Pengurus Inti :
Ketua Umum : DR. Hadi Siswanto, MPH
Ketua I : Hj. Soemini AR, M.Sc
Ketua II : Soedjono Soenhadji, SKM, Dipl.EST
Ketua III : Drs. Wisnu Hidayat, M.Sc
Ketua IV : Sutjipto, M.Sc
Sekretaris Jenderal : Drs. Sulistiono, SKM, M.Sc
Wakil Sekjend I : Sujono, SKM, MSPH
Wakil Sekjend II : RA Sofyan, SKM, MPH
Bendahara : Nurul Qomariah, SKM, M.Si
Wakil Bendahara : Oktiningsih, SKM
14.14. HAKLI memiliki tujuan meningkatkan daya dan hasil guna para
anggotanya dalam mengabdikan keprofesionalannya serta meningkatkan
dan mengembangkan kesehatan lingkungan agar lebih berdaya bagi
peningkatan profesi dan pembangunan kesehatan lingkungan untuk
kesejahteraan. HAKLI dibentuk dan didirikan pada tanggal 12 April 1980
18.18. TERIMAKASIH
KiatHidupSehat.com
Kiat Agar Hidup menjadi Lebih Sehat
Home
A KOMPILASI SKRIPSI
A MADU PENYUBUR
BIO FOOD
ENGLISH VERSION
Kasus matinya burung Aechmophorus occidentalis pemakan ikan atau western grebes di
sekitar danau Clear Lake, California pada tahun 1959 setelah danau itu diperlakukan
diklorodifenildi-kloretana (DDD).
Perlakuan DDD kedalam danau yang sangat aman bagi makluk hidup dan pada dosis sangat
rendah, yaitu pada 1949, 1954 dan 1957 berturut-turut dengan dosis 1/70 ppm (ppm = part
per million= perjuta bagian), 1/70 ppm dan 1/50 ppm untuk membunuh larva seranggga
Chaoborus.
Imagonya sangat mengganggu pelancong atau tourist yang menginap di losmen-losmen dan
mengganggu penduduk di sekitarnya. Dalam dosis 1/70 ppm DDD sudah dapat membunuh
larva Chaoborus tetapi tidak membunuh atau aman terhadap ikan kecil, ikan besar dan ikan
predator.
Setelah tahun 1959 dijumpai burung pemakan ikan (western grebes) banyak sekali yang mati.
Menurut dokter hewan yang memeriksanya burung-burung grebes itu mati bukan
karena penyakit.
Setelah diamati semua jenis makluk hidup yang ada di dalam danau (diurutkan sesuai dengan
mata rantai pada rantai makanan atau foodchain) tersebut diketahui bahwa akumulasi DDD di
dalam plankton sudah 265 x 1/70 ppm, ikan kecil 500 x 1/70 ppm, ikan (edible fish) 8.500 x
1/70 ppm, ikan predator 25.000 x 1/70 ppm dan jeroan western grebes sudah mengakumulasi
80.000 x 1/70 ppm DDD.
Hal itu dapat dijelaskan secara ekologis bahwa di dalam tubuh tiap makluk hidup terjadi
penumpukan (bioaccumulation) DDD dan menyebabkan perbesaran biologik (biological
magnification) di dalam proses makan memakan dalam rantai makanan (Matsumura, 1976).
Dalam kedokteran proses itu dinamakan keracunan kronis DDD.
Walau semula DDD diketahui sangat aman dan sangat selektif, setelah sepuluh tahun
kemudian ternyata manjadi pembunuh masal.
Teddy Suparno Tuti Wartati , Karmila Puspasari, Sitti Zubaidah DaCha, dan Liana Febliana
suka ini
Tuti Wartati Mantap pakso back to nature adalah pilihan terbaik, dengan menjaga
keseimbangan lingkungan, pengendalian hayati dan pestisida nabati.
Soehardi Tjokroprawiro Ya betoel Prof, ijin copas nggih, ..
BAB I
KEANGGOTAAN
Pasal 1
Anggota luar biasa adalah mereka yang bekerja di bidang kesehatan lingkungan atau sanitasi
yang ditetapkan oleh pengurus.
Pasal 2
Keanggotaan biasa bersifat aktif dan sesuai dengan standar kualifikasi profesi.
