PENDAHULUAN
2007, hlm.27
2006. Hlm 7.
Hlm 61.
2
5. Mengupayakan anggaran dana untuk produksi
6. Mengawasi pelaksana produksi melalaui laporan yang diterima dari
semua departemen.
7. Bertanggung jawab atas kontrak secara hukum dengan berbagai pihak
dalam produksi yang dikelola.
8. Bertanggung jawab atas seluruh produksi
Hak Produser
1. Memilih dan menetapkan penulis scenario dan sutradara.
2. Menetapkan pemain dan kru produksi utama berdasarkan calon yang
telah ditetapkan dalam rancangan produksi dan juga berdasarkan
usulan sutradara dan manajer produksi
3. Mengarah dan memberikan pandangan (guide) kepada manajer
produksi, serta meletakan dasar-dasar strategi bagi pelaksanaan
produksi dan pengelola produksi (administrative).
4. Mendapatkan laporan dari semua department berupa progress report.
5. Berhak memberikan keputusan bila terjadi konflik di lapangan,
terutama bila produksi terganggu.
6. Memberhentikan/mengganti pemain/kruproduksi apabila terjadi
penyimpangan dalam pelaksanaan produksi tersebut yang merugikan
jalannya produksi.
7. Memberikan keputusan atas sebuah konsep kreatif sutradara yang
menyimpang dari rencana produksi.
8. Menghentikan produksi bila dalam pelaksanaan produksi terjadi
penyimpangan dari rancangan produksi yang telah disepakati.7
3
Masalah yang kerap terjadi pada desain program televisi adanya ketidak
samaan pendapat antara produser dan tim kreatf lainnya.
Adapun yang menjadi ketertarikan bagi peneliti bahwa dikarenakan
program dari acara WARTA RIAU terlalu mendominasi kejadian-kejadian
yang berada disekitar kota Pekanbaru, sedangkan diluar itu atau dikabupaten
lainnya masih banyak kejadian yang harus dikupas dan ditayangkan kepada
masyarakat Riau secara menyeluruh.
B. Penegasan Istilah
Untuk menghindari kesalahpahaman tentang konsep dan istilah yang
digunakan dalam penelitian ini, maka akan digunakan penegasan istilah
sebagai berikut :
1. Analisis adalah penyelidikan terhadap suatu peristiwa.8
2. Kerja Produser adalah seorang produser menyalurkan sebuah poyek
program atau film kepada seluruh pihak sambil mempertahankan
integritas, suara dan visi film tersebut.
3. Desain program televisi adalah proses pembuatan pola rancangan
dasar atau ide atau gagasan yang disusun kedalam sebuah naskah atau
script.9
8 Team Pustaka Phoenix, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Pustaka Phoenix, Jakarta
4
4. Program berita adalah sebagai informasi baru tentang kejadian yang
baru , penting, dan bermakna (significant), yang berpengaruh pada
para pendengarnya serta relevan dan layak dinikmati oleh mereka.10
5. Warta Riau adalah program berita televisi yang mencakup tentang
informasi mengenai provinsi Riau.
6. TVRI Riau Kepri adalah Tv yang menayangkan program baik itu
berita dan reality show, berbagai macam kejadian dan kegiatan
seputar provinsi Riau
C. Rumusan Permasalahan
1. Identifikasi masalah
a. Bagaimana cara Kerja Produser Membuat Desain Produksi
Program Berita Warta Riau di TVRI Riau Kepri
b. Apa saja kendala yang membatasi Kerja Produser Membuat
Desain Produksi Program Berita Warta Riau di TVRI Riau Kepri
c. Apakah kerja Produser sudah maksimal dalam Program Warta
Riau di TVRI Riau Kepri
2. Batasan Masalah
Penelitian ini dilakukan mempunyai batasan terhadap masalah
yang diteliti, dalam hal ini peneliti ingin meneliti :
a. Analisis Kerja Produser Membuat Desain Produksi Program
Berita Warta Riau di TVRI Riau Kepri.
3. RumusanMasalah
Berdasarkan latar belakang masalah diatas, maka penulis dapat
merumuskan masalah penelitian ini sebagai berikut:
Bagaimana Analisis Kerja Produser Membuat Desain Produksi
Program Berita Warta Riau di TVRI Riau Kepri?
5
sampai pasca produksi pada program berita warta riau di TVRI Riau
Kepri.
2. Kegunaan Penelitian
a. Kegunaan Teoritis/Akademis
Penelitian yang membahas tentang proses kerja produser
dalam program berita warta riau di TVRI, diharapkan dapat
menjelaskan bagaimana pentingnya seorang produser dalam
suatu program televisi
b. Kegunaan Praktis
Hasil penelitian ini diharapkan dapat menajdikan sebagai
bahan masukkan yang berarti bagi dunia pertelevisian
Indonesia pada umumnya, dan TVRI Riau Kepri khususnya
yang menayangkan program berita yang bersifat memberikan
informasi
F. Sistematika Penulisan
BAB I : Latar belakang masalah, penegasan istilah, rumusan masalah, tujuan
dan kegunaan penelitian, sistematika penulisan.
BAB II : Kajian teori, kajian terdahulu, kerangka pikir.
BAB III : Jenis dan pendekatan penelitian, lokasi dan waktu penelitian,
sumber data, informen penelitian, teknik pengumpulan data, validasi data,
teknik analisis data.
BAB IV : Gambara umum (subjek penelitian)
BAB V : Hasil penelitian, pembahasan
BAB VI : Kesimpulan, saran.
6
BAB II
KAJIAN TEORI DAN KERANGKA PIKIR
A. Kajian Teori
Kajian teori memuat pokok-pokok pikiran yang menggambarkan dari
sudut mana masalah penelitian akan disorot. Untuk itu, perlu disusun
kerangka teori yang akan menjadi landasan piker bagi penulis dalam
menganalisis peneelitian.
