjadi gliserol dan asam lemak serta melepasnya ke dalam pembuluh
darah. Oleh sel-sel yang membutuhkan komponen-komponen tersebut kemudian dibakar dan
menghasilkan energi, karbondioksida (CO2), dan air (H2O). Kolesterol adalah jenis lemak
yang paling dikenal oleh masyarakat. Kolesterol merupakan komponen utama pada struktur
selaput sel dan merupakan komponen utama sel otak dan saraf. Kolesterol merupakan bahan
perantara untuk pembentukan sejumlah komponen penting seperti vitamin D (untuk
membentuk & mempertahankan tulang yang sehat), hormon seks (contohnya Estrogen &
Testosteron) dan asam empedu (untuk fungsi pencernaan ). Pada umumnya lemak tidak larut
dalam air, yang berarti juga tidak larut dalam plasma darah. Agar lemak dapat diangkut ke
dalam peredaran darah, maka lemak tersebut harus dibuat larut dengan cara mengikatkannya
pada protein yang larut dalam air. Ikatan antara lemak (kolesterol, trigliserida, dan fosfolipid)
dengan protein ini disebut Lipoprotein (dari kata Lipo=lemak, dan protein). Lipoprotein
bertugas mengangkut lemak dari tempat pembentukannya menuju tempat penggunaannya.

Berikut ini struktur kimia dari Lipid :


BAB II
LATAR BELAKANG

Kolesterol adalah suatu molekul lemak di dalam sel dibagi menjadi LDL, HDL, total
kolesterol dan trigliserida. Kolesterol sebenarnya merupakan salah satu komponen lemak.
Seperti kita ketahui, lemak merupakan salah satu zat gizi yang sangat diperlukan oleh tubuh
kita disamping zat gizi lain seperti karbohidrat, protein, vitamin dan mineral. Lemak
merupakan salah satu sumber energi yang memberikan kalori paling tinggi. Disamping sebagai
salah satu sumber energi, sebenarnya lemak atau khususnya kolesterol memang merupakan zat
yang sangat dibutuhkan oleh tubuh kita terutama untuk membentuk dinding sel-sel dalam
tubuh.
Kesehatan memang sangat penting, maka dari itu kita jangan sampai lupa akan kesehatan
yang harus dijaga, dari berbagai macam penyakit yang ada dan berbagai pengobatan dilakukan,
makalah ini di buat agar menambah ilmu agar mengehui dengan upaya kesehatan yang terpadu
dan menyeluruh dalam bentuk upaya kesehatan perorangan dan upaya kesehatan masyarakat
dengan pengobatan sendiri. Upaya kesehatan di selenggarakan dalam bentuk kegiatan dengan
pendekatan promotif, preventif, kuratif dan rehabilitatif yang di laksanakan secara terpadu,
menyeluruh, dan berkesinambungan

BAB III
PERMASALAHAN
1. PENGERTIAN LEMAK

Lemak adalah suatu dalam tubuh yang terdiri atas :

- Asam lemak
- Triglycerida
- Kolesterol
- Posfolipid
- Glikolipid
- Dst.
Masing-masing komponen mempunyai fungsi yang berbeda misalnya :

- Sebagai sumber tenaga


- Sebagai bantalan terhadap benturan.
- Sebagai isolataor terhadap panas
- Dll.

1.1. CHOLESTEROL

Fungsi kolesterol dalam tubuh antara lain :

- Merupakan zat esensial untuk membran sel tubuh

- Merupakan bahan pokok untuk pembentukan garam empedu yang sangat diperlukan
untuk pencernaan makanan

- Merupakan bahan baku untuk membentuk hormon steroid, misalnya : progesterone


dan estrogen pada wanita, testoteron pada pria, corticosteroid dan lain-lain.

Makanan yang mengandung kolesterol antara lain : goring-gorengan, daging, otak,


jeroan (usus, hati, ginjal, paru-paru, jantung), kuning telur, kacang-kacangan, dan lain-lain.

1.2. LIPOPROTEIN
Lemak dalam tubuh diangkut dari suatu tempat ke tempat lain, karena lemak bersifat tidak
larut dalam air, maka untuk mengangkut lemak tersebut diperlukan suatu alat pengangkut, yaitu
apo-protein, suatu jenis protein. Gunanya untuk mengangkut chlolesterol dan fofolipid.

