Tugas :
Buatlah sediaan emulgel dengan 2 buah formula sebanyak 150 gram.
II. Tujuan :
Mengenal dan memahami bahan dan cara pembuatan emulgel, mengamati pengaruh
pengental terhadap karakteristik pelepasan bahan aktif
III.Teori Dasar
Emulgel adalah emulsi baik O/W maupun W/O yang dibuat gel dengan
mencampurkannya dengan gelling agent . Keunggulan emulgel memiliki daya hantar
obat yang baik.
Emulsi adalah sediaan yang mengandung bahan obat cair atau larutan obat ,
terdispersi dalam cairan pembawa, distabilkan dengan zat pengemulsi atau surfaktan
yang cocok. Emulsi merupakan sediaan yang mengandung dua zat yang tidak tercampur ,
biasanya air dan minyak , dimana cairan yang satu terdispersi menjadi butir butir kecil
dalam cairan yang lain.
Gel merupakan sistem semipadat terdiri dari suspensi yang dibuat dari partikel
anorganik yang kecil atau molekul organik yang besae , terpenetrasi oleh suatu cairan.
Gel kadang kadang disebut jelly. Gel adalah sediaan bermasa lembek , berupa suspensi
yang dibuat dari zarah kecil senyawaan organik atau makromolekul organik , masing
masing terbungkus dan saling teresap oleh cairan.
Hidrogel ( pelarut air) pada umumnya terbentuk oleh molekul polimer hidrofilik
yang saling sambung silang melalui ikatan kimia atau gaya kohesi seperti interaksi
ionik, ikatan hidrogen atau interaksi hidrofobik. Contoh : bentonit magma , gelatin
Untuk hidrogel : efek pendinginan pada kulit saat digunakan , penampilan sediaan
yang jernih dan elegan , pada pemakaian kulit setelah kering meninggalkan film tembus
pandang elastis , daya lekat tinggi yang tidak menyumbat pori sehingga pernapasan pori
tidak terganggu , mudah dicuci dengan air , pelepasan obatnya baik , kemampuan
penyebarannya baik pada kulit.
Untuk hidrogel : harus menggunakan zat aktif yang larut di dalam air sehingga
diperlukan penggunaan peningkat kelarutan seperti surfaktan agar gel tetap jernih pada
berbagai perubahan temperatur, tetapi gel tersebut sangat mudah dicuci atau hilang ketika
berkeringat, kandugan surfaktan yang tinggi dapat menyebabkan iritasi dan harga lebih
mahal.
Promethazine HCl
Kelarutan : Sangat mudah larut dalam air, dalam etanol (95%)P panas.
Khasiat : Antihistaminum
Konsentrasi :2%
OTT : larutan dari prometazin HCl tidak dapat bercampur dengan alkali
dan akan menghasilkan endapan bila dilarutkan bersama dengan
prometazin base. Tidak dapat bercampur dengan aminophylline,
barbiturate, garam benzilpenisilin, natrium karbenisilin,
kloramfenikol natrium suksinat, klorotiazid natrium, sefmetzol
natrium, cefoprazone natrium, cefotetan dinatrium, dimenhidrinat,
doxorubicin hidroklorida, furosemide, heparin natrium,
hidrokortison natrium suksinat, methicillin natrium, morfin sulfat,
nalbuphin hidroklorida dan beberapa media pada sediaan
parenteral.
Paraffin liquid (Farmakope Indonesia ed. IV hal. 652, Excipients ed.6 hal. 445)
Pemerian : tidak berwarna atau putih, tidak berasa, tidak
berbau, agak berminyak.
Kelarutan : tidak larut dalam air dan dalam etanol, dalam
minyak menguap, mudah larut dalam kloroform,
dalam hampir semua jenis minyak lemak hangat,
sukar larut dalam etanol mutlak
Konsentrasi : 1-32%
HLB : 12
OTT : dengan oksidasi kuat
Khasiat : emolient, lubricant
Stabilitas dan penyimpanan : dalam wadah tertutup rapat dan terlindung dari
cahaya
Propilen Glikol (Excipient hal 592, Farmakope Indonesia ed. IV hal. 712)
Rumus molekul : C3H8O2
Berat molekul : 76,09
Pemerian : Cairan kental, jernih, tak berwarna, rasa khas, praktis
tidak berbau, menyerap air pada udara
lembab.
tan : dapat bercampur dengan air, dengan aseton dengan kloroform, larut dalam eter, dalam
beberapa minyak essensial, tapi tidak dapat bercampur dengan minyak lemak.
