Rangkaian Timer
Rangkaian Timer
1. ADAM RUSDI
2. FACHRUL RODJI
4. ILHAM NUGROHO
5. LITA KUSUMA
1) Timer Mekanik
Cara kerja:
1. menetukan lamanya penyinaran dengan menarik valve p
kearah searah jarum jam, dalam waktu yang bersamaan jarum
penahan PA lepas hingga gigi gergaji W akan ikut berputar
kekanan (searah jarum ajm) kontaktor C dari normally open
menjadi close.
2. setelah sesuai waktu yangn ditetapkan, misalnya sampai 0,3
detik jarum PA mengunci roda gigi W.
3. sementyara preparation selesai, yaitu kV, mA dan waktu telah
ditetapkan maka PB SWE ditekan, sehingga akan ada arus yang
mengalir dari power supply menuju kontaktor C ke PB SWE
kemabli ke relay S, kembali ke power supply.
4. sehingga akan menyebabkan relay s energized dan menarik
kontak SW3 hingga rangkaian power supply dan rangkaian
tegangan tinggi terhubung dan menyebabkan expose
(penyinaran) dimulai.
5. sementara PB ditekan, maka akan menekan jarum valve PA
sehingga terlepas dari penguncian, gigi gergaji mulai berputar
kea rah kiri (berlawanan jarum jam).
Setelah waktu 0,3 detik tadi, valve sampai pada posisi nol.
Maka valve akan menyentuh kontaktor C hingga membuka
kembali. Dengan membukanya kontaktor C, relay S energized,
kontaktor SW3 membuka kembali, sehingga akan memutuskan
hubungan antara rangakian Power Supply dengan rangakaian
transformator tegangan tinggi hingga proses expose terhenti.
2) Timer Elektrik
Cara kerja :
1. menetukan lamanya penyinaran dengan memutar knop K yang
diikuti lengan A kearah kiri (berlawanan jarum jam), misalnya
0,5 detik, dan plat bsi D2 kearah kiri.
2. pada saat itu motor M telah berputar hingga memutar plat D1
kearah kanan (searah jarum jam).
3. saat preparation selesai, yaitu kV, mA, waktu telah ditetapkan
maka PB SWE, terminal 1 terhubung dengan terminal 2,
terminal 3 terhubung dengan terminal 4.
4. dengan terhubungnya terminal 1 dan terminal 2, maka dari
Power Supply akan mengalir arus (menuju relay S) kembali ke
power supply, sehingga relay S energized. Dengan
energizednya relay, maka plat D2 akan menempel dengan plat
D1. sehingga plat D2 bergerak kekanan, diikuti lengan A dan
knop K.
5. pada waktu yang bersamaan, ada arus yang mengalir dari
power supply menuju ke kontaktor 3-4 lalu ke kontak lalu ke
relay SW dan kemudian kembali ke power supply.
a) Timer elektronik
cara kerja:
1. Kita menentukan lamanya penyinaran waktu yang
ada, T= R.C
2. SWE ditekan ke posisi on, sehingga terjadi pengisian
kondensator dengan arah arus dari
terminal(+)SWRkondensator Cterminal 1. sementara itu,
kontak SWS (bawah) akan close (karena digank dengan SWE),
sehingga relay SA akan energized, kontaktor SW3A menutup,
sehingga rangkaian power supply dan rangkaian HTT akan
terhubung dan expose akan berlangsung.
3. Berlangsungnya expose berbarengan dengan pengisian
kondensator, sehingga saat muatan kondensator penuh (time
konstan 63%, karena merupakan fungsi linier setiap perubahan
waktu), yang merupakan tegangan critical gride, maka pada
posisi 63% itu maka relay SB akan bekerja.
4. dengan berubahnya thyratron, maka arus mengalir ke relay SB
sehingga relay SB akan bekerja, dengan bekerjanya relay SB
maka kontaktor SW3 membuka.
5. membukannya SW3 menyebabkan terputusnya power supply
dengan HTT.
b) Timer Automatik
a) Timer dengan Iontomat Chamber
Cara Kerja :
1. Lamanya penyinaran ditentukan oleh banyaknya radiasi sinar x
yang menembus tubuh pasien dan kemudian diterima oleh
ionisation chamber
2. Pada saat exposure switch SWE ditekan maka terjadi kontak
antara pin 5 dan pin6, sehngga menyebabkan pada primer high
tension transformer terjadi hubungan tertutup melalui pin 7, 5,
6, 8, dan terjadilah expose.
3. D.C.2 memberikan supplai tegangan pada kapasitor C melalui
ionisation chamber (IC). Pada saat terjadi expose IC akan
teradiasi oleh sinar-x sehingga menyebabkan kapasitor C mulai
terisi muatan listrik.
4. Pada saat yang sama tegangan pada grid thyristor secara
bertahap akan menyebakan grid terbuka sehingga terjadi
kontak antar elektoda pada thyristor.
5. D. C. 1 akan memberikan supply tegangan dari +, S1,
elektroda-elrktoda thyristor menuju bagian pada D. C. 1.
Maka solenoid S1 akan menari kontaktor SW3 dan
menyebabkan proses expose berhenti.
Daftar pustaka
https://fajarahmadfauzi.wordpress.com/2015/09/01/belajar-radiologi/
http://revina-dewi-susanto-vokasi14.web.unair.ac.id/artikel_detail-144944-
Radilogi%20Uniar-X%20%20Ray%20Konvensional%20.html
http://free-circuitdiagrams.blogspot.co.id/2011_05_01_archive.html