Anda di halaman 1dari 17

SUSUNAN PENGURUS PUSAT HAKLI 2005-2009 - Hasil MUNAS ke V

HAKLI di Hotel International Hilton, Surabaya tgl. 23-24 September 2005

Pengurus Inti :
Ketua Umum : DR. Hadi Siswanto, MPH
Ketua I : Hj. Soemini AR, M.Sc
Ketua II : Soedjono Soenhadji, SKM, Dipl.EST
Ketua III : Drs. Wisnu Hidayat, M.Sc
Ketua IV : Sutjipto, M.Sc
Sekretaris Jenderal : Drs. Sulistiono, SKM, M.Sc
Wakil Sekjend I : Sujono, SKM, MSPH
Wakil Sekjend II : RA Sofyan, SKM, MPH
Bendahara : Nurul Qomariah, SKM, M.Si
Wakil Bendahara : Oktiningsih, SKM

Dibantu oleh : 7 Departemen

Kamis, 15 Oktober 2009


Departemen di Lingkungan HAKLI

1. Departemen Bina Organisasi


Ketua : Neni Nuraini, SKM, MKes
Sekretaris Dept I : Heri Hermawanto, SKM,MKes
Anggota Utama Dept I : Syamsul Hadi, SKM;
M.Ichsan Sujarwo, SKM,MEpid;
Riris Nainggolan,SKM,MSi;
Drs.Yuli Karmen
2. Departemen Pemberdayaan Organisasi
Ketua : Chaeruddin Hasyim, SKM,MSi
Sekretaris Dept II : Sugiharto, M.Sc
Anggota Utama Dept II : Indariwati Sujono, SKM, MM;
Kusrini Wulandari, SKM,MKes;
Sugito,SKM,MKes;
Subardan Rochmat, Dipl.EST,MSi
3. Departemen Pengembangan Profesi
Ketua : Sudung Nainggolan, MPH
Sekretaris Dept III : Drs. Muchlis Adenan, M.Sc
Anggota Utama Dept.III : Zaenal Abidin,M.Sc;
Suharto,ST;
Muh.Natsir,ST,MKes
4. Departemen Pengembangan Masyarakat
Ketua : Achmad Djauhari,SKM,MM
Sekretaris Dept IV : Drs. Supriyanto Margono, MSi
Anggota Utama Dept IV : Abi Wiwoho, M.Sc;
Wiwiek Pudjiastuti, SKM,M.Kes;
Tanti Lukitaningsih,SKM, MKes;
Ferinawati, SKM,MPH
5. Depertemen Pengembangan Kemitraan
Ketua : Drs. Sayid Muhadar, MKes
Sekretaris Dept V : Budi Haryatmo, SKM
Anggota Utama Dept V : dr. Darma Sutanto, MS;
Rostiwi, SKM,MKes;
Endang Siswanti, SKM;
Sri Sugiriljati, SKM,MKes
6. Depertemen Hubungan Masyarakat
Ketua : Sukowidodo, SKM, MPH
Sekretaris Dept VI : Poerjanto, SKM, Mkes
Anggota Utama Dept.VI : Drs. Hamdani Kubi,MSPH;
Sri Endah Suwarni, SKM, Dipl.WQM;
Suprapto, SKM, MKes;
Tanti Herawati, SKM, MKes
7. Departemen Pengembangan Kewirausahaan
Ketua : Bambang Lukisworo, SKM
Sekretaris Dept VII : Djasio Sanropie, M.Sc
Anggota Utama Dept VII : Drs. Darto Supangat, MHA;
Dra. Yang Faria Childa, MSc;
Heri Widianto, SKM,MKes;
Eddy Saidy, SE, MBA

Sekretariat : Teguh Harrie Wibowo;


Agus Ronaldi, SKM;
Catur Puspawati, ST, MKes

Standar profesi sanitarian

1. 1. STANDAR PROFESI SANITARIAN Disusun Oleh : 1. Erni Lestari


(P07133114017) 2. Rahmawati Happy P (P07133114032) 3. Umniyatul
Fuadah (P07133114039) DIII KESEHATAN LINGKUNGAN SEMESTER 3
REGULER A (HYGIENE 1)

2. 2. Standar Profesi Sanitarian Kepmenkes No. 373 tahun 2007 tentang


Standar Profesi Sanitarian, Standar Profesi Sanitarian adalah suatu standar
bagi profesi kesehatan lingkungan dalam menjalankan tugas profesinya
untuk berperan secara aktif, terarah, dan terpadu dalam pembangunan
kesehatan nasional.

