BAB I PENDAHULUAN.................................................................................1
A. Pengertian Akutansi..............................................................................1
B. Akutansi Keuangan dan Akutansi Manajemen.....................................2
BAB II PEMBAHASAN..................................................................................
BAB III PENUTUP
BAB I
PENDAHULUAN
A. PENGERTIAN AKUNTANSI
Beberapa orang mengakui bahwa akuntansi adalah bahasa bisnis.
Tetapi apa sebenarnya akuntansi itu? Seberapa pentingnya akuntansi
terhadap bisnis? Akuntansi merupakan sistem informasi yang
menyediakan laporan bagi pihak-pihak yang berkepentingan mengenai
berbagai aktivitas dan kondisi ekonomi dari suatu bisnis. Ada pula yang
menjelaskan akuntansi adalah pengukuran, penjabaran, atau pemberian
kepastian mengenai informasi yang akan membantu manager dan
pengambil keputusan lainnya untuk mengambil keputusan alokasi sumber
daya.
Akuntansi sendiri adalah merupakan suatu proses yang
mengidentifikasi data keuangan, pencatatan, dan sebagai hasil akhirnya
laporan keuangan. Ada sedikit perbedaan antara akuntansi dan
pembukuan. Pembukuan sebenarnya bagian dari akuntansi yaitu
pencatatan harian yang terlibat dalam proses akuntansi. Sedangkan
akuntansi mencakup juga identifikasi dan komunikasi. Akuntansi
bertujuan untuk menyiapkan suatu laporan keuangan yang akurat agar
dapat dimanfaatkan oleh para manager, pengambil kebijakan, dan pihak
berkepentingan lainnya, seperti pemegang saham, kreditur, atau pemilik.
1
2
untuk setiap transaksi: satu debit pada suatu rekening, dan satu kredit
terkait pada rekening lain. Jumlah keseluruhan debit harus selalu sama
dengan jumlah keseluruhan kredit. Cara ini akan memudahkan
pemeriksaan jika terjadi kesalahan. Cara ini diketahui pertama kali
digunakan pada abad pertengahan di Eropa, walaupun ada pula yang
berpendapat bahwa cara ini sudah digunakan sejak zaman Yunani kuno.
BAB II
PEMBAHASAN
1 Tujuan Organisasi
b Tujuan umum organisasi kesehatan adalah peningkatan status kesehatan
masyarakat secara mandiri, terpadu, dan berdaya saing dalam lingkungan
yang kondusif dan sehat.
c Tujuan khusus yang ingin dicapai antara lain:
1 Terwujudnya penyelenggaraan sistem kesehatan dalam organisasi
kesehatan yang mencakup sistem pembangunan kesehatan, sistem
pelayanan kesehatan, dan sistem informasi kesehatan secara tepat,
cepat, akurat.
2 Meningkatkan pelayanan kesehatan yang bermutu, merata, dan
terjangkau oleh semua lapisan masyarakat dengan penggunaan obat
secara rasional.
3 Meningkatkan kemampuan dan kemandirian individu, keluarga
serta masyarakat dalam pemeliharaan kesehatan, status gisi,
pencegahan, dan pemutusan rantai penularan penyakit.
4 Meningkatkan pemakaian sarana sanitasi kesehatan dan
pembangunan yang berwawasan lingkungan.
5 Meningkatkan kemampuan dan ketrampilan petugas dalam
membentuk tenaga kesehatan yang professional.
6 Menjalin kemitraan lintas sector, LSM/Lembaga Masyarakat
maupun PEMDA, dan sebagainya.
2. Sumber Pembiayaan
Sumber pembiayaan pada organisasi kesehatan berasal dari masyarakat
pengguna jasa, pemerintah, atau penyandang dana. Organisasi kesehatan yang
berstatus milik pemerintah pembiayaan bersumber dari anggaran pemerintah,
iuran masyarakat pengguna jasa. Sedangkan untuk yang berstatus milik
swasta, sumber pembiayaannya berasal dari alokasi dana
yayasan/pemilik/sumbangan dan masyarakat pengguna jasa.
3. Pertanggungjawaban
Pertanggungjawaban pada organisasi kesehatan dengan status milik negara
atau organisasi publik dilakukan berdasarkan birokrasi yang ada. Contohnya
RSUP bertanggungjawab kepada pemerintah provinsi. Sedangkan di
5
1 Rumah Sakit
a Sifat dan Karakteristik
Rumah Sakit adalah bagian integral dari suatu organisasi sosial
dan kesehatan dengan fungsi menyediakan pelayanan kesehatan
6
c Modal
Modal rumah Sakit berasal dari APBN untuk Rumah Sakit Pusat
atau APBD untuk rumah sakit daerah. Sedangkan rumah sakit swasta
modalnya berasal dari pemilik yang biasanya berbentuk yayasan.
