Anda di halaman 1dari 6

Prototipe Pemanfaatan Telepon Selular Untuk Menyampaikan Informasi

Kondisi Pintu Air Ke Pusat Kendali


Tjahjo Dwinurti1, Dyah Pratiwi2
1
FTI, 2FIKTI, Universitas Gunadarma
Jl. Margonda Raya no 100 Depok 16424
1
dwinurti@staff.gunadarma.ac.id, 2 dpratiwi@staff.gunadarma.ac.id

Abstrak

Banjir adalah masalah yang cukup rumit ketika musim hujan. Untuk mengendalikan banjir, salah satu caranya
adalah dengan mengatur buka tutup pintu air pada tanggul sungai. Pada penulisan ini diketengahkan prototipe
pengaturan dan pengontrolan pintu air dengan memanfaatkan jaringan telepon selular. Sistem kontrol
menggunakan Mikrokontroler DT51, pengaturan pintu air menggunakan servo DC. Servo DC secara otomatis
akan membuka dan menutup pintu sesuai dengan level ketinggian air. Kondisi ketinggian air secara otomatis
dapat dipantau lewat pengiriman sms. Metode penelitian yang digunakan adalah menggunakan metode simulasi
dan pengukuran.
Kata kunci : Servo DC, pintu air, mikrokontroller, sms, sensor

1. Pendahuluan Rangkaian secara umum terdiri atas 3 blok


diagram, yaitu blok input berupa sensor ketinggian
Banjir menjadi salah satu masalah yang cukup air, blok pemroses berupa rangkaian Mikrokontroller
serius di kota besar, seperti Jakarta selama musim dan blok output yang terdiri dari perangkat telepon
hujan. Salah satu penyebabnya adalah kiriman air selular, rangkaian LED dan servo DC.
dari Bogor dan Depok. Banjir bisa dikendalikan
dengan memonitoring luapan air di pintu sungai.
Saat ini, dibeberapa daerah masih cukup banyak
metode pengontrolan pintu air secara manual, yaitu
dengan cara menempatkan petugas monitoring di
pintu air, selanjutnya petugas tersebut akan
memberikan informasi ke pusat kendali.
Pada penelitian ini akan diketengahkan desain
prototipe pengendalian banjir dengan memanfaatkan
jaringan GSM. Dengan alat ini, perubahan volume
air dapat dideteksi sedini mungkin dan alat ini dapat
langsung melakukan tindakan untuk pengedalian
volume air secara otomatis, sehingga faktor
kelalaian yang sering terjadi pada manusia dapat
dihindarkan.
Alat ini bekerja berdasar ketinggian level air yang
Gambar 1. Schematic rangkaian
dideteksi oleh sensor air. Lebarnya pembukaan pintu
air akan disesuaikan dengan tingginya level air yang
Sistem ini menggunakan kabel data sebagai
telah dicapai. Pintu air akan semakin terbuka lebar
interface antara handphone dan mikrokontroler.
apabila level ketinggian air semakin tinggi.
Komunikasi antara ponsel (handphone) dengan
Informasi ini selanjutnya secara otomatis akan
mikrokontroler bersifat full-duplex, artinya port
dikirmkan ke pusat kendali melalui short message
serial bisa mengirim dan menerima data pada waktu
service (SMS).
yang bersamaan. Secara umum cara kerja alat ini
adalah sebagai berikut, setelah terjalin komunikasi
2. Desain Rangkaian
antara ponsel dengan sistem mikrokontroler, jika
sistem sudah mendapat tegangan dari catu daya
sebelum ada hubungan antara ponsel dengan sistem, delay_ms(500);
maka mikrokontroler tidak akan mendeteksi ponsel. Status_Terakhir=1;
jika ponsel terhubung ke sistem sebelum sistem
mendapat tegangan dari catu daya, begitu catu daya B. Script pengiriman sms kondisi level 2 [6]
dalam keadaan ON, secara otomatis mikrokontroler //level waspada
akan mendeteksi ponsel tersebut [3,4]. if(Status_Terakhir<2){
Mikrokontroler diprogram supaya ponsel hanya printf("AT+CMGS=25"); //pannjang karakter
mengirim perintah SMS ke nomor tertentu saja, pdu=50 dibawah dibagi 2 then -1
selanjutnya ponsel dalam keadaan standby dan //printf("AT+CMGS=24");
menunggu input dari mikrokontroler, input yang putchar(0x0d);
masuk akan dideteksi, jika input yang masuk sesuai delay_ms(500);
dengan yang sudah ditentukan di program, maka printf("0001000C8180751191149000000DECB2BD
ponsel akan mengirim data ke pusat kendali dalam CC06DDC37378981C06");
bentuk SMS. putchar(26); // control z (akhir dari kirim
Sensor air sederhana dapat dibuat secara sms)
langsung dengan menggunakan dua utas kabel. Jenis delay_ms(500);
kabel yang digunakan adalah kabel tembaga Status_Terakhir=2;
STP(Shielded Twisted Pair). Sifat air sebagai
penghantar arus listrik yang baik menbuat sensor C. Script pengiriman sms kondisi level 2.
dapat mendeteksi adanya air yang telah menyentuh //level Awas
sensor. if(Status_Terakhir<4){
printf("AT+CMGS=26"); //pannjang karakter
pdu=54 dibawah dibagi 2 then -1
putchar(0x0d);
delay_ms(500);
printf("0001000C8180751191149000000EECB2BD
CC06DDC3F030390C9201");
putchar(26); // control z (akhir dari kirim
sms)
delay_ms(500);
Status_Terakhir=3;

