Anda di halaman 1dari 12

TUGAS 1

TEKNOLOGI DAN KONSTRUKSI


OTOMOTIF
FIKY NUZULLA DARSONO
2113100052
Dosen Kelas:
Prof. Ir. I Nyoman Sutantra, M.Sc., Ph.D.

JURUSAN TEKNIK MESIN FTI-ITS

SEMESTER GENAP 2016/2017


PERKEMBANGAN TEKNOLOGI TERBARU DALAM
BIDANG OTOMOTIF
DUAL CLUTCH TRANSMISSION

Teknologi kopling ganda terus berkembang. Setelah beberapa


lama hanya dikuasai oleh Volkswagen dan Audi, sekarang pabrikan
lain juga mengembangkannya. Transmisi kopling ganda /DCT (Dual
Clutch Transmission) digunakan untuk menggabungkan kelebihan dari
sistem transmisi manual dan otomatis. Seperti kita tahu, transmisi
manual memiliki keunggulan dalam hal respon cepat dan minim slip.
Sedangkan transmisi otomatis unggul karena mengurangi beban kerja
pengemudi dalam memindahkan posisi gigi.

Dual Clutch Transmission merupakan transmisi manual yang


koplingnya diatur komputer seperti Sequential Manual (Transmisi
manual yang koplingnya diatur oleh komputer, bisa berpindah gigi
hanya dalam sepersekian detik. Tidak ada pedal kopling, dan pasti
ada paddle di belakang setir untuk memindahkan gigi.), tapi
perbedaan utamanya adalah, menggunakan dua kopling yang
tugasnya menangani dua gigi yg berbeda yaitu gigi yang sedang
digunakan, dan gigi yang akan dimasuki. Dua kopling memungkinkan
sudah masuk gigi berikut bahkan ketika gigi awal belum dilepas
sepenuhnya. Hasilnya, perpindahan gigi yang tidak terasa, seperti
pada CVT, namun perbedaan besarnya adalah, tenaganya bahkan
lebih responsif daripada manual biasa.

Adapun, VW Group yang sudah memakai sistem ini, mereka


menyebutnya DSG. BMW dan Porsche masih sedang menyiapkan
versi mereka masing-masing (ZSG untuk BMW, PDK untuk Porsche).
Kemudian, pada sepeda motor rasanya baru Honda yang
mengaplikasikannya pada salah satu model massalnya yaitu, Honda
VFR1200F. Motor sport touring ini jadi sepeda motor pertama di dunia
yang mengusung teknologi dual clucth. Pada dasarnya, mekanisme
kerja sistem transmisi kopling ganda ini seperti transmisi manual
yang dioperasikan secara elektronik. Maka dari itu, dalam sistem
yang pertama diperkenalkan oleh Volkswagen Grup ini memakai
kopling layaknya transmisi manual. Hanya saja, ia memiliki beberapa
pelat yang direndam dalam oli transmisi seperti kopling di sepeda
motor.

Penggunaan beberapa plat dimaksudkan untuk menambah


bidang gesek karena posturnya lebih kecil dari kopling manual biasa,
terutama untuk kopling yang berada di sisi dalam. Sedangkan oli
transmisi berfungsi untuk mereduksi panas yang ditimbulkan oleh
plat yang bergesek sambil melumasi komponen bergerak lainnya.

Prinsip kerjanya, kopling pertama melayani perbandingan gigi 1,


3 dan 5 serta mundur. Sementara kopling kedua melayani gigi 2, 4
dan 6. Volkswagen Golf GTI dan Ford Focus TDCi membuat semua
poros input dari mesin pada kopling pertama dan kedua berada dalam
satu garis lurus.

Berbeda dengan Mitsubishi. Produsen asal Jepang ini mencoba


untuk melakukan pengembangan agar lebih sesuai dengan
penggerak empat roda yang dimilikinya. Diperuntukkan bagi
Mitsubishi Lancer Evolution X 2007, mereka membangun transmisi
serupa yang lebih kompak. Untuk itu konstruksinya diubah dengan
menambah satu poros via roda gigi. Alhasil, bentuknya jadi melebar
dan kompak sehingga masih dapat dipasang melintang bersama
transfer case.

Mekanisme kontrol Twin Clutch Sports Shift Transmission (TC-


SST) ini memakai Electronic Control Unit (ECU) yang terpisah dari ECU
mesin dan menyatu pada rumah transmisi. Bersama ECU mesin dan
ECU tuas transmisi, secara simultan data yang didapat dari mapping
digunakan untuk mengoperasikan valve body yang memberikan
tekanan hidrolis pada kopling dan garpu pemindah gigi.