Apo-protein dengan lemak yang diangkutnya membentuk suatu ikatan yang disebut
lipoprotein.
Lipoprotein ada 4, yaitu :
1. Chylomikron
Komponen utamanya : Triglycerida (90 95%). Berasal dari makanan exogenous,
plasma yang mengandung chylomikron berwarna seperti susu LIPAEMIC.

2. VLDL (Very Low Density Lipoprotein)- Pre Beta Lipoprotein.


Disebut juga Alpha-2-Lipoprotein. Gunanya untuk mengangkut triglycerida yang
dibentuk oleh hepar.

3. LDL (Low density lipoprotein)


Komponennya terdiri dari : - protein (25%)
- cholesterol (40%)
Gunanya untuk mengangkut chlolesterol.

4. HDL (High density lipoprotein) Alpha lipoprotein


Disebut juga Alpha-1-lipoprotein. Komponen utama terdiri dari : - protein (50%)

- cholesterol (20%)

Untuk mudahnya kita lipoprotein dibagi menjadi 2 kelompok yaitu :

1. Chylomikron dan VLDL


Lipoprotein ini mengandung triglycerida, ukurannya relatip besar dan tidak dapat menembus
tunica intima yaitu selaput tipis yang melapisi bagian dalam pembuluh darah.

2. LDL dan HDL


LDL terutama mengandung cholesterol dan HDL terutama mengandung fosfolipid,
lipoprotein ini ukurannya kecil dan dapat menembus tunic intima.

1.3. ESTER CHOLESTEROL

Dibuat dalam hati dan dan berasal dari chlolesterol darah, sebagian kecil dibuat dalam
pancreas dan selaput lendir usus.

Total chlolesterol = Chlolesterol bebas + Ester chlolesterol. 65 75% dari kadar total
chlolesterol terdiri dari ester cholesterol, kadar ini meningkat pada usia yang meningkat. Ester
chlolesterol mengikuti naik turunnya total chlolesterol. Hati adalah tempat penting dalam
pembentukan chlolesterol , ester chlolesterol serta ekskresinya kedalam saluran empedu.

1.4. PHOSPHOLIPID

Ialah senyawa lemak yang mengandung gugusan phosphat yang termasuk golongan ini
ialah : Lecithin, cephalin, sphingosin, dan sphingomyelin. Kira-kira separo dari phospholipid
plasma ialah lecithin. Kadar phospholipid plasma biasanya meninggi meninggi bersamaan
dengan meningginya kadar chlolesterol plasma. Angka normal untuk orang dewasa dalam
keadaan puasa antara 5 12 mg/ 100 ml sebagai P atau 125 130 mg/ 100 ml sebagai lecithin.
Kadar ini tampak lebih tinggi pada usia lanjut.

2. FUNGSI LEMAK

Secara umum dapat dikatakan bahwa lemak biologis memenuhi 4 fungsi dasar bagi manusia,
yaitu:
1. Penyimpan energi
2. Transportasi metabolik sumber energi
3. Sumber zat untuk sintese bagi hormon, kelenjar empedu serta menunjang proses pemberian
sinyal.
3. KLASIFIKASI LEMAK

Ada beberapa model klasifikasi, tetapi disini akan diklasifikasikan berdasarkan kelas dari
lemak tersebut.

Lipid Fungsi primer Contoh


Sumber energi,
Asam lemak Asam palmitin, asam olein, asam linol
biologis prekursor
Gliserida Penyimpan energi Trigliserida
Komponen dari
Fosfogliserida Fosfatidylcholin,Fosfatidylserin, Fosfatidyletanolamin
membran
Badan Keton Sumber energi Aceton, Acetoacetat, Hidroxibutyrat
Komponen dari Sfingomyelin(Ceramid)danGlikosfingolipid(Cerebrosid,
Sfingolipid
membran Globosid)
Modulator proses
Eicosanoida Prostaglandin, Thromboxan, Leukotriene, HPETE
fisiologis
Komponen dari
Cholesterin Cholesterin, Cholesterinester
membran
Hormon Modulator proses
Aldosteron, Cortisol, Androgen
steroid fisiologis

4. JENIS LEMAK

A. Lemak Jenuh (saturated fat)

Jenis lemak ini biasanya berbentuk padat dalam suhu ruangan dan dapat menaikkan level
kolesterol darah. Sumber-sumbernya termasuk:

Daging-dagingan, terutama organ dan daging hasil pemrosesan (liver, hot dogs, daging
asap potong); daging sapi; daging babi; daging ayam (terutama dengan kulit).