3. 3. Tujuan Standar Profesi Sanitarian Tujuan umum Sebagai acuan bagi


para ahli kesehatan lingkungan dalam berperan aktif, terarah dan terpadu
dalam pembangunan kesehatan nasional. Tujuan khusus Sebagai
pedoman bagi para ahli kesehatan lingkungan dalam melaksanakan
pekerjaannya sebagai tenaga kesehatan di bidang kesehatan lingkungan
sesuai dengan tugas, fungsi dan kewenangannya.

4. 4. Peran dan fungsi sanitarian profesional 1. Peran sebagai pelaksana


kegiatan kesehatan lingkungan sebagai pelaksana. Fungsi : Menentukan
komponen lingkungan mempengaruhi kesehatan manusia.
Melaksanakan pemeriksaan dan pengukuran komponen lingkungan secara
tepat berdasarkan prosedur yang telah ditetapkan. Menginformasikan
hasil pemeriksaan / pengukuran Menetapkan penyimpangan hasil
pemeriksaan terhadap standar baku mutu sanitasi bersih.

5. 5. 2. Peran sebagai pengelola kesehatan lingkungan. Fungsi :


Menganalisis hasil pengukuran komponen lingkungan yang mempengaruhi
kesehatan lingkungan. Menginterprestasikan hasil pengukuran
komponen lingkungan yang mempengaruhi kesehatan manusia.
Merancang dan merekayasa penanggulangan masalah lingkungan yang
mempengaruhi kesehatan manusia Mengorganisir penanggulangan
masalah kesehatan lingkungan. Mengevaluasi hasil penanggulangan.

6. 6. 3. Peran Sebagai Pengajar, Pelatih, dan Pemberdayaan Masyarakat .


Fungsi : Menginventarisasi pengetahuan, sikap, dan perilaku masyarakat
tentang kesehatan lingkungan. Menentukan pengetahuan, sikap, dan
perilaku tentang kesehatan lingkungan yang perlu diintervensi.
Merencanakan bentuk intervensi perubahan pengetahuan, sikap, dan
perilaku tentang kesehatan lingkungan. Melaksanakan intervensi
terhadap pengetahuan, sikap, dan perilaku masyarakat yang tidak sesuai
dengan kaidah kehatan. Mengevaluasi hasil intervensi.

7. 7. 4. Peran sebagai peneliti kesehatan lingkungan. Fungsi : Menentukan


masalah kesehatan lingkungan Melaksanakan kegiatan penelitian
teknologi tepat

8. 8. Daftar Kompetensi Sanitarian/Kesehatan Lingkungan KEPMENKES No.


373/Menkes/SK/III/2007 Melakukan pemeriksaan kualitas fisik air dan
limbah cair Melakukan pemeriksaan kualitas kimia air dan limbah cair
Melakukan pemeriksaan kualitas mikrobiologi air limbah cair Melakukan
pemeriksaan kualitas fisik udara / kebisingan / getaran / kelembaban
udara / kecepatan angin dan radiasi Melakukan pemeriksaan kualitas
kimia udara Melakukan pemeriksaan kualitas mikrobiologi udara
Melakukan pemeriksaan kualitas fisik tanah dan limbah padat Melakukan
analisis dampak kesehatan lingkungan.

9. 9. Mengelola program keselamatan kerja. hygiene industri, kesehatan


dan keselamatan kerja. Mengoperasikan alat pengeboran air tanah.
Melakukan pengeboran air tanah untuk pembangunan sarana air bersih.
Melakukan pemeriksaan kualitas mikrobiologi dan parasitologi makanan
dan minuman Melakukan pemeriksaan kualitas mikrobiologi dan
parasitologi sampel usap alat makanan minuman rectum Melakukan
survai vector dan binatang pengganggu Melakukan pengukuran
kuantitas (debit) air dan air limbah. Mengidentifikasi makro dan miro
bentos di badan air

10.10. Melakukan pemeriksaan sampel toksikan dan biomonitoring


Melakukan pendugaan air tanah. Mengoperasikan alat-alat aplikasi
pengendalian vektor. Mengelola alat-alat pengambil sampel udara.
Melakukan kegiatan penyuluhan dan pelatihan (komunikasi) Mengawasi
sanitasi pengelolaan linen. Melakukan pengelolaan limbah padat sesuai
jenisnya. Melakukan pengendalian vektor dan pengganggu. Melakukan
pengelolaan pembuangan tinja. Mengawasi sanitasi pengelolaan limbah
bahan berbahaya dan beracun.