Konsentrasi : 5-80% untuk solvent, 15% untuk humectant
Kegunaan : Humectant, Solvent
OTT : reagen pengoksida seperti potassium permanganat
Stabilitas dan Penyimpanan : dalam wadah tertutup dan rapat.
Aquadest
Nama lain : Aqua destillata, aqua purficata
Rumus molekul : H2O
Bobot molekul : 18.02
Pemerian : Cairan jernih, tidak berwarna, tidak berbau, tidak
mempunyai rasa.
Kelarutan : Dapat bercampur dengan pelarut polar.
Kegunaan : Fase air
pH : 5,0 7,0
Stabilitas : Secara kimiawi stabil pada semua suasana (es, cair, uap
air).
OTT : Bereaksi dengan obat dan zat tambahan, bereaksi keras
dengan logam alkali.
Wadah dan penyimpanan : Dalam wadah tertutup rapat.
Alat :
1. Mortir dan stamper
2. Beaker glass
3. Batang pengaduk
4. Cawan Penguap
5. Waterbath
6. Stirer
Bahan :
1. Kamfer
2. Paraffin liquid
3. Tween 80
4. Span 80
5. HPMC
6. Nipagin
7. Nipasol
8. Propilen glikol
9. Aquadest
VI. Formula
Promethazine HCl 2% 2%
Paraffin Liq 5% 6%
HPMC 7% 7%
Propilen glikol 5% 5%
Formula I
Aqua dest : 250 (5 + 12,5 + 3,75 + 6,25 + 17,5 + 0,075 + 0,025 + 12,5 + 12,5)
=179,9 ml
Formula II
Aqua dest : 250 (5 + 15 + 3,75 + 6,25 + 17,5 + 0,075 + 0,025 + 12,5 + 12,5
= 177,4 g
Penimbangan
Bahan Formula I (g) Formula II (g)
Promethazine HCl 5 5
Paraffin Liq. 15 15
IX. PEMBAHASAN
1. Emulgel merupakan gel dengan cairan berbentuk emulsi, biasanya untuk
menghantarkan minyak yang merupakan zat aktif dalam sediaan tersebut (dalam hal
ini kamfer) dengan mengurangi kesan berminyak dalam aplikasinya.
2. Pada emulgel, partikel lebih kecil, luas permukaan lebih besar tetapi karena adanya
konsentrasi surfaktan dan co-surfaktan yang tinggi menyebabkan partikel terselimuti
secara rapat sehingga lebih stabil dari emulsi biasa dan tak perlu pengocokan yang
kuat. Co-surfaktan diperlukan untuk menurunkan hidrolitas fase air.
3. Fase minyak yang dipakai adalah yang memiliki viskositas rendah agar densitasnya
tidak naik sehingga mudah dicampur dan tidak creaming. Penambahan HPMC sebagai
gelling agent berguna untuk meningkatkan viskositas dari golongan surfaktan.
4. Nipagin dan nipasol digunakan sebagai antimikroba karena sediaan emulgel ini
mengandung kadar air yang cukup banyak sehingga memungkinkan tumbuhnya
mikroba yang dapat merusak sediaan.
5. Promethazine HCl digerus untuk memperkecil ukuran partikelnya.
X. PUSTAKA
Departemen kesehatan RI. Farmakope Indonesia, Edisi IV, 1995. Jakarta.
Wade, Ainley dkk. Handbook of Pharmaceutical Excipients, Edisi 6 .1994. halaman 445,
675, 549, 326, 441, 596, 592, 283, 633.
Martindale, The Extra Pharmacopea, 36th Ed, The Pharmaceutical Press, London, 2010.
halaman 2144.