Anda di halaman 1dari 11

PROPOSAL TUGAS AKHIR

SISTIM PENENTUAN PENGATURAN PENGELASAN


HORIZONTAL FILLET PADA MESIN SUPER ANIMO II
MENGGUNAKAN METODE FUZZY INFERENSI
TSUKAMOTO

( PT. PAL INDONESIA )

Oleh :

ARDIYAN NUR PRATAMA

10.043.060

PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS BHAYANGKARA

SURABAYA

2014
BAB I

PENDAHULUAN

I. Latar Belakang

Pengelasan (welding) adalah salah salah satu teknik penyambungan logam


dengan cara mencairkan sebagian logam induk dan logam pengisi dengan atau
tanpa tekanan dan dengan atau tanpa logam penambah dan menghasilkan
sambungan yang kontinyu.
Pengelasan yang biasanya di kerjakan manusia (semi automatic), untuk
lebih efisien maka mesin SUPER ANIMO (automatic) bisa menggantikan kerja
manusia dalam pengelasan. Pada mesin SUPER ANIMO ada beberapa variabel
yang mempengaruhi hasil dan ketepatan waktu pengelasan. Efisiensi waktu,
tenaga dan produktifitas tentunya akan menjadi bahan pertimbangan yang paling
ditekankan dalam proses produksi suatu perusahaan. Akan tetapi dalam beberapa
kasus hanyalah tenaga ahli yang lebih berkompeten dalam penentuan pengaturan
mesin tersebut berdasarkan WPS, dan jumlah tenaga ahli hanyalah sedikit dan
lebih di tekankan ke beban pekerjaan yang lebih spesifik. Berdasarkan
permasalahan tersebut maka perlu dikembangkan perangkat lunak dengan
kemampuan sama atau mendekati seorang tenaga ahli untuk membantu dalam
menetapkan variabel pengaturan mesin SUPER ANIMO. Dibutuhkan sebuah
sistem penentuan dengan metode yang dapat digunakan yaitu Fuzzy
TSUKAMOTO.
Fuzzy Tsukamoto merupakan salah satu metode yang sangat fleksibel dan
memiliki toleransi pada data yang ada. Fuzzy Tsukamoto memiliki kelebihan yaitu
lebih intuitif, diterima oleh banyak pihak, lebih cocok untuk masukan yang
diterima dari manusia bukan mesin.

II. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, maka permasalahan yang timbul dalam


pengerjaan proposal ini adalah
1. Bagaimana merancang suatu aplikasi sistem pakar dengan
menggunakan teknik inferensi logika fuzzy Tsukamoto untuk
penentuan pengaturan mesin yang tepat.
2. Bagaimana aplikasi sistem pakar tersebut dapat diterapkan pada mesin
Super Animo.
III. Batasan Masalah
Adapun batasan masalah dalam Proyek Akhir ini diantaranya adalah :

a. Sistem yang akan dibangun berupa aplikasi sistem pakar


untuk penentuan pengaturan mesin super animo berbasis web dengan
menggunakan teknik inferensi logika fuzzy Tsukamoto.
b. Sistem ini dibuat menggunakan data dari WPS (Welding Prosedure)
untuk memudahkan penetuan pemilihan pengaturan mesin.
c. Variabel yang digunakan adalah Leg of Length yang di minta (mm)
dari 4mm ~ 9mm, Wire diameter (mm) 1,2 1,4 -1,6 mm berdasarkan
aturan baku WPS.
d. Pengujian dilakukan pada pengelasan yang dilakukan oleh mesin
Super Animo dengan posisi Horizontal Fillet (2F).

IV. Tujuan
Seorang welder biasanya mengelas secara semi automatic dengan
menggunakan mesin FCAW (MAG). Namun dikarenakan masalah efisiensi maka
mesin Super Animo bisa menggantikan fungsi dari seorang welder. Satu orang
welder hanya bisa mengelas dengan satu mesin FCAW. Tapi dengan mesin Super
Animo ini satu orang welder bisa mengelas dengan 1 sampai 5 bahkan ada mesin
yang di rancang khusus sampai 10 mesin berjalan secara bersamaan. Dan hasil
pengelasan yang diharapkan haruslah bagus dan memakan waktu yang efisien.
Maka di buatlah aplikasi sistem pakar sebagai alat bantu bagi para welder untuk
mengetahui pengaturan mesin Super Animo yang paling baik berdasarkan kriteria
tersebut sebagai pengganti seorang ahli.