11.11. Melakukan surveilence penyakit berbasis lingkungan. Berwirausaha


di bidang kesehatan pelayanan kesehatan lingkungan. Melakukan
pemberdayaan masyarakat dalam bidang kesehatan lingkungan. Menilai
kondisi kesehatan perumahaan (kepadatan hunian, lantai, dinding, atap,
ventilasi, jendela, dan penataan ruangan/bangunan). Menerapkan prinsip
sanitasi pengelolaan makanan. Mengawasi sanitasi tempat pembuatan,
penjualan, penyimpanan, pengangkutan & penggunaan pestisida.

12.12. Mengawasi Sanitasi Tempat-tempat Umum, Industri, Pariwisata,


Pemukiman dan Sarana Transportasi. Melaksanakan penelitian yang
berkaitan dengan kesehatan lingkungan. Melakukan intervensi
administratif sesuai hasil analisis sampel air, tanah, udara, limbah
makanan dan minuman, vektor dan binatang pengganggu. Melakukan
intervensi sosial sesuai hasil analisis sampel air, tanah, udara, limbah
makanan dan minuman, vektor, dan binatang pengganggu. Mengelola
klinik snitasi.

13.13. HAKLI Himpunan Ahli Kesehatan Lingkungan (HAKLI) adalah


organisasi profesi sebagai wadah pemersatu dan pembina profesional
kesehatan lingkungan yang secara khas beragam dan berjenjang dari latar
belakang pendidikan, lapangan kerja, posisi, peran dan jalur peminatan
menjadi satu kesatuan jejaring fungsional dengan keahlian kesehatan
lingkungan.

14.14. HAKLI memiliki tujuan meningkatkan daya dan hasil guna para
anggotanya dalam mengabdikan keprofesionalannya serta meningkatkan
dan mengembangkan kesehatan lingkungan agar lebih berdaya bagi
peningkatan profesi dan pembangunan kesehatan lingkungan untuk
kesejahteraan. HAKLI dibentuk dan didirikan pada tanggal 12 April 1980

15.15. Anggaran Dasar (AD) HAKLI Menurut Keputusan Musyawarah Nasional


V Himpunan Kesehatan Lingkungan Tahun 2005 Nomor : 05 / Munas V /
Hakli / 2005 Tentang Anggaran Dasar Himpunan Kesehatan Lingkungan
(Hakli) AZAS, TUJUAN DAN SIFAT organisasi berazaskan Pancasila
Organisasi bertujuan menghim[pun, membina , mengembangkan dan
mengamalkan iptek di bidang kesehatan lingkungan dalam mencapai
lingkungan yang sehat organisasi merupakan profesi di bidang
Kesehatan Lingkungan yang bersifat terbuka

16.16. Anggaran Rumah Tangga (ART) HAKLI Keputusan Musyawarah Nasional


V Himpunan Ahli Kesehatan Lingkungan Indonesia Tahun 2005 Nomor : 06/
Munas V / Hakli/ 2005 Tentang Anggaran Rumah Tangga Himpunan Ahli
Kesehatan Lingkungan Indonesia ( Hakli ) Keanggotaan terdiri dari :
Anggota biasa adalah para ahli di bidang kesehatan lingkungan atau
sanitarian, warga Negara Indonesia yang berpendidikan tinggi dan atau
bekerja / menekuni di bidang kesehatan lingkungan atau saitarian
Anggota luar biasa adalah mereka yang bekerj di bidang kesehatn
lingkungan atau sanitasi yang di tetapkan oleh pengurus Anggota
kehormatan adalah mereka yang diangkat pengurus

17.17. Daftar Pustaka http://kesling2014.blogspot.co.id/2014/12/standart-


profesi-sanitarian.html http://www.hukor.depkes.go.id/?art=30
http://www.scribd.com/doc/251301434/makalah-standar-profesi-
sanitarian#scribd
http://bpmpt.jabarprov.go.id/assets/data/arsip/Kepmenkes_373-MENKES-
SK- III-2007_STANDAR_PROFESI_SANITARIAN.pdf
http://www.slideshare.net/pipitike/standar-profesi-sanitarian