1. Televisi
Televisi berasal dari dua kata yang berbeda asalanya, yaitu tele (bahasa
yunani) yang berarti jauh dari visi (videre-bahasa latin) yaitu berarti
penglihatan. Dengan demikian televisi di artikan dengan melihat jauh .11
Prinsip televisi ditemukan oleh paul nipkow dari jerman pada tahun
1884, namun baru tahun 1928 Vladmir Zworkyn (Amerika Serikat)
menemukan tabung kamera atau iconscope yang bias menangkap dan
mengirim gambar ke kotak bernama televisi. Iconscope bekerja mengubah
gambar dari bentuk gambar optis ke dalam gelombang radio. Zworkyn
dengan bantuan philio fransworth berhasil menciptakan pesawat televisi
11 J.B Wahyudi, Media Komunikasi Massa Televisi, Pustaka Umum Grafiti, Jakarta,
1989, hal.49
7
pertama yang dipertunjukkan kepada umum pada pertemuan Worlds Fair
pada tahun 1939.12
2. Jenis-jenis televisi
Pada televisi terdapat jenis-jenis nya sebagai berikut :
a. Televisi Analog
Televisi yang mengodekan informasi gambar dengan memfariasikan
voltase dan frekuensi dari sinyal.
b. Televisi Digital
Televisi yang menggunakan modulasi digital dan system kompresi
untuk menyebarluarskan video, audio, dan signal data ke pesawat
pancaran udara yang merupakan hasil dari berbagai bentuk gelombang
continue.
3. Fungsi Televisi
Televisi juga mempunyai fungsi untuk mempengaruhi penonton fungsi
televisi di bagi menjadi tiga yaitu :
a. Sebagai Media Pendidikan
Televisi sebagai media pendidikan karena pesan yang ditayangkan
mengandung nilai-nilai pendidikan. Ajakan kepada penonton untuk
melakukan hal yang positif mengajak untuk taat dan ibadah dan
menyadarkan penonton dari hal-hal yang tidak baik. Walaupun banyak
tayangan televisi yang merusak nilai-nilai positif.
b. Sebagai Media Hiburan
Televisi dalam menayangkan acaranya banyak yang bersifat
menghibur penonton. Hal tersebut agar mengajak penonton untuk tidak
konflik dan sebagai media informasi, menyajikan pengetahuan pesan dan
nilai-nilai baru yang dapat diterapkan di masyar akat.
c. Sebagai Media Sosial
Hal.6
8
Televisi dpat menyampaikan pesan-pesan social yang dapat
mempengaruhi penonton supaya memiliki jiwa social. Pesan yang
disajikan mengandung sebuah upaya social, interaksi, dan imitasi.
4. Program Siaran
Proses produksi bukan pekerjaan individual tetapi pekerjaan tim. Apabila
sebuah program televisi dapat dimengerti maknanya menghibur dan pemirsa
puas menyaksikannya apresiasi kesuksesan yang harus diberikan kepadda
TIM PRODUKSI yang bekerja, bukan kepada seseorang diantaranya saja.
Walaupun pemirsa mengetahuinya orang yang popular adalah mereka yang
muncul dilayar kaca atau salah satu diantaranya.
Dalam hal perencanaan program memutuskan untuk memproduksi
sendiri program yang diinginkan, maka tugas tersebut dilakukan oleh bagian
produksi atau department produksi stasiun penyiaran.
Kata kunci untuk memproduksi atau membuat program adalah ide atau
gagasan. Dengan demikian, setiap program selalu dimulai dari ide atau
gagasan ide atau gagasan inilah yang kemudian diwujudkan melalui
produksi. Ide atau gagasan dapat berasal dari mana saja dan dari siapa saja.
Terkadang gagasan untuk membuat program dapat berasal dari media massa,
misalnya dari siaran radio, surat kabar, dan sebagainya. Media massa
memberikan ide untuk membuat program.13
Proses yang bernilai atau berbobot hanya dapat diciptakan oleh seorang
produser yang memiliki visi. Visi tumbuh dari satu acuan mendalam yang
bermuara pada orientasi, religi, dan pemikiran-pemikiran kritis atau saranan
yang dipakai untuk menampilkan materi produksi.14
Hasil produksi yang memiliki visi akan memperlihatkan ke khasan dan
keunikan dari produksi itu. Untuk menghasilkan suatu kajian yang bernilai
dan bermakna, ada empat hal yang sangat penting didalam merencanakan,
9
memproduksi, dan menyiarkan suatu acara televisi. empat hal tersebut yaitu
15
:
a. Materi Produksi
Materi produksi dapat berupa apa saja. Kejadian pengalaman, hasil
karya, benda, binatang, manusia, merupakan bahan dapat diolah
menjadi produksi yang bermutu. Tetapi semua itu masih harus
dilengkapi dengan latar belakang yang jelas. Untuk itu perlu
melakukan riset yang mendalam agar semua data yang diperlukan
lengkap sehingga mudah diolah menjadi program yang baik.
b. Sarana Produksi
Sarana produksi menjadi sarana penunjang terwujudnya ide menjadi
hasil produksi tentu saja diperlukan kualitas alat standar yang mampu
menghasilkan gambar dan suara secara bagus.
c. Biaya Produksi
Merencanakan biaya untuk setiap produksi acara tidaklah mudah. Hal
ini perlu dipikirkan sampai sejauh mana produksi itu kiranya akan
memperoleh dukungan financial dari suatu pusat produksi.
d. Organisasi Pelaksanaan Produksi
Pada suatu acara produksi televisi akan melibatkan banyak orang,
seperti pengisi acara, crew, dan fungsionalis lembaga penyelenggara
agar melaksanakan Shooting, dapat berjalan lancar perlu menyusun
organisasi pelaksanaan produksi serapi-rapinya. Karena apabila suatu
organisasi produksi tidak diatur secara rapi akan menghambat
jalannya produksi.
15 Ibid
16 Indah Rahmawati dan Dodoy Rusnandi, Berkarier di Dunia Broadcast, (Bekasi:Laskar Aksara,
2011, Hlm. 62
10
b. Rapat redaksi (production meeting)
Diadakan rapat redaksi berita biasanya diadakan pagi dan sore , setiap
hari atau beberapa hari sebelum program berita on air, untuk
membicarakn atau membahas informasi yang masuk sebagai bahan
liputan berita, antara lain:
a. Mendata dan membahas seluruh informas berita yang masuk keruang
produksi.
b. Membicarakan nilai berita/news value yang akan diliput.
c. Menentukan jenis-jenis berita yang akan diliput.