Produk susu berlemak utuh, termasuk susu segar, yogurt biasa, keju padat, es krim,
mentega, krim, krim susu asam dan keju krim.
Minyak kelapa, minyak palem dan minyak biji palem, coklat dan mentega coklat.

B. Lemak Tak Jenuh Tunggal (monounsaturated fat)

Lemak jenis ini biasanya berbentuk cair dalam suhu ruangan. Mengkonsumsi jenis
lemak ini akan menurunkan level kolesterol darah namun tidak berpengaruh terhadap high-
density lipoprotein (HDL) atau lipoprotein yang sangat kental yang dikenal dengan
kolesterol "baik". Sumber-sumber lemak jenis ini termasuk:

Kacang-kacangan, termasuk kacang tanah, kacang mete, kacang almond, kacang Brazil,
kemiri dan pistachios.

Alpukat, zaitun, dan sayur-sayuran berlemak lainnya.

Minyak kacang, minyak zaitun dan minyak canola.

C. Lemak Tak Jenuh Banyak (Polyunsaturated Fats)

Lemak ini biasanya berbentuk cair dalam suhu ruangan dan dengan mengkonsumsinya
dapat menurunkan level kolesterol darah jika disertakan dalam makanan berlemak rendah.
Namun sayangnya lemak jenis ini juga sudah dikenal dapat menurunkan level kolesterol
HDL (kolesterol "baik" yang sebenarnya bermanfaat). Sumber-sumber dari lemak jenis ini
adalah:

Kacang-kacangan termasuk kacang kedelai, kacang kastanye (chestnut), dan kenari


(walnut).

Biji labu, wijen, dan biji bunga matahari.

Minyak jagung, minyak wijen, minyak kacang kedelai, minyak bunga matahari, minyak
safflower, dan minyak biji kapas.

BAB IV

FAKTOR YANG MEMPENGARUHI


Lemak merupakan salah satu sumber energi yang memberikan kalori paling tinggi.
Disamping sebagai salah satu sumber energi, sebenarnya lemak atau khususnya kolesterol
memang merupakan zat yang sangat dibutuhkan oleh tubuh kita terutama untuk membentuk
dinding sel-sel dalam tubuh.

Kolesterol juga merupakan bahan dasar pembentukan hormon-hormon steroid. Kolesterol


yang kita butuhkan tersebut, secara normal diproduksi sendiri oleh tubuh dalam jumlah yang
tepat. Tetapi ia bisa meningkat jumlahnya karena asupan makanan yang berasal dari lemak
hewani, telur dan yang disebut sebagai makanan sampah (junkfood).
Kolesterol dalam tubuh yang berlebihan akan tertimbun di dalam dinding pembuluh darah dan
menimbulkan suatu kondisi yang disebut aterosklerosis yaitu penyempitan atau pengerasan
pembuluh darah. Kondisi ini merupakan cikal bakal terjadinya penyakit jantung dan stroke.

Kolesterol sebenarnya sangat diperlukan dalam berbagai proses metabolisme tubuh.


Misalnya sebagai bahan pembentuk dinding sel, membuat asam empedu untuk mengelmusikan
lemak, selain itu juga dibutuhkan untuk membuat vitamin D dan juga berperan sebagai bahan
untuk membuat hormon - hormon sex dan kortikosteroid.

Kolesterol dibuat didalam hati dan usus halus, akan tetapi beredar didalam darah. Didalam
darah kolesterol terikat oleh suatu lipoprotein, yang terdiri dari kilomikron, VLDL (Very Low
Density Lipoprotein), LDL (Low Density Lipoprotein) dan HDL (High Density Lipoprotein).