18.18. TERIMAKASIH

KiatHidupSehat.com
Kiat Agar Hidup menjadi Lebih Sehat

Home

A JUAL SEMUT JEPANG

A KOMPILASI SKRIPSI

A MADU PENYUBUR

BIO FOOD

ENGLISH VERSION

JUAL DVD ISLAMI

Archive for the Kesehatan Lingkungan Category


Prof Dr Teddy Suparno, SB,MS : Bahaya mengkonsumsi Sayuran yang
Mengandung Residu Insektisida

Prof Dr Teddy Suparno, SB,MS

Bahaya mengkonsumsi Sayuran yang Mengandung Residu Insektisida

Kasus matinya burung Aechmophorus occidentalis pemakan ikan atau western grebes di
sekitar danau Clear Lake, California pada tahun 1959 setelah danau itu diperlakukan
diklorodifenildi-kloretana (DDD).
Perlakuan DDD kedalam danau yang sangat aman bagi makluk hidup dan pada dosis sangat
rendah, yaitu pada 1949, 1954 dan 1957 berturut-turut dengan dosis 1/70 ppm (ppm = part
per million= perjuta bagian), 1/70 ppm dan 1/50 ppm untuk membunuh larva seranggga
Chaoborus.

Imagonya sangat mengganggu pelancong atau tourist yang menginap di losmen-losmen dan
mengganggu penduduk di sekitarnya. Dalam dosis 1/70 ppm DDD sudah dapat membunuh
larva Chaoborus tetapi tidak membunuh atau aman terhadap ikan kecil, ikan besar dan ikan
predator.

Setelah tahun 1959 dijumpai burung pemakan ikan (western grebes) banyak sekali yang mati.
Menurut dokter hewan yang memeriksanya burung-burung grebes itu mati bukan
karena penyakit.

Setelah diamati semua jenis makluk hidup yang ada di dalam danau (diurutkan sesuai dengan
mata rantai pada rantai makanan atau foodchain) tersebut diketahui bahwa akumulasi DDD di
dalam plankton sudah 265 x 1/70 ppm, ikan kecil 500 x 1/70 ppm, ikan (edible fish) 8.500 x
1/70 ppm, ikan predator 25.000 x 1/70 ppm dan jeroan western grebes sudah mengakumulasi
80.000 x 1/70 ppm DDD.

Hal itu dapat dijelaskan secara ekologis bahwa di dalam tubuh tiap makluk hidup terjadi
penumpukan (bioaccumulation) DDD dan menyebabkan perbesaran biologik (biological
magnification) di dalam proses makan memakan dalam rantai makanan (Matsumura, 1976).
Dalam kedokteran proses itu dinamakan keracunan kronis DDD.

Walau semula DDD diketahui sangat aman dan sangat selektif, setelah sepuluh tahun
kemudian ternyata manjadi pembunuh masal.

Bagaimana dengan pakar-pakar pengendali hama kita yang menganjurkan menggunakan


insektisida yang aman dan sangat selektif itu? Keracunan kronik tersebut sangat ditakuti dan
menyadarkan akan lingkungan yang tercemar.

Dari banyak percobaan di laboratorium dengan menggunakan hewan percobaan diketahui


bahwa keracunan insektisida kronik dapat bersifat karsinogenik (pembentukan jaringan
kanker), teratogenik (kelahiran anak cacat dari ibu yang keracunan) dan mutagenik
(kerusakan genetik pada generasi akan datang).

Hal ini dapat merusak kesehatan bangsa yang akan datang.


Ames dari Universitas California pada 1975 telah membuktikan bahwa ada hubungan yang
erat antara bahan yang karsinogenik dan bahan yang mutagenik. Sebagian besar bahan
karsinogenik juga diketahui bersifat mutagenik, dan sebaliknya bahan-bahan mutagenik yang
tadinya dianggap bukan karsinogenik ternyata karsinogenik.

Teddy Suparno Tuti Wartati , Karmila Puspasari, Sitti Zubaidah DaCha, dan Liana Febliana
suka ini

Tuti Wartati Mantap pakso back to nature adalah pilihan terbaik, dengan menjaga
keseimbangan lingkungan, pengendalian hayati dan pestisida nabati.
Soehardi Tjokroprawiro Ya betoel Prof, ijin copas nggih, ..