7
2 Puskesmas
a Sifat dan Karakteristik Puskesmas
Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) adalah organisasi
pelayanan kesehatan mandiri yang bertanggungjawab pada wilayah
kerjanya. Puskesmas memiliki kewenangan merencanakan kegiatan
sesuai masalah kesehatan wilayahnya, menentukan kegiatan yang
termasuk public goods atau private goods, dan menentukan target
kegiatan sesuai kondisi geografis puskesmas.
b Tujuan Organisasi
Memberikan pelayanan kesehatan yang menyeluruh, terpadu,
dapat diterima dan terjangkau oleh masyarakat, melibatkan peran serta
masyarakat, menggunakan hasil pengembangan ilmu pengetahuan, serta
teknologi tepat guna dengan biaya yang dapat dipikul pemerintah dan
masyarakat.
c Modal
Biaya operasional dapat diperoleh dari pemerintah pusat yang
diserahkan pemeritah pusat kepada pemerintah daerah dalam bentuk
Dana Alokasi Umum (DAU), juga mendapatkan dana dari APBD
Kabupaten/Kota.
d Pertanggungjawaban
Puskesmas bertanggungjawab kepada pemerintah pusat dan
pemerintah daerah dengan melaporkan kegiatan usahanya melalalui
SP2TP (Sistem Pencatatan dan Pelaporan Terpadu Puskesmas). SP2TP
adalah pencatatan dan pelaporan data umum, sarana, tenaga, dan
pelayanan kesehatan di Puskesmas.
3 Poliklinik atau Praktek Dokter Bersama
Poliklinik atau Praktek Dokter Bersama merupakan suatu lembaga atau
organisasi yang terdiri dari beberapa tenaga kesehatan yang bekerja sama
membuka praktek pelayanan kesehatan dalam satu atap, termasuk pelayanan
pemberian obat, pelayanan konsultasi kesehatan, dan pelayanan pemeriksaan
9
a Neraca
Tujuan utama neraca adalah untuk menyediakan informasi tentang
posisi keuangan BLU meliputi aset, kewajiban, dan ekuitas pada
tanggal tertentu. Informasi dalam neraca digunakan bersama-sama
dengan informasi yang diungkapkan dalam laporan keuangan lainnya
sehingga dapat membantu para pengguna laporan keuangan untuk
menilai: (1) Kemampuan BLU rumah sakit dalam memberikan jasa
14
tenaga kerja langsung). Ada tiga macam pengukuran input yakni; metode
biaya historis murni, metode biaya historis normal, dan metode biaya
standar.
b Metode penilaian persediaan
Metode penilaian persediaan dapat mempengaruhi tingkat laba bersih
karena setiap metode yang berbeda mnghasilkan laba bersih yang
berbeda. Ada empat metode penilaian persediaan yakni; metode
throughput, Metode langsung atau variabel, metode penyerapan penuh,
dan metode berdasarkan aktivitas.
c Metode akumulasi biaya
Akumulasi biaya adalah pengumpulan biaya berdasarkan proses atau
pesanan. Contoh akumulasi biaya pesanan adalah proyek pembangunan
gedung kesehatan. Contoh akumulasi biya proses adalah produksi obat
farmasi.
d Asumsi aliran biaya
Ada tiga metode asumsi aliran biaya yang menentukan harga pokok
persediaan yakni metode FIFO (untuk persediaan yang mudah
kadaluwarsa), LIFO (untuk persediaan yang tidak berkadaluwarsa) dan
Weigthed Average Method.
2 Pembayaran Prospektif
Metode pembayaran yang disetujui dan dilakukan lebih lanjut sebelum
provisi atas jasa dilakukan, tanpa mempedulikan biaya actual yang
dikeluarkan oleh penyedia jasa layanan kesehatan.
a Pembayaran kapitasi. Pembayaran yang dilakukan dalam jumlah yang
tetap per orang selama periode waktu tertentu, biasanya satu tahun.
Formula ini berdasarkan karakteristik penduduk seperti demografi
atau jenis penyakit signifikan.
b Pembayaran dengan anggaran global. Penyedia layanan kesehatan
diberi satu anggaran biasanya di awal tahun, untuk menutup semua
layanan yang tersedia. Biasanya didasarkan pada anggaran tahun lalu.
c Pembayaran case-mix. Pembayaran bagi paket pelayanan. Daftar
pembayaran mungkin tidak berkaitan dengan biaya pelayanan
sesungguhnya yang diberikan kepada pasien tertentu, biasanya di
rumah sakit dan poliklinik dengan fasilitas rawat inap.
KESIMPULAN
DAFTAR PUSTAKA