Namun pada prinsipnya, transmisi kopling ganda ini bertujuan


untuk memadukan kesigapan ala transmisi manual namun tidak
memiliki pedal kopling layaknya transmisi otomatis. Plus peripindahan
gigi yang halus serta lebih cepat dari jenis manual sekalipun.

Pasalnya, saat rasio gigi berada di posisi gigi 1, maka kopling


kedua telah memutar gear ratio ke-2 melalui kopling lainnya.
Hasilnya, perpindahan gigi pun dapat berlangsung cepat dan lembut.
Saat di posisi gigi 2 pun, garpu akan menyiapkan gigi 3 untuk bekerja.
Begitu seterusnya. Namun demi mengantisipasi downshift, garpu
tidak mengunci secara penuh. Alhasil saat gigi diperintahkan turun,
transmisi masih sanggup merespons dengan cepat.

Sebagai pemuncak adrenalin, disediakan beberapa pilihan


mode perpindahan gigi. Mulai dari normal untuk pengendaraan
santai, sport untuk respon lebih cepat dan S-Sport jika Anda ingin
memaksimalkan seluruh daya yang ia simpan. Inilah yang menjadi
fitur lebih dari sebuah transmisi otomatis.
Sebagai pelopor, jelas Volkswagen Group tidak tinggal diam.
Tahun lalu, pabrikan Jerman ini meluncurkan pengembangan DSG
bertajuk 7-speed S-Tronic. Selain menambah satu lagi perbandingan
gigi, kopling ganda yang digunakan sudah tidak lagi direndam oli alias
murni kopling kering layaknya transmisi manual biasa. Memang
secara kualitas bahan pastilah menuntut standar tinggi. Tapi dengan
semakin ringkasnya konstruksi kopling dan hilangnya selip dari cairan
pelumas, membuat bobotnya berkurang dan respons terhadap
perpindahan gigi menjadi lebih baik

1. Gambar Konstruksi Dual Clutch Transmission

Gambar 1. Gambar Konstruksi Dual Clutch Transmission


Sumber: http://auto.howstuffworks.com/dual-clutch-
transmission.htm
Gambar 2. Gambar Konstruksi Dual Clutch Transmission
Sumber: https://www.google.co.id/imgres?imgurl=http%3A%2F
%2Fi299.photobucket.com

2. Cara Kerja Dual Clutch Transmission

Gambar 3. Cara Kerja Dual Clutch Transmission


Sumber: http://tmcblog.com/2016/09/14

Pada sistem clutch / kopling konvensional, hanya ada satu paket


plat kopling yang digunakan untuk menangani 5 atau 6 jenis rasio
transmisi gear / gigi. Namun pada sistem Dual Clutch Transmission di
kendaraan baik motor maupun mobil ada dua kelompok. Plat kopling
yang masing masing kelompok memiliki tugasnya masing masing.
Dapat dilihat dari gambar di atas kopling pertama menangani
gear/gigi ganjil 1,3 dan 5 (rasio gear berwarna merah) sedangkan
satu kelompok plat kopling lain menangani gear/ gigi yang genap 2,4
dan 6 ( rasio gear berwarna biru ).
Gambar 4. Cara Kerja Dual Clutch Transmission
Sumber: http://tmcblog.com/2016/09/14

Seperti yang dapat dilihat pada gambar di atas, terlihat tenaga


yang dihasilkan crank shaft disalurkan ke rantai roda belakang
melalui sistem transmisi gear/gigi 1. Dan pada pada saat gear/gigi 1
ini rasio gigi gigi transmisi yang bekerja bisa dilihat hanya kelompok
plat kopling yang merah paling ujung.

Gambar 5. Cara Kerja Dual Clutch Transmission


Sumber: http://tmcblog.com/2016/09/14

Saat sebelum mau masuk gigi 2, plat kopling kedua yang


disimbolkan berwarna biru sudah bersiap merekat dan sistem rasio
gear di transmisi gigi 2 sudah mulai berkerja, terkoneksi ikut berputar
untuk bersiap-siap menjadi penyalur tenaga selanjutnya, namun
belum terhubung ke countershaft (gigi yang menghubungkan gearbox
ke final gear).
Gambar 6. Cara Kerja Dual Clutch Transmission
Sumber: http://tmcblog.com/2016/09/14

Sehingga, sesaat sebelum rasio gear pada countershaft gigi 1


benar-benar dilepas, Gigi 2 sudah langsung dapat dipegang, sehingga
tidak ada jeda yang signifikan saat perpindahan gigi 1 ke gigi 2.
Selain itu, ini berlangsung terus pada perpindahan gear/gigi dari 2 ke
3, dari 3 ke 4, dari 4 ke 5,dari 5 ke 6, baik naik maupun turun.
Sehingga, teknologi tranmisi ini tergolong cepat.