Posted on November 25th, 2012 by Mas Hardi | No Comments

ANGGARAN RUMAH TANGGA : HIMPUNAN AHLI KESEHATAN LINGKUNGAN


INDONESIA

KEPUTUSAN MUSYAWARAH NASIONAL V


HIMPUNAN AHLI KESEHATAN LINGKUNGAN INDONESIA
TAHUN 2005
NOMOR : 06/MUNAS V/HAKLI/2005
TENTANG
ANGGARAN RUMAH TANGGA
HIMPUNAN AHLI KESEHATAN LINGKUNGAN INDONESIA
(H A K L I )

BAB I
KEANGGOTAAN
Pasal 1

Keanggotaan terdiri dari :


Anggota biasa adalah para ahli di bidang kesehatan lingkungan atau sanitarian, warga negara
Indonesia yang berpendidikan tinggi dan atau bekerja / menekuni di bidang kesehatan
lingkungan atau sanitasi.

Anggota luar biasa adalah mereka yang bekerja di bidang kesehatan lingkungan atau sanitasi
yang ditetapkan oleh pengurus.

Anggota kehormatan adalah mereka yang diangkat pengurus.

Pasal 2
Keanggotaan biasa bersifat aktif dan sesuai dengan standar kualifikasi profesi.

Penetapan anggota biasa yang dimaksud dalam ayat (1) di atas dilakukan melalui proses
pendaftaran oleh Pengurus Cabang atau Pengurus Daerah untuk Kabupaten atau Kota yang
belum memiliki Pengurus Cabang.

Persyaratan dan standar kualifikasi profesi ditetapkan oleh Pengurus Pusat.

Pasal 3
Anggota biasa memiliki hak :
Mempunyai hak satu suara
Mempunyai hak memilih dan dipilih
Mempunyai hak membela diri

Anggota biasa mempunyai kewajiban :


Wajib membayar iuran
Wajib membina hubungan baik dan jiwa korps diantara para anggota
Wajib menaati keputusan organisasi dan melaksanakan usaha-usaha untuk mencapai tujuan
organisasi.

Pasal 4

Anggota luar biasa dan anggota kehormatan memiliki hak dan kewajiban :
Anggota biasa, luar biasa dan kehormatan memiliki hak bicara
Anggota luar biasa dan kehormatan wajib mendukung usaha-usaha untuk mencapai tujuan
organisasi

Pasal 5

DISIPLIN ORGANISASI
Anggota biasa, luar biasa dan kehormatan wajib menaati, menjunjung tinggi dan
melaksanakan AD, ART dan Kode Etik HAKLI.
Bagi anggota biasa, luar biasa dan kehormatan yang tidak memenuhi ayat (1) akan dikenakan
sanksi.
Bentuk dan tata cara pemberian sanksi terhadap pelanggaran AD, ART ditetapkan oleh
Pengurus Pusat.
Bentuk dan tata cara pemberian sanksi terhadap pelanggaran kode etik ditetapkan oleh
Dewan Pertimbangan Organisasi.

BAB II
KEPENGURUSAN
Pasal 6
SUSUNAN PENGURUS

Pengurus Pusat terdiri atas :


Seorang Ketua Umum
Sebanyak-banyaknya 4 (empat) orang Ketua
Seorang Sekretaris Jendral
Sebanyak-banyaknya 2 (dua) orang Sekretaris
Sebanyak-banyaknya 2 (dua) orang Bendahara

Pengurus Daerah terdiri atas :

Seorang Ketua
Sebanyak-banyaknya 2 (dua) orang Wakil Ketua
Sebanyak-banyaknya 2 (dua) orang Sekretaris
Sebanyak-banyaknya 2 (dua) orang Bendahara
Ketua-Ketua Bidang dan Anggota sesuai dengan kebutuhan program

Pengurus Cabang terdiri atas :

Seorang Ketua
Seorang Wakil Ketua
Sebanyak-banyaknya 2 (dua) orang Sekretaris
Sebanyak-banyaknya 2 (dua) orang Bendahara
Ketua-Ketua Seksi dan Anggota sesuai dengan kebutuhan program

Pasal 7

MASA KERJA PENGURUS

Masa kerja Pengurus Pusat ditentukan 4 (empat) tahun, dalam hal MUNAS tidak dapat
diadakan dalam waktu yang telah ditetapkan maka penggantian Pengurus Pusat dapat
dilakukan melalui Sidang Istimewa.

Masa kerja Pengurus Daerah ditentukan 4 (empat) tahun, dalam hal MUSDA tidak dapat
diadakan dalam waktu yang telah ditetapkan maka penggantian Pengurus Daerah dapat
dilakukan melalui Sidang Luar Biasa.