V. Manfaat penelitian
Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat antara lain :
a. Dapat mempermudah menentukan pengaturan mesin Super Animo
berdasarkan Welding Procedure.
b. Bagi para welder PT.PAL Surabaya dapat mengetahui pengaturan
mesin dengan kebutuhan yang di minta tanpa harus bertanya pada
supervisor atau tenaga ahli terlebih dahulu.
c. Menjadi referensi bagi kegiatan penelitian yang berhubungan dengan
pengelasan dengan mesin Super Animo.
VI. Keaslian Pustaka

Sebelumnya penelitian telah dilakukan yang memiliki relevansi yang sama


dengan penelitian yang akan dilakukan. Penelitian-penelitian tersebut
menggunakan metode Tsukamoto dalam penyelesaian studi kasusnya.

Dari perancangan, implementasi, dan pengujian tesis yang berjudul


STUDI INFERENSI FUZZY TSUKAMOTO UNTUK PENENTUAN FAKTOR
PEMBEBANAN TRAFO PLN, dapat diambil kesimpulan bahwa penyediaan
system informasi yang berbasis system pakar dimungkinkan seorang teknisi
dapat melakukan pemeliharaan preventif pada trafo PLN dengan
menggunakan teknik inferensi logika fuzzy Tsukamoto tanpa harus bertanya
terlebih dahulu kepada supervisi atau sorang pakar ahli travo.

VII. Tinjauan Pustaka

7.1 FLUX CORED ARC WELDING (FCAW)


FCAW = Las busur listrik fluk inti tengah / pelindung inti tengah
merupakan kombinasi antara proses SMAW, GMAW dan SAW Sumber
energi pengelasan menggunakan arus listrik AC atau DC dari pembangkit
listrik atau melalui trafo dan atau rectifier. Dalam hal ini dapat menggunakan
DCRP atau DCSP. FCAW adalah salah satu jenis las listrik yang memasok
filler elektroda secara mekanis terus ke dalam busur listrik yang terbentuk di
antara ujung filler elektroda dan metal induk.
Elektroda pada FCAW terbuat dari metal tipis yang digulung cylindrical ,
diisi dengan flux sesuai kegunaannya
Pelindung proses pengelasan ini dari kemungkinan kontaminasi dari luar
terlaksana dengan :
a. Gas yang dihasilkan pada proses pengelasan
b. Terak / slag yang dihasilkan cukup banyak karena berada pada inti
elektroda
c. Tambahan gas pelindung dari luar jika diinginkan
Proses FCAW pada dasarnya = GMAW dan yang menjadi pembeda
utamanya adalah elektrodanya yang berbentuk tubular yang berisi fluks.

7.2 Mesin Super Animo II


Mesin Super Animo II ini adalah mesin automatic welding yang
menggunakan mesin las FCAW. Hasil pengelasan dengan menggunakan
mesin ini akan bagus apabila menggunakan pengaturan yang tepat sesuai
WPS. Seorang welder ( tukang las ) bisa menjalankan mesin ini secara
bersamaan sehiingga lebih efisien.

7.3 Fuzzy

Fuzzy mungkin merupakan suatu kata yang agak asing bagi kita. Dalam
terjemahan menurut kosa katanya fuzzy berari kabur. Logika berarti penalaran.
Jika digabungkan menjadi satu kalimat berarti Penalaran Yang Kabur. Benarkah
demikian? Mengapa penalaran yang kabur justru perlu untuk dipelajari.

Logika fuzzy adalah suatu cara yang tepat untuk memetakan suatu ruang input ke
dalam suatu ruang output. Skema logika fuzzy adalah sebagai berikut:
Pada gambar dapat diketahui bahwa antara input dan output terdapat sebuah kotak
hitam yang sesuai.