Penugasan kru peliputan (program planning)
a. Menentukan/memerintah petugas reporter maupun camera person
berita yang akan melaksanakan liputan dilapangan yang dituangkan
pada daftar shooting planning
b. Memerintahkan kepada kepala redaktur untuk memantau
perkembangan peristiwa atau kejadian selama pelaksanaan tugas.
c. Mengadakan evaluasi berita-berita yang telah disiarkan, dan yang
akan disiarkan sehingga dapat mengetahui/menentukan berita mana
yang harus diikuti perkembangan isi berita selanjutnya.
2. Produksi
Persiapan produksi, sebelum melaksanakan tugas kru diharuskan
melakukan persiapan:
a. Reporter beserta kru lainnya mengadakan koordinasi, dan membahas
materi yang akan diliput.
b. Menyiapkan peralatan shooting (kamera,microphone, tape cassette,
tripod, lampu dan sebagainya.)
c. Menyiapakan transportasi (apakah menggunakan pesawat
terbang,kendaraan umum atau kendaraan dinas, paspor, tanda
pengenal, dan akomodasi lainnya)
d. Cheking peralatan khususnya kamera dan microphone, kondisi alat
tersebut apakah layak pakai
Pelaksanaan produksi
a. Melaksanakan shooting sesuai dengan persiapan produksi
sebelumnya
b. Sekembalinya dari lokasi melaksanakan shooting dilapangan.
Reporter dan camera person melakukan preview/checking hasil
shooting
11
3. Pascaproduksi
Setelah melaksanakan shooting di lapangan, kru selanjutnya
mempersiapkan pekerjaan:
a. Camera person dan reporter menyerahkan kaset/card hasil shooting
kepada news editor dengan data shooting (shooting list).
b. Proses editing
c. Membuat grafik untuk pendukung materi berita
d. Reporter membuat naskah berita yang disesuaikan dengan gambar/suara
yang dishooting (disinkronisasi)
e. Proses dubbing
f. Naskah diserahkan ke pemimpin redaksi (editor in chief)
g. Naskah yang sudah dicek oleh pimpinan redaksi selanjutnya diserahkan
kepadd editor/penata gambar atau disebtu editor berita. Dalam
pelaksanaan editing, reporter dan jruru kamera sebaiknya mendampingi
editor untuk memberitahukan gambar dan statement yang akan
ditampilkan17.
Kerja produksi televisi terdapat 20 proses yang harus dilalui, yaitu:
1. Executive Producer
Bertanggung jawab terhadap pembuatan pengembangan ide, baik
yang bersifat program regular maupun special. Executive producer
mulanya memberikan presentasi/masukan hasil olahan tim kratif ke
department programming.
2. Produser
Bertanggung jawab terhadap proses penciptaan dan pengembangan
suatu program sesuai dengan tema yang telah ditentukan dan disepakati
oleh production manager, executive produser ataupun dari management.18
3. Pengarah Acara
Seseorang yang bertanggung jwab secara teknis pelaksanaan
produksi program televisi, pengarah acara bertugas dilapangan untuk
mengendalikan produksi yang ditanganinya.
4. News Writer (Penulisan Berita)
18 Sony Set, Menjadi Perancang Program Televisi Professional, C.V Andi Offset,
12
Seseorang yang menulis, menyunting berita, menyusunnya kedalam
naskah berita, serta menyampaikan suatu pemikiran/ide terhadap suatu
peristiwa yang kreatif. Keahliannya harus mampu menggunakan bahasa
yang efektif, kalimat yang singkat, dan menarik.
5. Script Writer (Penulis Naskah)
Adalah seseorang yang bekerja membuat naskah untuk bahan siaran,
ia memiliki kemampuan mengubah ide dalam bentuk naskah yang
merupakan hasil dari sebuah imajinasi dari sebuah proses pengindraan
terhadap stimuli menjaadi suatu bentuk tulisan yang menarik dan
memiliki pesan yang baik bagi pemirsa.
6. Unit Manager
Seorang yang bertugas menyediakan kebutuhan logistic yang
diperlukan untuk setiap element produksi dan mengawasi setiap
penggunaan dana produksi, mengkoordinasi semua aktivitas produksi
dan penyiaran, menyusun dn mempertanggung jawabkan administrasi
keuangan.
7. Art Director (Penata Artistik)
Seseorang yang ahli dalam menata ruang/lokasi pengambilan gambar
sesuai dengan yang dikehendaki dalam scenario/floor plan dengan
menyiapkan gambar/visual untuk produksi siaran televisi dalam bentuk
tercetak.
8. Graphic Artist
Seseorang yang memiliki kemampuan menciptakan desain dan
menentukan variasi bentuk-bentuk visual untuk keperluan program ,
termasuk mengkreasikan bagan, grafis, title card.
9. Penata Cahaya
Seseorang yang menentukan pencahayaan untuk produksi televise
baik didalam atau diluar studio.
10. Audio/Video Engineering
Seseorang yang bertanggung jawab mengoperasikan peralatan
audio/video di stasiun televisi .
11. Technical Director
Seseorang yang bertanggung jawab berkaitan dengan teknik peralatan
produksi ketika suatu program dieksekusi, sekaligus penghubung atau
13
perantara yang prinsip antara pengarah acara dan kru teknik dalam proses
produksi
12. Reporter
Seseorang wartawan/jurnalis yang aktif bertugas mencari, mengelola
dan mengumpulkan bahan berita daru berbagai sumber informasi untuk
menulis serta melaporkannya melalui stasiun televisi tempatnya bertugas.
13. Camera Person (Juru Kamera)
Seseorang yang bertanggung jawab mengoperasikan kamera selama
produksi program siaran berlangsung
14. Sportcaster
Seseorang penyiar olahraga yang memiliki tugas dan tanggung jawab
yang sama seperti reporter.
15. Anchor (Telangkai)
Seseorang yang membawakan siaran berita, dimana tugasnya hanya
merangkai dari satu topic berita ke berita yang lainnya dengaan
membacakan lead.