Masa kerja Pengurus Cabang ditentukan 4 (empat) tahun, dalam hal MUSCAB tidak dapat
diadakan dalam waktu yang telah ditetapkan maka penggantian Pengurus Cabang dapat
dilakukan melalui Musyawarah Luar Biasa.

Dalam hal seorang Pengurus tidak dapat melaksanakan tugas, dalam masa jabatannya dapat
ditunjuk pejabat sementara sampai pemilihan pengurus berikutnya.

Pasal 8

TATA TERTIB PEMILIHAN PENGURUS PUSAT

Pengurus Pusat harus tebentuk selama MUNAS.


Pemilihan Pengurus Pusat ditentukan oleh formatur yang berjumlah ganjil, paling sedikit 5
(lima) orang dengan unsur-unsur sebagai berikut :

Seorang Pimpinan MUNAS


Seorang Pengurus Pusat Lama
Tiga orang lebih peserta daerah yang dipilih dalam sidang pleno
Kewenangan formatur dalam Pemilihan Pengurus Pusat meliputi Ketua Umum, Ketua-Ketua,
Sekretaris Jendral dan Wakil-wakilnya serta Bendahara dan Wakilnya.
Pengurus Pusat yang baru terpilih dalam waktu selambat-lambatnya 1 (satu) bulan setelah
MUNAS sudah harus melengkapi susunan Pengurus Departemen, mengangkat Penasehat dan
Dewan Pertimbangan Organisasi serta menyusun Program Kerja Nasional.

Pengurus Pusat yang baru terpilih dalam waktu selambat-lambatnya 3 (tiga) sejak Pengurus
Inti ditetapkan telah membentuk Lembaga-Lembaga atau Unit-Unit Strategis sebagai
perangkat kerja organisasi sesuai denga kebutuhan dan perkembangan organisasi.

Pasal 9

TATA TERTIB PEMILIHAN PENGURUS DAERAH DAN


PENGURUS CABANG

Penetapan dan Pelantikan Pengurus Pusat dilakukan oleh Pimpinan MUNAS


Penetapan dan Pelantikan Pengurus Daerah dilakukan oleh Pimpinan MUSDA
Penetapan dan Pelantikan Pengurus Cabang dilakukan oleh Pimpinan MUSCAB

Pasal 10

KRITERIA PENGURUS
Para Fungsionair Pengurus Pusat, Daerah dan Cabang harus minimal memenuhi kriteria
sebagai berikut :
Bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa
Jujur dan mempunyai integritas tinggi
Sehat jasmani dan rohani
Sekurang-kurangnya telah 3 (tiga) tahun menjadi anggota HAKLI
Belum pernah tercela selama bekerja, baik politis maupun administratif
Anggota biasa HAKLI

Pasal 11

PEMBINAAN
Pembinaan Pengurus Daerah dilakukan oleh Pengurus Pusat
Pembinaan Pengurus Cabang dilakukan oleh Peengurus Daerah

BAB III

KETENTUAN UMUM MUSYAWARAH NASIONAL, SIDANG ISTIMEWA, SIDANG


LUAR BIASA DAN MUSYAWARAH LUAR BIASA

Pasal 12

KETENTUAN MUSYAWARAH NASIONAL


Peserta Musyawarah Nasional adalah :
Seluruh Pengurus Pusat
Seluruh Dewan Pertimbangan Organisasi
Seluruh Pengurus Daerah dengan sebanyak-banyaknya 4 (empat) Pengurus Daerah
Seluruh Pengurus Cabang dengan sebanyak-banyaknya 2 (dua) orang Pengurus Cabang
Peninjau
MUNAS dianggap syah apabila dihadiri sekurang-kurangnya setengah ditambah satu dari
jumlah peserta MUNAS. Apabila jumlah tersebut tidak tercapai maka MUNAS ditunda
selama 1 (satu) jam, apabila setelah waktu penundaan tersebut jumlah peserta masih belum
tercapai maka dengan persetujuan forum yang ada MUNAS dapat dianggap syah untuk
dilaksanakan.

MUNAS menetapkan tata tertib Musyawarah Nasional.


Hak suara dalam MUNAS diatur dalam tata tertib MUNAS.