7.4 Fuzzy Tsukamoto


Pada dasarnya, metode Tsukamoto mengaplikasikan penalaran monoton
pada setiap aturannya. Kalau pada penalaran monoton, sistem hanya memiliki satu
aturan, pada metode Tsukamoto, sistem terdiri atas beberapa aturan. Karena
menggunakan konsep dasar penalaran monoton, pada metode Tsukamoto, setiap
konsekuen pada aturan yang berbentuk IF-THEN harus direpresentasikan dengan
suatu himpunan fuzzy dengan fungsi keanggotaan yang monoton. Output hasil
inferensi dari tiap-tiap aturan diberikan secara tegas (crisp) berdasarkan -
predikat (fire strength). Proses agregasi antar aturan dilakukan, dan hasil akhirnya
diperoleh dengan menggunakan defuzzy dengan konsep rata-rata terbobot.
Misalkan ada variabel masukan , yaitu x dan y, serta satu variabel
dan A , variabel y
keluaran yaitu z. Variabel x terbagi atas 2 himpunan yaitu A 2
1

terbagi atas 2 himpunan juga, yaitu B dan B2, sedangkan variabel keluaran Z
1

terbagi atas 2 himpunan yaitu C dan C 2. Tentu saja himpunan C 1 dan C2 harus
1

merupakan himpunan yang bersifat monoton. Diberikan 2 aturan sebagai berikut:


and y is B THEN z is C
IF x is A 2 1
1

IF x is A and y is B THEN z is C
2 1 2

-predikat untuk aturan pertama dan kedua, masing-masing adalah a dan


1

a . dengan menggunakan penalaran monoton, diperoleh nilai Z pada aturan


2 1

pertama, dan Z pada aturan kedua. Terakhir dengan menggunakan aturan


2

terbobot, diperoleh hasil akhir dengan formula sebagai berikut:

Diagram blok proses inferensi dengan metode Tsukamoto (Jang, 1997) dapat
dilihat pada gambar di bawah :

Gambar Inferensi dengan menggunakan metode Tsukamoto (Jang,1997).


7.5 PHP
PHP adalah sebuah bahasa scripting yang dibundel dengan HTML, yang
dijalankan di sisi server. Sebagian besar perintahnya berasal dari C, Java dan
Perl dengan beberapa tambahan fungsi khusus PHP. Bahasa ini
memungkinkan para pembuat aplikasi web menyajikan halaman HTML
dinamis dan interaktif dengan cepat dan mudah, yang dihasilakan server. PHP
juga dimaksudkan untuk mengganti teknologi lama seperti CGI (Common
Gateway Interface).
PHP biasa berinteraksi dengan hamper semua teknologi web yang sudah
ada. Developer biasa menulis sebuah program PHP yang mengeksekusi suatu
program CGI di server web lain. Fleksibilitas ini amat bermanfaat bagi
pemilik situs-situs web yang besar dan sibuk, karena pemilik masih biasa
menggunakan aplikasi-aplikasi yang sudah terlanjur dibuat dimasa lalu dengan
CGI, ISAP, atau dengan script seperti perl, awk, atau python selama proses
migrasi ke aplikasi baru yang dibuat dengan PHP. Ini mempermudah dan
memperhalus peralihan Antara teknologi lama dengan teknologi baru.
Saat server melayani permintaan dari browser web akan suatu dokumen,
server sebenarnya hanya mengambil suatu file di dalam disk dan melakukan
beberapa perkerjaan untuk transmisi seperti menambahkan informasi tipe
dokumen, merubah formatnya agar bisa dikirim menggunakan HTTP yang
mengirimkan semuanya ke browser. Browser web menerima file HTML dan
menampilkannya ke layar monitor client. Sumbernya tetap berada di server
dan di sana ia tidak berubah sama sekali. Inilah web yang statis.
Orang kemudian mulai membuat metode baru yang membuat server harus
melakukan lebih dari sekedar mengirim file. Jika permintaan dari browser
mengarah lebih dari suatu file program CGI (misal perl, yang biasanya
berekstensi *.pl), maka server mendeteksinya sebagai suatu permintaan untuk
menjalankan program di luar server. Server lalu menjalakan program aplikasi
yang dimaksud. Program aplikasi lalu mengeluarkan hasil kerjanya ke server,
kemudian mengirimkannya kembali ke browser dalam bentuk HTML seperti
biasa. Bagi browser web, informasi yang diterima tetap serupa dengan
dokumen HTML statis biasa, namun dokumen tersebut sudah bukan lagi
sebuah salilan dari file yang ada di disk server, melainkan suatu informasi
yang dihasilkan secara on the fly oleh program aplikasi. Informasi dari
program dimasukan ke dalam dokumen HTML sebelum dikirimkan ke
browser. Metode ini sering disebut SSI (Server Side Includes).
Pendekatan cara CGI ini, kisalnya dengan script perl membutuhkan suatu
file template, yaitu suatu file dokumen yang menjadi tempat penampungan
informasi hasil kerja program sebelum dikirimkan ke browser web. File ini
berisi kode-kode khusus yang kemudian akan digantikan dengan informasi
hasil kerja penerjemah script CGI. Hasilnya dokumen yang dikirim ke browser
web sebenarnya adalah kombinasi dari informasi dinamis dari program
aplikasi serta informasi statis dari file template tadi. Developer harus membuat
dua file terpisah yaitu script program dan file templatenya.
Adapun kelebihan-kelebihan dari PHP yaitu :
1. Bahasa pemrograman PHP adlaha sebuah Bahasa script yang tidak
melakukan kompilasi dalam penggunaanya.
2. Web server yang mendukung PHP dapat ditemukan dimana-mana dari
mulai Microsoft Personal Web Server, Apache, IIS, Xitami, Lighttpd.
3. Dalam sisi pengembangan lebih mudah, karena banyaknya milis-milis dan
developer yang siap membantu dalam pengembangan.
4. Dalam sisi pemahaman, PHP adalah bahasa scripting yang paling mudah
karena memiliki refrensi yang banyak.
5. PHP dapat berjalan dalam web servere yang berbeda dan dalam sistem
oprasi yang berbeda pula. PHP adalah Bahasa open source yang dapat
digunakan di berbagai mesin (Linux, Unix, Macintosh, Windows) dan dapat
diajalankan secara runtime memalui console serta juga dapat menjalakan
perintah-perintah system.
6. PHP mudah dibuat dengan kecepatan akses tinggi.
7. PHP adalah termasuk bahasa yang embended (bisa ditempelkan atau
diletakan dalam tag HTML).
8. PHP termasuk server side programing.