16. Newscaster
Seseorang yang bertugas meliput berita, menyeleksi, mengolah dan
menyajikannya sendiri pada waktu tertentu sesuai jadwal siaran berita
yang special dipandu secara rutin.
17. Newsreader
Seseorang yang bertugas membacakan berita dari hasil liputan para
jurnalis yang sudah dirangkum redaksi. Ia boleh mengurangi atau
menambah kalimat yang akan dibacakan seizin dari produser berita
18. News Presenter
Seorang penyiar berita akan tetapi stasiun televisi yang bersangkutan
memberikan spesialisasi ulasan berita tentang topic dan bahasan khusus
yang sedang actual.
19. Editor Redaktur
Seseorang yang bertanggung jawab untuk memutuskan kebijaksanaan
umum berkaitan dengan editorial dan memproyeksikan jangka panjang.
20. Comprompter/teleprompter
Sebuah system peralatan yang merupakan sebuah alat bantu penyiar
dalam membacakan lead berita, sehingga penyiar berita tanpa tanpa
harus melihat naskah (menunduk) atau menghafalnya. Karena seluruh
14
naskah yang diketik dalam software dikomputer dapat ditampilkan pada
layar kaca disekitar lensa kamera di studio.19
1. Program informasi
Segala jenis siaran yang tujuannya untuk memberikan tambahan
pengetahuan kepada pemirsa. Program informasi tidak hanya disajikan
dalam bentuk program berita, tapi juga berupa acara talk show yang
dalam acara tersebut berisi bincang-bincang dengan artis atau tokoh
masyarakat tertentu. Program ini juga dibedakan menjadi dua bagian
yaitu: berita keras (hard news) adalah segala informasi penting dan
menarik harus segera disiarkan oleh media karena sifatnya yang harus
segera diketahui audience
2. Prosedur Kerja Produksi Televisi
Pada saat membuat program televise seluruh profesi produser,
jurnalis, sutradara, editor dan quality control harus mengikuti
prosedur/persyaratan yang biasa dilakukan agar menghasilkan program
tv yang berkualitas. Tahapan produksi televise sebagai berikut :20
1. Preproduction planning: From Idea to Script
a. Program ideas
seluruh jenis program tekevisi yang disajikan kepada pemirsa
harus diawali dengan ide atau konsep.
b. Production model
Suatu metode untuk melihat langsung keterkaitan antara ide
yang sudah ada dan apa yang diharapkan bias terjadi pada audiensi
yang dituju
c. Program proposal
19 Andi fachrudin, dasar-dasar produksi berita, prenada media grup, Jakarta, 2012,
hlm. 60.
15
Setelah mendapatkan kejelasan ide, bagaimana proses
menyampaikan pesan dapat dikemukakan. Maka langkah
selanjutnya dapat dituangkan dalam proposal.
d. Preparing budget
Jika anda seorang independent producer, tidak cukup hanya
biayauntuk naskah, pengisi acara, kru produksi, peralatan rental, dan
pascaproduksiyang dibutuhkan. Independent producer juga harus
memperkirakan hal-hal seperti pita yang akan digunakan, peralatan
tertentu, property yang digunakan, makanan, honor kru, asuransi,
dan sewa lokasi shooting.
Pada saat bertemu dengan klien, independent producer lebih
baik memaparkan biaya dalam tiga tahapan, yaitu : praproduksi,
produksi dan pasca produksi.
e. Presenting the proposal
Sekarang proposal anda sudah siap untuk dipresentasikan.
Jika anda seorang independent producer, klien harus puas dengan
proposal yang disodorkan. Jika anda bekerja disebuah stasiun TV,
maka proposal bias langsung diserahkan kepada eksekutif produser
di institusi atau stasiun televise untuk disetujui.
f. Writing the script
jika seorang produser tidak menulis langsung script atau
naskah programnya, maka produser tersebut harus memperkerjakan
seorang penulis naskah. Tetapi ingat, penulis naskah harus bias
menerjemahkan ide yang ada dikepala sang produser21
2. Preproduction Planning : Coordination
Apabila langkah diatas diyakini sudah benar, maka anda bias mulai:
(1) mengumpulkan kru produksi (2) menyiapkan peralatan shooting,
kostum, dan property yang dibutuhkan (3) menetapkan jadwal produksi
(4) menyelesaikan masalah perizinan serta (5) publikasi dan promosi.
a. Schedules
Produser harus menetapkan orang-orang yang terlibat di
dalam produksi program acara untuk melakukan apa, kapan, dan
dimana. Buatlah jadwal serealistis mungkin dan berpegang
teguhlah pada jadwal yang sudah disepakati. Seorang prduser
16
akan kesulitan akibat teledor masalah waktu, pengaturan jadwal
yang baik sangat mendukung suksesnya produksi berjalan dengan
baik.
17
Tim Inti Produlsi Televisi (Berita dan Nonberita)22
Eksekutif produser
Produser
Hlm 60
hlm.118
18
yang lain. Beberapa hal yang dapat mempengaruhi hasil dari seorang atau
kelompok gatekeeper, yaitu ;
1. Kebijakan Perusahaan
2. Pengaruh Budaya
Norma dan asas yang berlaku di masyarakat Indonesia bisa menjadi alasan
seorang gatekeeper msaenjalankan fungsinya, terutama seorang produser bisa
menghapus, mengedit atau menyensor gambar-gambar dengan masyarakat, 25
3. Fakta dilapangan
a. Menyiarkan informasi
24
Ibid, hlm. 123
19
8. Metode Gatekeeper
B. Kajian Terdahulu
1. Dari peneliti terdahulu Surakarta, 4 juli 2011 yang ditulis dalam skripsi
Dina Prasiwi dari universitas sebelas maret (Proses Kerja Reporter Dan
Produser Dalam Program Pawartos Enjing Di PT. Yogyakarta Tugu Televisi
Jogja Tv), rumusan masalanya dikarenakan penulis ingin mengetahui proses
berkembangnya stasiun televisi mulai dari awal sampai nantinya
berkembang menjadi stasiun televisi nasional seperti stasiun televisi
nasional lainnya yang sudah lebih dulu berkembang. Metode yang
digunakan dalam penelitian ini adalah kualitatis deskriptif, data yang
didapat melalui observasi, wawancara dan dokumentasi. Hasil dari
penilitian ini penulis sudah mendapatkan cukup banyak pengalaman didunia
kerja secara langsung, khususnya di dunia broadcasting yang sebelumnya
belum pernah penulis dapatkan dibangku perkuliahan. Skripsi ini bertujuan
untuk mengetahui proses kerja reporter dan produser, Kesimpulan dari
penelitian yang dilakukan oleh dini prasiwi salah satunya adalah seorang
produser berperan sangat penting dalam pelaksanaan suatu program yang
akan ditayangkan dalam sebuah televisi. Produser harus bisa cekatan dan
juga harus bias menghandle masalah apapun yang terjadi dalam produksi
program televisi.