Pasal 13

KETENTUAN SIDANG ISTIMEWA, SIDANG LUAR BIASA DAN MUSYAWARAH


LUAR BIASA

Sidang Istimewa, Sidang Luar Biasa dan Musyawarah Luar Biasa baru dapat diselenggarakan
apabila terjadi hal-hal yang mendesak untuk diadakannya, dengan ketentuan sebagai berikut :

Sidang Istimewa apabila disetujui oleh sekurang-kurangnya dua pertiga dari jumlah Pengurus
Daerah
Sidang Luar Biasa apabila disetujui oleh sekurang-kurangnya dua pertiga dari jumlah
Pengurus Cabang
Musyawarah Luar Biasa apabila disetujui sekurang-kurangnya dua pertiga jumlah anggota
biasa

BAB IV

PEMBENTUKKAN DAN PENGANGKATAN PENASEHAT DAN DEWAN


PERTIMBANGAN ORGANISASI
Pasal 14

PEMBENTUKKAN PENASEHAT DAN DEWAN PERTIMBANGAN ORGANISASI


Penasehat dapat dibentuk di tingkat Pusat, Daerah dan Cabang
Dewan Pertimbangan Organisasi hanya dibentuk oleh Pengurus Pusat
Pasal 15
PENGANGKATAN PENASEHAT DAN DEWAN PERTIMBANGAN ORGANISASI

Pengangkatan Penasehat dan Dewan Pertimbangan Organisasi di tingkat Pusat dilakukan oleh
Pengurus Pusat selambat-lambatnya 3 (tiga) bulan setelah Musyawarah Nasional
Susunan Penasehat dan Dewan Pertimbangan Organisasi disesuaikan dengan kebutuhan
Pengangkatan Penasehat dan Dewan Pembina di tingkat daerah dan cabang selambat-
lambatnya 2 (dua) bulan setelah MUSDA dan MUSCAB

Pengangkatan Penasehat dan Dewan Pertimbangan Organisasi ditetapkan dengan Surat


Keputusan Pengurus Pusat

Kriteria Penasehat dan Dewan Pembina dipertimbangkan berdasarkan posisi strategis politis
dan mempunyai komitmen serta peminatan maupun kepedulian terhadap bidang kesehatan
lingkungan

Kriteria Dewan Pertimbangan Organisasi dipertimbangkan berdasarkan keahlian, penguasaan


ilmu pengetahuan dan teknologi serta kemampuan komunikasi

Uraian lebih lanjut tentang Dewan-Dewan ini ditetapkan oleh Pengurus Pusat

BAB V
PENGELOLAAN IURAN ANGGOTA

Pasal 16

Untuk kelancaran program organisasi besarnya iuran ditetapkan sebagai berikut :


Uang pangkal sebesar Rp. 10.000,- (sepuluh ribu rupiah) untuk setia anggota, 25% untuk
Pengurus Pusat dan 75% untuk Pengurus Daerah
Uang iuran ditentukan oleh masing-masing Pengurus Daerah dan Cabang, 25% untuk
Pengurus Daerah dan 75% untuk Pengurus Cabang
Pengiriman uang iuran ditujukan kepada Bendahara Pengurus yang lebih tinggi selambat-
lambatnya 10 bulan berikutnya

BAB VI

KETENTUAN PERALIHAN

Segala sesuatu yang belum ditetapkan dalam Anggaran Rumah Tangga dan hal-hal yang
dapat menimbulkan penafsiran yang berlainan akan ditetapkan oleh Pengurus Pusat.

BAB VII

KETENTUAN PENUTUP

Anggaran Rumah Tangga ini disyahkan dalam Musyawarah Nasional V Tahun 2005 dan
berlaku sejak ditetapkan.

Ditetapkan di : Surabaya
Pada Tanggal : 26 Oktober 2005
Posted on June 18th, 2011 by Mas Hardi | No Comments

Mengenal Lebih Dekat HAKLI Himpunan Ahli Kesehatan Lingkungan Indonesia


(HAKLI)

Mengenal lebih dekat HAKLI


Himpunan Ahli Kesehatan Lingkungan Indonesia disingkat HAKLI (The Indonesian
Association of Environmental Health IAEH) :

a. Adalah organisasi profesi sebagai wadah pemersatu dan pembina profesional kesehatan
lingkungan yang secara khas beragam dan berjenjang dari latar belakang pendidikan,
lapangan kerja, posisi, peran dan jalur peminatan menjadi satu kesatuan jejaring fungsional
dengan keahlian kesehatan lingkungan.