Driver motor DC mengunakan IC L293D, yang


berfungsi sebagai penggerak menggantikan relay.
Driver ini membutuhkan tegangan sebesar +5 V DC
Gambar 2. Sensor ketinggian air dan tegangan +12 V untuk menggerakan sebuah
motor DC. Untuk membuka pintu air menggunakan
Sistem pembuka dan penutup pintu air diawali perputaran motor CW (clockwise) fullstep dengan
dari nilai input sensor ketinggian air yang terhubung jumlah sudut 180 dan untuk untuk menutup
ke Mikrokontroler. Ketika setiap sensor air menggunakan perputaran motor CCW(counter
mendeteksi ketinggian air, maka akan dikirim sinyal clockwise) [1,2].
high ke mikrokontroler, yang selanjutnya
mikrokontroller akan mengolah informasi tersebut Tabel 1. Logika cara kerja motor
untuk disampaikan ke output. LED akan menyala
sesuai dengan level ketinggian air, sedangkan servo No P P P P KET
DC akan membuka dan menutup pintu air sesuai C C C C
dengan volume air. Semakin tinggi volume air, maka 7 6 5 4
semakin besar pintu kebuka. Seluruh informasi 1 1 1 1 1 Keadaan normal
tersebut akan dikirimkan secara otomatis ke pintu tertutup
handphone dengan nomor tertentu. 2 1 1 1 0 Pintu mulai bergeser
3 1 1 0 1 CW saat air
A. Script pengiriman sms kondisi level 1 [6] 4 1 0 1 1 menyentuh sensor 2
//level aman hingga terbuka.
5 0 1 1 1
if(Status_Terakhir<1){ Kondisi pintu terbuka
printf("AT+CMGS=22"); //pannjang karakter ( CW 90)
pdu=46 ibawah dibagi 2 then -1 6 1 1 1 0 Pintu mulai bergeser
putchar(0x0d); 7 1 1 0 1 CW saat air
delay_ms(500); menyentuh sensor 3
8 1 0 1 1
printf("0001000C8180751191149000000AECB2BD hingga terbuka.
9 0 1 1 1
CC0685DB6137"); Kondisi pintu terbuka
putchar(26); // control z (akhir dari kirim sms)
setengah. Tetapi apabila sensor ke 2 tidak terhubung
penuh ( CW 90) maka program akan mendeteksi sensor pertama.
Urutan dari atas ke bawah merupakan arah gerak Setelah sensor pertama terhubung maka Led
pintu air pada posisi membuka, yaitu sesuai dengan hijau menyala dan program akan mendeteksi
arah jarum jam CW (clockwise) dengan melakukan keadaan led kuning telah mati, apbila kondisi Led
4 kali siklus (fulstep) dengan perstepnya adalah 7,5. sebelumnya adalah led kuning nyala maka program
Pada data no. 5, jika sensor 2 tersentuh air maka akan menyalakan led hijau, mengirim SMS, dan
kondisi pintu terbuka setengah dengan sudut motor akan menutup secara penuh, namun bila
perputarannya 90, sedangkan pada data no 9 jika kondisi led sebelumnya adalah keadaan normal
sensor 3 tersentuh maka kondisi pintu terbuka penuh dimana sensor pertama stanby, maka program akan
dengan sudut 90. Apabila air sudah surut, maka menyalakan led hijau dan mengirim sms.
pintu akan kembali tertutup dengan perputaran
CCW(counter clockwise) dan logika penutupan 4. Hasil dan Pembahasan
dimulai dari urutan data bawah ke atas [5,6].
Sensor akan bekerja atau aktif pada saat
3. Algoritma Program terhubung ke ground melalui media air dengan
seutas kabel di ujungnya. Pengujian ketinggian level
Flow chart program pengendalian pintu air air bersamaan dengan pengujian perputaran servo
diberikan seperti pada gambar 3 dibawah : DC seperti yang terlihat pada gambar 4. Tabel hasil