26 Ibid, hlm.129
20
Kerangka pikir
Dari latar belakang kerangka teoritis maka penulis melanjutkan kerangka
pikir sebagai tolak ukur dalam penelitian ini agar tidak terjadi penyimpangan
dan kesalah pahaman dalam melanjutkan kejenjang skripsi dan untuk memahami
penelitian ini karena merupakan bagian dari bagan alur kerja dalam mencari atau
memecahkan permasalahan terhadap penelitian, dimulai dari rumusan
permasalahan sampai mencapai tujuan dan alur pemikiran peneliti sudah didasari
landasan teori yang medukung penulis yang akan diterapkan untuk mendapatkan
sebuah gambaran
Produser
Desain program
Hasil program
Produser
Produser adalah seseorang yang ditunjuk mewakili produser pelaksana
(Executive Producer) untuk melaksanakan apa yang dikehendaki oleh produser
pelaksana. Oleh karena itu seorang produser harus memiliki kemampuan
berpikir dan menuangkan ide/pemikiran dalam satu tulisan (proposal) untuk satu
21
program acara secara baik dan sistematis serta mempunyai kemampuan untuk
memimpin dan bekerja sama dengan seluruh kerabat kerja dan unsur-unsur
produksi yang terkait
Desain program
Proses pembuatan pola rancangan dasar atau ide atau gagasan yang disusun
kedalam sebuah naskah atau script hingga menjadi rancangan kegiatan acara
yang layak ditayangkan oleh stasiun televisi. Desain program terbagi dari
beberapa bagian :
1. Menentukan tim kreatif
2. Menentukan satuan kerja produksi
3. Menentukan dan memilih pengisi acara
4. Menyusun anggaran biaya produksi
Hasil program
setelah melaksanakan shooting dilapangan kru selanjutnya mempersiapkan
pekerjaan:
1. Melakukan koordinasi promosi dan publikasi
2. Melakukan evaluasi terhadap acara yang ditangani.
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
1. Metode Penelitian
22
Metode penelitian yang digunakan adalah kualitatif bertujuan untk
menjelaskan fenomena dengan sedalam-dalamnya melalui pengumpulan data
sedalam-dalamnya. Riset ini tidak mengutamakan besarnya populasi atau
sampling bahkan populasi atau sampling sangat terbatas. Jika data yang
terkumpul sudah mendalam dan bisa menjelaskan fenomena yang diteliti,
maka tidak perlu mencari sampling lain. Disini yang lebih ditekan kedalam
(kualitas) data bukan banyaknya (kuantitas) data.27
4. Sumber Data
a. Sumber Data Primer
Data primer menurut Widoyoko merupakan data yang diperoleh dari
sumber pertama, atau dengan kata lain data yang pengumpulannya
dilakukan sendiri oleh peneliti secara langsung seperti hasil wawancara.
Jadi peneliti menggunakan hasil wawancara serta dokumen-dokumen
yang dikeluarkan dari TVRI Riau Kepri
b. Sumber Data Sekunder
Sumber data sekunder menurut Widoyoko merupakan data yang
diperoleh dari sumber data kedua. Data sekunder merupakan data
penunjang yang digunakan untuk menunjang penelitian.
5. Informan Penelitian
a. Informan Kunci
2006, hlm. 56
23
Informan penelitian merupakan pelaku atau subjek yang bertindak
sebagai professional di dalam bidangnya28. Dalam pengumpulan data,
peran informan sangat penting karena informasi yang dimiliki oleh
informan sangat dibutuhkan untuk menjawab penelitian ini, maka penulis
memilih secara purposif beberapa informan yang memiliki informasi
yang akurat. Adapun informan dalam penelitian adalah 2 orang, yaitu
Produser dan Editor.
b. Informan Pendukung
Pihak-pihak yang bertindak sebagai fokus pelengkap dalam
wawancara dan dapat memberikan informasi pelengkap yang dapat
membantu peneliti untuk memahami objek yang diteliti. Sedangkan yang
menjadi informan pelengkap dari penelitian ini adalah Kameramen,
Asisten Produksi dan Audioman.
6. Teknik Pengumpulan Data
a. Observasi
Obeservasi menurut Widoyoko, sebagai pengamatan dan pencatatan
secara sistematik terhadap unsur-unsur yang Nampak dalam suatu gejala
pada objek penelitin. Unsur-unsur yang Nampak itu disebut dengat data
atau informasi yang harus diamati dan dicatat secaara benar dan lengkap.
Metode ini digunakan untuk melihat dan mengamati secara langsung
keadaan dilapangan agar peneliti memperoleh gambaran yang lebih luas
tentang permasalahan yang diteliti.29 Adapun observasi yang akan
dilakukan adalah dengan melihat langsung kegiatan prses kerja produser
dari on air nya program acara warta riau hingga selesai.
b. Wawancara
24
atau orang yang di interviewe (interviewee) dengan tujuan untuk
memperoleh informasi yang dibutuhkan oleh peneliti.30 Adapun
wawancara yang dilakukan yaitu kepada produser program berita warta
riau di TVRI kepri riau.
c. Dokumentas
7. Validitas data
Dalam penelitian kualitatif menurut Pujileksono, instrument utamanya
adalah manusia, karena itu yang diperiksa adalah keabsahan datanya. Untuk
menguji kredibilitas data penelitian peneliti menggunakan teknik
triangulasi.32 Triangulasi data adalah sebagai gabungan atau kombinasi
berbagai metode yang dipakai untuk mengkaji fenomena yang saling terkait
30 Ibid., hlm. 40
25
dari sudut pandang dan perspektif yang berbeda pada saat mengumpulkan
dan menganalisis data. Triangulasi meliputi 4 hal, yaitu:
1. Triangulasi metode
Triangulasi metode dilakukan dengaan cara membandingkan informasi atau
data dengaan cara metode yang berbeda
2. Triangulasi antar peneliti
Triangulasi antar peneliti dilakukan manakala penelitian dilakukan secara
kelompok, dilakukan dengan peneliti yang kompeten atau ahli dibidangnya
dan bebas dari konflik kepentingan.