3. Kelebihan Teknologi Dual Clutch Transmission dengan


Teknologi Sebelumnya

3.1 Torque Converter

Metode ini adalah yang paling konvensional. Transmisi otomatis


dengan torque converter memiliki komponen utama berupa planetary
gear unit (gir planet), hydraulic control unit dan tentu saja torque
converter. Umumnya, transmisi otomatis versi ini menggunakan wet
clutch alias kopling basah, lalu dioperasikan oleh torque
converter untuk memperbesar momen mesin. Saat sudah mencapai
putaran tertentu dan waktunya untuk pindah gigi, komputer akan
menyuruh torque converter untuk bekerja melakukan perpindahan
gigi. Komputer transmisi otomatis bisa membaca situasi berkendara
dari cara kita menginjak gas. Contohnya, saat berkendara rileks kita
akan sadar kalau di rpm 3.000-an gigi sudah berpindah, namun saat
berkendara agresif atau melakukan kickdown, komputer akan memilih
gigi yang lebih rendah agar tenaga yang besar dan putaran mesin
yang tinggi bisa kita dapatkan.
Gambar 7. Torque Converter
Sumber: http://artikel-teknologi.com

Kelebihan transmisi Torque Converter:


1. Relatif lebih mudah perawatan dan biaya maintenance-nya
dibanding CVT dan Dual Clutch
2. Memiliki efek hentakan saat kita kickdown sehingga memberi
efek akselerasi lebih spontan dibanding CVT.

Kekurangan transmisi Torque Converter:


1. Tidak memiliki efek engine brake, sehingga driver yang terbiasa
menggunakan transmisi manual harus beradaptasi terlebih
dahulu untuk membiasakan berkendara dengan transmisi ini,
tetapi dengan perkembangan teknologi yaitu penambahan
mode manual, maka efek engine brake bisa dimunculkan.
2. Perpindahan gigi tidak bisa sehalus CVT
3. Konstruksi transmisi relatif lebih berat dari CVT
4. Efisiensi bahan bakar masih di bawah jenis CVT maupun Dual
Clutch, terutama jika dihadapkan pada kondisi jalan macet atau
stop and go.
Adapun, contoh mobil dengan type transmisi otomatis Torque
Converter adalah; Toyota Yaris, Honda Brio, Suzuki Ertiga, Toyota
Avanza, Mazda 2, dll.

3.2 CVT (Continously Variable Transmission)


Transmisi otomatis tipe CVT terkenal akan efisiensi bahan bakar
dan efek berkendara yang sangat halus dan tidak ada efek hentakan.
Driver ataupun penumpang tidak akan merasakan perpindahan rasio
gigi pada transmisi jenis CVT, karena memang CVT tidak mempunyai
roda gigi sama sekali. Hanya ada dua puley yang dihubungkan oleh
sebuah sabuk, di mana puley yang satu mendapat tenaga dari mesin
sementara puley yang lain akan bekerja memutar roda. Diameter
kedua puley ini dapat membesar dan mengecil tergantung kebutuhan
pengendara. Karena tanpa roda gigi maka jumlah gear ratio di CVT
bisa dibilang tak terbatas sehingga apabila diberi fitur mode manual,
produsen mobil bisa memasukkan berapa pun jumlah gigi yang
mereka mau secara virtual.

Gambar 7. CVT (Continously Variable Transmission)


Sumber: http://artikel-teknologi.com

Kelebihan transmisi CVT:


1. Karakter perpindahan transmisi sangat halus dan tidak akan
terasa oleh driver maupun penumpang kendaraan.
2. Relatif hemat bahan bakar, dikarenakan secara komputerised
akan dijaga putaran mesin pada kondisi se-optimal mungkin
3. Design konstuksi transmisi relatif lebih sederhana dibanding
tipe Torque Converter.

Kekurangan transmisi CVT:


1. Efek akselerasi kurang spontan dan tidak se-cekatan
transmisi Torque Converter
2. Efisiensi tenaga relatif lebih rendah dibanding transmisi Torque
Converter, dikarenakan adanya slippage atau gesekan belt
dangan puli CVT.

Adapun, contoh mobil dengan type transmisi otomatis CVT adalah;


Honda New Jazz, Mitsubishi Outlander Sport, Honda HRV, Toyota
Alphard, Suzuki Swift sport, dll.