pengujian diperlihatkan pada tabel 2.

Gambar 4. Uji coba level air dan perputaran servo


DC
(a). Level ketinggian air
(b). perputaran servo DC
Gambar 3. Flow chart program

Secara keseluruhan dari Alur diagram program A. Pengujian sensor ketinggian air
pemanfaatan jaringan GSM untuk penyampaian
informasi pintu air ke pusat kendali, dimulai dengan
Di tabel berikut ini dapat di lihat bahwa sensor
menginisialisasi program dengan mendeteksi HP dan
bekerja pada kondisi low, karena tegangan
Led apakah HP dan Led dalam keadaan ON, setelah
terhubung ke ground maka teganganya menjadi 0 V.
melakukan inisialisasi program akan mendeteksi
sensor ke 3 apabila sensor tersebut terhubung maka
Tabel 2. Hasil uji level air
Led merah akan menyala, mengirim SMS, dan
motor akan terbuka penuh. Tetapi apabila sensor ke
Level Air Hasil pengujian Voltase (Volt)
3 tidak terhubung maka program akan mendeteksi
S1/Posisi S2/Posisi S3/Posisi
sensor ke 2.
B D F
Setelah sensor ke 2 terhubung maka Led kuning
menyala dan program akan mendeteksi keadaan Led A 5,05 5,05 5,05
merah telah mati, apabila kondisi Led sebelumnya B 0 5,05 5,05
adalah led merah nyala maka program akan C 0 5,05 5,05
menyalakan led kuning, mengirim SMS, dan motor D 0 0 5,05
akan menutup setengah, namun bila kondisi Led E 0 0 5,05
sebelumnya adalah keadan led hijau menyala maka F 0 0 0
program akan menyalakan led kuning, mengirim
SMS, dan motor akan membuka palang pintu Dari tabel diatas terlihat bahwa kondisi setiap
port awalnya adalah high (5,05 V), karena sensor
tersentuh dan aliran listrik terhubung ke ground PORTD=0xEE;
maka terjadi short circuit atau perubahan logika dari delay_ms(50);
high ke low (0 V). }
Perintah untuk mengaktifkan sensor air }