3. Triangulasi sumber data
Triangulasi sumber data adalah menggali kebenaran data atau informasi
melalui berbagai sumber data yang berbeda
4. Triangulasi teori
Hasil akhir penelitian kualitatif dapat berupa rumusan informasi. Informasi
selanjutnya dibandingakan dengan perspektif teori yang relevan untuk
menghindari bias individual penelitin atas temuan atau kesimpulan.
Triangulasi teori dapat meningkatkan kedalaman pemahaman asalkan
peneliti mampu menggali pengetahuan teoritik secara mendalam atas hasil
analisis data yang telah diperoleh.
Dalam penelitian kualitatif ini, peneliti menerapkan triangulasi sumbaer data
yaiutu menggali kebenaran data melalui proses wawancara observasi dan
dokumentasi.
26
data meliputi membuat ringkasan, mengkode, menelusur tema,
membuat gugus-gugus, membuat partisi, dan menulis memo.
BAB IV
GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN
27
27
di berbagai Kabupaten / Kota serta didukung 30 pemancar mini dengan kekuatan 10
watt di beberapa kecamatan daerah terpencil yang merelay siaran TVRI Stasiun
Pusat Jakarta.
Pembangunan sarana dan prasarana TVRI Stasiun Produksi Pekanbaru
dimulai pada tahun 1995. TVRI Stasiun Produksi Pekanbaru melaksanakan tugas
hanya memproduksi siaran dan berita yang dikirim ke TVRI Stasiun Pusat. TVRI
Stasiun Pekanbaru melaksanakan uji coba mengudara melalui sistem playback
pertama kali pada bulan Januari 1999.
Pada tahun 1999 juga dibangun sarana dan prasarana untuk melengkapi
fasilitas yang telah ada atas bantuan APBD Pemda TK.1 Riau yang meliputi ruang
pemberitaan, gudang, ruang pemancar, dan menara Galvanized 35 meter dengan
kekuatan pemancar 500 watt. Sehingga mulai November 1999 TVRI Stasiun
Produksi Pekanbaru dapat menyelenggarakan siaran local 1,5 jam yang dilaksanakan
3 kali dalam seminggu mulai pukul 16.00 17.30 WIB.
Semenjak tahun 2000 berdasarkan PP Nomor 36/2000 terjadi perubahan
status TVRI menjadi Perusahaan Jawatan (Perjan) TVRI, maka SP Pekanbaru
menjadi Perjan TVRI Pekanbaru. Sejak bulan Juli 2001 Perjan TVRI Pekanbaru
mengembangkan siarannya dari 3 kali seminggu menjadi setiap hari dan menambah
mata acara untuk program siarannya.
Pada tahun 2002, sesuai dengan PP Nomor 9/2002 TVRI berubah status
menjadi Perseroan PT TVRI, maka Perjan TVRI Pekanbaru juga berubah menjadi
PT TVRI (PERSERO) Stasiun Riau. PT TVRI Stasiun Riau menambah jam siaran
yang sebelumnya 1,5 jam menjadi 2 jam pukul 15.00 17.00 WIB.
Kemudian semenjak dikeluarkannya PP Nomor 11/2005 tentang
Penyelenggaraan Lembaga Penyiaran Publik dan PP Nomor 13/2005 tentang
Lembaga Penyiaran Publik TVRI, TVRI berubah dari PT menjadi LPP (Lembaga
Penyiaran Publik) dan mulai berlaku sejak tahun 2007 dibawah Kementrian
Komunikasi dan Informasi RI. Dengan demikian PT TVRI Stasiun Riau berubah
status lagi menjadi LPP TVRI Stasiun Riau atau dikenal TVRI Riau Kepri.
Mulai tahun 2007 program siaran TVRI Stasiun Riau mengacu pada pola
acara yang menyajikan acara-acara yang dikemas dalam bentuk dialog interaktif,
features, dunia pendidikan, paket acara budaya dan hiburan muatan local melayu
yang disiarkan secara langsung maupun playback dengan jam siaran 4 jam setiap
28
hari mulai pukul 15.00 19.00 WIB. Dan sejak tahun 2010 dengan diresmikannya
pemancar digital, TVRI Riau - Kepri bersiaran dengan sistem digital dan jumlah jam
siar menjadi 9 jam setiap hari, mulai pukul 13.00 22.00 WIB.
Sekarang TVRI Riau - Kepri dipimpin oleh Kepala Stasiun yang dibantu 3
orang Kepala Seksi dan 2 orang Kasubag dan 5 orang Kasi. Berdasarkan data
jangkauan transmisi TVRI Riau bahwa TVRI Riau - Kepri telah mampu menjangkau
lokasi hampir seluruh wilayah Riau dan Kepulauan Riau sebagai berikut:35
Tabel 4.1
Jangkauan Transmisi TVRI Riau Kepri
29
8 Batam 250 38 4,53 Pulau Batam
Pulau Batam, Karimun, Kec.
2000 65 13,266
Bintan Barat, Kota Tanjung
Pinang
9 Natuna 200 35 3,848 Kota Ranai, Kec. Bungaran
Timur
10 Terempa (tidak aktif)
11 Kijang 15 5 79 Kijang, Kec. Bintan Timur
12 Dabo 8 3 28 Kota Dabo, Kec. Singkep
13 Rengat (tidak aktif)
Jumlah 6,758 338 38,067
B. Manajemen
TVRI Riau - Kepri dikelola dengan menerapkan fungsi-fungsi manajemen
yang professional, baik pada divisi Pemasaran dan iklan maupun redaksi yang
didukung dengan tenaga rata-rata keluaran Strata satu (S1) yang mempunyai
semengat tinggi dan sumber daya manusia yang trampil, dan tangguh.