Penetapan anggota biasa yang dimaksud dalam ayat (1) di atas dilakukan melalui proses
pendaftaran oleh Pengurus Cabang atau Pengurus Daerah untuk Kabupaten atau Kota yang
belum memiliki Pengurus Cabang.
Pasal 3
Anggota biasa memiliki hak :
Mempunyai hak satu suara
Mempunyai hak memilih dan dipilih
Mempunyai hak membela diri
Pasal 4
Anggota luar biasa dan anggota kehormatan memiliki hak dan kewajiban :
Anggota biasa, luar biasa dan kehormatan memiliki hak bicara
Anggota luar biasa dan kehormatan wajib mendukung usaha-usaha untuk mencapai tujuan
organisasi
Pasal 5
DISIPLIN ORGANISASI
Anggota biasa, luar biasa dan kehormatan wajib menaati, menjunjung tinggi dan
melaksanakan AD, ART dan Kode Etik HAKLI.
Bagi anggota biasa, luar biasa dan kehormatan yang tidak memenuhi ayat (1) akan dikenakan
sanksi.
Bentuk dan tata cara pemberian sanksi terhadap pelanggaran AD, ART ditetapkan oleh
Pengurus Pusat.
Bentuk dan tata cara pemberian sanksi terhadap pelanggaran kode etik ditetapkan oleh
Dewan Pertimbangan Organisasi.
BAB II
KEPENGURUSAN
Pasal 6
SUSUNAN PENGURUS
Seorang Ketua
Sebanyak-banyaknya 2 (dua) orang Wakil Ketua
Sebanyak-banyaknya 2 (dua) orang Sekretaris
Sebanyak-banyaknya 2 (dua) orang Bendahara
Ketua-Ketua Bidang dan Anggota sesuai dengan kebutuhan program
Seorang Ketua
Seorang Wakil Ketua
Sebanyak-banyaknya 2 (dua) orang Sekretaris
Sebanyak-banyaknya 2 (dua) orang Bendahara
Ketua-Ketua Seksi dan Anggota sesuai dengan kebutuhan program
Pasal 7
Masa kerja Pengurus Pusat ditentukan 4 (empat) tahun, dalam hal MUNAS tidak dapat
diadakan dalam waktu yang telah ditetapkan maka penggantian Pengurus Pusat dapat
dilakukan melalui Sidang Istimewa.
Masa kerja Pengurus Daerah ditentukan 4 (empat) tahun, dalam hal MUSDA tidak dapat
diadakan dalam waktu yang telah ditetapkan maka penggantian Pengurus Daerah dapat
dilakukan melalui Sidang Luar Biasa.
Masa kerja Pengurus Cabang ditentukan 4 (empat) tahun, dalam hal MUSCAB tidak dapat
diadakan dalam waktu yang telah ditetapkan maka penggantian Pengurus Cabang dapat
dilakukan melalui Musyawarah Luar Biasa.
Dalam hal seorang Pengurus tidak dapat melaksanakan tugas, dalam masa jabatannya dapat
ditunjuk pejabat sementara sampai pemilihan pengurus berikutnya.
Pasal 8
Pengurus Pusat yang baru terpilih dalam waktu selambat-lambatnya 3 (tiga) sejak Pengurus
Inti ditetapkan telah membentuk Lembaga-Lembaga atau Unit-Unit Strategis sebagai
perangkat kerja organisasi sesuai denga kebutuhan dan perkembangan organisasi.