3. Kopling Ganda / Dual ClutchTransmission (DCT)

Tipe transmisi otomatis Kopling Ganda / Dual Clutch adalah tipe


transmisi otomatis dengan teknologi terbaru. Transmisi ini punya dua
buah kopling yang siap beroperasi untuk membantu mesin
menggerakan roda. Sebut saja kopling A dan kopling B di transmisi
kopling ganda 6 percepatan, kopling A disiapkan untuk melayani gigi
1,3,5 dan mundur, maka kopling B dirancang untuk bekerja di gigi 2,4
dan 6. Ketika misalnya kopling A sedang bekerja di gigi 1, kopling B
sudah siap bersama dengan gigi 2 hingga komputer memerintahkan
untuk berpindah gigi. Setelah gigi berpindah ke 2 melalui kopling B,
maka kopling A sudah siap ter-engage dengan gigi 3. Pada saat gigi 3
bekerja melalui kopling A, kopling B sudah siap pada posisinya
bersama gigi 4, dan begitu seterusnya bagaimana sistem dual
clutch ini bekerja.

Ada dua jenis penggunaan tipe kopling di transmisi dual clutch,


ada kopling basah (wet clutch) dan kopling kering (dry clutch).
Keduanya punya kebutuhan dan tujuan yang berbeda, namun
transmisi dengan kopling kering lebih simpel dan murah dibanding
kopling basah.
Gambar 8. Kopling Ganda / Dual ClutchTransmission (DCT)
Sumber: http://artikel-teknologi.com

Kelebihan transmisi Dual Clutch:


1. Karakter perpindahan gigi sangat cepat dan halus.
2. Performa daya paling responsif dibanding CVT maupun Torque
Converter, sehingga tipe transmisi ini sering dipakai oleh mobil
sport.
3. Peningkatan ekonomi bahan bakar, karena aliran listrik dari
mesin untuk pengiriman tidak terganggu, secara dramatis
meningkatkan efisiensi bahan bakar. Beberapa ahli mengatakan
bahwa enam-speed DCT dapat memberikan hingga 10 persen
peningkatan dalam efisiensi bahan bakar relatif bila
dibandingkan dengan lima kecepatan otomatis konvensional.

Kekurangan transmisi Dual Clutch:


1. Kontruksi sangat rumit dan bobotnya berat.
2. Biaya maintenance relatif lebih mahal.
3. Pada type dry clutch ada efek judder atau "ndut-ndutan" saat
kondidi macet dan mudah panas, tetapi hal ini tidak dialami
dengan type wet clutch. Namun, transmisi dengan kopling
kering (dry clutch) lebih murah dan sederhana dibandingkan
dengan kopling basah (wet clutch)
Adapun, contoh mobil dengan type transmisi otomatis Dual Clutch
adalah; Ford Fiesta, Mitsubishi Lancer Evo X, Nissan GT-R, Porche 911,
Ferrari F430 Scuderia, Lamborghini Huracan, BMW M series, VW Golf
GTi, dll

DAFTAR PUSTAKA

1. "Automatic-shifting dual-clutch transmissions are poised to grab


share from traditional transmissions thanks to their combination of
efficiency and convenience" (PDF). AEI-online.org. DCTfacts.com.
June 2009. Diakses pada 14 Februari 2017 pukul 19.00 WIB.
2. Dual-clutch transmission. Carsten Gitt.
https://www.google.com/patents/US20080134818. Diakses pada 22
Februari pukul 19.00 WIB
3. "Dual clutches take the lead". Eureka Magazine. Findlay Media Ltd.
13 March 2009. Diakses pada 17 Februari pukul 21.00 WIB
4. Dual Clutch / Direct Shift Transmission (DSG). Aaron Gold.
http://cars.about.com/od/thingsyouneedtoknow/a/ag_howDSGworks
.htm. Diakses pada 22 Februari pukul 22.00 WIB
5. "How dual-clutch transmissions work". HowStuffWorks.com. Diakses
pada 14 Januari 2017 pukul 20.00 WIB.
http://www.otosentrum.com/kelebihan-serta-kekurangan-transmisi-
torque-converter-cvt-dan-dual-clutch/. Diakses pada 20 Februari
pukul 08.00 WIB.
6. Kelebihan serta Kekurangan Transmisi Torque Converter, CVT, Dual
Clutch Transmission.
7. Wet Clutch or Dry Clutch?". DCTfacts.com. The Lubrizol Corporation.
Retrieved 16 Februari 2017 pukul 14.00 WIB.

Anda mungkin juga menyukai