C. Visi
Terwujudnya TVRI sebagai media utama penggerak pemersatu
bangsa.Adapun maksud dari Visi adalah bahwa TVRI di masa depan menjadi aktor
utama penyiaran dalam menyediakan dan mengisi ruang publik, serta berperan
dalam merekatkan dan mempersatukan semua elemen bangsa.
D. Misi
1. Menyelenggarakan siaran yang menghibur, mendidik, informatif secara netral,
berimbang, sehat, dan beretika untuk membangun budaya bangsa dan
mengembangkan persamaan dalam keberagaman.
2. Menyelenggarakan layanan siaran multiplatfrom yang berkualitas dan berdaya
saing.
3. Menyelenggarakan tata kelola lembaga yang modern, transparan dan akuntabel.
4. Menyelenggarakan pengembangan dan usaha yang sejalan dengan tugas
pelayanan publik.
5. Menyelenggarakan pengelolaan sumber daya proaktif dan andal guna
meningkatkan pelayanan publik dan kesejahteraan pegawai.
30
E. Klasifikasi Redaksi TVRI Riau - Kepri
1. Produser
Produser yaitu pimpinan dari suatu produksi dan diatas produser ada
produser eksekutif ( kepala stasiun ) dan produser pelaksana ( kepala bidang ).
2. Reporter
Reporter yaitu orang yang bertugas melakukan liputan kelapangan (hunting
berita ataupun undangan) dan mencatat data - data yang akan dibuat menjadi naskah
suatu berita yang kemudian ditayangkan.
3. Kameraman
Kameraman yaitu orang yang bertugas mengoperasikan perangkat alat rekam
seperti kamera untuk didokumentasikan.
4. Penyiar ( new reader/ castor, host/ presenter )
Penyiar bertugas sebagai pembaca berita atau host yang membawakan suatu
jenis acara tertentu.
5. Pengarah acara ( PD/ Program Director )
1 minggu 1 kali menjadi Program Director. Pengarah acara bertanggung
jawab terhadap siaran. Pengarah acara juga menangani berita harian dan paket siaran
seperti:
a. Warta Riau
b. Akademi Dai Cilik
c. Lagu Pilihan Pemirsa
d. Rona Melayu
e. Calon Bintang.36
31
Asissten Pengarah Acara ( FD ) bertugas membantu tugas dari Program
Director. FD bertugas memberikan kode-kode siaran langsung kepada penyiar
(Host) sebagai tanda masuk dan keluar siaran.
7. Dokumentasi (Teleprompter )
Dokumentasi bertugas menyimpan data-data seperti kaset rekaman/ video
yang telah diliput. Dokumentasi juga bertugas sebagai Teleprompter, yaitu yang
bertugas mengoperasikan jalannya teks pada computer yang dihubungkan kepada
monitor penyiar saat sedang terjadinya siaran.
8. Editor
Editor bertugas mengedit gambar hasil liputan agar terlihat bagus, dan
memprogram video yang akan ditampilkan.
9. Redaksi ( EIC )
Tugas Keredaksian Adalah sebgai berikut:
a. Melakukan penugasan liputan
b. Melakukan koreksi naskah (Struktur kalimat, penggunaan 5W+1H,
kekefektifitasan, balance beritanya).
c. Dubbing, yaitu mengedit suara dari video melalui studio dubbing sehingga
dapat dilakukan penyesuaian pada saat berita disiarkan.
d. Editing
e. Sinkronisasi
f. Mengirimkan berita ke Jakarta ( TVRI Nasional ).
g. Melakukan penyusunan berita.
10. Komputer Grafik
Komputer grafik merupakan orang yang bertugas menangani tampilan
(Layout) pada saat siaran.
32
dikumpulkan data-data yang diperlukan, penulis naskah melaksanakan tugasnya
sesuai dengan format yang telah direncanakan. Seorang produser harus mempunyai
kepekaan dalam hubungannya dengan kepentingan khalayak penonton sehingga
setiap ide yang diproduksi dapat mewakili kepentingan penonton. Setelah ide
dituangkan ke dalam naskah maka produser membuat langkah-langkah berikutnya,
yaitu :
a. Merencanakan susunan artis (pengisi acara) bersama pengarah acara
(Program Director)
b. Merencanakan kegiatan
c. Merencanakan anggaran produksi yang di sesuaikan dengan rencana
kegiatan
d. Membentuk unit pelaksana produksi
e. Menyusun organisasi pelaksana
f. Merencanakan peralatan yang akan dipergunakan
g. Mengawasi setiap tahap pelaksanaan produksi sampai pada penyiaran
acara
h. Mengevaluasi hasil kerja.
2. Pengarah Acara (Director / Program Director)
Program director (Pengarah acara) adalah orang yang mempunyai profesi
untuk melaksanakan ide dari produser menjadi suatu karya audio visual. Naskah dari
produser harus dapat diterjemahkan oleh pengarah acara ke dalam suatu susunan
gambar dan suara. Pengarah acara bertugas untuk mengatur dan mengendalikan
produksi suatu acara siaran hingga pada penayangannya.
Dalam melaksanakan tugasnya, pengarah acara bertindak sebagai pimpinan
dan panutan dari seluruh kerabat kerjanya, karena itu ia harus bertindak secara
konseptual. Tugas yang kompleks dari seorang pengarah acara pada umumnya tidak
bisa ditangani sendiri, oleh karena itu pengarah acara selalu dibantu oleh asisten
pengarah acara (assistant director).
3. Technical Director (TD)
Technical Director adalah seorang yang bertanggungjawab penuh dalam
mempersiapkan segala peralatan dan tenaga teknik yang diperlukan dalam setiap
33
produksi acara siaran televisi. Ia juga selalu memberikan saran yang bersifat teknis
kepada Program Director (Pengarah Acara) pada saat pertemuan produksi.
4. Floor Director (FD)
Floor Director biasanya dirangkap oleh Assistant Director yang merupakan
wakil Pengarah Acara di dalam studio, dimana FD akan bertindak sebagai
penghubung dalam menyampaikan pesan - pesan Pengarah Acara kepada kerabat
kerja dan para artis berupa tanda - tanda saat akan di mulai dan berakhirnya suatu
adegan atau suatu acara.
