Anda di halaman 1dari 2

TERAPI CAIRAN

terapi cairan dan elektrolit adalah salah satu terapi yang sangat menentukan
keberhasilan dalam penanganan pasien kritis. Dalam langkah-langkah resusitasi,
langkan D (drug and fluid treatment ) dalam bantuan hidup lanjut, merupakan
langkah penting yang dilakukan secara simultan dengan langkah-langkah yang
lainnya. Tindakan ini seringkali merupakan langkah life saving pada pasien yang
menderita kehilangna cairan yang banyak.
Tujuan terapi cairan :
1. Mengganti cairan yang hilang
2. Mengganti kehilangan cairan yang sedang berlangsung
3. Mencukupi kebutuhan per hari
4. Mengatasi syok
5. Mengoreksi dehidrasi
6. Mengatasi kelainan akibat terapi lain
Terapi cairan perioperative
Terdapat tiga periode yang dialami oleh pasien apabila menjalani tindakan
pembedahan, yaitu pra bedah, selama pembedahan dan pasca bedah.
Ketiga periode tersebut mempunyaipermasalahan yang berbeda satu sama
lain tidak bisa dipisahkan. Salah satu masalah yang perlu mendapatkan perhatian
adalah terapi cairan.
1. Terapi cairan prabedah
Tujuannya adalah mengganti cairan dan kalori yang dialami pasien prabedah
akibat puasa, fasilitas vena terbuka bahkan untuk koreksi defisit akibat hipovolemik
atau dehidrasi.
Cairan yang digunakan adalah :
1. Untuk mengganti puasa diberikan cairan pemeliharaan
2. Unntuk koreksi defisit puasa atau dehidrasi berikan cairan kristaloid
3. Perdarahan akut beriakn cairan kristaloid + koloid atau transfuse
Pedoman koreksinya adalah :
1. Hitung kebutuhan perhari ( perjam )
2. Hitung defisit puasa ( lama puasa ) atau dehidrasi ( derajat dehidrasi )
3. Pada jam pertama setelah infus terpasang berikan 50% defisit + cairan
pemelharaan/jam
4. Pada jam kedua beriak 20% defisit + cairan pemeliharaan perjam.
5. Pada jam ke tiga barikan 20% defisit + cairan pemeliharaan perjam.

2. Terapi cairan perioperative


3. Terapi cairan pasca bedah
tujuannya adalah fasilitas vena terbuka, pemberian cairan pemeliharaan, nutrisi
parenteral dan koreksi terhadap kelainan akibat terapi yang lain. Cairan yang
digunakan tergantung masalah yang dijumpai, bisa mempergunakan cairan
pemeliharaan, cairan pengganti atau cairan nutrisi.
Prinsip terapi cairan pasca bedah adalah :
Pada pasien dewasa :
Pasien yang diperbolehkan makan/minum pasca bedah, berikan cairan
pemeliharaan sebagai jalur vena terbuka:
Pada pasien puasa pasca bedah :
Diperkirakan puasa < 3 hari : berikan cairan nutrisi dasar yang mengandung
air + elektrolit + karbohidrat + asam amino esensial
Diperkirakan puasa > 3 hari: berikan cairan nutrisi yang mengandung air +
elektrolit + karbohidrat dosis dinaikkan + asam amino dan pada hari kelima
ditambahkan denga emulsi lemak.
Pada keadaan tertentu, misalnya pada status nutrisi pra bedah yang buruk
segera diberikan nutrisi parenteral total.
Pada keadaan tertentu, misalnya pada penderita syok atau anemia,
penatalaksanaannya disesuaikan dengan etiologinya.

Anda mungkin juga menyukai