Inc KPD
Inc KPD
OLEH :
ELISABET MARGARETH
NIM B.16.08.109
TAHUN 2016
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pecahnya ketuban sebelum inpartu atau premature rupture of the
bidang obstetri yang dapat terjadi pada kehamilan aterm dan preterm.
2005 angka kematian ibu berkisar 307/100.000 kelahiran hidup, dan tahun
tetapi angka kematian ibu tersebut masih yang tertinggi di ASEAN, dan
insiden ketubah pecah dini sekitar 3-18,5% dari seluruh kehamilan dan 8-
wewenang bidan.
2. Tujuan khusus
Adapun tujuan khusus dari penulisan ini adalah dapat :
a. Mengidentifikasi data dasar pada Ny.N dengan Ketuban Pecah
Tahun 2017.
d. Melakukan tindakan segera/kolaborasi/rujukan pada Ny.N
Tahun 2017.
g. Mengevaluasi hasil asuhan kebidanan pada Ny.N dengan
Tahun 2017.
h. Mendokumentasian asuhan kebidanan pada Ny.N dengan
Tahun 2017.
D. Manfaat Penulisan
1. Manfaat Bagi Penulis
a. Meningkatkan pengetahuan dan keterampilan dalam penerapan
yang telah cukup bulan atau dapat hidup diluar kandungan melalui
jalan lahir atau melalui jalan lain dengan bantuan atau tanpa bantuan.
2. Klasifikasi
a. Persalinan spontan
Bila persalinan berlangsung dengan his dan tenaga ibu sendiri.
b. Persalinan buatan
Bila persalinan berlangsung setelah dilakukan tindakan misalnya
138)
3. Etiologi
Penyebab terjadinya persalinan belum diketahui benar. Beberapa
(Sumarah, 2008)
d. Teori iritasi mekanik
Di belakang serviks terletak ganglion (fleksus Frankenhauser).
Bila ganglion ini ditekan, misalnya oleh kepala janin akan timbul
dengan jalan:
1) Gagang laminaria: Laminaria dimasukkan kedalam kanalis
(Sumarah, 2008).
f. Teori Oksitosin Internal
Oksitosin dikeluarkan oleh kelenjar hipofisis anterior, sehingga
panggul.
b. Passenger (faktor janin) misalnya bentuk dan ukuran kepala bayi,
(Sumarah, 2008).
5. Tahapan
a. Kala I (kala pembukaan)
Persalinan kala I adalah kala pembukaan yang berlangsung
kira-kira 2-3 menit sekali. Kepala janin telah turun masuk keruang
rektum, ibu merasa seperti buang air besar, dengan anus terbuka. Pada
sebentar, uterus teraba keras dengan fundus uteri setinggi pusat dan
kemudiaan timbul his dan plasenta akan terlepas dari dinding rahim.
Dalam waktu 5-10 menit seluruh plasenta terlepas, dan terdorong
kedalam vagina dan akan hadir spontan dan dengan sedikit dorongan
dari atas simpisis maka plasenta akan lahir yang berlangsung 5-30
darah kira-kira 100-200 cc. Kala III berlangsung jam pada primi
bersih dan aman dengan memperhatikan aspek sayang ibu dan sayang
pernapasan.
3) Kontraksi uterus.
4) Terjadinya perdarahan.
Perdarahan masih dianggap normal jika jumlahnya tidak melebihi
Tamalanre, 2011)
b. Ketuban pecah dini adalah pecahnya ketuban sebelum terdapat
tanda persalinan mulai dan ditunggu satu jam belum terjadi inpartu.
ketuban dari vagina, jika tidak ada dapat dicoba dengan gerakan
kertas lakmus.
b. Berapa usia kehamilan, bila perlu dengan pemeriksaan USG.
c. Ada tidaknya infeksi dengan tanda-tanda suhu >38 C, air ketuban
hal.218)
4. Patofisiologi
Patofisiologi ketuban pecah dini mempunyai dimensi
pecah.
5. Komplikasi
a. Terhadap ibu
Karena jalan terbuka, maka dapat terjadi infeksi intrapartum,
apalagi bila terlalu sering diperiksa dalam, selain itu juga dapat
infeksi.
b. Terhadap Janin
Walaupun ibu belum menunjukkan gejala-gejala infeksi tetapi
hari).
3) Jika umur kehamilan 32-34 minggu, dirawat selama air
ketuban masih keluar atau sampai air ketuban tidak keluar lagi.
