Fakultas Teknik
Universitas Diponegoro
BAB I
PENDAHULUAN
arah dunia kerja dan pendidikan yang dapat dilakukan dengan efektif dan efisien,
sebaliknya dunia kerja mendapat informasi pemecahan-pemecahan masalah yang
dihadapi perusahaan dan perusahaan tersebut tidak perlu lagi mengeluarkan
biaya dan tenaga ekstra untuk melakukan training, apabila diadakan training
maka waktu training tersebut tidak membutuhkan waktu yang lama karena
tenaga kerja yang akan ditraining sudah mengenal dunia kerja, sehingga lebih
mudah mensosialisasikan ilmu yang dimilikinya.
Adapun tujuan dari pelaksanaan kerja praktek ini adalah :
1. Memperkenalkan kondisi dan situasi dunia kerja kepada mahasiswa
sehingga mahasiswa memiliki pengalaman dan dapat beradaptasi dengan
cepat.
2. Mahasiswa dapat melihat sendiri aplikasi dari ilmu pengetahuan dan dapat
mengaplikasikan ilmu yang diperoleh.
3. Menjembatani keinginan antara dunia pendidikan dan dunia industri
sehingga dapat tercipta sumber daya manusia yang berkualitas lebih baik.
1.3 Tujuan
1.3.1 Tujuan Umum
Tujuan diadakannya Kerja Praktek ini adalah :
1. Terjadinya link and match antara dunia pendidikan dan industri,
khususnya di PT. PETROKIMIA GRESIK, sehingga mahasiswa dapat
lebih mengenal, mengamati, membandingkan praktek yang ada di
lapangan dengan teori yang didapat di bangku kuliah, kemudian
menganalisa, dan menerapkan pengetahuan yang telah diperoleh di
bangku kuliah pada suatu lingkungan kerja (di lapangan) dengan
pendekatan dan perhitungan rekayasa.
2. Perusahaan, dalam hal ini PT. PETROKIMIA GRESIK, dapat
memberikan gambaran tentang tenaga kerja yang dibutuhkan, sehingga
terjadi keseimbangan (balancing) antara dunia pendidikan dan industri.
3) Bagi Perusahaan.
a. Memberikan kesempatan kepada mahasiswa untuk lebih mengenal
tentang perusahaannya.
b. Sebagai sumbangsih perusahaan dalam ikut mencerdaskan kehidupan
bangsa.
BAB II
TINJAUAN UMUM PT.PETROKIMIA GRESIK
Tahun 1962
Badan Persiapan Proyek-Proyek Industri (BP 3I) yang bernaung di bawah
Departemen Perindustrian Dasar dan Pertambangan melakukan survei lokasi
untuk proyek di Jawa Timur yaitu di daerah Tuban, Pasuruan, dan Gresik.
Daerah Gresik akhirnya ditetapkan sebagai lokasi yang paling sesuai.
Tahun 1964
Pembangunan pabrik ini dilaksanakan berdasarkan Instruksi Presiden No.
01/Instr/1963 dan diatur dalam Keputusan Presiden No. 225 tanggal 4 Nopember
1964. Pelaksanaan pembangunan ini dilaksanakan oleh Cosindit SpA dari Italia
yang ditunjuk sebagai kontraktor utama.
Tahun 1968
Pada masa ini kegiatan berhenti dikarenakan krisis ekonomi yang
berkepanjangan, sehingga jalannya produksi harus berhenti. Dampak dari krisis
tersebut menyebabkan perusahaan mengalami krisis juga. Biaya operasi yang
tinggi (impor) yang tidak sesuai dengan penjualan menyebabkan perusahaan
mengalami kerugian. Oleh karena itu, perusahaan membutuhkan suntikan dana
dari kantor pusat.
Tahun 1971
Status badan usaha dari Proyek Petrokimia Surabaya diubah menjadi
Perusahaan Umum (Perum) berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 55 Tahun
1971.
Tahun 1972
Perusahaan ini diresmikan oleh Presiden Soeharto pada tanggal 10 Juli
1972. Selanjutnya tanggal tersebut diperingati sebagai hari jadi PT. Petrokimia
Gresik.
Tahun 1975
Status badan usaha PT. Petrokimia Gresik diubah menjadi Perusahaan
Perseroan berdasarkan Peraturan Pemerintah No.14 tahun 1975.