Setiap Lipoprotein memiliki fungsi masing-masing, seperti Kilomikron berfungsi untuk


mengangkut kolesterol yang baru saja dibentuk oleh didalam usus halus, VLDL berfungsi
untuk membawa kolesterol yang telah dikeluarkan oleh hati ke jaringan otot untuk disimpan
sebagai cadangan energi, LDL untuk mengangkut kolesterol didalam plasma darah dan
keperluan pertukaran zat. Sayangnya dalam menjalankan fungsinya partikel LDL ini mudah
sekali menempel dalam dinding pembuluh darah koroner sehingga menimbulkan plak
aterosklerosis (timbunan lemak pada dinding pembuluh darah). Sementara HDL adalah
merupakan kolesterol baik , karena fungsinya untuk menangkap kolesterol dalam keadaan
bebas untuk diangkut kembali kedalam hati.
Untuk menilai apakah kadar kolesterol seseorang tinggi atau rendah, semuanya harus
mengacu pada pedoman umum yang telah disepakati dan digunakan diseluruh dunia yaitu
pedoman dari NCEP ATP III (National cholesterol Education Program, Adult Panel Treatment
III), yang antara lain menetapkan bahwa :

1. Total Kolesterol :
Nilai Normal < 200 mg/dl
Perbatasan tinggi 200 - 239 mg/dl
Tinggi > 240 mg/dl

2. LDL Kolesterol :
Optimal < 100 mg/dl
Mendekati optimal 100 - 129 mg/dl
Perbatasan tinggi 130 - 159 mg/dl
Tinggi 160 - 189 mg/dl
Sangat tinggi > 190 mg/dl

3. HDL Kolesterol :
Rendah < 40 mg/dl
Tinggi 60 mg/dl

4. Trigliserida
Normal < 150 mg/dl
Perbatasan tinggi 150 -199 mg/dl
Tinggi 200 - 499 mg/dl
Sangat tinggi > 499 mg/dl
Selain daripada yang tersebut diatas , pada pedoman tersebut juga sudah ditentukan batasan
nilai LDL Kolesterol berdasarkan banyaknya faktror risiko pada seseorang terhadap penyakit
jantung koroner, antara lain :

1. Seseorang yang memiliki faktor risiko 0-1 maka target penurunan LDL kolesterol yang
harus dicapai adalah < 160 mg/dl

2. Seseorang yang memiliki faktor risiko 2 maka target yang harus dicapai adalah < 130
mg/dl

3. Seseorang yang telah mendapat PJK atau risiko PJK ekivalen seperti diabetes, maka
target yang harus dicapai adalah < 100 mg/dl

Risiko tinggi untuk mendapatkan PJK (Penyakit Jantung Koroner) dan stroke erat berhubungan
dengan kadar kolesterol yang tinggi, terlebih mereka yang memiliki faktor risiko lebih dari dua
seperti hipertensi (tekanan darah tinggi) , diabetes mellitus (kencing manis), merokok, obesitas
(kegemukan) dan seseorang yang memiliki faktor bawaan. Mereka yang berada dikelompok
berisiko tinggi ini harus memperhatikan atau memperbaiki pola hidup sehari-hari, sehingga
dianjurkan untuk diet rendah lemak, berolah raga cukup, menjaga berat badan yang seimbang
dan berhenti merokok. Seseorang dengan kadar kolesterol tinggi memang kurang merasakan
gangguan. Namun adakalanya gejala khas muncul juga pada penderita hiperkolesterolemia
kronik (menahun) berupa Xanthelesma (endapan kolesterol berbentuk noda kuning muda di
tengah atau diujung kelopak mata. Gejala lainnya adalah Xanthoma yakni timbulnya benjolan
padat pada tendon (urat otot) siku, tumit atau lutut. Gejala-gejala tersebut biasanya timbul pada
penderita kolesterol bawaan atau genetic (Familial hypercholesterolemia).