Pasal 9
Pasal 10
KRITERIA PENGURUS
Para Fungsionair Pengurus Pusat, Daerah dan Cabang harus minimal memenuhi kriteria
sebagai berikut :
Bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa
Jujur dan mempunyai integritas tinggi
Sehat jasmani dan rohani
Sekurang-kurangnya telah 3 (tiga) tahun menjadi anggota HAKLI
Belum pernah tercela selama bekerja, baik politis maupun administratif
Anggota biasa HAKLI
Pasal 11
PEMBINAAN
Pembinaan Pengurus Daerah dilakukan oleh Pengurus Pusat
Pembinaan Pengurus Cabang dilakukan oleh Peengurus Daerah
BAB III
Pasal 12
Pasal 13
Sidang Istimewa, Sidang Luar Biasa dan Musyawarah Luar Biasa baru dapat diselenggarakan
apabila terjadi hal-hal yang mendesak untuk diadakannya, dengan ketentuan sebagai berikut :
Sidang Istimewa apabila disetujui oleh sekurang-kurangnya dua pertiga dari jumlah Pengurus
Daerah
Sidang Luar Biasa apabila disetujui oleh sekurang-kurangnya dua pertiga dari jumlah
Pengurus Cabang
Musyawarah Luar Biasa apabila disetujui sekurang-kurangnya dua pertiga jumlah anggota
biasa
BAB IV
Pengangkatan Penasehat dan Dewan Pertimbangan Organisasi di tingkat Pusat dilakukan oleh
Pengurus Pusat selambat-lambatnya 3 (tiga) bulan setelah Musyawarah Nasional
Susunan Penasehat dan Dewan Pertimbangan Organisasi disesuaikan dengan kebutuhan
Pengangkatan Penasehat dan Dewan Pembina di tingkat daerah dan cabang selambat-
lambatnya 2 (dua) bulan setelah MUSDA dan MUSCAB
Kriteria Penasehat dan Dewan Pembina dipertimbangkan berdasarkan posisi strategis politis
dan mempunyai komitmen serta peminatan maupun kepedulian terhadap bidang kesehatan
lingkungan
Uraian lebih lanjut tentang Dewan-Dewan ini ditetapkan oleh Pengurus Pusat
BAB V
PENGELOLAAN IURAN ANGGOTA
Pasal 16
BAB VI
KETENTUAN PERALIHAN
Segala sesuatu yang belum ditetapkan dalam Anggaran Rumah Tangga dan hal-hal yang
dapat menimbulkan penafsiran yang berlainan akan ditetapkan oleh Pengurus Pusat.
BAB VII
KETENTUAN PENUTUP
Anggaran Rumah Tangga ini disyahkan dalam Musyawarah Nasional V Tahun 2005 dan
berlaku sejak ditetapkan.
Ditetapkan di : Surabaya
Pada Tanggal : 26 Oktober 2005
Posted on June 18th, 2011 by Mas Hardi | No Comments
a. Adalah organisasi profesi sebagai wadah pemersatu dan pembina profesional kesehatan
lingkungan yang secara khas beragam dan berjenjang dari latar belakang pendidikan,
lapangan kerja, posisi, peran dan jalur peminatan menjadi satu kesatuan jejaring fungsional
dengan keahlian kesehatan lingkungan.
b. Memiliki tujuan meningkatkan daya dan hasil guna para anggotanya dalam mengabdikan
keprofesionalannya serta meningkatkan dan mengembangkan kesehatan lingkungan agar
lebih berdaya bagi peningkatan profesi dan pembangunan kesehatan lingkungan untuk
kesejahteraan.
c.Dibentuk dan didirikan pada tanggal 12 April 1980, dengan sadar dan keinginan luhur yang
didasari oleh ilmu, ketrampilan dan sikap yang dimiliki untuk mewujudkan tujuan tersebut,
sebagai pengembangan dan perubahan organisasi Ikatan Kontrolir Kesehatan Indonesia
(IKKI) yang didirikan pada tanggal 5 September 1955.
d. Sebagai organisasi profesi, para anggotanya dilandasi oleh kemampuan dan ketrampilan di
bidang ilmu dan seni kesehatan lingkungan dalam upaya mengembangkan budaya perilaku
hidup sehat dan pengelolaan lingkungan yang bersih, aman, nyaman, sehat dan sejahtera
sesuai dengan harkat dan martabat manusia.
e. Keanggotaannya bersifat stelsel aktif dengan berbagai latar belakang jenis dan jenjang
pendidikan kesehatan lingkungan dan yang terkait, yang menjalankan profesinya di bidang
kesehatan lingkungan dan atau peduli terhadap pengelolaan lingkungan baik di lingkungan
pemerintah maupun non pemerintah.
Source :
http://hakliindonesia.blogspot.com/2009/10/mengenal-lebih-dekat-hakli.html
Older Entries
Drs Soehardi Tj, MSc
KETEGORI ARTIKEL
o Uncategorized (80)
SEO
seo