Tahun 1997
PT. Petrokimia Gresik melakukan holding dengan PT. Pupuk Sriwijaya
(Persero) sebagai induknya berdasarkan PP No.28 tahun 1997.
Pada saat ini PT. Petrokimia Gresik mempunyai beberapa bidang bidang
usaha antara lain :
1. Industri pupuk
2. Industri pestisida
3. Industri kimia
4. Industri peralatan pabrik
5. Jasa rancang bangun serta perekayasaan maupun jasa lainnya
Status PT. Petrokimia di Gresik
1. Proyek Petrokimia Surabaya (1963 1971)
2. Perusahaan Umum (Perum) (1971 1975)
3. PT. Petrokimia Gresik (Persero) (1975 - 1997)
4. PT. Petrokimia Gresik (1997 sekarang )
h. Perluasan kedelapan
Mengatur kembali langkah kerja dan prosedur kerja yang berlaku bila
terbukti kurang lancar.
Adapun susunan pimpinan perusahaan PT. Petrokimia Gresik pada saat ini
adalah :
a. Dewan Komisaris
1. Komisaris Utama : Dr. Ir. Ato Suprapto, MSc
2. Anggota Komisaris : Ir.Teddy Setiadi
Drs.Suhendro Bakri, MA
Dr. Ir. Sahala Lumban Gaol, MA
Drs. Kresnayana Yahya, MSc
b. Dewan Direksi
1. Direktur Utama : Ir. Arifin Tasrif
2. Direktur Teknik : Ir. Firdaus Syahril
3. Direktur Pemasaran : Ir.Bambang Tjahjono, SE,MMBAT
4. Direktur Produksi : Ir. Musthofa
5. Direktur Keuangan : Drs. T. Nugroho Purwanto, Ak
6. Direktur SDM dan Umum : Ir. Bambang Setiobroto, SH, MH
4. Ir. Endarto
1990 1995 : Presiden Direktur
5. Ir. Rauf Purnama
1995 2000 : Presiden Direktur
6. Ir. Arifin Tasrif
2000 sekarang : Direktur Utama
2.3.1 Ketenagakerjaan
Jumlah tenaga kerja di PT. Petrokimia Gresik berdasarkan data yang
diperoleh dari Biro Tenaga Kerja PT. Petrokimia Gresik per Akhir Maret
2006 berjumlah 3558, yaitu:
Berdasarkan Jabatan
Direksi : 6
Kakomp/Staf Utama (Eselon I) : 24
Kadep/Karo/Kabid/Staf Utama Muda (Eselon II) : 70
Kabag/Staf Madya (Eselon III) : 196
Kasi/Staf Muda (Eselon IV) : 426
Karo/Karu/Staf Pemula (Eselon V) : 938
Pelaksana : 1898
Pendidikan Akhir
Sarjana dan Pascasarjana : 560
D.III : 101
SMTA : 2577
SMTP : 277
SD : 43
- house keeping.
3. PT. Graha Sarana Gresik (GSG)
Didirikan : sejak 13 Mei 1993
Bidang usaha : - penyediaan akomodasi
- persewaan perkantoran
- jasa travel.
4. PT. Petrokopindo Cipta Selaras (PCS)
Didirikan : sejak 13 Mei 1993
Bidang usaha : - perbengkelan
- jasa angkutan
1. Unit Pertokoan
2. Unit Apotik
3. Unit Kantin
4. Unit Pompa Bensin (SPBU)
5. Unit Simpan Pinjam
6. Jasa Cleaning Service, Service AC, Foto copy dan lain lain.
BAB III
DASAR TEORI
Fan, blower dan kompresor dibedakan oleh metode yang digunakan untuk
menggerakan udara, dan oleh tekanan sistimoperasi nya. The American Society
of Mechanical Engineers (ASME) menggunakan rasio spesifik, yaitu rasio
Blower adalah suatu mesin atau alat yang digunakan untuk menaikkan atau
memperbesar tekanan udara atau gas yang akan dialirkan dalam suatu ruangan
tertentu juga sebagai persiapan atau pemvakuman udara atau gas tertentu. Di
industri- industri kimia alat ini biasanya digunakan untuk mensirkulasi gas gas
tertentu didalam tahap proses secara kimiawi dikenal dengan nama booster atau
circulator
Blower dapat mencapai tekanan yang lebih tinggi daripada fan, sampai 1,20
kg/cm2. Dapat juga digunakan untuk menghasilkan tekanan negatif untuk
vakum di industri. Blower sentrifugal dan blower positive displacement
merupakan dua jenis utama blower, yang dijelaskan di bawah.
lebih besar untuk aliran udara yang diberikan. blower sekarang akan
beroperasi pada "B" untuk memberikan aliran udara yang berkurang
Q2 terhadap tekanan yang lebih tinggi P 2.