5. Penata Lampu (Lighting Director)
Lighting Director bertanggungjawab terhadap keberhasilan tata cahaya di
studio baik secara artistik maupun membuat keadaan natural sesuai dengan tuntutan
naskah.
6. Penata Suara (Audio Technician)
Penata Suara yaitu petugas teknisi yang mempunyai profesi khusus mengatur
perimbangan suara dari berbagai sumber, dengan jalan melakukan perekayasaan
dalam penempatan mikrofon dan mengatur level suara melalui peralatan audio
system.
7. Switcher
Switcher bertugas untuk pergantian gambar baik atas permintaan Pengarah
Acara atau sesuai dengan shooting script yang telah disusun sebelumnya.
8. Editor Penyunting / Pemadu Gambar
Editor bertugas untuk menyeleksi, memadukan gambar dan suara sesuai
dengan naskah atau shooting script, agar gambar dan suara menjadi sinkron dan
menjadi suatu paket acara siaran sesuai dengan yang di kehendaki oleh naskah.
9. Operator Kamera (Camera Operator)
Adalah orang yang mengoperasikan kamera guna menghasilkan gambar
sesuai dengan perintah Pengarah Acara atau tuntutan shooting script. Itu sebabnya
seorang kamerawan adalah tangan kanan Pengarah Acara, karena harus selalu
berhubungan agar memudahkan untuk menginterpretasikan rasa seni yang dimiliki
oleh seorang Pengarah Acara. Seorang kamerawan harus mempunyai rasa seni,
terutama seni komposisi gambar. Dengan adanya rasa seni atau sense of art dari
34
seorang kamerawan maka akan membantu menghasilkan sebuah karya artistik
audio-visual yang tinggi.
Sebenarnya masih banyak lagi kerabat kerja lainnya yang terlibat dalam
suatu produksi acara siaran televisi seperti Penata Rias, Penata Busana, Unit
Manajer, dan lain-lain. Itu semuanya dalam pelaksanaannya di bawah kendali
Pengarah Acara. Oleh sebab itu, Pengarah Acara sebagai orang pertama dalam
pelaksanaan produksi harus memiliki kemampuan Human Relations yang baik di
dalam menghadapi kerabat kerjanya.
G. Gambar 4.2
Struktur Organisasi TVRI Riau - Kepri
35
(Sumber : TVRI Riau-Kepri)
BAB V
A. Hasil Penelitian
Pada bab ini, penulis akan menajabarkan uraian dari data-data hasil
penelitian yang penulis lakukan dengan judul Analisis Kerja Produser
Mendesain Produksi Program Berita Warta Riau di TVRI Riau Kepri.
Pengumpulan data dilakukan dengan teknik wawancara yang dilakukan di
kantor PT. TVRI Riau yang beralamat di Jl. Durian Pekanbaru Riau. Pada Rabu
14 desember 2016 pukul 14:37 WIB.
Untuk itu teknik pengumpulan data sesuai dengan apa yang dikemukakan
dalam pendahuluan, yaitu menggunakan wawancar, observasi dan dokumentasi,
yang mana penulis langsung melihat proses produksi program Warta Riau di
TVRI Riau Kepri
Pada tahap ini penulis akan menjabarkan hasil penelitian yang didapat dari
hasil wawancara kepada informan. Yang menjadi informan pada penelitian ini
adalah bapak tri haryono selaku produser
Pada pembahasan berikut ini, data yang didapat berasal dari wawancara yang
dilakukan kepada informan yang diambil dan dipilih berdasarkan kepada
karakteristik tertentu yang dianggap mempunyai sangkut pautnya dengan
36
penelitian ini. Informan yang dipilih adalah orang-orang yang mengetahui
tentang Analisis Kerja Produser Medesain Produksi Program Berita WARTA
RIAU di Tvri Riau Kepri. Penelitian yang dilakukan oleh penulis berpedoman
pada indikator-indikator yang telah ada pada bab II.
Sebagaimana yang telah penulis paparkan pada bab II, untuk penulis
melakukan analisa dengan metode deskriptif kualitatif yang mana telah
dikemukakan oleh Rachmat kriyantono dalam bukunya yang berjudul Riset
Komunikasi yang mendefinisikan metode deskriptif kualitatif adalah
menggambarkan peristiwa, perilaku, atau objek tertentu lainnya. Riset kualitatif
bertujuan untuk menjelaskan fenomena dengan sedalam-dalamnya melalui
pengumpulan data sedalam-dalamnya.37
Penetapan sumber dan tahapan seleksi adalah merupakan langkah awal yang
dibutuhkan seorang produser untuk mendesain produksi program berita yang
akan disajikan kepada masyarakat.
195
37
a. Apa itu sumber
berita
38
c. Dimana bisa mencari sumber berita
Dan dari hasil wawancara penulis dengan editor dimana bisa mencari
sumber berita beliau menjawab bahwasanya
39
dengan cara kita harus memastikan dulu apakah berita itu benar
adanya atau hanya sekedar isu belaka. Dan apakah berita itu layak untuk
disajikan kepada masyarakat. Setelah kami tim produksi berita yang
melakukan desain program memiliki banyak sumber berita kami akan
memilih berita mana saja yang faktual dan aktual yang akan dijadikan
program maka disanalah terjadinya tahapan seleksi atau memilih
sumber berita.
40
DAFTAR PUSTAKA
Fachrudin, Andi. 2012. Dasar-Dasar Produksi Berita. Jakarta : Prenada Media Grup
Mabruri, Anton. 2013. Manajemen Produksi Program Acara Televisi. jakarta : PT.
Grasindo
41
Olii, Helena. 2007. Berita dan Informasi. Jakarta : PT indek
Ruslan, Rosady. 2013. Metode Public Relations dan Komunikasi. Jakarta : PT. Raja
Grafindo Persada.
Team Pustaka Phoenix. 2007. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta Barat :
Pustaka Phoenix.
Wahyudi, J.B. 1989. Media Komunikasi Massa Televisi. Jakarta : Pustaka Umum
Grafiti
42