4) Jika usia kehamilan 32-37 minggu, belum inpartu, tidak ada
intra uterin).
7) Pada usia 32-34 minggu berikan steroid untuk memacu
7. Penatalaksanaan
Tabel 1.
Penatalaksanaan Ketuban Pecah Dini
KETUBAN PECAH
BAB III
ASUHAN KEBIDANAN INTRANATAL PATOLOGI PADA NyN
GESTASI 38-39 MINGGU DENGAN KETUBAN PECAH DINI
DI RSUD I LAGALIGO WOTU
TANGGAL 15 FEBRUARI 2017
No. Register :
Pemeriksaan fisik
Pemeriksaan penunjang
1. GIII PI AI
Data subjektif : ibu mengatakan ini kehamilannya ketiga
Data objektif : otot-otot dinding perut ibu longgar, tampak linea nigra
pada abdomen ibu dan tampak striae albikans
3. Situs memanjang
Data subjektif : -
Data objektif : Leopold I teraba bokong di fundus
Leopold III teraba kepala di sympisis
6. BDP ( divergen)
Data subjektif :
Data objektif : pada palpasi Leopold IV bagian terendah janin
sudah masuk pintu atas Panggul (PAP)
7. Intra uterin
Data subjektif : ibu mengatakan tidak merasa nyeri saat janinnya
bergerak selama hamil dan pada saat palpasi
Data objektif : pembesaran perut sesuai dengan usia
kehamilannya. Pada saat palpasi tidak ada nyeri tekan. Teraba
bagian bagian janin dengan jelas.
Analisa dan interpretasi data
Ibu tidak pernah merasakan nyeri perut hebat selama hamil dan
teraba bagian-bagian janin menandakan kehamilan intra uterin. ( sarwono
ilmu kebidanan, hal : 167)
8. Tunggal
Data subjektif : ibu mengatakan pergerakan janinnya hanya satu
tampat saja yaitu
Perut sebelah kiri.
Data objektif : DJJ terdengar jelas, kuat dan teratur pada kuadran
kanan bawah perut ibu Dengan frekuensi 132x/i
Kriteria :
INTERVENSI
1. Anjurkan ibu untuk BAK dan cuci kaki sebelum naik tempat tidur
Rasional : kandung kemih yang penuh dapat member rasa tidak
nyaman pada ibu dan
Memperlambat turunnya bagian terendah janin dan cuci kaki
untuk mencegah terjadinya infeksi
2. Lakukan VT ( pemeriksaan dalam) tiap 2 4 jam pada fase aktif atau
lebih bila ada indikasi
Rasional : untuk mengetahui / memantau kemajuan persalinan
3. Sampaikan hasil pemeriksaan pada ibu dan keluarganya.
Rasional : dengan menyampaikan pada ibu hasil pemeriksaannya ibu
dan kelurga dapat membantu menghadapi persalinan.
4. Lakukan pemasangan infus dan dri oxitosi 5 yunit dengan cairan RL
Rasional : untuk memenuhi kebutuhan cairan ibu dan meransang
kontraksi
5. Lakukan injeksi obat cefotapsin anti biotic secara IV
Rasional : untuk mencegah masuknya kuman di jalan lahir karna
ketuban sudah pecah
6. Jelaskan pada ibu penyebab nyeri
Rasional : dengan menjelaskan kepada ibu penyebab nyeri yang di
alami, ibu dapat beradaptasi dengan nyeri yang
dirasakannya.
7. Anjurkan pada ibu cara berelaksasi dan mengatur napas ( bernapas
panjang) terutama pada saat ada his
Rasional : dengan relaksasi dan pengaturan napas terutama saat ada his
atau mengurangi ketegangan pada ibu, meningkat suplai O2
pada bayinya
8. Anjurkan ibu untuk tidur miring
Rasional : dapat mencegah penekanan vena cava inferior oleh uterus
yang membesar sehingga suplai darah dari ibu ke janin
lancer
9. Anjurkan pada ibu untuk makan dan minum air putih
Rasional : mencegah dehidrasi pada ibu dan untuk memberikan tenaga
( persiapan ) pada ibu untuk meneran
10. Bersihkan vulva dan vagina dengan kapas basah atau savlon sebelum
melakukan VT
Rasional : mencegah kuman ikut masuk ke jalan lahir sehingga tidak
ada infeksi
11. Siapkan alat partus, larutan clorin, larutan DH, tempat placenta, tempat
sampah, dan pakaian ibu dan bayi yang bersih
Rasional : mempermudah dan memperlancar proses persalinan
12. Berikan support pada ibu
Rasional : member support ( dorongan ) pada ibu agar semangat
menghadapi persalinanya
13. Ajarkan ibu cara meneran yang baik dan benar
Rasional : membantu mempercepat proses persalinan
14. Mendokumentasikan hasil pemantauan kala I pada partograf
Rasional : merupakan standarisasi pelayanan kebidanan dalam
memantau kemajuan persalinan, keadaan ibu dan janin serta
memudahkan dalam pengambilan keputusan klinis serta
asahun selanjutnya.