if(PINA.2==0) //jika sensor 3 terhubung ground Tabel pengukuran level tegangan penggerak
else if(PINA.1==0) // jika sensor 2 terhubung servo DC untuk menutup pintu diberikan sebagai
ground berikut :
else if(PINA.0==0) // jika sensor 1 terhubung Tabel 4. Servo DC menutup pintu
ground
Sen P P P P servo Kondisi
B. Pengujian servo DC sor D3 D2 D1 D0 Pintu
S3 5,0 5,0 5,0 5,0 Diam Terbuka
Tegangan sebesar 5V dihasilkan dari keluaran S2 0,0 5,0 5,0 5,0 Puta Turun
pengendali mikrokontroler yaitu dari port D.0 5,0 0,0 5,0 5,0 r perlaha
sampai port D.3 yang telah diatur oleh program. 5,0 5,0 0,0 5,0 CC n
Script program untuk membuka pintu sebagai 5,0 5,0 5,0 0,0 W
berikut : 900
void cw90(void) S1 0,0 5,0 5,0 5,0 Puta Turun
{ 5,0 0,0 5,0 5,0 r perlaha
for(i=0;i<3;i++) { 5,0 5,0 0,0 5,0 CC n
PORTD=0xEE; 5,0 5,0 5,0 0,0 W hingga
delay_ms(50); 900 tertutup
PORTD=0xDD;
delay_ms(50); Dari data diatas, motor DC akan berputar untuk
PORTD=0xBB; membuka dan menutup pintu serta menentukan arah
delay_ms(50); putarannya pada saat mikrokontroler mengeluarkan
PORTD=0x77; signal tegangan 0,01V pada setiap port. Tegangan
} high didapat nilai sebesar 5,05 V. Untuk menentukan
} gerakan motor mencapai 90, mikrokontroler
diprogram untuk melakukan pergerakan motor DC
Tabel pengukuran level tegangan penggerak sebanyak 12 step dengan step angle 7,5
servo DC untuk membuka pintu diberikan sebagai
berikut : C. Pengujian hubungan ketinggian air terhadap
pergerakan servo DC.
Tabel 3. Servo DC membuka pintu
Tabel 5. Pengujian hubungan ketinggian air dengan
Sen P P P P servo Kondisi pergerakan motor
sor D3 D2 D1 D0 Pintu
S1 5,0 5,0 5,0 5,0 Diam tertutup Posisi Posisi Posisi step motor
S2 5,0 5,0 5,0 0,0 Puta Terbuka pintu ketinggia
5,0 5,0 0,0 5,0 r keatas n air
5,0 0,0 5,0 5,0 CW Posisi A A bergeser 00 dari
0,0 5,0 5,0 5,0 900 pintu dari titik awal
S3 5,0 5,0 5,0 0,0 Puta Terbuka tutup ke B A (00)
5,0 5,0 0,0 5,0 r keatas buka C A (00)
5,0 0,0 5,0 5,0 CW D B (bergeser CW
0,0 5,0 5,0 5,0 900 900 dari A)
E B (00)
Scrip untuk menggerakkan servo DC menutup F C (bergeser CW
pintu sebagai berikut : 900 dari B)
void ccw90(void) Posisi F C (00)
{ pintu dari E B (bergeser CCW
for(i=0;i<3;i++) { buka ke 900 dari C)
PORTD=0x77; tutup D B (00)
delay_ms(50); C A (bergeser CCW
PORTD=0xBB; 900 dari B)
delay_ms(50); B A (00)
PORTD=0xDD;
A A (00)
delay_ms(50);
mempunyai pergesaran motor untuk mebuka serta
Dari pengujian tabel diatas tingkatan ketinggian untuk menutup pintu, dan juga mengirim SMS ke
level berpengaruh terhadap pergerakan motor DC, pusat kendali.
pada posisi pintu mulai membuka jika air tersentuh
sensor pada titik D dan F maka motor bergerak 90 Daftar Pustaka:
searah jarum jam ( Clockwise ) dan ketika air sudah
mulai surut pada saat air tidak lagi tersentuh sensor 1 Adrian, http://repository.usu.ac.id/bitstream /
di titik F maka motor akan berputar 90 berlawanan 123456789/ 184 29/4 /Chapter%20II.pdf Maret
2011.
searah jarum jam (CounterClockwise) dan juga saat 2 Andrianto, Heri, 2008, Pemprograman
air tidak lagi menyentuh sensor di titik D maka Mikrokontroler AVR ATmega 16, Informatika,
motor akan berputar 90 CCW, hingga akhirnya Bandung.
tidak ada pergerakan dari motor DC sampai di titik 3 Denny S, Irfan M, 2010, Aplikasi jaringan GSM
A, dan menandakan pintu telah tertutup. sebagai media pengaturan, Proseding KNSI,
STMIK MDP.
4 Hamzah, et all, 2009, Aplikasi rumah cerdas
5. Kesimpulan berbasis Mikrokontroller Atmega, Proseding
KOMMIT vol 2, Universitas Gunadarma.
Motor DC mulai bergerak membuka pintu saat 5 Malvino, Albert Paul, 1981, Prinsipprinsip
kondisi air berada pada posisi sensor 2 dan sensor 3 Elektronika, Erlangga, Jakarta.
dan motor bergerak 6 Widodo, 2008, Panduan Praktikum
kembali menurukan pintu pada saat air mulai surut Mikrokontroler AVR ATMEGA 16, Terbitan Elex
Media Komutindo , Jakarta.
sensor air tidak menyentuh sensor 3, sensor 2 dan
sensor 1
Dari pengujian tingkatan ketinggian level air
berpengaruh terhadap pergerakan motor DC setiap
air tersentuh sensor dan masing-masing sensor

Anda mungkin juga menyukai