2. Metode kedua untuk menurunkan aliran udara adalah dengan
menurunkan kecepatan dari N 1 ke N2 , menjaga damper terbuka
penuh. Blower akan beroperasi pada "C" untuk memberikan aliran
udara Q 2 yang sama, namun pada tekanan P3 yang lebih rendah. Jadi,
menurunkan kecepatan blower merupakan metode yang jauh lebih
efisien untuk mengurangi aliran udara karena daya yang diperlukan
berkurang dan lebih sed ikit energi yang dipakai.
Gambar 3.6 Diagram Vektor Kecepatan Untuk Bilah Radial (R) [6]
Gambar 3.7 Diagram Vektor Kecepatan Keluaran Bilah forward-curved (FC) [6]
kurva kinerja. Variabel variabelnya adalah ukuran fan (D), laju putara (N),
densitas gas (), laju alir volume (Q), tekanan (p), efisiensi total (Ntj), dan daya
poros (P).
Hukum blower 1 adalah efek perubahan ukuran, laju atau densitas pada
aliran volume, tekanan, dan level daya.
Hukum blower 2 adalah efek perubahan ukuran, tekanan, atau densitas
pada laju alir volume, kecepatan, dan daya.
Hukum blower 3 adalah pengaruh perubahan ukuran, aliran volume atau
densitas pada kecepatan, tekanan, dan daya.
Kurva kinerja blower dikembangkan dari data yang diperoleh dari pengujian
yang dilakukan menurut standar tertentu (AMCA dan ASHRAE). Prosedur yang
paling umum untuk mengembangkan kurva kinerja adalah menguji blower dari
kondisi diam (shut-off) menjadi kondisi yang hampir bebas pengiriman.
Sebuah blower biasanya diuji dalam sebuah set-up yang hampir
mensimulasikan bagaimana fan akan dipasang di sistem pemindahan udara.
Blower propeler biasanya diuji dalam dinding wadah dan fan sentrifugal
diuji dengan saluran keluaran dengan ketentuan untuk penghambatan aliran
pada bagian pembuangan. Tekanan statik dan tekanan kecepatan yang
mengukur stasiun ditempatkan dalam hilir saluran dari pelurus aliran.
Pada kondisi tidak beroperasi, saluran benar-benar kosong, dan pada
pengiriman bebas, keluaran saluran terbuka lebar. Data uji dicatat dengan
menjaga laju blower dan densitas udara konstan. Pada kondisi tersebut, aliran
dilepaskan untuk memperoleh data yang cukup untuk merumuskan kurva
kinerja yang berkaitan.
Untuk setiap titik uji, tekanan diukur dan laju alirnya ditentukan. Tekanan
terukur dikoreksi kembali terhadap kondisi masukan blower (lihat Gambar 4).
Kurva kinerja blower dialurkan dengan laju aliran masuk (liter per detik atau
CFM pada bagian absis). Tekanan total, tekanan statik, daya blower, dan
efisiensi dialurkan pada sumbu ordinat. Adalah tidak praktis untuk menguji
blower pada setiap kecepatan yang mana blower dapat beroperasi atau pada
setiap densitas umpan fan mungkin temui. Dengan menggunakan persamaan-
persamaan yang diacu sebagai hukum blower, adalah mungkin untuk
memprediksikan secara akurat kinerja blower pada kecepatan dan densitas yang
lain. Perusahaan biasanya mempublikasikan kurva kinerja blower pada densitas
0,075 lb/ft3 dan temperatur umpan 70oF.
.. Pers 3.2
/
Dengan :
= debit aliran udara (ft3/min) pada sisi outlet
/ t P = Ps + Pv .. Pers 3.3
tekanan total blower adalah perbedaan nilai tekanan total yang terjadi
antara sisi inlet dan outlet fan.