LANGKAH VI IMPLEMENTASI
1. Menganjurkan kepada ibu untuk BAK dan cuci kaki sebelum naik tempat
tidur untuk diperiksa.
2. melakukan pemeriksaan dalam ( VT ) tiap 2 4 jam pada fase aktif atau
lebih bila ada indikasi
Hasil :
a. keadaan vulva dan vagina : tidak ada kelainan
b. Keadaan Portio : lunak dan tipis
c. Pembukaan serviks : 8 cm
d. Presentase : kepala
e. Keadaan Ketuban :(-)
f. Penurunan : hodge I-II
g. Moulase : tidak ada ( - )
h. Penumbungan : tidak ada ( - )
i. Kesan panggul : normal
j. Pelepasan : lendir dan darah
3. Menyampaikan hasil pemeriksaan kepada ibu dan keluarganya
Hasil : ibu dan keluarga mengetahui keadaannya dan kemajuan
persalinannya
4. melakukan pemasangan infus dan dri oxitosi 5 yunit dengan cairan RL
Hasil : telah dilakukan oleh bidan dan mahasiswa
5. melakukan injeksi obat cefotapsin anti biotic secara IV
Hasil : telah dilakukan oleh bidan dan mahasiswa
6. Menjelaskan kepada ibu penyebab nyeri yang dirasakan oleh ibu yaitu
tertekannya ujung ujung saraf sewaktu uterus berkontraksi untuk proses
pengeluaran
Hasil : ibu mengerti dengan penjelasan yang diberikan
7. Menganjurkan ibu untuk berelaksasi dan mengatur napas terutama saat ada
his
Hasil : ibu mengerti dan mau melakukan apa yang dianjurkan
8. Menganjurkan ibu untuk tidur miring
Hasil : ibu mengerti dan mau melaksanakan apa yang dianjurkan
9. Menganjurkan ibu untuk makan dan minum air putih
Hasil : ibu mengerti dan mau melaksanakan apa yang dianjurkan
10. Membersihkan vulva dan vagina dengan kapas basah atau savlon sebelum
melakukan VT
Hasil : ibu mengerti dan ibu mau dibersihkan vulva dan vaginanya
11. Siapkan alat partus, larutan clorin, larutan DTT, tempat placenta, tempat
sampah, dan pakaian ibu dan bayi yang bersih.
dalam Bak partus steril :
Klem 2 buah
Gunting tali pusat
Klem tali pusat
Handscoon 2 pasang
Kapas dan kassa steril secukupnya
DUK steril 1 buah
Ember, kantong tempat placenta, dan pakaian kotor
Tempat sampah
Pakaian bersih ibu dan bayi
Hasil : ibu mengerti dan mau mempersiapkan apa yang di butuhkan saat
janinnya keluar
1. ibu mengerti dan bersedia melaksanakan apa yang di anjurkan yaitu BAK
dan cuci kaki sebelum naik tempat tidur.
2. Ibu mengerti dan bersedia untuk di VT ( di lakukan pemeriksaan dalam ).
3. Ibu mengerti dan mengetahui keadaan dan kemajuan persalinannya,
dengan memberikan hasil pemeriksaan
4. Infus telah terpasang
5. Injeksi telah dilakukan
6. Ibu mengerti dengan penjelasan yang dianjurkan dan menjelaskan tentang
penyebab nyeri yang dirasakan oleh ibu.