BAB VI
SOLUSI PERMASALAHAN
Mulailah dengan memperbaiki pola hidup sehari-hari seperti :

1. Diet rendah lemak


Dalam makanan ada 3 macam lemak yakni saturated (lemak jenuh), monounsaturated
(lemak tidak jenuh dengan rantai tunggal), polyunsaturated (lemak tak jenuh ganda).
Makanan seperti kuning telur, jerohan, otak sapi mengandung minyak jenuh sehingga
harus dihindari. Makanan laut seperti udang dan kepiting, yang mengandung minyak tak
jenuh tunggal, masih boleh dikonsumsi meski dalam jumlah yang terbatas. Sedangkan ikan
yang berasal dari laut dalam (tenggiri, tuna) yang mengandung minyak tak jenuh ganda
dan Omega 3 hendaknya banyak dikonsumsi karena dapat membantu menaikkan HDL
kolesterol (kolesterol baik) dan menurunkan LDL kolesterol (kolesterol jahat). Idealnya
konsumsi makanan kita mengandung lemak dibawah 30 %, karbohidrat 50-60% dan
protein 20%. Konsumsi makanan berkolesterol jangan samapi lebih dari 300 mg/hari.

2. Hentikan kebiasaan merokok, karena dapat memicu penebalan atau penyempitan


pembuluh darah

3. Menjaga berat badan yang seimbang

4. Olah raga yang teratur


Olahraga yang bagaimana yang efektif dapat menurunkan kadar kolesterol ?
Olahraga yang melibatkan otot-otot besar tubuh seperti paha, lengan atas serta pinggul,
seperti senam, aerobic, jalan kaki, berenang, jogging, atau bersepeda; lakukan paling tidak
tiga kali seminggu masing-masing 1 jam. 5-10 menit pertama digunakan untuk pemanasan,
30 menit untuk olahraga dan 10 menit terakhir untuk pendinginan. Bagi mereka yang telah
menginjak usia setengah baya keatas, maka sebelum melaksanakan olahraga ini secara
rutin memeriksakan dirinya ke dokter untuk mengetahui apakah dirinya mengidap
penyakit seperti hipertensi, PJK atau diabetes, sehingga bentuk/jenis olahraganya dapat
disesuaikan.

5. Obat-obatan
Kalau pada akhirnya harus minum obat, apa boleh buat. Pada tahun 1980-an adalah
era obat kolesterol terbaru yang mengandung 'Statin'. Kelompok obat ini dapat
menghambat kerja enzim yang mengatur bio-sintesa kolesterol.

BAB VII
FAKTOR YANG MEMPENGARUHI

Kolesterol adalah suatu molekul lemak di dalam sel dibagi menjadi LDL, HDL, total
kolesterol dan trigliserida. Kolesterol sebenarnya merupakan salah satu komponen lemak.
Jumlah kolesterol yang ada di tubuh kita harus seimbang dengan kebutuhan. Dengan begitu
tubuh kita akan tetap sehat. Tetapi bila jumlahnya berlebihan, salah satunya akibat terlau sering
makan makanan mengandung kolesterol, maka kadar kolesterol dalam darah akan meningkat.
Penyebab utama Kolesterol kebanyakan adalah karena makanan. Tapi selain makanan
ternyata ada penyebab lain yang perlu diketahui.
Kadar kolesterol di dalam darah penting utnuk tetap dipantau. Karena dengan demikian
status kesehatan tubuh kita dapat terdeteksi lebih awal sebelum kita mendapatkan sinyal
keluhan dari gejala-gejala hiperkolesterol
Langkah-langkah berikut diketahui dapat mengendalikan kadar kolesterol dalam darah
adalah : Mengetahui kadar kolesterol, Menjaga keseimbangan berat badan, Aktvitas fisik rutin,
Berkenalan dengan lemak baik dan Mengonsumsi multivitamin.

DAFTAR PUSTAKA :
http://library.usu.ac.id/download/fmipa/Kimia-Juliati.pdf
http://oc.its.ac.id/ambilfile.php?idp=20
http://id.wikipedia.org/wiki/Kolesterol
http://naynienay.wordpress.com/2008/01/28/lipid/
http://static.schoolrack.com/29909/1-aspek_kimia_tubuh.doc
http://elisa.ugm.ac.id/files/chimera73/QE6JZahQ/Lipid.pdf
http://www.dunia-mikroba.com/wp-content/uploads/2007/09/kuliahbiokimia-pendahuluan.ppt

Anda mungkin juga menyukai