/r = .. Pers 3.5
Dengan :
rH = Jari-jari hub
rt = Jari-jari tip
n
/ b= .. Pers 3.6
.. Pers 3.7
/xp =
dengan :
Xp = blade spacing atau pitch, dimana nilainya didapat dari nilai
keliling fan (2R) dibagi dengan jumlah blade yang
digunakan (nb)
Xc = chord length of blade, yaitu jarak antara ujung-ujung edge di
fan dalam radius yang sama
Nilai konfigurasi pitch-chord ratio memiliki nilai optimal dan efisien
pada nilai 4:1 atau lebih besar dari nilai tersebut.
Dimana :
d : diameter hub
b : jumlah blade
3.7.9 Velocity
Velocity dapat dicari dengan menggunakan persamaan :
.. Pers 3.9
/Velocity v, m/s =
Dimana :
Cp = konstanta tabung pitot
= rata
45
Jurusan Teknik Mesin
Fakultas Teknik
Universitas Diponegoro
BAB IV
ANALISA PERBANDINGAN NILAI KAPASITAS DAN OUTLET
PRESSURE DESAIN DENGAN NILAI AKTUAL MESIN BLOWER
SENTRIFUGAL 23C302
Blower yang di pakai pakai pada pabrik PONSKA III yang diberi kode
23C302 merupakan blower jenis sentrifugal, karena pada saluran ducting
cenderung tidak terjadi penyumbatan dan membutuhkan alat yang tidak
memiliki tingkat getaran yang tinggi. Tipe blower ini mempunyai 3 bilah: bilah
radial atau lurus, bilah bengkol maju (forward curved blade), dan bilah bengkol
mundur (backward curved blade).
Blower jenis dengan kode 23C302 yang memiliki tipe bilah bengkol
mundur (backward curved blade) dengan memakai sistem impeller. Blower
bilah ini biasanya digunakan dalam aplikasi yang mempunyai temperatur tinggi
dan memiliki campuran partikulat. Bilah dalam arah radial mempunyai
tegangan (stress) yang sangat rendah dibandingkan dengan bilah radial dan
bengkol maju. Blower ini digunakan dalam kerja buangan (exhaust work)
karena memiliki daya tekan buang yang tinggi, khususnya untuk bahan - bahan
pada temperatur tinggi dan dengan suspensi dalam alirannya.
Stack Tail
Dryer
Scrubber
Pada tabel 4.1 berisi data dimensi ukuran gambar 4.1. Tabel diatas
membandingkan panjang dimensi pada desain dengan panjang aktual
dilapangan setelah dilakukan assembly, pengelasan atau pemotongan.
Data pada tabel 4.2 merupakan data spesifikasi blower yang dipesan oleh PT
PETROKIMIA GRESIK kepada pihak konsultan. Data tersebut berisi tentang
perhitungan desain awal sebelum dibebani dengan beban produksi.
Dari hasil pengamatan, maka didapatkan data jumlah velocity pada blower
sesuai dengan bukaan damper yang tertera pada table 4.3. Data tersebut didapat
pada saat blower tidak diberi beban produksi.
Tabel 4.4 Data Aktual Saat Blower 23C302 Diberi Beban (operasi normal) [1]
Suction Static
Velocity
No Damper Motor Pressure
(m/s)
(mmH2O)
1 100 - 18 -340
`
Pada table 4.4 menjelaskan mengenai data aktual pada saat blower diberi
beban produksi. Data tersebut diambil pada saat bukaan damper 100%,
sehingga blower bekerja secara maksimal.
4.3.1 Menentukan nilai flow rate
Flow rate dapat dievaluasi dengan perhitungan angka, namun
biasanya ditetapkan berdasarkan volume dari gas yang akan dialirkan.
Perhitungan flow rate terdapat pada tipe perhitungan blower yang akan
dibahas pada persamaan dibawah. Beberapa parameter yang harus
diukur Perhitungan flow rate yaitu nilai velocity (m/s) dan luas area (m2)
yang dilewati udara. Luas area yang dipergunakan pada perhitungan
nilai kapasitas adalah luasan daerah inlet
Data aktual yang akan dipakai sebagai acuan penghitungan adalah
ketika damper dibuka secara penuh, sehingga diperoleh nilai maksimal
flow rate yang akan melewati blower.