7. Ibu mengerti dan mau melakukan apa yang dianjurkan yaitu berelaksasi
dan mengatur napas pada saat ada his
8. Ibu mengerti dan mau melaksanakan apa yang dianjurkan yaitu tidur
miring
9. Ibu mengerti dan mau melaksanakan apa yang di anjurkan yaitu makan
dan minum air putih
10. Ibu mengerti dan mau dibersihkan vulva dan vaginanya dengan savlon
sebelum dilakukan VT
11. Ibu mengerti dan mau mempersiapkan alat yang dibutuhaan saat
persalinan
12. Ibu memiliki semangat dalam menghadapi persalinannya
13. Ibu mengerti dan mau menuruti cara meneran yang baik dan benar
14. Hasil pemeriksaan telah di catat dalam partograf
KALA II
A. DATA SUBJEKTIF ( S )
1. Ibu mengeluh ingin BAB
2. Ibu mengeluh ada dorongan untuk meneran
3. Ibu mengeluh sakitnya bertambah kuat
4. Ibu mengatakan ini adalah kehamilan yang ketiga
B. DATA OBJEKTIF ( O )
1. Perineum menonjol
2. Vulva membuka
3. VT tanggal 15 Desember 2015 jam 05.00 wita
a. keadaan vulva dan vagina : tidak ada kelainan
b. Keadaan Portio : tipis dan lunak
c. Pembukaan serviks : 10 cm
d. Presentase : kepala
e. Keadaan Ketuban :(-)
f. Penurunan : hodge IV
g. Moulase : tidak ada ( - )
h. Penumbungan : tidak ada ( - )
i. Kesan panggul : normal
j. Pelepasan : lendir dan darah
C. ASESSMENT ( A )
Pelangsungan kala II, keadaan ibu dan bayi baik
D. PLANNING ( P )
1. Melihat tanda dan gejala kala II
terlihat tanda dan gejala kala II berupa dorongan untuk meneran,
tekanan pada anus, perineum menonjol, vulva membuka
KALA III
A. DATA SUBJEKTIF ( S )
1. Ibu senang dengan kelahiran bayinya
2. Ibu mengeluh nyeri perut bagian bawah
B. DATA OBJEKTIF ( O )
1. Bayi lahir spontan, pada tanggal 15 Desember 2015 jam 05.50 wita
JK : laki-laki, BB : 3100 gr, PB : 49 cm, dan A/S : 8/10
2. Kontraksi uterus baik
3. Tinggi fundus uteri setinggi pusat
4. Perdarahan 75 CC
5. Plasentase belum terlepas
C. ASESSMENT ( A )
Kala III
Perlangsungan kala III
Antisipasi terjadinya retensio placenta
D. PLANNING ( P )
27. Memeriksa dan meraba fundus uteris
kelahiran tunggal
28. Beritahu ibu bahwa akan disuntik oxytosin
ibu bersedia disuntik oxytosin
29. Ibu disuntik oxytosin 10 cc secara intra muscular ( IM )
ibu sudah disuntik
30. Menjepit tali pusat
tali pusat sudh di jepit sekitar 3 cm dan pusat umbilicius dan 2 cm
dari klem pertama
31. Memotong tali pusat
tali pusat sudah dipotong diantara dua klem dengan melindungi
bayi dari mata gunting dengan tangan kanan
32. Meletakkan bayi tengkurap diatas dada ibu
tubuh ibu dan bayi saling bersentuhan
33. Menutupi ibu dan bayi dengan kain bersih
ibu dan bayi sudah ditutupi dengan kain bersih
34. Memindahkan klem tali pusat 5 10 cm dari vulva
klem dipindahkan 5 10 cm dari vulva
35. Meletakkan tangan diatas sympisis sementara tangan kanan memegang
tali pusat
bagian bawah uterus sudah tertahan
36. Regangkan ali pusat saat berkontraksi, tangan kiri melakukan masase
uterus kearah dorsa cranial
37. Melahirkan placenta dengan menarik keatas dan kebawah
38. Menjepit placenta dan memutar searah jarum jam
placenta dijemput dengan kedua tangan dan memutarnya searah
jarum jam
39. Melakukan massase uterus
untuk berkontraksi dengan baik ( teraba keras dan bundar )
KALA IV
A. DATA SUBJEKTIF ( S )
1. Ibu mengeluh letih setelah persalinan
B. DATA OBJEKTIF ( O )
1. Placenta lahir lengkap, jam 06.00 wita
2. Kontraksi uterus baik
3. Perdarahan 75 cc
4. TFU 1 jari dibawah pusat
5. Tidak ada rupture / robekan
6. Ibu tampak lelah
7. Tanda tanda vital ( TTV )
a. TD : 11O /80 mmHg
b. N : 82 x/i
c. S : 37,5C
d. P : 20 X/i
C. ASESSMENT ( A )