VIII. Metodologi Penelitian

1. Studi literatur (Studi Pustaka).


Pemahaman studi pustaka tentang konsep dan teori dari sistem
pendukung keputusan (SPK) Penentuan Beasiswa dengan
menggunakan logika fuzzy dan bahasa pemrograman web PHP
yang berintegrasi dengan database MySQL.

2. Pengambilan data
Data yang di ambil untuk penentuan pengaturan pengelasan ini
berdasarkan Welding Prosedur. Penelitian ini dilakukan di PT.PAL
surabaya.

3. Desain program.
Analisa dan perancangan aplikasi ini dengan menggunakan tools
Power Designer untuk mempermudah dalam merancang dan
mendesain sistem.

4. Desain database
Desain database ini menggunakan mySQL yang akan di masukkan
ke program berbasis Web yang bisa di akses oleh user di banyak
tempat.

5. Implementasi
Perancangan dan pembuatan perangkat lunak pendukung untuk
Sistem pakar dengan menggunakan tools bahasa pemrograman
PHP (PHP Hypertext Preprocessor) dengan database MySQL
sebagai database-nya dan tetap menggunakan logika fuzzy.

6. Uji coba sistem


Melakukan uji coba sistem secara keseluruhan apakah terjadi
kesalahan dan ketidak akuratan proses sehingga dapat secepatnya
di perbaiki sebelum sistem pakar ini digunakan.

7. Penulisan Laporan Tugas Akhir.


Menulis semua hasil dari perancangan dan pembuatan dari pada
Sistem penentuan pengaturan mesin Super Animo II di PT.PAL
Surabaya.

IX. Lokasi dan Waktu Penelitian

Lokasipenelitianyangpenulislakukandi PT.PAL Surabayayaitupada


Divisi Kapal Niaga Dept. Fabrikasi Lambung, tepatnya di Jl. Ujung No.1
Surabaya. Berikut ini adalah jadwal penelitian yang digunakan untuk
menyelesaikantugasakhirini:

1. Jadwal Tugas Akhir

Bulan / Minggu ke Tahun 2014


No Uraian Juni Juli Agustus September Oktober
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
. kegiatan
1. Pembuatan
Proposal
2. Perencanaan
Sistem
Pembuatan
3. dan
Implementasi
system
Presentasi dan
4. Pelaporan
Hasil

DAFTAR PUSTAKA

http://sebronet.blogspot.com/2010/07/flux-cored-arc-welding-fcaw.html, Flux Cored Arc


Welding, 11 Juni 2014.
http://joinsucess.blogspot.com/2011/05/pengertian-dan-dasar-logika-
fuzzy.html#.U5ek1SiY-0o, Pengertian Dan Dasar Logika Fuzzy, 111

NM BLKG NM DPN, thn terbit, judul (awalan hrf bsr), tempat terbit, penerbit

Anda mungkin juga menyukai