Suction Static
Velocity
No Damper Motor Pressure
(m/s)
(mmH2O)
1 100 - 18 -340
.. Pers 3.2
Jurusan Teknik Mesin
Fakultas Teknik
Universitas Diponegoro
.. Pers 3.2
Langkah 1 :
Menentukan nilai debit pada sisi outlet. Rumus debit adalah Q = V x A
Luas daerah outlet adalah
716 x 885 = 633.660 mm2 = 0,64 m2
Maka jumlah debit adalah
18 m/s x 0,64 m2 x 3600 s/jam = 41.472 m3/jam
Langkah 2:
Memasukan nilai debit ke persamaan 3.2. Maka didapat nilai pressure
outlet dari blower.
= 70,88 kg/m2
Efisiensi (n) ,% =
Langkah 1
Nilai kapasitas inlet Q = 37,08 m3/s
Nilai suction statiic pressure diperoleh dari tabel 4.4 p = 340 mmWC
Power input diperoleh dari tabel 4.2 yaitu 600 Kw
Langkah 2
Masukan data diatas pada persamaan
Efisiensi (n) ,% =
= 20,6 %
a= x 100%
a = x 100% = 1,67%
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Dari penjelasan dan pengamatan di lapangan selama kerja praktek di PT.
Petrokimia Gresik dapat diambil kesimpulan sebagai berikut :
-
PT. Petrokimia Gresik merupakan Badan Usaha Milik Negara yang
memiliki 3 unit produksi yaitu unit produksi I, unit produksi II dan unit
produksi III.
-
PT. Petrokimia Gresik merupakan pabrik pupuk terlengkap di bidang
usahanya, tidak hanya produsen pupuk saja melainkan bidang usaha
lainnya, misal : jasa engineering, produsen bahan-bahan kimia lain dan
lain-lain.
-
PT. Petrokimia Gresik merupakan salah satu industri kimia yang
rawan terhadap kecelakaan dan bahaya terkena bahan-bahan kimia,
sehingga program keselamatan dan kesehatan kerja sangat perlu
diterapkan di segenap lapisan karyawan.
-
Blower sentrifugal merupakan peralatan yang berfungsi mengolah
udara atau gas yang masuk dalam arah aksial dan keluar dalam arah
radial.
-
Blower 23C302 disini digunakan untuk menghisap material sisa
pembuangan hasil kerja dari mesin dryer scrubber menuju mesin stack
tail gas scrubber
-
Nilai kapasitas dari mesin blower 23C302 adalah 133.488 m3/jam, dan
perbandingan nilai eror dengan data desain adalah 1,67%
-
Diperoleh nilai efisiensi statis dari blower adalah 20,9 %
-
Nilai pressure outlet selalu bernilai positif dan arahnya selalu
berlawanan dengan arah aliran.
-
Nilai pressure outlet mesin blower 23C302 adalah 70,88 kg/m2
5.2 Saran
Selama mengikuti kerja praktek di PT. Petrokimia Gresik, ada hal-hal yang
perlu mendapatkan perhatian untuk pihak-pihak perusahaan. Dan ini merupakan
saran yang dapat kami berikan, yaitu :
-
Sebagai salah satu industri kimia yang rawan kecelakaan dan bahaya
bahan-bahan kimia, hendaknya program K-3 dipatuhi oleh setiap
karyawan dan semua orang yang ada di lingkungan PT. Petrokimia
Gresik.
-
Untuk menghindari hal yang merugikan semua pihak, perlu ditinjau
lagi proses pengolahan limbah kerena menurut kami pengolahan
tersebut kurang efektif.
-
Sensor pressure pada mesin hendaknya diperbaiki agar memudahkan
dalam proses penagmbilan dan penghitungan data.
DAFTAR PUSTAKA
[1] Bagian CHANDAL HAR II. Unit Pemeliharaan Pabrik Pupuk PHONSKA.
PT. Petrokimia Gresik.
[2] Bureau of Energy Efficiency (BEE), Government of India. Energy Efficiency
Guide Book , chapter 5, p 93 - 112. 2004
[3] US Department of Energy (US DOE), Energy Efficiency and Renewable
Energy, 1989. Improving Fan System Performance a sourcebook for
industry
[4] Ganasean, Indian Institute of Technology. Fans, Pumps and Compressors
[5] Canadian Blower. Indu strial Fans and Blowers,
www.canadianblower.com/blowers/index.html
[6] Budhi, yogi Wibishono. Program Pelaksanaan Laboratorium. Teknik Kimia
ITB