b. Memiliki tujuan meningkatkan daya dan hasil guna para anggotanya dalam mengabdikan
keprofesionalannya serta meningkatkan dan mengembangkan kesehatan lingkungan agar
lebih berdaya bagi peningkatan profesi dan pembangunan kesehatan lingkungan untuk
kesejahteraan.

c.Dibentuk dan didirikan pada tanggal 12 April 1980, dengan sadar dan keinginan luhur yang
didasari oleh ilmu, ketrampilan dan sikap yang dimiliki untuk mewujudkan tujuan tersebut,
sebagai pengembangan dan perubahan organisasi Ikatan Kontrolir Kesehatan Indonesia
(IKKI) yang didirikan pada tanggal 5 September 1955.

d. Sebagai organisasi profesi, para anggotanya dilandasi oleh kemampuan dan ketrampilan di
bidang ilmu dan seni kesehatan lingkungan dalam upaya mengembangkan budaya perilaku
hidup sehat dan pengelolaan lingkungan yang bersih, aman, nyaman, sehat dan sejahtera
sesuai dengan harkat dan martabat manusia.

e. Keanggotaannya bersifat stelsel aktif dengan berbagai latar belakang jenis dan jenjang
pendidikan kesehatan lingkungan dan yang terkait, yang menjalankan profesinya di bidang
kesehatan lingkungan dan atau peduli terhadap pengelolaan lingkungan baik di lingkungan
pemerintah maupun non pemerintah.

f. Di lingkungan pemerintah/sektor kesehatan, anggotanya yg berminat menjadi tenaga


fungsional dikembangkan sesuai kompetensinya sebagai tenaga fungsional dengan sebutan
Sanitarian, terdiri dari Sanitarian Trampil (pelaksana), Sanitarian Ahli (Pelaksana Lanjut,
Pengelola, Penyidik) dan Sanitarian Spesialist (Pendidik, Peneliti, Penyidik lanjut).

Source :
http://hakliindonesia.blogspot.com/2009/10/mengenal-lebih-dekat-hakli.html

Posted on June 15th, 2011 by Mas Hardi | No Comments

Older Entries
Drs Soehardi Tj, MSc

Saat ini saya berdomisili di Bandung.Sebelum pensiun menjabat


sebagai Field Coordinator International Organi- zation for Migration (Badan
PBB) di Tapaktuan Aceh Selatan. Awalnya saya bekerja di Departemen
Kesehatan,juga sebagai Dosen di Universitas Islam Riau,dan Dosen di
STIKES Dharma Husada , lalu bergabung di beberapa International NGO
bekerja di Aceh sampai Papua, di Perusahaan Multi Nasional (Becton
Dickinson dan ECOLAB ) dan sempat mendapatkan berbagai pelatihan di
beberapa Negara seperti Amerika Serikat, Australia, New-Zealand,
Thailand dan Singapore.

USTADZ YUSUF MANSYUR

OBAT KUAT PALING TOP


PENYUBUR PRIA & WANITA

Dialoque Islam >< Kristen

PELUANG BISNIS BESAR


KAMI JUAL SEMUT JEPANG

KETEGORI ARTIKEL

o Anti Kanker (12)

o Artikel Islami (61)

o Artikel ttg Asam Urat (3)

o Berita Kesehatan (16)

o Digital Huda (16)

o Gaya Hidup Sehat (67)

o Intermezzo Obat Strss (6)

o Internet Marketing (6)

o Jantung dan Kardiovaskuler (7)

o Kesehatan Lingkungan (5)

o Kesehatan Remaja dan Wanita (2)

o Kumpulan Puisi Hertadi Sudjo (48)

o Lowongan Kerja Kesehatan (15)

o Medical Instruments (2)

o Minuman/makanan berkhasiat (39)


o Pemberdayaan Pemulung (5)

o Pengobatan Herbal (58)

o Penyakit Kanker (8)

o Penyakit Kecacingan (1)

o Penyakit Menular (29)

o Produk Kesehatan (1)

o Public Health (35)

o Radikal Bebas & Antioksidan (9)

o Solid Waste Management (13)

o Tahukah Anda Kenapa ? (2)

o Tanaman Obat (115)

o Tips untuk Penderita Diabetes/Kencing Manis (29)

o Uncategorized (80)

JUMLAH ARTIKEL = 585

JUMLAH ARTIKEL = 585

SEO

seo

2008 KiatHidupSehat.com Entries (RSS) Comments (RSS)

Powered by WordPress. Designed by Free WordPress Themes.

Anda mungkin juga menyukai