Pelangsungan kala IV
Antisipasi perdarahan post partum
D. PLANNING ( P )
40. Memeriksa kelengkapan placenta
:placenta dan selaput ketuban lengkap
41. Memeriksa robekan jalan lahir
tidak ada rupture / robekan
42. Memastikan uterus berkontraksi dengan baik
teraba keras dan bundar
43. Membiarkan bayi diatas pert ibu sampai berhasil menyusui bayinya
44. Melakukan penimbangan BB dan menyuntikkan vit.k
BB : 3100 gr dan sudah diberikan suntikan vit.k
45. Pemberian suntikan hepatitis B
disuntik pada paha kanan ( IM )
46. Pemantauan kontraksi uterus dan perdarahan pervagina
uterus teraba keras dan bundar dan perdarahan 75 cc
47. Mengajarkan ibu atau keluarga bagaimana cara masase uterus
ibu mengerti cara masse uterus
48. Mengevaluasi jumlah perdarahan
perdarahan 60 cc
49. Memeriksa tekanan darah darah dan nadi ibu
TD : 110 / 80 mmHg
N : 80 x/i
50. Menilai pernapasan
P : 24 x/i
S : 36,5C
51. Merendam alat bekas pakai kedalam larutan clorin
alat-alat sudah terendam dalam larutan clorin
52. Membuang bahan bahan yang sudah terkontaminasi
bahan bahan yang sudah terkontaminasi sudah dibuang
53. Membersihkan ibu dari sisa sisa air ketuban, lender dan darah
ibu sudah dibersihkan dari sisa sisa air ketuban, lender dan darah
54. Memastikan ibu merasa nyaman, beritahu keluarga membantu apabila
mau makn dan minum
keluarga mau dan ingin membantu memberi makan dan minum
55. Mengkontaminasi tempat persalinan dengan larutan clorin
tempat tidur sudah dikontaminasi
56. Membersihkan dan merendam handscoon dalam larutan clorin 0,5 %
sarung tangan ( handscoon )sudah direndam dalam larutan clorin
0,5 %
57. Mencuci tangan dengan sabun dibawah air mengalir
tangan sudah dicuci dengan sabun dibawah air mengalir
58. Melengkapi patograf, Partograf lengkap
BAB IV
PEMBAHASAN
Pada bab ini akan membahas tentang kesenjangan antara teori dan kasus
sebagai berikut :
hambatan yang berarti, karena pada saat pengumpulan data baik pada Ny N
pecahnya ketuban sebelum terdapat tanda persalinan mulai dan ditunggu satu
merembes di celana tanpa ada rasa nyeri kemudian 2 jam berikutnya baru
kesamaan.
aktual merupakan masalah nyata yang didapat melalui data subjektif dan data
objektif.
dan ditunggu satu jam belum terjadi inpartu sehingga memudahkan dalam
pengambilan keputusan untuk tindakan selanjutnya. Adapun diagnosa /
gestasi 38-39 minggu ,puki, presentase kepala, BDP, intra uterin, tunggal, situs
memanjang, hidup, keadaan janin baik, keadaan ibu baik, inpartu kala I fase
dan janinnya.
Dari tinjauan pustaka, persalinan dengan ketuban pecah dini yang tidak
ditangani segerah akan berlanjut menjadi partus lama dan bahkan bisa infesksi
yang dapat berakibat buruk terhadap ibu dan janinnya. Dalam penanganan
kasus ketuban pecah dini dilahan praktek pada kasus Ny N dengan tinjauan
potensial yang bisa terjadi adalah potensial partus lama dan infeksi.
karena tidak ada datadata yang menunjang untuk dilakukan tindakan segera.
his berkurang.
indikasi
kasus pada Ny N
penting guna mengetahui sejauh mana kemajuan yang telah dicapai. Dalam
evaluasi selama proses persalinan tidak mengalami penyulit dan tidak terjadi
infeksi serta partus lama. Hal lain pula pada evaluasi melalui tinjauan pustaka
A. Kesimpulan
persalinan
gestasi 38-39 minggu ,puki, presentase kepala, BDP, intra uterin, tunggal,
situs memanjang, hidup, keadaan janin baik, keadaan ibu baik, inpartu kala
I fase aktif dengan KPD, perlangsungan kala II, kala III, kala IV dan
dengan normal, hasil pemeriksaan fisik dan obstetrik normal. Tidak terjadi
B. Saran